BUDIDAYA PEKING DUCK (ITIK PEKING) Oleh : Ir. H. Idih Purnama Alam. Pegawai Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat BAB I.

dokumen-dokumen yang mirip
BUDIDAYA BEBEK PEKING

Tipe Kandang Itik TIPE KANDANG ITIK. Dalam budidaya itik dikenal 3 tipe kandang. 60 cm. 60 cm

BEBEK PEDAGING Langkah-Langkah Penggemukan Bebek Pedaging : Cara Memilih Bibit Bebek Pedaging Yang Baik : komposisi Pakan Bebek Yang Seimbang:

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

Lampiran 1 Gambar cara pengukuran, corak dan pola warna bulu itik Alabio

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

TEKNOLOGI BUDIDAYA ITIK DI LAHAN PEKARANGAN Oleh Ermidias Penyuluh Pertanian Madya I.PENDAHULUAN

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

Karya Ilmiah Bisnis ayam jawa super online

TINJAUAN PUSTAKA. dari hasil domestikasi ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan

BAB I PENDAHULUAN. Itik merupakan salah satu jenis unggas yang dianggap sebagai hewan asli

USAHA ITIK PETELUR DAN TELUR TETAS

E

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

BISNIS PETERNAKAN BEBEK

RESISTENSI AYAM LOKAL JAWA BARAT: AYAM SENTUL

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

I PENDAHULUAN. lokal adalah salah satu unggas air yang telah lama di domestikasi, dan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3

I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

I. PENDAHULUAN. Beternak merupakan usaha yang dikembangkan untuk mendapat keuntungan.

IbM POTENSI DAN PEMANFAATAN ITIK (JANTAN DAN PETELUR AFKIR) SEBAGAI TERNAK POTONG PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi di negara berkembang dalam. meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah pada pemenuhan

GUBERNUR MALUKU UTARA

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Ayam Ras

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi Umum Kandang Local Duck Breeding and Production Station

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB. Totok B Julianto dan Sasongko W R

PENGEMBANGAN AYAM NUNUKAN DAN PERMASALAHANNYA DI KALIMANTAN TIMUR

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

PROFIL USAHATANI UNGGAS DI KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS)

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

POLA PEMBESARAN SAPI PEDET Pola pembesaran pedet yang sangat menonjol di Kab. Boyolali ada 3 sistem yaitu : (1) pembesaran secara tradisional, (2) pem

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

Peluang Bisnis Top ~ 1

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELUANG BISNIS MEMELIHARA AYAM KAMPUNG IMAM BAROH S1_ SI_ 2B

Nama : MILA SILFIA NIM : Kelas : S1-SI 08

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

BUDIDAYA TERNAK ITIK Oleh : Sapto Waluyo

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

Peluang Usaha Pengembangan Bebek Peking (telur, DOD/Day Old Duck dan pedaging) Oleh : Wawan Gunawan,A.Md (THL TBPP Kec.

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

PENDAHULUAN. begitu ekonomi riil Indonesia belum benar-benar pulih, kemudian terjadi lagi

A. Kesesuaian inovasi/karakteristik lokasi

Kata kunci: penetasan, telur itik Tegal, dan mesin tetas

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan produktivitas ayam buras agar lebih baik. Perkembangan

1. PENDAHULUAN. Produktivitas ayam petelur selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

tentang Prinsip-prinsip Pembuatan Kandang dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Macam-macam Kandang. Modul empat, membahas materi Sanitasi dan

2 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/Permentan/OT.140/7/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBIBITAN ITIK LOKAL YANG BAIK

I. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein

I. PENDAHULUAN. Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan

PEDOMAN PEMBIBITAN ITIK LOKAL YANG BAIK

AYAM HASIL PERSILANGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGEMBANGAN USAHA TERNAK UNGGAS

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April November 2016 di Desa

BUDIDAYA ITIK SECARA TERPADU HULU-HILIR KELOMPOK PETERNAK NGUDI LESTARI SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya dipanen pada umur 5 6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

Peking. Gambar 6 Skema persilangan resiprokal itik alabio dengan itik peking untuk evaluasi pewarisan sifat rontok bulu terkait produksi telur.

Sutrisno Hadi Purnomo*, Zaini Rohmad**

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PELUANG BISNIS PENETASAN TELUR ITIK

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

Lokakarya Fungsional Non Peneiti 1997 Sistem Perkandangan 1. Dari umur sehari sampai dengan umur 2 mingggu digunakan kandang triplek + kawat ukuran 1

I. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

BAB I PENDAHULUAN. Potensi usaha peternakan di Indonesia sangat besar. Kondisi geografis

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I Peternakan Ayam Broiler

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. selain ayam adalah itik. Itik memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan,

I. PENDAHULUAN. industrialisasi yang sudah dicanangkan dalam program pemerintah. Masyarakat dapat mengembangkan dan memanfaatkan potensi sumber

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan untuk menyeleksi pejantan dan betina yang memiliki kualitas tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit atau parent stock (PS) adalah ayam penghasil final stock

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sumber penyedia daging dan telur telah dipopulerkan di Indonesia dan juga

I. PENDAHULUAN. serta meningkatnya kesadaran akan gizi dan kesehatan masyarakat. Akan

I PENDAHULUAN. dari generasi ke generasi di Indonesia sebagai unggas lokal hasil persilangan itik

POTENSI AYAM GALUR BARU KUB LITBANG PERTANIAN DALAM MENDUKUNG RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI JAMBI.

KULIAH ke: 10. POKOK BAHASAN: Zat Makanan Untuk Itik Peking. SUB POKOK BAHASAN: 1) Energi, 2)Protein, 3) Mineral, dan 4) Vitamin untuk itik peking.

HASIL DAN PEMBAHASAN. tetas dan ruang penyimpanan telur. Terdapat 4 buah mesin tetas konvensional dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia akan pentingnya protein hewani untuk kesehatan dan kecerdasan

Transkripsi:

BUDIDAYA PEKING DUCK (ITIK PEKING) Oleh : Ir. H. Idih Purnama Alam Pegawai Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang. Seperti kita ketahui bersama, bahwa perkembangan Perunggasan sejak awal tahun 2004 telah banyak didera dengan berbagai cobaan yang banyak mengakibatkan terpuruknya usaha di bidang Perunggasan, baik itu Peternak Ayam Ras (Ras Petelur/Pedaging), Ayam Buras maupun Peternak Itik. Dimulai dengan adanya serangan penyakit Unggas yang terkenal ganas yaitu penyakit Avian Influenza atau yang lebih populer dengan sebutan penyakit Flu Burung sampai dengan kenaikan harga bahan baku pakan ternak maupun pakan ternak jadi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, kondisi seperti itu dirasa sangat menekan terhadap perkembangan perunggasan secara menyeluruh. Pembangunan sub sector Peternakan tidak bisa terlepas dari kegiatan Pembangunan Pertanian, karena Pembangunan sub sector Peternakan merupakan bagian dari Pembangunan Pertanian, hal ini sejalan dengan apa yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Juni 2005 tentang Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK) dimana Peternakan termasuk didalamnya. Apabila kita amati bersama dari kondisi yang telah terjadi dalam Pengembangan Pembangunan Peternakan focus yang paling menonjol dan perlu mendapat perhatian serius adalah komodity Perunggasan, hal ini disebabkan dengan banyaknya kasus penyakit AI maupun kenaikan harga pakan serta penurunan minat masyarakat terhadap budi daya unggas terutama unggas berupa Ayam Buras, malahan tidak sedikit kasus penyakit AI ini yang menyerang terhadap manusia, sehingga Pembangunan Perunggasan perlu disikapi dengan arif dan selectif serta harus bias menciptakan terobosan alternative untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan daging yang berasal dari Unggas. Dari pengalaman di lapangan ternyata ada komodity lain selain ayam ras pedaging yang mempunyai kemampuan untuk menghasilkan daging dengan waktu cepat serta kualitas yang tidak kalah dengan ayam ras pedaging yaitu Unggas Air berupa Itik Peking (Peking Duck). Dimana Peking Duck mempunyai kemampuan untuk menghasilkan produksi daging kurang dari 2 bulan bisa menghasilkan berat badan sekitar 3 3,3 kg, sehingga sudah siap untuk dipotong.hal ini telah dibuktikan oleh Peternak di Kapetakan Kecamatan Kroya Kabupaten Cirebon dimana Itik Peking umur 53 hari bisa mencapai berat badan sekitar 3,25 kg.seperti yang telah dibuat dalam Harian Kompas terbitan Juni 2007.

Dengan melihat kondisi seperti tersebut diatas kami mencoba membuat tulisan mengenai budi daya Itik Peking dalam rangka Akselerasi Pembangunan Peternakan Unggas Air untuk pemenuhan kebutuhan akan daging dalam waktu yang relative cepat, mudah dan bisa dikembangkan oleh Masyarakat di Pedesaan. 1.2. Maksud dan Tujuan. Maksud dari pola pengembangan pemeliharaan Itik Peking ini tiada lain: Untuk mencari alternative terobosan dalam rangka mempercepat produksi daging yang berasal dari Unggas Air (Itik). Merubah Pola Usaha Unggas Air (Itik) dari yang Nomaden kearah yang Intensif. Menjadikan usaha Unggas Air (Itik) menjadi usaha Pokok Masyarakat. Menciptakan peternak yang mandiri dan berkualitas (Peternak Tangguh). Menyediakan permintaan pasar terutama permintaan daging Itik yang bekualitas. Sedangkan tujuan dari budi daya Itik Peking (Peking Duck) ini antara lain: Meningkatkan produksi daging Itik yang berkualitas. Meningkatkan pendapatan dari para peternak Itik. Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat pedesaan. Mengurangi tingkat pengangguran. Memperkenalkan usaha peternakan Itik jenis Pedaging yang bisa menghasilkan daging kualitas prima dalam waktu relative singkat Disamping penyediaan daging, juga bisa menghasilkan bulu Itik (Feathers Duck) sebagai bahan kerajinan seperti Shutle Cok, Jok Kursi, Kamoceng dll. 1.3.Permasalahan. Dalam setiap kegiatan, tentunya selalu timbul permasalahan baik permasalahan yang besar maupun pemasalahan kecil, dan setiap permasalahan perlu dicarikan alternative pemecahannya. Masalah Itik Peking ini ada sedikit permasalahan yang kiranya perlu diambil langkah-langkah untuk mencapai keberhasilan dan yang timbul pada saat ini diantaranya: Permintaan Daging Itik Peking di pasaran cukup tinggi,tetapi sumber pasokan daging pada saat ini masih mengandalkan kepada daging Import. Budi Daya Itik Peking pada saat ini masih dikuasai oleh Pengusaha Besar, sedangkan peternak di pedesaan masih relative sedikit. Penyediaan bakalan (DOD) peking masih bersifat tertutup, belum secara mudah didapatkan oleh masyarakat luas.

BAB II. POLA PENGEMBANGAN BUDI DAYA IITIK PEKING (PEKING DUCK). 2.1.Systim Pemeliharaan. Untuk menentukan suatu bentuk usaha terutama dalam usaha ternak Itik, maka yang pertama kali diperhatikan yaitu tujuan usaha, apakah tujuannya untuk menghasilkan daging konsumsi atau mau menghasilkan bibit supaya untuk langkah selanjutnya bisa ditentukan system pemeliharaan yang akan diambil. Dalam usaha perunggasan terutama Unggas Air (Itik) dikenal dengan systim pemeliharaan yaitu: Systim Pemeliharaan Extensive. Systim Pemeliharaan Semi Intensive. Systim Pemeliharaan Intensive. Systim Pemeliharaan Extensive, dimana pada system ini ternak-ternak dipelihara dengan cara diabur/digembalakan tanpa memperhatikan kandang maupun makanan, karena ternak-ternak tersebut dilepas di tempat-tempat yang mempunyai sumber pakan alami misalnya didaerah-daerah pesawahan yang baru panen. Pemeliharaan ini dilaksanakan oleh para peternak yang bersifat tradisional dan Nomaden, kondisi ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat Bagian Utara, karena daerah Pantura ini merupakan daerah pesawahan yang cukup luas sehingga menjadi potensi bagi pengembangan Itik dengan system Extensive. Pemeliharaan dengan system Semi Intesive, dimana ternak-ternak yang dipelihara sudah memperhatikan kandang ternak dan diberi makan tetapi sewaktuwaktu dilepas untuk mencari makan sewaktu ada peluang pada saat panen padi ataupun pada tempat-tempat yang mempunyai potensi sumber pakan yang alami Sedangkan Pemeliharaan yang Intensive, ternak-ternak peliharaan selalu ditempatkan dikandang dan diberi makan secara terus menerus serta sudah memperhatikan aspek-aspek teknis pemeliharaan ternak secara ilmiah dan sudah menggunakan teknologi-teknologi yang dianjurkan. Untuk pemeliharaan Itik Peking (Peking Duck), lebih tepat apabila dilaksanakan dengan system Intensive, hal ini disebabkan Itik Peking (Peking Duck) merupakan Itik Ras Pedaging yang mempunyai kemampuan kecepatan pertumbuhan dalam waktu yang relative singkat, dimana dalam kurun waktu pemeliharaan kurang dari 2 (dua) bulan berat badannya sudah bisa mencapai diatas 3 kg dengan kondisi makanan yang baik dan Itik sudah siap dijual sebagai Itik Pedaging, dengan kualitas daging yang prima. Dalam usaha Budi Daya Itik Peking (Peking Duck) ini dikenal beberapa tahapan pemeliharaan, terutama untuk usaha budi daya Pembibitan sedangkan untuk budi daya Penggemukan (penghasil daging) hanya dikenal 1 (Satu) tahapan Pemeliharaan.

2.2. Tahapan Pemeliharaan Pembibitan. a.pemeliharaan Anak (Masa Starter). Pemeliharaan anak/masa starter dimulai pada saat Itik Peking (Peking Duck) berumur 1 hari sampai umur 60 hari, dimana anak-anak Itik dipelihara dalam kandang khusus yaitu untuk kandang anak dengan memakai pemanas/induk buatan dalam rangka menghangatkan tubuh dari anak Itik tersebut, hal ini disebabkan pada umur 1 14 hari anak itik tidak tahan dengan cuaca dingin karena belum dilengkapi dengan bulu yang sempurna untuk menahan dingin, sehingga perlu adanya bantuan induk buatan sebagai penghangat tubuh, serta anak Itik diberi makan khusus yaitu pakan anak yang mempunyai kandungan protein sekitar 19 21 % kadar protein dan lebih dikenal dengan makanan Starter. Setelah umur 14 hari anak Itik tersebut sudah mampu untuk menahan hawa dingin sehingga tidak perlu lagi dibantu dengan induk buatan(pemanas), dikandang ini bisa dipelihara sampai umur 60 hari bagi pemeliharaan Pembibitan, selanjutnya setelah umur diatas 60 hari dipindahkan ke kandang masa pertumbuhan (Grower). Untuk pemeliharaan anak ini bisa dalam bentuk postal ataupun menggunakan kandang Box, untuk kandang Box biasanya dilakukan pada umur 1 14 hari sedangkan dari umur 15 60 hari dilaksanakan pada kandang postal karena badan itik sudah mulai besar.kapasitas kandang pada periode ini yaitu 10 15 ekor/m2. b.pemeliharaan Masa Pertumbuhan (Periode Grower). Periode pemeliharaan Itik Peking pada masa pertumbuhan/masa Grower, perlu diperhatikan ternak yang dipelihara, karena pada masa ini yang banyak dipelihara adalah Itik Peking (Peking Duck) Betina seabagai calon Bibit pengganti /Replecement Stock atau persediaan Bibit dan juga Itik Peking Jantan yang berfungsi sebagai pejantan pengganti. Untuk mempersiapkan peremajaan bibit, maka perlu dipersiapkan bibit pengganti yang mempunyai kelebihan/keunggulan tertentu sebagai bibit pengganti, baik jantan maupun betina dengan sex ratio 1 : 4 ( 1 Jantan 4 betina). Pada periode ini Itik yang dipelihara berumur antara 61 hari sampai dengan 150 hari,sedangkan kapasitas kandang pada masa ini sekitar 6 8 ekor/m2. c. Pemeliharaan Peking Duck Layer/Periode bertelur. Itik Peking/Peking Duck yang sudah berumur 5 bulan atau lebih baik jantan maupun betina dikatagorikan sebagai Itik Layer karena pada saat ini kondisi Itik sudah bersiap-siap untuk memproduksi telur, ada yang mulai umur 5,5 bulan atau 6 bulan tetapi secara umum mulai bertelur normal pada umur 6 bulan. Itik-itik tersebut ditempatkan pada kandang khusus, yaitu kandang Itik Dewasa, kandang itik ini dilengkapi dengan tempat bertelur serta kandang umbaran atau lapangan tempat bermain yang dilengkapi dengan kolam/saluran air yang berfungsi

untuk mandi Itik dan mendinginkan tubuh pada saat siang hari dengan sex ratio sekitar 1 : 4 ( 1 jantan 4 betina). Ternak-ternak ini berfungsi sebagai bibit penghasil telur yang siap untuk ditetaskan sebagai sumber DOD yang dipasarkan untuk bakalan pemeliharaan Itik Peking.Kapasitas dikandang dewasa sekitar 3 5 ekor. 2.3. Tahap Pemeliharaan Penggemukan. Untuk Pemeliharaan Itik Peking/Peking Duck dengan tujuan penggemukan hanya dilaksanakan dalam 1 (satu) masa pemeliharaan yaitu dari Itik berumur 1 (satu) hari sampai Itik Peking tersebut siap dijual. Dengan makanan dan pemeliharaan yang baik,berat badan Itik Peking yaitu mencapai sekitar 3,3 kg selama pemeliharaan kurang lebih 55-60 hari yaitu mulai umur 1 hari sampai umur 55 hari. Pada umumnya Itik-Itik yang dipelihara untuk tujuan ini adalah Itik Peking yang jantan, tetapi yang betinanyapun mempunyai kemampuan yang sama dengan yang jantan hanya berbeda sedikit saja dalam hal berat. Kalau kita bandingkan antara waktu pemeliharaan dengan hasil produksi daging yang dihasilkan antara Itik Peking/Peking Duck dengan Ayam Ras Pedaging akan lebih unggul Itik Peking, dimana untuk Itik Peking dengan waktu Pemeliharaan sekitar 53 55 hari bisa menghasilkan daging berat hidup sekitar 3,3 kg, sedangkan untuk Ayam Ras pedaging dengan jangka waktu pemeliharaan sekitar 32-35 hari menghasilkan daging berat hidup sekitar 1,2 1,5 kg,sehingga apabila kita bandingkan dengan waktu yang sama maka akan diperoleh berat daging Itik Peking melebihi berat dari pada Ayam Ras Pedaging. Silahkan Coba. 2.4. Systim Perkandangan. Systim perkandangan dalam budi daya Itik Peking/Peking Duck bisa dikenal 3 tipe kandang diantaranya: Tipe Kandang Battery. Dalam tipe kandang ini, ternak dikandangkan satu persatu dalam satu kotak dengan ukuran yang hanya cukup untuk 1 ekor Itik Peking/Peking Duck Dewasa, dengan ukuran kandang panjang x lebar x tinggi ( 45 x 45 x 35 Cm). Dengan tipe kandang ini biaya untuk kandang relative lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tipe kandang yang lain. Dengan tipe kandang battery ini, maka sistim perkawinannya harus menggunakan kawin buatan (Insiminasi Buatan) yang dilakukan oleh tenaga manusia yang ahli dalam Insiminasi Buatan dengan istilah Insiminator. Pada tipe kandang ini kondisi ternak maupun produksi telur dari pada Itik Peking/Peking Duck bisa terkontrol secara satu persatu, apakah produktivitasnya tinggi atau rendah, begitu juga dalam pengontrolan penyakitnya akan lebih mudah terkontrol. Tipe Kandang Postal. Dalam usaha ternak Itik yang menggunakan tipe kandang Postal, dimana ternak-ternak peliharaan ditempatkan dalam satu ruangan besar dengan jumlah ternak tertentu, dimana pemberian makan dan minuman ditempatkan didalam ruangan kandang, sehingga ternak itik yang dipelihara selalu berada didalam ruangan, biasanya

tipe ini dalam pemeliharaan Itik hanya digunakan untuk Itik Starter dan Grower/Masa pertumbuhan tetapi adakalanya digunakan untuk Itik Periode Layer. Kapasitas Itik untuk tipe kandang Postal ini tergantung dari pada jenis Itik yang dipelihara apakah jenis Itik Starter atau Itik Grower, untuk umur Itik periode sstarter kapasitas kandang yang digunakan yaitu sekitar 10 15 ekor/m2, sedangkan apabila digunakan untuk preiode grower yaitu sekitar 6 8 ekor/m2, seandainya digunakan untuk periode layer kapasitas kandang sekitar 3 5 ekor/m2. Tipe Kandang Ranch. Tipe kandang ranch ini merupakan pengembangan dari tipe kandang Postal, dimana dalam kandang tipe ranch ini selain ada ruangan tempat ternak juga dibagian luar/dihalaman depannya disediakan halaman tempat bermain yang biasa dikenal dengan nama kandang Umbaran yang dilengkapi dengan saluran air atau kolam, yang berfungsi untuk mandi/membersihkan kotoran yang menempel di badannya serta berfungsi pula untuk mendinginkan tubuh diwaktu siang hari, hal ini disebabkan Itik Peking merupakan jenis Unggas yang tidak tahan terhadap panas, sehingga harus disediakan air untuk pendingin tubuhnya. Tipe kandang ini lebih cocok untuk pemeliharaan ternak Unggas Air dengan cara pemeliharaan yang Intensive. Untuk lebih jelasnya tipe kandang bisa dilihat pada gambar berikut ini: Contoh Kandang Battery. Ukuran per kotak kandang Panjang x lebar x tinggi (45 x 45 x 35 Cm)

Contoh Kandang Tipe Postal. Contoh Kandang Ranch.