02/12/2010. Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech. 30/11/2010 mcahyadi.staff.uns.ac.id. Kemanisan

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA

PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA.

PROSES PENCOKLATAN (BROWNING PROCESS) PADA BAHAN PANGAN

ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

KIMIA. Sesi BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT A. PENGGOLONGAN

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di wilayah yang lebih dingin. Apel yang dibudidayakan memiliki nama ilmiah

Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~

KARBOHIDRAT. Sulistyani, M.Si

KARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n

Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~

PERCOBAAN 1 KARBOHIDRAT : SARAH MELATI D : K TANGGAL PERCOBAAN : 02 APRIL 2011

LAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA

KARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126

REAKSI PENCOKLATAN PANGAN

cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa cincin ungu tua pada batas larutan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PANGAN PERCOBAAN 3: UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.

I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN

DENATURASI. 1. Faktor Faktor Penyebab

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau.

Proses Pembuatan Madu

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT

- 1 - KIMIA MAKROMOLEKUL

LAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

METODE ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT

PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan

KARBOHIDRAT I Uji Molisch, Benedict, Barfoed, dan Fermentasi

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

UJI KARBOHIDRAT SECARA KUANTITATIF

ANALISIS KARBOHIDRAT Disusun untuk memenuhi tugas kimia analisa bahan makanan ANGGOTA KELOMPOK:

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Karbohidrat. Definisi karbohidrat 20/05/2014

MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber nitrogen pada ternak ruminansia berasal dari non protein nitrogen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Jumlah kalori yang

BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT

Bakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90

Menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung.

Ciri karbohidrat lain :

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

Asam laktat (%)= V1 N BE FP 100% V2 1000

KARBOHIDRAT II Uji Seliwanoff, Osazon, dan Iod

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)

A. Senyawa organik sintesis

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP GIZI TELUR

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara bagian tropis yang kaya akan sumber daya

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. HASIL PENGAMATAN. Tabel 1. Kontak dengan peralatan pengolahan besi. Sampel Warna Tekstur Warna Tekstur

KOMPONEN KIMIA BAHAN PANGAN dan PERUBAHANNYA AKIBAT PENGOLAHAN. Oleh : Astuti Setyowati

Reaksi BIOKIMIA PADA UJI BAKTERIOLOGI. No UJI BIOKIMIA KETERENGAN. 1. Uji fermentasi karbohidrat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

- KARBOHIDRAT PENTING PADA METABOLISME HARUS DIDAPATI DALAM MAKANAN SEHARI-HARI

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan

KARBOHIDRAT. Klasifikasi karbohidrat menurut lokasi gugus karbonil C H C C CH 2 OH H H C C OH OH

TINJAUAN PUSTAKA. empat di dunia. Ubi jalar merupakan salah satu sumber karbohidrat dan memiliki

I. PENDAHULUAN. tidak rata karena mata tunas dan warna daging dari putih hingga kuning

Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PAPER BIOKIMIA PANGAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah

PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

A. zat pengoksidasi D. inhibitor B. zat pereduksi E. zat pembius C. katalis POLIMER, KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK

PENGAMBILAN GLUKOSA DARI TEPUNG BIJI NANGKA DENGAN CARA HIDROLISIS ENZIMATIK KECAMBAH JAGUNG

KARBOHIDRAT. M. Anwari Irawan. Sports Science Brief

KARBOHIDRAT. Sumber energi utama bagi manusia dan hewan Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan Melalui proses fotosintesis, + 6 H 2 O C 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KIMIA Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karbohidrat adalah polimer aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi

PERPINDAHAN MASSA KARBOHIDRAT MENJADI GLUKOSA DARI BUAH KERSEN DENGAN PROSES HIDROLISIS. Luluk Edahwati Teknik Kimia FTI-UPNV Jawa Timur ABSTRAK

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

3. BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus

METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

Sejumlah zat gizi wajib dicantumkan dalam Informasi Nilai Gizi berkenaan dengan beberapa kondisi berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

KARBOHIDRAT. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

Transkripsi:

Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech Kemanisan Beberapa monosakarida dan oligosakarida memiliki rasa manis bahan pemanis Contoh: sukrosa (kristal), glukosa (dalam sirup jagung) dan dekstrosa (kristal D-Glukosa). D-fruktosa dan maltosa jarang dijual dalam bentuk kristal sirup jagung mengandung 45% D-fruktosa atau maltosa Standar kemanisan adalah sukrosa 1

Cont d.. No. Bahan Tingkat Kemanisan 1. Sukrosa 1,00 2. D-galaktosa 0,4 0,6 3. Maltosa 0,3 0,5 4. Laktosa 0,2 0,3 5. Rafinosa 0,15 6. D-fruktosa 1,32 7. Xilitol 0,96 1,18 Cont d.. Kemanisan larutan D-fruktosa terhadap sukrosa akan menurun bila suhu dinaikan Pada suhu 5 o C D-fruktosa 1,4 kali lebih manis dari pada sukrosa Pada suhu 40 o C sama dengan sukrosa Pada suhu 60 o C menjadi 0,8 sukrosa Demikian halnya pada D-galaktosa dan D-glukosa Sedangkan kemanisan maltosa tidak dipengaruhi suhu. 2

Pencokelatan (Browning) Sering terjadi pada buah-buahan, seperti pisang, apel, pear, salak dan pala. Dapat dibagi menjadi dua jenis: 1). Pencokelatan yang enzimatis dan 2). Non-enzimatis Pencokelatan enzimatis terjadi pada buah-buahan yang mengandung substrat senyawa fenolik, seperti katekin, tirosin, asam kafeat, asam klorogenat, dan leukoantosianin. Proses pencokelatan secara enzimatis membutuhkan enzim fenol oksidase dan oksigen Selain fenol oksidase, terdapat juga enzim polifenol oksidase, fenolase atau polifenolase Cont d.. Pencokelatan non-enzimatis belum diketahui secara penuh Setidaknya terdapat tiga macam reaksi pencokelatan non-enzimatis, yaitu karamelisasi, reaksi Maillard dan pencokelatan akibat vitamin C 3

Karamelisasi Dilakukan dengan cara pemanasan Contoh: bila larutan sukrosa dididihkan sampai air menguap semua dan dibiarkan sehingga mencapai titik leburnya (160 o C) bukan lagi air melainkan cairan sukrosa yang lebur. Bila dibiarkan dipanaskan melebihi titik leburnya maka akan terjadi karamelisasi. Gula karamel digunakan sebagai bahan pemberi cita rasa makanan Reaksi Maillard Merupakan reaksi anatara karbohidrat, khususnya gula pereduksi dengan gugus amina primer. Hasil reaksi akan menghasilkan bahan berwarna cokelat. Contoh: pencokelatan pada pemanggangan daging, penggorengan ubi atau pembuatan roti. 4

Tahapan reaksi Maillard 1. Suatu aldosa bereaksi bolak-balik dengan asam amino atau gugus amino sehingga menghasilkan basa Schiff. 2. Perubahan terjadi menurut reaksi Amadori sehingga menjadi amino ketosa 3. Dehidrasi dari hasil reaksi Amadori membentuk turunanturunan furfuraldehida, contoh: dari heksosa menjadi hidroksimetil furfural 4. Proses dehidrasi selanjutnya menghasilkan hasil antara metil alfa dikarboksil yang diikuti penguraian menghasilkan reduktor-reduktor dan alfa dikarboksil seperti metilglioksal, asetol dan diasetil 5. Aldehid-aldehid aktif dari 3 dan 4 terpolimerisasi tanpa mengikut-sertakan gugus amino (kondensasi aldol) atau dengan gugus amino membentuk senyawa berwarna cokelat yang disebut melanoidin Pencokelatan akibat Vitamin C Vitamin C merupakan senyawa pereduksi dan juga dapat bertindak sebagai precursor pembentukan warna cokelat non-enzimatik. Berada dalam keseimbangan dengan asam dehidroaskorbat Dalam suasana asam, cincin lakton dehidroaskorbat terlepas secara irriversible dan membentuk senyawa diketogulonat Selanjutnya terjadi reaksi Maillard dan proses pencokelatan 5

Serat Bahan Pangan Serat yang terdapat dalam bahan pangan yang tidak tercerna memiliki sifat positif bagi gizi dan metabolisme. Serat tersebut biasa disebut dietary fiber. Banyak terdapat pada dinding sel tanaman, seperti selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin dsb. Tidak semua serat kasar merupakan dietary fiber, hanya berkisar 20 50%. Konsumsi dietary fiber secara terus menerus akan menurunkan kolesterol darah mengeluarkan asam empedu, kolesterol dan lemak. Analisis Sakarida dalam Bahan Makanan 1. UJI KUALITATIF a. Uji Antron 0,2 Larutan contoh ditambah larutan Antron (0,2% dalam H2SO4 pekat) warna hijau atau hijau kebiruan menandakan adnya KH. b. Uji Barfoed 5 ml Pereaksi (kupri asetat dan asam asetat) ditambah 1 ml larutan contoh ditempatkan pada air mendidih selama satu menit warna merah orange (adanya monosakarida) c. Uji Benedict 5 ml pereaksi (kupri sulfat, natrium sitrat, dan natrium karbonat) ditambah 8 tetes larutan contoh ditempatkan pada air mendidih selama satu menit hijau, kuning, merah orange (adanya gula pereduksi) d. Uji Orsinol Bial-HCl 5 ml pereaksi ditambah 2 3 ml larutan contoh dipanaskan sampai timbul gas. Adanya endapan dan larutan berwarna hijau (adanya pentosa) 6

Cont d.. e. Uji Hayati Pereaksi (garam Rochelle atau kalium natrium tartarat, gliserol, dan kupri sulfat). Uji dan tanda-tanda sama dengan uji Benedict f. Uji Iodin larutan contoh diasamkan dengan HCl. Sementara itu dibuat larutan iodin dalam larutan KI. Setetes larutan contoh ditambahkan dalam larutan iodin biru (adanya pati), merah (glikogen atau eritrodekstrin) g. Uji Molisch 2 ml larutan contoh ditambah 2 tetes pereaksi alfa naftol 10% dan dikocok. Ditambah H2SO4 pekat cincin ungu (adanya KH) h. Uji Seliwanoff 5 ml pereaksi (3,5 ml resorsinol 0,5% plus 12 ml HCl pekat diencerkan menjadi 35 ml dengan air suling) ditambah 1 ml larutan contoh dan didihkan 10 menit warna merah Cherry (fruktosa) i. Uji Tauber 2 tetes larutan contoh ditambah 1 ml larutan benzidina, didihkan, dinginkan cepat-cepat ungu (pentosa) 2. Analisis Kuantitatif KH mempunyai sifat dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan (+) atau ke kiri (-) Setiap gula memiliki sudut putaran khas yang berbeda-beda. Contoh: Sukrosa +66,4 0 dan glukosa +90 o Alat ukurnya disebut polarimeter. Rumus untuk menghitung konsentrasi larutan gula dengan polarimeter: α 20 D 100 a 1x c 7

Cont d... Keterangan : α 20 D = sudut putaran spesifik pada 20 o C dan menggunakan D-line dari sumber cahaya sinar natrium a = sudut putar yang diamati 1 = panjang gelombang polarimeter dalam desimeter\ c = berat gula (g)/100 ml larutan Terima kasih Thank s 8