NME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PROSES DENGAN SISTEM ALIRAN KOMPLEKS

ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T.

NERACA MASSA TANPA REAKSI Pertemuan ke 2 s/d 4

BAB I PENDAHULUAN NERACA MASSA DAN ENERGI

1/14/2014 NERACA MASSA DALAM PENGOLAHAN PANGAN

Aplikasi data keseimbangan uap-cair: 1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh. 2. Penentuan jumlah stage pada Menara Distilasi.

NME D3 Sperisa Distantina BAB III NERACA MASSA DENGAN REAKSI KIMIA

KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd

KESETIMBANGAN MASSA Q&A

KIMIA TERAPAN LARUTAN

NERACA MASSA. Dari hukum kekekalan massa dapat dituliskan persamaan neraca massa suatu proses: Massa keluar dari Massa = suatu proses + terakumulasi

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Laju massa. Laju massa akumulasi dalam sistem. Laju massa masuk sistem. keluar sistem. exit. inlet. system. = m& accumulation.

ALAT TRANSFER MASSA ABSORBER DAN STRIPPER

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB I DISTILASI BATCH

NME D3 Sperisa Distantina BAB V NERACA PANAS

Diagram Fasa Zat Murni. Pertemuan ke-1

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar...

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

III. METODE PENELITIAN

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Larutan dan Konsentrasi

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Before UTS. Kode Mata Kuliah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sifat Koligatif Larutan

PERANCANGAN PACKED TOWER. Asep Muhamad Samsudin

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

MATERIAL BALANCES RYN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

III. METODE PENELITIAN

MENYARING DAN MENDEKANTASI

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. asam ataupun enzimatis untuk menghasilkan glukosa, kemudian gula

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODE PENELITIAN

Evaporasi S A T U A N O P E R A S I D A N P R O S E S T I P F T P UB

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

I Sifat Koligatif Larutan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB II DESKRIPSI PROSES

DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

TL 2104 PTL TL 2104 PENGANTAR TEKNIK LINGKUNGAN. Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung

E V A P O R A S I PENGUAPAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 %

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

PENGANTAR TRANSFER MASSA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Sintesis Silika Gel dari Geothermal Sludge dengan Metode Caustic Digestion

Diagram Segitiga dan Kesetimbangan Cair-Cair

Sulistyani M.Si

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ρ = m/v m = massa V = Volume Satuan = g/ml = g cm -3 Satuan SI = kg/m 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

SIMULASI PROSES EVAPORASI NIRA DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. akuades, reagen Folin Ciocalteu, larutan Na 2 CO 3 jenuh, akuades, dan etanol.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

Kristalisasi. Shinta Rosalia Dewi (SRD)

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB III METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

1 NME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN NERACA MASSA KONSEP NERACA MASSA = persamaan yang disusun berdasarkan hukum kekekalan massa (law conservation of mass), yaitu mass can neither be created or destroyed. Persamaan umum neraca massa untuk suatu sistem proses : Kec. Masuk ke dalam sistem Kec. Kec. Yang Kec. Yang Keluar dibangkit- terkonsumsi oleh = - dari + kan sistem - sistem sistem Kec. yang terakumulasi dalam sistem Satuan di setiap arus adalah satuan massa atau mol atau (massa/waktu atau mol/waktu). Satuan di setiap kotak atau suku di atas harus sama semua. Bayangkan, bisakah 5 cm - 5 gram =? Akumulasi adalah perubahan massa terhadap waktu. Untuk proses Staedy state maka akumulasi = 0. Untuk proses USS maka akumulasi tidak sama dengan nol. Untuk proses fisis SS, maka kec masuk kec keluar =0. Untk proses kimia SS, maka akumulasi =0. Dalam menyusun neraca massa, perlu disebutkan apa yang dineracakan dan dimana neraca disusun. Neraca massa dapat disusun untuk : 1. neraca massa total atau campuran. 2. neraca massa komponen tertentu. 3. neraca massa unsur atau elemen tertentu. Langkah-langkah penyusunan dan penyelesaian NM dan NP : 1. Membuat diagram alir proses, lengkapi dengan data-data : a. kualitatif dan kuantitatif yang tersedia. b. Kondisi arus masuk dan keluar sistem. 2. Tandai variabel aliran yang tidak diketahui pada diagram alir. Buatlah permisalan variabel.

2 3. Menentukan basis perhitungan. Pilihlah suatu laju alir proses sebagai basis perhitungan. Basis perhitungan dapat diambil berdasarkan banyaknya bahan yang masuk atau berdasarkan bahan keluar system. Basis perhitungan dapat dinyatakan dalam satuan berat atau satuan mol. Jika terjadi proses kimia dalam sistem yang ditinjau, lebih mudah bila basis perhitungan menggunakan satuan mol. Jika terjadi proses fisis, basis perhitungan dapat menggunakan satuan berat atau satuan mol. 4. Konversikan laju alir volumetrik menjadi laju alir massa atau molar. Jika terdapat proses kimia ( reaksi ), perhitungan menggunakan satuan molar, sedangkan proses fisis dapat menggunakan satuan massa atau molar. 5. Susunlah persamaan NM / NP. Dalam menyusun neraca, perlu disebutkan apa yang dineracakan dan dimana neraca itu disusun. Persamaan neraca dapat disusun untuk : sebuah unit saja, multi unit, atau unit keseluruhan ( overall ). 6. Selesaikan persamaan NM / NP. Contoh 1: Problem Di laboratorium hanya tersedia larutan HCL 5 % ( % berat ) dan larutan HCL 25%. Seorang praktikan akan membuat 1000 gram larutan HCL 12%. Apa yang sebaiknya dilakukan praktikan tersebut? contoh F1: 25% HCl 75% H2O F2: 5% HCl 95% H2O Process diagram mixer Neraca massa total di sekitar mixer: F1 + F2 = P Neraca massa HCl di sekitar mixer: 25%. F1 + 5%. F2 = 12%. P P=1000 g: 12% HCl 88% H2O Material Balance Penyelesaian F1 = g F2 = g

3 Contoh 2: Ingin dibuat larutan NaOH 1 M sebanyak 250 ml dari kristal NaOH. Berapa gram NaOH yang seharusnya dilarutan dengan akuades sampai 250 ml? Penyelesaian: a. Skema diagram alir: F: NaOH L=250 ml H 2 O mixer P: 250 ml NaOH = 1 M H 2 O b. Penyetaraan satuan (ingat satuan NM adalah massa atau mol) 1mol NaOH (1x BM NaOH) gramnaoh 1M NaOH = = 1liter campuran 1liter campuran dalam 0,25 L : 1M NaOH = 1x (BM NaOH) x 0,25L = 0,25 BM NaOH gramnaoh c. Neraca Massa NaOH di sekitar mixer: ( lihat gambar di atas) NaOH input = NaOH output F = 0,25. BM NaOH gram NaOH dalam input gram NaOH dalam output d. Kesimpulan Jadi dibutuhkan 10 gram NaOH. SOAL LATIHAN NERACA MASSA TANPA REAKSI KIMIA SINGLE UNIT 1. Ingin dibuat larutan KMnO4 0,5 M sebanyak 500 ml dari kristal KMnO4. Berapa gram KmnO4 yang seharusnya dilarutkan dalam akuades sampai 500 ml? 2. Di laboratorium hanya tersedia larutan HCL 5 % ( % berat ) dan larutan HCL 25%. Seorang praktikan akan membuat 1000 gram larutan HCL 12%. Apa yang sebaiknya dilakukan praktikan tersebut? 3. Ingin dibuat dua ribu Kg 5% slurry Ca(OH) 2 dalam air dari pengenceran 20% slurry. Hitung kebutuhannya. 4. Adesiv cair, yang digunakan untuk merekatkan papan berlaminasi, terdiri atas campuran polimer dan pelarutnya. Pemasok adesiv mendapat pesanan berupa 3000 Kg adesiv yang berisi 13% polimer (%berat). Pemasok memiliki stok : a. 500 Kg adesiv 10%. b. Larutan 20% adesiv yang sangat melimpah. c. Pelarut murni. Jika pemasok ingin menggunakan semua stok yang ada, tentukan kebutuhan masing-masing larutan. ( Adesiv 10% digunakan semua).

4 5. Jika pada suhu 20 o C, satu liter etanol dengan densitas 0,789 g/cc dicampur dengan 1 L akuades berdensitas 0,998 g/cc, berapa kg campuran yang dihasilkan? 6. Pipa arus CO 2 disambung dengan pipa arus udara. Kecepatan fluida dalam pipa CO 2 adalah 10 Kg/j. Fluida dalam pipa udara berisi 0,03% mol CO 2. Pada suatu tempat yang jaraknya cukup jauh dari titik penyambungan itu diambil sample. Hasil analisis menujukkan kadar CO 2 dalam sample adalah 0,45% mol. Tentukan kecepatan arus udara. 7. Anda diminta mengukur kecepatan gas buang yang keluar melalui cerobong (stack). Gas buang masuk cerobong berisi 2,1% CO 2. Gas CO 2 murni diinjeksikan melalui bagian bawah cerobong dengan kecepatan 4 lb/menit. Konsentrasi CO 2 dalam gas keluar dapat diukur yaitu 3,2%. Tentukan kecepatan gas yang dibuang dari cerobong.

5 8. Suspensi susu berisi air 50%. Agar diperoleh susu bubuk, maka air dalam suspensi ini harus dikurangi, yaitu dengan menguapkan air dalam alat pengering. Suspensi susu diumpankan ke dalam suatu alat pengering sembur. Ternyata produk yang dihasilkan berisi air 10%. Berapa banyak air yang teruapkan setiap 100 Kg/jam suspensi susu yang diumpankan, dan berapa % air dalam suspensi itu yang teruapkan. 9. Buah segar nenas berisi 15% padatan dan 85% air. Untuk membuat selai nenas, nenas segar dihancurkan dan kemudian ditambah gula dengan rasio nenas : gula = 45 : 55. Campuran itu selanjutnya dipanaskan untuk menguapkan airnya, sehingga diperoleh selai dengan kadar air menjadi 35 %. Berapa Kg buah nenas dan Kg gula yang dibutuhkan untuk membuat 1 kg selai nenas? 10. Gas berisi H 2, N 2 dan H 2 O dengan komposisi yang sama. Diinginkan air di dalam gas tersebut dihilangkan dengan cara melewatkan gas tersebut ke dalam menara yang berisi tumpukan CaCl 2 padat ( berbentuk pellet). Ternyata H 2 O yang terjerap adalah 97% dari H 2 O dalam gas tersebut. Diketahui mula-mula pellet CaCl 2 kering dan beratnya 2 Kg. Setelah beroperasi selama 10 jam, semua pellet ditimbang dan ternyata beratnya 2,21 Kg. Tentukan mol/jam gas umpan dan fraksi mol gas keluar menara. 11. Seorang mahasiswa melakukan percobaan adsorpsi. Seratus ml larutan asam asetat dikontakkan dengan 50 gram arang aktiv, sehingga ada perpindahan massa asam asetat ke dalam arang aktiv sedangkan air tidak terjerap. Mula-mula asam asetat dalam larutan 0,5 M, setelah satu jam dikontakkan dengan arang aktiv, konsentrasi asam asetat dalam larutan menjadi 0,4 M. Tentukan banyaknya asam asetat yang terjerap dalam arang aktiv (dinyatakan dalam mol asam asetat setiap gram arang aktiv). 12. Susu skim diproduksi dengan menghilangkan lemak dalam susu segar. Diinginkan susu skim berisi 90,5% air, 3,5% protein, 5,1% karbohidrat, 0,1% lemak dan 0,8% abu. Hketahui lemak dalah susu adalah 4,5%. Hitung komposisi susu segar jika hanya lemak yang dapat dipisahkan dalam pemisah lemak. 13. Mula-mula, suatu kristaliser berisi 6420 lb larutan Na 2 SO 4 29,6%(%berat) bersuhu 104 o C. Cairan itu didinginkan sampai 20 o C sehingga terbentuk kristal Na 2 SO 4.10H 2 O. Cairan yang tertinggal (cairan jenuh=cairan induk=mother liquor) berisi 16,1% Na 2 SO 4. Tentukan berat cairan dan kristal yang terbentuk.

6 Contoh NERACA MASSA TANPA REAKSI KIMIA MULTI UNIT Kasus: Dalam pembuatan gula tebu, 4000 Kg/j larutan gula 10% (% berat) diumpankan ke evaporator I yang menghasilkan larutan gula 18%. Larutan hasil evaporator I ini diumpankan ke evaporator II sehingga dihasilkan larutan gula 50%. Tentukan : a. Air yang teruapkan dari masing-masing evaporator, b.larutan yang diumpankan ke evaporator II, c. Produk yang dihasilkan. Penyelesaian: a. Diagram alir : V1: V2: I II F1=4000 Kg/j: Gula 10% H2O 90% Kondensat H 2 O =V1 Dicari: V1, V2, P1, dan P2. b. Analisis NM di sekitar evaporator 1: F1=4000 Kg/j: Gula 10% H2O 90% I P1 : Gula 18% H 2 O 82% V1: P2: Gula 50% H 2 O 50% II V2: Kondensat H 2 O =V1 NM Gula: NM total : P1 : Gula 18% H 2 O 82% P2: Gula 50% H 2 O 50% F1.10% = 18%.P1 P1 = 400/0,18 = 2222,222 Kg/j. F1 = V1 + P1 V1 = 4000 2222,222 = 1777,78 Kg/j.

c. Analisis di sekitar evaporator 2: 7 V1:1777,78 Kg/j V2: I II F1=4000 Kg/j: Gula 10% H2O 90% Kondensat H 2 O =V1 P1 : 2222,222Kg/j Gula 18% H 2 O 82% P2: Gula 50% H 2 O 50% NM H2O: 82%. P2 + V1 = 50%. P2 + V2 + V1 1822,222 = 0,5 P2 + V2 (a) NM total: P1 + V1 = P2 + V1 + V2 2222,222 = P2 + V2 (b) Dari persamaan (a) dan (b) diperoleh: P2 = 800 Kg/j. V2=1422,222 Kg/j. d. cek: analisis NM di keseluruhan alat: F1=4000 Kg/j: Gula 10% H2O 90% I V1: II V2: 1422,222 Kg/j Kondensat H 2 O =V1 =1777,222 Kg/j P1 : Gula 18% H 2 O 82% P2:800 Kg/j Gula 50% H 2 O 50% NM Total: F1 = V2 + V1 + P2 4000 = 1422,222 + 1777,22 + 800 4000 = 3999,444 ----- perhitungan dianggap dapat benar. e. Kesimpulan: V1 =.. V2 = P1 =.. P2 =..

SOAL LATIHAN NERACA MASSA TANPA REAKSI KIMIA MULTI UNIT 1. Suatu industri memisahan campuran A dan B menggunakan distilasi. Umpan menara distilasi I berisi 50% A dan 50% B ( % berat). Diinginkan distilat (hasil atas) menara distilasi I berisi 90% A. Sedangkan bottom (hasil bawah menara distilasi ) I ini dicampur dengan fluida yang berisi 30%A dan 70% B. Campuran itu diumpankan ke menara distilasi II, sehingga diperoleh distilat berisi 40% A. Jika kecepatan umpan distilasi I adalah 100kg/j, distilat menara distilasi I adalah 49 Kg/j, fluida yang dicampur dengan botom distilasi I adalah 30 Kg/j, serta distilat menara distilasi II adalah 30 Kg/j, tentukan semua kecepatan arus dan komposisi arus lainnya. Penyelesaian: a. skema diagram alir: 8 uap kondenser total Umpan, F1=100Kg/j: A=50% B=50% MD 1 Refluk, L Distilat, D1=49 Kg/j: A=90% B=10% uap Reboiler parsial Bottom, B1: A= B= F2: A= B= MD 2 D2=30 Kg/j: A=40% B=60% F3=30 Kg/j : A=30% B=70% B2= : A= B= b. Susun NM dan perhitungan. Salah satu contoh penyusunan NM: b.1. NM Total di sekitar keseluruhan alat. b.2. NM A di sekitar keseluruhan alat. b.3. NM total di sekitar MD2. b.4. NM A di sekitar MD2. b.5. NM total di sekitar mixer. b.6. NM A di sekitar mixer. c. kesimpulan:? 2. Sebuah triple effect evaporator didesain untuk mengurangi air pada larutan garam NaCL dari 25% (%berat) menjadi 3%. Jika rangkaian evaporator itu menghasilkan 14.670 lb/jam larutan NaCL 97%. Tentukan kecepatan umpan dan kecepatan air menguap di masing-masing evaporator. Data lain disajikan di gambar.

4. Di stasiun pemekatan, larutan gula di suatu pabrik dipekatkan melalui 3 evaporator seri (produk evaporator I diumpan ke evaporator II dan seterusnya). Diinginkan 10% air dalam umpan masing-masing evaporator dapat teruapkan. Larutan gula 10% diumpankan ke evaporator I dengan kecepatan 100 Kg/jam. Tentukan Kg/jam : a. air yang teruapkan dari masing-masing evaporator. b.larutan yang diumpankan ke evaporator II dan III. c. produk yang dihasilkan. 5. Operasi pemekatan NaOH dilakukan dengan 2 langkah evaporasi (penguapan air). Mula-mula, 4000 Kg/jam larutan NaOH 10% (% berat) diumpankan ke evaporator I dan dihasilkan larutan NaOH 18%. Larutan hasil evaporator I ini diumpankan ke evaporator II sehingga dihasilkan larutan NaOH 50%. Tentukan: a) Kecepatan air menguap di masing-masing evapporator b) Kecepatan larutan yang diumpankan ke evaporator II, c) Kecepatan produk dari evaporator II. 9

10 6. Biji kedelai berisi 18% minyak, 35% protein, 27,1% karbohidrat, 9,4% serat, dan 10,5% air. Minyak kedelai dipungut dari biji kedelai. melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. biji digiling. b. Biji yang telah hancur ditekan sehingga minyak dalam padatan menjadi 6%. c. Ampas diekstraksi menggunakan heksan sehingga minyak dalam padatan menjadi 0,5%. d. Ampas/padatan dikeringkan sehingga air dalam padatan menjadi 8%. Asumsi tidak ada protein dan air dalam fase minyak. Jika 1000Kg/jam biji kedelai tentukan kecepatan setiap arusnya. Lengkapi skema diagram alir di bawah ini dengan data kualitatif dan kuantitatif : Biji Penggi -ling heksan air press Ampas, A1 ekstrakstor Ampas, A2 pengering Minyak Heksan Minyak Ampas, A3