PERANCANGAN PERCOBAAN

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN PERCOBAAN (catatan untuk kuliah MP oleh Bambang Murdiyanto)

BAB 2 TINJAUAN TEORI

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

I PENDAHULUAN. A. Umum

Perancangan dan Analisis Data Percobaan Pertanian. Sutoro BB BIOGEN

PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAK-PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG

Perancangan Percobaan

Statistik Parametrik

ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN BUJURSANGKAR YOUDEN DENGAN DATA HILANG

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian di laksanakan di SMA Negeri 1 Boliyohuto.

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1)

DATA DAN METODE. Data

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

Perancangan Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

PERCOBAAN FAKTORIAL DENGAN RANCANGAN DASAR BUJUR SANGKAR LATIN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

Ahmadi Ruslan Hani. SMA Pembangunan 3 Ponjong Gunungkidul Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

1. RANCANGAN ACAK LENGKAP Termasuk rancangan tanpa pengelompokan Perlakuan diatur dg pengacakan secara lengkap Semua satuan percobaan memiliki peluang

TAKE HOME UAS ANALISIS STATISTIKA (STK511) Oleh: Nuralim Pasisingi C Program Studi: SDP

Transformasi Data & Anlisis Data Hilang

BAB III METODE PENELITIAN. kelamin dan pendekatan SAVI, Inkuiri, RME dengan setting pembelajaran. tanggal 7 September 2013 di SMP Buana.

PENGENDALIAN VARIABEL PENGGANGGU / CONFOUNDING DENGAN ANALISIS KOVARIANS Oleh : Atik Mawarni

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

MASALAH DAN PERTANYAAN STATISTIKA PADA PENELITIAN TEKNOLOGI PANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

RANCANGAN ACAK LENGKAP

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK PADA BIBIT IKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

REGRESI LANJUTAN RETNO DWI ANDAYANI, SP. MP

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Rancangan Acak Kelompok (RAK)

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan hasil yang diperoleh akan berguna untuk masyarakat sekitar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN PERHITUNGAN. Lampiran 1. Perhitungan % FFA dan % Bilangan Asam Minyak Jelantah. = 2 gram + 3,5 gram. = 5,5 gram (Persamaan (2))

PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ANALISIS KOVARIAN

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik

BAB III METODE PENELITIAN

Materi Persyaratan analisis regresi dari rancangan percobaan Penentuan model regresi dengan ortogonal polinomial Dari rancangan acak lengkap Dari ranc

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KOVARIANSI RANCANGAN PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) DENGAN DATA HILANG

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian ini, tujuannya adalah untuk

HASIL DAN PEMBAHASAN. Model Regresi Logistik Biner untuk data Hasil Pembangkitan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGUJIAN NORMALITAS DATA

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif, yakni

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

BAB III METODE PENELITIAN

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

II. PERCOBAAN NON FAKTORIAL

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pengertian dasar. Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan. Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Penetapan Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI II STK 222 PERANCANGAN PERCOBAAN PRINSIP DASAR PERANCANGAN PERCOBAAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang

Transkripsi:

PERANCANGAN PERCOBAAN PERTEMUAN KE-1 PENDAHULUAN (RINSIP-PRINSIP PERANCANGAN PERCOBAAN) PROF.DR.KRISHNA PURNAWAN CANDRA JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAPERTA UNMUL 2016 Materi yang dibahas adalah: A. Pengertian dan ruang lingkup percobaan B. Unsur-Unsur Dasar Percobaan (Perlakuan, Ulangan, dan lokal Kontrol) C. Asumsi-asumsi dasar dan upaya pemenuhannya 2 1

Untuk memperoleh mutu produk yang seragam dan memperoleh produktivitas yang konsisten dalam suatu industri pertanian, perlu dilakukan Bahan baku terbaik yang seragam Untuk kasus pabrik tapioka, yang perlu dipertimbangkan antara lain Varietas singkong Umur Panen Teknik Budidaya (Pengolahan tanah, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit) Kondisi lahan Untuk memenuhi persyaratan tersebut sehingga diperoleh mutu dan rendemen tapioka yang tinggi, maka perlu dilakukan penelitian untuk menentukan Varietas paling baik / unggul (dipilih dari beberapa varietas yang ada) Umur panen yang tepat (Dipilih dari beberapa umur panen yang mungkin) Teknik budidaya yang tepat (dipilih dari beberapa teknik budidaya) Asal bahan baku (dipilih dari beberapa lokasi sentra produksi) 3 penelitian dapat dilakukan dengan dua cara Coba-coba (penelitian eksperimen) Untuk memecahkan masalah atau kadang masalah ikutannya Survei dan pengumpulan data saja (penelitian non-eksperimen) Untuk menentukan masalah utama Percobaan adalah serangkaian kegiatan yang setiap tahapnya benar-benar terdefiniskan, dilakukan untuk menemukan jawaban tentang permasalahan yang sedang diteliti melalui pengujian hipotesis Tata cara penerapan tindakan-tindakan (perlakuan dan non perlakuan) dalam suatu percobaan pada kondisi tertentu yang kemudian dijadikan dasar penataan dan metode analisis statistik terhadap datanya disebut Rancangan Percobaan (Experimental Design) 4 2

Dalam suatu pengamatan, ada dua nilai yang diperoleh dari objek yang diamati Nilai-nilai tidak bebas, yaitu hasil pengukuran (Y), disebut sebagai peubah tak bebas Y (dependent random variable). Disebut juga sebagai faktor akibat. Nilai-nilai bebas, yang terjadi secara acak dengan besaran tergantung pada kondisi/cara/waktu pengamatan/pengukuran, disebut sebagai peubah bebas X (Independent random variable). Disebut juga sebagai faktor sebab adanya Y. Secara sederhana, suatu percobaan ditujukan untuk mengamati pengaruh X terhadap Y. Faktor X disebut sebagai faktor perlakuan dan faktor Y sebagai faktor pengamatan. 5 Nilai-nilai pengamatan dari suatu percobaan dapat diformulasi menjadi Y, Jikai penyelidikan dilakukan lewat Jalur Pengaruh (Analisis sidik ragam = Analysis of Variance / ANOVA), atau Y, jika penyelidikan dilakukan lewat jalur asosiasi (analisis regresi dan korelasi) Dimana: = nilai tengah atau rerata harapan = ragam (akarnya ( ) disebut simpangan) nilai Y akibat pengaruh perlakuan X = konstanta pengaruh perlakuan = konstanta pengaruh perlakuan Hipotesis H 0 H 0 6 3

Nilai-nilai pengamatan dari suatu percobaan dapat diformulasikan menjadi Y Dimana: (tau) = pengaruh perlakuan X terhadap Nilai-nilai Y (epsylon) = galat akibat adanya pengaruh non-perlakuan ke-i pada ulangan (replikasi) ke-j 7 Pengaruh jenis pisang terhadap kadar serat (%) Jenis Pisang (P) Ulangan 1 (j=1) 2 (j=2) Jumlah (T) Rerata () p 0 (i=0) 1,1 1,7 2,8 1,4 p 1 (i=1) 3,5 3,7 7,2 3,6 Jumlah (T) 4,6 5,4 10,0 - Rerata () 2,3 2,7-2,5 Y Ragam akibat galat (statistik dari ) 1. Pada jenis pisang p 0 : 1,1 1,4 = -0,3 dan 1,7 1,4 = +0,3 2. Pada Jenis Pisang p 1 : 3,5 3,6 = -0,1 dan 3,7-3,6 = +0,1 3. Pada seluruh unit perc. (rerata galat) 2,3 2,5 = -0,2 dan 2,7 2,5 = +0,2 Ragam akibat pengaruh perlakuan (Statistik dari ) 1. Pada ulangan 1: 1,1 2,3 = -1,2 dan 3,5 2,3 = +1,2 2. Pada ulangan 2: 1,7 2,7 = -1,0 dan 3,7 2,7 = +1 3. Pada seluruh unit percobaan (rerata pengaruh perlakuan) 1,4 2,5 = -1,1 dan 3,6 2,5 = +1,1 8 4

B. UNSUR-UNSUR DASAR PERCOBAAN (PERLAKUAN, ULANGAN, DAN LOKAL KONTROL) 1. Perlakuan (treatment), adalah tindakan coba-coba yang dilakukan terhadap suatu objek yang pengaruhnya akan diselidiki untuk menguji hipotesis. Perlakuan dapat berasal dari a. Faktor kualitas (Mutu), seperti jenis bahan baku (Varietas) b. Faktor kuantitas (takaran/level), seperti level panas/suhu, volume minyak penggorengan Perlakuan yang berasal dari dua faktor atau lebih disebut kombinasi perlakuan. Himpunan perlakuan perlu dirancang agar diperoleh respon optimum. Perlu dilakukan perlakuan minimal satu tingkat dibawah dan diatas perlakuan yang diperkirakan paling baik (perlakuan hipotesis), sehingga diperkirakan akan diperoleh respon kuadratik. Untuk memudahkan percobaan, Perlu dilakukan kodifikasi perlakuan. Misal Faktor suhu (S), sehingga diperoleh s 1, s 2,..., s n, atau faktor Lama (T), sehingga diperoleh t 1, t 2,..., t n. Dapat pula diperoleh perlakuan kombinasi s 1 t 1, s 1 t 2, s 2 t 1, s 2 t 2 dst. 9 B. UNSUR-UNSUR DASAR PERCOBAAN (PERLAKUAN, ULANGAN, DAN LOKAL KONTROL) 2. Ulangan adalah banyaknya/frekuensi suatu perlakuan yang diselidiki Percobaan dianggap telah cukup baik bila memenuhi persamaan ini: (t 1) (r 1) 15 Keterangan: t = jumlah perlakuan, r = jumlah ulangan Suatu percobaan memerlukan ulangan yang banyak, bila: Diinginkan derajat ketelitian yang tinggi Keragaman data diperkirakan tinggi Bila tersedia biaya yang cukup, maka sangat disarankan untuk memperbanyak ulangan. Umumnya untuk percobaan di lapangan cukup dengan r = 4, sedangkan untuk percobaan di laboratorium cukup dengan r = 3. Fungsi ulangan adalah untuk menghasilkan: Suatu estimasi tentang galat Ukuran pengaruh perlakuan yang lebih tepat terhadap hasil percobaan 10 5

B. UNSUR-UNSUR DASAR PERCOBAAN (PERLAKUAN, ULANGAN, DAN LOKAL KONTROL) 3. Lokal kontrol, merupakan upaya pengendalian kondisi lapangan yang heterogen menjadi nisbi homogen. Tujuannya untuk menekan galat sehingga dapat menonjolkan satu atau beberapa perlakuan. Lokal kontrol diperlukan untuk: percobaan di lapangan (terdapat kondisi/lingkungan yang tidak dapat dikontrol). Lokal kontrol tidak diperlukan untuk: Percobaan di laboratorium (kondisi yang homogen atau dapat dikendalikan) Lokal kontrol ini dilakukan melalui pemblokiran perlakuan kedalam: Kelompok-kelompok (RAK), atau Baris-baris dan lajur-lajur (RAKL/RBSL) Faktor yang digunakan untuk pemblokiran tidak boleh berkaitan langsung dengan faktor penelitian/perlakuan 11 Data yang dihasilkan dari suatu percobaan kemudian dianalisis dengan metode statistik. Bila digunakan Metode statistik analisis sidik ragam, maka data yang dihasilkan haruslah memenuhi asumsi-asumsi berikut: 1. Galat harus terdistribusi secara random, bebas dan normal 2. Keragaman contoh bersifat homogen 3. Keragaman (s 2 ) dan rerata () tidak menunjukkan korelasi 4. Pengaruh-pengaruh utama bersifat aditif baik sesama maupun dengan lingkungannya 12 6

1. Galat Galat merupakan pengaruh non-perlakuan terhadap data (Y) yang timbul akibat adanya ulangan. Untuk kebanyakan data kualitatif dimana galat () = 0, umumnya tidak dapat dianalisis menurut metode statistika parametrik. Pengaruh perlakuan X akan berarti jika ragam data akibat pengaruh perlakuan X ini lebih besar dari ragam data akibat pengaruh galat. Menurut distribusi F (Fisher), F "#$%!! &%' Dengan statistik uji, F hitung. /$' 0#!&1 2#$%! 3'4$' 5.026. /$' 0#!&1 7%' $'4$' 5.076 Keterangan: KTP sebagai statistik dan KTG sebagai statistik 13 1. Galat (lanjutan) Untuk menguji hipotesis: H 0 : = vs H 1 : Dengan kaidah keputusan: 1) Perlakuan () akan berpengaruh nyata terhadap ragam data jika F hitung > F tabel pada taraf uji tertentu 2) Perlakuan () akan berpengaruh tidak nyata terhadap ragam data jika F hitung F tabel pada taraf uji tertentu (biasanya 5% dan 1%) Galat yang baik adalah galat yang berhasil menonjolkan satu perlakuan optimum dari n perlakuan X. Galat yang terlalu kecil menyulitkan untuk penentuan perlakuan optimum, dan galat yang terlalu besar akan menyebabkan tidak ada perlakuan yang optimum. Galat yang baik (andal) dapat diperoleh bila data terdistribusi secara acak, bebas, dan normal. 14 7

2. Homogenitas Keragaman Contoh Untuk mendapatkan keragaman contoh yang homogen perlu dilakukan lokal kontrol. Begitu pula bila diperkirakan galatnya akan besar maka lokal kontrol perlu dilakukan misalnnya dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 3. Kebebasan Ragam dan Rerata Contoh Kebebasan ragam dan rerata contoh dapat diperoleh dengan melakukan lokal kontrol. Hal lain yang perlu dilakukan adalah dengan menerapkan kisaran/rentang taraf perlakuan yang tidak terlalu besar. Rentang taraf yang terlalu lebar akan menibulkan korelasi antara ragam dan rerata contoh. 15 4. Aditivitas Pengaruh Adivitas pengaruh perlakuan dan pengaruh non-perlakuan hanya akan diperoleh bila keduanya tidak terjadi interaksi. Lokal kontrol tidak boleh mempunyai sifat yang terkait/identik dengan faktor perlakuan. Untuk menegaskan bahwa Anova yang dilakukan memenuhi kaidah metode statistika, maka dapat dilakukan uji pra-anova, berupa: a) Uji normalitas (Uji liliefors) b) Uji homogenitas (Uji Barlett) c) Uji adivitas (Uji Tuckey) Sebagai cara praktisnya maka, uji pra-anova hanya perlu dilakukan jika nilai KK (Koefisien Keragaman) nya besar, yaitu 20% untuk percobaan laboratorium atau 40% untuk percobaan lapangan 16 8