BAB II PERENCANAAN KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
A. GAMBARAN UMUM 1. KONDISI GEOGRAFIS

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR

Indikator Kinerja Utama Kabupaten CilacapPeriode

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i

BAB II PERENCANAAN KINERJA

User [Pick the date]

BAPPEDA Planning for a better Babel

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan selama periode tertentu.

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

RANCANGAN RKPD KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2018

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Bima Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 BAB IV PENUTUP

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

D A F T A R I S I Halaman

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Bab II Perencanaan Kinerja

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 34 Tahun 2016 Seri E Nomor 25 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAB I P E N D A H U L U A N

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014

Visi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB III ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

BAB 2 PERENCANAAN DAN INDIKATOR KINERJA

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi,

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

BAB I PENDAHULUAN. Landasan hukum yang mewajibkan bagi setiap SKPD untuk memiliki Rencana Kerja (Renja-SKPD) adalah :

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Transkripsi:

BAB II PERENCANAAN KINERJA Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, penyelenggaraan SAKIP meliputi rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, reviu dan evaluasi kinerja. Rencana strategis menjadi landasan dalam penyelenggaraan SAKIP. Perencanaan strategis merupakan proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan seluruh aspek baik yang menyangkut potensi, peluang dan kendala yang ada. Perencanaan strategis harus disusun secara integral komprehensif dan implementatif sehingga dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien serta dapat mencapai hasil yang optimal. Dalam rangka pengintegrasian perencanaan pembangunan daerah dalam kerangka sistem pembangunan nasional, maka seluruh Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun. Selain itu, Pemerintah Daerah juga harus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk setiap jangka waktu 5 tahunan. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menetapkan RPJPD Kabupaten Cilacap 2005-2025 dengan Perda Nomor 23 Tahun 2008 dan RPJMD Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017 dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013. A. INSTRUMEN GUNA MENDUKUNG PENGELOLAAN KINERJA Pemantapan manajemen pembangunan berbasis kinerja, menjadi salah satu perhatian bagi Kabupaten Cilacap. Beberapa inovasi yang sudah dikembangkan untuk peningkatan kinerja baik pada fase perencanaan maupun pengendalian pembangunan antara lain adalah : 1. SIMDA Keuangan Bab II Perencanaan Kinerja : A. Instrumen guna mendukung pengelolaan kinerja B. Rencana Strategis C. Program untuk Pencapaian Sasaran.D. Rencana Kinerja Tahunan 2014 E. Perjanjian/ Penetapan kinerja Tahun 2014 Pemkab Cilacap sudah menerapkan aplikasi Simda Keuangan sejak TA 2014. Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya. Output aplikasi ini antara lain: 1) Penganggaran Rencana Kerja Anggaran (RKA), RAPBD dan Rancangan Penjabaran APBD, APBD dan Penjabaran APBD beserta perubahannya, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). 2) Penatausahaan Surat Penyediaan Dana (SPD), Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM), SPJ, Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), Surat Ta nda Setoran (STS), beserta register-register, dan formulir-formulir pengendalian anggaran lainya. 3) Akuntansi dan Pelaporan Jurnal, Buku Besar, Buku Pembantu, Laporan Keuangan (Laporan Arus Kas dan Neraca Laporan Realisasi Anggaran), Pertanggungjawaban dan Penjabarannya. 19

Gambar 2.1 Aplikasi Simda Keuangan 2. SIM Pelaporan Pembangunan Daerah Aplikasi membantu dalam pengendalian terhadap pelaksanaan fisik keuangan kegiatan khususnya kegiatan belanja langsung SKPD serta pengadaan barang dan jasa dapat dipantau secara realtime oleh SKPD. Adapun data diinput setiap bulan paling lambat tanggal 5 sebagai laporan pelaksanaan fisik dan keuangan pada masing-masing SKPD. Gambar 2.2. Aplikasi SIM Pelaporan Pembangunan Daerah 20

3. Program Aplikasi SIMDA Barang M ilik Daerah (BMD) Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan barang daerah meliputi perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah. Output aplikasi ini antara lain : 1) Perencanaan Daftar Kebutuhan Barang dan Pemeliharaan, Daftar Rencana Pengadaan Barang Daerah dan Daftar Rencana Pemeliharaan Barang Daerah. 2) Pengadaan Daftar Hasil Pengadaan,Daftar Hasil Pemeliharan Barang, Pengadaan. dan Daftar Kontrak 3) Penatausahaan Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu (sejarah) Barang, Kartu Inventaris ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI), Daftar Mutasi Barang Daerah, dan Rekap Hasil Sensus, serta Label Barang. 4) Penghapusan SK Penghapusan, Lampiran SK Penghapusan, Daftar Barang yang Dihapuskan 5) Akuntansi Daftar Barang yang masuk Neraca ( Intracomptable), Daftar Barang Extra Comptable, Lampiran Neraca, Daftar Penyusutan Aset Tetap, dan Daftar Aset Lainnya (Barang Rusak Berat), serta Rekapitulasi Barang Per SKPD. 4. Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Gambar 2.4 Login Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Gambar 2.3 Aplikasi Pelaporan Pembangunan Gambar 2.5 SIM Puskesmas (SIMPUS) 21

Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) mulai digunakan pada tahun 2008 guna menunjang manajemen kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dan UPT Puskesmas. Pengembangan SIKDA saat ini akan difokuskan pada integrasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) merupakan fasilitas untuk mencatat dan mengolah data hasil kegiatan program Puskesmas, Sistem Informasi Manajemen Program (SPTP) merupakan fasilitas untuk mencatat dan mengolah data hasil kegiatan program di Dinas Kesehatan (tingkat Kabupaten), Sistem Informasi Manajemen Obat (SIMO) merupakan fasilitas untuk mencatat dan memonitor stok obat, serta Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA) merupakan fasilitas untuk mencatat dan mengolah data pegawai yang ada di Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas. Manfaat dari pelayanan kesehatan SIMPUS berbasis website : 1. Bagi Masyarakat. a. Pelayanan kesehatan menjadi cepat dan efisien. Pelayanan kesehatan menggunakan teknologi informasi akan mempercepat pelayanan karena setiap unit saling terhubung dengan komputer sehingga alur pasien berobat langsung terdeteksi ke setiap unit. b. Pasien tidak direpotkan dengan kartu berobat. Setiap pasien yang akan berobat idealnya harus membawa kartu berobat agar di tempat pelayanan kesehatan mempermudah pencarian rekam medisnya. Dengan menggunakan SIMPUS pasien bisa langsung dicari dengan cepat sehingga pelayanan bisa cepat, cermat dan terdokumentasi dengan baik. 2. Bagi Pemerintah. a. Secara Epidemiologi penyebaran penyakit dapat diakses pada setiap saat. Dalam SIMPUS Online dapat diketahui peta penyebaran penyakit perwilayah yang mempermudah dalam intervensi program kesehatan di daerah dengan kasus tertentu. b. Pengeluaran Obat dapat diakses secara cepat pada setiap saat, di setiap unit. Dalam SIMPUS ini juga termonitor jumlah pengeluaran obat dan stok obat di setiap unit pelayanan hal ini memudahkan pengawasan obat dari tingkat UPT. Puskesmas dan tingkat kabupaten. c. Dapat mengetahui kunjungan pasien di UPT. Puskesmas dan unit-unit lainnya dan menurut jenis kelompoknya. d. Jumlah tenaga setiap UPT Puskesmas dengan mudah dapat dilihat dalam SIMKA. e. Output Laporan sesuai kebutuhan program. 5. SIM Kepegawaian Gambar 2.6. Aplikasi SIM Kepegawaian 22

6. Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Simrenbangda)/e-Planning Secara garis besarnya keberlangsungan pelaksanaan pembangunan sangat tergantung dari sistem perencanaan yang baik, karena semua pelaksanaan kegiatan harus diawali dari perencanaan. Untuk lebih efisien dan efektifnya pelaksanaan perencanaan pembangunan di Kabupaten Cilacap, maka Bappeda Kabupaten Cilacap telah melaksanakan sistem perencanaan dengan SIMRENBANGDA yang dimulai dari Musrenbang Desa/ Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kabupaten, Penyusunan Rancangan Renja SKPD, Penyusunan RKPD sampai dengan penyusunan KUA PPAS yang mudah diakses oleh publik dengan cara digital. Selama ini kegiatan perencanaan masih dilaksanakan secara konvensional atau manual. Dengan sistem manual ternyata banyak kelemahan-kelemahan yang muncul diantaranya lamanya waktu dalam melakukan pengolahan data sehingga timbul masalah keterlambatan dalam penyajian informasi, kurang akuratnya dokumen bila perlukan perubahan sewaktuwaktu, serta dokumentasi yang lemah dan tidak berstruktur sehingga sulit melakukan pencarian kembali sewaktu-waktu dibutuhkan. Diharapkan dengan diterapkannya perencanaan secara SIMRENBANGDA, maka akan dapat mengatasi segala persoalan tersebut, juga diharapkan dapat dilaksanakan efisiensi penggunaan anggaran, peningkatan kepasitas kinerja, akuntabilitas aparatur dan dapat mencegah terjadinya korupsi serta yang terpenting dapat meningkatkan kualitas pelayanan Gambar 2.7. Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Simrenbangda)/ eplaning publik di Kabupaten Cilacap. Manfaat yang bisa diperoleh dengan pelaksanaan SIMRENBANGDA, antara lain: 1. Penyusunan hasil Musrenbang, Renja KPD, RKPD, KUA-PPAS lebih terstruktur dan efektif. 2. Perbaikan penyusunan Musrenbang Kecamatan, Renja SKPD, RKPD dan KUA-PPAS yang diukur dengan kecepatan dan ketepatan waktu penyusunan secara teknis. 3. Proses penyusunan Musrenbang Kecamatan, Renja SKPD, RKPD dan KUA-PPAS lebih efisien dari segi biaya, waktu maupun biaya sumber daya manusia. 4. Pengendalian, kontrol dan pengawasan terhadap kegiatan SKPD sejak mulai penyusunan perencanaan yang lebih cepat dan lebih baik. 5. Mengurangi penyimpangan praktek pengangaran yang akan timbul kemudian hari. 6. Semua data perencanaan dapat tersusun rapi tidak berantakan. 7. Pelaksanaan proses penyusunan perencanaan lebih transparan, akuntabel dan dapat diakses oleh publik. Pelaksanaan SIMRENBANGDA secara efektif dilaksanakan dimulai Tahun Anggaran 2015 untuk menyusun Perencanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2016. Sosialisasi sudah dilakukan padatahun 2014 kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Aplikasi SIM Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMRENBANGDA) ini berjalan dengan menggunakan web browser dan tidak perlu menginstal lebih dahulu, sehingga dapat 23

digunakan kapanpun dan dimanapun dengan perangkat apapun baik menggunakan komputer (PC), laptop, netbook ataupun tablet asalkan terkoneksi dengan jaringan internet. B. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis (RENSTRA) sangat diperlukan oleh masing -masing Pemerintah Daerah, karena dengan adanya rencana strategis akan membantu para Kepala Daerah dan seluruh jajarannya dalam menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapai, sehingga Pemerintah Daerah dapat lebih berperan dalam memberikan respon terhadap berbagai perubahan dan tuntutan lingkungan. Disamping itu rencana strategis akan memperjelas konsep organisasi Pemerintah Daerah dalam melakukan aktivitas agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan seluruh potensi dan kemampuan yang ada secara integral komprehensif. Rencana strategis Pemerintah Kabupaten Cilacap dimanifestasikan dalam bentuk dokumen RPJMD Tahun 2012-2017 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013, mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program dan Kegiatan yang akan diuraikan dalam bab ini, sedangkan uraian sasaran target kinerja yang ingin dicapai dalam tahun 2014 beserta program dan kegiatan pendukungnya akan dijelaskan tersendiri dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT ) Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014. 1. VISI DAN MISI KABUPATEN CILACAP Visi Pemerintah Kabupaten Cilacap yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Cilacap terpilih periode tahun 2012-2017 adalah Menjadi Kabupaten Cilacap yang Sejahtera Secara Merata Untuk mewujudkan visi Kabupaten Cilacap ditetapkan misi sebagai berikut: VISI MISI 1) Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat Entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government. 3) Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Meningkatkan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat. 4) Mengembangkan Perekonomian yang Bertumpu pada Pengembangan Potensi Lokal dan Regional Melalui Sinergi Fungsi-Fungsi Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Perdagangan, Industri dan dengan Penekanan pada Peningkatan Pendapatan Masyarakat dan Penciptaan Lapangan Kerja. 5) Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal. 6) Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan Untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dengan Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam Secara Rasional, Efektif dan Efisien. 24

2. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam rangka mencapai misi. Tujuan adalah pernyataanpernyataan tentang hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi; melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah. Sasaran adalah hasil atau kondisi yang diharapkan dari suatu tujuan yang terukur formulasinya. Rumusan tujuan yang dijabarkan dari visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Cilacap sebagaimana berikut. Tabel 2.1. Tujuan dan Sasaran RPJMD Kab Cilacap Tahun 2012-2017 menurut Misi Kab Cilacap Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan Sasaran 1.1 Meningkatkan Kualitas SDM 1 Meningkatnya indeks pembangunan manusia 1.2 Meningkatkan Ketakwaan kepada Tuhan YME 2 Meningkatnya kemampuan baca-tulis dan tingkat pendidikan masyarakat 3 Lestari dan berkembangnya nilai nilai budaya 4 Meningkatnya partisipasi pemuda dalam berbangsa dan bernegara 5 Meningkatnya tingkat kesehatan masyarakat 6 Meningkatnya produktivitas masyarakat 7 Meningkatnya peran perempuan 8 Menurunnya tingkat pertumbuhan penduduk 9 Meningkatnya tertib administrasi kependudukan 10 Meningkatnya aspek ke-beragama-an ( dimensi ketakwaan) sumber daya manusia Cilacap Misi 2: Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Penerintahan yang bersifat Entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Goverment. Tujuan 2.1 Meningkatkan kualitas Demokratisasi 1 Meningkatnya partisipasi politik 2.2 Meningkatkan kualitas pelayanan publik Sasaran 2 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik 3 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih ( clean Goverment ) 4 Meningkatnya kualitas tenaga pelayanan publik ( Good Governance) 5 Meningkatnya kewirausahaan pemerintah ( Goverment Entrepreneurship ) 6 Meningkatnya kualitas pelayanan publik ( Good Governance) Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat. Tujuan 3.1 Meningkatkan kualitas layanan pendidikan masyarakat 3.2 Meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat Misi 4: Sasaran 1 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat 2 Meningkatnya peran pendidikan vokasi 3 Meningkatnya jumlah dan kualitas pelatihan 4 Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan 5 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu 6 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. Tujuan Sasaran 4.1 Meningkatkan pendapatan masyarakat 1 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan secara berkelanjutan 2 Terciptanya struktur ekonomi yang lebih seimbang Misi 5: Memberdayakan Masyarakat dan seluruh 3 Kekuatan Meningkatnya Ekonomi daya serap Daerah, lapangan terutama kerjausaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal. 4 Meningkatnya investasi yang lebih inklusif Tujuan 5 Memelihara stabilitas harga Sasaran 5.1 Menumbuhkembangkan Peran UMKM dan koperasi Berbasis Kekuatan Lokal 61 Meningkatnya nilai peranan tukarumkm petani dalam perekonomian 72 Memelihara Meningkatnya ketahanan peran koperasi pangandalam perekonomian 3 Meningkatnya akses pembiayaan UMKM 4 Meningkatnya akses pasar produk-produk lokal 5 Meningkatnya peran aktif kelembagaan ekonomi perdesaan 25

Misi 6: Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dgn Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam secara Rasional, Efektif dan Efisien. Tujuan Sasaran 6.1 Meningkatkan Pemerataan Pendapatan 1 Meningkatnya pembangunan yang semakin merata Antar Kelompok Masyarakat dan Antar Wilayah 2 Meningkatnya infrastruktur wilayah tertinggal dan perbatasan 6.2 Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan 3 Meningkatnya kelestarian lingkungan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Cilacap ditetapkan dalam Keputusan Bupati Cilacap 060/28/11/Tahun 2015 tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Cilacap Nomor 166/11/Tahun 2014 tentang penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017. Tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama adalah memperoleh ukuran keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Tabel 2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama 2012-2017 N0 SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia ( %) 2 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government) 1. Opini pemriksaan BPK 2. Nilai EKPPD 3. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemda 3 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat 1. Angka Melek Huruf 4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu 2. Rata-rata Lama Sekolah 1. Angka Kematian Bayi (AKB). 2. Angka Kematian Ibu (AKI). 3. Indeks Angka Harapan Hidup 4. Presentase Gizi Buruk 5 Meningkatnya daya serap lapangan kerja 1. Angka Pengangguran ( % ) 6 Terpeliharanya ketahanan pangan 1. penguatan cadangan pangan pokok % 7 Meningkatnya peranan UMKM dalam perekonomian 8 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan 2. Ketersediaan energi per kapita 3. Ketersediaan protein per kapita 1 Persentase koperasi aktif 1. Indeks Gini 2. Indeks kedalaman kemiskinan 3. Indeks keparahan kemiskinan 4.Pertumbuhan PDRB per kapita 9 Menurunnya tingkat kemiskinan 1. prosentase penduduk miskin 10 Meningkatnya pembangunan infrastruktur yang semakin merata 1. Proporsi panjang jalan dengan kondisi baik terhadap total panjang jalan 2. Proporsi jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya pertanian (tersier sekunder primer) % 3. Cakupan daerah yang teraliri listrik ( %) 4. Cakupan daerah yang teraliri air bersih (%) 5. Cakupan rumah dan pemukiman layak huni sesuai SPM ( % 26

11 Meningkatnya kelestarian lingkungan 1. Prosentase penurunan lahan kritis ( %) 2. Persentase tersedianya Ruang Terbuka Hijau Publik ( % ) 3. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dirumuskan berdasarkan isu-isu strategis dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah pembangunan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi Kabupaten Cilacap 2012-2017. Ada delapan isu strategis yang telah dirumuskan untuk mencapai tujuan tersebut. Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan satu isu strategis diselesaikan melalui pilihan satu atau lebih strategi. Pada saat sama, suatu strategi yang dipilih dapat menjadi jalur penyelesaian masalah yang berkaitan dengan lebih dari satu isu strategis. Sementara itu, arah kebijakan dirumuskan untuk memberikan panduan dan penekanan agar kebijakan-kebijakan yang dirumuskan mampu membawa kearah tepat, optimal dan bersinergi satu sama lain, sehingga setiap program dan kegiatan yang dirumuskan dapat menghasilkan output dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Terkait dengan delapan isu strategis Kabupaten Cilacap pada pembangunan jangka menengah 2012-2017, telah dirumuskan Strategi Dasar yaitu Bangga Mbangun Desa, sesuai dengan Peraturan Bupati No.76 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan Bangga Mbangun Desa. Bangga Mbangun Desa adalah strategi dan arah kebijakan yang dimaksudkan sebagai panduan bagi lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat Kabupaten Cilacap dalam melaksanakan pembangunan yang berorientasi di perdesaan. Dengan demikian Bangga Mbangun Desa merupakan spirit dasar orientasi pembangunan Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017 yang kemudian diterjemahkan lebih mendalam menjadi strategi-strategi yang lebih rinci sesuai isu strategis Kabupaten Cilacap. Spirit Bangga Mbangun Desa ini menjadi semangat dasar pembangunan Kabupaten Cilacap yang diwujudkan ke dalam Enam Misi Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017. Sebagai strategi dasar, Gerakan Bangga Mbangun Desa diimplementasikan melalui jalur Empat Pilar dan yang kemudian diterjemahkan ke dalam Enam Misi Bupati Cilacap Periode Tahun 2012-2017 yang telah dicantumkan pada Bab IV RPJMD Tahun 2012-2017. Empat Pilar tersebut : (1) Pilar Pendidikan, (2)Pilar Kesehatan (3) Pilar Ekonomi, dan (4) Pilar Lingkungan Sosial Budaya. Pilar Pendidikan. Pilar Pendidikan ini selaras dengan Misi 1 dan Misi 3 Bupati Periode Tahun 2012-2017 yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2012-2017. Pendidikan menjadi dasar dan sumber tumbuh berkembangnya kualitas manusia. Untuk meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Cilacap, strategi dasarnya adalah dengan meningkatkan derajat pendidikan masyarakat. Peningkatan derajat pendidikan masyarakat ini diukur dalam dua aspek. Pertama, rata-rata lama pendidikan masyarakat yang dalam hal ini paling kurang penduduk kabupaten Cilacap harus mencapai pendidikan dasar 9 (sembilan tahun),dan kedua pemerataan dalam memperoleh pendidikan dasar tersebut, baik merata secara wilayah, mutu maupun usia. Pilar Pendidikan ini juga terkait dan sekaligus akan mampu menjawab masalah-masalah dan isu strategis kabupaten Cilacap bidang pendidikan dan sumber daya Gambar 2.8 Kegiatan Belajar Mengajar Leaders Class tingkat SMP. Leaders Clas merupakan program unggulan di Kabupaten Cilacap bidang Pendidikan Gambar 2.9. Gedung Sekolah SMAN I Jeruklegi 27

manusia yang telah dituangkan dalam Bab IV RPJMD 2012-2017. Selaras dengan pemetaan masalah dan isu strategis pendidikan, Pilar Pendidikan dalam Gerakan Bangga Mbangun Desa ini akan menjawab masalah kependidikan dan pengembangan sumber daya manusia,yang memang secara fisik lebih banyak tersebar di wilayah perdesaan. Pencapaian indikator-indikator dalam Pilar Pendidikan ini, akan menjadi sumber kekuatan pembangunan yang akan mempunyai basis luas dan tersebar di wilayah Kabupaten Cilacap. Pilar Kesehatan. Pilar Kesehatan ini selaras dengan Misi-1 dan Misi-3 Bupati Periode Tahun 2012-2017 yang dituangkan dalam RPJMD 2012-2017. Kesehatan individu dan masyarakat, merupakan sumber dan akselerator dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, derajat kesehatan baik individu maupun masyarakat merupakan indikator strategis lain berkaitan dengan peningkatan mutu SD Manusia. Gambar 2.10 Lingkungan Bersih dan Sehat mencerminkan perilaku sehat masyarakat Peningkatan derajat kesehatan ini mencakup dua unsur yaitu kesehatan individual dan kesehatan masyarakat. Kesehatan individual diukur dengan menggunakan indikator-indikator kesehatan individu, baik kesehatan ibu, kesehatan anak, kejangkitan penyakit, dan layanan kesehatan. Sementara, kesehatan masyarakat diukur dengan menggunakan indikator kesehatan lingkungan, sanitasi, pencegahan penyakit dan perilaku sehat masyarakat. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga mencakup dimensi pemerataan layanan, baik mutu layanan, antar kelompok masyarakat maupun cakupan antar wilayah. Pilar Kesehatan dalam Gerakan Bangga Mbangun Desa ini merupakan strategi untuk menjawab dan menyelesaikan masalah dan isuisu strategis bidang kesehatan sebagaimana tercantum dalam Bab IV RPJMD ini. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sekaligus juga merupakan strategi untuk mengatasi masalah yang terkait dengan isu-isu kemiskinan. Sebagaimana juga dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs), dimensi -dimensi kemiskinan bukan hanya menyangkut aspek pendapatan, melainkan juga aspek kesehatan. Keterjangkauan terhadap layanan kesehatan merupakan ukuran kemiskinan. Semakin mudah akses terhadap layanan kesehatan, semakin besar kemungkinan untuk keluar dari tingkat kemiskinan. Oleh karena itu, pencapaian derajat kesehatan masyarakat melalui Pilar Kesehatan dalam Gerakan Bangga Mbangun Desa akan menjadi dasar dan akan mengakselerasi dalam pencapaian tujuan pembangunan kabupaten Cilacap sebagai mana tertuang dalam misi Kabupaten Cilacap dalam RPJMD Tahun 2012-2017. 28

Pilar Ekonomi. Pilar Ekonomi ini selaras dengan Misi-4, Misi-5 dan Misi-6 Bupati periode Tahun 2012-2017 yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2012-2017. Inti dari Pilar Ekonomi dalam Gerakan Bangga Mbangun Desa adalah strategi untuk meningkatkan pendapatan riil masyarakat secara berkelanjutan dan merata. Karena itu pula, tujuan pembangunan melalui Pilar Ekonomi ini kemudian diterjemahkan kedalam 3 (tiga) misi utama dalam RPJMD Tahun 2012-2017. Hakekat dari peningkatan pendapatan riil secara berkelanjutan adalah peningkatan produktivitas orang-per-orang dan masyarakat dari waktu ke waktu. Sementara hakekat peningkatan produktivitas secara merata adalah peningkatan produktivitas yang mencakup semua lapisan dan kelompok masyarakat, dan meluas di semua wilayah Kabupaten Cilacap; yang muaranya akan dapat menurunkan kesenjangan pendapatan antar kelompok masyarakat dan antar wilayah di Kabupaten Cilacap. Gambar 2.13 Kegiatan Penanaman di lahan pertanian Gambar 2.14 Sidak pasar dan perdagangan oleh Bupati Cilacap Peningkatan produktivitas adalah outcome dari adanya peningkatan derajat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat. Artinya, pencapaian dan tercapainya tujuan Pilar Pendidikan dan Pilar Kesehatan merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan Pilar Ekonomi. Modal dasar berupa sumber daya manusia yang berkualitas itulah yang akan melahirkan sumber daya manusia yang kreatif, professional, bertanggungjawab dan berbudaya, yang kemudian akan mampu mengelola potensi yang dimiliki dan sumberdaya lainnya; baik yang ada di Kabupaten Cilacap maupun di daerah hinterland-nya, untuk semakin meningkatkan produktivitas yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing Kabupaten Cilacap Gambar 2.15 Berbagai Produk unggulan Cilacap antara lain gula semut (brown sugar), serat sabut kelapa karet (sebutret), sale pisang, kerajinan bambu, batik tulis, serta beragam olahan hasil laut seperti ikan asin, kerupuk udang, abon ikan dan kerajinan kerang. Produk-produk asli Kabupaten Cilacap dan IKM ini diapresiasi oleh Pemkab Cilacap dengan mengharuskan setiap pasar/toko modern memberikan ruang pamer kepada publik. 29

secara keseluruhan. Tumbuh dan berkembangnya kekuatan riil ekonomi yang berbasis pada keunggulan yang dimiliki Kabupaten Cilacap secara merata, dan kemampuan untuk mengintegrasikan dan memanfaatkan potensi lingkungan kelembagaan untuk kemudian mengakselerasikannya menjadi kekuatan ekonomi masyarakat, akan menjadikan masyarakat kabupaten Cilacap mempunyai daya tahan ekonomi yang kuat, semakin mandiri, sekaligus akan mempunyai daya saing yang kuat. Pencapaian tujuan Pilar Ekonomi dalam Gerakan Bangga Mbangun Desa ini merupakan jawaban dan solusi atas berbagai masalah dan isu strategis yang berkaitan dengan Misi-4, Misi-5 dan Misi-6 yang telah dituangkan dalam Bab IV RPJMD Tahun 2012-2017. Berdasarkan pemetaan masalah dan isu strategis pula, tujuan Pilar Ekonomi ini dapat dicapai melalui fokus pada bidang-bidang yang mempunyai basis keunggulan kuat, khususnya pada bidang pertanian, Usaha Kecil dan Mikro (UKM), dan bidang perdagangan dan pemasaran. Pilar Lingkungan Sosial Budaya dan Infrastruktur. Pilar Lingkungan Sosial Budaya dan Infrastruktur ini selaras dengan Misi-1, Misi-2, Misi-3 dan Misi- 6, Bupati Periode Tahun 2012-2017 yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2012-2017. Inti capaian pengembangan melalui Pilar Lingkungan Sosial Budaya dan Infrastruktur adalah semakin tumbuh, berkembang dan kokohnya modal sosial (social capital) sebagai modal pembangunan, yang didukung dengan infrastruktur yag memadai. Modal sosial berfungsi sebagai perekat dan sekaligus akselerator proses pembangunan yang berbasis nilai-nilai budaya: khususnya budaya lokal yang ada dan hidup dalam suatu masyarakat. Gambar : 2.16 Gerbang wilayah Kota Cilacap Gambar 2.17. Pantai Rancah Babakan di Pulau Nusakambangan dan Budaya Tradisi Sedekah Laut Modal sosial mencakup faktor kelembagaan formal berupa institusi, aparatur pemerintahan dan peraturan, maupun faktor kelembagaan nonformal dan informal seperti norma-norma yang berlaku, adat-istiadat dan kebiasaan, nilai-nilai tradisi, seni dan budaya yang ada dan hidup dalam suatu masyarakat. Penghargaan terhadap nilai-nilai kearifan lokal akan menjadi energi dan kekuatan untuk tetap terjaminnya pembangunan secara holistik.. Pembangunan secara holistik adalah konsep pembangunan yang berbasis pada prinsip keserasian, kelestarian lingkungan hidup, ekonomi dan sosial, keharmonisan dan kesimbangan antar unsur pembangunan. Semua ini merupakan kekayaan budaya dan sekaligus menjadi modal untuk mencapai tujuan pembangunan. 30

Dukungan kelembagaan seperti terciptanya iklim birokrasi yang profesional, bersih dan akuntabel merupakan strategi pembangunan yang berbasis pada Pilar Lingkungan Sosial Budaya dan Infrastruktur. Gambar 2.18. Pelabuhan Tanjung Intan dan Bandara Tunggl Wulung Gambar 2.19 Keselarasan Pilar Bangga Mbangun Desa dengan Misi Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017 PILAR PENDIDIKAN Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misi 2: Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government. PILAR KESEHATAN Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat. PILAR EKONOMI Misi 4: Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. Misi 5: Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal. PILAR LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN INFRASTRUKTUR Misi 6: Memeratakan dan 31 Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dgn Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam secara Rasional, Efektif

Program-program yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Cilacap meliputi 11 program. Adapun korelasinya terhadap misi Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017 sebagai berikut : Gambar 2.20. Korelasi Program-program Prioritas terhadap Misi Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017 1. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government) Misi 2: Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government. 3. pendidikan 4. kesehatan Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat. 5. Penurunan angka pengangguran dan daya serap lapangan kerja 6. ketahanan pangan Misi 4: Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. 7. UMKM dan Koperasi 8. Peningkatan pendapatan perkapita secara berkelanjutan Misi 5: Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal. 32 9. Pengentasan Kemiskinan Misi 6: Memeratakan dan

C. PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Cilacap, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas daerah. Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2014 adalah : Tabel 2.3. Program yang dilaksanakan untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2014 N0 SASARAN STRATEGIS Didukung Jumlah Program 1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 12 2 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government) 17 3 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat 6 4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu 16 5 Meningkatnya daya serap lapangan kerja 7 6 Terpeliharanya ketahanan pangan 17 7 Meningkatnya peranan UMKM dalam perekonomian 8 8 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan 13 9 Menurunnya tingkat kemiskinan 8 10 Meningkatnya pembangunan infrastruktur yang semakin merata 13 11 Meningkatnya kelestarian lingkungan 11 D. REVISI RENCANA KINERJA TAHUNAN ( RKT ) 2014 Uraian prioritas pembangunan ini kemudian dirurunkan dalam penentuan target kinerja untuk pencapaian sasaran dalam jangka menengah. Ini bisa dimaknai bahwa target 33

pencapaian tahunan merupakan bagian dari target yang lebih strategis, seperti pencapaian target jangka menengah ( 5 tahunan ). Tabel di bawah berisi indikator dan target kinerja untuk setiap sasaran pada tahun 2014. Setiap sasaran telah dirumuskan dalam indikator dan target kinerja yang spesifik dan terukur. Tabel 2.4. Revisi Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2014 N 0 SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Satuan Target Misi 1 Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia ( %) % 73.18 Misi 2 Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government. 2 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government) 1. Opini pemriksaan BPK Opini WTP 2. Nilai EKPPD Nilai tinggi 3. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemda Nilai CC ( cukup baik ) Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, dan Masyarakat. 3 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat 4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu Peningkatan Derajat Kesehatan Individu 1. Angka Melek Huruf % 92.03 2. Rata-rata Lama Sekolah Tahun 6.88 1. Angka Kematian Bayi (AKB). Angka 9.30 2. Angka Kematian Ibu (AKI). Angka 26 3. Indeks Angka Harapan Hidup Tahun 77.71 4. Presentase Gizi Buruk % 0.02 Misi 4: Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. 5 Meningkatnya daya serap lapangan kerja 6 Terpeliharanya ketahanan pangan Misi 5: 1. Angka Pengangguran ( % ) % 7.83 1. penguatan cadangan pangan pokok % % 89 2. Ketersediaan energi per kapita % 98 3. Ketersediaan protein per kapita % 98 Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal. 7 Meningkatnya peranan 1 Persentase koperasi aktif % 82.23 UMKM dalam perekonomian Misi 6: Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dgn Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam 8 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan 1. Indeks Gini Point 0.2787 2. Indeks kedalaman kemiskinan Point 2.15 3. Indeks keparahan kemiskinan Point 0.49 4.Pertumbuhan PDRB per kapita Point 4.63 34

9 Menurunnya tingkat kemiskinan 10 Meningkatnya pembangunan infrastruktur yang semakin merata 11 Meningkatnya kelestarian lingkungan 1. prosentase penduduk miskin % 14.11 1. Proporsi panjang jalan dengan kondisi baik terhadap total panjang jalan 2. Proporsi jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya pertanian ( tersier 3. Cakupan daerah yang teraliri listrik (%) % 84 4. Cakupan daerah yang teraliri air bersih % 77.4 5. Cakupan rumah dan pemukiman layak % huni sesuai SPM ( % ) 87.7 1. Prosentase penurunan lahan kritis ( %) % 67.7 2. Persentase tersedianya Ruang Terbuka Hijau Publik ( % ) % 51.75 % 77.71 % 20 E. REVISI PERJANJIAN/ PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Penetapan Kinerja Kabupaten Cilacap tahun 2014 mengacu pada dokumen RPJMD Tahun 2012-2017, Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 201 4, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menetapkan Kinerja Tahun 2014 berikut ; Tabel 2.5. Revisi Penetapan Kinerja ( Tapkin ) Tahun 2014 N SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Satuan Target 0 1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Indeks Pembangunan Manusia ( %) % 73.18 Manusia (IPM) 2 Meningkatnya derajat pemerintahan 1. Opini pemriksaan BPK Opini WTP yang bersih dan akuntabel (clean government) 2. Nilai EKPPD Nilai tinggi 3 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat 4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu 5 Meningkatnya daya serap lapangan kerja 3. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemda Nilai CC ( cukup baik ) 1. Angka Melek Huruf % 92.03 2. Rata-rata Lama Sekolah Tahun 6.88 1. Angka Kematian Bayi (AKB). Angka 9.30 2. Angka Kematian Ibu (AKI). Angka 26 3. Indeks Angka Harapan Hidup Tahun 77.71 4. Presentase Gizi Buruk % 0.02 1. Angka Pengangguran ( % ) % 7.83 6 Terpeliharanya ketahanan pangan 1.penguatan cadangan pangan pokok % % 89 7 Meningkatnya peranan UMKM dalam perekonomian 2. Ketersediaan energi per kapita % 98 3. Ketersediaan protein per kapita % 98 1 Persentase koperasi aktif % 82.23 8 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan 1. Indeks Gini Point 0.2787 2. Indeks kedalaman kemiskinan Point 2.15 3. Indeks keparahan kemiskinan Point 0.49 4.Pertumbuhan PDRB per kapita Point 4.63 35