Neraca Konsolidasi dengan Informasi Tambahan Konsolidasi Neraca Induk Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Keuangan Konsolidasi Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

1. Umum. a. Pendirian dan Informasi Umum

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Perusahaan dan anak perusahaan selanjutnya disebut sebagai Grup

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

P.T. MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK MASA SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008

PT INTRACO PENTA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 Catatan

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

LAPORAN KEUANGAN. 31 Maret 2018 dan (Tidak diaudit) PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTELS & DEVELOPMENT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )

PT Dynaplast Tbk. dan Anak Perusahaan

JUMLAH AKTIVA

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk. NERACA 30 JUNI 2002 DAN 2001 ( Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham ) KEWAJIBAN DAN EKUITAS

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

JUMLAH ASET LANCAR

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Laporan Keuangan Untuk Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 Dan PT SUGIH ENERGY Tbk TIDAK DIAUDIT

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT ALLBOND MAKMUR USAHA

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk Dan ANAK PERUSAHAAN

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASI Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Neraca dengan Informasi Tambahan Neraca Induk Perusahaan Laporan Laba Rugi dengan Informasi Tambahan Laporan Laba Rugi 3 5 Laporan Perubahan Ekuitas 6 Laporan Arus Kas dengan Informasi Tambahan Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan - Dengan Informasi Tambahan 7 8

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk dan ANAK PERUSAHAAN Neraca dengan Informasi Tambahan - Neraca 31 Desember 2009 dan 2008 Catatan ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 2c,2f,3,24,32 21.975.402.830 21.117.485.014 14.677.525.699 15.021.519.446 Piutang usaha 2g,2h,4 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2d,31 16.474.440 43.318.930 16.474.440 43.318.930 Pihak ketiga 280.893.406 470.335.210 269.416.206 459.710.870 Piutang lain-lain 2g,2h,5 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2d,31 - - 5.156.059.231 3.406.738.003 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 1.473.754.848 ( 1.473.754.848) tahun 2009 dan 2008 691.765.412 590.435.753 691.765.412 587.451.594 Persediaan 2i,6 34.665.119.532 27.520.831.343 28.462.305.266 22.672.464.528 Pajak dibayar dimuka 2r,7,29 331.207.783 217.618.765 - - Uang muka dan biaya dibayar dimuka 2k,8 9.155.746.438 8.040.252.730 9.022.290.818 7.923.531.683 Jumlah Aset Lancar 67.116.609.841 58.000.277.745 58.295.837.072 50.114.735.054 Aset Tidak Lancar Sewa dibayar dimuka jangka panjang 2k,9 4.612.159.400 9.575.225.317 4.612.159.400 9.575.225.317 Aset pajak tangguhan 2r,29 3.733.784.887 3.298.037.702 2.887.581.517 2.637.374.694 Investasi - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar 423.605.022 ( 423.605.022) tahun 2009 dan 2008 2j,10 - - 5.935.839.078 5.262.465.521 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 62.220.835.706 ( 60.483.609.839) tahun 2009 dan 58.854.372.587 ( 57.288.097.864) tahun 2008 2l,2m,11,14,18,19,26 20.888.873.703 20.751.809.743 20.261.841.463 20.054.482.726 Biaya tangguhan hak atas tanah - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar 140.035.664 ( 140.035.664) tahun 2009 dan 125.187.167 ( 125.187.167) tahun 2008 2n,12,26 187.987.677 202.836.174 187.987.677 202.836.174 Aset lain-lain 13 5.207.149.365 4.767.443.589 5.207.149.365 4.767.443.589 Jumlah Aset Tidak Lancar 34.629.955.032 38.595.352.525 39.092.558.500 42.499.828.021 JUMLAH ASET 101.746.564.873 96.595.630.270 97.388.395.572 92.614.563.075 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. - 3 -

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk dan ANAK PERUSAHAAN Neraca dengan Informasi Tambahan - Neraca 31 Desember 2009 dan 2008 (Lanjutan) Catatan KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar Hutang bank 11,14,27,31 4.959.718.589 2.374.877.167 4.959.718.589 2.374.877.167 Hutang usaha 2c,15,32 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2d,31 - - 1.134.173.047 1.039.343.550 Pihak ketiga 56.162.451.390 55.534.486.428 53.057.593.011 52.781.919.685 Hutang pajak 2r,16,29 1.225.536.747 2.109.637.537 891.738.380 1.349.705.196 Hutang lain-lain 218.158.611 761.565.721 217.819.611 761.565.721 Biaya yang masih harus dibayar 2d,17,18,31 5.768.095.446 6.115.744.192 5.182.237.415 5.709.612.941 Hutang dividen 378.605.491 378.605.491 378.605.491 378.605.491 Sewa pembiayaan - jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2m,11,19,27 472.426.288-472.426.288 - Jumlah Kewajiban Lancar 69.184.992.562 67.274.916.536 66.294.311.832 64.395.629.751 Kewajiban Tidak Lancar Surat hutang jangka menengah 2d,11,17,18,27,31 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 Sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2m,11,19,27 698.541.995-698.541.995 - Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 2q,28 12.709.444.693 10.385.367.247 11.268.048.783 9.347.808.259 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 28.407.986.688 25.385.367.247 26.966.590.778 24.347.808.259 Jumlah Kewajiban 97.592.979.250 92.660.283.783 93.260.902.610 88.743.438.010 Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan 22 26.092.661 64.221.422 - - Ekuitas Modal saham - nilai nominal 500 per saham Modal dasar - 104.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 52.000.000 saham 20 26.000.000.000 26.000.000.000 26.000.000.000 26.000.000.000 Tambahan modal disetor 21 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 Defisit (25.872.507.038) (26.128.874.935) (25.872.507.038) (26.128.874.935) Jumlah Ekuitas 4.127.492.962 3.871.125.065 4.127.492.962 3.871.125.065 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 101.746.564.873 96.595.630.270 97.388.395.572 92.614.563.075 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. - 4 -

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk dan ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi dengan Informasi Tambahan - Laporan Laba Rugi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 Catatan PENDAPATAN USAHA Penjualan bersih 2p,23 1.389.295.050.212 1.397.593.749.036 230.797.070.154 228.207.641.874 Beban pokok penjualan 2p,24 1.304.103.768.923 1.312.368.752.437 156.598.219.231 155.160.358.094 Laba kotor 85.191.281.289 85.224.996.599 74.198.850.923 73.047.283.780 Pendapatan usaha bersama 2p,25,33 12.126.085.740 15.476.424.334 12.126.085.740 15.476.424.334 Jumlah Pendapatan Usaha 97.317.367.029 100.701.420.933 86.324.936.663 88.523.708.114 BEBAN USAHA 2l,2p,26 Penjualan 67.598.199.654 66.166.001.662 64.958.170.872 62.591.629.480 Umum dan administrasi 2n,2q,28 26.106.153.884 27.733.055.737 19.392.753.215 21.109.242.414 Jumlah Beban Usaha 93.704.353.538 93.899.057.399 84.350.924.087 83.700.871.894 LABA USAHA 3.613.013.491 6.802.363.534 1.974.012.576 4.822.836.220 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2p Pendapatan bunga 878.811.904 456.141.894 860.604.742 441.142.640 Pendapatan sewa 305.671.000 330.354.000 623.522.500 574.524.000 Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing - bersih 2c 276.378.836 (144.523.340) (10.151.200) 19.430.400 Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap 2l,11 171.163.637 (464.182.333) 167.600.000 (544.928.187) Bagian laba bersih anak perusahaan - bersih 2j,10 - - 673.373.557 764.857.267 Beban pajak 2r,29 (1.702.697.332) (359.361.137) (1.692.474.112) (335.169.937) Beban bunga dan keuangan lainnya 2d,2m,14,18,19,27,31 (2.932.777.110) (2.554.401.691) (2.462.638.538) (2.256.379.803) Lain-lain - bersih 598.897.695 497.919.211 703.465.119 675.076.606 Beban Lain-lain - Bersih (2.404.551.370) (2.238.053.396) (1.136.697.932) (661.447.014) LABA SEBELUM PAJAK 1.208.462.121 4.564.310.138 837.314.644 4.161.389.206 BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 2r,29 Kini 1.425.970.170 1.780.638.400 831.153.570 1.069.556.900 Tangguhan (435.747.185) 2.000.350.652 (250.206.823) 2.245.728.441 990.222.985 3.780.989.052 580.946.747 3.315.285.341 LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 218.239.136 783.321.086 256.367.897 846.103.865 HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 22 38.128.761 62.782.779 - - LABA BERSIH 256.367.897 846.103.865 256.367.897 846.103.865 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2s,30 5 16 5 16 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. - 5 -

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk dan ANAK PERUSAHAAN Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 Modal Tambahan Jumlah Saham Modal Disetor Defisit Ekuitas Saldo 1 Januari 2008 26.000.000.000 4.000.000.000 (26.974.978.800) 3.025.021.200 Laba bersih tahun berjalan - - 846.103.865 846.103.865 Saldo per 31 Desember 2008 26.000.000.000 4.000.000.000 (26.128.874.935) 3.871.125.065 Laba bersih tahun berjalan - - 256.367.897 256.367.897 Saldo per 31 Desember 2009 26.000.000.000 4.000.000.000 (25.872.507.038) 4.127.492.962 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. - 6 -

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk dan ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas dengan Informasi Tambahan - Laporan Arus Kas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan dan lainnya 1.401.509.248.107 1.414.211.948.598 243.632.659.240 244.935.307.153 Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnnya (1.394.700.826.324) (1.400.623.597.976) (238.181.670.166) (234.251.071.528) Kas dihasilkan dari operasi 6.808.421.783 13.588.350.622 5.450.989.074 10.684.235.625 Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak yang mempunyai hubungan istimewa 26.844.490 (16.092.090) (1.627.647.241) 498.315.404 Pembayaran pajak penghasilan (2.296.764.309) (508.780.218) (1.090.819.541) (197.812.084) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 4.538.501.964 13.063.478.314 2.732.522.292 10.984.738.945 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga 878.811.904 456.141.894 860.604.742 441.142.640 Hasil penjualan aset tetap 173.300.000 207.184.321 167.600.000 88.084.321 Perolehan aset tetap (2.967.320.141) (2.254.638.630) (2.852.959.229) (1.776.828.100) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (1.915.208.237) (1.591.312.415) (1.824.754.487) (1.247.601.139) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan hutang bank 2.584.841.422 1.490.354.505 2.584.841.422 1.490.354.505 Pembayaran bunga dan beban keuangan lainnya (3.087.344.361) (2.239.036.223) (2.932.571.257) (1.941.014.335) Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan (904.031.717) (64.880.340) (904.031.717) (64.880.340) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (1.406.534.656) (813.562.058) (1.251.761.552) (515.540.170) KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 1.216.759.071 10.658.603.841 (343.993.747) 9.221.597.636 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 21.117.485.014 10.036.736.105 15.021.519.446 5.799.921.810 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (358.841.255) 422.145.068 - - KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 21.975.402.830 21.117.485.014 14.677.525.699 15.021.519.446 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN: Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan 2.075.000.000-2.075.000.000 - Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. - 7 -

1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Toko Gunung Agung Tbk (Perusahaan atau ) didirikan dengan nama CV Ayumas Jakarta pada tahun 1973 dan diubah menjadi perseroan terbatas (PT) berdasarkan Akta No. 30 tanggal 6 Juni 1980 dari Darsono Purnomosidi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/83/20 tanggal 30 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 6 Juni 1980, Tambahan No. 2092. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 19 tanggal 13 Agustus 2008 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-87047.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 November 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 23 Desember 2008, Tambahan No. 28913. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan eceran buku-buku, alat tulis dan alat kantor serta usaha sejenis lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juni 1980. Perusahaan berdomisili di Jakarta. Per 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai 29 cabang yang tersebar di 8 kota di Indonesia. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Kwitang 6, Jakarta. Pada tahun 2009, Perusahaan menutup dua cabang di Jakarta. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 1992, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif No. S-16/PM/1992 dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) untuk melakukan penawaran umum atas 1.000.000 saham dengan nilai nominal 5.000 dan pencatatan 25.000.000 saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Sesuai dengan Akta No. 27 tanggal 15 September 1997 dari P.S.A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nilai nominal saham Perusahaan dari 1.000 menjadi 500 per saham, sehingga meningkatkan jumlah saham dari 26.000.000 menjadi 52.000.000 saham. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 52.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan lebih dari 50% pada anak perusahaan berikut ini: Tahun Persentase Jumlah Aset Operasi Kepemilikan (Sebelum Eliminasi) Anak Perusahaan Domisili Bidang Usaha Komersial 2009 dan 2008 2009 2008 % PT Ayu Masagung Jakarta Perdagangan valuta asing 1976 99,99 7.884.681.099 6.717.795.792 PT Timpani Agung Jakarta Percetakan dan Penerbitan 2007 99,00 687.234.801 531.716.528 PT Perdana Makmur Jakarta Perdagangan buku dan 2004 90,00 8.015.670.484 6.446.208.936 Agung peralatan - 8 -

1. Umum (Lanjutan) d. Karyawan, Komisaris dan Direktur Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana didokumentasikan masing-masing dalam Akta No. 12 tanggal 12 Juni 2009 dan No. 10 tanggal 13 Juni 2008, keduanya dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur : Putra Masagung : Angela Meilany Basiroen : Winarto : Ryan Pascal Masagung : Franky Montung Setjoadinata Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Susunan Komite Audit Perusahaan per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota : Winarto : Benyamin Irwansyah Sadikin Jhon Henry Gultom Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak perusahaan (tidak diaudit) adalah 1.750 karyawan tahun 2009 dan 2.112 karyawan tahun 2008 (: 1.693 karyawan tahun 2009 dan 2.050 karyawan tahun 2008). Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru kepada komisaris dan direksi masingmasing sebesar 1.760.302.941 tahun 2009 dan 1.830.086.119 tahun 2008. Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Toko Gunung Agung Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 24 Maret 2010, serta bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan serta SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perdagangan. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut, antara lain persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. - 9 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan (Lanjutan) Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (). b. Prinsip Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut. Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. - 10 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) d. Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries); 2. Perusahaan asosiasi; 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); 4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota dekat orang-orang tersebut; dan 5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. e. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. f. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank, termasuk kas yang merupakan persediaan mata uang asing, yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. g. Piutang Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. - 11 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun. i. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode eceran (retail method) melalui pendekatan metode rata-rata, yang disesuaikan dengan penurunan nilai di bawah harga jual normal (marked down), potongan dan retur pembelian serta barang hilang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. j. Investasi dalam bentuk saham Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20% dan tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan sebesar persentase pemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan goodwill yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu 5 tahun. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. k. Biaya Dibayar Dimuka dan Sewa Jangka Panjang Biaya dibayar dimuka dan sewa jangka panjang diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi tahun berjalan pada saat terjadinya. Apabila bebanbeban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. - 12 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l. Aset Tetap (Lanjutan) Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 20 Perlengkapan toko dan kantor 4 5 Perbaikan bangunan sewa 5 Kendaraan 4 8 Instalasi listrik 5 Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan serta terdiri dari biaya konstruksi dan biaya langsung lainnya yang tidak disusutkan sampai dengan dipindahkan ke masing-masing aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan. m. Sewa Sewa dimana Perusahaan atau anak perusahaan sebagai lessor tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan atau anak perusahaan sebagai lessee, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan. - 13 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) m. Sewa (Lanjutan) Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lesse akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan harus disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. n. Biaya Tangguhan Hak Atas Tanah Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya. o. Penurunan Nilai Aset Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai wajar apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan. Pendapatan sewa ruangan diakui selama masa sewa berdasarkan metode garis lurus. Pendapatan bunga diakui pada saat diperoleh berdasarkan jangka waktu, pokok dan tingkat bunga yang berlaku. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). q. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga dan beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan. - 14 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r. Pajak Penghasilan (1) Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar. (2) Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda. Tambahan kewajiban pajak diakui pada saat hasil pemeriksaan diterima, atau jika Perusahaan melakukan keberatan, ketika hasil banding tersebut telah ditetapkan. s. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. - 15 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) t. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. 3. Kas dan Setara Kas Kas Rupiah 3.929.359.926 4.174.028.402 1.305.607.029 1.505.297.503 Mata uang asing (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat 2.768.499.540 900.308.781 - - Dolar Australia 436.556.963 180.803.354 - - Dolar Singapura 346.139.322 113.121.443 - - Euro 179.678.876 628.561.448 19.589.050 - Dirham Saudi Arabia 122.907.375 6.008.750 - - Yen Jepang 116.248.015 616.085.778 - - Lain-lain (masing-masing dibawah 100 juta - ekuivalen dalam rupiah) 156.450.991 554.466.885 - - Jumlah 4.126.481.082 2.999.356.439 19.589.050 - Jumlah 8.055.841.008 7.173.384.841 1.325.196.079 1.505.297.503 Bank Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk 816.115.454 302.555.925 495.328.484 121.674.983 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 566.565.816 781.530.403 461.596.393 758.951.424 PT Bank Mega Tbk 519.587.066 818.594.562 486.073.030 730.994.009 PT Bank Central Asia Tbk 259.399.925 1.016.183.974 186.091.485 986.968.109 PT Bank Permata Tbk 199.000.076 980.456.123 199.000.076 980.456.123 PT Bank CIMB Niaga Tbk 83.980.334 523.357.947 58.731.607 427.472.337 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 16.464.652 102.165.672 16.464.652 102.165.672 PT Bank Rabobank International Indonesia - 1.025.737-1.025.737 Jumlah 2.461.113.323 4.525.870.343 1.903.285.727 4.109.708.394 Mata uang asing (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk 9.404.606 11.716.281 - - Jumlah 2.470.517.929 4.537.586.624 1.903.285.727 4.109.708.394 Deposito berjangka Rupiah PT Bank Rabobank International Indonesia 7.529.775.682 6.246.506.099 7.529.775.682 6.246.506.099 PT Bank OCBC NISP Tbk 2.838.200.994 2.632.331.548 2.838.200.994 2.632.331.548 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.081.067.217 527.675.902 1.081.067.217 527.675.902 Jumlah 11.449.043.893 9.406.513.549 11.449.043.893 9.406.513.549 Jumlah 21.975.402.830 21.117.485.014 14.677.525.699 15.021.519.446-16 -

3. Kas dan Setara Kas (Lanjutan) Pada tahun 2009 dan 2008, tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun berkisar masingmasing antara 7% - 8,5% dan 5% - 13%. Kas dalam mata uang asing masing-masing sebesar 4.135.885.688 tahun 2009 dan 3.011.072.720 tahun 2008 (Catatan 32), termasuk persediaan mata uang asing milik anak perusahaan, PT Ayu Masagung masing-masing sebesar 4.116.296.638 tahun 2009 dan 3.011.072.720 tahun 2008 (Catatan 24). Per 31 Desember 2009 dan 2008, kas dan kas dalam perjalanan diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas, pihak ketiga, terhadap risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar 12,59 miliar (: 3,39 miliar tahun 2009 dan tahun 2008). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 4. Piutang Usaha Rincian dari piutang usaha adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan Pelanggan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31) Hotel Nikko 16.474.440 43.318.930 16.474.440 43.318.930 Pihak ketiga Kartu kredit 186.153.395 323.488.087 186.153.395 323.488.087 PT Asuransi Asoka Mas 21.171.640 36.570.790 21.171.640 36.570.790 Lain-lain (masing-masing dibawah 5 juta) 73.568.371 110.276.333 62.091.171 99.651.993 Jumlah 280.893.406 470.335.210 269.416.206 459.710.870 Jumlah 297.367.846 513.654.140 285.890.646 503.029.800 b. Berdasarkan Umur Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: < 1 bulan 271.920.332 463.344.739 268.577.132 452.720.399 1-3 bulan 20.675.314 31.937.989 17.313.514 31.937.989 3-6 bulan 4.772.200 18.371.412-18.371.412 Jumlah 297.367.846 513.654.140 285.890.646 503.029.800 Per 31 Desember 2009 dan 2008, semua piutang usaha dalam mata uang Rupiah. Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena berdasarkan penelaahan masing-masing akun piutang, manajemen berpendapat seluruh piutang dapat tertagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga. - 17 -

5. Piutang Lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31) - - 5.156.059.231 3.406.738.003 Pihak ketiga 2.165.520.260 2.064.190.601 2.165.520.260 2.061.206.442 Jumlah 2.165.520.260 2.064.190.601 7.321.579.491 5.467.944.445 Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (1.473.754.848) (1.473.754.848) (1.473.754.848) (1.473.754.848) Jumlah - Bersih 691.765.412 590.435.753 5.847.824.643 3.994.189.597 Piutang lain-lain pihak ketiga timbul dari transaksi antara lain kelebihan pembayaran atas majalah kepada Sihite Agency, piutang biaya pemeliharaan dan piutang sewa ruangan usaha dari PT Biru Fast Food (Restoran A&W). Mutasi penyisihan piutang adalah sebagai berikut: 2009 2008 Saldo awal tahun 1.473.754.848 1.985.245.848 Penghapusan - (511.491.000) Saldo akhir tahun 1.473.754.848 1.473.754.848 Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang dari pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga. 6. Persediaan Akun ini terdiri dari: Peralatan (Stationery ) 23.948.531.693 22.063.786.438 22.696.721.610 20.471.014.628 Buku 10.716.587.839 5.457.044.905 5.765.583.656 2.201.449.900 Jumlah 34.665.119.532 27.520.831.343 28.462.305.266 22.672.464.528 Per 31 Desember 2009, persediaan Perusahaan telah diasuransikan pada PT Kurnia Insurance Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar 39,95 milliar (: 39,95 miliar tahun 2009). Per 31 Desember 2008, persediaan Perusahaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Asoka Mas dan PT Asuransi Purna Artanugraha, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar 27,65 miliar (: 27,65 miliar tahun 2008). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. - 18 -

6. Persediaan (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut karena manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan dapat terjual dengan harga wajar. 7. Pajak Dibayar Dimuka Akun ini terdiri dari: Pajak Penghasilan Pasal 22 235.565.536 126.997.795 - - Pasal 23 3.630.739 3.586.542 - - Pasal 25 91.011.508 86.034.428 - - Fiskal Luar Negeri 1.000.000 1.000.000 - - Jumlah 331.207.783 217.618.765 - - 8. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Akun ini terdiri dari: Biaya dibayar dimuka: Sewa 8.274.526.323 6.289.651.125 8.274.526.323 6.289.651.125 Lain-lain 423.615.477 757.603.327 381.757.617 734.003.780 Uang muka 457.604.638 992.998.278 366.006.878 899.876.778 Jumlah 9.155.746.438 8.040.252.730 9.022.290.818 7.923.531.683 9. Sewa Dibayar Dimuka Jangka Panjang Akun ini merupakan pembayaran sewa yang belum diamortisasi atas ruang pertokoan untuk cabang Perusahaan dan berada di kota-kota sebagai berikut: Jakarta 1.611.623.431 4.967.856.347 1.611.623.431 4.967.856.347 Bandung 612.382.521 1.514.934.301 612.382.521 1.514.934.301 Banten 515.417.916 439.937.312 515.417.916 439.937.312 Surabaya 190.382.913 915.599.013 190.382.913 915.599.013 Denpasar 142.629.066 177.718.703 142.629.066 177.718.703 Bogor 1.539.723.553 1.559.179.641 1.539.723.553 1.559.179.641 Jumlah 4.612.159.400 9.575.225.317 4.612.159.400 9.575.225.317 Pada bulan Maret 2008, Perusahaan memutuskan untuk menghentikan sementara operasional cabang Bogor. - 19 -

10. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investasi dalam saham pada perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas secara konsolidasi adalah sebagai berikut: Perusahaan Asosiasi Perubahan selama tahun 2009 dan 2008 Persentase 1 Januari Penambahan Bagian Laba 31 Desember Kepemilikan 2008 dan 2007 Penyertaan Bersih 2008 dan 2007 % PT Pantja Indohitech Komputer 49,00 304.625.954 - - 304.625.954 PT Komputa Agung 42,50 118.979.068 - - 118.979.068 Jumlah 423.605.022 - - 423.605.022 Penyisihan penurunan nilai (423.605.022) - - (423.605.022) Jumlah-Bersih - - - - Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Pantja Indohitech Komputer (PIK) tanggal 15 Juni 2006, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha PIK, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan membentuk penyisihan penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tersebut sebesar nilai tercatatnya. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Komputa Agung (KA) tanggal 7 Januari 2002, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha KA, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan membentuk penyisihan penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tersebut sebesar nilai tercatatnya sejak tahun 2002. Investasi dalam saham pada anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang dihitung dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut: Perusahaan Perubahan selama tahun 2009 Persentase Penambahan Bagian Laba Kepemilikan 1 Januari 2009 Penyertaan (Rugi) Bersih 31 Desember 2009 % PT Ayu Masagung 99,99 5.105.508.639-1.289.009.948 6.394.518.587 PT Timpani Agung 99,00 (463.139.501) - (299.725.294) (762.864.795) PT Perdana Makmur Agung 90,00 620.096.383 - (315.911.097) 304.185.286 PT Pantja Indohitech Komputer 49,00 304.625.954 - - 304.625.954 PT Komputa Agung 42,50 118.979.068 - - 118.979.068 Jumlah 5.686.070.543-673.373.557 6.359.444.100 Penyisihan penurunan nilai (423.605.022) - - (423.605.022) Jumlah-Bersih 5.262.465.521-673.373.557 5.935.839.078 Perusahaan Perubahan selama tahun 2008 Persentase Penambahan Bagian Laba Kepemilikan 1 Januari 2008 Penyertaan (Rugi) Bersih 31 Desember 2008 % PT Ayu Masagung 99,99 3.546.486.115-1.559.022.524 5.105.508.639 PT Timpani Agung 99,00 (211.107.230) - (252.032.271) (463.139.501) PT Perdana Makmur Agung 90,00 1.162.229.369 - (542.132.986) 620.096.383 PT Pantja Indohitech Komputer 49,00 304.625.954 - - 304.625.954 PT Komputa Agung 42,50 118.979.068 - - 118.979.068 Jumlah 4.921.213.276 764.857.267 5.686.070.543 Penyisihan penurunan nilai (423.605.022) - - (423.605.022) Jumlah-Bersih 4.497.608.254-764.857.267 5.262.465.521-20 -

11. Aset Tetap Perubahan selama tahun 2009 1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2009 Biaya perolehan: Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721 Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048 Perlengkapan toko dan kantor 30.751.303.926 1.136.794.871 (936.538.594) 204.997.512 31.156.557.715 Perbaikan atas bangunan sewa 14.661.368.367 548.815.700 (63.180.268) 90.271.130 15.237.274.929 Kendaraan 6.190.986.867 - (471.575.500) - 5.719.411.367 Instalasi listrik 7.745.264.268 358.456.460 (67.498.700) 22.000.000 8.058.222.028 Aset sewa pembiayaan Kendaraan - 2.075.000.000 - - 2.075.000.000 Aset dalam penyelesaian 304.056.133 923.253.110 - (317.268.642) 910.040.601 Jumlah 79.606.182.330 5.042.320.141 (1.538.793.062) - 83.109.709.409 Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana 8.102.691.328 509.235.996 - - 8.611.927.324 Perlengkapan toko dan kantor 27.312.891.742 2.033.323.507 (932.668.949) - 28.413.546.300 Perbaikan atas bangunan sewa 11.322.925.757 1.259.270.795 (64.913.599) - 12.517.282.953 Kendaraan 5.546.188.227 235.450.505 (471.575.500) - 5.310.063.232 Instalasi listrik 6.569.675.533 589.172.351 (67.498.651) - 7.091.349.233 Aset sewa pembiayaan Kendaraan - 276.666.664 - - 276.666.664 Jumlah 58.854.372.587 4.903.119.818 (1.536.656.699) - 62.220.835.706 Nilai Buku 20.751.809.743 20.888.873.703 Perubahan selama tahun 2008 1 Januari 2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2008 Biaya perolehan: Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721 Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048 Perlengkapan toko dan kantor 30.503.637.098 533.987.844 (567.256.016) 280.935.000 30.751.303.926 Perbaikan atas bangunan sewa 15.589.891.623 418.462.492 (1.740.558.888) 393.573.140 14.661.368.367 Kendaraan 5.380.691.867 321.150.000 (272.605.000) 761.750.000 6.190.986.867 Instalasi listrik 8.305.560.860 126.236.204 (717.271.296) 30.738.500 7.745.264.268 Aset sewa pembiayaan Kendaraan 761.750.000 - - (761.750.000) - Aset dalam penyelesaian 154.500.683 854.802.090 - (705.246.640) 304.056.133 Jumlah 80.649.234.900 2.254.638.630 (3.297.691.200) - 79.606.182.330 Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana 7.593.455.360 509.235.968 - - 8.102.691.328 Perlengkapan toko dan kantor 25.374.144.579 2.554.907.863 (562.651.550) (53.509.150) 27.312.891.742 Perbaikan atas bangunan sewa 11.218.686.435 1.362.824.593 (1.312.094.421) 53.509.150 11.322.925.757 Kendaraan 5.116.082.218 221.521.048 (234.250.854) 442.835.815 5.546.188.227 Instalasi listrik 6.359.771.570 727.231.684 (517.327.721) - 6.569.675.533 Aset sewa pembiayaan Kendaraan 403.229.985 39.605.830 - (442.835.815) - Jumlah 56.065.370.147 5.415.326.986 (2.626.324.546) - 58.854.372.587 Nilai Buku 24.583.864.753 20.751.809.743-21 -

11. Aset Tetap (Lanjutan) Perubahan selama tahun 2009 1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2009 Biaya perolehan: Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721 Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048 Perlengkapan toko dan kantor 29.047.710.553 1.022.433.959 (933.334.049) 204.997.512 29.341.807.975 Perbaikan atas bangunan sewa 14.661.368.367 548.815.700 (63.180.268) 90.271.130 15.237.274.929 Kendaraan 5.630.978.500 - (461.075.500) - 5.169.903.000 Instalasi listrik 7.745.264.268 358.456.460 (67.498.700) 22.000.000 8.058.222.028 Aset sewa pembiayaan Kendaraan - 2.075.000.000 - - 2.075.000.000 Aset dalam penyelesaian 304.056.133 923.253.110 - (317.268.642) 910.040.601 Jumlah 77.342.580.590 4.927.959.229 (1.525.088.517) - 80.745.451.302 Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana 8.102.691.328 509.235.996 - - 8.611.927.324 Perlengkapan toko dan kantor 25.902.390.089 1.919.164.694 (931.600.767) - 26.889.954.016 Perbaikan atas bangunan sewa 11.322.925.757 1.259.270.795 (64.913.599) - 12.517.282.953 Kendaraan 5.390.415.158 167.089.992 (461.075.500) - 5.096.429.650 Instalasi listrik 6.569.675.532 589.172.351 (67.498.651) - 7.091.349.232 Aset sewa pembiayaan Kendaraan - 276.666.664 - - 276.666.664 Jumlah 57.288.097.864 4.720.600.492 (1.525.088.517) - 60.483.609.839 Nilai Buku 20.054.482.726 20.261.841.463 Perubahan selama tahun 2008 1 Januari 2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2008 Biaya perolehan: Tanah 9.768.482.721 - - - 9.768.482.721 Bangunan dan prasarana 10.184.720.048 - - - 10.184.720.048 Perlengkapan toko dan kantor 28.951.446.756 377.327.314 (561.998.517) 280.935.000 29.047.710.553 Perbaikan atas bangunan sewa 15.589.891.623 418.462.492 (1.740.558.888) 393.573.140 14.661.368.367 Kendaraan 4.878.833.500 - (9.605.000) 761.750.000 5.630.978.500 Instalasi listrik 8.305.560.860 126.236.204 (717.271.296) 30.738.500 7.745.264.268 Aset dalam penyelesaian 154.500.683 854.802.090 - (705.246.640) 304.056.133 Aset sewa pembiayaan Kendaraan 761.750.000 - - (761.750.000) - Jumlah 78.595.186.191 1.776.828.100 (3.029.433.701) - 77.342.580.590 Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana 7.593.455.332 509.235.996 - - 8.102.691.328 Perlengkapan toko dan kantor 24.052.164.282 2.461.129.007 (557.394.050) (53.509.150) 25.902.390.089 Perbaikan atas bangunan sewa 11.218.686.436 1.362.824.592 (1.312.094.421) 53.509.150 11.322.925.757 Kendaraan 4.800.500.176 156.684.167 (9.605.000) 442.835.815 5.390.415.158 Instalasi listrik 6.359.771.570 727.231.684 (517.327.722) - 6.569.675.532 Aset sewa pembiayaan Kendaraan 403.229.985 39.605.830 - (442.835.815) - Jumlah 54.427.807.781 5.256.711.276 (2.396.421.193) - 57.288.097.864 Nilai Buku 24.167.378.410 20.054.482.726-22 -

11. Aset Tetap (Lanjutan) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut (Catatan 26): Beban penjualan 3.381.725.814 4.002.980.701 3.376.152.793 3.998.336.530 Beban umum dan administrasi 1.521.394.004 1.412.346.285 1.344.447.699 1.258.374.746 Jumlah 4.903.119.818 5.415.326.986 4.720.600.492 5.256.711.276 Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 merupakan pekerjaan bangunan dan partisi yang diperkirakan selesai masing-masing pada bulan Maret 2010 dan April 2009. Pengurangan aset tetap selama tahun 2009 dan 2008 merupakan penjualan aset tetap dengan perincian sebagai berikut: Harga Jual 173.300.000 207.184.321 167.600.000 88.084.321 Nilai Buku 2.136.363 671.366.654-633.012.508 Keuntungan (kerugian) penjualan 171.163.637 (464.182.333) 167.600.000 (544.928.187) Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jl. Kwitang 6, Jl. Kwitang 38 dan Jl. Kramat Buntu 12 Jakarta dengan Hak Guna Bangunan berjangka waktu selama 20 tahun sampai dengan 2013, 2027 dan 2014. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah atas perpanjangan hak atas tanah tersebut karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan dokumen legal yang memadai. Aset tetap tanah yang terletak di Jl. Kwitang 6 dan Jl. Kwitang 38, Jakarta, dengan HGB No. 487/Kwitang, No. 702/Kwitang, No. 853/Kwitang dan No. 935/Kwitang digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 14) dan surat hutang jangka menengah (Catatan 18) per 31 Desember 2009 and 2008. Aset sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 19). Per tanggal 31 Desember 2009, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Kurnia Insurance Indonesia, PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Central Asia dan PT Tugu Insurance, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar 36,89 miliar ( 35,98 miliar tahun 2009). Per tanggal 31 Desember 2008, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Mitra dan PT Asuransi Wahana Tata, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar 44,38 miliar ( 43,45 miliar tahun 2008). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. - 23 -