EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN

PRAKTIKALITAS LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) STRUKTUR ALJABAR DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

TAHAP DESIGN PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK BIDANG DI FKIP UMMY SOLOK. Roza Zaimil 1, Rosmiyati 2

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN AHLI MATERI

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) BERBASIS DISCOVERY PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK 1 (KPB 1) DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN MODUL KONTRUKTIVISME DAN WEBSITE PADA MATERI LINGKARAN DAN BOLA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR YANG VALID DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DI SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN KPB 2 TERHADAP AKTIVITAS MAHASISWA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING YANG VALID PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK I

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES UNTUK SD/MI

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENULISAN BUKU AJAR/BUKU TEKS

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI KUBUS, BALOK, PRISMA DAN LIMAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 33 PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

EFEKTIVITAS MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA PERKULIAHAN KALKULUS PEUBAH BANYAK I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI.

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

BAB I PENDAHULUAN. cukup menjadi alasan, sebab matematika selalu diajarkan di setiap jenjang

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PURNAMA INSANI MURSAL NIM.

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS CONTEXTUAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom

EFEKTIVITAS MODUL APLIKASI KOMPUTER DENGAN PROGRAM WINGEOM PADA MATERI GEOMETRI. Merina Pratiwi 1, Tika Septia 2

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN FLIPBOOK MAKER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI SEGITIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI KELIPATAN DAN FAKTOR BILANGAN DI KELAS IV SDN 26 GASAN KECIL KABUPATEN AGAM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG ABSTRACT

Transkripsi:

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Merina Pratiwi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat merinapratiwi@rocketmail.com Abstrak. Pendekatan yang dilakukan oleh dosen pada mata kuliah Analisis Kompleks belum mampu mengembangkan kemampuan penalaran, afektif, dan keterampilan akibatnya penguasaan terhadap konsep-konsep dalam mata kuliah Analisis Kompleks menjadi sangat kurang. Alokasi waktu yang tersedia untuk proses perkuliahan analisis kompleks hanya cukup untuk memaparkan materi serta aneka ragam contoh soal sehingga belum ada pemfokusan pada upaya penuangan pengetahuan dari materi yang telah diajarkan sehingga menyebabkan pemahaman mahasiswa kurang. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa salah satunya adalah dengan memberikan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar yaitu berupa modul dengan pendekatan keterampilan proses. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan modul dengan pendekatan keterampilan proses yang valid di STKIP PGRI Sumatera Barat. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan dengan rancangan penelitian ADDIE (analysis, design, development, implementation, and evaluation). Proses pengembangan modul ini melalui tahapan dengan langkah-langkah (1) studi pendahuluan yang meliputi menganalisis silabus, wawancara dengan dosen, menganalisis buku teks, dan mereview literatur (2) pengembangan modul dengan menyusun modul, validasi modul, dan revisi modul. Berdasarkan hasil validasi, modul memperoleh nilai rerata 4,2 untuk aspek materi pada modul, nilai rerata 4,4 untuk aspek penyajian pada modul, nilai rerata 4,3 untuk aspek bahasa dan keterbacaan modul, dan nilai rerata 3,6 untuk aspek penilaian keterampilan proses. Dari 29 mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan modul pendekatan keterampilan proses diperoleh 7 orang mahasiswa yang mendapatkan nilai kurang dari 65. Hal ini memperlihtkan bahwa 75,9 % mahasiswa mendapatkan nilai diantara 65-100. Jadi dapat disimpulkan pengembangan modul sudah memenuhi kriteria sangat valid dan efektif. Kata Kunci: Pengembangan, Modul Analisis Kompleks, Pendekatan Ketrampilan Proses A. PENDAHULUAN Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh kerjasama antara guru dan siswa begitupun dengan dosen dan mahasiswa. Dosen dituntut untuk mampu menyajikan materi perkuliahan dengan optimum. Oleh karena itu diperlukan kreatifitas dan gagasan yang inovatif untuk mengembangkan cara penyajian materi perkuliahan, salah satunya pada mata kuliah Analisis Kompleks. Analisis kompleks adalah mata kuliah pilihan wajib bagi mahasiswa di Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat. Kompetensi yang dicapai setelah mempelajari mata kuliah ini adalah mahasiswa mampu menguasai materi dan menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan analisis kompleks. Materi dalam mata kuliah ini meliputi konsep dasar dan operasi bilangan kompleks, fungsi kompleks, turunan kompleks, dan integral kompleks. PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 33

Kegagalan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Analisis Kompleks didasari oleh mahasiswa hanya cenderung menghafalkan konsep yang dipelajari tanpa memahami dengan benar, motivasi yang kurang untuk mengulang kembali materi di rumah. Jika diberikan soal yang berbeda dengan contoh soal yang diberikan, kebanyakan mahasiswa tidak mampu mengerjakan dan kurang percaya diri dalam menyelesaikan soal tersebut sehingga timbul kesan bahwa analisis kompleks adalah mata kuliah yang sulit. Selain itu pendekatan yang dilakukan oleh dosen belum mampu mengembangkan kemampuan penalaran, afektif, dan keterampilan akibatnya penguasaan terhadap konsep-konsep dalam mata kuliah Analisis Kompleks menjadi sangat kurang. Hal ini terlihat pada nilai UAS (Ujian Akhir Semester) mahasiswa, dimana persentase jumlah mahasiswa yang mendapatkan nilai lebih dari 65 adalah sebesar 35,14%. Persentase ini belum memenuhi standar pencapaian yang ditetapkan Prodi Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, yakni sebesar 70%. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa mahasiswa belum memahami konsep dengan baik. Alokasi waktu yang tersedia untuk proses perkuliahan analisis kompleks hanya cukup untuk memaparkan materi serta aneka ragam contoh soal sehingga belum ada pemfokusan pada upaya penuangan pengetahuan dari materi yang telah diajarkan sehingga menyebabkan pemahaman mahasiswa kurang. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa salah satunya adalah dengan memberikan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar. Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang dapat digunakan oleh pendidik untuk membantu dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Bahan ajar bisa berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis dalam Majid (2006: 174). Pengembangan bahan ajar penting dilakukan oleh pendidik agar pembelajaran lebih efektif, efisien, dan tidak menyimpang dari kompetensi yang akan dicapai. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran adalah Modul. Modul merupakan sebuah buku yang tertulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga Modul berisi paling tidak tentang komponen dasar bahan ajar (Abdul Majid, 2006: 176). Menurut Russel dalam Made Wena (2009: 230), sistem pembelajaran modul akan menjadikan pembelajaran lebih efisien, efektif, dan relevan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang cenderung bersifat klasikal dan dilaksanakan dengan tatap muka. Keunggulan dan kelebihan modul ialah Modul mempunyai self instruction yang memungkinkan mahasiswa dapat belajar secara mandiri menggunakan Modul dan dosen tidak lagi menjadi satusatunya sumber belajar mahasiswa belajar. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran analisis kompleks adalah pendekatan keterampilan proses. Menurut Conny pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar- PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 34

mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Berdasarkan uraian dari permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, salah satu upaya yang dianggap dapat memecahkan masalah tersebut dengan mengembangkan modul dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Untuk itu dilakukan penelitian dengan judul Pengembangan Modul Analisis Kompleks dengan Pendekatan Keterampilan Proses pada Program Studi Pendidikan Matematika di STKIP PGRI Sumatera Barat. B. METODE PENELITIAN Prosedur pengembangan model ini menggunakan model ADDIE yang merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) untuk merancang sistem pembelajaran. Pada tahap penentuan dengan melakukan studi pendahuluan yang meliputi menganalisis silabus, wawancara dengan dosen, menganalisis buku teks, dan mereview literatur sedangkan pada tahap pengembangan meliputi menyusun modul, validasi modul, dan revisi modul. Jenis data yang terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa skor penilaian seluruh isi modul meliputi aspek materi, penyajian, dan bahasa dan keterbacaan modul berdasarkan hasil lembar validasi dengan skala Likert berupa angka 1, 2, 3, 4, dan 5. Data kualitatif merupakan evaluasi dari validator berupa tanggapan, saran, dan kritikan yang tercantum pada lembar validasi untuk melakukan revisi modul. Teknik analisis data yang digunakan adalah untuk menganalisis data pada lembar validasi adalah menghitung nilai rerata skor. Nilai rerata skor tersebut dihitung dengan menggunakan rumus n Vi i R 1 (Muliyardi, 2006: 82) n dengan, R = rerata hasil penilaian dari para validator V i = skor hasil penilaian validator ke-i n = banyak validator Kemudian rerata yang didapatkan dikonfirmasikan dengan kriteria yang ditetapkan. Cara mendapatkan kriteria tersebut adalah sebagai berikut: PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 35

Rentangan skor mulai dari 1 sampai 5, Kriteria dibagi atas lima tingkatan. Istilah yang digunakan disesuaikan dengan aspek-aspek yang bersangkutan, Rentangan rerata dibagi menjadi lima kelas interval, Lalu dihitung rerata semua aspek untuk modul. Untuk menentukan tingkat kevalidan modul digunakan kriteria berikut: Bila rerata > 3,20 maka modul dikategorikan sangat valid. Bila 2,40 < rerata 3,20 maka modul dikategorikan valid. Bila 1,60 < rerata 2,40 maka modul dikategorikan cukup valid. Bila 0,80 < rerata 1,60 maka modul dikategorikan kurang valid. Bila rerata 0,80 maka modul dikategorikan tidak valid. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan modul analisis kompleks dengan pendekatan keterampilan proses menggunakan model ADDIE. Kegiatan untuk mendapatkan modul analisis kompleks dengan pendekatan keterampilan proses yang valid dan efektif, dalam lima tahap, yaitu Analisis (Analysis), perencanaan (Design), Pengembangan (Development), implementasi (Implementation), and Evaluasi (Evaluation) sebagai berikut. 1. Tahap Analisis (Analysis) Tahap ini menganalisis perlunya pengembangan modul Analisis Kompleks dengan pendekatan keterampilan proses pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, kemudian menganalisis permasalahan. Pada tahap ini dilakukan langkahlangkah sebagai berikut. Analisis Silabus Mata Kuliah Analisis Kompleks Analisis silabus dilakukan untuk melihat materi yang telah diajarkan telah sesuai dengan kompetensi utama dan kompetensi pendukung. Kompetensi Utama (KU) dari mata kuliah ini adalah Mahasiswa mampu menyelesaikan soal-soal bilangan kompleks dan fungsi peubah kompleks. Kompetensi pendukung pada mata kuliah analisis kompleks adalah menyelesaikan soal-soal bilangan kompleks yang membicarakan tentang konsep, operasi dasar, dan geometris bilangan kompleks, menjelaskan bentuk kutub bilangan kompleks, menyelesaikan Teorema De Moivre dan rumus Euler dan menghitung akar pangkat n dari bilangan kompleks dan menyelesaikan soal-soal fungsi kompleks yang membicarakan tentang fungsi peubah kompleks sebagai pemetaan dari suatu bidang kompleks ke bidang lainnya, penyelesaikan soalsoal dengan sifat-sifat fungsi eksponensial, penyelesaiakan soal-soal dengan sifat-sifat fungsi trigonometri dan fungsi hiperbolik, penyelesaikan soal-soal dengan sifat-sifat fungsi logaritma, PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 36

penyelesaikan soal-soal dengan sifat-sifat fungsi invers trigonometri dan invers hiperbolik dan limit fungsi kompleks. Hasil analisis diperoleh bahwa materi pada analisis kompleks telah sesuai dengan kompetensi utama dan kompetensi pendukung yang harus dicapai oleh mahasiswa selama proses pembelajaran. Sistematis materi yang disajikan telah sesuai dengan urutan karena bilangan kompleks merupakan materi dasar yang harus dikuasai oleh mahasiswa sebelum memahami fungsi kompleks. Berdasarkan hasil analisis silabus maka modul analisis kompleks dengan pendekatan keterampilan proses dapat dikembangkan pada BAB I Bilangan Kompleks dan BAB II Fungsi Kompleks. Pada kedua Bab tersebut modul dikembangkan dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Hasil Wawancara dengan Teman Sejawat Wawancara dengan teman sejawat bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran pada materi bilangan kompleks dan fungsi kompleks. Wawancara dilakukan dengan teman sejawat dilakukan pada tanggal 18 Desember 2013. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa bilangan kompleks dan fungsi kompleks adalah materi yang tergolong sulit karena mahasiswa belum memahami konsep bilangan kompleks dengan baik, disamping itu buku teks yang menjadi panduan bagi mahasiswa tidak dipakai oleh mahasiswa sebagaimana mestinya. Pelaksanaan kuliah belum bisa membuat mahasiswa aktif dan mandiri karena soal yang ada pada buku teks sudah variatif tetapi mahasiswa kurang mampu menelaah dan mencari penyelesaian dari soal tersebut berdasarkan materi yang telah dipelajari, sehingga mahasiswa tidak terbiasa mengerjakan soal yang berbeda dengan yang diberikan oleh dosen. Hasil Analisis Buku Teks Modul yang dirancang dan dikembangkan bertujuan untuk membantu mahasiswa memahami materi bilangan kompleks dan fungsi komleks. Buku teks yang ada selama ini tidak dipergunakan secara maksimal oleh mahasiswa dan hanya menggunakan catatan yang diberikan oleh dosen tanpa perlu untuk membuka dan mempelajari dari buku teks. Selain buku teks, pada mata kuliah analisis kompleks belum modul yang mampu membuat mahasiswa aktif dan mandiri sehingga mahasiswa dapat mengingat lebih lama materi yang telah dipelajari. Mereview Literatur Modul dengan Pendekatan Keterampilan Proses Modul dengan pendekatan keterampilan proses berisi kompetensi utama dan kompetensi pendukung yang akan dicapai, prasyarat, petunjuk penggunaan modul, tujuan akhir, kegiatan belajar mahasiswa, ringkasan materi, contoh soal, kolom pendapat pada setiap contoh soal, PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 37

latihan mandiri, umpan balik, dan kesimpulan mahasiswa terhadap pemahaman mengenai materi yang dipelajari.. Perkuliahan dengan menggunakan modul dengan pendekatan keterampilan proses memudahkan dosen untuk memberikan pemahaman terhadap materi bilangan kompleks dan fungsi kompleks. Modul ini mendorong mahasiswa untuk membangun konsep materi, menghubungkan ide/konsep kedalam penyelesaian soal, mendorong mahasiswa untuk bertanya, dan diskusi dengan teman sejawat. Modul dengan keterampilan proses dipilih karena pendekatan ini dapat mengarahkan mahasiswa dalam memahami konsep dengan baik karena disertai contoh yang konkrit, dialami sendiri sesuai dengan lingkungan belajar serta memacu mahasiswa untuk senantiasa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Selain itu melalui modul dengan pendekatan keterampilan proses memperjelas konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajari oleh mahasiswa dalam arti kata mahasiswa menemukan konsepnya sendiri. 2. Tahap Perancangan (Design) Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan pada tahap analisis, maka dirancanglah modul dengan pendekatan keterampilan proses pada perkuliahan Analisis Kompleks. Modul yang dirancang terdiri bilangan kompleks dan fungsi kompleks. 3. Tahap Pengembangan (Development) Hasil Validasi Modul Modul dengan pendekatan keterampilan proses yang telah dirancang selanjutnya divalidasi oleh ahli. Modul dinyatakan valid setelah dilakukan beberapa kali diskusi dan revisi. Berdasarkan saran-saran tersebut dilakukan perbaikan terhadap modul dengan pendekatan keterampilan proses dan kembali didiskusikan dengan validator. Begitupun juga untuk redaksi kalimat, validator menyarankan untuk membuat kalimat untuk mahasiswa dapat memahami dengan baik dan tidak menimbulkan peruulangan yang membuat mahasiswa bingung, serta menyarankan beberapa catatan untuk perbaikan modul dengan pendekatan keterampilan proses, diantaranya yaitu: Konsep-konsep dalam pembuktian suatu teorema agar dapat terlihat dalam setiap kasus dengan disertai kalimat yang bersesuaian sehingga mudah dipahami oleh mahasiswa dan Referensi yang digunakan hendaknya merujuk pada buku dengan penerbit bereputasi dan pengarang yang diakui keahliannya. Kegiatan validasi selanjutnya dilakukan pada waktu yang berbeda (disesuaikan dengan kesediaan validator). Validasi modul dilakukan melalui diskusi langsung dengan validator terkait tentang kevalidan modul. Saran-saran yang diperoleh melalui kegiatan validasi digunakan untuk perbaikan modul. Berdasarkan hasil diskusi dan perbaikan, validator menyetujui bahwa modul telah valid dan dapat digunakan pada mahasiswa STKIP PGRI PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 38

Sumatera Barat yang mengambil mata kuliah Analisis Kompleks. Data hasil penilaian validator dideskripsikan dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Berikut diuraikan hasil validasi modul yang telah dirancang. Aspek Kelayakan Isi Modul Hasil validasi aspek kelayakan isi dalam modul dapat terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Isi Modul dengan Pendekatan Keterampilan Proses Indikator Penilaian Butir Penilaian Rerata A. Kesesuaian materi dengan kompetensi utama dan kompetensi pendukung B. Keakuratan Materi C. Kemutakhiran Materi 1. Kelengkapan materi 4.5 2. Keluasan materi 4 3. Kedalaman materi 3 4. Keakuratan konsep dan definisi 4 5. Keakuratan data dan fakta 5 6. Keakuratan contoh dan kasus 4.5 ilustrasi 4 8. Keakuratan istilah-istilah 5 9. Keakuratan notasi, simbol, dan icon 5 10. Keakuratan Acuan Pustaka 4.5 11. Kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu 3.5 12. Gambar dari kasus aktual 4 13. Gambar, diagram, dan ilustrasi aktual 4 14. Kemutakhiran Pustaka 4 D. Mendorong Keingintahuan 15. Mendorong rasa ingin tahu 4 Pada Tabel 1 terlihat bahwa rerata hasil penilaian validator terhadap modul dengan pendekatan keterampilan proses yang dirancang berkisar >3,20. Menurut Mulyardi (2006: 82) bila rerata hasil validasi bernilai >3,20 maka perangkat pembelajaran dikategorikan sangat valid. Hasil validasi modul menggambarkan bahwa materi yang disajikan telah sesuai dengan kompetensi utama dan kompetensi pendukung. Materi yang telah disajikan dengan konsepkonsep yang jelas dan mendorong keingintahuan mahasiswa sehingga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dapat menuangkan pemahaman terhadap materi ke dalam penyelesaian soal yang bervariasi. Aspek Penyajian Modul Hasil validasi aspek penyajian dalam modul dapat terlihat pada Tabel 2 Tabel 2 Hasil Validasi Aspek Penyajian Modul dengan Pendekatan Keterampilan Proses PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 39

Indikator Penilaian Butir Penilaian Rerata A. Teknik Penyajian 1.Konsistensi sistematika sajian dalam materi 5 2. Keruntutan konsep 4.5 B. Keakuratan Materi 3. Contoh-contoh soal dalam setiap materi 4.5 4. Latihan mandiri 4 5. Kunci jawaban latihan mandiri 4.5 6. Umpan balik latihan mandiri 4 7. Pengantar 4.5 8. Daftar pustaka 4.5 9. Kolom rangkuman 4 C. Penyajian pembelajaran 10. Keterlibatan peserta didik 4 D.Koherensi dan Keruntutan Alur Pikir 11. Ketertautan antar materi 4.5 12. Keutuhan makna dalam materi 4.5 Pada Tabel 2 terlihat hasil validasi modul untuk aspek penyajian tergolong valid. Hasil validasi modul sudah memuat konsistensi sistematika dalam materi, keruntutan konsep, keakuratan materi dalam hal contoh soal, latihan mandiri, kunci jawaban, umpan balik, daftar pustaka, kolom rangkuman, penyajian pembelajaran, dan koherensi dan keruntutan alur pikir. Aspek bahasa dan keterbacaan Modul Hasil validasi aspek bahasa dan keterbacaan dalam modul dapat terlihat Tabel 3. Tabel 3 Keterampilan Proses Hasil Validasi Aspek Bahasa dan Keterbacaan Modul dengan Pendekatan Indikator Penilaian Butir Penilaian Rerata A. Lugas 1.Ketepatan struktur kalimat 4 2. Keefektifan kalimat 5 3. Kebakuan istilah 4.5 B. Komunikatif 4. Pemahaman terhadap pesan atau informasi 4.5 C. Dialogis dan Interaktif 5. Kemampuan memotivasi mahasiwa 3.5 6. Kemampuan mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis 4 D. Kesesuaian dengan perkembangan Mahasiswa 7. Kesesuaian perkembangan intelektual mahasiswa 4.5 E. Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia F. Penggunaan istilah, Simbol, atau Icon 8. Kesesuaian dengan tingkat 4.5 perkembangan emosional mahasiswa 9. Ketepatan tata bahasa 4 10. Ketepatan ejaan 4 11. Konsistensi penggunaan istilah 4.5 12. Konsistensi penggunaan simbol atau icon 4.5 Pada Tabel 3 terlihat hasil validasi modul untuk aspek bahasa dan keterbacaan tergolong valid. Hasil validasi modul sudah memuat kalimat yang lugas, komunikatif, dialogis dan interaktif, kesesuaian dengan perkembangan mahasiswa, kesesuaian dengan kaidah Bahasa PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 40

Indonesia, dan sudah menyesuaikan dengan penggunaan istilah, simbol yang dipahami oleh mahasiswa. Aspek Penilaian Keterampilan Proses Hasil validasi aspek penilaian keterampilan proses dalam modul dapat terlihat Tabel 4. Tabel 4 Hasil Validasi Aspek Penilaian Keterampilan Proses Modul Indikator Penilaian A. Hakikat Keterampilan Proses Butir Penilaian 1. Keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata mahasiswa Rerata 3.5 B. Komponen Keterampilan Proses 2. Kemampuan mendorong mahasiswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa dengan 4 penerapannya dalam kehidupan seharihari 3. mengamati/mengobservasi 4 4. Mengklasifikasikan 4 5. Mengkomunikasikan 4 6. Mengukur keterampilan 5 7. Memprediksi 4 8. Menyimpulkan 4.5 Pada Tabel 4 terlihat hasil validasi modul untuk aspek penilaian keterampilan proses tergolong valid. Hasil validasi modul sudah memuat keterakaitan materi dengan dunia nyata mahasiswa. Kerterkaitan materi mampu mendorong mahasiswa membuat hubungan antara pengetahuan dimiliki oleh mahasiswa dengan penerapan dengan kehidupan sehari-hari. Modul telah memuat unsur keterampilan proses, mengamati, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengukur keterampilan, memprediksi, dan menyimpulkan. Berdasarkan hasil rerata skor hasil validasi modul secara keseluruhan adalah 4,13. Hal ini menunjukkan bahwa modul Analisis Kompleks dengan pendekatan keterampilan proses sangat valid dan layak untuk diujicobakan. Hasil Belajar Mahasiswa PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 41

Berdasarkan hasil belajar mahasiswa, menunjukkan bahwa dari 29 mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan modul pendekatan keterampilan proses diperoleh 7 orang mahasiswa yang mendapatkan nilai kurang dari 65. Hal ini memperlihtkan bahwa 75,9 % mahasiswa mendapatkan nilai diantara 65-100. Pembelajaran dengan menggunakan modul pendekatan keterampilan proses dikatakan efektif. D. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil validasi dari para validator menunjukkan bahwa modul dengan pendekatan keterampilan proses yang dikembangkan untuk materi bilangan kompleks dan fungsi kompleks sudah valid, kualitas modul telah sesuai pada aspek kelayakan isi modul, penyajian modul, bahasa dan keterbacaan modul, dan penilaian keterampilan proses, dan modul analisis kompleks dengan pendekatan keterampilan proses telah efektif karena dari 29 mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan modul pendekatan keterampilan proses diperoleh 7 orang mahasiswa yang mendapatkan nilai kurang dari 65. Hal ini memperlihtkan bahwa 75,9 % mahasiswa mendapatkan nilai diantara 65-100. DAFTAR PUSTAKA 1. Dick, Walter. Carey, Lou. Carey, James. 2001. The Systematic Design Of Instruction. 5th. USA: Longman. 2. Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 3. Muliyardi. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Komik di Kelas I Sekolah Dasar. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya : Pasca Sarjana UNESA. 4. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Oprasional. Malang: Bumi Aksara. PRODI PEND. MATEMATIKA STKIP PGRI SUMBAR 42