REAKTIVITAS PADUAN U-25%at. DAN U-5,7%at.Al TERHADAP HIDROGEN



dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

PEMBUATAN SAMPEL INTI ELEMEN BAKAR U 3 Si 2 -Al

Pengaruh Penambahan Aluminium (Al) Terhadap Sifat Hidrogenasi/Dehidrogenasi Paduan Mg 2-x Al x Ni Hasil Sintesa Reactive Ball Mill

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

PENENTUAN SIFAT THERMAL PADUAN U-Zr MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

HIDRIDING-DEHIDRIDING LOGAM PADUAN U-TH-TI-ZR. Hadi Suwarno Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir dan Daur Ulang - BATAN

PENGARUH PROSES QUENCHING TERHADAP LAJU KOROSI BAHAN BAKAR PADUAN UZr

IDENTIFIKASI SENYAWA YANG TERBENTUK AKIBAT REAKSI TERMOKIMIA PADA INGOT BAHAN BAKAR

BAB III METODE PENELITIAN

DALAM URANIUM DIOKSIDA

BAB IV PROSES PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM

ANALISIS KOMPOSISI BAHAN DAN SIFAT TERMAL PADUAN AlMgSi-1 TANPA BORON HASIL SINTESIS UNTUK KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR RISET

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan

ANALISIS SIFAT TERMAL LOGAM URANIUM, PADUAN UMo DAN UMoSi MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2012 di Instalasi Elemen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT Zr-Nb-Si

KOMPATIBILITAS MATRIK AI DENCAN BAHAN BAKAR JENIS UMo

OPTIMASI PROSES REDUKSI HASIL OKSIDASI GAGALAN PELET SINTER UOz

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI HIDROGEN TERHADAP DIFUSIVITAS TERMAL PADUAN UTh 4 Zr 10 H x

PENGARUH PENAMBAHAN KOMPOSISI Al PADA PADUAN Fe-Ni-Al

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KUALITATIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DIFRAKSI SINAR X PADA PENAMBAHAN UNSUR Zr TERHADAP PEMBENTUKAN FASA PADUAN U-Zr

REAKSI TERMOKIMIA PADUAN AlFeNi DENGAN BAHAN BAKAR U 3 Si 2

PENENTUAN LAJU KOROSI PADA SUHU 150 ac UNTUK BAHAN STRUKTUR AIMg2 PASCA PERLAKUAN PANAS

PERILAKU OKSIDASI PADUAN Ti-6Al-4V PADA TEMPERATUR TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

ANALISIS SIFAT TERMAL PADUAN AlFeNi SEBAGAI KELONGSONG BAHAN BAKAR REAKTOR RISET

PENGARUH KANDUNGAN MOLIBDENUM TERHADAP PERUBAHAN FASA DAN KAPASITAS PANAS INGOT PADUAN UMo

LOGO. STUDI EKSPANSI TERMAL KERAMIK PADAT Al 2(1-x) Mg x Ti 1+x O 5 PRESENTASI TESIS. Djunaidi Dwi Pudji Abdullah NRP

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR MINI U-7Mo/Al

STUDI PROSES PEMBUATAN SERBUK UMo SEBAGAI BAHAN BAKAR DISPERSI UMo-Al UNTUK REAKTOR RISET

Bab III Metodologi Penelitian

ABSTRAK PENDAHULUAN. ISSN HasH-hasH Penelitian EBN Tahun 2010

Pengaruh Temperatur Heat-Treatment terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Paduan Al-Fe-Ni

PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN Co-Cr-Mo-C-N PADA PERLAKUAN AGING

PENGUKURAN SIFAT TERMAL ALLOY ALUMINIUM FERO NIKEL MENGGUNAKAN ALAT DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

KAJIAN SINTESA PADUAN U-Mo DENCAN tara PELEBURAN

PENGARUH UNSUR Zr PADA PADUAN U-Zr DAN INTERAKSINYA DENGAN LOGAM Al TERHADAP PEMBENTUKAN FASA

Elman panjaitan2, Sulistioso G. S!, Ari Handayani2

ANALISIS SIFAT TERMAL LOGAM URANIUM, PADUAN UMo DAN UMoSi MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengaruh pengelasan..., RR. Reni Indraswari, FT UI, 2010.

Background 12/03/2015. Ayat al-qur an tentang alloy (Al-kahfi:95&96) Pertemuan Ke-2 DIAGRAM FASA. By: Nurun Nayiroh, M.Si

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PADUAN UMo SEBAGAI KANDIDAT BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE DISPERSI

PENENTUAN DENSITAS KETUK SERBUK URANIUM OKSIDA HASIL PROSES OKSIDASI REDUKSI PELET U02 SINTER

Pengaruh Variasi Lama Waktu Hidrogenasi terhadap Pembentukan Metal Hidrida pada Paduan MgAl

DISTRIBUSI PERTUMBUHAN PRESIPITAT ZIRCALOY-4 PADA TEMPERATUR C

PENGARUH WAKTU PEMANASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR FASA PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

I. PENDAHULUAN. kelongsong bahan bakar, seperti sedikit mengabsorpsi neutron, kekerasan

METODOLOGI PENELITIAN

PEMBENTUKAN SINGLE PHASE PADUAN U7Mo.xTi DENGAN TEKNIK PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

ANALISIS STRUKTUR DAN KOMPOSISI FASE PADUAN U-7%Mo-x%Zr (x = 1, 2, 3% berat) HASIL PROSES PELEBURAN

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI KETAHANAN KOROSI TEMPERATUR TINGGI (550OC) DARI LOGAM ZIRKONIUM DAN INGOT PADUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH NITROGEN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN IMPLAN Co-28Cr-6Mo-0,4Fe-0,2Ni YANG MENGANDUNG KARBON HASIL PROSES HOT ROLLING

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN UZrNb PASCA PERLAKUAN PANAS

PEMBUA TAN DAN ANALISIS LOGAM mdrida P ADUAN U- Th-Zr UNTUK PEMGEMBANGAN BAHAN BAKAR BARU. Hadi Suwarno

pendinginan). Material Teknik Universitas Darma Persada - Jakarta

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kapasitas..., Prolessara Prasodjo, FT UI, 2010.

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

PENENTUAN RASIO O/U SERBUK SIMULASI BAHAN BAKAR DUPIC SECARA GRAVIMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUH PERU BAHAN KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT PADUAN Zr-Nb-Si

HASIL DAN PEMBAHASAN

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hal ini memiliki nilai konduktifitas yang memadai sebagai komponen sensor gas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-

KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2

KONSEP DAN TUJUAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

Teknologi Pembuatan Bahan Bakar Pelet Reaktor Daya Berbasis Thorium Oksida EXECUTIVE SUMMARY

BAB III KARAKTERISTIK DESAIN HTTR DAN PENDINGIN Pb-Bi

BAB II PENGELASAN SECARA UMUM. Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan

PENGARUH KARBURISASI PADAT DENGAN KATALISATOR CANGKANG KERANG DARAH (CaCO2) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KEASUHAN BAJA St 37

KARAKTERISASI PADUAN U-7%Mo DAN U-7%Mo-x%Si (x = 1, 2, dan 3%) HASIL PROSES PELEBURAN DALAM TUNGKU BUSUR LISTRIK

PENGARUH VARIASI WAKTU TAHAN PADA PROSES NORMALIZING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310S PADA PRESSURE VESSEL

STUDI TENTANG KEKERASANCLADDING PEB U3Sh-AL TMU RENDAH - TINGGI PRA IRADIASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

SINTESIS PADUAN AIFeNi DEN CAN METODA PELEBURAN

ANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN Zr-1%Sn1%Nb-0,1%Fe DAN Zr- 1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

FASE DAN KEKERASAN PADUAN BAJA SS 316 L HASIL DAN PERLAKUAN PANAS PADA TEMPERATUR TINGGI

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

Transkripsi:

Prosiding Pertemuan JCln Presentasi Il,niah PPNY-B../]:,/N. rog}'ukarlcj 13-15 April 1996 /luku II 2[9 REAKTIVITAS PADUAN U-25%at. DAN U-5,7%at.Al TERHADAP HIDROGEN Supardjo, PEBN- B..fT AN. Ka~va.l'an PII.l"pitek. Serpon.~ Tan.~eran.fl, 153 In Yamamoto T., Yamawaki. M Fakultas Teknik. Universitas Tokyo. Jepang ABSTRAK REAKTIVITAS PADUA,V U-25%at. DAN U-5,7%at.AI TERHADAP HIDROGEN..Penelitian sifat absorpsi-desorpsi hidrogen terhadap paduan U-25%at.Si dan U-5. 7%a/.AI telah di/akukan da/am rangka pengembangan material penyimpangan sementara hidrogen dan isotopnya. Data percobaan menunjukknn bahwa paduan U-5,7%at.A/ mirip dengan kapasitas serap hidrogen sebesar 2.9 atom/,i-f. ter.api tekanan dekomposisinya sedikit menurun. sedang kapasitas serap hidrogen pada U-25%at. Si hanya 0,037 atoln/ni. walaupun di da/am paduannya terdapat fase U. Dari kedua paduan tersebut ternyar.a V-5, i%at.ai /ebih. reak/if don memungkinkan dipromosikan sebagai material penyimpangan hidrogen pada V-25~",at. Si. ABSTRACT THE REACTlnTY OF L"-25%at. Si AND V-5. i%at..-il ALLOYS JVITH HYDROG ;V. The tt.t.deriment of hidrogen absorption-desorption properties of V-25%al. Si and V-5.7%al. Al alloys }vas tried 10 develop of materials for tenlporar;' storage of h.vdrogen and isotops purpose. The e.-cperimenl data are sho}v ahat U- 5.7%at..-If alloy are simillary of pure //ranium properlies }vith tlte absorp hydrogen capacit:" abo//l 2.9 alom/.,,-!. and decomposition pressure are liess clecreases while th.. absorp hydrogen capacity ~,' L"-25%at.Si o/uy about O. OJ ":' cuoi/l'.\i. althrough ill the alloys coment I,'ith //ranium phase. From both ()fci/~vs. the U- 5. i%at.,./1 more reaclive and possible to promote as temporary storage ofhidrogen thajf V-25~,a.{. Si. PENDAHULUAN H idrogen adalah me:upakan bahan bakar serbaguna, dapat dlbuat dengan mengkonversi kedalam bentuk energi, sehingga dikatakan bahwa menyimpan hidrogen adalah menyimpan energi. Mengingat hat tersebut, sistem penyimpanan hidrogen yang murah clan aman menjadi topik renting berkaitan dengan ekonomi energi dimasa depan(l) Pemi!ihan jenis material penyimpan harus memiliki kapasitas serap hidrogen besar clan tekanan dekomposisi untuk meningkatkan rendah. Hal ini diperlukan efisiensi penggunaan materia! clan keselamatan selama proses clan perlakuannya. ljntuk keperluan tersebut n:lmpaknya logam hidrida, terutama uranium hidrida ban yak dikcmbangkan karena memiliki kriteria sesuai yang disyaratkan(2). Uranium hidrida memiliki tekanan disosiasi menengah, dapat dihasilkan dengan mereaksikan langsung antara logam U dan hidrogen pada suhu antara IOO-250 C, serta mudah terdekomposisi menjadi logam U dan h.jdrogen pacta suhu 400"C3). Menggunakan logan1 U sebagai penyimpan, kapasitas serap hidrogen dapat mencapai hingga H/U=3. Kapasitas scrap logam U tcrhadap hidrogen ini cukup tiggi pada tekanan dan suhu absorpsi-desorpsi yang cukup rendah, tetapi UH3 yang dihasilkan berbentuk serbuk halus yang sangat reaktif terhadap oksigen pada kenaikan suhu pemanasan. Selain itu sjstem mudah terkontaminasi, sehingga penyimpangan hidrogen di dalam U mumi cukup berbahaya dan kesulitan transportasinya('\). Untuk memperbaiki kekurangan tersebut maka penelitian paduan U menjadi hal yang sangat menarik untuk dikembangkan. Pacta penelitian ini

dilakukan karakterisasi reaktivitas hidrogen tcrhadap paduan U-250/0at.Si dan U-5,7%at.AI. dengan lingkup percobaan meliputi, pembuatan ingot, anil, uji metalografi, dan absorbsi-desorbsi terhadap hidrogen. TATA KERJA Bahan baku pacta penelitian ini digunakan logam V alam (99,0%), Si(99,9%), dan Al (99,9%). Paduan V-5,7%at.AI dan V-25%at.Si dibuat dengan peleburan di dalam tungku busur listrik. Peleburan paduan masing-masing dilakukan tiga kali pengulangan di dalam media gas argon bertekanan 5 x 104 Pa. Setiap selesai peleburan, ingot didinginkan, kemudian dibalik dan dilanjutkan peleburan lagi. Ingot hasil peleburan di anil 'masing-masing pada suhu 1000l)C selama 24 jam dan 800 C selama 72 jam. Fasa yang terdapat di dalam ingot hasil peleburan atau anil diuji dengan Difraksi Sinar~X, mikroskop optik, dan elektron probe X-Ray micro analysis (XMA). sampai suhu kamar hingga absorbsi hidrogen sclesai. Selanjutnya ingot dipanaskan kembali hingga desorbsi hidrogen selesai dan hidrogen yang terserap di dalam padauan dihitung. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengulangan peleburan di dalam pembuatan paduan dimaksudkan agar dihasilkan ingot yang homogen. Ingot hasil peleburan berbentuk keping berdiameter 5 mm dan tebal 0,5 mm. Struktunnikro ingot U-25%at.Si diamati dengan mikroskop optik diperoleh seperti ditunjukkan Gambar 2. Oendrit yang terbentuk adalah rase U3Si2. sedang US$ dan sejumlah kecil U3Si berada dibatas butir. Secara teoritik komposisi paduan U~ 25%at.Si hasil pelebur;tn terdiri atas U3Si2 = 52,05% clan US$ = 47,95%, sedang rase U3Si kemungkinan terdapat di dalamnya walaupun dalam jumlah kecil. Paduan U-5,7%at.Al tidak dilakukan pengujian, namun dengan mengacu diagram rase V-AI, komposisi ingot hasil peleburan kemungkinan terdiri atas a + Al2 Gambar I. Skema A/at u/ltuk trlenzpe/ajari Sistem Paduan Uraniuln-Hidrogen Gambar 2. Strukturmikro Ingot U-25%at.Si Pengujian sifat apsorbsi-desorbsi paduan dengan hidrogen menggunakan rangkaian alat sepenj Gambar t. Tekanan hidrogen diukur pada daerah antara to s.d 105 Pa. Langkah pertama, paduan di degasing pada suhu 700 C beberapa jam sampai tekanan I x 106 Pa, kcmudian dialiri hidrogen bertekanan 105pa. dari reservoir bervolume 1024 cm3. Pada suhu 600 C paduan mulai mengabsorbsi hidrogen dan periahan-lahan suhu diturunkan Hasil uji Difraksi Sinar-X terhadap ingot U-2S%at.Si setelah di anil pada suhu 800 C, selama 72 jam) ditunjukkan pada Gambar 3. Dengan menggunakan tabel "Joint Commitee on Powder Diffraction Standard" (JPDS) dapat diperkirakan bnhwa puncak (peak) yang terjadi adalah merupakan puncak senyawa U3Si, a-v dan kemungkinan UOz. lni menunjukkan bahwa

semua rase U3Si2 bereaksi dengan Uss membentuk U3Si, sedangkan terbentuknya UO2 kemungkinan berasal dari kelebihan a-v yang bereaksi dengan oksigen. Data uji Difraksi Sinar-X terhadap ingot U- 5,7%at.Al setelah di anil pada suhu IOOO C selama 24 jam ditunjukkan pada Gambar 4. 1 ~ SO.., n --~J~oi.Jjl1-1L:--liL SUDUT ])11'11111:$129/d.rajat II -2~, --to Sf A".l SOOOC ~ 7~ jan..0(.- V x 002..G U3S1. _.ljjjro- dan UJSi) dan dua rase lainnya tidak mengandung Si. Satu dati dua rase terakhir yang tergelap kemungkinan adalah UHJ atau U02 dan lainnya adalah uranium. Phenomena ini kemungkinan sebagian besar UJSi menghalangi difusi hidrogen di dalam rase U dan juga melindungi rase U berekspansi pada hidrogen. Kemungkinan lain U di dalam paduan mempunyai aktivitas rendah mengabsorbsi hidrogen pada kondisi ini. Gambar 3. Data Difraksi Sinar-"y Paduan U-25%at.Si, setelah dianil pada suhu 80o"C, 72 jam. W&owa,.,ioi ~ SI:W~. k III-'ll Gambar 5. Paduan U-25%at.Si Diuji dengan XMA. Gombar 4. Data Difraksi Sinar-X Paduan U- S,7%at.Al, sete/all di anil pada suhu IOOO"C, selama 24 jam Paduan ij-5,7%at.ai setelah proses absorbsi hidrogen teramati adanya dua fase seperti ditunjukkan pada Gambar 6. mengacu diagram fast V-AI, butiran hitam kemungkinan adalh rase VAl2, Data uji Difraksi Sinar-X, temyata puncakpuncak ini juga lemah untuk memperkuat identifikasinya. Paduan ini mengabsorbsi hidrogen sampai x == 2,9 atom/m di dalam UAlo.06Hx, clan dekomposisi isotermal (variasi suhu) ditunjukkan pada Gambar 7. Daerah stabi1 proses absorbsi-desorbsi hampir horisontal, dan selebar daerah isoterrnal, similar uranium mumr5). Data absorpsi-desorpsi paduan U-25%at,Si dan U-5,7%at.Al masing-masing ditunjukkan Gambar 1& 2 dan Tabell&2 pacta lampiran. Kedua paduan mengabsopsi hidrogen pacta daerah suhu an tara 600 C hingga suhu kamar, sedang desorbsi paduan U-25%at.Si berakhir pacta suhu 500 C dan 600 C untuk U-5,7%at,Al. Mengamati tekanan hidrogen selama proses absorpsi terlihat bahwa perubahan tekanan untuk paduan U-25%at.Si< dati paduan U-5,7%at.Al. Hal ini menunjukkan bahwa paduan U-25%at.Si mengabsorbsi hidrogen sangat rendah, dengan kapasitas absorpsi hidrogen maksirnum sebesar O,O3i HIM pada 225"C. Setelah proses absopsi hidrogen, terlihat ada 4 rase yang terbentuk (Gambar 5), yaitu dua jenis uranium silisida (U3Si2 Gambar 6. Paduan U-5,7%at.AI, Diuji de/lgan,yjwa..!

222 Bukull Prosiding Perlemuan don Presenlasi J/mioh PPNY-BA7:4N. Yogyokarla :!3-25 April 1996 KESIMPULAN Gambar 7. Deko/llposisi IsotermaJ Sistem Tekanan Konlposisi U-S, 7%at.AJ-Hidrogen deligan Variasi Suflu. Mengamati hasil percobaan absorpsidesorpsi hidrogen an tara suhu kamar s.d 700 C pad a tekanan antara IOs.d 105 Pa, temyata paduan U-5,7%at.Al memiliki kapasitas serap hidrogen (sebanyak 2,9 atom/m) Icbih besar dibanding U- 25%at.Si. Hal ini menunjukkan bahwa paduan U- 5,7%at.At lebih memungkinkan digunakan sebagai caton penyimpan hidrogen/isotopnya dibanding paduan U-25%at.Si. Dikaitkan dengan penggunaan kedua paduan terse but sebagai bahan bakar reaktor riset, maka data absorpsi-desorpsi paduan terhadap hidrogen sangat diperlukan. Pada proses fabrikasi elemen bakar.. keberadaan hidrogen sangat dihindari, karena apabila terdapat hidrogen yang terikut di dalam material maka memungkinkan terbentuk blister (lepuhan) di dalam pelat elemen bakar. Hal ini sangat tidak diinginkan karena terbentuknya blister di dalam pelat elemen bakar akan menurunkan kualitas produk. Dengan mengetahui kondisi absorpsi-desorpsi paduan terhadap hidrogen maka dapat digunakan sebagai acuan pada fabrikasi elemen bakar reaktor riset tipe pelat, sehingga terbentuknya blister dapat dihindar. Sifat absorpsi-desorpsi hidrogen terh~dap padu~n U-250/0at.Si dan U-5, 70/0at.AI tel~h diteliti pada dacrah tekanan hidrogen antara 1O s.d 105 Pa dall sullu ant~ra suhu kamar s.d 700"C. Padu~n U- 5.7%.It. AI mcngabsorpsi hidrogell sebanyak 2,9 atom/m, sedangkan paduan U-250/0at.Si hanya memiliki daya serap maksimum sebesar 0,037 atom/m. Phenomena ini kemungkinan scb~gian besar U3Si mcnghalangi difusi hidrogen kedalam rase U dan melindungi rase U berekspansi pad a hidrogen", atau logam U di dalam paduan mempunyai aktivitas absorpsi hidrogen yang rendah pada kondisi percobaan ini. Dari kedua paduan tersebut U-5,70/0at.AI lebih memungkinkan digunakan sebagai material cajon penyimpan hidrogen/isotopnya.. UCAP AN TElUMA KASIH Pada kesempatan ini ucapan terima kasih diucapkan kepada seluruh star Laboratorium Penelitian Teknik Nuklir, Fakultas Teknik Universitas Tokyo, Jepang, atas kerjasamanya hingga penelitian ini dapat diselesaikan DAFT AR rust l\ka 2 3, 4 5 6 Wcnzl.,I-I.,"Properties and Applications Of M~tal Hydrides in Energy Conversion Systems", J.lnt. Met. Rev., 27, 140, 1982. Kudo, H. and Hosaka, A., " The Chemistry of Tritium(in Japanese)", Atomic Energy, Soc. of Japan, 1982_. Tanabe, T. et.al,"isotop Effect in Dissosiation of Uranium Hydride", Dep.ofNuc. Eng., Faculty of Engineering, Osaka University, May, 1979. Yamamoto,T., et.al.,"development of Tritium Processing Material; A U-Zr Alloy as a Promising Tritium Storage Material", to be published in Fusion Engineering, University of Tokyo. Domagala, R.F.,"Phases In U-Si alloy", Argonne National Laboratory, Argonne, September, 1986. Domagala, R.F.,et.al., "Some Properties of U- Si Alloys in the Composition Range UJSi to UJSi!"., ANL, October, 1984.

': Pro.vit/in.1,' Pl!rtf!muan don /'re$ento.vi /ltniah P/'IVY-B./7:f,V. Y(),~'akarta.'3-25..lpril/996 B//k// II 223 8. Culingford, 1-I.S.,et.al.," A I-Iydrogen Storage bat Design lor Tritium Systems Test Esscmbly"., Mctal-f-Iydrogen Systems, Pergamon Press, Ox ford, 1982. Yaraskavitch,J.M., and Holtslander, W.J., "Storage of Tritium in Metal Hydrides", Metal-Hydrogen Oxford, 1982. LAMPIRAN Systems, Pergamon Press, T:lbcl 1. Hasil perhitungan nbsorpsi -desorpsi hidrogen pada paduan V-5,7 %at. AI. Siklus 1 = 105826 Pa = 14 c = 500 c ~ Gambar I. Siklus Absorpsi-desorpsi Pdua/f V-5,7%at.A/ Hidroge/f Palla Siklus 2. = 40299 Pa = 10.C = soo.c,.. Siklus 3. Gumbur 2. Siklt/s Absorpsi-desorpsi /lidro,1,'1!1i Pada Pdt/ull U-25%at.Al Suhutabung = 13432,7Pa = 13 c = 500 C

224 J1uJr.ull 400 14 13062; 1 06 9,73092 E- 06 450 14 13082, 1,903161::. 3 06 600 15 i"m7: 1,28476 ~- 9 06 T.I:\- T. 1'. l\bsorpsi Kenaik:ln bung reservoir reservoir. 11/1\1 II/~I ( 'C) _l"c) I'a 250 15 3ijii:7 5,62334 E- 2,43662 03 300 IS 2172,3 4,83382 [- 03 2,09451 350 1;' 9476.0 1,59865 E- 0..6921 4,21646 E- i 04 8.24646-04 5,56691 E- o~ Siklus 6. Prosidi/lg Perlemuan don Presenlasi limiah PPNY-B../T..tN, YogJ'akarla 23-25 April 1996 Tckanan reservoir = 53711,9 Pa = 15.C = 500.C Siklus 4. $uhu reservoir = 9399,5 Pa = 13 c = 500 c Siklus 7. = 47021,7 Pa = 14 c = 500 C Siklus S. Tel<anan reservoir.= 4031,8 Pa = 16.C Suhutabung = SOO'C

Prosiding Pertetnllan danpresentasi I/miah PPNY-BAJ:-IN. Yogyakarta 23-25 April 1996 Buku Il 225 Tabel2. Data dad hasil perhitungan absorpsidesorpsi Hidrogen pada paduan U-Si Siklus I. = 102063 Pa = 14 c = 600 Cc Siklus 2. == 102051 Pa = 15 c = 600 c T. labuna (.C) 500 T. reser voir (.C) 14..00 13 300 14 215 14 12 12 -:I "- 0 13 300 13 350 14-400 14 450 \-1 600 I" T. ta- T. bung rcser- ( 'C) voir 5QO (.C) 14 400 13 300 14 215 14 12 12 250 300 350 14 400 14 450 14 600 14 TANY:4 JA1VAB Tulljung Indrati -Pacta uji hasil VSi dengan X-ray diffraction timbul VO2. Mengapa hal tersebut terjadi. -Mungkinkah ditentukan % VO2 yang terjadi. Apakah hal tersebut mempunyai efek negatif Supardjo -Kemungkinan pacta proses ini masih terdapat O2 di dalam udara yang tertinggal dalam sistem, walaupun sudah divakumkan hingga lxlo6 Pa, sehingga O2 bereaksi dengan Uss (solid solution) membentuk U02, -Hal tersebut terjadi kemungkinan : -tingkat kevakuman kurang rendah -Terdapat kebocoran di dalam sistem -Udara yang terikat di dalam bahan sehingga pacta waktu pemanasan terjadi reaksi antara U dasn O2, -Dapat ditentukan biar acta standar dari semua rasa yang di dalam ingot, -Dalam jumlah kecil tidak berpengaruh.