BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kesetaraan kalor lebur es.

dokumen-dokumen yang mirip
KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)

2/FISIKA DASAR/LFD KALORIMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER

2/Fisika Dasar/LFD KALOR JENIS ZAT PADAT

I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan kalor jenis berbagai logam

Analisa Kalori dengan Bom Kalorimeter. Oleh: Ilzamha Hadijah R, S.TP., M.Sc

1. Tujuan 1. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter. 2. Menentukan kalor jenis zat padat. 3. Menentukan kalor lebur es.

MATERI POKOK. 1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor 2. Kalorimeter 3. Kalor Serap dan Kalor Lepas 4. Asas Black TUJUAN PEMBELAJARAN

KALOR SEBAGAI ENERGI B A B B A B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

9/17/ KALOR 1

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR KALOR JENIS

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. Tujuan 1. Menentukan kapasitas kalor kalorimeter. 2. Menentukan kalor jenis zat padat. 3. Menentukan kalor lebur es.

KALOR DAN KALOR REAKSI

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KALORIMETRI A. Pendahuluan

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I MODUL 3 KALORIMETER

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA. Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1:

LAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal

Laporan Praktikum Kimia Fisika. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI ( Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR HUKUM UTAMA HIDROSTATIS

Percobaan L-2 Hukum Joule Uraian singkat : Dasar teori:

MODUL I Pembuatan Larutan

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

Termometri dan Kalorimetri

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

1.PENDAHULUAN. Tujuan Praktikum Fisika Dasar tentang Kalor jenis ini adalah untuk menentukan kalor jenis suatu benda dengan menggunakan kalorimeter.

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA

Lampiran 1 Nilai awal siswa No Nama Nilai Keterangan 1 Siswa 1 35 TIDAK TUNTAS 2 Siswa 2 44 TIDAK TUNTAS 3 Siswa 3 32 TIDAK TUNTAS 4 Siswa 4 36 TIDAK

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

Suhu dan kalor 1 SUHU DAN KALOR

BERKAS SOAL OLIMPIADE BIDANG STUDI FISIKA

BAB 7 SUHU DAN KALOR

3. Untuk menghitung TARA KALOR LISTRIK digunakan persamaan H t (T a T m ) = a I 2 R t Dimana Tara kalor listrik = 1/a

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

BAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S

- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

SILABUS PEMBELAJARAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

Sulistyani, M.Si.

HUKUM JOULE. Waktu yang diperlukan untuk menaikan temperatur Tabel 1. Data Hasil Pengamatan

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

HUKUM TERMODINAMIKA I

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

3. Pernyataan yang benar untuk jumlah kalor yang diserap menyebabkan perubahan suhu suatu benda adalah... a. b. c. d.

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

Penggunaan Matematika

Tujuan Pembelajarn Khusus (TPK) untuk Pembelajaran-2 :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA (ESA 168)

KALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

Termokimia. Abdul Wahid Surhim 2014

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 8. SUHU DAN PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 8. Berdasarkan gambar di atas skala termometer Fahrenheit akan menunjukkan angka...

BBM 6 SUHU DAN KALOR PENDAHULUAN

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

Soal Dan Pembahasan Suhu Dan Kalor

KALOR. hogasaragih.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SUHU DAN PERUBAHAN. A. Bagaimana Mengetahui Suhu Suatu Benda?

Laporan Praktikum. Percobaan A-1 TERMOKIMIA. : Suciyati Nurul Intan. Shift/Tanggal Praktikum : Kamis pagi/13 Maret M.

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

BAB II KALOR Pembelajaran ini bertujuan agar Anda dapat :

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

Antiremed Kelas 10 Fisika

LABORATORIUM TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012

LEMBAR KERJA 1. Kalor berpindah karena perbedaan suhu

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

KALOR. system yang lain; ini merupakan dasar kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif pertukaran kalor.

1. Pengertian Perubahan Materi

TERMOKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PERUBAHAN KIMIA. Disusun Oleh. Ari Wahyuni PROGRAM D3 FARMASI LABORATORIUM KIMIA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VOLUM MOLAL PARSIAL. Nama : Ardian Lubis NIM : Kelompok : 6 Asisten : Yuda Anggi

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

Heat and the Second Law of Thermodynamics

KALOR Kalor 1 kalori 1 kalori = 4.18 joule 1 joule = 0.24 kalori Q = H. Dt Q = m. c. Dt H = m. c Q = m. L

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 6. SUHU & PEMUAIANLATIHAN SOAL BAB 6

KIMIA FISIKA I. Disusun oleh : Dr. Isana SYL, M.Si

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

LAMPIRAN I (TBL. 01) Hasil Belajar Siswa pada Observasi Awal

MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG. Konsep Dasar IPA

JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada dari diri kita sendiri seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita pergunakan setiap hari sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah satu contohnya adalah pemindahan energi (kalor). Pada percobaan ini, kalor yang digunakan adalah perubahan kalor lebur es. 1.2 Pembatasan Masalah Sesuai dengan praktikum yang telah kami lakukan tentang kalorimeter maka kami hanya membatasi pada: Proses perhitungan melalui data yang kami peroleh. Proses atau cara kerja dari kalorimeter. 1.3 Tujuan Percobaan Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kesetaraan kalor lebur es. 1.4 Metodologi Metodologi adalah cara atau teknik yang digunakan seseorang dalam mencapai tujuan. Adapun dalam penyusunan laporan akhir ini, kami menggunakan beberapa metode, metode tersebut antara lain: 1.4.1 Metodologi Langsung metode langsung yang kami lakukan yaitu dengan melakukan praktikum langsung di laboratorium fisika dasar dengan menggunakan alat dan bahan

yang telah disediakan, untuk mendapatkan data-data untuk menghitung langsung kecepatan dan percepatan denan metode yang benar. 1.4.2 Metodologi Tak Langsung kami menggunakan buku sebagai refrensi dalam menulis laporan akhir ini. Dan kami juga mengambil beberapa ontoh data untuk menyesuaikan lagi dalam perhitungan hasil akhir. 1.5 Sistematika Dalam penyusunan laporan akhir ini, kami menggunakan sistematika sebagai berikut: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pembatasan Masalah 1.3 Tujuan Percobaan 1.4 Metodologi 1.4.1 Metodologi Langsung 1.4.2 Metodologi Tak Langsung 1.5 Sistematika BAB II KERANGKA TEORI 1.1 Teori 1.2 Hipotesis BAB III PELAKSANAAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Persiapan 3.1.1 Alat-alat 3.2 Pelaksanaan 3.2.1 ara Kerja

3.3 Pengolahan Data 3.3.1 Data Ruangan 3.3.2 Lembar Data 3.3.3 Data Hasil Pengamatan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL BAB V 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAPORAN PENDAHULUAN

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar 1 0 pada air dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri. Dalam proses ini berlaku Azas Black yaitu: lepas terima air panas air dingin + kalorimeter m 1 c (T p T c ) m 2 c (T c T d ) + (T c T d ) Keterangan: m 1 massa air panas m 2 massa air dingin c kalor jenis air kapasitas kalorimeter T p suhu air panas Tc suhu air campuran T d suhu air dingin Sedang hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut termodinamika. Termodinamika kimia dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan.

Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan kesistem. Hukum kedua termodinamika yaitu membahas tentang reaksi spontan dan tidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa pengaruh luar. Sedangakan reaksi tidak spontan tidak terjadi tanpa bantuan luar. Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi dari kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna murni pada suhu nol mutlak menunjukkan keteraturan tertinggi yang dimungkinkan dalam sistem termodinamika. Jika suhu ditingkatkan sedikit diatas 0 K, entropi meningkat. Entropi mutlak selalu mempunyai nilai positif. Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan massa zat (m), kalor jenis zat (c) dan perubahan suhu ( T), yang dinyatakan dengan persamaan berikut: m. c. T Ada dua jenis kalorimeter yaitu: 2. 1. 1. Kalorimeter bom Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O 2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. ontoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan. Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini

disumbat dengan sebuah sumbat karet yang yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen. 2. 1. 2. Kalorimeter larutan Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran. Bentuk kalorimeter Beker aluminium dan gelas plastik jenis polistirin (busa) dapat digunakan sebagai kalorimeter sederhana dengan termometer sebagai pengaduk. Keuntungan menggunakan gelas plastik sebagai kalorimeter adalah murah harganya dan setelah dipakai dapat dibuang.

Kalorimeter yang biasa digunakan di laboratorium fisika sekolah berbentuk bejana biasanya silinder dan terbuat dari logam misalnya tembaga atau aluminium dengan ukuran 75 mm x 50 mm (garis tengah). Bejana ini dilengkapi dengan alat pengaduk dan diletakkan di dalam bejana yang lebih besar yang disebut mantel/jaket. Mantel/jaket tersebut berguna untuk mengurangi hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi. 2.2 Hipotesis Sebelum melakukan percobaan ini, kami menduga untuk menentukan kalorimeter hanya membutuhkan massa jenis dari sebuah benda dan kenaikkan suhu dan tidak dipengaruhi faktor lainnya untuk mendapatkan hasil prosentase yang akurat.

BAB III PELAKSANAAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Persiapan 3.1.1 Alat-alat Dalam melakukan percobaan ini kami menggunakan peralatan sebagai berikut: 1. Kalorimeter 2. Termometer 3. Gelas ukur 4. Keping-keping es 5. Air 6. Timbangan 3.2 Pelaksanaan 3.2.2 ara Kerja 1. Menimbang kalorimeter kosong dan pengaduk 2. Mengisi kalorimeter dengan air ½ bagian, kemudian timbang lagi 3. Memasukkan kalorimeter kedalam selubung luarnya dan mencatat temperature mula-mula 4. Memasukkan potongan es kedalam kalorimeter kemudian tutup serta aduk 5. Mencatat temperatur kesetimbangannya 6. Menimbang kembali kalorimeter tersebut 3.3 Pengolahan Data 3.3.1 Data Ruangan Percobaan Suhu Kelembaban Sebelum 27 27 % Sesudah 27 27 %

3.3.2 Lembar Data Nama Praktikum : Kalorimeter Tanggal Percobaan : 16 Desember 2009 Nama Praktikan : 1. Dewi Ratna Ningsih 2. Dewi Sartikasari 3. Diki Triyana Solehudin 3.3.3 Data Hasil Pengamatan m kal 160.5 gr 0.1605 m air 310 gr 0.31 m air 0.31 0.1065 0.1495 m es 360.9 gr 0.3609 m es 0.3609 0.1495 0.2114 T 0 28 o T es 9 o T 1 4 o T 2 3 o T 3 2 o T 4 2 o T 5 2 o kal 900 J/ o air 4200 J/ o

Perhitungan Statistik Percobaan Kalorimeter Untuk T 1 T 5 kalori kalori 0 1 air 0 1 air es 1 es air 1 o o o o o 0.1605 900 J o 28 4 + 0.1495 28 4 4200 J o 0.2114 K1+ 0.2214 4200 J o 4 Lepas Terima m c T m c T m c T T + m T T c m K+ m c T 0.1605 21600 J + 15069.6 J 0. 2114 K 1+ 3551.52 J 0.1605 36669.6 0.2114 K+ 3551.52 J 36669.44 0.2114 K+ 3551.52 J 0.2114 K 3551.52 J+ 36669.44 1 0.2114 K1 40220.96 J 40220.96 J K1 0.2114 190259.98 J 1 1 Pembuktian:

kalori kalori 0 1 air 0 1 air es 1 es air 1 ( ) o o o o o 0.1605 900 J o 28 4 + 0.1495 28 4 4200 J o 0.2114 190259.98 J + 0.2214 4200 J o 4 Lepas Terima m c T m c T m c T T + m T T c m K+ m c T 0.1605 21600 J + 15 069.6 J 40220.96 J + 3551.52 J 0.1605 36669.6 36669.44 36669.44 36669.44 ( terbukti ) kalori kalori 0 2 air 0 2 air es 2 es air 2 o o o o o 0.1605 900 J o 28 3 + 0.1495 28 3 4200 J o 0.2114 K1+ 0.2214 4200 J o 3 Lepas Terima m c T m c T m c T T + m T T c m K + m c T 0.1605 22500 J + 15697.5 J 0. 2114 K 2+ 2663.64 J 0.1605 38197.5 0.2114 K + 26663.64 J 38197.34 0.2114 K + 2663.64 J 0.2114 K 2663.64 J+ 38197.34 2 0.2114 K2 40860.98 J 40860.98 J K2 0.2114 193287.51 J 2 2 Pembuktian:

kalori kalori 0 2 air 0 2 air es 2 es air 2 ( ) o o o o o 0.1605 900 J o 28 3 + 0.1495 28 3 4200 J o 0.2114 193287.51 J + 0.2214 4200 J o 3 Lepas Terima m c T m c T m c T T + m T T c m K+ m c T 0.1605 22500 J + 15 697.5 J 40860.98 J + 2663.64 J 0.1605 38197.5 38197.34 38197.34 38197.34 ( terbukti ) kalori kalori 0 3 air 0 3 air es 3 es air 3 o o o o o 0.1605 900 J o 28 2 + 0.1495 28 2 4200 J o 0.2114 K3+ 0.2214 4200 J o 2 Lepas Terima m c T m c T m c T T + m T T c m K+ m c T 0.1605 23400 J + 16325.4 J 0. 2114 K 3+ 1775.76 J 0.1605 39725.4 0.2114 K+ 1775.76 J 39725.24 0.2114 K+ 1775.76 J 0.2114 K 1775.76 J+ 39725.24 3 0.2114 K3 41501 J 41501 J K3 0.2114 196315.04 J 3 3

Pembuktian: kalori kalori 0 3 air 0 3 air es 3 es air 3 ( ) o o o o o 0.1605 900 J o 28 2 + 0.1495 28 2 4200 J o 0.2114 196315.04 J + 0.2214 4200 J o 2 Lepas Terima m c T m c T m c T T + m T T c m K+ m c T 0.1605 23400 J + 16 325.4 J 41500.999 J + 1775.76 J 0.1605 39725.4 39725.24 39725.24 39725.24 ( terbukti ) kalori kalori 0 4 air 0 4 air es 4 es air 4 o o o o o 0.1605 900 J o 28 2 + 0.1495 28 2 4200 J o 0.2114 K4+ 0.2214 4200 J o 2 Lepas Terima m c T m c T m c T T + m T T c m K + m c T 0.1605 23400 J + 16325.4 J 0. 2114 K 4+ 1775.76 J 0.1605 39725.4 0.2114 K + 1775.76 J 39725.24 0.2114 K + 1775.76 J 0.2114 K 1775.76 J+ 39725.24 4 0.2114 K4 41501 J 41501 J K4 0.2114 196315.04 J 4 4 Pembuktian:

kalori kalori 0 4 air 0 4 air es 4 es air 4 ( ) o o o o o 0.1605 900 J o 28 2 + 0.1495 28 2 4200 J o 0.2114 196315.04 J + 0.2214 4200 J o 2 Lepas Terima m c T m c T m c T T + m T T c m K+ m c T 0.1605 23400 J + 16 325.4 J 41500.999 J + 1775.76 J 0.1605 39725.4 39725.24 39725.24 39725.24 ( terbukti ) kalori kalori 0 5 air 0 5 air es 5 es air 5 o o o o o 0.1605 900 J o 28 2 + 0.1495 28 2 4200 J o 0.2114 K5+ 0.2214 4200 J o 2 Lepas Terima m c T m c T m c T T + m T T c m K+ m c T 0.1605 23400 J + 16325.4 J 0. 2114 K 5+ 1775.76 J 0.1605 39725.4 0.2114 K+ 1775.76 J 39725.24 0.2114 K+ 1775.76 J 0.2114 K 1775.76 J+ 39725.24 5 0.2114 K5 41501 J 41501 J K5 0.2114 196315.04 J 5 5

Pembuktian: kalori kalori 0 5 air 0 5 air es 5 es air 4 ( ) o o o o o 0.1605 900 J o 28 2 + 0.1495 28 2 4200 J o 0.2114 196315.04 J + 0.2214 4200 J o 2 Lepas Terima m c T m c T m c T T + m T T c m K+ m c T 0.1605 23400 J + 16 325.4 J 41500.999 J + 1775.76 J 0.1605 39725.4 39725.24 39725.24 39725.24 ( terbukti ) Χ -190259.98 4238.54-193287.51 1211.01-196315.04 1816.52-196315.04 1816.52-196315.04 1816.52-972492.61 10899.11 Χ X X

X Χn n 972492.61 5 194498.52 194498.52( kons tan ta) Χ Χ1 1 190259.98 194498.52 4238.54 Χ Χ 2 2 193287.51 194498.52 1211.01 Χ Χ 3 3 196315.04 194498.52 1816.52 Χ Χ 4 4 196315.04 194498.52 1816.52 Χ Χ 5 5 X X X X X 196315.04 194498.52 1816.52 Χ SR n 10899.11 5 2179.82 Χ Ka SR n 10899.11 5 2179.82 Ka Kr X 2179.82 194498.52 0.011 Kp Kr 100% 0.011 100% 1.1%

BAB IV Pembahasan Dan Hasil Tugas Akhir Pertanyaan : 1. Hitunglah harga air kalorimeter pada percobaan ini! Jawab: c 1 m T 36669.44 0.1495 28 4 36669.44 0.1495 24 36669.44 3.588 10220.02 J o o o ( ) c 2 m T 38197.34 0.1495 28 3 38197.34 0.1495 25 38197.34 3.738 10218.66 J o o o ( ) c 3 m T 39725.24 0.1495 28 2 39725.24 0.1495 26 39725.24 3.887 10220.03 J o o o ( ) c 4 m T 39725.24 0.1495 28 2 39725.24 0.1495 26 39725.24 3.887 10220.03 J o o o ( )

c 5 m T 39725.24 0.1495 28 2 39725.24 0.1495 26 39725.24 3.887 10220.03 J o o o ( ) 2. Hitunglah kalor lebur es dan bandingkan hasil saudara dengan literatur! Jawab: L es1 m 36669.44 J o 0.2114 173459.98 J o L es2 m 38197.34 J o 0.2114 180687.51J o L es3 m 39725.24 J o 0.2114 L es4 m 39725.24 J o 0.2114 187915.04 J o 187915.04 J o L es5 m 39725.24 J o 0.2114 187915.04 J o dalam melakukan percobaan ini terdapat perbedaan yang cukup signifikan dari literatur yang kami dapat. Faktor-faktor yang

menyebabakan perbedaan itu terjadi karena perbedaan situasi dan kondisi pada masing-masing percobaan. 3. Berikan analisa dan kesimpulan dari hasil percobaan, faktor-faktor apa saja yang memungkinkan perbedaan hasil pada percobaan! Jawab: Dari hasil yang kami peroleh kami dapat menyimpulkan bahwa dalam praktikum Kalorimeter ini berdasarkan atas Asas Black, dimana jika ada dua buah benda yang memiliki temperatur yang berbeda saling bersentuhan, maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda yang mempunyai temperatur yng lebih tinggi ke benda yang temperaturnya lebih rendah. Dan dalam praktikum ini juga, harus benar-benar teliti baik saat menimbang kalorimeter ataupun saat membaca termometer. Karena itu semua sangat mempengaruhi hasil praktikum yang akan didapat. Faktor-faktor yang membedakan hasil percobaan adalah : Ketelitian kita saat menimbang, baik menimbang kalorimeter kosong dan pengaduk maupun kalorimeter yang sudah diisi. ara memegang termometer. Ketelitian saat membaca termometer. Kesigapan kita saat membaca termometer, kita harus langsung membaca termometer yang sudah diangkat dari kalorimeter, jika tidak maka suhu atau temperatur yang didapat pun kurang akurat. Pengadukan, karena jika kita mengaduknya tidak konstan maka akan mempengaruhi tenperatur tersebut.

BAB V PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa dalam praktikum Kalorimeter ini berdasarkan atas Asas Black, dimana jika ada dua buah benda yang memiliki temperatur yang berbeda saling bersentuhan, maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda yang mempunyai temperatur yng lebih tinggi ke benda yang temperaturnya lebih rendah. Dan dalam praktikum ini juga, harus benar-benar teliti baik saat menimbang kalorimeter ataupun saat membaca termometer. Karena itu semua sangat mempengaruhi hasil praktikum yang akan didapat. Faktor-faktor yang membedakan hasil percobaan adalah : Ketelitian kita saat menimbang, baik menimbang kalorimeter kosong dan pengaduk maupun kalorimeter yang sudah diisi. ara memegang termometer. Ketelitian saat membaca termometer. Kesigapan kita saat membaca termometer, kita harus langsung membaca termometer yang sudah diangkat dari kalorimeter, jika tidak maka suhu atau temperatur yang didapat pun kurang akurat. Pengadukan, karena jika kita mengaduknya tidak konstan maka akan mempengaruhi tenperatur tersebut.

4.2 Saran Dengan adanya laporan akhir ini, kami ingin menyampaikan bebrapa saran agar para praktikan dalam melakukan percobaan ini harus memperhatikan ketelitian waktu. Karena ketelitian dan kehati-hatianlah yang menentukan hasil yang sesuai dengan data yang kita peroleh. Begitu juga dengan pembimbing, agar dapat memberikan arahan yang benar-benar jelas dan melakukan praktikum sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.