Oleh: Faisal Achsan Asyari Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI

PENGEMBANGAN PROGRAM PENGUASAAN PEMILIKAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (P4T) DALAM SISTEM INFORMASI PERTANAHAN

PEMBUATAN MODEL SISTEM INFORMASI PROSEDUR DAN BIAYA PENDAFTARAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( )

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGATURAN SPOOR DAN JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

C. Prosedur Pelaksanaan

Perancangan Sistem Informasi Geografis Sebaran Calon Legislatif

Vol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum ISSN : X. Pembuatan Sistem Informasi Geografis Pelayanan Umum Di Kecamatan Nanggalo

Edwin Martha P. 1, Chatarina Nurjati S. 1, dan Roedy Rudianto 2. Abstrak

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah PENGOLAHAN DATA DIGITAL. Kode:...

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Kode C14323

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. KODE C14323

III. KEGIATAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. dalam data spasial (persil) maupun data tekstualnya. memiliki sebagian data digital (database) pertanahan namun kwalitasnya

Sistem Informasi Pertanahan untuk Evaluasi Bidang Tanah (Studi Kasus : Perumahan Bumi Marina Emas Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Surabaya)

BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN. Badan Pertanahan Nasional Kota Bandar Lampung : 1. Surat izin mahasiswa untuk melakukan Kerja Praktek dari Dekan

BAB IV ANALISIS. Gambar 4.1 Proses Pengolahan Data Spasial

Data Kelengkapan Data Pendukung Sistem Informasi

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah PRAKTIK PENGOLAHAN DATA DIGITAL. Kode... PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah: PRAKTIK SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Dosen : NURAINI AISIYAH TULLUS SUBROTO

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA

Latihan 2 : Displaying data

MEMBUAT SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA)

I. PENDAHULUAN. kejenjang yang lebih tinggi, setelah selama 3 tahun memperoleh ilmu di Sekolah

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. Persiapan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

SIG PEMETAAN JENIS HAK ATAS TANAH

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA. Ali Pebriadi

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

DI SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Bab III Pembentukan Kadaster Tiga Dimensi (3D) untuk Kepentingan Pendaftaran Tanah Terhadap Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (HMASRS)

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. seorang tersebut Aryono Prihandito (1988) yang mengungkapkan Peta

III. METODOLOGI PENELITIAN. prosedur (tata kerja) ilmiah geografi, untuk mencapai tujuan penelitian, di bidang

Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

Pembuatan Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Surabaya

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

E-GUIDANCE SEBAGAI INTERPRETASI YANG INFORMATIF PADA WATERWORLD TAMAN SAFARI INDONESIA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN MADRASAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

Inventarisasi Wisata Kesenian Dan Budaya Kota Cirebon Dengan Sistem Informasi Geografis

1. PENDAHULUAN Perkembangan kota yang semakin pesat membuat banyak bangunan didirikan dimana-mana dan tentunya akan merubah tata ruang yang telah ada.

Sistem Basis data Spasial dengan Software GIS Nafizah PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GOEGRAFIS PEMETAAN AREA PERKEBUNAN SAWIT PT KASIH AGRO MANDIRI 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia telah memasuki era global yang identik dengan kemajuan

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Update. Merupakan suatu proses memperbaharui, memperbaiki, serta menambahkan

Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan

[Type the document title]

RANCANG BANGUN SISTEM PENGELOLAAN PEMETAAN WILAYAH JAWA TENGAH BERBASIS GIS

PETUNJUK TEKNIS APLIKASI PEMETAAN PARTISIPATIF PUSAT PENGELOLAAN DAN PENYEBARLUASAN INFORMASI GEOSPASIAL

PRAKTIKUM-2 PENGENALAN ARCVIEW

SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

PERBANDINGAN FUNGSI SOFTWARE ARCGIS 10.1 DENGAN SOFTWARE QUANTUM GIS UNTUK KETERSEDIAAN DATA BERBASIS SPASIAL

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

HALAMAN JUDUL ABSTRAK KATA PENGANTAR

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG

ANALISA KUALITAS SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kota Mojokerto, Jawa Timur)

Keywords: Sistem Informasi Georafis, Pemetaan, Pabrik Sawit

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PEMETAAN AREA PERSAWAHAN DESA GANTUNG KABUAT EN BELITUNG TIMUR BERBASIS GEORAPHICAL INFORMATION SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan proses perencanaan wilayah dan kota adalah Geographic

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA


BAB II DASAR TEORI 2.1 Pendaftaran Tanah Pengertian Pendaftaran Tanah Tujuan Pendaftaran Tanah

ANALISIS DAERAH MILIK JALAN (DAMIJA) MENGGUNAKAN ArcGis 9.3

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI LAPORAN PRAKTIKUM 7 BUFFER

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

RANCANG BANGUN PEMETAAN PERSEBARAN PENDUDUK BUTA AKSARA DI KALIMANTAN BARAT DENGAN METODE SAE (SMALL AREA ESTIMATION)

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PROFIL DESA TEMUWUH KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DINAS ENERGI SUMBER DAYA MINERAL (ESDM) JAWA TIMUR BERBASIS WEB.

What is ArcGIS? What is ArcGIS? By Gordon. Pertemuan 1 (2 Jam) Rangkuman : 1. Konsep SIG 2. Pengenalan awal dengan ArcGIS

GEOSERVICE PETA TEMATIK PERTANAHAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan perumahan semakin meningkat sedangkan informasi

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN

Penggunaan Sistem Informasi Geografis untuk Memetakan Distribusi Snack Move Industries

WEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KOTA SURABAYA)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

Nadya Rizky Dahlia 1, Teguh Hariyanto 1 1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Abstrak

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Coding SIG

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PROGRAM PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (P4T) SISTEM INFORMASI PERTANAHAN (SIP) (STUDI KASUS :DESA MOJOMULYO DAN DESA GEMPOLSARI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH) Oleh: Faisal Achsan Asyari 3504 100 048 Dosen pembimbing: 1. Ir. Yuwono MT 2. Dr. Ir. M. Taufik Program Studi Teknik Geomatika ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Email: vai_fiva@yahoo.com Abstrak Pelaksanaan kegiatan landreform secara luas sulit untuk dilaksanakan karena tidak tertibnya administrasi pertanahan saat ini. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di bidang landreform tersebut diperlukan kegiatan strategis yang sesuai amanat Tap MPR IX / 2001 yaitu : Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah (P4T). P4T adalah program dari Badan Pertanahan Nasional dibidang landreform untuk penataan kembali bidang-bidang tanah yang belum memiliki sertifikat. Kegiatan Inventarisasi Data P4T dibutuhkan suatu sistem yang dapat menyajikan suatu informasi yang komunikatif, komprehensif, cepat dan sistematis guna membuat gambaran tanah-tanah obyek landreform. Dengan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) hal tersebut akan menjadi lebih mudah. dikarenakan kemampuan sistem untuk kompilasi, penyimpanan, pembaruan dan perubahan, manipulasi, analisis dan kombinasi penyajian. Hasil penelitian ini didapatkan pola gambaran atau model data spasial penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah secara spasial dan proses updating data atribut dan data spasial yang sistematis. Kata kunci: Landreform, BPN, P4T, SIG, Model Data Spasial 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kebijakan Landreform yang ada saat ini adalah kegiatan redistribusi tanah dan Reforma Agraria. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pertanahan di bidang landreform tersebut diperlukan kegiatan strategis yang sesuai amanat Tap MPR IX/2001 yaitu : Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P4T). Tanpa ada informasi bidang demi bidang dalam satu batas administrasi pemerintahan tertentu (desa/kelurahan atau kecamatan) sangat sulit untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, khususnya menentukan tanah-tanah obyek landreform. Jadi, data P4T yang dikumpulkan secara sistematis dan disajikan secara spasial sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan kebijakan di bidang landreform. Teknologi yang dapat mengatasi hal tersebut adalah dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG adalah sistem informasi yang mendasarkan pada kerja dasar komputer yang mampu memasukkan, mengelola (memberi dan mengambil kembali), manipulasi dan analisis data dan memberikan uraian (Aronoff, 1989). Dengan menggunakan sistem ini maka penanganan data geografis akan menjadi lebih mudah dan efisien, hal ini dikarenakan kemampuan sistem untuk kompilasi, penyimpanan, pembaruan dan perubahan, manipulasi, analisis dan kombinasi, penyajian. Hasil pengolahan data melalui analisis dan manipulasi akan dihasilkan suatu informasi baru sesuai tujuan analisis dan manipulasi 1

yang dilakukan. Data lingkungan yang selalu berubah akan sangat mudah dilakukan pembaruan (updating) data, sehingga informasi-informasi yang disajikan selalu terbaru. Kelebihan inilah yang menjadikan SIG menjadi instrumen yang penting untuk kegiatan pengelolaan di bidang agraria. 1.1 Perumusan masalah Perumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Masalah Pemilikan Tanah ; masih terjadi sertifikat ganda dalam persil atau bidang yang sama. 2. Masalah Administrasi Pertanahan ; masih dijumpai di lapangan proses jual beli di bawah tangan sehingga sulit dibuktikan karena tanahnya belum terdaftar. dan administrasi pertanahan di desa yang kurang baik sehingga banyak bidang tanah yang sudah di sertifikatkan tahun yang lalu belum diserahkan ke pemilik. 3. Masalah Penggunaan Tanah ; dijumpai beberapa bidang tanah yang menurut jenis tanahnya termasuk tanah pertanian, tetapi telah beralih fungsi menjadi tanah non pertanian (perumahan) yang tidak dibuatkan ijin perubahan penggunaan tanah. 4. Masalah Penataan Penguasaan dan Pemilikan Tanah ; dijumpai bentuk persil tanah pada satu RT maupun RW yang luas tampak tanah kurang selaras dengan lingkungan demikian juga bentuk bidang tanahnya tidak beraturan. 1.2 Batasan masalah Adapun batasan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dalam pembuatan sistem informasi pertanahan menggunakan ArcGIS. 2. Bahasan penelitian mengenai basis data spasial dan tekstual 2 desa di 3. Peta yang digunakan adalah peta bidang dari dua desa di kabupaten Pati. 4. Penjelasan mengenai informasi pertanahan melingkupi data kepemilikan tanah, data penguasaan, data penggunaan, dan pemanfaatan tanah. 5. Analisa penelitian mengenai pengembangan data spasial. 1.3 Tujuan Tugas Akhir 1. Inventarisasi data P4T dimaksudkan sebagai upaya untuk memperoleh data P4T yang komprehensif secara sistematis dengan unit pendataan adalah desa/kelurahan yang berbasis bidang tanah. Karena bersifat sistematis, maka data P4T akan dapat mengungkapkan pola atau gambaran umum tentang pemilikan dan penguasaan tanah disetiap desa/kelurahan. Sedangkan tujuannya adalah tersedianya data P4T yang digunakan sebagai bahan dalam merumuskan kebijakan pelaksanaan serta pengendalian di bidang pertanahan khususnya di pengaturan penguasaan tanah. 2. Penyusunan Model Pemanfaatan SIG untuk membangun Basis data Spasial. II. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Persiapan Pelaksanaan Penelitian Pada tahap ini merupakan persiapan dengan studi literatur, dimana perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan sebagai sarana utama dalam penelitian ini selain itu dipersiapkan pula data spasial dan data non spasial, yang menjadi data utama untuk basisdata berdasarkan pada tujuan penelitian untuk memperoleh basisdata P4T untuk 2.2 Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah: Seperangkat komputer (PC). Software Autodesk Map 2004. Software ArcGIS 9.2. Microsoft Office dan aplikasi pelengkap lainnya (paint, notepad, dan lain-lain). Bahan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini bersumber dari Kantor Pertanahan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Pati, antara lain berupa: Data spasial peta digital bidang tanah Desa Mojomulyo, Desa Gempolsari 2

Data tabular bidang tanah Desa Mojomulyo Desa Gempolsari Data tabular penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan Desa Mojomulyo, Desa Gempolsari 2.3 Pelaksanaan Penelitian Adapun bagan alir penelitian basisdata spasial untuk pengembangan Program Penguasaan Pemilikan Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P4T) dalam Sistem Informasi Pertanahan (SIP). Editing topologi Ada Data spasial Export data dari Autodesk Map ke ArcGIS (.dwg menjadi.shp). Pembangunan topologi Topologi (check error) Ada / tidak Tidak ada Penyimpanan database spasial Persiapan Pelaksanaan Pengumpulan data Ada Data non spasial Pemilihan dan pengelompokan data Penyusunan database Tidak ada Penggabungan data (join item) Membentuk hubungan (Hot Link) data spasial Visualisasi / penyajian informasi P4T dalam SIP Editing (check error) Ada / tidak Penyimpanan database non spasial Gambar 1.0 Bagan Alir Penelitian. 2.4 Tahapan Pekerjaan Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah: Tahap Persiapan Awal. - Studi literatur. - Pengadaan alat dan bahan. Tahap Pelaksanaan. - Pengumpulan data. - Pengolahan data. Tahap Desain dan Analisa Sistem. - Merancang database yang terstruktur. - Merancang hubungan antara data spasial dan data tabular. Tahap Implementasi Sistem Informasi Pertanahan. 2.5 Penjelasan Tahapan Pekerjaan 2.5.1 Tahap Persiapam Awal Dalam tahap ini dilakukan proses pengadaan bahan buku yang maksudnya penyedian software yang diperlukan dalam pembuatan SIG dan juga alat-alat yang digunakan untuk survey dalam pencarian data. Selain itu dilakukan pembelajaran tentang software yang digunakan, sistem SIG, dan proses survey tang didapat dengan studi literature dari buku-buku yang berhubungan dengan pembentukan desain dan aplikasi SIG. 2.5.2 Tahap Pelaksanaan 2.5.2.1 Proses Pengumpulan Data Di tahap ini dimulai dengan proses pencarian data-data yang dibutuhkan mulai dari data peta beserta data atribut yang diperlukan bila perlu dilakukannya survey untuk kelengkapan data. 2.5.2.2` Proses Pengolahan Data. Pembuatan Data Atribut pada Microsoft Access Data-data atribut ini disusun dalam bentuk tabel untuk masingmasing unsur data yang berbeda. Untuk masing-masing data atribut diberi nomor ID atau primery key (identitas) yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pemberian nomor ID tersebut disamakan dengan nomor label yang diberikan pada tiap data spasial dalam proses pemberian label. Setelah itu menyiapkan 3

entitas yang akan digunakan dalam penelitian. Kemudian menentukan hubungan yang terjadi antar entitas (relationship). Setelah itu membuat desain form P4T pada aplikasi switchboard. Setelah itu dilakukan dengan proses checkingdata atribut, apabila masih ada data yang kurang maka dilakukan penyusunan data atribut kembali. Jika sudah lengkap dan benar maka dilanjutkan pada proses export data atribut, dimana export data dari Microsoft Access ke ArcGIS disimpan dengan format (*.dbf). Pembuatan Database Spasial pada Autodesk Map 2004. Pada tahap ini dilakukan pekerjaan secara simultan, yaitu pertama pembuatan layer dengan nama tiap-tiap NIB (Nomor Identifikasi Bidang) dan pembuatan boundary object tiaptiap bidang tanah yang disesuaikan dengan NIB atau dengan kata lain tiap bidang tanah mempunyai satu layer yang unik dengan nama NIB-nya masingmasing. Setelah itu dilakukan exporting data dalam bentuk data interchange format (*.shp) untuk diolah lebih lanjut dalam program ArcGIS 9.2 2.5.3 Tahap Desain dan Analisa Sistem Proses dari tahapan ini adalah perancangan dan pembentukan SIP dimana dari tahapan sebelumnya datadata yang telah diperoleh dijadikan bahan input untuk dianalisa dan dijadikan suatu sistem informasi yang berguna dalam proses kegiatan inventarisasi data P4T di Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Tahap Implementasi Sistem Informasi Pertanahan 2.5.4 Tahap Implementasi Sistem Informasi Pertanahan Di tahap ini dilakukan proses pembentukan dan perancangan Sistem Informasi Pertanahan dalam aplikasi program ArcGIS dan Microsoft Access. Langkah-langkah yang dilakukan untuk pembentukan dan perancangan Sistem Informasi Pertanahan adalah sebagai berikut: Displaying Data (dalam aplikasi software ArcGIS). Join item (dalam aplikasi software ArcGIS). Penyajian dan visulisasi Data (dalam aplikasi software ArcGIS). 2.5.4.1 Displaying Data Untuk mendapatkan hubungan spasial antar feature pada peta digital, digambarkan dengan menggunakan topologi. Topologi adalah hubungan yang digunakan untuk menyajikan conjungtion antar pertemuan feature. Adapun tahapan-tahapan displaying data adalah sebagai berikut: Memulai aplikasi dan menambahkan (Add) layer objek line. Menambahkan layer objek poligon. Menambahkan layer objek point Mengganti nama layer. Klasifikasi dan simbolisasi data spasial. Menggunakan label feature. Membuat layout menggunakan layout view. Meyimpan dokumen peta. Keluar dari ArcMap. 2.5.4.2 Join item Penggabungan data atau join item adalah untuk menggabungkan data atribut (dalam database) dengan data spasial dalam aplikasi software ArcGIS. Proses ini berguna untuk membentuk hubungan dengan obyek atau data atribut lain yang berupa gambar atau grafik. Dengan adanya hubungan ini, suatu obyek baik berupa poligon atau point dapat diperjelas dengan gambar. Obyek yang diklik akan menampilkan data gambar atau obyek lain. 2.5.4.3 Penyajian Data 4

Ini adalah tahap finishing dalam program ArcGIS dimana aspek kartografi sangat diutamakan dalam memberikan keterangan atau identitas peta tersebut agar peta tersebut dapat dimengerti oleh para pengguna peta yang akan kita lakukan dalam tahap ini adalah: Menambahkan Legenda. Menambahkan Skala Bar. Menambahkan symbol Arah Utara Peta / North Arrow. Menambahkan Title dan text tambahan lain. Menyimpan dokumen peta dan keluar dari ArcMap. 3. HASIL DAN ANALISA 3.1 Hasil 3.1.1 Desa Mojomulyo 3.1.1.1 Struktur Pemilikan Tanah Pemilikan Tanah merupakan hubungan hukum antara subyek dengan obyek hak atas tanah. melalui Program P4T yang dilaksanakan Tahun 2008 ada perbedaan dengan Tahun sebelumnya. Pelaksanaan Program P4T Tahun 2008 hanya dibatas sampai 500 bidang. Hak atas tanah yang dimaksud disini adalah hak yang sudah bersertifikat maupun yang belum bersertifikat. Adapun tanah yang dijadikan obyek pendataan adalah bidang tanah yang ada di Desa Mojomulyo yang belum bersertifikat. Untuk melihat struktur kepemilikan tanah yang ada di Desa Mojomulyo dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel 1.1 Tabel Struktur Pemilikan Tanah. Dari tabel tersebut di atas dari 506 bidang yang terdata dan terukur ternyata banyak yang mempunyai tanah diatas 1000 m2. Tabel 1.2 Struktur Pemilikan Tanah Berdasarkan Status Tanah. Desa Mojomulyo mayoritas memiliki bukti kepemilikan tanah berupa petuk pajak bumi dengan prosentase 99,2 %. 3.1.1.2 Struktur Penguasaan Tanah. Penguasaan Tanah disini diartikan sebagai gambaran bentuk hubungan penguasaan tanah oleh pemilik dengan pemanfaatan tanahnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel struktur penguasaan Tanah berikut: Tabel 1.3 Struktur Penguasaan Tanah. Dari hasil penelitian didapatkan 99,7 % lahan di Desa Mojomulyo dikuasai dan dimiliki oleh pemiliknya sendiri. 3.1.1.3 Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Pola penggunaan tanah disuatau wilayah/daerah dapat menggambarkan keadaan sosial ekonomi penduduk yang bersangkutan. Adapun pola 5

Tabel 1.4 Penggunaan Tanah di Desa Mojomulyo. Tabel 1.6 Struktur Pemilikan Tanah Berdasarkan Status Tanah. 3.1.2 Desa Gempolsari 3.1.2.1 Struktur Pemilikan Tanah. Pemilikan Tanah merupakan hubungan hukum antara subyek dengan obyek hak atas tanah. melalui Program P4T yang dilaksanakan Tahun 2008 ada perbedaan dengan Tahun sebelumnya. Pelaksanaan Program P4T Tahun 2008 hanya dibatas sampai 500 bidang. Hak atas tanah yang dimaksud disini adalah hak yang sudah bersertifikat maupun yang belum bersertifikat. Adapun tanah yang dijadikan obyek pendataan adalah bidang tanah yang ada di Desa Gempolsari yang belum bersertipikat. Untuk melihat struktur kepemilikan tanah yang ada di Desa Gempolsari dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel 1.5 Struktur Jumlah Pemilikan Tanah Dari tabel tersebut di atas dari 501 bidang yang terdata dan terukur ternyata banyak yang mempunyai tanah diatas 1000 m2. 3.1.2.2 Struktur Penguasaan Tanah. Penguasaan Tanah disini diartikan sebagai gambaran bentuk hubungan penguasaan tanah oleh pemilik dengan pemanfaatan tanahnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table struktur penguasaan Tanah berikut: Tabel 1.7 Struktur Penguasaan Tanah. 3.1.2.3 Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Pola penggunaan tanah disuatu wilayah/daerah dapat menggambarkan keadaan sosial ekonomi penduduk yang bersangkutan. Adapun pola penggunaan tanah di Desa Gempolsari dapat dilihat pada table berikut ini. 6

Table 1.8 Penggunaan Tanah di Desa Gempolsari. pemilikan dan penguasaan tanah disetiap desa atau kelurahan. Proses updating data atribut pada Microsoft Accsess di desain agar user (pengguna) dapat mudah menggunakan aplikasi tersebut dengan menambahkan tampilan switchboard yang komunikatif. Proses updating data spasial pada Autodesk Map 2004 tidaklah sulit karena telah ditambahkan aplikasi untuk ajudikasi dimana user (pengguna) dapat mudah menggunakannya. 3.2 Analisa 3.2.1 Program Database data tabular dibuat menggunakan Microsoft Access 2003. Terdapat fasilitas untuk memasukkan, menyimpan, dan export data dalam aplikasi software Microsoft Access 2003. Database data spasial menggunakan Autodesk Map 2004 dengan aplikasi tambahan untuk ajudikasi. Terdapat fasilitas untuk memasukkan, menyimpan, dan export data dalam aplikasi software Autodesk Map 2004. Aplikasi untuk menampilkan seluruh informasi bidang pada suatu desa dibuat dalam software ArcGIS 9.2 yang ternyata lebih informatif dan komunikatif. 4. KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan. Dari apa yang telah dilakukan dalam penelitian tugas akhir ini dapat disimpulkan: Bahwa dengan pemanfaatan model basis data spasial dalam software ArcGIS dapat mengungkapkan pola atau gambaran umum tentang 4.2 Saran. Aplikasi ajudikasi berguna untuk database spasial P4T. Aplikasi Microsoft Access berguna untuk database atribut, dan aplikasi ArcGIS berguna untuk membuat Sistem Informasi Geografis suatu bidang. Dan saran saya perlu sebuah program yang dapat menyatukan aplikasi ketiga program tersebut. DAFTAR PUSTAKA Aronoff.1989. Geographic Information System: A Management Perspective. Ottawa, Canada. WDL Publication. Flynn, J and Pitts, T. 2000. Inside ArcInfo Second Edition. OnWord Press. Khomsin. 2004. Buku Ajar Pemetaan Digital. Surabaya. Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITS. Pardosi, M. 2001. Belajar Sendiri Microsoft Access 2000. Indah. Surabaya. Prahasta, Eddy. 2001. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung. Informatika. Rully. 2003. Tugas Akhir Studi Pengembangan Basis Data Spasial Untuk Penyajian Informasi Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB). Jurusan Teknik Geodesi FTSP-ITN. Malang. Tim Badan Pertanahan Nasional. 2008. Inventarisasi Data Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah. Badan Pertanahan Nasional (BPN). Yulianto, W. 2003. Aplikasi AutoCAD 2002 Untuk Pemetaan dan SIG. Elex Media Komputindo. Jakarta. 7