BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak awal tahun sembilan puluhan, banyak perusahaan yang melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak awal tahun sembilan puluhan, banyak perusahaan yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam tipe kamar dengan potongan harga, pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

Bab 1. Pendahuluan. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. dikumpulkan dari 54 hotel berbintang dan 521 hotel non bintang di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andi Sulaiman, 2014

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa yang ditawarkannya dibandingkan produk kompetitornya.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Hotel bukan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah tujuan pariwisata dan hotel di berbagai daerah semakin bertambah

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis makanan mulai berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan perusahaan adalah orientasi pelanggan atau customer

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa otonomi

BAB I PENDAHULUAN. disuguhkan para pengusaha bisnis kepada konsumen. Dalam melakukan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia merupakan salah satu fenomena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. akomodasi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.. Hotel sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Globalisasi, tingkat ketergantungan antar bangsa tidak dapat dihindari.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada

Bab I PENDAHULUAN. untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa. pengunjung lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan bahkan dapat mencapai target omset yang terus meningkat.

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengaruh penerimaan

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI HOTEL DI MALANG

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. juga berlangsung pesat. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

INTERVIEW GUIDE ANALISIS PELUANG BISNIS PADA OBYEK WISATA TANGKAHAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus (Sulastiyono, 2011:5). Mengacu kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan teknologi. globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup berarti,

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian 7

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. spontan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Gejala-gejala

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Philip Kotler jasa adalah suatu aktifitas yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari manusia dan hanya dapat dikelola dan diselesaikan oleh manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

Jumlah Restoran dan Kafe

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perubahan dimana semakin mudahnya mobilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. penunjang tersebut memiliki fungsi dan tujuan masing-masing, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitasnya saja melainkan dari segi kualitas juga. Meningkatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Situasi yang sama juga tampak di kota kota besar seperti kota Medan. Hotel

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal tahun sembilan puluhan, banyak perusahaan yang melakukan reorganisasi atau reengineer perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan menjadi lebih kompetitif. Akan tetapi perusahaan-perusahaan tersebut lupa akan kata yang terpenting, yaitu customer atau pelanggan. Sekarang ini, pelanggan dianggap sebagai raja dan memiliki peran penting bagi bisnis. Perusahaan perlu mengubah dari paradigma lama ke paradigma baru yang memandang produk dan jasa dari kacamata konsumen. Fokus paradigma baru ini adalah bukan pada bagaimana membuat produk dan jasa tetapi bagaimana sebaiknya memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. (Sri Hartini, 2004) Salah satu persoalan dalam dunia bisnis yang perlu diperhatikan oleh hampir semua perusahaan yaitu mengenai kualitas, karena kualitas yang dahulunya merupakan senjata bagi perusahaan dalam bersaing sekarang dapat dihasilkan pula oleh perusahaan lain. Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. Persaingan bisnis dewasa ini tak hanya bertumpu pada kualitas produk, melainkan lebih pada kualitas pelayanan, yang lebih mendorong pelanggan untuk kembali membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Untuk meningkatkan permintaan akan produk dan jasa, perusahaan harus terusmenerus mempelajari sikap konsumen yang setiap saat dapat berubah seiring dengan perubahan lingkungan sekitarnya. Perusahaan harus terlebih dahulu memahami sikap 1

konsumen, lingkungan dan berbagai kecenderungan yang mungkin terjadi. (Sri Hartini, 2004). Segala upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan maupun mengenali sikap konsumen semata-mata adalah untuk mendapatkan pelanggan yang loyal. Pengetahuan mengenai sikap konsumen adalah sangat diperlukan untuk mengidentifikasi pelanggan yang loyal. Loyalitas merupakan gabungan antara proses intelektual dan emosional, antara pelanggan dan perusahaan. Loyalitas pelanggan bersifat elusive (tidak dapat diukur) dan intangible (tidak dapat dikelola). Yang dapat diukur dan dikelola adalah retensi pelanggan, karena bersifat tangible. Salah satu perusahaan jasa yang terus menerus berkembang adalah di bidang penginapan, salah satunya Hotel. Bersamaan dengan adanya perubahan lingkungan yang terjadi dan adanya perubahan perilaku manusia yang sering bepergian jauh dari rumahnya, semakin mendorong bertambahnya permintaan akan kebutuhan pemakaian jasa hotel. Hal ini mendorong para pengusaha di bidang jasa hotel untuk menawarkan kelebihan-kelebihannya yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pengguna jasa hotel untuk menginap di hotel yang bersangkutan. Hotel merupakan bagian yang integral dari usaha pariwisata yang menurut keputusan Menparpostel disebutkan suatu usaha akomodasi yang dikomersiilkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas antara lain kamar tidur (kamar tamu), makanan dan minuman, serta pelayanan-pelayanan penunjang seperti tempat-tempat rekreasi, fasilitas olahraga dan fasilitas laundry (Sulastiyono, 2006 : 11). Fasilitas yang dimaksud di sini merupakan penyediaan perlengkapan-perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada para tamu dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya dan kegiatan-kegiatannya, sehingga kebutuhan tamu dapat terpenuhi selama tinggal di hotel (Sulastiyono, 2006 : 28). Fasilitas-fasilitas tersebut diadakan untuk memenuhi kebutuhan dan menciptakan kenyamanan bagi pengguna jasa hotel. 2

Fasilitas yang dimiliki oleh Hotel Prapancha yang berbintang 1 (satu) adalah kamar (penyejuk ruangan, telepon, televisi, air dingin dan panas, lemari es), layanan kamar 24 jam, restoran 24 jam, layanan binatu, area parkir, kotak deposit. Hotel Prapancha juga didukung oleh keamanan 24 jam serta tersedia pula café yang nyaman untuk bersantai. Tipe kamar yang tersedia di Hotel Prapancha adalah standar, superior dan deluxe. Selain hal di atas diketahui pula bahwa Hotel Prapancha yang merupakan subjek penelitian terletak di bilangan kebayoran baru Jakarta selatan, yang telah berdiri sejak tahun 1969 mempunyai letak yang strategis karena dekat dengan kawasan hiburan Kemang yang selalu ramai di kunjungi saat akhir pekan. Selain itu lokasi hotel ini juga dekat dengan pusat perbelanjaan Pasaraya Grande dan Rumah sakit Brawijaya Woman And Childrens Hospital. Kualitas pelayanan jasa menjadi salah satu faktor penting bagi sebuah hotel dalam memperoleh pendapat positif dari konsumen. Hal ini turut berperan dalam membentuk sikap konsumen mereka. Pada akhirnya, pelanggan yang puas dengan kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh Hotel Prapancha akan menjadi pelanggan yang loyal dan tidak ragu-ragu untuk menggunakan jasa mereka kembali. Untuk melakukan riset mengenai sikap konsumen dan loyalitas pelanggan, dibutuhkan biaya yang relatif tinggi. Akan tetapi biaya yang dikeluarkan ini akan lebih kecil bila dibandingkan dengan tingginya biaya yang harus dikeluarkan bila terjadi kesalahan pengambilan keputusan akibat kekeliruan dalam memahami selera konsumen. Hasil riset sikap konsumen dan loyalitas pelanggan pada umumnya diimplementasikan dalam perbaikan secara menyeluruh terhadap kualitas produk dan jasa yang diberikan kepada pelanggan. 3

Tabel 1.1 Rata - Rata Penyewaan Kamar & Pendapatan Sewa Kamar Tahun 2010 Bulan Jumlah Penyewaan Kamar Rata Rata Pendapatan Sewa Kamar Juli 79,22 % 402.596.040 Agustus 49,09 % 252.675.380 September 47,33 % 240.531.060 Oktober 63,05 % 320.420.100 November 72,65% 367.072.860 Desember 76,02% 386.333.640 Sumber : Manajer Operasional Hotel Prapancha Tabel diatas menjelaskan perubahan volume penyewaan kamar yang berubah dan tidak konstan pada bulan tertentu. Pada bulan Juli, November dan Desember menunjukkan volume penyewaan yang tinggi karena merupakan musim liburan. Namun pada bulan Agustus dan September menurun meskipun telah diberlakukan program harga khusus untuk menarik pelanggan. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa loyalitas pelanggan Hotel Prapancha juga menurun. Atas dasar itulah penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimanakan respon pelanggan dengan melakukan penelitian yang berjudul ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN HOTEL PRAPANCHA. 4

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimanakah pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap sikap konsumen di Hotel Prapancha? Bagaimanakah pengaruh sikap konsumen terhadap loyalitas pelanggan di Hotel Prapancha? Bagaimanakah pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan di Hotel Prapancha Bagaimanakah pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan di Hotel Prapancha melalui sikap konsumen? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap sikap konsumen di Hotel Prapancha Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sikap konsumen terhadap loyalitas pelanggan di Hotel Prapancha Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan di Hotel Prapancha Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan di Hotel Prapancha melalui sikap konsumen 5

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan (Hotel Prapancha) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi Perusahaan sehingga dapat melakukan inovasi yang berkaitan dengan kualitas pelayanan jasa yang dilakukan. b. Bagi Penulis kualitas pelayanan jasa terhadap sikap konsumen sikap konsumen terhadap loyalitas pelanggan kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan melalui sikap konsumen Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada BINUS University c. Bagi Pembaca Dengan membaca penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca sekaligus dapat digunakan sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan terhadap topik yang sama mengenai kualitas pelayanan jasa serta sikap konsumen terhadap loyalitas pelanggan. d. Bagi BINUS University Sebagai bahan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk penelitianpenelitian sejenis maupun bahan bacaan atau kepustakaan. 6