KEPUASAN PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN (URJ) RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
SATISFACTION PATIENTS BPJS ( SOCIAL SECURITY AGENCY ) OUTPATIENT TO SERVICES IN HOSPITAL TUGUREJO SEMARANG IN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN BAGIAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PATRIA IKKT TAHUN 2017

ABSTRAK STUDI KASUS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DASAR GRATIS DI KOTA BANJAR. Andini Dwikenia Anjani, 2008, Pembimbing : Felix Kasim, dr.

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

V. KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN RSJPDHK TRIWULAN I - IV TAHUN 2017 INSTALASI PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

ABSTRAK TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BANGSAL BEDAH RUANG KUTILANG DAN MAWAR DI RUMAH SAKIT X DI BANDAR LAMPUNG 2010

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

1 Universitas Kristen Maranatha

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden...

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

ANALISIS LOYALITAS PASIEN BERDASARKAN KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP RS. BHAYANGKARA MAPPA OUDANG KOTA MAKASSAR TAHUN 2013

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS MISI LEBAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KUALITAS PELAYANAN YANG DITERIMA PASIEN BPJS DAN NON BPJS DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2017

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN DI TEMPAT PENDAFTARAN RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI TAHUN 2015

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BATURETNO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG BEROBAT DIINSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM SANGATTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN UNIT RAWAT JALAN DI IFRS SERANG

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK UNISKA BANJARMASIN. Dewi Merdayanti*

Farmaka Volume 15 Nomor 3 96

GAMBARAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III PENGGUNA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 mengatakan bahwa. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN HARAPAN SERTA PERSEPSI PASIEN DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK X DI DAERAH SEMINYAK

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Menggunakan Metoda Service Quality (Servqual) *

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

HIGEIA: JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

Kata-kata kunci: Kualitas pelayanan jasa dan kepuasan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SITTI MARYAM KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

Analisis Kualitas Pelayanan Pada Unit Donor Darah PMI Kota pekanbaru

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh.

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

KEPUASAN PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN (URJ) RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2014 Fuzna Elsa Ulinuha Abstract Quality is the overall characteristics of the goods or services that demonstrate its ability to satisfy the needs of consumers, whether it be expressed needs or implied needs. The outpatient services are services to patients who entered the hospital for observation purposes, diagnosis, treatment, medical rehabilitation and other health services without a stay in the inpatient unit. The purpose of this study was to determine satisfaction of BPJS patient to the outpatient services unit. The type of this research was quantitative descriptive study by cross sectional approach. The data collection by gave questionnaire to 99 patients, that chosen by purposive sampling. The result showed that 56,56% respondents was satisfied with quick and appropriate action carried out for inspection, medical treatment and care (reliability). Furthermore, 54,54% respondent was satisfied with doctor and nurse who give quick and responsive reactions and 10,10% respondent wasn't satisfied to concerning complicated service procedure. There were 51,51% respondents satisfied with presence security assurance and reliance and 14,14% respondent wasn't satisfied to ability of doctors in determining disease diagnosa (assurance), 56,56% respondents were satisfied to the caring toward desirability and patient necessity (empathy), and 58,58% patient was satisfied to cleanliness, tidiness and comfortability of the waiting room (tangibles). The evaluation periodically to quality of services and excellence service training are important to improving the skill of health officer to support the good performance in quality of the outpatient unit. Keywords: Patient satisfaction, outpatient unit Literature : 12 books (1990 2013) PENDAHULUAN Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan lembaga penyelenggara jaminan sosial sehingga dengan adanya jaminan sosial, risiko keuangan yang dihadapi seseorang,baik itu karena memasuki usia produktif, mengalami sakit, mengalami kecelakaan, dan bahkan kematian, akan diambil alih oleh lembaga yang menyelenggarakan jaminan sosial. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan

pelayanan yang efektif, efisien, dan dituntut untuk memberikan informasi kesehatan yang tepat dalam pelayanan kesehatan dan menghasilkan data yang akurat. Di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, masih banyak dijumpai kekurangan, sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat. Jika kondisi seperti ini tidak direspon, maka akan menimbulkan citra yang kurang baik terhadap rumah sakit sendiri. Mengingat jenis pelayanan yang sangat beragam, maka dalam memenuhi pelayanan diperlukan pedoman yang digunakan sebagai acuan bagi instansi di lingkungan instansi kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah hak asasi manusia yang harus diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta. Untuk mencapai kualitas yang diharapkan oleh masyarakat perlu adanya kerjasama dan usaha yang berkesinambungan. (1) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 berisi tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba dan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2011 berisi tentang BPJS dibagi 2, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerja, BPJS bertanggungjawab langsung kepada Presiden, BPJS berwenang menagih iuran, menempatkan dana, melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan Peserta dan pemberi kerja. Kepuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar suatu fasilitas kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi provitabilitas fasilitas kesehatan tersebut, sedangkan sikap karyawan terhadap pelanggan juga akan berdampak terhadap kepuasan pelanggan dimana kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan (2) Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, efisien dan lebih efektif. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor penting yang mengembangkan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap keluhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap pasien (3) TUJUAN PENELITIAN Mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan BPJS di URJ RS Permata Medika Semarang Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan di RS Permata medika b. Mendiskripkan kepuasan pasien melalui variabel reability, variabel responsiveness, variabel assurance, variabel emphaty, variabel tangibles METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini termaksud penelitian deskritif kuantitatif, yaitu menggambarkan hasil penelitian

sesuai dengan pengamatan untuk menghasilkan gambaran sesuai dengan keadaan sebenarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kusioner dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan mengambil data secara langsung pada saat penelitian. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pasien BPJS di Rumah Sakit Permata Medika Semarang triwulan I Tahun 2014 sebanyak 10.129 orang Pengambilan sampel dilaksanakan dengan accident sampel, dari hasil perhitungan sampel, didapatkan sampel 99 orang dari total populasi 10.129 orang Analisa Data Metode yang digunakan dalam analisis data univariant yaitu deskritif kuantitatif yaitu menggambarkan hasil penelitian sesuai dengan pengamatan untuk menghasilkan gambaran sesuai dengan keadaan sebenarnya HASIL 1. Variabel Reability Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan ke responden di variabel reability/ keandalan didapatkan hasil sebagaian besar responden puas di tindakan yang cepat dan tepat terhadap pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di RS Permata Medika Semarang sebesar 56,56 % tetapi di bagian itu pula beberapa reponden merasa tidak puas sebesar 10,10 % dan di bagian reability / keandalan lainya di RS Permata Medika Semarang responden puas di pemberian pelayanan terhadap pasien secara cepat sebesar 52,52 % tetapi dibagian itu pula beberapa responden merasa tidak puas sebesar 13,13 % 2. Variabel Responsiveness Berasarkan hasil kuesioner yang dibagikan ke responden di variabel responsiveness/ daya tanggap didapat hasil responden puas dalam dokter dan perawat yang memberikan reaksi cepat dan tanggap sebesar 54,54 % dan di aspek lain dalam responsiveness / daya tanggap, responden puas dalam prosedur pelayanan yang tidak berbelit belit sebesar 45,45 % tetapi sebagian reponden merasa tidak puas dalam aspek tersebut sebanyak 10,10 % dan beberapa responden merasa tidak puas dalam aspek kesiagaan petugas kesehatan untuk membantu pasien sebesar 10,10 % 3. Variabel Assurance Dari hasil kuesioner yang dibagikan responden di variabel Assurance/ jaminan didapatkan data pasien puas dengan adanya Jaminan Keamanan dan Kepercayaan sebesar 51,51 % serta kemampuan para dokter dalam menetapkan diagnosis penyakit sebesar 35,35 % tetapi beberapa responden sangat tidak puas dalam aspek tersebut sebesar 14,14 % dan dalam aspek lain beberapa responden tidak puas dalam ruang tunggu yang kurang nyaman sebesar 9,09 % 4. Variabel Emphaty Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden di bagian emphaty/ empati didapatkan hasil, pasien puas di kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan pasien sebesar 56,56 % tetapi di aspek itu pula beberapa responden merasa tidak puas sebesar 15,15 % dan beberapa responden lainnya merasa puas pada

aspek memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien sebesar 36,36 % dan beberapa responden merasa tidak puas dalam tersedianya pelayanan kesehatan 24 jam sebesar 9,09 % 5. Variabel Tangibles Dari hasil kusieoner yang dibagikan kepada reponden di variabel tangibles/ berwujud didapatkan hasil reponden puas dalam aspek kebersihan, kerapian, dan kenyamanan ruangan sebesar 58,58 % tetapi dalam aspek itu pula beberapa responden tidak puas sebesar 10,10 % dan dalam aspek lain di bagian tangibles / berwujud reponden merasa puas karena obat yang diberikan sesuai dengan resep sebesar 55,55 % PEMBAHASAN 1. Variabel Reability Variabel Reability / Keandalan adalah kemampuan rumah sakit untuk menghasilkan produk pelayanan sesuai dengan apa yang dijanjikan (4) Reability / keandalan adalah kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan (5) Dimensi kehandalan /reliability dari pelayanan yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk kecepatan, keakuratan dan memuaskan akan berdampak pada tingginya tingkat loyalitas mereka terhadap produk perusahaan tersebut (6) Beberapa hal yang dijadikan indikator pernyataan tentang variabel Reliability/ keandalan terdiri dari 6 pertanyaan yang berisi tentang pemberian pelayanan terhadap pasien secara cepat, prosedur pengadministrasian serta pembayaran yang tidak sulit, tindakan yang cepat dan tepat terhadap pemeriksaan, pengobatan dan perawatan, pemeriksaan laboraturium, kunjungan dokter dan perawatan yang dijalankan dengan tepat, penerimaan hasil pemeriksaan laboraturium secara cepat dan saya merasa kesulitan dalam memahami penjelasan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh tenaga medis Pada variabel ini didapatkan hasil sebagai berikut sebesar 34,34% reponden mengatakan cukup puas dengan pemberian pelayanan terhadap pasien secara cepat, 49,49 % responden puas terhadap prosedur pengadministrasian serta pembayaran yang tidak sulit, 47,47 % responden puas terhadap tindakan yang cepat dan tepat terhadap pemeriksaan, pengobatan dan perawatan, 45,45 % responden puas terhadap pemeriksaan laboraturium, kunjungan dokter dan perawatan yang dijalankan dengan tepat, 47,48 % responden cukup puas terhadap penerimaan hasil pemeriksaan laboraturium secara cepat dan pernyataan terakhir pada variabel ini didapatkan hasil 65,66 % responden cukup puas pada responden merasa kesulitan dalam memahami penjelasan hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh tenaga medis

2. Variabel Responsiveness Variabel Responsiveness / daya tanggap adalah Kemampuan variabel pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian secara individual kepada pasien dan mengerti kebutuhan pasien dan sikap tim medis maupun non medis dalam menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi oleh pasien. Diantaranya adalah mudah diakses, tidak lama menunggu, dan bersedia mendengar keluh kesah pasien (4) Responsiveness / daya tanggap adalah keinginan para staf untuk membentuk para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap (5) Dimensi daya tanggap / responsiveness para karyawan perusahaan dalam melayani pelanggan. Ketika pelayanan yang baik yang diberikan oleh para karyawan akan terbentuk hubungan kekeluargaan. Hal ini akan berdampak pada tingkat loyalitas pelanggan terhadap perusahaan (6) Adapun indikator yang dijadikan pernyataan tentang kualitas pelayanan variabel responsiveness / daya tanggap terdiri dari 6 pertanyaan yang berkaitan dengan kesiagaan petugas kesehatan untuk membantu pasien, petugas memberikan informasi secara jelas dan mudah dimengerti, prosedur pelayanan yang tidak berbelit belit, dokter dan perawat memberikan reaksi yang cepat dan tanggap terhadap keluhan pasien, pemberian Informasi obat yang mudah dimengerti, tenaga medis membiarkan pasien menunggu lama dengan bersikap acuh terhadap antrian pasien Pada variabel ini diperoleh hasil sebesar 47,47 % responden merasa cukup puas terhadap kesiagaan petugas kesehatan untuk membantu pasien, 53,54 % responden merasa cukup puas terhadap pelayanan petugas yang memberikan informasi secara jelas dan mudah dimengerti, sebesar 45,45 % responden mengatakan puas terhadap prosedur pelayanan yang tidak berbelit belit, sebesar 52,52 % responden mengatakan puas terhadap pelayanan dokter dan perawat memberikan reaksi yang cepat dan tanggap terhadap keluhan pasien, sebesar 63,64 % reponden merasa cukup puas terhadap pemberian Informasi obat yang mudah dimengerti dan pernyataan terakhir pada variabel ini didapatkan hasil 50,51 % responden mengatakan cukup puas terhadap pelayanan, dari pernyatan tenaga medis yang membiarkan pasien menunggu lama dengan bersikap acuh terhadap antrian pasien 3. Variabel Assurance Variabel Assurance / jaminan adalah kepercayaan pasien terhadap jaminan kesembuhan dan keamanan sehingga akibat pelayanan yang diberikan termasuk pengetahuan termasuk pengetahuan petugas kesehatan dalam memberikan tindakan pelayanan. Aspek ini juga mencakup kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang

dimiliki oleh petugas, bebas dari bahaya, resiko, keragu-raguan (4) Assurance / jamianan mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf bebas dari bahaya, resiko atau keraguraguan (5) Dimensi jaminan / assurance mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya karyawan terhadap konsumen (6) Adapun indikator yang dijadikan pertanyaan tentang kualitas pelayanan variabel Assurance / Jaminan terdiri dari 5 pernyataan yang berkaitan variabel jaminan yaitu kemampuan para dokter menetapkan diagnosis penyakit, keterampilan para dokter, perawat dan petugas lainnya dalam bekerja, pelayanan yang sopan dan ramah, adanya jaminan keamanan dan kepercayaan terhadap pelayanan, ruang tunggu yang kurang nyaman. Pada variabel ini diperoleh hasil sebesar 50,51 % responden mengatakan cukup puas dalam kemampuan para dokter menetapkan diagnosis penyakit, 66,67% responden mengatakan cukup puas terhadap keterampilan para dokter, perawat dan petugas lainnya dalam bekerja, sebesar 64,64 % responden mengatakan cukup puas terhadap pelayanan yang sopan dan ramah, sebesar 49,49 % responden merasa puas terhadap adanya jaminan keamanan dan kepercayaan terhadap pelayanan, 49,49 % responden mengatakan cukup puas terhadap ruang tunggu yang kurang nyaman. 4. Variabel Emphaty Variabel Emphaty / empati merupakan kemampuan para dokter dan perawat untuk memberikan pelayanan secara individu, memberikan bantuan dan perhatian khusus kepada pasien dan tanggung jawab pasien atas kenyaman dan keamanan dan keinginan dokter dan perawat untuk membantu para pasien dan memberikan pelayanan dengan tanggap meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan klien yang terwujud dalam penuh perhatian terhadap setiap pasien (10) Emphaty / empati meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan (11) Dimensi empati / empathy mencakup hubungan komunikasi, perhatian dan pemahaman kebutuhan konsumen. Jika konsumen merasa bahwa para karyawan perusahaan dapat memberikan empati kepada konsumen maka mereka tidak lagi merasa ragu untuk tetap mengkonsumsi jasa yang diberikan (12) Adapun indikator yang dijadikan pernyataan tentang kualitas pelayanan variabel Emphaty / empati terdiri dari 4 pernyataan yang berkaitan variabel empati yaitu memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien,

kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan pasien, pemberian pelayanan terhadap semua pasien tanpa pilih-pilih, tersedianya pelayanan kesehatan 24 jam. Pada variabel ini sebesar 61,62 % responden mengatakan cukup puas terhadap memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien, sebesar 49,49 % responden mengatakan puas pada kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan pasien, sebesar 61,61 % responden mengatakan cukup puas terhadap pemberian pelayanan terhadap semua pasien tanpa pilih-pilih, dan terakhir sebesar 59,59% responden mengatakan cukup puas karena tersedianya pelayanan kesehatan 24 jam 5. Variabel Tangibles Variabel Tangibles / berwujud adalah keberadaan fasilitas - fasilitas fisik, peralatan, karyawan, sarana komunikasi dan alat - alat pendukung yang berujud dari rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada para pasien.diantaranya ruang tunggu, ruang operasi, dan peralatan (4) Tangibles / berwujud meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi (5) Dimensi tampilan fisik / tangible yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti fasilitas fisik, perlengkapan, keramahan pegawai akan mempe-ngaruhi tingkat loyalitas pelanggan. Semakin kon-sumen merasakan nilai tangibles yang diberikan perusahaan semakin meningkatkan loyalitas pelanggan tersebut (6) Adapun indikator yang dijadikan pertanyaan tentang kualitas pelayanan variabel berwujud terdiri dari 4 pernyataan yang berkaitan variabel berwujud yaitu Obat yang diberikan sesuai dengan resep, kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan ruangan, kerapihan dan kebersihan penampilan petugas (karyawan), kelengkapan, kesiapan, dan kebersihan alatalat yang dipakai. Pada variabel ini sebesar 51,51 % reponden puas dengan obat yang diberikan sesuai resep, sebesar 45,45 % responden puas terhadap kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan ruangan, sebesar 46,47 % responden mengatakan cukup puas terhadap kerapihan dan kebersihan penampilan petugas (karyawan), sebesar 52,53 % responden cukup puas dengan kelengkapan, kesiapan, dan kebersihan alat-alat yang dipakai. SIMPULAN 1. Pada variabel Reability / keandalan beberapa responden puas dengan tindakan yang cepat dan tepat terhadap pemeriksaan, pengobatan dan perawatan sebesar 56,56 % 2. Pada variabel Responsiveness / daya tanggap responden puas dalam dokter dan perawat yang memberikan reaksi cepat dan tanggap sebesar 54,54 % dan responden tidak puas dalam aspek kesiagaan petugas

kesehatan untuk membantu pasien sebesar 10,10 % 3. Pada variabel Assurance / Jaminan responden puas dengan adanya jaminan keamanan dan Kepercayaan sebesar 51,51 % dan responden tidak puas dalam kemampuan para dokter dalam menetapkan diagnosis penyakit sebesar 14,14 % 4. Pada variabel Emphaty / empati responden puas dalam kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan pasien sebesar 56,56 % dan responden tidak puas dalam tersedianya pelayanan kesehatan 24 jam sebesar 9,09 % 5. Pada variabel Tangibles / berwujud responden puas dalam aspek kebersihan, kerapian, dan kenyamanan ruangan sebesar 58,58 % SARAN 1. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rawat jalan, perlu dilakukan evaluasi mutu pelayanan secara periodik setiap 6 bulan sekali melalui pembagian kusioner kepada pasien / keluarga pasien 2. Peningkatkan keterampilan pelayanan prima kepada tenaga medis & non medis dalam rangka meingkatkan mutu pelayanan rawat jalan DAFTAR PUSTAKA 1. Peraturan Menteri kesehatan 269/Menkes/III/2008 Mengenai Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 2. Kotler & Amstrong. Perawatan Kesehatan Keluarga: Suatu Proses. UP, College Of Nursing, Quezon City. Jakarta. 2008 3. Pohan, I S. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta 2006 4. Tjiptono, F & Chandra, G. Service, Quality & satisfaction. Yogyakarta : Penerbit Andi 5. Parasuraman, Zeithaml and Berry. BalancDelivering Quality Service, Balancing Costumer Perception and Expectation New York: The Free Press, A Division of Macmillan. 1990. 6. Parasuraman, A., V.A. Zeithaml & L.L. Berry. SERVQUAL: Review, Critique Research Agenda, Journal of Marketing, page 111-124. 1994.