OPTIMALISASI PENEMPATAN DOSEN PEMBIMBING DAN PENJADWALAN SEMINAR TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMALISASI PENJADWALAN BABAK PENYISIHAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA LIGA MAHASISWA JAWA BARAT MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMALISASI PENJADWALAN ACARA TELEVISI SWASTA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMALISASI AKSI NON PLAYER CHARACTER PADA GAME KARTU REMI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMALISASI LAHAN TANAH UNTUK AREA RUMAH DAN JALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

Optimalisasi Penjadwalan Audit di Inspektorat Daerah Kabupaten Cianjur Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut Univesitas Timetabling Problems (UTP). Permasalahan ini dilihat dari sisi

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

T I N J A U A N P U S T A K A Algoritma Genetika [5]

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

Tugas Mata Kuliah E-Bisnis REVIEW TESIS

BAB III. Metode Penelitian

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag.

OPTIMALISASI PENJADWALAN PEMADAMAN HOTSPOT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks

Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya

PENJADWALAN UJIAN AKHIR SEMESTER DENGAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNESA)

Satrio Agung Wicaksono 1, R. Arief Setiyawan 1, Budi Darma Setiyawan 1, Ari Hernawan 1, Rizal Setya Perdana 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Alat transportasi ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penjadwalan merupakan kegiatan yang harus dimiliki oleh setiap

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika

PENYELESAIAN MASALAH JOB SHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIK UNTUK OPTIMASI POLA PENYUSUNAN BARANG DALAM RUANG TIGA DIMENSI ABSTRAK

PENYUSUNAN ALGORITMA UNTUK OPTIMISASI JADWAL UJIAN DENGAN METODA ALGORITMA GENETIKA A B S T R A K

Sistem Penjadwalan Outsourcing Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus : PT. Syarikatama)

DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

ABSTRAK. Job shop scheduling problem merupakan salah satu masalah. penjadwalan yang memiliki kendala urutan pemrosesan tugas.

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii

OTOMASI PENJADWALAN KEGIATAN PRKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS STIKI )

Lingkup Metode Optimasi

CODING VOL.2 NO. 1 (2014), Hal ISSN: X

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Generator Jadwal Perkuliahan Menggunakan Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat

Algoritma Genetika dan Penerapannya dalam Mencari Akar Persamaan Polinomial

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

Asri Maspupah Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal Achmad Yani Jl. Terusan Sudirman, Cimahi

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu graph merupakan suatu pasangan { E(G), V(G) } dimana :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

Jl. Ahmad Yani, Pontianak Telp./Fax.: (0561)

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN SPESIFIKASI PC BERDASARKAN KEMAMPUAN FINANSIAL KONSUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Khowarizmi. Algoritma didasarkan pada prinsiup-prinsip Matematika, yang

BAB II LANDASAN TEORI

Penyelesaian Puzzle Sudoku menggunakan Algoritma Genetik

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR

BAB III PENJADWALAN KULIAH DI DEPARTEMEN MATEMATIKA DENGAN ALGORITMA MEMETIKA. Penjadwalan kuliah di departemen Matematika UI melibatkan

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

Bab II Konsep Algoritma Genetik

BAB III. Solusi Optimal Permasalahan Penjadwalan Perkuliahan Menggunakan Algoritma Fuzzy Evolusi

METODA GENETIC ALGORITMA SEBAGAI PERENCANAAN LINTASAN ROBOT UNTUK APLIKASI PENGEBORAN PADA PCB ABSTRAK

OPTIMALISASI SOLUSI TERBAIK DENGAN PENERAPAN NON-DOMINATED SORTING II ALGORITHM

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Di dalam

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Optimalisasi Rute Obyek Wisata Di Bandung Raya Menggunakan Algoritma Genetika

OPTIMASI PENJADWALAN BIMBINGAN BELAJAR MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI JADWAL MENGAJAR ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Transkripsi:

OPTIMALISASI PENEMPATAN DOSEN PEMBIMBING DAN PENJADWALAN SEMINAR TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Nendi Purwana 1, Esmeralda C. Djamal 2, Faiza Renaldi 3 Jurusan Informatika, Fakultas MIPA Universitas Jenderal Achmad Yani Jl. Terusan Sudirman,PO BOX 148 Cimahi, Jawa Barat, Indonesia E-mail: nendipurwana@gmail.com ABSTRAK Tugas akhir merupakan satu matakuliah yang wajib diambil mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan, setiap mahasiswa yang telah mengambil tugas akhir wajib mempunyai dosen pembimbing untuk membantu membimbing mahasiswa dalam menyelasaikan tugas akhir, hasil akhir dari tugas akhir akan dipresentasikan dalam bentuk seminar. Beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan algoritma genetik diantaranya untuk penempatan buku untuk perpustakaan sekolah, Penerapan Algoritma Genetika Pada Sistem Rekomendasi, penyelesaian masalah Job Shop, Optimalisasi penempatan SDM pada perusahaan. Algoritma Genetika dipilih karena dapat memperoleh jadwal yang memenuhi kriteria yang ditetapkan dari semua kombinasi yang ada tanpa harus mencoba semua kemungkinan kombinasi. Dalam penelitian ini penjadwalan dilakukan terhadap 77 Mahasiswa, 2 Ruangan dan 13 Dosen. Optimalisasi Penempatan Dosen Pembimbing dan Penjadwalan Tugas Akhir dilakukan dengan pembangkitan populasi awal, evaluasi fungsi kecocokan, seleksi, persilangan, dan mutasi. Dari lima kali pengujian dengan 100 kali evolusi, sistem menghasilkan solusi dengan jumlah rata-rata pelanggaran sebanyak lima pelanggaran, dan waktu proses rata-rata selama 55,6 detik. Sistem telah diimplementasikan dalam perangkat lunak dan secara fungsional telah sesuai dengan perancangan yang diinginkan.. Kata Kunci: Penempatan Dosen Pembimbing, Penjadwalan Seminar, Algoritma Genetika. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas akhir merupakan matakuliah yang wajib diambil setiap mahasiswa khususnya mahasiswa tingkat akhir yang akan menyelesaikan masa studinya, di Informatika Unjani tugas akhir terdiri dari 6 SKS yang dibagi kedalam 2 semester, yaitu tugas akhir 1 terdiri dari 2 SKS dan tugas akhir 2 terdiri dari 6 SKS. Setiap mahasiswa yang telah mengambil matakuliah tugas akhir wajib memiliki dosen pembimbing untuk membantu membimbing mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir tersebut, setiap dosen pembimbing mempunyai keahlian pada bidangnya masing-masing, sehingga pada saat penempatan dosen pembimbing disesuaikan berdasarkan bidang penelitian yang diambil mahasiswa. Setelah melalui proses bimbingan dan menyelesaikan tugas akhir maka mahasiswa harus mengikuti kegiatan seminar tugas akhir. Saat ini kegiatan seminar tugas akhir dilakukan pada dua ruangan dengan jumlah dosen pembimbing dan reviewer sebanyak 13 orang. Algoritma genetika adalah suatu algoritma pencarian yang berbasis pada mekanisme seleksi alam dan genetika. Proses algoritma genetika berawal dari mencari beberapa solusi atau individu yang disebut populasi awal. Setiap individu dibangun dengan mengisikan tiap gen dengan record-record dari sebuah daftar isi gen yang dibangkitkan secara random, sehingga setiap kombinasi record yang berbeda merupakan individu atau solusi yang berbeda. Dari sekumpulan individu atau populasi awal kemudian dievaluasi terhadap kriteria, yang kemudian melului tahap seleksi. Kumpulan individu yang mempunyai kecocokan paling tinggi dilakukan persilangan antar individu, kemudian dilakukan proses mutasi. Dua proses terakhir menghasilkan individu yang berbeda. Proses evaluasi, seleksi, persilangan dan mutasi akan berulang sampai menemukan solusi yang memenuhi kriteria. Beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan algoritma genetik diantaranya untuk penempatan buku untuk perpustakaan sekolah [1], Optimalisasi Penjadwalan Perkuliahan di Fakultas MIPA Unjani [2], penyelesaian masalah Job Shop [3], Optimalisasi penempatan SDM pada perusahaan4], penjadwalan proyek dengan penyeimbangan biaya [5], penjadwalan pesanan produksi [6]. Salah satu kriteria dalam menghasilkan jadwal yang baik adalah tidak adanya unsur penjadwalan yang bentrok dalam hal penggunaan fasilitas ataupun keterlibatan unsur terkait. Dalam penelitian ini akan dirancang menggunakan dua algoritma genetik, yaitu untuk penempatan dosen pembimbing dan penjadwalan seminar tugas akhir. Algoritma genetika dipilih mengingat dapat memperoleh solusi optimal tanpa harus mencoba semua kemungkinan solusi. Terdapat sebanyak 77 peserta seminar, 13 jumlah dosen dan 10 bidang penelitian, maka terdapat kombinasi penempatan dosen pembimbing sebanyak 77 130. 492

Apabila setiap mahasiswa memiliki dua dosen pembimbing dan dua dosen penguji, kemudian dalam satu hari terdapat 8 jam kegiatan, dan 2 ruangan yang dapat digunakan, maka dalam 5 hari akan menghasilkan kombinasi sebanyak kemungkinan solusi untuk penjadwalan seminar, sehingga tidak memungkinkan atau tidak realistis untuk diujikan seluruhnya untuk menemukan solusi terbaik dari seluruh kombinasi. 1.2 Landasan Teori 1.2.1 Algoritma Genetika Algoritma genetika adalah suatu algoritma pencarian yang berbasis pada mekanisme seleksi alam dan genetika. Algoritma genetika merupakan salah satu algoritma yang sangat tepat digunakan dalam menyelesaikan masalah optimasi kompleks. Algoritma genetika pertama kali dikembangkan oleh Jhon Holland dari Universitas Michigan pada tahun 1975. Jhon Holland menyatakan bahwa setiap masalah yang terbentuk adaptasi (alami maupun buatan) dapat diformulasikan kedalam terminologi genetika. Proses algoritma genetika berawal dari mencari beberapa solusi atau individu yang disebut populasi awal. Setiap individu dibangun dengan mengisikan tiap gen dengan record-record dari sebuah daftar isi gen yang dibangkitkan secara random, sehingga setiap kombinasi record yang berbeda merupakan individu atau solusi yang berbeda. Dari sekumpulan individu atau populasi awal kemudian dievaluasi terhadap kriteria, yang kemudian melului tahap seleksi. Kumpulan individu yang mempunyai kecocokan paling tinggi dilakukan persilangan antar individu, kemudian dilakukan proses mutasi. Dua proses terakhir menghasilkan individu yang berbeda. Proses evaluasi, seleksi, persilangan dan mutasi akan berulang sampai menemukan solusi yang memenuhi kriteria. 1.2.2 Struktur Dalam algoritma genetika, representasi kromosom merupakan bagian yang penting, karena satu kromosom mewakili satu solusi. Masingmasing kromosom berisi sejumlah gen dimana dalam satu gen akan mewakili satu variabel [2], Pada penelitian sebelumnya terdapat 20 kromosom per populasi dengan jumlah generasi 10 [4]. Penelitian lainya merepresentasikan kromosom dalam bentuk bilangan bulat dimana terdapat aturan operation-based representation atau aturan yang berbasis pada operasi dalam pekerjaan [8]. 1.2.3 Membangkitkan Populasi Awal Membangkitkan populasi awal adalah proses membangkitkan sejumlah individu secara acak melalui prosedur tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menunjukkan solusi harus benarbenar diperhatikan dalam pembangkitan setiap individunya. Penelitian sebelumnya membangkitan pupulasi awal dengan teknik ramdom generator dan permutasi gen [1], sedangkan pada penelitian lainnya proses inisialiasi awal dibuat sepuluh kromosom berdasarkan bilangan acak. Bilangan yang diacak adalah indeks hari dan indeks ruangan yang akan ditempati oleh kelas [2]. 1.2.4 Fungsi Kecocokan Nilai kecocokan berguna untuk jumlah pelanggaran yang semakin kecil menunjukkan solusi yang lebih baik sehingga pada jumlah pelanggaran sama dengan nol diperoleh nilai kecocokan terbaik sama dengan 1. Fungsi kecocokan yang digunakan pada penelitian terdahulu [9] adalah dapat dilihat pada persamaan..(1) F(x) adalah nilai dari fungsi kecocokan, f i adalah banyaknya aturan sebanyak n, dan x menyatakan jumlah pelanggaran. 1.2.5 Persilangan (Crossover) Perkawinan silang atau Crossover merupakan proses mengkombinasikan dua individu untuk memperoleh individu-individu baru yang diharapkan mempunyai fitness lebih baik [8]. Crossover menukar bagian dari dua kromosom induk yang berbeda, bekerja menggabungkan dua kromosom induk dengan cara penyilangan untuk menghasilkan dua individu baru. Tidak semua induk mengalami crossover, banyaknya induk yang mengalami crossover ditentukan dengan nilai laju crossover dan dilakukan secara acak. 1.2.6 Mutasi Mutasi adalah penggantian satu atau lebih gen pada suatu kromosom yang terjadi tanpa melibatkan kromosom yang lain. Pada kromosom biner mutasi dilakukan dengan mengubah gen biner 0 menjadi 1 dan satu menjadi 0. Pada kromosom float dua macam mutasi yang banyak dilakukan yaitu random mutation dan shift mutation. (a) Random mutation adalah mengganti gen yang termutasi dengan nilai acak. (b) Shift mutation adalah menggeser nilai gen termutasi sebesar c, dimana c adalah bilangan kecil yang ditentukan. 1.2.7 Penghentian Generasi Terminasi evolusi merupakan sebuah proses yang menyatakan berhentinya proses dalam algoritma genetika. Pada penelitian sebelumnya kasus optimasi penjadwalan kegiatan perkuliahan, terdapat 3 (tiga) kondisi yang digunakan untuk menghentikan algoritma genetika [2], yaitu : 1. Jika sudah tidak terjadi pelanggaran pada kromosom yang dibangkitkan. 493

2. Jika jumlah generasi atau iterasi yang diinginkan telah tercapai. 3. Jika nilai fitness diinginkan telah tercapai. 2 PEMBAHASAN DAN HASIL 2.1 Metode Pada penelitian ini akan menggunakan dua algoritma genetika, yang masing-masing digunakan untuk penempatan dosen pembimbing dan penjadwalan seminar tugas akhir seperti diperlihatkan pada Gambar 1. NIM Bidang Penelitian Daftar Dosen Jadwal Seminar Tugas Akhir Gambar 1. Sistem Penempatan Dosen Pembimbing dan Penjadwalan Seminar Tugas Akhir Menggunakan Algoritma Genetika. Pada Gambar 1 terdapat dua proses Algoritma Genetika yang digunakan untuk penempatan dosen pembimbing dan penjadwalan seminar tugas akhir dengan masukan berupa NIM, bidang penelitian dan daftar dosen yang akan diproses menggunakan algoritma penempatan dosen pembimbing dan menghasilkan keluaran berupa daftar pembimbing dan mahasiswa, kemudian keluaran tersebut dijadikan sebagai masukan bagi proses algoritma penjadwalan seminar dan menghasilkan keluaran berupa jadwal seminar tugas akhir. A. Representasi Struktur Pada penelitian ini Struktur kromosom dibagi kedalam dua bentuk kromosom, yaitu struktur kromosom penempatan dosen pembimbing dan struktur kromosom penjadwalan seminar tugas akhir. B1 B2 B3 B10 g1 g2... g40 g41... g60 g61... g70... g134... g154 gen 1-154 P1 Aturan Penempatan Dosen Pembimbing P2 Algoritma Penempatan Dosen Pembimbing Algoritma Penjadwalan Seminar Tugas Akhir Aturan Penjadwalan Seminar Daftar Pembimbing dan Mahasiswa Gambar 2. Struktur Penempatan Dosen Pembimbing. Pada Gambar 2 panjang kromosom sebanyak 154, yang terdiri dari pembimbing 1 dan pembimbing 2 yang telah dikodekan. B1 B2 g1 g2 g3 g4... g80 g81... g120... 154 155... g185 g186... g243 g244... g268. g308 Rev1 Rev2 P1 P2 Ruang 1 Ruang 2 Gambar 3. Struktur Penjadwalan Seminar Tugas Akhir. Pada Gambar 3 merupakan struktur kromosom dari penjadwalan seminar tugas akhir yang berisi kode dosen pembimbing yang didapat dari proses algoritma genetika sebelumnya dan kode dosen reviewer yang dibangkitkan secara acak. B. Membangun Fungsi Kecocokan Sebelum membangun fungsi kecocokan, terlebih dahulu adalah dengan membuat aturan-aturan yang juga merupakan kriteria dalam penempatan ruangan berdasarkan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan. Aturan atau kriteria tersebut yaitu : 1. Kriteria penempatan dosen pembimbing : a. Dosen pembimbing 1 ditempatkan sesuai dengan kompetensi keahlian dosen dan bidang penelitian yang diambil mahasiswa. b. Pembimbing dapat membimbing mahasiswa dengan ketentuan maksimal 20 mahasiswa. 2. Kriteria penjadwalan seminar tugas akhir : a. Dosen reviewer tidak boleh sama dengan dosen pembimbing. b. Dosen pembimbing dan reviewer tidak boleh ada pada ruang yang berbeda pada satu waktu. c. Reviewer dapat mereview mahasiswa maksimal 20 Mahasiswa. d. Dosen pembimbing dan reviewer dapat menentukan kesediaan membimbing atau mereview. Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai kecocokan dari kriteria tersebut yaitu: B10.(1) Pada persamaan (1) terdapat nilai n yang merepresentasikan banyaknya aturan yang dibuat, F(x) adalah nilai dari fungsi kecocokan, f i adalah banyaknya aturan sebanyak n, dan x menyatakan jumlah pelanggaran. C. Membangkitkan Populasi Awal Setelah kromosom dibentuk dan aturan ditentukan, langkah selanjutnya adalah proses dengan algoritma genetika, yang dimulai dengan pembangkitan populasi awal dengan delapan kromosom dengan panjang kromosom sebanyak 154 dan 308 gen, setiap gen diisi oleh daftar isi gen yaitu kode dosen yang dibangkitkan secara acak. 494

D. Cross Over Pada penelitian ini crossover yang dilakukan hanya menggunakan gen yang melanggar sehingga gen yang bermasalah dalam sebuah kromosom akan langsung ditukarkan dengan gen yang melanggar dari kromosom lain, jika terdapat dua gen yang sama dalam satu kromosom maka dilakukan proses perbaikan isi kromosom untuk mengganti gen yang memiliki nilai yang sama, sehingga tingkat gen yang bermasalah akan cepat berkurang dan akan menaikkan nilai kecocokan, proses crossover dapat dilihat pada Gambar4. Langkah-langkah proses crossover dengan teknik tersebut yaitu : 1. Persilangan dilakukan terhadap empat kromosom sehingga menghasilkan dua pasang induk yaitu : peringkat [1,2], dan [3,4]. 2. Gen yang disilangkan adalah gen yang melanggar dengan tipe rute perjalanan yang sama. 3. Perbaikan isi kromosom dilakukan untuk menghilangkan isi gen yang sama dalam satu kromosom. Gen yang melanggar memiliki kategori dosen yang sama Hasil Mutasi : Ditukar Hasil duplikat kromosom 1 YHC RDI WNI RDI YHC DNA EKP FRU WNI AIH Hasil duplikat kromosom 1 WNI RDI WNI RDI YHC DNA EKP FRU YHC AIH Gambar 5. Proses Mutasi 2.2 Hasil Dan Diskusi Hasil dari pengujian sesuai dengan tahapan metode penelitian yang dibangun untuk proses penjadwalan. Hasil yang didapat merupakan model kromosom dengan struktur yang disesuaikan dengan kasus penempatan dosen pembimbing dan penjadwalan seminar tugas akhir. Kemudian model kromosom tersebut diujikan dengan melakukan pengujian. a. Membangkitkan Populasi Awal Populasi awal dilakukan dengan cara melakukan random kode pembimbing 1 dan kode pembimbing 2. Pembangkitan populasi awal dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6. Hasil duplikat kromosom 1 YHC AIH WNI RDI YHC DNA EKP FRU WNI AIH Hasil duplikat kromosom 2 THP AGK YHC Hasi Persilangan: Ditukar FZR EKP DNA WNI AGK THP RDI Gen yang melanggar memiliki kategori mahasiswa yang sama M1 M2 M3...... M76 M77 Kromoson 1 YHC AGK WNI AIH THP RDI............ WNI RZK ECD FZR gen 1-154 M1 M2 M3...... M76 M77 Kromoson 2 GNA AIH ECD AGK THP FRU............ YHC AGK GNA FZR gen 1-154 Hasil duplikat kromosom 1 THP AIH WNI RDI YHC DNA EKP FRU WNI AIH Hasil duplikat kromosom 2 THP AGK YHC FZR EKP DNA WNI AGK YHC Gambar 4. Proses Crossover E. Mutasi Proses mutasi adalah proses perubahan unsur gen pada satu kromosom. Empat kromosom terbaik dari proses persilangan akan melakukan mutasi. Prinsip sederhananya menukar gen tertentu dengan gen yang lain pada kromosom yang sama. Maka keempat kromosom itulah yang akan dimutasi. Hasil mutasi satu kromosom akan menghasilkan satu kromosom anak sehingga jumlah kromosom hasil mutasi yang akan dihitung jumlah pelanggaran dan fungsi kecocokannya adalah delapan kromosom. Cara memutasikan kromosom adalah dengan terlebih dahulu mencari gen yang melanggar lalu pada satu kromosom, kemudian gen-gen yang melanggar tersebut dimutasikan, seperti pada Gambar 5. RDI................................................ M1 M2 M3...... M76 M77 Kromoson 8 GNA AIH EKP AGK YHC RDI............ THP DNA EKP AIH gen 1-154 Gambar 6. Pembangkitan Populasi Awal b. Evaluasi Fungsi Kecocokan Populasi Awal Setelah populasi awal dibangkitkan, kromosomkromosom yang terdapat pada populasi tersebut dihitung dengan fungsi kecocokan seperti pada persamaan (1) berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Pelanggaran Pada Populasi Awal pelanggaran 1 15 2 10 3 4 4 12 5 8 495

Tabel 1. Pelanggaran Pada Populasi Awal (lanjutan) pelanggaran 6 6 7 3 8 14 c. Seleksi Proses seleksi merupakan proses memilih kromosom yang akan digunakan untuk proses persilangan (crossover). terpilih akan menjadi induk yang akan disilangkan dan menghasilkan anak atau kromosom baru hasil dari persilangan. yang terpilih adalah empat kromosom dengan nilai jumlah pelanggaran paling sedikit atau fungsi kecocokan tertinggi dari delapan kromosom yang dibangkitkan. Seleksi dengan memilih kromosom dengan nilai tinggi merupakan cara seleksi roda roullete, semakin tinggi nilai fungsi kecocokan suatu kromosom, maka semakin tinggi kemungkinan kromosom digunakan untuk persilangan sebagai induk. Proses seleksi dapat dilihat pada T. Tabel 2. Peringkat Berdasarkan Pelanggaran. pelanggaran 1 15 8 2 10 5 3 4 2 4 12 6 5 8 4 6 6 3 7 3 1 8 14 7 Peringkat Dari hasil seleksi maka didapat calon induk untuk proses persilangan dan mutasi. Calon induk yang terpilih dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 1. Calon Induk untuk Persilangan Pelanggaran Peringkat 7 3 1 3 4 2 6 6 3 5 8 4 Dari calon induk yang disilangkan tersebut menghasilkan delapan kromosom atau individu baru. Dari individu baru tersebut kemudian dihitung kembali jumlah pelanggarannya, dan kromosom yang memiliki jumlah pelanggaran terkecil, disesuaikan dengan kriteria yang ditetapkan. Apabila telah memenuhi kriteria yang ditetapkan, maka kromosom tersebut yang dipilih sebagai solusi optimal, yang kemudian dibentuk ke dalam solusi nyata berupa daftar mahasiswa dan pembimbing beserta jadwal seminar tugas akhir. Hasil yang didapat merupakan model kromosom dengan struktur yang disesuaikan dengan kasus penempatan dosen pembimbing dan penjadwalan seminar tugas akhir Gambar 2 dan Gambar 3. Kemudian model tersebut diujicobakan dengan melakukan pengujian sebanyak 100 kali evolusi dengan hasil yang terdapat pada Gambar 7. Gambar 7. Grafik Pelanggaran Terhadap Evolusi Pada Gambar 7 didapat grafik menaik dengan sampel data sebanyak 77 mahasiswa. Grafik tersebut menunjukan bahwa pemodelan kromosom yang dibentuk telah tepat karena individu yang muncul pada setiap evolusi memiliki nilai yang semakin membaik. Oleh karena itu, pemodelan ini dapat diteruskan untuk memunculkan solusi optimal mengenai penempatan dosen pembimbing dan penjadwalan seminar tugas akhir. 3 KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Penelitian ini telah menghasilkan sebuah Sistem Optimalisasi Penempatan Dosen Pembimbing dan Penjadwalan Seminar Tugas Akhir Menggunakan Algoritma Genetika. Hasil akhir dari sistem adalah terbentuknya daftar mahasiswa berserta dosen pembimbing dan jadwal seminar tugas akhir dalam satu periode. Durasi program dapat disesuaikan dengan panjang kromosom. Sistem ini menggunakan dua algoritma genetika untuk melakukan pemrosesannya, algoritma genetika yang pertama digunakan untuk penempatan dosen pembimbing dan algoritma yang kedua digunakan untuk penjadwalan seminar tugas akhir. Pada penelitian ini dilakukan pengujian sebanyak 100 kali evolusi dengan lima kali pengujian, sistem menghasilkan jumlah pelanggaran 496

terkecil pelanggaran dalam 55,6 detik dengan jumlah pelanggaran sebesar nol pelanggaran untuk penempatan dosen pembimbing, dan 60 detik dengan jumlah pelanggaran sebanyak dua pelanggaran dalam evolusi penjadwalan. Setiap pengujian sistem mengeluarkan solusi berbeda karena algortima genetika bekerja secara random, namun dapat memberikan optimalisasi solusi yang efektif. Masih terdapatnya pelanggaran disebabkan proses pembangkitan populasi awal mempunyai pelanggaran cukup besar sehingga mempengaruhi kecepatan dan perolehan solusi yang memenuhi syarat. 3.2 Saran Dalam pengembangan lebih lanjut mengenai penelitian ini, maka diberikan saran antara lain penambahan kriteria yaitu penempatan dosen disesuaikan dengan keinginan mahasiswa serta perbaikan pada operator Algoritma Genetika yang digunakan harus dapat mengahasilkan solusi yang lebih baik dari evolusi sebelumya (konvergen). Sistem Rekomendasi," Jurnal Ilmiah Kursor Menuju Solusi Teknologi Informasi, vol. 5, pp. 205-2011, Juli 2010. [8] Putra Bahtera Jaya Bangun, Sisaca Octarina, and Gusti Ahta Virgo, "Penerapan Konsep Algoritma Genetka untuk Penjadwalan Kegiatan Perkuliahan Semester Ganjil Kurikulum 2012 di Jurusan Matematika F MIPA UNSRI," Jurnal Penelitian Sains, vol. Volume 15 Nomor 2(A), pp. 55-59, April 2012. [9] Eri Walid Fattin, Esmeralda C. Djamal, and Agus Komarudin, "Optimalisasi Penjadwalan Perjalanan Kereta Api Padalarang- Bandung Menggunakan Algoritma Genetika," in SENIJA, Cimahi, 2015. 4 PUSTAKA [1] S Romauli, "Pemanfaatan Algoritma Genetika Pada Aplikasi Penempatan Buku Untuk Perpustakaan Sekola," Pelita Informatika Budi Darma, vol. VI, Nomor 2, pp. 113-118, April 2014. [2] Ela Yulianti, Esmeralda C. Djamal, and Agus Komarudin, "Optimalisasi Penjadwalan Perkuliahan Di Fakultas MIPA Unjani Menggunakan Algoritma Genetik dan Tabu Search," in Seminar Nasional Informatika dan Aplikasinya, Cimahi, 2013. [3] Fachrudin Afandi, Mahendra ER, and Faizal Mahananto, "Penerapan Algoritma Genetik untuk Masalah Penjadwalan Job Shop Pada Lingkungan Industri Pakaian," Jurnal Penelitian Sains, pp. 1-7, 2009. [4] Fatan Kasyidi, Esmeralda C. Djamal, and Agus Komarudin, "Optimalisasi Penempatan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Proyek Menggunakan Algortima Genetik," in Seminar Nasional Jenderal Achmad Yani, Cimahi, 2014. [5] Arifudin, "Optimalisasi Penjadwalan Proyek Dengan Penyeimbangan Biaya Menggunakan Kombinasi CPM dan Algoritma Genetik," Jurnal Masyarakat Informatika, ISSN 2086-4930, vol. 2, No. 4, pp. 1-14. [6] Nur Azmi, Irawadi Jamaran, Yandra Arkeman, and Djumall Mangunwidjaja, "Penjadwalan Pesanan Menggunakan Algoritma Genetik Untuk Tipe Produksi Hybrid And Flexible Flowshop Pada Industri Kemasan Karton," Jurnal Teknik Industri, ISSN : 1411-6380, pp. 176-188. [7] Agus Widodo Wahyu and Wayan Firdaus Mahmudy, "Penerapan Algoritma Genetika Pada 497