APLIKASI ANALISIS KONJOIN DENGAN MODEL REGRESI LOGISTIK DALAM MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH HANDPHONE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini penggunaan telepon genggam (handphone) sudah

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

MODEL PARTISIPASI PEMILIH MASYARAKAT KABUPATEN DHAMASRAYA PADA PEMILU 2014 DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK BAYESIAN

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

ANALISIS REGRESI LOGISTIK DENGAN METODE PENDUGA BAYES UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN TEKNIK SEM

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden

PEMODELAN JUMLAH KASUS TETANUS NEONATORUM DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI POISSON UNTUK WILAYAH REGIONAL 2 INDONESIA (SUMATERA)

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG

BAB III ANALISIS KONJOIN. Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh brand image IM3terhadap keputusan pembelian simcard Gambar 7. Kerangka pemikiran

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kata Kunci: Penciri Tingkat Kesejahteraan, Kemiskinan, bagging MARS

PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN

PENERAPAN METODE CHOICE BASED CONJOINT

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI STRUCTURAL EQUATION MODELING PADA MODEL HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DAN TEKANAN DARAH

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

Kata Kunci: TBC, Laju Kesembuhan, Analisis Survival, Regresi Cox-Weibull

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan

Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

KRITERIA SISTEM PEMBELAJARAN MENURUT MAHASISWA AKADEMI STATISTIKA (AIS) MUHAMMADIYAH SEMARANG

Tahapan yang umumnya dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut :

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS)

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

ANALISIS KONJOIN UNTUK MENILAI PEMBUKAAN PROGRAM STUDI STATISTIKA DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA. Abstrak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa ITATS Jurusan Teknik Industri

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Persaingan dalam dunia usaha atau industri dewasa ini semakin ketat, hal

BAB 2 LANDASAN TEORI

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Analisis Conjoint Pemilihan Smartphone pada Mahasiswa Teknik Industri UNS

STUDI KOMPARATIF METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE REGRESI ROBUST PEMBOBOT WELSCH PADA DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

PEMODELAN JUMLAH KEMATIAN BAYI DI KOTA PADANG TAHUN 2013 DAN 2014 DENGAN PENDEKATAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi

IV. METODE PENELITIAN

PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

REGRESI LINIER NONPARAMETRIK DENGAN METODE THEIL

Analisis Regresi Non Linear Model Logistik (Studi Kasus : Lembaga Pelatihan Kerja Kabupaten Sleman, Yogyakarta)

Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN TEKNIK BOOTSTRAP

Volume II No. 2, Juni 2017 ISSN

ANALISIS KETERKAITAN ANTAR KOMODITAS PROTEIN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM (AIDS)

ANALISIS KONJOIN: METODE FULL PROFILE DAN CBC UNTUK MENELAAH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PILIHAN PEKERJAAN

Kata Kunci: Komponen Akreditasi, Multivariate Adaptive Regression Spline (MARS)

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses

PENDUGAAN PARAMETER DISTRIBUSI BETA DENGAN METODE MOMEN DAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi Tabel 1. Karakteristik debitur

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA

Regresi Poisson dan Penerapannya Untuk Memodelkan Hubungan Usia dan Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Kematian Penderita Penyakit Kanker Paru-Paru

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)

ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT DAN POSISI OPERATOR GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATIONS) BERDASARKAN PREFERENSI PELANGGAN

PENENTUAN NILAI MATA PELAJARAN KELAS X YANG MEMPENGARUHI PENJURUSAN SISWA DI SMA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK

KONVOLUSI DISTRIBUSI EKSPONENSIAL DENGAN PARAMETER BERBEDA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan konsumen turut membentuk sikap seseorang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

PENENTUAN RANCANGAN OPTIMUM PADA CBC ( CHOICE BASED CONJOINT) YENNI ANGRAINI

PEMODELAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK TENAGA KERJA MENGGUNAKAN REGRESI AKAR CIRI

ANALISA PENGARUH FAKTOR SOSIO EKONOMI TERHADAP OPPORTUNITY ENTREPRENEURSHIP (STUDI PADA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI PULAU JAWA DAN NUSA TENGGARA)

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio

ANALISIS REGRESI KUANTIL

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Musiduga terletak di tiga

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

PERBANDINGAN KUASA WILCOXON RANK SUM TEST DAN PERMUTATION TEST DALAM BERBAGAI DISTRIBUSI TIDAK NORMAL

Transkripsi:

Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 1 Hal. 132 139 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND APLIKASI ANALISIS KONJOIN DENGAN MODEL REGRESI LOGISTIK DALAM MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH HANDPHONE UTAMI FAUZY Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia, eziegals@ymail.com Abstrak. Perkembangan jumlah pengguna handphone di Indonesia bisa dikatakan cukup fantastis. Hal ini meningkatkan persaingan antara pengusaha industri handphone. Untuk dapat memenangkan persaingan tersebut, maka produsen handphone harus memiliki ketelitian dalam melihat preferensi konsumen dalam memilih handphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam memilih handphone dengan menggunakan metode Choice-based conjoint. Choice-based conjoint merupakan salah satu metode analisis konjoin untuk membentuk rancangan kombinasi atribut yang digunakan pada kuisioner. Hasil pilihan responden tersebut akan dimodelkan sebagai peubah-peubah dalam percobaan menggunakan model logit. Pada makalah ini terdapat 5 peubah bebas yang merupakan atribut-atribut yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam memilih handphone, yaitu lama garansi, harga, ukuran layar, jumlah memori RAM yang tersedia, dan ketajaman kamera yang ditawarkan oleh masing-masing produk handphone. Kata Kunci: Analisis konjoin, Analisis regresi logisitik, Choice based-conjoint 1. Pendahuluan Pada zaman sekarang ini penggunaan telepon genggam handphone sudah menjadi salah satu kebutuhan. Perkembangan jumlah pelanggan seluler di Indonesia bisa dikatakan cukup fantastis. Para pengusaha industri handphone melihat adanya sisi keuntungan dalam keadaan pasar seperti ini. Hal ini meningkatkan persaingan antara pengusaha industri-industri handphone di Indonesia yang terlihat dari munculnya berbagai inovasi dan jenis handphone dengan berbagai fitur yang disediakan dan disertai dengan atribut-atribut lain yang menarik. Untuk dapat memenangkan persaingan tersebut, maka produsen handphone harus memiliki ketelitian dalam melihat preferensi konsumen dalam memilih handphone. Fitur yang akan ditawarkan seharusnya merupakan fitur-fitur yang sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk itu perusahaan perlu melakukan suatu riset pemasaran agar dapat menilai selera konsumen terhadap fitur-fitur yang ditawarkan. Suatu analisis statistik yang biasa digunakan untuk mengevaluasi preferensi konsumen terhadap pemilihan produk barang atau jasa adalah analisis konjoin. Terdapat dua jenis analisis konjoin yang sering digunakan, yaitu konjoin klasik dan 132

Aplikasi Analisis Konjoin untuk Mengukur Preferensi Pemilihan handphone 133 konjoin berbasiskan pilihan (choice-based conjoint). Dalam penelitian ini akan digunakan metode choice-based conjoint untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap beberapa jenis handphone dengan fitur-fitur atau atribut yang ditawarkan. Selain itu, responden dihadapkan dengan situasi yang mendekati kenyataan dalam memilih kombinasi atribut produk dan memilih kombinasi yang terbaik dibandingkan yang lainnya. 2. Beberapa Konsep Dasar 2.1. Analisis Konjoin Analisis konjoin merupakan analisis multivariat yang khusus digunakan untuk memahami preferensi konsumen tentang atribut-atribut suatu produk atau jasa yang dijual. Teknik ini didasarkan pada penilaian terhadap kombinasi nilai atau daya guna yang disediakan oleh masing-masing atribut karena setiap produk memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda [1]. Hasil analisis konjoin berupa informasi kuantitatif yang dapat digunakan untuk memodelkan preferensi konsumen untuk beberapa kombinasi atribut produk [6]. Tahap awal dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin adalah merumuskan masalah. Pada tahap ini peneliti menentukan terlebih dahulu atributatribut dan taraf yang akan digunakan dalam membangun kombinasi taraf atribut. Taraf menunjukkan nilai yang ditanggung oleh atribut. Dari sudut pandang teoritis, atribut yang dipilih harus menonjol dalam mempengaruhi preferensi konsumen. Selanjutnya peneliti harus merancang kombinasi taraf atribut tersebut. Ada dua cara dalam merancang kombinasi atribut, yaitu pendekatan kombinasi berpasangan (pairwise comparison) atau evaluasi dua faktor dan kombinasi lengkap (full profile) atau evaluasi banyak faktor. Tahap selanjutnya adalah menentukan metode pengukuran yang sesuai dengan kondisi pasar terhadap produk yang diuji sehingga diperoleh nilai gunanya serta melakukan interpretasi hasil. Terakhir model yang diperoleh harus dievaluasi kesesuaiannya dengan data hasil pengamatan. 2.2. Rancangan Percobaan pada Choice-Based Conjoint Terdapat tiga cara yang yang dapat digunakan dalam merancang kombinasi atribut untuk menentukan model pilihan (choice-based), yaitu secara manual, optimisasi menggunakan komputer (computer optimized), dan pengacakan melalui komputer (computer randomized) [2]. Jika taraf dan atribut yang dievaluasi tidak terlalu banyak maka rancangan faktorial lengkap dapat digunakan untuk menentukan kombinasi atribut. Sebaliknya jika dengan jumlah kombinasi yang banyak, hal ini akan menyulitkan konsumen dalam melakukan evaluasi. Selain itu, hasil yang diperoleh dikhawatirkan tidak konsisten. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pengurangan terhadap kombinasi taraf dengan menggunakan rancangan faktorial fraksional (fractional factorial design) [7].

134 Utami Fauzy 2.3. Rancangan Faktorial (Factorial Design) Rancangan faktorial (factorial design) adalah suatu rancangan percobaan yang melibatkan lebih dari satu faktor atau atribut. Rancangan faktorial (factorial design) terbagi dua yakni rancangan faktorial fraksional sebagian (fractional factorial design) dan rancangan faktorial lengkap (full-factorial design). Apabila perlakuan yang dilibatkan dalam percobaan merupakan keseluruhan kombinasi taraf faktor pada percobaan maka rancangan percobaan yang digunakan merupakan rancangan faktorial lengkap [7]. Proses yang dilakukan dalam rancangan faktorial sebagian adalah memilih beberapa kombinasi taraf dari seluruh kemungkinan yang ada. Rancangan faktorial fraksional bermanfaat untuk menghemat biaya percobaan karena dengan mengamati sebahagian kombinasi taraf saja, pengaruh-pengaruh yang diamati pada faktorial lengkap tetap dapat diperhatikan. Dengan rancangan faktorial fraksional, banyaknya perlakuan yang terlibat adalah nm p dimana p adalah banyaknya komponen pembentuk rancangan yang digunakan. Rancangan faktorial fraksional 3 3 1 berarti bahwa rancangan faktorial terdiri dari tiga taraf faktor, dengan tiga faktor (A, B dan C) dan satu komponen pembentuk rancangan. Bentuk umum dari komponen pembentuk rancangan adalah A α1 B α2 C α3 yang berarti taraf α 1 faktor A, taraf α 2 faktor B, taraf α 3 faktor C dan seterusnya. Dengan komponen pembentuk rancangan A α1 B α2 C α3, perlakuan-perlakuan pada rancangan faktorial fraksional n m p diperoleh melalui persamaan berikut. x m = β 1 x 1 + β 2 x 2 + β 3 x 3 + + β m 1 x m 1, dimana β i = (n α m )α i ( mod n) untuk n i m 1. Pada metode choice-based conjoint ini rancangan faktorial fraksional hanya menyajikan satu profil untuk setiap gugus pada konsep produknya. Konsep produk merupakan data yang menyatakan keinginan konsumen terhadap produk yang ada. Untuk mendapatkan konsep produk diperlukan penyesuaian untuk mendapatkan suatu gugus pilihan yang terdiri lebih dari satu konsep produk yakni dapat digunakan metode shifting. 3. Model Regresi Logistik Komponen peubah yang nilainya dipengaruhi nilai peubah lain dinamakan sebagai peubah respons atau peubah tak bebas (dependent variables) sedangkan peubah-peubah yang nilainya mempengaruhi nilai peubah respons dinamakan sebagai peubah penjelas (explanatory variables) atau peubah bebas (independent variables). Model Regresi logistik merupakan suatu pendekatan model matematika yang dapat digunakan untuk memaparkan hubungan antara peubah-peubah penjelas X dengan peubah respons. Data biner ini menyebar mengikuti sebaran Bernoulli dengan fungsi kepekatan peluang: P (Y i = y i ) = π yi i (1 π i) 1 yi, dengan π merupakan nilai peluang dari model matematika dan y i = 0, 1. Model regresi logistik adalah model linear antara logit(p) dengan peubah penjelas X.

Aplikasi Analisis Konjoin untuk Mengukur Preferensi Pemilihan handphone 135 Model logit didasarkan pada fungsi peluang logistik kumulatif dengan suatu x T = [x 1, x 2,, x p ] yang dispesifikasikan sebagai berikut. Π(x) = 1 1 + e g(x). Pada fungsi tersebut, e adalah bilangan dasar logaritma natural yang diperkirakan sama dengan 2, 71828 dengan g(x) = β 0 + β 1 x 1 + + β p x p dan π(x) merupakan peluang bahwa suatu obyek pengamatan akan tergolong dalam kategori tertentu berdasarkan nilai tertentu dari peubah bebas X. Dengan manipulasi sederhana diperoleh nilai ln π(x) 1 π(x), dan dinamakan sebagai logit π. 3.1. Pendugaan Parameter Regresi Logistik Metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood) adalah metode yang digunakan pada pendugaan parameter model regresi logistik. Pendugaaan ini dilakukan dengan mengasumsikan bahwa untuk n pengamatan, peubah tak bebas y i dimana i = 1, 2,, n merupakan peubah acak yang saling bebas dari suatu sebaran Bernoulli dengan peluang keberhasilan Π i. 3.2. Evaluasi Model Kesesuaian Model Regresi Logistik Pengujian pada model regresi logistik adalah pemeriksaan atau pengujian peranan peubah penjelas dalam model secara bersama-sama. Uji ini dilakukan berdasarkan hipotesis: H 0 : β 1 = β 2 = = β p = 0, H 1 : terdapat β j 0, dengan j = 1, 2,, p Melalui uji rasio kemungkinan (likelihood rasio test) atau yang biasa disebut uji-g, pengujian terhadap hipotesis tersebut dapat dilakukan dengan statistik uji: dengan G = 2 ln L 0 L k, L 0 : likelihood model yang hanya terdiri dari β 0, L k : likelihood model yang terdiri dari p peubah. Apabila keputusan yang diperoleh adalah tolak H 0, selanjutnya dilakukan uji Wald untuk menguji parameter secara individual. Uji Wald didasarkan pada hipotesis: H 0 : β j = 0, H 1 : β j 0, dengan j = 1, 2,, p. Bentuk umum dari statistik uji yang digunakan adalah W j = β j SEβ j.

136 Utami Fauzy 3.3. Interpretasi Model Pada analisis regresi logistik, rasio antara peluang terjadinya Y = 1 dengan peluang terjadinya Y = 0 diistilahkan sebagai odds (resiko). Sehingga, odds dapat dirumuskan sebagai: odds = p 1 p, dimana p merupakan peluang sukses (terjadinya peristiwa Y = 1) dan 1 p menyatakan peluang gagal (terjadinya peristiwa Y = 0). Interpretasi terhadap koefisienkoefisien dalam analisis regresi logistik dilakukan dalam bentuk odds Ratio, yaitu perbandingan resiko dari dua individu yang memiliki karakteristik yang berbeda, misalkan model A dan B. Tabel 1. Klasifikasi Responden Berdasarkan Versi Rancangan Pada Tabel 1 terlihat bahwa versi yang digunakan tersebar secara merata. Rancangan versi ke-1, ke-2, dan ke-3 masing-masing dibagikan kepada 20 persen responden, untuk versi ke-4 dibagikan kepada 21 persen responden dan versi ke-5 kepada 19 persen responden yang dipilih sebagai obyek penelitian. 4. Pembahasan Data yang diperoleh diolah kembali untuk mendapatkan model yang melibatkan peubah yang berpengaruh nyata terhadap preferensi konsumen, yaitu peubah X 2, X 3, dan X 5. Dengan menggunakan bantuan software SPSS for Windows version 18.0 metode stepwise-forward diperoleh persamaan logit sebagai berikut. dengan: logit (π) = 0, 415 0, 157X 2 + 0, 122X 3 + 0, 162X 5, (4.1) X 2 : Selisih harga antara handphone Blackberry dan Samsung android, X 3 : Selisih ukuran layar antara handphone Blackberry dan Samsung android, X 5 : Selisih ketajaman kamera antara handphone Blackberry dan Samsung android. Setelah memperoleh model seperti diatas, selanjutnya dilakukan pengujian kembali signifikansi model regresi logistik menggunakan uji G dengan hipotesis sebagai berikut. H 0 : β 1 = β 2 = = β p = 0, H 1 : terdapat β j 0, dengan j = 2, 3, 5.

Aplikasi Analisis Konjoin untuk Mengukur Preferensi Pemilihan handphone 137 Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Uji Signifikan Model Regresi Logistik Tahap II Dapat dilihat pada uji signifikan parameter model regresi logistik diatas, nilai dari statistik uji-g yang diperoleh adalah sebesar 62,289 dengan nilai-p sebesar 0,000. Dengan demikian berdasarkan uji hipotesis pada taraf nyata 5%, disimpulkan bahwa terdapat peubah penjelas yang berpengaruh nyata terhadap preferensi konsumen dalam memilih handphone. Selanjutnya akan dilakukan pengujian untuk melihat peubah mana yang berpengaruh nyata terhadap peubah respon. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Wald dengan hipotesis sebagai berikut. H 0 : β j = 0, H 1 : β j 0, dengan j = 2, 3, 5. Hasil pengujian adalah seperti yang terdapat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Uji Signifikansi Parameter Model Tahap II Diketahui bahwa kedua peubah bebas memiliki signifikansi kecil dari 5%. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa peubah bebas X 2, X 3, X 5 tersebut memiliki pengaruh yang nyata terhadap kejadian preferensi konsumen dalam memilih handphone sehingga persamaan (4.1) merupakan model regresi yang terbaik. Interpretasi Koefisien Pada kasus ini digunakan nilai odds ratio (exp(β)) untuk mengetahui pengaruh peubah bebas dalam mempengaruhi kejadian terpilihnya handphone Blackberry. Daftar nilai odds ratio berdasarkan model regresi logistik terbaik yang diperoleh diberikan dalam Tabel 4. Keakuratan Model Tingkat akurasi dari suatu model regresi logistik dapat diketahui dari persentase objek yang dikelompokkan dengan benar. Tingkat keakuratan model diberikan dalam Tabel 5. Berdasarkan nilai peluang logit dari Tabel 5 terlihat bahwa terdapat 129 pengamatan yang diprediksi tidak memilih handphone Blackberry, sedangkan berdasarkan

138 Utami Fauzy Tabel 4. Odds Rasio Peubah Bebas Tabel 5. Keakuratan Model hasil pengamatan responden memilih handphone Blackberry. Selanjutnya terdapat 22 responden diprediksi memilih handphone Blackberry, namun hasil pengamatan responden tidak memilih handphone Blackberry. Berdasarkan Tabel 5, dapat ditentukan tingkat keakuratan model yang diperoleh dalam menduga preferensi konsumen dalam memilih handphone Blackberry. Berdasarkan nilai hit rationya, model tersebut memberikan keakuratan dalam memprediksi nilai Y sebesar 68, 09%. 5. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seorang responden dalam memilih suatu produk handphone dengan menggunakan metode choice-based conjoint (konjoin berbasiskan pilihan), dalam hal ini pilihan terbatas pada handphone Blackberry dan Samsung Android. Penelitian ini menggunakan lima atribut yaitu lama garansi, harga, ukuran layar, jumlah memori RAM yang tersedia, dan ketajaman kamera yang ditawarkan oleh masing-masing produk handphone. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat tiga atribut yang memberikan pengaruh nyata dan mempengaruhi responden dalam memilih produk handphone yaitu harga, ukuran layar, dan ketajaman kamera yang ditawarkan oleh masing-masing produk handphone. 6. Ucapan Terima kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Izzati Rahmi HG, Ibu Hazmira Yozza, Bapak Dodi Devianto, Ibu Maiyastri, dan Ibu Ferra Yanuar yang telah memberikan masukan dan saran sehingga paper ini dapat diselesaikan. Daftar Pustaka [1] Hair, J.F. Jr., Rolph E. Anderson, Robert L. Tatham and William C. Black (2006). Multivariate Data Analysis. 6th ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall [2] Hennig-Thurau, T., Walsh, G., Wruck, O. (2001). An Investigation into the

Aplikasi Analisis Konjoin untuk Mengukur Preferensi Pemilihan handphone 139 Factors Determining the Success of Service Innovations: The Case of Motion Pictures. Academy of Marketing Science Review 6: 1 23 [3] Indarto, Rossi Prasetya. 2011. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Bundling Kartu GSM dengan Smartphone. Tesis, tidak diterbitkan, Universitas Indonesia. [4] Kharisma, Ryandra Arya. 2011. Analisis Preferensi Konsumen terhadap Multiatribut produk Film (Studi Kasus Pengunjung Bioskop Cinema XXI). Karya ilmiah. [5] Lipschutz, Seymour. 1964. Set Theory. McGraw-Hill, Inc [6] Santoso, S. 2010. Statistik Multivariat. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. [7] Virwiro, Rodi. 2011. Penerapan Choise-Based Conjoint untuk Menganalisis Preferensi Konsumen dalam Memilih Operator Seluler Menggunakan Model Logi t. Skripsi-S1, tidak diterbitkan, Jurusan Matematika Universitas Andalas. Padang.