III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. 1. Variabel independen yang diteliti meliputi :

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan

JIIA, VOLUME 3 No. 2, APRIL 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua variabel yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. Utama Bandung. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan PT

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh Hubungan Industrial terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seperangkat soal Latihan Ujian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada wilayah Bandar Lampung yang merupakan salah satu

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB III METODE PENELITIAN. status terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data studi lapangan berupa data tentang penerapan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. suatu model penelitian yang mengharuskan akan adanya perhitungan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah merek-merek teratas dalam kategori sepatu olahraga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

III. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam uraian ini adalah sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. diteliti dapat diklasifikasikan sebagai penelitian yang menggunakan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menitikberatkan pada persepsi kualitas produk terhadap

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian adalah karyawan PT United

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah rumah Makan Seafood HDL 293 di

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

Transkripsi:

44 III. METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dengan mengoperasionalkan konsepkonsep penelitian menjadi variabel penelitian dan cara pengukuran dari variabel tersebut. Jajanan olahan singkong adalah semua jajanan olahan yang di dalamnya terdapat bahan baku singkong baik sebagai bahan utama maupun bahan campuran namun bukan sebagai makanan utama. Persepsi terhadap jajanan singkong adalah pengetahuan dan penilaian remaja terhadap jajanan singkong ditinjau dari harga, kemudahan memperoleh tampilan produk dan citra jajanan singkong. Nilai persepsi remaja terhadap jajanan singkong adalah penjumlahan dari nilai persepsi terhadap harga, kemudahan memperoleh, tampilan produk dan citra jajanan singkong. Persepsi remaja terhadap harga jajanan singkong adalah pengetahuan dan penilaian konsumen terhadap harga jajanan singkong secara umum. Kriteria harga dikategorikan menjadi mahal, sedang dan murah. Persepsi remaja terhadap kemudahan memperoleh jajanan singkong adalah penilaian remaja

45 terhadap tingkat kesulitan dalam memperoleh jajanan singkong secara umum. Kriteria kemudahan memperoleh dikategorikan menjadi sulit, biasa saja dan mudah. Persepsi remaja terhadap tampilan produk adalah penilaian terhadap tampilan produk olahan jajanan singkong secara umum. Kriteria tampilan produk yaitu menarik, biasa saja, dan tidak menarik. Persepsi remaja terhadap citra adalah penilaian remaja terhadap citra produk olahan jajanan singkong. Kriteria citra produk yaitu baik, biasa saja, dan tidak baik. Penilaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Skor persepsi remaja terhadap harga, kemudahan memperoleh, tampilan produk dan citra jajanan singkong. No. Indikator Skor 1 2 3 1. Harga Mahal Sedang Murah 2. Kemudahan memperoleh Sulit Sedang Mudah 3. Tampilan Produk Tidak menarik Biasa saja Menarik 4. Citra Tidak baik Biasa saja Baik Preferensi remaja terhadap jajanan singkong adalah tingat kesukaan remaja terhadap jajanan singkong yang dikenalnya dengan indikator rasa, aroma, dan tekstur. Nilai preferensi remaja terhadap jajanan singkong adalah penjumlahan dari nilai preferensi terhadap rasa, aroma dan tekstur jajanan singkong. Preferensi remaja terhadap rasa jajanan singkong adalah penilaian remaja terhadap tingkat kesukaannya dalam mengkonsumsi jajanan singkong. Kriteria preferensi terhadap rasa jajanan singkong yaitu suka, biasa saja, dan tidak suka. Preferensi remaja terhadap aroma jajanan singkong adalah penilaian remaja terhadap tingkat kesukaannya pada aroma yang dihasilkan oleh jajanan singkong secara umum. Kriteria preferensi terhadap aroma

46 jajanan singkong yaitu suka, biasa saja, dan tidak suka. Preferensi remaja terhadap tekstur jajanan singkong adalah penilaian terhadap tekstur jajanan singkong secara umum yang dikonsumsi. Kriteria preferensi terhadap tekstur jajanan singkong yaitu suka, biasa saja, dan tidak suka. Penilaian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Skor preferensi remaja terhadap rasa, aroma dan tekstur jajanan singkong. No. Indikator Skor 1 2 3 1. Rasa Tidak suka Biasa saja Suka 2. Aroma Tidak suka Biasa saja Suka 3. Tekstur Tidak suka Biasa saja Suka Pola konsumsi adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang pada waktu tertentu. Pola konsumsi remaja terhadap jajanan singkong adalah susunan beragam jajanan singkong yang dikonsumsi oleh remaja dilihat dari jumlah, frekuensi, jenis olahan, dan cara memperoleh. Jumlah konsumsi (Y) dinyatakan dalam satuan energi (kkal) dari jenis jajanan singkong yang dikonsumsi, frekuensi dinyatakan dalam kali per satu bulan, jenis dinyatakan dalam macam jajanan singkong, sedangkan cara memperoleh terdiri atas membuat sendiri, membeli atau diberi. Pendidikan orang tua (X1) adalah lama waktu sekolah yang ditempuh orang tua (Ibu) dari responden remaja. Pendidikan orang tua diukur dengan jumlah tahun sukses dengan satuan tahun. Pendapatan rumah tangga (X2) adalah jumlah uang yang diperoleh rumah tangga per bulan. Pendapatan rumah tangga diukur dengan akumulasi dari

47 pendapatan semua anggota keluarga per bulan dengan satuan rupiah (Rp/bulan). Jumlah uang saku (X3) adalah banyaknya uang jajan remaja yang digunakan hanya untuk konsumsi selama di luar rumah dengan satuan rupiah per hari (Rp/hari). Jumlah anggota rumah tangga (X4) adalah jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan suatu keluarga atau banyaknya anggota keluarga dengan satuan orang. Pekerjaan orang tua (D1) adalah jenis pekerjaan utama orang tua (Ibu) dari responden remaja sebagai manajer keuangan dalan Rumah Tangga. Untuk analisis jenis pekerjaan dikelompokkan atas : formal dan informal dan diukur dengan variabel dummy. Untuk penelitian ini D = 1 apabila pekerjaan formal, dan D = 0 apabila pekerjaan non formal. Pengetahuan gizi (D2-D3) adalah pengetahuan remaja tentang informasi gizi yang terkandung pada jajanan singkong yang dikonsumsi yang diukur dengan variabel dummy. Tingkat pengetahuan gizi ini dapat diketahui melalui perolehan skor dari jawaban kuesioner yang diberikan dan telah diisi oleh responden. Untuk variabel D2 bernilai D = 1 apabila dapat menjawab 60% - 80% pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner mengenai kandungan gizi jajanan singkong dengan baik dan benar, dan D = 0 lainnya, sedangkan untuk variabel D3 bernilai D = 1 apabila dapat menjawab > 80% pertanyaan yang

48 diajukan dalam kuesioner mengenai kandungan gizi jajanan singkong dengan baik dan benar, dan D = 0 lainnya. Lingkungan (D4) adalah lingkungan tempat tinggal responden remaja. Lingkungan tersebut dikategorikan menjadi desa dan kota dan diukur dengan variabel dummy. Untuk penelitian ini D = 1 apabila desa, dan D = 0 apabila kota. Jenis Kelamin (D5) adalah jenis kelamin responden remaja. Jenis kelamin tersebut dikategorikan menjadi laki-laki dan perempuan yang diukur dengan variabel dummy. Untuk penelitian ini D = 1 apabila perempuan, dan D = 0 apabila laki-laki. B. Metode, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode survai. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian dapat mewakili wilayah kota dan desa sebagai pembeda umum responden. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan SMA Negeri 1 Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan SMA Negeri 1 Tumijajar dipilih mengingat bahwa kedua SMA ini merupakan SMA terkemuka pada masing-masing daerah sehingga siswa yang ada di SMA tersebut merupakan remaja dari berbagai pelosok daerah di kabupaten/kota tersebut dan dianggap telah mewakili remaja yang ada di daerah lain di kabupaten/kota tersebut. Waktu pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli 2014.

49 C. Unit Analisis, Responden, dan Teknik Sampling Unit analisis penelitian ini adalah remaja. Responden penelitian ini adalah unit analisis yang merupakan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X dan kelas XI yang masuk dalam katagori remaja pertengahan dan masih aktif dalam kegiatan belajar. Dari dua sekolah yang diambil dalam penelitian ini diperoleh populasi remaja sebanyak 1.229 orang. Sebanyak 592 orang merupakan siswa SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan 637 orang siswa dari SMA Negeri 1 Tumijajar. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini akan ditentukan dari jumlah populasi di kedua SMA tersebut. Perhitungan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus perhitungan sample menurut Sugiarto (2003), yaitu: Keterangan : n = jumlah sampel remaja N = jumlah populasi remaja S 2 = variasi sampel (5% = 0,05) Z = tingkat kepercayaan (95% = 1,96) d = derajat penyimpangan (5% = 0,05) Merujuk pada rumus sampel menurut Sugiarto (2003), berarti jumlah sampel remaja untuk keseluruhan dapat dihitung : = 72,31 72

50 Dari jumlah keseluruhan sampel yang berjumlah 72 remaja tersebut ditetapkan proporsi sampel masing-masing SMA menggunakan rumus: Keterangan: n a = jumlah sampel siswa SMA n ab = jumlah sampel keseluruhan N a = jumlah populasi siswa SMA N ab = jumlah populasi keseluruhan Setelah dihitung menggunakan rumus, diperoleh sampel remaja untuk SMA Negeri 1 Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat sebanyak 37 orang. Sampel remaja untuk SMA Negeri 2 Bandar Lampung Kota Bandar Lampung sebanyak 35 orang. D. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan persepsi, preferensi, dan konsumsi remaja terhadap pangan olahan jajanan singkong. Data sekunder diperoleh dari studi literatur, laporanlaporan, publikasi, dan pustaka lain yang berhubungan dengan penelitian, serta lembaga/instansi yang terkait dalam penelitian ini meliputi, Dinas Pertanian Propinsi Lampung, Dinas Ketahanan Pangan Propinsi Lampung, Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung, Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Tulang Bawang Barat, dan lain-lain.

51 Hasil penelitian ini diharapkan valid dan reliabel. Untuk itu, diperlukan instrumen yang valid dan reliabel yang akan digunakan untuk mengukur variabel, sehingga benar-benar dapat mengukur variabel penelitian. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner. Uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan alat bantu program SPSS versi 16,0. a. Uji Validitas Validitas sebuah tes menunjukkan sejauhmana instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013). Uji coba dilakukan terhadap 30 responden. Rumus yang digunakan peneliti untuk uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment dengan rumus:...(1) Keterangan: r n X Y X Y X² Y² = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari = Banyaknya koresponden = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item = Skor total yang diperoleh dari seluruh item = Jumlah Skor dalam distribusi X = Jumlah Skor dalam distribusi Y = Jumlah kuadrat masing-masing X = Jumlah kuadrat masing-masing Y Menurut Sugiyono (2013) syarat yang harus dipenuhi harus memiliki kriteria sebagai berikut :

52 1) Jika r 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid 2) Jika r 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid. b. Uji Reliabilitas Setelah melakukan pengujian validitas butir pertanyaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk menguji ketepatan dan kepercayaan alat penguji dari data. Menurut Sugiyono (2013), pengujian reliabilitas digunakan dengan rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dengan bantuan perhitungan SPSS. Cara yang dilakukan untuk mengetahui reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai r tabel dengan nilai alpha dengan ketentuan bila alpha > 0,60 sampai mendekati satu, maka instrumen reliabel. Uji reliabilitas instrumen penelitian ini akan menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan rumus: r Keterangan: k k 11 1 1 t 2 b 2 V... (2) r 11 k 2 b 2 V t = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varian butir/item = varian total Suatu instrumen alat ukur dikatakan reliabel dan bisa diproses pada tahap selanjutnya jika nilai CronbachAlpha> 0,7. Jika instrumen alat ukur

53 memiliki nilai CronbachAlpha< 0,7 maka alat ukur tersebut tidak reliabel. Klasifikasinya adalah : 1) Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna. 2) Jika alpha antara 0,70 0,90 maka reliabilitas tinggi. 3) Jika alpha antara 0,50 0,70 maka reliabilitas moderat. 4) Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah. (Sugiyono, 2013). E. Metode Analisis Data Adapun untuk menjawab beberapa tujuan dari penelitian adalah dengan metode analisis deskriptif kuantitatif dan analisis verifikatif. 1. Analisis deskriptif kuantitatif Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menjawab tujuan 1, 2 dan 3. Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai data yang diperoleh. Metode yang digunakan untuk mengetahui persepsi dan preferensi konsumen adalah dengan klasifikasi. Jumlah pertanyaan yang telah ditentukan untuk mengetahui persepsi remaja terhadap jajanan singkong adalah empat. Jumlah kategori persepsi remaja yang digunakan pada penelitian ini adalah tiga kategori, yaitu baik, biasa saja, dan kurang. Jumlah kategori preferensi remaja adalah tiga kategori, yaitu suka, biasa saja, dan tidak suka.

54 Untuk menentukan daerah kriterium (kategorisasi) dengan cara (Sugiono, 2013): (1) Menentukan jumlah skor kriterium (SK) : Keterangan : ST : Skor tertingggi JB : Jumlah butir soal JR : Jumlah responden SK = ST x JB x JR...(3) (2) Menghitung rentang kategorisasi dengan rumus : Rentang skor kategori = (JRxJBxST) (JRxJBxSR)...(4) ST (3) Membuat daerah kategorisasi (Sugiyono, 2013), dengan cara : Tinggi = ST x JB x JR Rendah = SR x JB x JR Keterangan : ST = Skor tertinggi SR= Skor terendah JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden (4) Menentukan daerah kategorisasi (a) Persepsi kurang biasa saja baik Gambar 3. Garis kategorisasi persepsi

55 (b) Preferensi Tidak suka biasa saja suka Gambar 4. Garis kategorisasi preferensi Tujuan ketiga yaitu mengetahui pola konsumsi remaja terhadap pangan olahan singkong. Hal-hal yang dianalisis yaitu mencakup jumlah, frekuensi, jenis olahan dan cara memperoleh. Untuk mengetahui jumlah dan frekuensi konsumsi jajanan singkong digunakan metode pengumpulan data recall (menanyakan ulang) pada makanan jajanan singkong yang dikonsumsi selama satu bulan. Frekuensi konsumsi dinyatakan dalam satuan kali per bulan dan jumlah konsumsi dinyatakan dalam kkal per bulan. Cara memperoleh jajanan singkong terdiri dari membuat sendiri, membeli atau lainnya. Hasil data yang diperoleh kemudian dikelompokkan menurut kategori yang didapat dalam bentuk persentase. 2. Analisis verifikatif Tujuan keempat yaitu mengetahui faktor-faktor mana saja yang berpengaruh terhadap jumlah konsumsi pangan olahan jajanan berbasis singkong digunakan analisis verifikatif dengan menggunakan regresi linier berganda. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi konsumsi jajanan singkong adalah pendidikan orang tua (X 1 ), pendapatan rumah tangga (X 2 ), jumlah uang saku (X 3 ), jumlah anggota keluarga (X 4 ), persepsi (X 5 ), preferensi (X 6 ), pekerjaan orang tua (D 1 ), pengetahuan gizi (D 2 -D 3 ), lingkungan (D 4 ) dan jenis kelamin (D 6 ). Analisis regresi berganda

56 merupakan teknik analisis yang umum digunakan dalam menganalisa hubungan dan pengaruh satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas. Model persamaan fungsi konsumsi jajanan singkong adalah: Y = a. X 1 b1. X 2 b2. X 3 b3. X 4 b4. X 5 b5. X 6 b6. e d1+d2+d3+ d4 + d5. u.(5) Untuk menduga parameter model, maka fungsi persamaan (5) tersebut ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural (ln) sehingga diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut. ln Y = ln a + b 1 lnx 1 + b 2 lnx 2 + b 3 lnx 3 + b 4 lnx 4 + b 5 lnx 5 + b 6 lnx 6 +d 1 D 1 +d 2 D 2 +d 3 D 3 +d 4 D 4+ d 5 D 5. + e.(6) Keterangan : Y a b 1 -b 6 d 1 -d 5 X1 X2 X3 X4 X5 X6 D1 D2 D3 D4 D5 e = Konsumsi pangan olahan jajanan singkong (kkal) = Bilangan konstan = Koefisien regresi = Koefisien dummy = Pendidikan ibu (tahun) = Pendapatan rumah tangga (Rupiah/bulan) = Jumlah uang saku remaja (Rupiah/hari) = Jumlah anggota rumah tangga (orang) = Persepsi = Preferensi = Pekerjaan ibu D1 1 = formal dan 0 = informal = Pengetahuan gizi D2 1 = sedang dan 0 = lainnya = Pengetahuan gizi D3 1 = baik dan 0 = lainnya = Lingkungan D4 1 = desa dan 0 = kota = Jenis kelamin D5 1 = perempuan dan 0 = laki-laki = Kesalahan prediksi (standard error)

57 Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan uji t dan uji F. a. Uji t Uji t menunjukkan hubungan apakah tiap-tiap variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, dengan membandingkan antara t tabel dengan t hitung. Menurut Sugiyono (2013), rumus uji t adalah : Keterangan : t hitung = r (n-2)... (7) (1-r 2 ) t = nilai uji t r = koefisien korelasi r 2 = koefisien determinasi n = banyak sampel Kaidah pengujian uji t pada persamaan sebagai berikut. Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Ho : bi 0, artinya ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat b. Uji F Untuk menunjukkan apakah variabel bebas secara bersama berpengaruh dengan variabel terikat, maka digunakan uji F. Menurut Sugiyono (2013), rumus yang digunakan untuk dalam pengujian ini adalah: Keterangan: R 2 = koefisien korelasi berganda F = R 2 / k... (8) (1-R 2 ) (N k 1)

58 k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah : Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha : salah satu bi 0, artinya ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.