Undangan Untuk Memasukkan Usulan Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Dana Hibah Program Skala Kecil untuk Organisasi Masyarakat Sipil Bagian 1: Pendahuluan The Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) didirikan sebagai lembaga wali amanat dana perwalian perubahan iklim Indonesia (trust fund) yang akan bertindak sebagai penyalur dana untuk membiayai kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan masalah iklim. Dana perwalian ini dioperasikan dan dikelola oleh Lembaga Wali Amanat (Board of Trustee) yang didirikan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (KPPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Tujuan utama dana perwalian ialah untuk mendukung pemerintah Indonesia dan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu Indonesia kearah low carbon economy dan bisa beradaptasi pada dampak negatif perubahan iklim. Peran ICCTF adalah untuk menarik, mengelola dan menggerakkan pendanaan dalam hal- hal yang berkenaan dengan iklim dan sesuai dengan rencana pendanaan pemerintah Indonesia dan mengarus- utamakan masalah perubahan iklim kedalam rencana pembangunan nasional, provinsi, dan daerah. ICCTF juga mendanai pelaksanaan rencana aksi nasional mitigasi emisi gas rumah kaca (RAN- GRK) dan adaptasi perubahan iklim (RAN- API) ICCTF telah mengidentifikasi tiga fokus program (windows) yang mempunyai prioritas tinggi yang tanggap terhadap resiko perubahan iklim, yaitu mitigasi berbasis lahan, energi, dan adaptasi. Setiap fokus program mempunyai prioritas masing- masing: 1. Fokus program mitigasi berbasis lahan bertujuan untuk mengurangi emisi GRK yang berasal dari berbagai aktifitas berbasis lahan. Hal ini akan dicapai dengan cara mendanai proyek- proyek yang melindungi dan merehabilitasi areal hutan alam yang mempunyai nilai karbon, ekonomi, social, dan nilai konservasi tinggi, serta mempromosikan praktek pertanian yang mempunyai emisi GRK rendah agar bisa menghasilkan manfaat pembangunan yang ramah lingkungan pada ekosistem yang kritis. 2. Fokus program energi bertujuan untuk bisa mengurangi emisi GRK dalam hubungannya dengan pasokan energi dan kebutuhan energi, meliputi pendanaan teknologi pembangkit energi bersih (clean energy) dan implementasi konservasi energi dan peningkatan efisiensi. 3. Fokus program adaptasi dan ketahanan bertujuan untuk memperkuat kapasitas penduduk dan institusi lokal, serta masyarakat yang rentan, untuk beradaptasi dan meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim saat ini ataupun masa mendatang, dan cuaca ekstrim. Hal ini akan dilaksanakan dengan menyusun strategi adaptasi dan inisiatif, dan memasukkan strategi adaptasi ke dalam program dan rencana pembangunan pemerintah. Target dan strategi ICCTF untuk mendukung aksi mitigasi dn adaptasi adalah berdasarkan pada Indonesian Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR), RAN- GRK, REDD+ STRANAS (Reduce Emissions from Deforestation and forest Degradation + Strategi Nasional), and RAN- API.
Bagian 2: Prioritas proyek dalam tahun 2016-2018 Prioritas ICCTF dalam tahun 2016-2018 akan meliputi ketiga fokus program, yaitu: fokus program mitigasi berbasis lahan, energy, dan adaptasi. 2.1. Fokus Program Mitigasi berbasis Lahan Fokus program pendanaan ini didesain untuk mendukung usaha pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi yang berasal dari penebangan hutan (deforestasi) dan kerusakan hutan (degradasi) dengan mencegah konversi hutan dan kebakaran hutan dan juga meningkatkan praktek pertanian dengan nilai karbon rendah sehingga pemerintah bisa memenuhi target reduksi emisi GRK. Target dari fokus program pendanaan ini adalah untuk mendanai proyek yang melindungi dan merehabilitasi ekosistem penting sbb: Hutan gambut; Kawasan penyangga (buffer zone) dekat taman nasional; Daerah aliran sungai atau DAS (watershed) dengan kondisi kritis: Kawasan konservasi hutan yang mempunyai nilai konservasi tinggi; Hutan bakau Kawasan karst Prioritas akan diberikan pada proyek- proyek dengan ijin konsesi yang sedang berjalan yang akan menjamin perlindungan jangka panjang pada lokasi proyek (yaitu: hutan desa, hutan kemasyarakatan (HkM), hutan tanaman rakyat (HTR), restorasi ekosistem, pemanfaatan penyerapan karbon (PAN- RAP), atau kesepakatan konservasi berbasis masyarakat (community based conservation agreements). 2.2. Fokus Program Energi Prioritas utama fokus program ini ialah aktivitas yang bisa mengurangi emisi GRK baik dari segi pasokan maupun dari segi menaikkan penggunaan energy yang terbarukan. Hal ini dilakukan dengan cara menghilangkan rintangan dan mengurangi biaya implementasi, pengurangan halangan- halangan (barriers) untuk mencapai efisiensi dan konservasi energy, maupun untuk mendorong kearah transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Prioritas akan diberikan kepada program- program berikut ini: Pengembangan sumber energy alternative terbarukan, misalnya bioenergy (biofuels), biomasa, micro- hydro, sumberdaya angina dan tenaga surya, dll; Pengembangan program- program efisiensi dan konservasi energy yang berhubungan dengan kelistrikan, industry, dan transportasi; Pengembangan restrukturisasi tariff dan pola insentif yang lebih baik untuk pengembang energy terbarukan, dan membangun kesadaran masyarakat. Fokus pendanaan ini termasuk: Kegiatan- kegiatan yang melibatkan komunitas atau pemerintah daerah; Rencana pembangunan pada skala bisnis/industry; Mendukung perbaikan rasio elektrifikasi nasional, mengatasi massalah (GAP) pengembangan energi terbarukan yang sedang berjalan, atau memperbaiki kualitas lingkungan dan kesejahteraan social.
2.3. Fokus Program Adaptasi Prioritas utama pendanaan oleh ICCTF akan diberikan pada sector pertanian dan perikanan yang rentan terhadap risiko perubahan iklim baik saat ini maupun dimasa depan. Prioritas diberikan kepada proyek- proyek sbb: Mengembangkan desain strategi adaptasi, memperluas penggunaan teknologi dan pengetahuan tepatguna (misalnya menggunakan real- time weather information system untuk menghindari kegagalan panen); Membangun mekanisme ketahanan pangan yang praktis menghadapi perubahan iklim di lapangan dalam sektor pertanian dan perikanan; Membangun mekanisme ketahanan air pedesaan menghadapi perubahan iklim melalui konservasi sumberdaya air (seperti: pemanenan air (water harvesting), sistem penyimpanan air, dan pengelolaan air); Meningkatkan ketahanan masyarakat untuk pengurangan risiko bencana yang terkait perubahan iklim (seperti: tanah longsor, banjir, banjir pasang, angin kencang dll); Bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam menangani adaptasi perubahan iklim dengan memperkuat program dan rencana pembangunan. Pembangunan kapasitas dan system pengelolaan pengetahuan (knowledge management platform) mengenai praktis adaptasi untuk berbagai pemangku kepentingan pada tingkat nasional dan local. Bagian 3: Pendanaan Maksimum dana yang disediakan untuk setiap usulan proyek Fokus Program Adaptasi adalah Rp. 1.000.000.000 (Satu milyar rupiah). Maksimum dana yang disediakan untuk setiap usulan proyek Fokus Program Energi adalah Rp. 1.000.000.000 (Satu milyar rupiah). Maksimum dana yang disediakan untuk setiap usulan proyek Fokus Program Mitigasi adalah Rp. 3.500.000.000 (Tiga milyar lima ratus juta rupiah). Bila diperlukan, konsorsium bisa dibentuk yang memungkinkan tiap pengusul proyek untuk mengajukan usulan proyek untuk didanai dari dana ICCTF. Setiap pengusul program harus menyampaikan usulan proyek yang terpisah. Dalam mengusulkan pendanaan, pengusul proyek harus memperhatikan persyaratan berikut ini: Dukungan pendanaan akan mencakup kegiatan maksimum 24 bulan, mulai pada Maret 2016 dan berakhir pada bulan Maret 2018. Pendanaan tidak dipergunakan untuk kegiatan- kegiatan selain kegiatan yang dipaparkan dalam proposal proyek. Pengelolaan proyek dan keuangan akan mengikuti mekanisme pendanaan APBN, termasuk pelaporannya. Sekretariat ICCTF dapat memfasilitasi dan membina kemampuan staff pelaksana program dalam hal keuangan dan administrasi. Bagian 4: Bagaimana dan kapan bisa mengajukan usulan program Setelah undangan untuk memasukkan usulan program diumumkan, pengusul program bisa menyampaikan usulan program ke Sekretariat ICCTF. Usulan program harus dibuat dengan menggunakan formulir usulan program ICCTF yang bisa diunduh dari website ICCTF (http://www.icctf.or.id/call- for- proposals- p- 2265- en/). Satu pengusul program bisa menyerahkan lebih dari satu usulan program. Usulan program harus dibuat dan diserahkan dalam bentuk format elektronik (MS Word 2003 compatible atau versi yang lebih baru) melalui email ke sgp@icctf.or.id
paling lambat tanggal 24 Desember 2015 jam 17.00 WIB. Usulan program harus mengikuti limit jumlah halaman yang tertera didalam formulir/template dan usulan program bisa dibuat dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Selain itu, dokumen dan lampiran- lampiran harus tidak melibihi 20MB. Usulan program yang diserahkan setelah batas penerimaan berakhir tidak akan diterima. Bagian 5: Siapa Yang Bisa Mengajukan Usulan Program Undangan untuk memasukkan usulan program ini ditujukan kepada organisasi masyarakat sipil dengan pengalaman kerja dibidang mitigasi perubahan iklim, adaptasi, dan pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat. Organisasi masyarakat sipil yang bisa mengajukan usulan program untuk mendapatkan dana adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), perguruan tinggi/universitas, lembaga penelitian, serta lembaga riset non- pemerintah. Pengusul program harus mempunyai status badan hukum dan system pengelolaan kerja dan system keuangan yang mapan. Pengusul program juga harus menyiapkan informasi pendukung (legal documents) yang diserahkan bersamaan dengan usulan proyek, termasuk: Fotokopi akta notaris (if applicable) Fotokopi SOP (standard operating procedure) system pengelolaan keuangan Struktur organisasi NPWP organisasi/institusi SPT Pajak Bagian 6: Program ini TIDAK bisa mendanai Pembangunan infrastruktur skala besar. Kegiatan proyek yang menimbulkan dampak lingkungan dan dampak sosial negatif yang penting, termasuk ancaman terhadap species flora dan fauna yang penting, dan program yang memerlukan penggusuran penduduk secara paksa (involuntary resettlement). Bagian 7: Kriteria Evaluasi Usulan Proyek Usulan proyek akan dievaluasi berdasarkan kinerja yang diharapkan, dan kriteria berikut ini: 1. Pemahaman terhadap substansi Kwalitas analisa dampak perubahan iklim pada kasawan rencana proyek; Potensi perubahan paradigma dan potensi untuk peningkatan (upscaling) ke skala yang lebih besar/luas dan replikasi (replication) ditempat lain; Sangat dibutuhkan oleh penerima sasaran program (program beneficiaries); Kesesuaian dengan kebijakan dan strategi perubahan iklim nasional dan regional serta kebijakan pembangunan, dan dukungan dari komunitas local; Menunjukkan Efektivitas dan efisiensi; Potensi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan; 2. Kapasitas dan pengalaman lembaga pelaksana 3. Personil (agar dilampirkan daftar riwayat hidup, masing- masing tidak melebihi 5 lembar) 4. Prioritas akan diberikan pada proposal yang mengikut sertakan satu atau beberapa komponen berikut ini: (i) small- holder, (ii) swasta (private sector); dan (iii) pemerintah daerah.
Bagian 8: Jadwal Evaluasi Usulan Proyek ICCTF akan menghubungi pengusul program yang usulan programnya masuk dalam shortlist pada tanggal 29 Januari 2015 atau sebelumnya untuk menjadwalkan interview dengan tim seleksi. Bagian 9: Alamat ICCTF Pertanyaan- pertanyaan mengenai proses pembuatan usulan program agar ditujukan ke alamat berikut ini: Sekretariat ICCTF Wisma Bakrie 2 Building, Lantai 20 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B- 2, Jakarta 12920, Indonesia Tel: +62 21 57945760, Fax: +62 21 57945759, Email: sgp@icctf.or.id Web: www.icctf.or.id