Sesi 8: Pemberitaan tentang Masalah Gender

dokumen-dokumen yang mirip
Sesi 7: Pelecehan Seksual

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

SELF & GENDER. Diana Septi Purnama.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

Konsep Gender.

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang gender telah menjadi bahasan analisis sosial, menjadi pokok

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. upaya dari anggota organisasi untuk meningkatkan suatu jabatan yang ada.

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

PERSPEKTIF GENDER DALAM UNDANG-UNDANG KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Wahyu Ernaningsih

Abstraksi. Kata Kunci : Komunikasi, Pendampingan, KDRT

BAB I PENDAHULUAN. khalayak. Karena menurut McLuhan (dalam Rakhmat,2008:224), media

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mediator utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasi, menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media massa. setiap pagi jutaan masyarakat mengakses media massa.

2016 ISU FEMINITAS DAN MASKULINITAS DALAM ORIENTASI PERAN GENDER SISWA MINORITAS

BAB VI PERSEPSI IDENTITAS GENDER DAN AGEN SOSIALISASI YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan bisnis di suatu negara telah tumbuh. berkembang dengan ditandai oleh masuknya para pelaku bisnis baru dalam

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB VII HUBUNGAN SOSIALISASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA ANGGOTA KOPERASI DENGAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

ALASAN PEMILIHAN JURUSAN PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN 2012)

Persoalan dan strategi penting

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alfian Rizanurrasa Asikin, 2014 Bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kesadaran gender siswa

yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak wanita yang bekerja di sektor formal. Ada yang sekedar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini audit telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender

BAB III. Perbedaan individual

BAB I PENDAHULUAN. diakses 28/9/ :38 AM 2

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

Media massa berperon dalam menanamkan false consciousness,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PROFIL GENDER DAN AGEN SOSIALISASI MAHASISWA TPB TAHUN AJARAN 2007/2008. Komposisi mahasiswa TPB IPB menurut jenis kelamin disajikan pada

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

PANDUAN PENDAMPINGAN DAN WAWANCARA TERHADAP KORBAN PERDAGANGAN ANAK:

EVA IMANIA ELIASA, M.Pd

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

2. Konsep dan prinsip

Kode Etik Jurnalistik

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB I PENDAHULUAN. Pada masyarakat yang menganut sistem patriarkhi seringkali menempatkan lakilaki

60 menit tahun. Misi: Kesetaraan Gender. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan. Total waktu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu yang berkeluarga mendambakan kehidupan yang harmonis

Perilaku Mengajar 1. Dr. Jan H. van Doleweerd. Faktor-Faktor yg memengaruhi Cara Kita Mengajar Karakteristik Pribadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Temuan yang diperoleh dalam kajian penelitian tentang penerapan Manajemen Keragaman adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEREMPUAN DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

Di Ujung Pantai Gelap, Pasti Ada Mercusuar

Pengalaman dan Perjuangan Perempuan Minoritas Agama Menghadapi Kekerasan dan Diskriminasi Atas Nama Agama

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

1. Mempraktikkan kesadaran budaya dalam praktikkerja. 2. Menerima keragaman budaya sebagai dasar hubungan kerja profesional yang efektif

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

01 Meninjau Narasi 1.1. Analisa bentuk narasi untuk menghasilkan narasi yang siap untuk penulisan bagian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PRASANGKA, DISKRIMINASI & STEREOTYPE

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. para pekerja seks mendapatkan cap buruk (stigma) sebagai orang yang kotor,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi perusahaan dengan para pemangku kepentingan yang berisi informasi hasil

FENOMENA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. dialami perempuan, sebagian besar terjadi dalam lingkungan rumah. tangga. Dalam catatan tahunan pada tahun 2008 Komisi Nasional

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Gangguan identitas gender adalah suatu gangguan yang membuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

Renungan untuk Hari Kartini MEMBANGUN KONSEP DIRI PEREMPUAN YANG ADIL GENDER Oleh Nenden Lilis A.

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan suatu alat. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan dan dialami serta disadari oleh manusia dan masyarakat Indonesia.

KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi risiko 1 LAMPIRAN 2. Definisi dan tujuan

Kognisi Sosial. (Berpikir mengenai dunia sosial)

SEKOLAH RAMAH ANAK MENUJU PENDIDIKAN RAMAH ANAK

BAB I PENDAHULUAN. kelamin, anatomi biologis dan hormon-hormon dalam tubuh. Hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Membangun Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dan Dilandasi Semangat Gotong Royong

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

Transkripsi:

Sesi 8: Pemberitaan tentang Masalah Gender 1

Tujuan belajar 1. Memahami arti stereotip dan stereotip gender 2. Mengidentifikasi karakter utama stereotip gender 3. Mengakui stereotip gender dalam media dan mempelajari cara menghindari stereotip sewaktu menyampaikan laporan/berita 4. Memahami elemen-elemen penting dari laporan yang seimbang gender dan sensitif gender 2

Apa itu stereotip gender? Generalisasi sederhana tentang atribut, perbedaan dan peran gender dari individu dan/atau kelompok. Mungkin positif atau negatif, tapi jarang menyampaikan informasi akurat tentang hal lain. Stereotip gender ada bila masyarakat secara otomatis menerapkan asumsi gender kepada orang lain tanpa melihat bukti sebaliknya. Banyak orang mengakui bahaya stereotip gender, namun tetap membuat bentuk generalisasi secara sadar maupun tak sadar. Stereotip gender muncul dalam berbagai bentuk. 3

Stereotip gender yang umum Stereotip/anggapan masyarakat tentang laki-laki dan perempuan Perempuan Penurut Emosional Lemah Pendiam Rapih/bersih Artistik Atas dasar perilaku dan pribadi mereka Ibu rumah tangga Berorientasi bahasa dan literatur (topik lembut ) Laki-laki Otoriter Rasional Kuat Bersuara lantang Kotor Atletis Pencari uang (pencari nafkah) Berorientasi matematika dan ilmiah (topik keras ) 4

Peran gender vs stereotip gender Peran gender memperkuat stereotip gender Peran gender bersifat kultural dan pribadi. Ia menentukan bagaimana laki-laki dan perempuan harus berpikir, berbicara, berpakaian dan berinteraksi di tengah masyarakat. Belajar memainkan peran dalam proses pembentukan peran gender. Skema gender tertanam dalam kerangka kerja kognitif tentang apa yang didefinisikan sebagai maskulin dan feminin. Berbagai agen sosialisasi (orang tua, guru, rekan kerja, film, televisi, musik, buku dan agama) mengajarkan dan memperkuat peran gender selama masa hidup. 5

Stereotip media Media sering dipersalahkan karena menciptakan dan mempertahankan stereotip. Stereotip media terjadi saat media membentuk karakteristik beberapa individu dalam suatu kelompok terhadap keseluruhan kelompok individu tersebut. Stereotip media sering bersifat negatif (misalnya dengan menggambarkan aspekaspek negatif dari karakteristik suatu kelompok) dan biasanya dilakukan secara berlebihan. Minoritas biasanya merupakan kalangan yang paling dirugikan oleh stereotip media, dan perempuan kemungkinan besar adalah korban yang diketahui paling dirugikan. Respon media terhadap tuduhan stereotip biasanya adalah bahwa media hanya menampilkan sikap masyarakat terhadap satu kelompok tertentu. Para kritikus media berpendapat sebaliknya karena beberapa stereotip sebenarnya diciptakan oleh media itu sendiri sedangkan banyak stereotip lain dipaksakan dan diperkuat oleh pemakaian stereotip ini secara terus-menerus oleh media. 6

Menghindari stereotip saat menyampaikan berita Apa itu peran media dibandingkan stereotip (gender)? Ketimbang memperkuat stereotip (gender), media seharusnya bersikap proaktif dalam memerangi stereotip. Hal ini dapat dilakukan dengan menggambarkan perempuan sebagai sosok yang setara dengan laki-laki, dan bukan tunduk terhadap laki-laki. Dalam masyarakat modern, perempuan perlu digambarkan sesuai realita, dan bukan seperti yang digambarkan masyarakat pada tempo dulu. Di lingkungan masyarakat yang lebih konservatif, media perlu menggambarkan perempuan apa adanya, namun hal ini perlu dilakukan secara seksama agar tidak menyakiti sensitivitas budaya. Media, sebagai sarana komunikasi yang luas dan jauh jangkauannya, memiliki kekuatan untuk mendidik dan mengubah pendapat masyarakat. Wartawan tidak boleh takut menggunakan kekuatan mereka untuk memerangi stereotip gender. Meskipun demikian, kita perlu selalu bersikap bijakasana dan menghormati norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat. 7

Membedakan fakta dari opini (1) Perbedaan antara fakta dengan opini mungkin akan tampak jelas, tapi wartawan yang kurang berpengalaman biasanya memasukkan opini sendiri dalam berita mereka. Fakta adalah sesuatu yang secara empiris benar dan didukung bukti. Contoh fakta: Pengadilan menghukum seorang pemilik pabrik karena tidak membayar upah kepada seorang pekerja kontrak. Opini adalah keyakinan yang dapat atau tidak dapat didukung bukti. Opini biasanya merupakan pernyataan subyektif yang mungkin merupakan hasil perasaan atau interpretasi seseorang tentang suatu fakta. Contoh opini: Dikarenakan pemilik pabrik gagal melaksanakan kewajibannya, ia dikenai hukuman. Opini dapat dilaporkan selama ia menunjukkan pendapat orang yang diwawancarai dan bukan pendapat Anda sendiri, dan selama pemirsa dapat memahami pendapat orang tersebut. 8

Membedakan fakta dari opini (2) Latihan: Ini fakta atau opini? Perempuan Indonesia lebih cantik dari perempuan lain di Asia. Bu Megawati Sukarnoputri adalah Presiden perempuan pertama di Indonesia dan perempuan keempat yang memimpin negara yang didominasi umat Muslim. Bu Sri Mulyani Indrawati, yang diangkat sebagai Managing Director, World Bank Group bulan Juni 2010 lalu, adalah seorang perempuan yang sangat pandai. Orang Batak suka terus-terang, sedangkan orang Jawa lemah lembut. Persoalan tentang perempuan tidak banyak diberitakan oleh media di Indonesia. Indonesia adalah negara yang paling parah terkena dampak krisis keuangan Asia tahun 1997-1998. Krisis keuangan tahun 1997-1998 memicu gelombang protes masyarakat terhadap Orde Baru sehingga memaksa Suharto mengundurkan diri bulan Mei 1998. Revisi UU no. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri lama tertunda. Di Indonesia, kelompok etnis terbesar dan dominan secara politis adalah orang Jawa. Moto nasional Indonesia "Bhinneka Tunggal Ika" (Berbeda-beda tapi tetap satu) menjelaskan keanekaragaman yang membentuk negeri ini 9

Berita yang sensitif gender (1) Elemen penting dari berita yang sensitif dan seimbang secara gender: Agar media dapat menggambarkan masyarakat kita secara akurat dan menghasilkan liputan yang lengkap dan beraneka ragam, berita perlu mencerminkan dunia seperti yang dilihat melalui mata perempuan dan laki-laki. Semua wartawan, baik laki-laki maupun perempuan, dapat membantu mengubah sikap dengan menggambarkan perempuan apa adanya dan bukan melanggengkan stereotip berbasis gender. Pastikan Anda sudah memahami betul tentang topik Anda. Teliti subyek Anda secara seksama, agar dapat memastikan ia seimbang, akurat dan jelas. Selalu melihat suatu kasus dari segala sudut yang mungkin agar dapat memperoleh pemahaman luas tentang persoalan yang ada. Adakan interview dengan semua pihak yang terlibat dalam kasus tersebut agar dapat memahami persepsi mereka dan melaporkannya dengan cara yang tidak bias. Jangan pernah memihak. Pastikan Anda benar secara etis, yaitu tidak melanggar kode etik media dan/atau HAM, terutama saat memberitakan masalah sensitif, seperti kasus pelecehan seksual 10

Berita yang sensitif gender (2) Bersikap kreatif dalam menyampaikan berita agar dapat menarik perhatian pemirsa. Perkenalkan konsep dan ide baru. Perlu diingat bahwa masyarakat lebih mudah mengingat dan menyerap informasi bila disajikan dengan cara yang menarik. Kenali pemirsa Anda. Tanyakan pada diri sendiri apa yang ingin didengar pemirsa? Bayangkan jika Anda bercerita ke seorang teman, hal apa yang paling menarik dan penting dari cerita tersebut? Sampaikan hanya hal-hal tersebut saat menyampaikan berita. Jangan takut untuk melakukan hal yang lebih dari sekedar bercerita agar dapat mendidik pemirsa Anda. Jangan takut untuk menggoyang keyakinan umum, ingat untuk tidak melanggar sensitivitas sosial dan budaya. Sampaikan kemungkinan implikasi manusia, sosial dan hukum dari persoalan yang diliput. Sampaikan berita menggunakan gaya naratif yang berbeda. Ketahui cara mendapatkan berita dan hampiri orang yang akan diwawancarai, agar mereka merasa nyaman menyampaikan cerita kepada Anda. 11