BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MODUL PROSEDUR DAN PELATIHAN KERJA. Miftakhul Farida Susanti

BAB I PENDAHULUAN. satunya yaitu organisasi di harapkan memiliki karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. PUSDIKLAT PNS Pemerintahan Kabupaten Badung 1

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sektor pemerintahan, turut bertanggung jawab atas keberhasilan dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan mutu atau kinerja pegawai melalui pendidikan dan pelatihan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan Nomor: SK.74/II-Peg/2005 Tanggal: 12 Juli 2005

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Sumberdaya Penentu Keberhasilan Kerja Aparatur Badan Kepegawaian,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Balakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. Penyelenggaraan. Seleksi. Diklat PIM II. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam maupun luar organisasi. upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama

BAB II TINJAUAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa memerlukan dua asset utama yaitu sumber

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PIMPINAN IV TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI. kualitas sumber daya manusianya melalui penyelenggaraan diklat secara terus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Kemampuan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dan semakin maju, baik

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan yang sistematis dan

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SENTRALISASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia di aparat pemerintahan. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan senantiasa terjadi secara terus menerus dalam

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah satu proses pemanfaatan. untuk mencapai tujuan menurut I Komang Ardana (2012:5).

BAB II LANDASAN TEORI. upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. negeri sipil dalam jabatan struktural menjelaskan untuk mewujudkan tujuan

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-004/A/J.A/01/2002

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 72 TAHUN 2012

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Jl. KH. Dimyati No. 27 Telp./Fax (0357) Pacitan

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II MERANCANG PROYEK PERUBAHAN

Pembinaan ASN melalui pemberian penghargaan kepada ASN berprestasi di lingkungan (Badan Litbang SDM) memiliki maksud antara lain untuk:

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia adalah aset atau unsur yang paling penting diantara

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana latar belakang dilakukannya

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat. dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. antara lain, dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

Jakarta, Juli 2009 Rektor Universitas Terbuka. Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed, Ph.D NIP

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pada. suatu organisasi atau instansi pemerintah maupun swasta.

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban tersebut terdapat suatu tujuan yang sama yakni mengharapkan suatu

Aji Yerico Defriandi 1

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia mempunyai peranan yang penting bagi suatu organisasi, sumber daya manusia memiliki arti penting yaitu terletak pada kemampuannya bekerja secara sukarela dan positif terhadap tujuan pelaksanaan pekerjaan dan memanfaatkan kesempatan yang di peroleh untuk mencapai kepuasan terhadap hasil kerjanya. Sehingga dapat memberikan kontribusi dan prestasi kerja yang optimal untuk membantu pencapaian perusahaan. Pendidikan dan pelatihan dalam setiap organisasi memiliki peranan yang sangat penting karenan pada saat kondisi seperti sekarang ini banyak organisasi yang menyadari banyak sekali kesalahan dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi yaitu seperti perubahan dari luar organisai maupun dari dalam organisasi, perubahan ini harus di respon dengan tepat oleh organisasi, agar dapat segera disesuaikan sesuai kondisi organisasi dan tidak merugikan organisasi. Untuk menghadapi dan menjawab perubahan tersebut dapat dilakukan dengan bermacam cara, salah satunya adalah diklat. Itulah sebabnya mengapa diklat sangat penting bagi suatu organisasi dan seorang pemimpin organisasi. Seperti yang pernah di katakan oleh dosen mata kuliah Manajamen SDM di Universitas Widyatama yaitu Bapak Rd. Herman Sofyandi, S.E., M.M. bahwa pendidikan merupakan cara pembelajaran yang bersifat teori yang di persiapkan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan karyawan serta tanggung jawab karyawan pada masa yang akan datang. Sedangkan pelatihan merupakan cara pembelajaran secara praktikum atau praktek secara langsung agar meningkatkan keahlian dan keterampilan karyawan agar dapat melakukan pekerjaan lebih efektif. Diklat biasa digunakan pada saat seseorang telah menjadi pegawai dari suatu organisasi didunia perusahaan maupun di dunia aparatur negara seperti diklat pegawai negri sipil. Pegawai negri sipil adalah unsur utama sumber daya aparatur negara, yang mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. Dengan kata lain, keberhasilan atau kemunduran tergantung pada keahlian dan keterampilan masing masing yang bekerja di dalamnya. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/diklat_prajabatan) Untuk kepentingan meningkatan kinerja sumber daya aparatur secara berkelanjutan maka di selenggarakan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan untuk pegawai negeri sipil tingkat III (Diklatpim tingkat II) secara konsisten

melalui lembaga pengelolaan sumber daya apartur terpadu yaitu Badan Kepegawain Daerah Kota Bandung. Badan Kepegawain Daerah kota Bandung adalah badan aparatur negara yang mengurus dan melayani pegawai negeri sipil kota bandung, Diklatpim tingkat III biasa di selenggarakan oleh sub. Diklat BKD kota bandung. Tujuan penyelenggaraan Diklatpim tingkat III adalah mengembangkan kompetensi kepemimpinan taktikal pada pejabat struktural eselon III yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing masing. Pada saat penyelenggaraan di mulai peserta dituntut unutk menunjukan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan di unit kerjanya, memimpin perubahan tersebut hingga mendapatkan hasil yang signifikan. Pentingnya diklatpim ini sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000, diklat prajabatan (golongan I, II, dan III) yang bertujuan untuk, Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil (PNS) sesuai dengan kebutuhan instansi, Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharui dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa, Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat, dan yang terakhir Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Menteri Dalam Negeri No.31 tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, Maka salah satu upaya untuk mewujudkan aparatur yang professional dan kreatif dapat dilaksanakan melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Kegiatan Diklat merupakan proses peningkatan kompetensi aparatur agar mampu menghasilkan kinerja yang optimal melalui transfer pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu agar memenuhi syarat dan cakap dalam melaksanakan pekerjaannya. Maka berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik unuk melakukan penelitian dan membuat laporan Tugas Akhir tentang pelaksanaan Program Diklat Pegawai Negeri Sipil Kota Bandung oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung subag Diklat. Adapun judul yang diambil dalam Tugas Akhir ini adalah Tinjauan Pelaksanaan Program Diklat Kepemimpinan Pegawai Negeri Sipil Kota Bandung Tingkat III pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung.

Periode 2013-2014 1.2. Identifikasi Masalah Melihat latar belakang yang dikemukakan, maka penulis merumuskan permasalahannya yaitu : 1. Bagaimana proses perencanaan Diklat kepemimpinan pegawai negeri sipil Kota Bandung Tingkat III di Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung periode 2013/2014? 2. Bagaimana proses pelaksanaan Diklat kepemimpinan pegawai negeri sipil Kota Bandung Tingkat III di Badan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung periode 2013/2014? 3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi proses Diklat Kepemimpinan para PNS tingkat III DI Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung periode 2013/2014? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi sebagai bahan penyusunan Laporan Tugas Akhir, yang selanjutnya akan di gunakan sebagai syarat untuk menempuh ujian sidang akhir diploma III. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan Diklat kepemimpinan pegawai negeri sipil Kota Bandung Tingkat III di Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung periode 2013/2014 2. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan Diklat kepemimpinan pegawai negeri sipil Kota Bandung Tingkat III di Badan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung periode 2013/2014? 3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi proses Diklat Kepemimpinan para PNS tingkat III DI Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung periode 2013/2014? 1.4. Kegunaan Penelitian Dalam menjalankan setiap kegiatannya manusia harus mendasarkan pada asas manfaat dan kegunaan, baik bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan sekitarnya. Demikian pula penelitian ini sebagai suatu penelitian akademik maka diharapkan akan mempunyai manfaat dan kegunaan bagi penulis

khusunya dan bagi masyarakat luas pada umumnya. Secara ringkas penelitian ini di harapkan dapat memberi kegunaan bagi berbagi pihak, yaitu : 1. Bagi perusahaan, di harapkan hasil penelitian ini dapat berguna dalam meberikan sumbangan pemikiran untuk pelaksanaan pelatihan selanjutnya yang di lakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung. 2. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu proses pembelajaran guna menambah serta mengembangkan wawasan, pengalaman, serta pengetahuan dalam memahami masalah-masalah yang ada didalam perusahaan menyangkut pelaksanaan pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan. 3. Bagi pihak lain, di harapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan atau masukan bagi semua pihak yang yang berkepentingan terutama dalam masalah pengadaan kegiatan pelatihan dan pengembangan keterampilan PNS. 1.5.Metode Penelitian Untuk memeperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono(2009:21), metode penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk mengambil kesimpulan secara luas. Maka penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang menggunakan satu variable dengan memberikan gambaran sesuai keadaan sebenarnya, menyajikan serta menganlisinya, kemudian mengumpulkan data dan informasi sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas pada objek yang di teliti. Adapun metode yang dipergunakan untuk memperoleh data tersebut: 1. Studi lapangan Studi lapangan yaitu teknik pengumpulan dan menyeleksi data yang akan diperoleh dari lokasi penelitian secara langsung. Menurut Sumadi Suryabrata (2011:80) Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan : adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat. Studi Lapangan dapat dilakukan dengan cara : a. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengsn mengadakan pengamatan langsungdan pencatatan objek yang di teliti. b. Wawancara

Menurut Esternberg (dalam Sugiono, 2009: 231): Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. c. Metode Dokumentasi Menurut Burhan Bungin ( 2009 : 121 ) Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data historis, dimana informasi disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter. Sedangkan Sugiyono ( 2009 : 329 ) menyatakan bahwa Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. 2. Studi kepustakaan Pada studi ini di dilakukan dengan membaca, mendalami berbagai literature yang erat hubungannya dengan masalah diatas. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang bersifat teoritas yang akan dipergunakan sebagai dasar perbandingan dan pembahasan. 1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian yang akan dijadikan sebagai obyek pengambilan data adalah Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung.yang berlokasi di jalan Wastukencana No.2 Bandung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 15 september 2014 sampai dengan tanggal 15 oktober 2014