PENINGKATAN SISTEM PENGELOLAAN DAN BANTUAN PENDIDIKAN DARI PUSAT KE DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBINAAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN ISLAM

Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

SURAT EDARAN Nomor : 110/C/KU/ /C/KU/2008

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156 /PMK.07/2007 TENTANG

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG

SURAT EDARAN Nomor: 348/C/KU/2009

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.07/2010 TENTANG

No PS 2009 TAHUN Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO

PANDUAN PELAKSANAAN BANTUAN BEASISWA UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.284, 2010 KEMENETERIAN KEUANGAN. Tunjangan Profesi Guru. Daerah. Pedoman.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.07/2011 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN ASOSIASI KEILMUAN TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

Bagian Kedua Kepala Dinas

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.07/2010 TENTANG

2011, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA PRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA (PTAIS) TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 5 TAHUN 2010

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN ANGGARAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 247/PMK.07/2010 TENTANG

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MADRASAH TSANAWIYAH DAN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN TEMPAT UJI KOMPETENSI 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN TEMPAT UJI KOMPETENSI

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 60/PMK.07/2008 TENTANG DANA ALOKASI CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU

2013, No

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

Nomor: A.n. Direktur Jenderal Direktur Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah. Dr. H. Imam Tholkhah, MA NIP

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Tata Kelola Keuangan Pelaksanaan Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal Tahun Anggaran 2017

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 556/KMK.03/2000 TENTANG TATA CARA PENYALURAN DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

NOMOR REGISTRASI GURU (NRG)

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN. (MA) TAHUN PELAJARAN 2012t2013

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN PESANTREN KILAT PAI SD NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/ 675 /2014

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

Penghapusan Hutang PDAM Kabupaten Polewali Mandar Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2017 Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Intan Ahmad. ~ i ~

Pedoman Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik 2017 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2014 SERI A.5...

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 1 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 201/PMK.07/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

MEKANISME PENYALURAN DAN KRITERIA PENERIMA TUNJANGAN KHUSUS

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SISWA MISKIN TAHUN 2014

SURAT EDARAN Nomor : 2015/C/KU/2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PENINGKATAN SISTEM PENGELOLAAN DAN BANTUAN PENDIDIKAN DARI PUSAT KE DAERAH 1

LATAR BELAKANG Keberhasilan pembangunan pendidikan Islam dapat dilihat berdasarkan tiga pilar kebijakan pembangunan pendidikan: 1. Perluasan dan pemerataan akses; 2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing 3. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan. 2

Latar Belakang (lanjutan) Kebijakan desentralisasi pendidikan berimplikasi pada munculnya tantangan baru yang menuntut sinergi pembangunan pendidikan Islam dengan kebijakan desentralisasi dan Otonomi Daerah. Salah satu implikasinya adalah tidak tersedianya dana yang memadai untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan Islam di daerah karena tidak boleh mendapatkan alokasi dana dari APBD setempat. Untuk mengimbangi kekurangan dana ini, Ditjen Pendidikan Islam mulai mengurangi porsi bantuan yang dikelola di Pusat dan secara berangsur mulai mendistribusikan bantuan ke daerah. 3

Kebijakan Umum Mengacu kepada tiga kebijakan pembangunan pendidikan Islam dalam Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Pendidikan Islam 2004-2009, sebagaimana dinyatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004 2009 bidang Pendidikan. Tiga kebijakan tersebut terdiri dari: 1. Perluasan dan Pemerataan Akses; Ditujukan kepada upaya perluasan daya tampung satuan Pendidikan Islam dengan mengacu kepada skala prioritas nasional dengan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. 2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing; Diarahkan pada peningkatan mutu Pendidikan Islam sehingga dapat memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) 3. Peningkatan Tata Kelola dan Pencitraan Diarahkan pada pembenahan perencanaan jangka menengah dengan menetapkan kebijakan strategis serta program-program yang didasarkan berdasarkan skala prioritas 4

Kebijakan Strategis di Bidang Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan 1. Peningkatan kapasitas daya tampung dengan merehabilitasi bangunan dan fasilitas fisik pendukung proses pembelajaran lain; 2. Pembangunan unit-unit sekolah baru; 3. Penyelenggaraan wajib belajar pendidikan dasar dan pendidikan kesetaraan oleh lembaga-lembaga pendidikan keagamaan non-formal; 4. Peningkatan peran pendidikan non-formal dan informal; 5. Peningkatan bantuan bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam yang dikelola masyarakat (swasta); 5

Kebijakan Strategis di Bidang Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing 1. Rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi; 2. Peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan; 3. Sertifikasi guru dan dosen; 4. Pemberian Tunjangan Fungsional Guru Non-PNS 5. Pengembangan konsorsium kurikulum pendidikan Islam; 6. Pengembangan madrasah internasional; 7. Peningkatan kinerja riset pendidikan Islam; 8. Pengembangan Ma'had PTAI; 9. Peningkatan Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah; 10. Peningkatan Pemanfaatan ICT dalam proses belajar-mengajar; 11. Peningkatan kerjasama dengan lembaga/kementerian dan instansiinstansi terkait, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan lembaga donor dalam dan luar negeri. 6

Kebijakan Strategis di Bidang Peningkatan Tata Kelola dan Pencitraan 1. Peningkatan peran pengawas pendidikan; 2. Peningkatan infrastruktur manajemen pendidikan; 3. Peningkatan Pemanfataan ICT dalam tata kelola pendidikan; 4. Pengembangan database dan sistem pengawasan pemberian bantuan; 5. Pengembangan mekanisme pelaporan; 6. Pengembangan nilai-nilai budaya religius dan peningkatan profesionalisme aparat birokarasi pendidikan; 7. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam tata kelola pendidikan; 8. Perumusan regulasi pendidikan yang berpihak terhadap pendidikan Islam; 9. Pengembangan kapasitas dan tata kelola pendidikan yang bersinergi dengan kebijakan Otonomi Daerah 10. Peningkatan citra positif pendidikan Islam; 7

PROGRAM STRATEGIS 1. Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi GPAI pada Satuan Pendidikan; 2. Pengembangan Budaya Religius pada Satuan Pendidikan; 3. Pengembangan MI-MTs Terpadu; 4. Pengembangan Program Vokasional pada MA; 5. Pengembangan Madrasah Internasional; 6. Pengembangan Ma'had PTAI 7. Pengembangan Pondok Pesantren Unggulan; 8. Pengembangan Community College pada Pondok Pesantren; 9. Peningkatan Kerjasama Luar Negeri; 10. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan; 11. Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 12. Pengembangan Sistem Perencanaan Pendidikan Islam; 13. Pengembangan Sistem Penganggaran Pendidikan Islam; 14. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pendidikan Islam; 15. Peningkatan Kapasitas Institusi Satuan Pendidikan; 16. Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 17. Peningkatan Infrastruktur Manajemen Pelayanan pendidikan; 18. Peningkatan Pemanfaatan ICT dalam Proses Pembelajaran dan Tata Kelola Pendidikan; 19. Pencitraan Pendidikan Islam 8

Program Prioritas 2008: Direktorat Pendidikan Madrasah: Bantuan Operasional Siswa (BOS); Madrasah Internasional; Tunjangan Fungsional Guru Non-PNS; Beasiswa Pendidik dan Tenaga Kependidikan; Pembangunan Unit Sekolah Baru; Direktorat Pendidikan PD Pontren: Beasiswa Siswa/Santri Berprestasi; Bantuan Insentif Guru Madrasah Diniyah Bantuan Politeknik dan community college 9

Program Prioritas 2008 (lanjutan) Direktorat Pendidikan Tinggi: Sertifikasi Dosen; Peningkatan Kerjasama Luar Negeri Pengembangan Ma'had PTAI; Direktorat PAIS: Pengadaan buku pelajaran PAI; Beasisiswa S2 GPAI Sekretariat: Pencitraan Pendidikan Islam; Peningkatan Kompetensi Guru Mismatch (dual competency); Pemetaan Pendidikan 10

Tahun 2008 Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 905.217.052.000 (sembilan ratus lima milyar dua ratus tujuh belas juta lima pulh dua ribu rupiah). Jumlah ini menurun sebesar Rp 365.636.954.000 atau 28,77% dari anggaran tahun 2007 sebesar Rp 1.270.854.006.000 No Program Pembangunan Pendidikan Tahun 2008 Anggaran 1 PAUD 8.000.050.000 2 Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 307.229.007.000 3 Pendidikan Menengah 90.064.293.000 4 Pendidikan Tinggi 81.050.000.000 5 Pendidikan Non-Formal dan Informal 23.049.500.000 6 Pelayanan Bantuan Terhadap Pendidikan 221.347.354.000 7 Peningkatan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan 148.877.025.000 8 Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 40.000.000 9 Penerapan Kepemerintahan yang Baik 25.559.823.000 Jumlah 905.217.052.000 11

ANGGARAN PER UNIT KERJA SEKRETARIAT = 83.151.823.000 MADRASAH = 489.047.454.000 PONTREN = 176.974.525.000 PAIS = 60.952.000.000 DIKTIS = 95.091.250.000 12

ANGGARAN PER BELANJA (dalam ribuan Rp) 13

BANTUAN DITJEN PENDIDIKAN ISLAM TUJUAN DAN SASARAN Tujuan pemberian bantuan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam adalah : Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan Islam Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan pelaksanaan tugas tenaga pendidik pada lembaga-lembaga pendidikan Islam Mendorong peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan Islam Mendorong penguatan tata kelola dan citra unggul dunia pendidikan Islam Sasaran pemberian bantuan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam adalah: Lembaga pendidikan Islam (Madrasah, Pendidikan Diniyah, Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi Agama Islam, Majelis Ta lim, RA/BA/ TA serta TPQ/TKQ;) dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah, dan PTU. Peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan; Yayasan/Orsos/LSM penyelenggara/pengelola lembaga pendidikan Islam; Kelompok Kerja seperti Pokjawas, KKG, MGMP, KKM, Asosiasi, dll. 14

Bantuan Pusat Penurunan alokasi anggaran Ditjen Pendidikan Islam karena sebagian alokasi anggaran sudah didistribusikan ke DIPA daerah (Kanwil). Sisa alokasi bantuan yang masih terdapat dikelola di Pusat dimaksudkan untuk memberikan bantuan yang bersifat lintas daerah, lintas program, (cross section). 15

Mekansime Penyaluran Bantuan Pusat 1. Melakukan seleksi proposal. 2. Melakukan verifikasi. 3. Menberikan rekomendasi penetapan penerima dan besarnya bantuan. 4. Menetapkan pemberian bantuan dengan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam. 5. Menyalurkan dana bantuan kepada penerima bantuan melalui nomor rekening lembaga atau perorangan sesuai mekanisme yang berlaku. 6. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan program bantuan. 7. Melaporkan pelaksanaan program bantuan kepada Menteri Agama. 16

Jenis Bantuan Pusat 17

Jenis Bantuan Pusat (Lanjutan) 18

Jenis Bantuan Pusat (Lanjutan) 19

Jenis Bantuan Pusat (Lanjutan) 20

Jenis Bantuan Pusat (Lanjutan) Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren 21

Jenis Bantuan Pusat (Lanjutan) 22

Bantuan yang dikelola Daerah (Bantuan Prioritas Nasional) 1. Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bantuan untuk pelaksanaan proses pendidikan sebagai upaya untuk meringankan beban pembiayaan oleh para peserta didik atau orang tua/wali 2. BOS Buku. Bantuan pada siswa untuk pengadaan buku mata pelajaran yang diujikan secara nasional 3. Bantuan Tunjangan Fungsional Guru Non-PNS. Bantuan untuk mendukung kesejahteraan guru non-pns dalam melaksanakan fungsinya sebagai tenaga pendidik dalam proses pendidikan Islam 4. Bantuan Sertifikasi Guru. Bantuan untuk pembiayaan sertifikasi guru, baik guru negeri maupun guru swasta 5. Bantuan Tunjangan Profesi Guru. Bantuan untuk menghargai profesi guru yang dibuktikan dengan sertifikat guru (lulus sertifikasi) 6. Bantuan Kualifikasi Guru. Bantuan biaya pendidikan jenjang S-1 bagi guru 7. Bantuan Beasiswa Siswa Miskin. Bantuan untuk peserta didik dari keluarga miskin 8. Bantuan Pembangunan/Renovasi Prasarana Pendidikan Islam. Bantuan untuk pembangunan dan renovasi ruang kelas belajar 23

PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN BANTUAN Tepat Sasaran Bantuan diberikan langsung kepada penerima (orang/lembaga). Tepat Waktu Bantuan disalurkan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan Tepat Jumlah 1. Bantuan yang disalurkan sesuai dengan jumlah yang ditetapkan, tidak ada pemotongan dan tidak ada manajemen fee dalam pelaksanaan program bantuan. 2. Jumlah sasaran penerima sesuai dengan yang telah ditetapkan. Tepat Guna Bantuan digunakan sesuai dengan peruntukannya, tidak boleh digunakan untuk kepentingan lain. Pertanggung Jawaban Penerima Bantuan wajib bertanggungjawab dan melaporkan penggunaan bantuan. 24

TAHAPAN PENGELOLAAN BANTUAN Pelaksanaan program bantuan prioritas nasioal meliputi tahapan-tahapan: (1) sosialisasi, (2) Pendataan dan verifikasi calon penerima, (3) penetapan penerima bantuan, (4) penyaluran bantuan melalui rekening penerima, (5) pemantauan penyaluran bantuan, (6) pemantauan penggunaan bantuan, (7) pelaporan pelaksanaan program bantuan, (8) pelaporan penggunaan bantuan 25

Mekansime Penyaluran Bantuan Daerah 1. Sosialisasi Sosialisasi teknis pelaksanaan program bantuan kepada masyarakat penyelenggara dan pelaksana pendidikan di wilayah masing-masing 2. Pendataan dan Verifikasi Menghimpun dan mengirimkan data calon penerima bantuan kepada Dirjen Pendidikan Islam untuk bahan monitoring. Melakukan verifikasi calon penerima bantuan. 3. Penetapan Penerima Menetapkan daftar penerima bantuan. Membuat SK penerima bantuan. 4. Penyaluran Menyalurkan dana bantuan kepada penerima bantuan melalui nomor rekening lembaga atau perorangan sesuai mekanisme melalui SPM-LS ke KPPN setempat 5. Pemantauan Melakukan pemantauan atas penggunaan bantuan. Melaporkan hasil pemantauan tersebut kepada Dirjen Pendidikan Islam. 6. Evaluasi dan Pelaporan Menghimpun dan mengevaluasi laporan penggunaan bantuan. Melaporkan pelaksanaan program bantuan ke Ditjen Pendidikan Islam. 26

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PUSAT DAN DAERAH NO TAHAP PUSAT DAERAH 01 Sosialisasi 1. Menyusun pedoman pelaksanaan pemberian bantuan 2. Sosialisasi kebijakan dan program bantuan secara nasional 02 Pendataan dan Verifikasi 03 Penetapan Penerima Memverifikasi data calon penerima bantuan Membuat SK bantuan rehab/rkb dan tunjangan profesi guru Menyusun juknis pemberian bantuan Sosialisasi teknis pelaksanaan program bantuan kepada masyarakat penyelenggara dan pelaksana pendidikan di wilayah masing-masing Menghimpun dan mengirimkan data calon penerima bantuan kepada pusat Mengajukan usulan daftar penerima bantuan Membuat SK daftar penerima bantuan non rehab/rkb 27

04 Penyaluran 1. Mengatur pedoman penyaluran dana program bantuan 2. Memproses SE Dirjen Perbendaharaan dalam penyaluran 05 Pemantauan 1. Mengatur pedoman pemantauan pe laksanaan program bantuan 2. Melakukan pemantauan atas penyaluran bantuan 06 Pelaporan Menyusun pedoman pelaporan pelaksanaan dan penggunaan bantuan Menyalurkan dana bantuan sesuai dengan mekanisme penggunaan anggaran yaitu melalui nomor rekening penerima 1. Melakukan pemantauan atas penggunaan bantuan 2. Melaporkan hasil pemantauan tersebut kepada Pusat 1. Menghimpun laporan penggunaan bantuan 2. Melaporkan pelaksanaan program bantuan ke Pusat 28

NO. KEGIATAN WAKTU PENANGGUNGJAWAB 01 Penyusunan dan sosialisasi panduan 02 Sosialisasi dan pendataan calon penerima bantuan 03 Pengusulan daftar penerima bantuan 04 Penetapan daftar penerima bantuan 05 Evaluasi tengah-program (mid-term evaluation) Januari-Februari Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kantor Wilayah Departemen Agama RI Kantor Wilayah Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam 06 Penyaluran dana bantuan Disesuaikan Kantor Wilayah Departemen Agama RI 07 Pemantauan pelaksanaan program bantuan 08 Pemantauan penggunaan program bantuan 09 Pelaporan penggunaan bantuan 10 Pelaporan Pelaksanaan Program Bantuan 11 Pelaporan Nasional Pelaksanaan Program Bantuan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan September- November November- Desember Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kantor Wilayah Departemen Agama Penerima Bantuan Kantor Wilayah Departemen Agama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam 29

PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN Dalam penggunaan bantuan, penerima bantuan harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut : Wajib menggunakan bantuan sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam/Kepala Kanwil Departemen Agama, Petunjuk Teknis dan Peraturan yang berlaku; Wajib melakukan pengelolaan keuangan dengan baik; Merealisasikan bantuan paling lambat satu bulan setelah bantuan diterima; Merealisasikan bantuan dengan tepat guna, tepat sasaran, dan tepat jumlah; Memenuhi ketentuan perpajakan; Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan bantuan secara tertulis kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam c.q pejabat eselon II terkait dan Kepala Kanwil Departemen Agama, paling lambat satu bulan setelah selesai penggunaan dana bantuan. 30

MONITORING DAN PELAPORAN MONITORING Monitoring bantuan dilakukan untuk mengetahui dan memantau proses, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pemanfaatan bantuan. Monitoring dilaksanakan oleh Tim Monitoring yang dibentuk oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama dan atau Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama. Tujuan monitoring adalah : Mengukur capaian sasaran; Mengetahui ketepatan guna, sasaran dan jumlah; Mengetahui manfaat bantuan; Melakukan penilaian dan identifikasi permasalahan yang terjadi, dan memberikan saran pemecahan terhadap permalasahan yang dihadapi. PELAPORAN Pelaporan oleh Tim Monitoring Ditjen Pendidikan Islam dan Kanwil Departemen Agama. Pelaporan oleh Penerima Bantuan: Pemanfaatan bantuan sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam dan atau Kepala Kanwil Departemen Agama, Petunjuk Teknis dan Peraturan yang berlaku; Bukti penggunaan dana bantuan (kuitansi, faktur, dsb); Bukti penyetoran pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan bantuan secara tertulis kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam c.q Direktur terkait dan Kepala Kanwil Departemen Agama, paling lambat satu bulan setelah dana bantuan digunakan. Pelaporan oleh Kantor Wilayah Departemen Agama Menghimpun laporan penggunaan bantuan Melaporkan pelaksanaan program bantuan ke Ditjen Pendidikan Islam. 31

Contoh: Mekanisme Pencairan Bantuan BOS berdasarkan Perdirjen PER-14/PB/2007 tanggal 26 Maret 2007 KPPN KAS NEGARA 3 4 SP2D SPM LS 2 KUASA PENGGUNA ANGGARAN 1 SPP LS DAERAH DAERAH REKENING TIM MANAJEMEN BOS PROV. 5 DAERAH SEKOLAH DAERAH Penerima Bantuan 32

Alur Mekanisme Pencairan Dana Bantuan yang dananya di dalam DIPA Kantor Wilayah atau PTIN 33

34