ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171



dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI

Gracia Stephani Lauwrensius Siti Khairani, M. Ridhwan Jurusan Akuntansi STIE MDP

ANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL

ANALISIS ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT BINA KARNADA

PERTEMUAN 13: PPh Pasal 25 (Umum /Perhitungan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurut Rochmat Soemitro, seperti yang dikutip Waluyo (2008:3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1:

BAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESI PENELITIAN. pemerintah kepada masyarakat guna mewujudkan cita-cita bersama yaitu

EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu

Repositori STIE Ekuitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

EVALUASI MEKANISME PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.HUTAMA KARYA (Persero)

Kata Kunci: Perhitungan, penyetoran, dan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan. untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.

Penerapan e-spt Pajak Pertambahan Nilai dalam Penyampaian Pelaporan Masa Pada PT. Dwi Urip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

ABSTRAK. Kata Kunci : pengenaan, pemotongan pajak penghasilan pasal 23

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. mempunyai pendapat yang berbeda, antara lain:

ABSTRAK. : Pajak Penghasilan, Laporan Keuangan Komersial, Laporan Keuangan Fiskal, Rekonsiliasi Fiskal.

BAB II KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pajak merupakan komponen yang sangat penting dalam keberlangsungan

2017, No tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tenta

Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

BAB III PEMBAHASAN TENTANG PENERAPAN PENGHITUNGAN, PEYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 ATAS WAJIB PAJAK BADAN.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian Pajak sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum

EVALUASI PENERAPAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 ATAS JASA PERAWATAN, PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KENDARAAN PADA CV. ANUGRAH MULTI SARANA

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)

PAJAK PENGHASILAN. Tujuan Instruksional :

Tinjauan Atas Pengunaan e-spt Dalam Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak Badan di Konsultan Pajak TRITAX. Siti Umie Sartika

EVALUASI PENERAPAN PPH PASAL 23 PADA PT. BIN (PERSERO) DI TAHUN 2012

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung.

EVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.FAMILY

BAB II KAJIAN PUSTAKA tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang. perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berkesinambungan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN PADA PKP RI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2012

PAJAK PENGHASILAN PASAL 25

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan. Umum dann Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan

ANALISIS KETENTUAN FISKAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PPh TERHUTANG Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan YPKTH

DAFTAR ISI. JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR...

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Pajak menurut Resmi (2013) adalah kontribusi wajib kepada negara

APAKAH TARIF PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGGUNA NORMA SUDAH ADIL? STUDI KASUS PEDAGANG ECERAN MINUMAN DI JAKARTA BARAT

Analisis Penerapan Pajak Dengan Withholding Tax System Terhadap Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) Pada PT. Bank OCBC NISP Kota Palembang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PPh Pasal 26. Pengantar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang

PELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

BAB I PENDAHULUAN. syarat mutlak yang harus dilakukan oleh pemerintah, demi terwujudnya. kesejahteraan rakyat. Dalam melaksanakan pembangunan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rochmat Soemitro yang dikutip oleh Mardiasmo, (2003:1) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembangunan nasional yang berlangsung terus menerus dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI TETAP DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2014

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Rochmat Soemitro (Mardiasmo 2011:1), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia,

ANALISIS PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 (Studi Kasus Pada PT. Cipta Kridatama)

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 SEBAGAI UPAYA LEGAL UNTUK MENCAPAI EFISIENSI PAJAK PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri, menurut Rochmat Soemitro dalam bukunya Mardiasmo (2011 : 1) :

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers)

Lamhot, S.E., M.Si Dosen Tetap Politeknik Mandiri Bina Prestasi ABSTRAKSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perbedaan pelakuan pajak penghasilan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran yang berkaitan dengan pembangunan

ABSTRAK Kata Kunci :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian, kewajiban dan peran serta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI / PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-undang No.10 Tahun 1998

BAB II LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak Penghasilan. 1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh)

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1983 Tanggal 31 Desember Presiden Republik Indonesia,

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN SPT MASA PPH PASAL 21

BAB II LANDASAN TEORI. Wajib Pajaknya adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

REKONSILIASI FISKAL PADA LAPORAN LABA RUGI PT. DPM UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERHUTANG

II. PASAL DEMI PASAL. Pasal I. Angka 1 Pasal 1. Cukup jelas. Angka 2 Pasal 2

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

Magdalena Judika Siringoringo. Oloan Simanjuntak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

Transkripsi:

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171 Suryanto Kanadi (Suryanto_Kanadi@yahoo.com) Lili Syafitri (Lili.Syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui bagaimana penerapan pajak penghasilan pasal 25 pada CV Indah Utama 171. Metode penelitian yang digunakan terbagi menjadi beberapa bagian pendekatan penelitian yaitu menggunakan pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi untuk pengumpulan data. Teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis laporan keuangan perusahaan, menunjukkan bahwa perhitungan pajak penghasilan yang dilakukan perusahaan belum sesuai dengan Undang-Undang perpajakan No. 36 tahun 2008, dimana terdapat perbedaaan dalam perhitungan pajak penghasilan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah CV Indah Utama 171 melakukan kesalahan perhitungan tarif pajak penghasilan pasal 25 dengan masih menggunakan tarif yang lama yang seharusnya CV Indah Utama 171 menggunakan tarif pajak penghasilan pasal 25 yang terbaru. Kata kunci: PPh Badan Abstract The purpose of this study was to knowing how the application of income tax article 25 on CV Indah Utama 171. The method used is divided into several sections, namely research approach using a descriptive approach. In this study using interviews and documentation techniques for data collection. Analysis using qualitative descriptive analysis method. The results of the analysis of financial statements, income tax calculations indicate that the company has not performed in accordance with Law No taxation 36 of 2008, where there is a difference in the calculation of income tax. The conclusion of this study is CV Indah Utama 171 miscalculated rate of income tax article 25 by still using the old tariff CV Indah Utama 171 should use the income tax rate 25 most recent article. Keywords: Corporate Income Tax 1

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI Pajak merupakan salah satu aspek penting dalam perusahaan dan pemerintah. Bagi perusahaan pajak merupakan cerminan kinerja perusahaan secara keuangan dan dapat meningkatkan kepercayaan para investor atas kinerja keuangan yang terdapat di perusahaan. Sedangkan bagi pemerintah, pajak merupakan pendapatan yang saat ini menjadi salah satu perhatian khusus pemerintah karena pendapatan pemerintah saat ini tidak hanya dari sektor migas yang telah diketahui mengalami penurunan dalam beberapa tahun ini. Pemerintah pada akhirnya meletakkan penerimaan sektor pajak menjadi penerimaan yang perlu ditingkatkan untuk membiayai seluruh pengeluaran negara yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat. Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi, informasi, sosial dan politik, disadari perlu dilakukan perubahan Undang-undang tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan maka pemerintah melalui reformasi perpajakan yakni dengan mengganti official assessment system menjadi self assessment system yakni sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang. Sistem pemungutan pajak di Indonesia adalah menganut self assessment. Self assessment merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang penuh kepada wajib pajak untuk melakukan perhitungan, pembayaran dan pelaporan sendiri atas besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak. Berdasarkan sistem yang dianut oleh Indonesia tersebut, masyarakatlah yang melakukan pendaftaran diri sebagai Wajib Pajak, melakukan perhitungan atas besarnya pajak yang terhutang, melakukan pelaporan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). 2.1 Definisi Pajak Pajak merupakan suatu kewajiban yang menyerahkan sebagian kekayaan kepada negara dan memberikan kedudukan tertentu. Tetapi bukan sebagai hukuman dan tidak ada jasa balik dari negara secara langsung. Untuk memelihara kesejahteraan umum. 2.2 Fungsi Pajak Menurut Suandy (2005, h.14) fungsi pajak dibagi dua,yaitu: 1. Fungsi Budgetair (sumber keuangan negara). 2. Fungsi Regulerend (mengatur). 2.3 Jenis Pajak Menurut Resmi (2007, h.7-8) perpajakan teori dan kasus dibagi ke dalam beberapa kelompok, antara lain: 1. Berdasarkan penggolongannya a. Pajak Langsung b. Pajak Tidak Langsung 2. Berdasarkan sifatnya a. Pajak Subjektif b. Pajak Objektif 3. Berdasarkan lembaga pemungut a. Pajak Pusat b. Pajak Daerah 2.4 Definisi Pajak Penghasilan Menurut pasal 4 ayat 1 Undangundang No. 36 Tahun 2008 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan penghasilan adalah: Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun. 2.5 Subyek Pajak Penghasilan Badan Menurut Waluyo dan Ilyas (2009, h.17) subyek pajak penghasilan badan dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Subyek pajak dalam negeri 2

2. Subyek pajak luar negeri 2.6 Objek Pajak Penghasilan Moljono (2007, h.19) mengemukakan bahwa definisi objek pajak penghasilan adalah: Objek pajak penghasilan merupakan setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk penggantian imbalan, hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan, laba usaha, keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta, penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya, bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan lain karena jaminan, dividen, royalti, sewa, penerimaan atau perolehan pembayaran berkala, keuntungan karena pembebasan utang. 2.7 Definisi PPh Pasal 25 Menurut Resmi (2007, h.74) perpajakan teori dan kasus PPh pasal 25 merupakan angsuran yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam tahun berjalan sebagaimana dimaksud dalam PPh 25 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000. Tujuan pembayaran angsuran setiap bulan itu sendiri dimaksudkan untuk meringankan beban pajak dalam membayar pajak terutang. 2.8 Tarif dan Penerapan PPh Pasal 25 Tarif Pajak PPh Pasal 25 untuk Wajib Pajak Badan untuk Tahun Pajak 2012 dan Tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan pasal 17 Undangundang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 25% (dua puluh lima persen) dikalikan Penghasilan Kena Pajak. 2. Berdasarkan pasal 31 E Undangundang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp. 4.800.000.000,- (empat miliar delapan ratus juta rupiah). 3. Untuk keperluan penerapan tarif pajak jumlah Penghasilan Kena Pajak dibulatkan ke bawah dalam ribuan rupiah. 2.9 Definisi Surat Pemberitahuan (SPT) Menurut UU No. 28 Tahun 2007 yang membahas mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan, pengertian Surat Pemberitahuan adalah: Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2.1.10 Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan, menjelaskan fungsi SPT adalah: 1. Sebagai Saran Wajib Pajak untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. 2. Sebagai sarana Wajib Pajak untuk melaporkan tentang pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri atau melalui pemotongan atau pemungutan 3

pihak lain dalam satu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak. 3. Sebagai saranan Wajib Pajak yang melakukan pemotongan terhadap penerima penghasilan untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan. 2.1.11 Definisi Surat Setoran Pajak (SSP) Berdasarkan UU No. 28 tahun 2007 mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan pasal (1) butir 14 menyatakan bahwa Surat Setoran Pajak (SSP) adalah bukti pembyaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Surat Setoran Pajak merupakan alat bukti bagi Wajib Pajak sebagai tanda Wajib Pajak tersebut telah selesai membayar semua kewajibannya untuk membayar pajak terutang. 2.1.12 Fungsi Surat Setoran Pajak (SSP) Fungsi dari SSP (Surat Setoran Pajak) adalah: 1. Sebagai sarana Wajib Pajak dalam melakukan pembayaran pajak. 2. Sebagai sarana Wajib Pajak dalam bukti dan laporan pembayaran pajak. III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, Dharma (2008, h.15) mengemukakan sejumlah metode penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian Historis 2. Penelitan Deskriptif 3. Penelitian Korelasional 4. Penelitan Eksperimental 5. Penelitian Kausal-komparatif Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan maksud peneliti dapat mendeskripsikan secara jelas dan rinci, serta mendapat data yang mendalam dari penelitian tentang analisis pajak penghasilan pasal 25 pada CV. Indah Utama 171. 3.2 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah analisis perhitungan pph pasal 25 dan subyek dalam penelitian ini adalah CV Indah Utama 171 yang berlokasi di Jalan Mesjid Lama No. 152 Palembang. 3.3 Pemilihan Informan Kunci Informan kunci dalam penelitian ini adalah Bapak Susanto mejabat sebagai Direktur pada CV. Indah Utama 171. 3.4 Jenis Data Menurut Abdi (2009, h.53) jenis data dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Data Primer 2. Data Sekunder Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa wawancara langsung kepada narasumber dan data sekunder yang berupa dokumen-dokumen dan arsip-arsip yang berhubungan dengan perpajakan. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menurut Hadi (2009, h.62-71) terdiri dari: 1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi 4. Kuesioner Teknik pengumpulan data yang akan penulis ambil adalah: a. Wawancara b. Dokumentasi 3.6 Teknik Analisis Data Menurut Hadi (2009, h.87) metode analisis terbagi menjadi dua yaitu: 1. Data Kualitatif 2. Data Kuantitatif 4

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif yang digunakan untuk penelaahaan secara sistematis dalam penerapan analisis perhitungan pajak penghasilan pasal 25 dengan melakukan analisis dalam berbagai prosedur yang meliputi wawancara, penelitian dokumen atas semua prosedur di atas. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV Indah Utama 171 merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa/travel dengan jumlah karyawan sebanyak 11 orang. CV Indah Utama 171 ini berlokasi di Jalan Mesjid Lama No. 152 Palembang dan didirikan pada tanggal 15 Oktober 1995. 4.1.2 Struktur Organisasi Struktur Organisasi adalah gambaran yang memperlihatkan suatu susunan yang berkaitan erat, logis, tertib, dan memperlihatkan hubungan-hubungan yang serasi dan sesuai. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Laporan Keuangan CV Indah Utama 171 Untuk meningkatkan aktivitas operasional suatu perusahaan, maka perusahaan perlu menyusun suatu laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan baik internal maupun eksternal. Peranan laporan keuangan dalam perusahaan dimaksudkan untuk dapat menyajikan informasi keuangan terhadap pengambil keputusan keuangan bagi suatu perusahaan, sebab dengan adanya laporan keuangan maka perusahaan dapat mengetahui keadaan dan posisi keuangan suatu perusahaan. 4.2.2 Perhitungan Penyusutan Menurut CV Indah Utama 171 Laporan keuangan fiskal adalah laporan keuangan yang disusun sesuai dengan peraturan perpajakan dan digunakan untuk keperluan penghitungan pajak. Undang-undang pajak tidak mengatur secara khusus bentuk dari laporan keuangan, hanya memberikan pembatasan untuk hal-hal tertentu baik dalam pengakuan penghasilan maupun biaya. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Perbandingan Perhitungan PPh Badan Menurut CV Indah Utama 171 dengan Ketentuan Perpajakan Perhitungan PPh terutang pada CV Indah Utama 171 dikenakan sebesar Rp 16.064.300 dan angsuran pajak sebesar Rp 1.338.692. Perhitungan PPh terutang tersebut menggunakan tarif 28% dari penghasilan kena pajak. Perhitungan PPh terutang pada CV Indah Utama 171 menurut ketentuan perpajakan dikenakan sebesar Rp 14.345.125 dan angsuran pajak sebesar Rp 1.195.260. Perhitungan PPh terutang tersebut menggunakan tarif 25% dari penghasilan kena pajak dengan mengikuti aturan perpajakan terbaru seperti yang tercantum pada peraturan perpajakan. V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: CV Indah Utama 171 melakukan kesalahan perhitungan pajak penghasilan pasal 25 dikarenakan masih memakai tarif perhitungan pajak penghasilan yang lama yaitu sebesar 28% yang seharusnya digunakan tarif yang baru yaitu sebesar 25%, oleh karena itu terjadi selisih perhitungan dalam 5

laporan laba rugi yang seharusnya pajak penghasilan yang d ibebankan kepada CV Indah Utama 171 sebesar Rp 14.343.125 namun yang dibayarkan sebesar Rp 16.064.300. Jadi seharusnya jika CV Indah Utama 171 menggunakan tarif pajak penghasilan yang baru maka CV Indah Utama 171 akan menghemat pembayaran pajak penghasilan pasal 25 sebesar Rp. 1.721.175,- 5.2 Saran Saran yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. CV Indah Utama 171 harus mengikuti informasi perkembangan terbaru terkait dengan tarif peraturan perpajakan khususnya pajak penghasilan pasal 25 sehingga kekeliruan dalam perhitungan pajak penghasilan badan dapat diminimalisir bahkan terhindarkan dari kesalahan dalam perhitungan pajak penghasilan tersebut. 2. Sebaiknya CV Indah Utama 171 menggunakan jasa konsultan pajak dalam menangani perhitungan pajak penghasilan badan ini sehingga dapat mempermudah CV Indah Utama 171 dalam mengetahui berapa besar pajak penghasilan badan yang akan dibayarkan kepada kantor pajak. DAFTAR PUSTAKA Dharma, Surya 2008, Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta. Mardiasmo, Soemitro 2006, Perpajakan. Edisi revisi 2006. Andi Yogyakarta. dengan Undang-undang, edisi pertana, Andi Yogyakarta. Resmi, Siti 2007, Perpajakan Teori & Kasus, Salemba Empat, Jakarta. Suandy, Erly 2008, Hukum Pajak, Jakarta, Salemba Empat. Suandy, Erly 2010, Perpajakan, edisi kedua, cetakan kedua, Salemba Empat, Jakarta. Usman Rianse Abdi 2009, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, Teori dan Aplikasi, Alfabeta, Bandung. Waluyo, Wirawan B. Ilyas 2003, Perpajakan Indonesia, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta. 2011, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan Sebagaimana yang Telah Diubah dengan Undang-undang nomor 36 Tahun 2008. 2011, Undang-undang No. 17 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghasilan. Hadi Syamsul 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan, Ekonosia, Yogyakarta. UU RI No. 28 Tahun 2007: Tentang Perubahan Ketiga Atas UU RI No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. UU RI No. 36 Tahun 2008: Tentang Perubahan Keempat Atas UU RI No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. Moljono, Djoko 2007, Pengantar Pajak Penghasilan dan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dilengkapi 6