BAB I PENDAHULUAN. mereka. Pernikahan tidak hanya sekedar menyatukan sepasang kekasih, tetapi

dokumen-dokumen yang mirip
CONSUMER INSIGHTS DALAM PEMILIHAN VENDOR WEDDING DI DIY TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau

Penjelasan lebih lanjut mengenai mahar dan prosesi pertunangan akan dibahas di bab selanjutnya.

Persiapan Pesta Pernikahan yang Harus Diketahui: A Z

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN

Trend Customer Preference dalam memilih Bridal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

WEDDING CENTRE DI SURAKARTA

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

Why Kaysha. Bersama Kaysha Wedding Organizer, pernikahan impianmu akan terwujud.

BAB IV GAMBARAN UMUM HOUSE OF HENDRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kulonprogo Bantul Gunung Kidul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian TAHAP PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah

BAB I PENDAHULUAN. 1 - Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran

ANALISIS PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA NR WEDDING ORGANIZER SURABAYA SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DATA PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan sesuai dengan tahapan perkembangannya. Salah satu tugas

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan ini dilihat dari banyaknya Event Organizer yang mengiklankan diri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, bisnis bridal dan fotografi merupakan salah satu bidang yang

BAB II LANDASAN TEORI. consumer insights dan wedding organizer. Proses keputusan pembelian oleh konsumen. pasca pembelian (Schifman, Kanuk, 2010).

GEDUNG RESEPSI PERNIKAHAN PARIPURNA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS DI YOGYAKARTA BAB 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Selayang Pandang Proses Evolusi Tradisi Pernikahan

I. PENDAHULUAN. perumusan dari berbagai kalangan dalam suatu masyarakat. Terlebih di dalam bangsa

Kompleks Sarana Pernikahan di Yogyakarta BAB I. Pendahuluan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

BIAYA PERNIKAHAN. Oleh: Ahmad Gozali

Panduan Lengkap Memilih Fotografer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan

BAB I PENDAHULUAN. dan as-sunnah sebagai satu-satunya sarana untuk memenuhi tuntutan naluri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA JASA WEDDING ORGANIZER

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

Wedding Mall di Semarang 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

WA WEDDING PACKAGES. PAKET GOLD (Rp ) - Album & Video dikemas dalam box Exlusive Design

Pembuatan Aplikasi untuk kebutuhan Resepsi Pernikahan (studi kasus WEKA Wedding Organizer) Berbasis Web. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap daerah pasti memiliki identitas-identisas masing-masing yang

BAB I PENDAHULUAN. Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru dalam

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PERNIKAHAN DAN UPACARA PERNIKAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan akibat lahir maupun batin baik terhadap keluarga masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

2016 MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

Job List wajib untuk Foto Wedding

RANCANG BANGUN APLIKASI WEDDING ORGANIZER DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. parkawinan akan terbentuk masyarakat kecil yang bernama rumah tangga. Di

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang

Tren Pernikahan Unik 2013

Implementasi Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dalam Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Vendor Pernikahan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dalam bentuk Ijab dan Qabul. Dalam pernikahan yang

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA SEKSI NO JABATAN URAIAN TUGAS KETERANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Ilma Kapindan Muji,2013

: FAKULTAS : ILMU KOMUNIKASI JURUSAN : PUBLIC RELATION MATA KULIAH : PR ONLINE DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan perilaku hidup serta perwujudannya yang khas pada suatu masyarakat. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan dalam perjalanan hidup seseorang dalam membentuk dan membina

El - Grace Wedding Organizer

BAB V PENUTUP. Penulis yakin bahwa Wedding Journal merupakan sebuah model bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan,

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Andalucia Party Planner and Decoration adalah bisnis yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkawinan merupakan hal yang sakral dilakukan oleh setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. mereka hasilkan. Perusahaan terus melakukan inovasi dan strategi pemasaran yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri dan selalu bergantung pada manusia lainnya. Mereka

Petunjuk Pengisian Skala

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

LAPORAN TREN PERNIKAHAN 2017 INDONESIA 40.2% 21.9% 12.6% 6.1% 5.6% 3.6%

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan adalah sesuatu yang sakral yang dibangun dari sebuah ikatan yang suci, bahkan pada beberapa agama terdapat kepercayaan bahwa pernikahan hanya terjadi untuk sekali seumur hidup dan hanya maut yang dapat memisahkan mereka. Pernikahan tidak hanya sekedar menyatukan sepasang kekasih, tetapi juga menyatukan dua keluarga yang berbeda budaya dan latar belakang. Sekalipun pernikahan terdiri dari dua pribadi yang banyak memiliki perbedaan, tetapi perbedaan yang ada akan menjadi bekal mereka dalam mengarungi bahtera rumah tangga sebagai hal yang mampu melengkapi satu dengan lainnya. Perbedaan yang ada tidak menjadi penghambat untuk melakukan sebuah pernikahan, sebaliknya perbedaan yang ada mampu menjadi perekat bagi mereka untuk saling mengisi dan melengkapi satu sama lain. Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dilakukan oleh dua orang untuk meresmikan ikatan perkawinan. Pengikatan janji nikah dapat dilakukan pada saat dilakukan upacara yang resmi secara agama dan hukum. Setelah dilakukan upacara pernikahan maka mereka akan menjadi suami dan istri yang sah dalam sebuah ikatan perkawinan. Pernikahan merupakan salah satu hal yang menjadi impian besar bagi banyak orang. Sebagian besar pasangan pasti memimpikan sebuah pernikahan

2 sebagai akhir bahagia dari perjalanan cinta mereka. Pernikahan merupakan penyatuan komitmen dari setiap pasangan yang pada akhirnya akan berujung pada sebuah pernikahan sakral, bahkan tidak jarang orang yang sudah berangan-angan sejak kecil akan pernikahannya kelak. Ketika mereka sudah menemukan pasangan yang dirasa cocok, maka angan-angan akan sebuah pernikahan pasti akan semakin besar sehingga biasanya angan-angan yang mereka miliki tidak hanya sebuah bayangan belaka, tetapi akan mereka realisasikan menjadi sebuah acara pernikahan. Menurut www.kapanlagi.com (diakses tanggal 21 Mei 2013), pernikahan adalah momen penting sekali seumur hidup, dan siapapun ingin tampil yang terbaik. Semua pasangan pasti memimpikan acara pernikahan yang sempurna dan berkesan. Kesempurnaan yang mereka dambakan bukanlah tanpa alasan, acara pernikahan merupakan acara yang hanya akan terjadi sekali seumur hidup. Setiap momen dalam acara pernikahan hanya akan diabadikan sekali seumur hidup dan tidak akan pernah dapat diulang. Momen momen bahagia dan berkesan dalam acara pernikahan akan menjadi kenangan sepanjang hidup sebagai bagian dari sejarah perjalanan hidup setiap pasangan. Momen yang indah dan berkesan harus dipersiapkan secara matang dan terorganisir agar acara pernikahan dapat berjalan dengan lancar. Menurut www.annisa.co.id (diakses pada tanggal 21 Mei 2013), pernikahan adalah momen sekali seumur hidup. Oleh sebab itu pesta pernikahan atau diupayakan menjadi momenum spesial yang sempurna, wedding organizer

3 banyak menjadi pilihan. Maka dari itu persiapan acara pernikahan pada umumnya dilakukan jauh-jauh hari sebelum acara pernikahan, tidak jarang pasangan yang dipusingkan oleh segala persiapan acara pernikahan mereka karena acara pernikahan pada masa kini sangat jauh berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Dahulu acara pernikahan hanya berfokus pada menu makanan untuk para tamu. Namun pada saat ini, acara pernikahan adalah sebuah pesta yang dianggap sebagai special and the best momen bagi pasangan pengantin yang terdiri dari berbagai detail sehingga menjadi harmonisasi pesta pernikahan yang indah. Saat ini pesta pernikahan harus memperhatikan berbagai aspek yaitu gedung, dekorasi, katering, salon, bridal, sound system, lighting, effect, foto, video, roti pengantin, mobil pengantin, MC (master of ceremony), entertainment, souvenir, dan wedding organizer. Pesta pernikahan bukan lagi semata-mata sebagai tanda peresmian pernikahan dari sepasang kekasih, tetapi juga harus dikemas secara baik agar menjadi sebuah pesta pernikahan yang berkesan bagi pengantin, keluarga, dan tamu yang hadir. Masalah yang sering terjadi pada sebagian besar pasangan adalah pengetahuan dan edukasi mengenai vendor wedding ceremony yang kurang akhirnya berpengaruh kepada kesalahan pengambilan keputusan oleh konsumen. Berbeda dengan kota-kota besar yang memiliki keleluasan dalam hal informasi, terutama di Yogyakarta, edukasi mengenai sebuah pesta pernikahan masih sangat kurang. Contohnya adalah konsumen di Yogyakarta pada umumnya belum mengetahui fungsi WO yang sebenarnya. Seringkali mereka menggunakan jasa wedding organizer setelah semua vendor didapatkan, tidak jarang dari mereka

4 yang salah untuk memilih vendor wedding ceremony yang sesuai dengan konsep pernikahan mereka. Besarnya gedung juga akan mempengaruhi vendor-vendor wedding ceremony yang lain, karena besar kecilnya gedung akan berpengaruh kepada spesifikasi vendor yang lainnya. Semakin besar ukuran gedung yang digunakan maka biaya yang dibutuhkan juga akan semakin tinggi, contohnya ketika seseorang berani menggelar pesta pernikahan di gedung Jogja Expo Center maka spesifikasi untuk dekorasi dan sound system pasti akan membutuhkan alat yang jauh lebih banyak daripada di gedung Grand Pacific. Menurut www.blog.my-weddingbelle.com (diakses tanggal 21 Mei 2013) terdapat beberapa masalah yang sering terjadi pada saat mempersiapkan pesta pernikahan yaitu jumlah tamu undangan yang akan berpengaruh kepada budget yang akan dikeluarkan dan pasangan yang terlihat cuek pada saat mempersiapkan pesta pernikahan sehingga tidak jarang wanita merasa kesal karena harus mempersiapkan detail pesta pernikahan sendiri. Faktanya, memang banyak pria yang buta terhadap design dan dekorasi serta detail-detail pada pesta pernikahan. Menurut www.perempuan.com yang (diakses pada tanggal 21 Mei 2013), masalah yang sering terjadi adalah perbedaan pendapat dengan mempelai dan keluarga, sehingga menimbulkan konflik yang harus diatasi dengan kompromi dan harus dapat menetralisir keadaan. Setiap kota memiliki budaya yang sedikit berbeda dalam mengadakan pesta pernikahan, misalnya pasangan pengantin di Yogyakarta yang akan mempersiapkan acara pernikahannya, memiliki keunikannya masing-masing yang

5 sering kali menyulitkan pemasar untuk mengetahui karakteristik dari setiap konsumennya. Berikut adalah beberapa data vendor untuk international wedding yang sering digunakan dan yang mayoritas berasal dari Yogyakarta untuk pesta pernikahan adalah, sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Vendor di Yogyakarta Gedung Katering Salon/Bridal Sound & Lighting Grand Pacific Quality Hotel, Sheraton Hotel, Vidi, Rich Hotel, LPP Garden, Hyatt Hotel, Jogja Center. Expo Cinta Rasa (magelang), Sirikit, Selain itu juga dapat berasal dari gedunggedung yang digunakan. Lina Gunawan, Harajuku, Christine Salon, Arimbi. Thunder, Mad Flash, Anugerah, Kalasan. Foto & Video Kencana, Imperial, Agatha, Hidden eyes, Kalasan. Menurut Bapak Jefri sebagai perwakilan dari AP3 (Asosiasi Pengusaha Perlengkapan Pernikahan) Surabaya (www.surabayawedding.com, 21 Mei 2013) tiga persiapan utama yang harus dilakukan untuk sebuah pesta pernikahan adalah tanggal pernikahan, menentukan gedung, dan menentukan gaun pengantin. Di Yogyakarta, gedung untuk lokasi pernikahan ada beberapa pilihan seperti yang tertera pada Tabel 1.1, gedung-gedung tersebut merupakan gedung dengan konsep indoor dan outdoor. Vendor salon seperti yang tertera pada Tabel 1.1 merupakan salon ternama yang ada di Yogyakarta dan digunakan sebagai salon dan bridal untuk pengantin. Seetelah mendapatkan tiga persiapan tersebut, selanjutnya pengantin perlu memilih katering, katering yang ada di Yogyakarta sebagian

6 berasal dari gedung-gedung seperti Grand Pacific, Hyatt, Sheraton, Quality, Grha Sarina Vidi, kecuali Jogja Expo Center. Gambar 1.1 Prosesi Pada Pesta Pernikahan a) Make up calon mempelai b) Prosesi Pasang Jas c) Prosesi Tutup Waring d) Prosesi Tea Pai e) Prosesi Temon f) Prosesi Makan Ronde g) Pemberkatan Sumber : Dokumentasi pribadi (2012) Gambar tersebut merupakan prosesi yang harus dilalui oleh mempelai dengan adat international dipadukan dengan adat chinese. Prosesi-prosesi yang harus dilalui mempelai sebelum melakukan resepsi pada sore harinya. Prosesi tersebut diawali dengan make-up mempelai pria, mempelai wanita, dan mama kedua belah pihak. Kemudian setelah make-up, mempelai akan melakukan prosesi

7 tutup waring untuk mempelai wanita dan pasang jas untuk mempelai pria beserta dengan orang tua masing-masing. Dilanjutkan dengan prosesi temon yaitu prosesi mempelai pria menjemput mempelai wanita, kemudia dilanjutkan dengan makan ronde atau misoa. Setelah prosesi selesai, mempelai dan keluarga akan melakukan pemberkatan. Prosesi terakhir adalah prosesi tea pai yang artinya sebagai penghormatan kepada orang yang lebih tua dan sebagai perkenalan bagi para calon mempelai dengan keluarga dari kedua belah pihak. Upacara yang dapat berarti jualan teh ini juga sebagai penghormatan dari kedua calon mempelai kepada orang tua dan kerabat sepuh agar mendoakan mempelai menjadi pasangan yang bahagia lahir batin dalam susah dan senang yang dibalas dengan memberikan angpao atau perhiasan. Gambar 1.2 Pesta Pernikahan Dengan Adat International a) Prosesi Food Parade b) Entertainment c)souvenir d) Venue e) Kue tart

8 f) Prosesi toast dalam wedding ceremony Sumber : Dokumentasi pribadi (2012) Gambar diatas menggambarkan beberapa aspek yang ada pada pesta pernikahan meliputi prosesi food parade, entertainment, souvenir, venue, kue pengantin, dan prosesi toast. Pesta pernikahan tidak hanya berkaitan dengan vendor pernikahan tetapi juga prosesi-prosesi pada pesta pernikahan yang harus berjalan selaras dan harmonis sehingga menciptakan pesta pernikahan yang tidak terlupakan bagi mempelai, keluarga, dan tamu yang hadir. Ketika vendor-vendor dapat mengetahui dengan pasti karakter dari konsumennya di Yogyakarta maka akan memudahkan pemasar dalam melakukan negosiasi dengan konsumennya, memberikan saran dan masukan bagi klien, dan ide atau gagasan pada pesta setiap konsumennya. Contohnya, saat ini mulai banyak pasangan yang membuat pestanya menjadi lebih terlihat kreatif. Kreatifitas dapat dilakukan dengan mengemukakan pada dekorator pesta. Konsumen di Yogyakarta memiliki berbagai pertimbangan dalam memilih vendor wedding ceremony. Pertimbangan yang ada bisa berasal dari berbagai aspek, misalnya harga, relasi (gethok tular), kualitas pelayanan, promosi, merek, kualitas produk, inovasi produk, dan produk tersebut sudah digunakan turun temurun dari keluarganya. Ketika vendor-vendor wedding ceremony dapat mengetahui dengan

9 pasti karakter dari konsumen di Yogyakarta maka akan memudahkan pemasar dalam melakukan negosiasi dengan konsumennya. Penulis memilih topik yang berkaitan dengan wedding vendor karena pesta pernikahan merupakan momen yang penting sehingga orang akan memberikan yang terbaik demi terciptanya pesta pernikahan idaman. persiapan pesta pernikahan melibatkan vendor-vendor yang bersifat high involvment service, high risk, high important, dan high contact. Dapat dikatakan sebagai high involvment service karena konsumen membeli jasa dengan keterlibatan tinggi. Secara psikologis pesta pernikahan dipandang sebagai momen yang sangat penting karena hanya akan terjadi sekali seumur hidup sehingga dapat dikatakan sebagai high important serta merupakan high risk karena memiliki resiko yang besar dalam hal risiko finansial, risiko sosial, dan risiko psikologis. Pesta pernikahan merupakan big purchases bagi pengantin karena biaya yang dikeluarkan besar dan memiliki resiko-resiko. Pengorbanan yang dikeluarkan pengantin untuk mengadakan sebuah pesta pernikahan sangat besar tidak saja secara finansial, tetapi juga pengorbanan waktu dan emosi. Sehingga pada umumnya pengantin dan keluarga pasti akan terlibat secara terus menerus dan bersifat high contact dengan vendor-vendornya minimal dengan wedding organizernya untuk memastikan setiap detailnya telah sesuai dengan harapan mereka. Menurut www.thepinkbride.com (diakses tanggal 21 Mei 2013), sebagai pengantin pasti akan menemukan proses keterlibatan tinggi pada vendorvendornya seperti katering dan gaun pengantin. Sebagai pengantin yang menginginkan kesempurnaan pada momen bahagianya, menurut

10 www.thepinkbride.com (diakses tanggal 21 Mei 2013), I won t invest in a new car without driving it first. Konsep tersebut akan sama seperti pesta pernikahan dalam memilih vendornya. Pengantin akan mencoba atau paling tidak mengetahui kinerja dari vendor wedding tersebut sebelum memutuskan untuk membeli dan menggunakan vendornya. Pada penelitian ini, penulis ingin mengetahui faktor yang berpengaruh,latar belakang, dan kecenderungan perilaku konsumen terhadap pemilihan vendor untuk pesta pernikahan pasangan pengantin, terutama pandangan mengenai dekorasi pernikahan yang mereka pilih. 1.2. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan di atas, maka rumusan masalah yang dapat disajikan dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen dalam pemilihan vendor wedding ceremony? 2. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pemilihan vendor wedding ceremony? 3. Manakah faktor yang paling berpengaruh terhadap pemilihan vendor wedding ceremony? 4. Bagaimana persepsi konsumen terhadap peranan faktor wedding decoration dalam wedding ceremony mereka?

11 1.3. Tujuan Berdasarkan perumusan masalah yang telah dituliskan di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk menganalisis dan menelaah proses pengambilan keputusan pemilihan vendor vendor untuk wedding ceremony, khususnya wedding decoration. 1.4. Batasan masalah Agar penelitian yang akan dilakukan memiliki objek penelitian yang jelas dan terarah maka pada penelitian ini terdapat batasan dan lingkup masalah yaitu, sebagai berikut : 1. Penelitian akan dilakukan di DIY, dengan pertimbangan DIY merupakan kota dengan skala acara pernikahan yang cukup tinggi. Tingginya skala acara pernikahan di DIY karena mayoritas konsumen wedding yang ada di daerah Yogyakarta dan di sekitar Yogyakarta seperti contohnya di kota Muntilan, Magelang, Purworejo, dan Klaten sering melaksanakan acara pernikahan mereka di DIY. 2. Konsumen merupakan golongan kalangan menengah ke atas dengan penghasilan yang cukup tinggi dan memiliki latar belakang keluarga yang mapan sehingga mampu membiayai pesta pernikahan mereka yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 3. Pasangan pengantin yang akan diwawancara dipilih dari pasangan yang telah menikah dan telah berencana untuk menikah. Kedua pihak tersebut

12 diharapkan akan memberikan masukan yang lengkap dan menyeluruh sebagai konsumen yang telah menggunakan jasa dari vendor-vendor wedding ceremony dan sebagai konsumen yang akan menggunakan jasa dari vendor-vendor wedding ceremony. 4. Pada penelitian kali ini akan dilakukan penelitian mengenai pernikahan semi - modern yaitu pernikahan yang menggabungkan sedikit sentuhan adat istiadat tetapi tetap mengusung tema international wedding. Pesta pernikahan bertemakan International wedding di daerah DIY cukup sering diadakan, rata- rata dalam hari Sabtu dan Minggu jumlah wedding yang ada berkisar antara empat sampai dengan delapan kali. 5. Vendor vendor wedding ceremony yang dimaksud terdiri dari dekorasi, katering, salon, bridal, sound system, lighting, foto, video, roti pengantin, MC (master of ceremony), entertainment, souvenir, dan wedding organizer. Vendor tersebut merupakan vendor utama yang mutlak harus tersedia pada saat wedding ceremony diadakan. 1.5. Manfaat Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai kalangan yaitu, sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan vendor wedding Memberikan informasi bagi perusahaan yang bergerak didunia wedding khususnya wedding organizer mengenai kecenderungan perilaku konsumen dan

13 consumer insights yang akan melakukan pemilihan vendor-vendor untuk pesta pernikahan mereka. 2. Bagi masyarakat dan akademisi Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pemilihan vendor untuk pesta pernikahan. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan memberikan gambaran umum mengenai sistematika bab satu sampai dengan bab lima yaitu pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, dan temuan dan implikasi manajerial. BAB I Pendahuluan Bab satu membahas mengenai gambaran atau garis besar penelitian yang akan dilakukan. Bab satu akan menguraikan penjelasan melalui beberapa bagian yaitu latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian. Latar belakang berisi mengenai uraian singkat tentang pernikahan, gagasan awal, dan masalah yang sering dihadapi oleh calon pasangan pengantin. Perumusan masalah berisi mengenai masalah masalah yang berkaitan dengan konsumen dan wedding ceremony yang ingin diteliti melalui pendekatan kualitatif. Batasan masalah berisi mengenai lingkup masalah yang ingin diteliti oleh penulis. Tujuan penelitian berisi mengenai arah dan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian, serta aspek- aspek yang ingin dicapai oleh peneliti. Manfaat penelitian berisi mengenai kegunaan secara spesifik pada hasil penelitian.

14 Metodologi penelitian berisi mengenai data dan sumber data, lokasi penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Bab II Landasan Teori Bab dua membahas mengenai teori teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yang akan digunakan sebagai landasan penelitian. Bab III Metodologi Penelitian Bab tiga membahas mengenai metode penelitian yang digunakan yaitu desain penelitian, subjek penelitian, sumber data, lokasi penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab empat membahas mengenai uraian mengenai identitas subjek dan hasil penelitian dengan pendekatan etnografi, analisis, dan pembahasan mengenai hasil yang dicapai dari penelitian. Bagian akhir dari bab empat ditutup dengan kesimpulan dan saran sebagai hasil akhir dari analisis yang dicapai pada penelitian. Bab V Temuan dan Implikasi Manajerial Bab lima membahas mengenai temuan dari hasil analisis pada penelitian, kemudian implikasi manajerial yang dapat dilakukan dari hasil temuan.