PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

dokumen-dokumen yang mirip
NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

I. BIDANG ADMINISTRASI 1.1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI KELAS II SUKADANA

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

SKEMA SOP KEPANITERAAN PIDANA

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

STANDAR PELAYANAN PERKARA PIDANA

1 jam perkara sesuai dengan nomor urut perkara 4. Membuat formulir penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang

Pelayanan Perkara Pidana

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGADILAN NEGERI SLAWI

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

PENGANTAR. Sanggau, 31 Desember 2015 Ketua Pengadilan Negeri Sanggau NIP Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI

Tugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

Tanggal Efektif Jakarta Pusat PO. BOX 1148 JKT13011 JAT Disahkan oleh SOP TATA CARA PENYELESAIAN KEBERATAN PERKARA GUGATAN SEDERHANA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG

Pengadilan Tinggi.). 7. Berkas perkara yang telah ditetapkan Majelis Panitera Muda Pidana,

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sungailiat 2015

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

copy dan hard copy serta pengajuan permohonan praperadilan sesuai dengan wilayah hukum di Pengadilan Negeri Takengon ; 3 Penerimaan

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN REGISTER PERKARA ANAK DAN ANAK KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Muara Teweh, Januari 2015 KETUA PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH SUPARNA, SH NIP

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERKARA

PENGADILAN NEGERI PROBOLINGGO

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

SOP PROSEDUR PENYELESAIAN PERKARA PIDANA BIASA

STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SE-KALIMANTAN TENGAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI KLAS IA/PHI/TIPIKOR BANDA ACEH

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPANITERAAN DAN KESEKRETARIATAN PERADILAN

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN

NOMOR 3 TAHUN 1950 TENTANG PERMOHONAN GRASI

Staf Panmud Pan/Wapan Persya ratan/ Perleng kapan

P U T U S A N. Nomor : 764/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT

REKAPITULASI PROSES DAN WAKTU PENYELESAIAN PENGADUAN FLOW CHART PENANGANAN PENGADUAN

SOP ADMINISTRASI PENANGANAN PERKARA PIDANA BIASA

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA

TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI KELAS I A BALE BANDUNG JL. JAKSA NARANATA BALE ENDAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

PROSES ADMINITRASI PELAYANAN

PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk

DAFTAR ISI PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan BAB II Struktur Organisasi (Tupoksi)... 8

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNGSITOLI Nomor : W2.U12/1294/KP.04.11/IX/2016 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Tanggal Efektif 15 Juli 2016 Website :

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh

Nomor SOP 01/PERDATA/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 8 halaman

PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG

BERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

P U T U S A N. Nomor : 83/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU-KUHAP) Bagian Keempat Pembuktian dan Putusan

LAPORAN TAHUNAN 2014 i PENGADILAN NEGERI PASURUAN

Jakarta, 31 Agustus 1951 SURAT EDARAN NOMOR 3 TAHUN 1951

PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA MAKASSAR

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) PENGADILAN NEGERI HAM, PHI, PERIKANAN DAN NIAGA MEDAN

BIDANG PENGAWASAN MELEKAT

Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif SOP PROSES PENYELESAIAN BERKAS PERKARA PERDATA. 1. S-1 Hukum. 2. S-1 Komputer 3.

Pelayanan Perkara Perdata

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2002 TENTANG GRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 untuk mendapatkan Keputusan dan/atau Tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP) PROSES PENDAFTARAN DAN PEMERIKSAAN PERKARA DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

P U T U S A N. Nomor : 16/PID.SUS.Anak/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 545/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG KELAS 1A JL. JAKSA NARANATA BALE ENDAH KABUPATEN BANDUNG

4. SOP JURUSITA / JURUSITA PENGGANTI

PENGADILAN NEGERI WATES

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III

Transkripsi:

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) 521004, 521014 Home Page: http://www.pn-argamakmur.go.id/ ARGA MAKMUR BENGKULU UTARA Standard Operating Procedures DI BAGIAN KEPANITERAAN PIDANA NO URAIAN KEGIATAN 1. Penerimaan berkas perkara KETERANGAN PELAYANAN 1. Pengadilan Negeri menerima Pelimpahan berkas perkara dan barang bukti dari Jaksa Penuntut Umum atau Petugas Kejaksaan yang berstatus PNS yang mendapat tugas resmi untuk itu. Setelah berkas diteliti oleh Panitera Muda. 2. Penerimaan Pelimpahan Berkas Perkara dan Barang Bukti serta Pemeriksaan Kelengkapan Berkas dan Registrasi 3. Penunjukan Majelis Hakim oleh Ketua Pengadilan Negeri dan Penunjukan Panitera Pengganti oleh Panitera, Penyerahan Berkas Perkara kepada Majelis Hakim 4. Penetapan hari sidang dan Penetapan Penahanan (jika terdakwa ditahan) 5. Penyerahan Penetapan Hari sidang dan Penetapan Penahanan kepada Penuntut Umum UNIT/ PEJABAT TERKAIT Panitera Muda Pidana WAKTU PENYELESAIAN 1 hari /hari itu juga 2 hari kerja 2 hari kerja KET 6. Persidangan pertama ditetapkan, setelah berkas perkara diterima oleh Majelis Hakim 7. Penyelesaian Berita acara Sidang harus selesai pada hari sidang berikutnya atau setelah sidang berakhir

8. Pemeriksaan persidangan yang menyangkut Eksepsi, pemeriksaan saksi dan barang bukti, terdakwa, tuntutan, pembelaan dan putusan harus selesai, kecuali dalam perkara pidana yang sanksinya lebih dari 20 orang, paling lama: 90 hari kerja, kecuali untuk perkara pidana khusus berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam undang-undang bersangkutan, termasuk praperadilan 9. Panitera Pengganti wajib melaporkan tentang tanggal penundaan sidang beserta alasannya apabila persidangan ditunda 10. Majelis Hakim harus siap dengan konsep putusan yang akan dibacakan dan Panitera Pengganti wajib melaporkan tanggal dan amar putusan yang telah ditanda tangani Majelis Hakim kepada Kepaniteraan Pidana 11. pencatatan perkembangan persidangan tersebut kedalam buku register yang diperuntukkan untuk itu, juga setelah menerima laporan dari Panitera Pengganti 12.Panitera Pengganti wajib menyelesaikan dan menyerahkan Petikan Putusan yang dimaksud kepada Panitera Muda Pidana 13. Panitera Muda Pidana harus menyampaikan petikan putusan kepada Penuntut Umum dan Kepada Rutan serta Terdakwa atau Penasehat Hukumnya setelah petikan putusan tersebut diterima dari Panitera Pengganti Dengan surat pengantar dan tanda terima 14. Majelis Hakim dan Panitera Pengganti wajib menyelesaikan Minutasi dan Panitera Muda Pidana Panitera Muda Pidana 90 hari kerja atau paling lama hari kerja berikutnya 14 hari kerja

2. Pemeriksaan Perkara Pelanggaran Lalu Lintas (Tilang). Pemberkasan perkara setelah putusan (kecuali putusan sela yang bukan putusan akhir) diucapkan 1. Persidangan perkara pelanggaran lalu lintas dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali seminggu yang harinya ditentukan oleh Pengadilan Negeri berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan Kejaksaan. 2. Pengadilan Negeri menerima surat pengantar dan berkas barang bukti serta data pelanggar dan pasal-pasal yang dituduhkan kepada pelanggar dalam bentuk softcopyuntuk selanjutnya dimasukkan ke dalam komputer Pengadilan Negeri 3. Petugas Tilang di pengadilan Negeri mencocokan surat pengantar dengan jumlah berkas barang bukti yang dilimpahkan, selanjutnya mencatat dalam buku penerimaan barang bukti. 4. Pelanggar yang tidak dapat hadir dipersidangan dapat diwakilkan kepada orang lain dengan surat kuasa khusus menghadiri persidangan disertai dengan kartu identitas yang mewakili Petugas

5. Sidang dilaksanakan dengan menunjuk Hakim berdasarkan Surat Penetapan Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Negeri dan penunjukan Panitera Penganti berdasarkan Surat Penunjukkan yang ditandatangani oleh Panitera/Wakil Panitera Pengadilan Negeri 6. Pelanggar atau wakilnya yang tidak dapat hadir Hakim tetap memutus perkara tersebut pelanggar / wakilnya (verstek), 7. Petugas tilang memeriksa kembali berkas barang bukti tilang yang telah disidangkan yang telah disidangkan dan telah diterima oleh pelanggar dengan berkas barang bukti yang belum diterma oleh pelanggar yang jumlahnya harus sama 8. Petugas tilang membuat laporan hasil persidangan yang meliputi jumlah perkara masuk, jumlah perkara putus, jumlah perkara verstek, jumlah denda, jumlah ongkos perkara dan sisa berkas barang bukti secara terperinci dan ditanda tangani oleh Penyidik dan Petugas Petugas

Panitera Muda Pidana atau petugas yang ditunjuk 9. Sisa berkas barang bukti dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri disertai surat pengantsr yang berisi laporan hasil sidang yang ditandatangani oleh Panitera Muda Pidana dengan tembusan kepada Ketua Pengadilan Negeri (sebagai laporan) 10. Untuk pelaksanaan putusan atau pembayaran denda dan pengembalian barang bukti bagi perkara yang pelanggarannya hadir dipersidangan dilakukan diruangan yang telah disediakan 11. Untuk putusan perkara tilang yang pelanggarnya tidak hadir dalam persidangan, Hakim menjatuhkan putusan tanpa hadirnya pelanggar (verstek), dan seluruh berkas barang bukti diserahkan kepada Jaksa untuk dip roses sesuai dengan ketentuan Pasal 214 KHAP dan penyerahannya diselesaikan pada hari itu juga Pada hari itu juga

12. Petugas Tilang memisahkan berkas tilang yang terdiri dari lembar merah, biru, kuning, hijau dan putih yang telah ditandatangani oleh Hakim dan Panitera Pengganti da menyampaikannya kepada Kepolisian/Penyidik lembar kuning, Kejaksaan lembar putih dan Pengadilan Negeri lembar hijau 13. Petugas Tilang mencatat dalam Buku Register Induk Perkara Cepat (Tilang) Petugas Petugas 14. Buku Register Induk Perkara Cepat (Tilang) ditutup setiap bulan dengan perincian jumlah perkara masuk, jumlah perkara putus, jumlah perkara verstek, jumlah denda dan jumlah ongkos perkara serta ditandatangani oleh petugas register 15. Semua laporan hasil persidangan diarsipkan dan digadungkan dengan pemeriksaan sidang sebelumnya untuk bahan laporan bulanan petugas register 3. Proses Banding 1. Pernyataan Banding dapat diajukan setelah putusan diucapkan atau setelah putusan

diberitahukan kepada Terdakwa yang tidak hadir 2. Laporan banding kepada Pengadilan Tinggi harus disampaikan pada hari itu juga saat permintaan banding diajukan atau paling lama pada hari kerja berikutnya. 3. Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Terbanding paling lama: 2 hari kerja setelah pernyataan banding diterima 4. Minutasi perkara banding harus sudah diserahkan kepada Panitera Muda Pidana dalam waktu : 7 hari kerja setelah permohonan banding diajukan. 5. Tenggang waktu inzage : 7 hari kerja. 6. Pengiriman Berkas Perkara ke Pengadilan Tinggi, sejak pernyataan Banding diterma (tanpa harus menunggu Memori Banding) 7. Jika permohonan banding tersebut dicabut oleh Pemohon sebelum diputus oleh Pengadilan Tinggi, harus diberitahukan kepada Pengadilan Tinggi dan Terbanding 8. Dalam setiap Putusan harus dilampirkan soft copy diajukan atau paling lama pada hari kerja berikutnya. 2 hari kerja 14 hari kerja atau paling lama pada hari kerja berikutnya.

masing-masing putusan, apabila tidak disertai maka berkas dinyatakan tidak lengkap 4. Proses Kasasi 1. Pernyataan Kasasi dapat diajukan dalam tenggang waktu : 14 hari kerja Setelah putusan banding diberitahukan kepada Penuntut Umum dan Terdakwa atau 14 hari setelah putusan diucapkan jika Terdakwa diputus bebas 2. Laporan Kasasi kepada Mahkamah Agung harus disampaikan saat permintaan kasasi diajukan 3. Pemberitahuan Pernyataan Kasasi kepada Termohon Kasasi setelah pernyataan kasasi diterima 4. Minutasi perkara kasasi yang diputus bebas dan penyerahan salinan putusannya setelah permohonan kasasi diterima 5. Pemohon kasasi wajib menyerahkan memori kasasinya setelah permohonan kasasi diajukan 6. Memori kasasi harus diberitahukan kepada Termohon Kasasi setelah memori diterima 7. Kontra Memori Kasasi dapat diserahkan oleh Termohon Kasasi setelah 14 hari kerja paling lama pada hari kerja berikutnya 2 hari kerja 14 hari kerja 2 hari kerja 14 hari kerja

Termohon kasasi menerima Memori Kasasi 8. Pengiriman Berkas Perkara ke Mahkamah Agung, sejak pernyataan Kasasi diterima 9. Dalam setiap Putusan harus dilampirkan softcopy, apabila tidak disertai maka berkas dinyatakan tidak lengkap 30 hari kerja 5. Proses Peninjauan Kembali 1. Pengadilan Negeri menerima permohonan Peninjauan Kembali 2. Kepaniteraan Pidana menyerahkan permohonan Peninjauan Kembali kepada Ketua Pengadilan Negeri 3. Penunjukan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti ditetapkan pada hari itu juga atau pada hari kerja berikutnya. 4. Kepaniteraan Pidana meneruskan permohonan Peninjauan Kembali kepada Majelis Hakim yang ditunjuk 5. Majelis Hakim memeriksa apakah permintaan peninjauan kembali memenuhi persyaratan 6. Panitera Pengganti menyerahkan berita acara pemeriksaan dan berita atau pada hari kerja berikutnya. atau pada hari kerja berikutnya. atau pada hari kerja berikutnya. 2hari kerja 2 hari setelah siding terakhir.

acara pendapat kepada Kepaniteraan Pidana 2 hari setelah sidang terakhir. 7. Kepaniteraan Pidana dalam waktu 7 hari sejak berkas diserahkan oleh Panitera Pengganti harus sudah mengirimkan berkas tersebut ke Mahkamah Agung 7 hari 6. Proses Grasi 7. Delegasi 1. Permohonan Grasi diajukan oleh Terdakwa atau Keluarga Terdakwa, dicatat dalam register 2. Pemberkasan Grasi dengan pembuatan Berita Acara Asli paling lama 2 hari dan dikirimkan ke Mahkamah Agung atau hari kerja berikutnya. 1. x 2. Wakil Panitera melakukan pengawasan terhadap kinerja Jurusita apakah sudah benar-benar melaksanakan tugasnya tepat waktu dan diharuskan kepada Jurusita apabila telah melaksanakan tugasnya melapor kepada Wapan dengan memperlihatkan relaasrelaas/hasil pekerjaannya 3. Setiap Pengadilan Negeri membenuk Tim Delegasi untuk melaksanakan delegasi dari Pengadilan atau hari kerja berikutnya. 1 (satu) hari kerja 3 (tiga) hari kerja. 2 (dua) hari kerja

Negeri pemohon 8. Laporan Perkara Pidana (untuk diserahkan kepada Kepaniteraaan Hukum) 1. Panitera Muda Pidana menyerahkan laporan bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 tiap bulannya 2. Panitera Muda Pidana menyerahkan laporan 4 bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 tiap 4 bulannya 3. Panitera Muda Pidana menyerahkan laporan 6 bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 tiap 6 bulannya. 4. Panitera Muda Pidana menyerahkan laporan tahunan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 Januari. 5. Laporan pelaksanaan tugas Hakim Pengawas dan Pengamat(KIMWASMAT), paling lambat tanggal 3 (tiga) setiap bulannya.