PERANAN ISTERI DAM ANGGOTA RUMAHTANGGA LAINNYA DALAM EKONOMI RUMAHTANGGA NELAYAN PANDEGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN I(0NSUMSI ENERGI DAN PROTEIN SERTA STATUS GlZl BALITA Dl OESA SIRNOBOYO, KEGAMATAN PACITAN, KABUPATEN PACITAN JAWA TlMUR Oleh ENDANG SUSlLOWATI JURUSAN QlZl MASYASAKAT DAN SUNIQERJAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1989
RINGKASAN ENDANG SUSILOWATI. Peranan Isteri dan Anggota Rumahtangga Iainnya dalam Ekonomi Rumahtangga Nelayan Pandega dan Hu - bungannya dengan Konsumsi Energi dan Protein serta Status Gizi Balita di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacihan, Kabupa- ten Pacitan, Propinsi Jawa Timur (Dibawah bimbingan AMINI NASOETION DAN HARDINSYAH). Tujuan PeneLitian ini adalah mengetahui peranan iste- ri dan anggota rumahtangga lainnya dalam ekonomi rumahtang- ga nelayan pandega dan hubungannya dengan konsumsi energi dan protein serta status gizi balita. Secara khusus pene- litian ini bertujuan : 1) mengetahui curahah waktu isteri dan anggota rumahtangga lainnya untuk kegiatan ekonomi di dalam dan di luar rumahtangga serta pendapatan dan nilai ekonomi yang diperolehnya, 2) faktor-faktor yang mempenga? ruhi curahan waktu yang digunakan isteri untuk melakukan kegiatan ekonomi, 3) hubungan curahan waktu isteri untuk kegiatan ekonomi di luar rumahtangga dengan konsumsi energi dan protein serta. status gizi. balita. Rumahtangga nelayan yang di jadikan contoh adalah rumah tangga nelayan pandega, keluarga lengkap yang mempunyai balita. Data yang dikumpulkan meliputi ; curahan waktu isteri dan anggota rumahtangga lainnya untuk kegiatan eko- nomi, pendapatan rumahtangga, konsumsi pangan ba
badan dan umur balita, identitas keluarga dan data keadaan umum daerah penelitian. Rata-rata curahan waktu isteri untuk kegiatan ekonomi di dalam rumahtangga adalah 109.40 jam (15.19 persen) per bulan, lebih besar dari curahan waktu isteri untuk kegiatan ekonomi di luar rumahtangga yaitu rata-rata 79.80 jam (11.08 persen) per bulan. Sedangkan rata-rata curahan waktu ang- gota rumahtangga lainnya untuk keglatan ekonomi di dalam dan di luar rumahtangga berturut-turut adalah 72.65 jam (10.09 persen) per bulan dan 37.93 jam (5.27 persen) per bulan. Rata-rata sumbangan pendapatan isteri (Rp 9 322,- per bulan) terhadap pendapatan rumahtangga (~p. 62 779,- per bulan) yaitu sebesar 14.85 persen. Rata-rata sumbangan pendapatan isteri yang paling besar diperoleh dari mata pencaharian lain-lain 41.19 persen (Rp. 32 809,- per bulan) dan yang paling kecil dari buruh tani yaitu 5?33 persen (Rp. 3 119 per bulan). Sumbangan pendapatan anggota rumah tangga lainnya (Rp. 12 333,- per bulan) terhadap pendapatan rumahtangga (Rp. 95 373,- per bulan) yaitu rata-rata 12.93 persen. Rata-rata nilai ekonomi isteri dan anggota rumahtangga lainnya dari curahan waktu yang digunakan untuk kegiat- an ekonomi di dalam rumahtangga adalah Rp. 4 558,- per bu- lan dan Rp. 3 027,- per bulan. Dengan berperannya isteri dan anggota rumahtangga lainnya dalam kegiatan ekonomi
di dalam rumahtangga mampu menghemat pengeluaran rumahtangga berturut-turut sebesar 7.26 persen dan 4.59 persen dari pendapatan rumahtangga. Hasil uji skatistik menunjukkan bahwa pendapatan KK, besar keluarga, pendidikan isteri, umur isteri, dan pendapatan isteri mempengaruhi curahan waktu isteri untuk melakukan keglatan ekonomi. Diantara kelima faktor tersebut pendapatan isteri yang diperoleh dari kegiatan ekonomi di luar rumahtangga berpengaruh sangat nyata (taraf uji satu persen) terhadap curahan waktu total isteri (kegiatan ekonomi di dalam dan di luar rumahtangga) dengan r parsial 083649. Hasil uji statistik pengaruh kelima fak$or tersebut terhadap curahan waktu isteri yang digunakan untuk kegiatan ekonomi di luar rumahtangga, juga menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dengan R niultiple 0.7281. Peningkatan curahan waktu isteri dan angg~ta rumah - tangga lainnya untuk kegiatan ekonomi di luar rumahtangga ternyata meningkatkan pendapatan yang diperolehnya. Hal ini didukung oleh uji statistik yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang erat antara curahan waktu isteri untuk kegiatan ekonomi di luar rumahtangga dengan pendapatan (r parsial 0.6760). Tingkat konsumsi energi dan protein balita yang (80 persen, lebih banyak ditemukan pada rumahtangga yang iste- rinya bermatapencaharian dibidang non perikanan bidang perikanan. daripada
Peningkatan curahan waktu isteri untuk kegiatan ekonomi di luar rumahtangga tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi energi dan protein balita. Keadaan status gizi balita pada rumahtangga nelayan pandega adalah 50.00 persen berstatus gizi baik dan 50.00 persen lainnya berstatus gizi kurang. Fkilita yang bersta- tus gizi kurang cenderung terdapat pada rumahtangga yang isterinya bermatapencaharian di bidang perikanan daripada non perikanan. Hasil uji sttttistik menunjukkan bahwa pe- ningkatan curahan waktu yang digunakan isteri untuk kegiat- an ekonomi di.luar rumahtangga, tidak berpengaruh nyata terhadap status gizi balita.