KUESIONER PENILAIAN INISIATIF ANTI KORUPSI 2011 DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 2011

dokumen-dokumen yang mirip
KUESIONER PENILAIAN INISIATIF ANTI KORUPSI 2010 DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 2010

PENILAIAN INISIATIF ANTI KORUPSI 2010 DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 2010

Mengukur Tingkat Inisiatif Anti Korupsi Tahun 2010 di Lingkungan Kementerian Agama

SOSIALISASI PENILAIAN INISIATIF ANTI KORUPSI 2011

Direktorat Penelitian dan Pengembangan. Kamis, 4 Oktober 2012

Laporan. Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) 2009

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Manfaat

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Re

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala LIPI tentang Pengelolaan Pengadu

INDIKATOR PENILAIAN INISIATIF ANTI KORUPSI (PIAK) 2011

8. Peraturan.../2 ATE/D.DATA WAHED/2016/PERATURAN/APRIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Pengembangan Konsep PIAK Lanjutan 2011 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2013 TENTANG

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

2017, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat

BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

2015, No Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 14

2016, No Kemaritiman tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; Mengingat :

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN

KERTAS KERJA PENILAIAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI KATEGORI

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

2017, No tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republi

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

Laporan Penilaian Inisiatif Anti Korupsi 2011 PENGANTAR

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 t

Menteri adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Sistem Penanganan Pengaduan. Tindak Pidana Korupsi.

PAPARAN HASIL Studi Prakarsa Anti Korupsi SPAK-BUMN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

2 Korupsi di Badan Koordinasi Penanaman Modal sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 20/BC/2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 20/BC/2017 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Penday

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 3 TAHUN 2014

2018, No Korupsi (KPK) dalam hal kepatuhan pelaporan laporan harta kekayaan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 5 PENUTUP. Pendidikan Kabupaten Brebes, maka efektivitas untuk 5 (lima) unsur SPIP pada

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT TERPADU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

PEDOMAN PENETAPAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK SASI MANUSIA.

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembar

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 21/PRT/M/2008 TENTANG PEDOMAN OPERASIONALISASI WILAYAH BEBAS KORUPSI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

2017, No Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan deng

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

- 4 - BAB I KETENTUAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

TARGET. ISU / SUB ISU A. Sistem Pelayanan publik 80% (53 SKPD) 60% (40 SKPD) 100% (66 SKPD)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1408, 2013 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI. Whistleblower System. Pelaksanaan. Pedoman.

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 125/DJ-PSDKP/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

2012, No1294.

Transkripsi:

KUESIONER PENILAIAN INISIATIF ANTI KORUPSI 2011 DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 2011 Kementerian/ Lembaga/ Pemprov / Pemkot : Unit Utama/SKPD : Petunjuk Umum - Semua pertanyaan dalam kuesioner ini harus dijawab kecuali jika ada petunjuk lain berdasarkan jawaban yang anda berikan - Jawaban kuesioner disesuaikan dengan kondisi terakhir atau sesuai pertanyaan di unit utama Anda dan kondisi tersebut telah berlangsung minimal 6 bulan terakhir - Demi objektivitas, setiap jawaban harus dilengkapi dengan dokumen pendukung 1. KODE ETIK KHUSUS Kode etik khusus adalah kode etik yang ada di unit utama Anda selain PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil maupun PP No. 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil 1.1. Ketersediaan dan Bentuk Kode Etik Khusus 1 Apakah ada kode etik khusus pada unit utama/instansi Anda? ada, (lanjut ke pertanyaan no 13) 2 Dalam wujud apakah kode etik khusus tersebut? a Surat Keputusan atau peraturan tentang kode etik pegawai yang telah dibukukan b Surat Keputusan atau peraturan tentang kode etik pegawai yang belum dibukukan 3 Pernahkah ada evaluasi terhadap kode etik khusus tersebut? a Pernah b Belum pernah (lanjut ke pertanyaan no.5) 4 Hal apakah dari kode etik khusus tersebut yang terakhir dievaluasi? Sebutkan... 1.2. Ketersediaan Mekanisme Penerapan dan Pelembagaan Kode Etik Khusus 5 Apakah ada unit kerja pada unit utama/instansi Anda yang salah satu tupoksinya mengawasi penerapan kode etik khusus? ada, (lanjut ke pertanyaan no 9) 6 Pada tingkatan apakah unit kerja yang mengawasi pelaksanaan kode etik khusus di unit utama Anda? a Unit pengawasan setingkat eselon 2 b Unit pengawasan setingkat eselon 3 atau lebih rendah c Lainnya, sebutkan 7 Apakah unit kerja yang mengawasi penerapan kode etik khusus juga menyediakan layanan konsultasi terkait penerapan kode etik khusus tersebut? ada, (lanjut ke pertanyaan no 9) 8 Apa saja kelengkapan sarana unit kerja konsultasi penerapan kode etik khusus? (jawaban dapat lebih dari satu) a Faksimili b Telepon c. Email d. Ruang konsultasi e. Lainnya, sebutkan 9 Adakah kegiatan sosialisasi kode etik khusus kepada seluruh pegawai pada unit utama/instansianda?, terjadwal b Ada, tidak terjadwal c Tidak ada, (lanjut ke pertanyaan no 11) 10 Apa saja media komunikasi yang digunakan untuk kegiatan sosialisasi kode etik khusus tersebut? (jawaban dapat lebih dari satu) a Website b Majalah/buletin yang terbit secara periodik c. Leaflet/Flyer d, Majalah dinding e. Papan pengumuman f. Lainnya, sebutkan 1

1.3. Penegakan Kode Etik Khusus 11 Apakah unit utama/instansi Anda memiliki ketentuan tertulis tentang mekanisme penanganan pelanggaran kode etik khusus? ada,(lanjut ke pertanyaan no 13) 12 Apakah dalam mekanisme penanganan pelanggaran kode etik khusus, sudah memuat tentang klausa pemberian sanksi terhadap pelanggarannya?, dengan tingkat sanksi yang sama dengan PP 53/2010 dan PP42/2004, dengan tingkat sanksi yang lebih luas dari PP 53/2010 dan PP42/2004 ada 2. TRANSPARANSI DALAM MANAJEMEN SDM Transparansi dalam Manajemen SDM adalah Keterbukaan instansi/unit utama dalam melakukan proses rekrutmen, promosi/mutasi dan penilaian kinerja 2.1. Tersedianya Proses Rekrutmen yang Terbuka dan Transparan 13 Apa saja kewenangan yang dimiliki unit utama anda dalam tahapan tahapan proses rekrutmen? (jawaban dapat lebih dari satu) a. Usulan kebutuhan pegawai b. Pengumuman rekrutmen pegawai c. Seleksi administrasi d. Seleksi kompetensi e. Wawancara 14 Bagaimana bentuk pengumuman rekrutmen pegawai di unit utama Anda? (Diisi apabila memilih kewenangan b dalam pertanyaan 13) a Diumumkan secara terbuka di media massa (cetak atau elektronik) b Diumumkan melalui papan pengumuman (lanjut ke pertanyaan no 16) c Diumumkan secara lisan kepada pegawai (lanjut ke pertanyaan no 16) d Tidak diumumkan (lanjut ke pertanyaan no 16) 15 Berapa kali unit utama/instansi Anda menggunakan pengumuman rekrutmen terbuka di media massa (cetak atau elektronik)? a 5 kali atau lebih b 4 kali c 3 kali d 2 kali e 1 kali 16 Apakah unit utama/instansi Anda melibatkan pihak ketiga dalam proses rekrutmen pegawai? (lanjut ke pertanyaan no 19) 17 Telah berapa kali unit utama Anda menggunakan pihak ketiga dalam melakukan rekrutmen? a 5 kali atau lebih b 4 kali c 3 kali d 2 kali e 1 kali 18 Bagaimana kontribusi pihak ketiga tersebut dalam proses rekrutmen pegawai di unit utama Anda? a Seluruh tahap proses rekrutmen b Pada sebagian besar tahapan proses rekrutmen (dua tahap) c Pada sebagian kecil tahapan proses rekrutmen (satu tahap) Catatan: Tahap proses rekrutmen pegawai melalui pihak ketiga meliputi : a Pengumuman rekrutmen pegawai b Seleksi administrasi c Seleksi kompetensi 19 Melalui media apa bentuk pengumuman hasil rekrutmen tersebut? (jawaban dapat lebih dari satu) a Media cetak b Media elektronik c Papan pengumuman (lanjut ke pertanyaan no 21) d. Diberitahukan secara personal (lanjut ke pertanyaan no 21) 20 Telah berapa kali unit utama Anda melakukan pengumuman hasil rekrutmen secara terbuka? a 5 kali atau lebih b 4 kali c 3 kali d 2 kali e 1 kali f Belum pernah 2

2.2. Tersedianya sistem penilaian kinerja yang objektif dan terukur 21 Apakah tersedia sistem penilaian kinerja pegawai yang objektif dan terukur pada unit utama/instansi Anda? (selain DP3/Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) ada (lanjut ke pertanyaan no 24) 22 Berdasarkan apa standar penilaian kinerja pegawai di unit utama Anda? (jawaban dapat lebih dari satu) a Kualitas pekerjaan (Kecepatan/ketepatan/kecermatan penyelesaian setiap pekerjaan yang dibebankan kepada pegawai yang bersangkutan) dalam jangka waktu tertentu b Kuantitas pekerjaan (banyaknya item pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh pegawai yang bersangkutan) dalam jangka waktu tertentu c. Kedisiplinan (absensi, waktu kehadiran/jumlah jam kerja) d. Lainnya, sebutkan 23 Setiap periode waktu berapa lama dilakukan pengukuran kinerja pegawai pada unit utama Anda? a 6 bulan sekali atau kurang b 1 tahun sekali c Tidak tentu 24 Apakah di unit utama Anda telah diberlakukan kontrak kinerja? (lanjut ke pertanyaan no 26) 25 Sampai pada tingkat eselon berapa penerapan kontrak kinerja pada unit utama Anda? a Seluruh pegawai b Seluruh eselon c Sampai eselon 3 d Sampai eselon 2 e Sampai eselon 1 2.3. Tersedianya proses promosi dan pengisian jabatan yang terbuka dan transparan 26 Apakah jabatan di unit utama Anda sudah memiliki kualifikasi jabatan (job qualification) yang jelas?, seluruhnya b Ya, sebagian besar (>50%) c Ya, sebagian kecil (<=50%) d Belum ada 27 Apakah pengisian jabatan di unit utama Anda dipublikasikan?, secara terbuka b Ya, secara terbatas c Tidak 28 Apakah ada pelibatan pihak ketiga dalam proses pengisian jabatan di unit utama Anda ada 3. TRANSPARANSI PENYELENGGARA NEGARA Transparansi Penyelenggara Negara yang dimaksud adalah keterbukaan penyelenggara negara di instansi/unit utama peserta PIAK dalam melaporkan gratifikasi dan LHKPN (Laporan Harta Penyelenggara Negara) ke KPK 3.1. Pelaporan Gratifikasi 29 Apakah ada aturan internal di unit utama/instansi Anda yang mengatur mengenai gratifikasi? 30 Apakah di unit utama/instansi Anda pernah menyelenggarakan sosialisasi tentang gratifikasi?, terjadwal b Ya, tidak terjadwal c. Tidak 31 Apakah unit utama/instansi Anda memfasilitasi pelaporan gratifikasi?, jelaskan bentuk fasilitasi yang diberikan : 3.2. Kepatuhan LHKPN 32 Apakah unit utama/instansi anda telah membuat perjanjian kerjasama Pengelolaan Data Wajib LHKPN dengan KPK? a Sudah b Belum 33 Apakah ada ketetapan Wajib Lapor LHKPN di unit utama/instansi Anda? 34 Apakah unit utama/instansi Anda telah mensyaratkan LHKPN sebagai salah satu kelengkapan dalam sistem promosi/mutasi? 3

35 Apakah di unit utama/instansi Anda menyelenggarakan bimbingan teknis pengisian formulir LHKPN?, terjadwal b Ya, tidak terjadwal c. Tidak 36 Berapa persentase Penyelenggara Negara pada unit utama Anda telah melaporkan LHKPN kepada KPK? a > 85% b 70 85% c 50 69% d < 50% Jumlah Wajib Lapor LHKPN pada unit utama Anda =... orang 37 Apakah ada sanksi internal bagi Wajib Lapor yang tidak melaporkan LHKPN? 4. TRANSPARANSI DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA Transparansi dalam pengadaan barang dan jasa yang dimaksud adalah keterbukaan unit utama/instansi dalam menerapkan pengadaan barang dan jasa secara elektronik dan menilai adanya kontrol terhadap kegiatan pengadaan tersebut. 4.1. Penerapan pengadaan secara elektronik 38 Apakah di unit utama/instansi Anda, terdapat unit khusus yang hanya bertugas menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa? (contoh : ULP Unit Layanan Pengadaan) 39 Apakah unit utama/instansi Anda sudah menerapkan metode pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement) a Sudah b Belum, (lanjut ke pertanyaan nomor 42) 40 Telah berapa lama e-procurement diterapkan di unit utama Anda? a > 2 tahun b 1 2 tahun c < 1 tahun 41 Pada tahun Anggaran terakhir (2010) berapa persentase nilai pengadaan yang dilakukan dengan e-procurement? (lanjut ke pertanyaan no.43) a > 75% b 50 75% c < 50% 42 Kapan unit utama Anda menargetkan akan memulai menerapkan sistem e-procurement? a 2012 b 2013 c 2014 d Setelah 2014 atau belum ditentukan 4.2. Adanya mekanisme kontrol dari eksternal 43 Apakah ada mekanisme pengawasan terhadap panitia pengadaan barang dan jasa /ULP di instansi/unit utama anda?, jelaskan mekanisme tersebut... (langsung lanjut ke no 46) 44 Berapa lama mekanisme pengawasan tersebut terbentuk? a Lebih dari 3 tahun b 1-3 tahun c Kurang dari 1 tahun 45 Apakah ada tindak lanjut dari hasil pengawasan tersebut?, sebutkan... ada, jelaskan... 5. Mekanisme Pengaduan Masyarakat Mekanisme pengaduan masyarakat adalah ketersediaan sumber daya dan mekanisme serta penanganan tindak lanjut dari pengaduan yang disampaikan oleh pelapor terkait perilaku dan kinerja dari pegawai di instansi/unit utama 5.1. Ketersediaan Sumberdaya Pengaduan Masyarakat 46 Apakah ada media pengaduan masyarakat diunit utama/ instansi Bapak/Ibu? ada (lanjut ke pertanyaan no. 57) 4

47 Bagaimana bentuk media pengaduan masyarakat yang ada di instansi Bapak/Ibu (jawaban dapat lebih dari satu) a. Kotak Pengaduan b. Telepon (hotline), sebutkan nomor: c. SMS, sebutkan nomor: d. Faksimili, sebutkan nomor: e. Email, sebutkan f. Kotak pos/alamat surat menyurat g Ruang/meja penerimaan pengaduan h Pengaduan melalui web (online system), sebutkan:... i. Lainnya...sebutkan 48 Apakah ada petugas yang khusus menangani pengaduan masyarakat di unit kerja tersebut? a. Ada b. Tidak ada (petugas yang menangani pengaduan masyarakat juga melaksanakan tugas pokok lainnya) 49 Apa saja tugas yang dilakukan dalam rangka menangani laporan pengaduan masyarakat? (jawaban dapat lebih dari satu) a. Menerima laporan pengaduan b. Mencatat laporan pengaduan c Memverifikasi laporan pengaduan d. Menelaah isi laporan pengaduan e. Menindaklanjuti hasil telaahan f. Menyampaikan hasil tindak lanjut kepada pelapor g Lainnya, sebutkan 50 Apakah ada prosedur tertulis (SOP) tentang mekanisme penanganan laporan pengaduan masyarakat? ada (lanjut ke pertanyaan no 52) 51 Apa saja mekanisme penanganan laporan pengaduan masyarakat yang diatur dalam prosedur tertulis (SOP) tersebut? (jawaban dapat lebih dari satu) a. Menerima laporan pengaduan b. Mencatat laporan pengaduan c. Memverifikasi laporan pengaduan d. Menelaah isi laporan pengaduan e. Menindaklanjuti hasil telaahan f. Menyampaikan hasil tindak lanjut kepada pelapor g Lainnya, sebutkan 52 Bagaimana bentuk penyimpanan data pengaduan masyarakat di instansi/unit utama? a. Data pengaduan tidak tersedia b. Data tersedia hanya dalam bentuk fisik (hard copy) c. Sudah dicatatkan dengan bantuan komputer tanpa menggunakan program khusus d. Database sudah dengan bantuan program (software) khusus 5.2. Penanganan tindak lanjut pengaduan masyarakat 53 Bagaimana bentuk tindak lanjut dari hasil telaah laporan pengaduan masyarakat di instansi/unit utama anda? (jawaban dapat lebih dari satu) a. Sebagai bahan untuk perbaikan internal b. Memberikan sanksi kepada pihak yang melanggar c. Meminta/memberikan ganti rugi (jika ada pihak yang dirugikan) d. Memberikan penghargaan kepada pihak pengadu (whistleblower) e. Dilaporkan kepada pihak berwenang/penegak hukum f. Bentuk lainnya, sebutkan... 54 Apakah ada peraturan pada instansi/unit utama Anda untuk memastikan kerahasiaan whistle-blower? a. Ada, jelaskan... b. Tidak ada 55 Adakah evaluasi terhadap mekanisme pengaduan masyarakat tersebut?, lebih dari 3 kali b Ada, 2-3 kali c Ada, 1 kali b Belum pernah ada evaluasi (lanjut ke pertanyaan no. 57) 56 Dari mekanisme pengaduan tersebut, hal apa yang terakhir dievaluasi? Sebutkan,... 6. AKSES PUBLIK DALAM MEMPEROLEH INFORMASI UNIT UTAMA Akses publik dalam memperoleh informasi unit utama yang dimaksud adalah keterbukaan unit utama/instansi dalam menyebarkan informasi melalui berbagai media dan tingkat keaktifan menyebarkan informasi tersebut 6.1. Keterbukaan unit utama dalam menyebarkan informasi 57 Apakah instansi/unit utama Anda memiliki media informasi yang terbuka bagi publik? a. Ada b. Tidak (lanjut ke pertanyaan no 60) 5

58 Apa saja media yang digunakan untuk penyebarluasan informasi instansi/unit utama Anda kepada publik? (jawaban dapat lebih dari satu) a. Website b. Majalah/buletin yang terbit secara periodik c. Leaflet/Flyer d. Majalah dinding e. Papan pengumuman f. Lainnya, sebutkan 59 Apa saja jenis informasi yang disebarluaskan instansi/unit utama Anda kepada publik? (jawaban dapat lebih dari satu) a. Produk instansi/unit utama (produk layanan, produk hukum, dll) b. Informasi terkait personel dan kegiatan instansi c. Prosedur, biaya, jangka waktu dan persyaratan layanan yang disediakan oleh unit utama d. Anggaran unit utama e. Lainnya, sebutkan 6.2. Tingkat keaktifan unit utama dalam menyebarkan informasi 60 Apakah instansi/unit utama Anda memiliki unit kerja yang bertanggung jawab dalam penyebaran informasi kepada publik? 61 Seberapa sering dilakukan pemutakhiran informasi bagi publik? a real time b mingguan c bulanan d tidak pernah 7. PELAKSANAAN REKOMENDASI YANG DIBERIKAN OLEH KPK/BPK/APIP Pelaksanaan rekomendasi yang dimaksud adalah respons instansi/unit utama terhadap rekomendasi yang diberikan oleh aparat pemeriksa internal/bpk/kpk dalam bentuk implementasi rencana tindak (action plan) 7.1. Respon terhadap rekomendasi dari KPK/BPK/APIP 62 Apakah unit utama Anda dalam satu tahun terakhir telah membuat action plan terhadap rekomendasi atas saran dari KPK/BPK/APIP?, lanjut ke pertanyaan no. 63 7.2. Pelaksanaan rekomendasi dari KPK/BPK/APIP 63 Berapa persentase implementasi action plan (terhadap rekomendasi KPK/BPK/APIP) tersebut? a > 85% b 70 85% c 50 69% d < 50% 8. KEGIATAN PROMOSI ANTI KORUPSI Kegiatan promosi anti korupsi yang dimaksud adalah kegiatan promosi anti korupsi yang ditujukan untuk internal dan eksternal instansi/unit utama 8.1. Kegiatan promosi internal 64 Apa saja bentuk kegiatan promosi anti korupsi di internal instansi/unit utama anda? (jawaban dapat lebih dari satu) a Sosialisasi tatap muka dengan pembicara internal instansi/unit utama b Sosialisasi tatap muka dengan pembicara eksternal (KPK/BPKP/LSM/tokoh agama dll) c Training dengan materi khusus anti korupsi d Himbauan tertulis e Himbauan lisan f Lainnya, sebutkan 65 Berapa persentase unit kerja setingkat eselon III yang telah menerima sosialisasi anti korupsi? a > 85% b 70 85% c 50 69% d < 50% 6

8.2. Kegiatan promosi eksternal 66 Apa saja media promosi anti korupsi yang digunakan oleh unit utama Anda kepada publik? (jawaban dapat lebih dari satu) a Website b Spanduk c Standing Banner d Poster e Stiker f Papan pengumuman publik g Iklan cetak h Iklan elektronik i Leaflet, booklet j. Lainnya, sebutkan 67 Apakah pada tahun ini unit utama Anda memiliki rencana kegiatan promosi anti korupsi kepada eksternal (termasuk waktu dan anggaran)? 68 Apakah Unit Utama Anda memproduksi sendiri materi anti korupsi? Nama : Jabatan : Lembar Validasi : Diisi oleh (Unit Utama) Nama : Jabatan : Diperiksa oleh (Inspektorat K/L/Daerah) Nama : Jabatan : Disetujui oleh (Kepala Unit Utama) 7

Petunjuk Operasional PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER PIAK 2011 Pertanyaan Nomor : 1 : Kode etik khusus adalah kode etik yang ada di unit utama Anda selain PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil maupun PP No. 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil 2 : Cukup jelas 3 : Evaluasi kode etik adalah kegiatan menganalisa/meninjau ulang kesesuaian kode etik khusus terhadap situasi dan kondisi yang berkembang saat ini. 4 : Cukup jelas 5 : Contoh unit kerja yang mengawasi pelaksanaan kode etik khusus adalah unit pengawasan/kepatuhan internal atau unit lain yang bertugas mengawasi pelaksanaan kode etik khusus. 6 : Cukup jelas 7 : Layanan konsultasi adalah layanan yang disediakan oleh unit kerja yang bertugas mengawasi pelaksanaan kode etik khusus yang bertugas untuk memberi keterangan/penjelasan kepada seluruh pegawai terkait dengan hal-hal yang diperbolehkan dan dilarang menurut kode etik khusus. 8 : Cukup jelas 9 :, terjadwal berarti sosialisasi kode etik khusus kepada seluruh pegawai dilakukan secara rutin. Contoh : sosialisasi kode etik khusus kepada pegawai baru ataupun kepada pegawai yang mendapat promosi/mutasi. b Ada, tidak terjadwal berarti sosialisasi kode etik khusus diberikan kepada seluruh pegawai secara tidak rutin. c Cukup jelas 10 : Cukup jelas 11 : Yang dimaksud dengan ketentuan tertulis mengenai mekanisme penanganan pelanggaran kode etik khusus adalah tahapan-tahapan penanganan pelanggaran kode etik khusus mulai dari penerimaan laporan sampai dengan tindak lanjut telah diatur melalui ketetapan/peraturan internal. 12 : Cukup jelas 13 : Cukup jelas 14 : Yang dimaksud media massa adalah media yang khusus digunakan untuk komunikasi massa yang dirancang untuk menjangkau khalayak luas, dapat berbentuk cetak maupun elektronik Contoh : - media cetak : koran, tabloid, majalah, buku, dll. - media elektronik : radio, televisi, website (situs), blog, dll. 15 : Cukup jelas 16 : Yang dimaksud dengan pihak ketiga adalah institusi di luar dari Kementerian/Lembaga Anda yang bersifat independen, dapat berupa tenaga ahli (perorangan) atau firma/lembaga/organisasi. 17 : Cukup jelas

Petunjuk Operasional 18 : Tahap proses rekrutmen pegawai melalui pihak ketiga meliputi : a Pengumuman rekrutmen pegawai : pengumuman rekrutmen melalui media massa (cetak/elektronik), papan pengumuman. b Seleksi administrasi : seleksi kesesuaian latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, kemampuan bahasa, dll. c Seleksi kompetensi : psikotest, focussed group discussion (FGD), tes TOEFL, TPA/Tes Potensi Akademik, tes kesehatan, wawancara psikologi dll. 19 : a Media cetak : koran, tabloid, majalah, buku, dll. b Media elektronik : radio, televisi, website (situs), blog, dll. c Cukup jelas d Diberitahukan secara personal :surat, surat elektronik (email), telepon. 20 : Cukup jelas 21 : Sistem penilaian kinerja pegawai yang objektif adalah sistem penilaian terhadap kompetensi teknis, perilaku, dan kinerja yang dihasilkan oleh pegawai. 22 : Cukup jelas 23 : Cukup jelas 24 : Kontrak kinerja adalah kontrak pelaksanaan program kerja selama periode tertentu dengan pengukuran kinerja pegawai dapat dilakukan pada setiap tri wulan/semester ataupun akhir periode kontrak kinerja. Contoh : - Kontrak kinerja Bupati dengan DPRD - Kontrak kinerja SKPD dengan Bupati - Kontrak kinerja Direktur Jenderal dengan Menteri 25 : Cukup jelas 26 : Yang dimaksud dengan job qualification adalah kualifikasi/persyaratan untuk pengisian jabatan struktural di unit utama. 27 : Yang dimaksud dengan dipublikasikan adalah semua pegawai di unit utama mengetahui seluruh posisi jabatan struktural/fungsional yang kosong, sehingga memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti proses seleksi dalam rangka mengisi posisi yang kosong tersebut 28 : Lihat penjelasan pertanyaan nomor (16). 29 : Cukup jelas 30 :, terjadwal berarti sosialisasi gratifikasi kepada seluruh pegawai dilakukan secara rutin. Contoh : sosialisasi gratifikasi kepada pegawai baru ataupun kepada pegawai yang mendapat promosi/mutasi. b Ada, tidak terjadwal berarti sosialisasi gratifikasi diberikan kepada seluruh pegawai tidak rutin. c Cukup jelas 31 : Cukup jelas 32 : Cukup jelas 33 : Cukup jelas 34 : Cukup jelas

Petunjuk Operasional 35 : Yang dimaksud dengan menyelenggarakan bimbingan teknis pengisian formulir LHKPN adalah unit utama memberi bimbingan cara-cara mengisi formulir LHKPN, baik yang dilakukan sendiri oleh unit utama ataupun bekerja sama dengan KPK., terjadwal berarti bimbingan teknis pengisian formulir LHKPN kepada Wajib Lapor secara rutin. b Ya, tidak terjadwal berarti bimbingan teknis pengisian formulir LHKPN diberikan kepada Wajib Lapor rutin. Sebutkan kapan terakhir bimbingan teknis pengisian formulir LHKPN dilaksanakan dan siapa saja yang mengikuti. 36 : Cukup jelas 37 : Cukup jelas 38 : Unit Layanan Pengadaan adalah suatu unit yang terdiri dari pegawai-pegawai yang telah memiliki sertifikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah. Unit ini bertugas untuk melakukan seluruh pengadaan yang ada di instansi. 39 : e-procurement adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi sehingga sebagian besar proses pengadaan barang/jasa tidak menggunakan tatap muka lagi. 40 : Cukup jelas 41 : Persentase nilai pengadaan yang menggunakan e-procurement adalah persentase total nilai pengadaan (Rp) yang dilelang melalui e-procurement terhadap nilai seluruh pengadaan yang dianggarkan, diluar penunjukkan langsung 42 : Cukup jelas 43 : Mekanisme pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang bertujuan untuk memastikan integritas panitia pengadaan/ulp di instansi/unit utama 44 : Cukup jelas 45 : Tindak lanjut yang dimaksud adalah tahapan lanjutan dari kegiatan pengawasan yang dilakukan untuk memastikan integritas panitia pengadaan/ulp di instansi/unit utama 46 : Media Pengaduan masyarakat yang dimaksud adalah media yang menampung keluhan, kritik, masukan terhadap perilaku petugas dan kinerja instansi yang disampaikan oleh masyarakat atau pegawai instansi yang bersangkutan. 47 : Cukup jelas 48 : Petugas khusus adalah petugas yang di dalam tupoksinya hanya mencakup pengelolaan pengaduan masyarakat 49 : Cukup jelas 50 : Prosedur tertulis yang dimaksud adalah prosedur dalam bentuk buku, pengumuman tertulis atau kertas kerja yang telah ditetapkan dalam bentuk peraturan/ketetapan/keputusan kepala unit kerja 51 : Cukup jelas 52 : Bentuk penyimpanan yang dimaksud adalah penyimpanan atas pencatatan semua keluhan,kritik, masukan yang masuk melalui media pengaduan masyarakat. 53 : Cukup jelas 54 : Yang dimaksud dengan whistle blower adalah seseorang dari lingkungan internal yang memberi informasi adanya tindakan pelanggaran atas peraturan atau kode etik, baik kepada pihak pengawas internal atau penegak hukum. Kepastian kerahasiaan harus dibuktikan dengan adanya peraturan yang menjamin hal tersebut 55 : Cukup jelas

56 : Cukup jelas Petunjuk Operasional 57 : Cukup jelas 58 : Cukup jelas 59 : Cukup jelas 60 : Yang dimaksud dengan unit kerja yang bertanggung jawab dalam penyebaran informasi kepada publik adalah unit kerja yang salah satu tugasnya mengumpulkan, mengelola, menyebarkan informasi kepada publik secara luas. 61 : Yang dimaksud dengan pemutakhiran informasi adalah kegiatan memperbaharui informasi secara berkala 62 : Yang dimaksud dengan action plan adalah rencana aksi atau rencana tindak lanjut unit utama terhadap rekomendasi dari KPK/BPK/APIP 63 : Persentase implementasi action plan (terhadap rekomendasi KPK/BPK/APIP) adalah gabungan jumlah rekomendasi dari hasil kajian KPK atau hasil audit BPK/APIP yang terakhir. 64 : Cukup jelas 65 : Yang dimaksud dengan persentase unit kerja eselon III yang telah menerima sosialisasi anti korupsi adalah perhitungan persentase yang didasarkan pada unit kerja seingkat Eselon III yang telah menerima sosialisasi dan dibandingkan dengan total seluruh unit kerja setingkat Eselon III 66 : Cukup jelas 67 : Cukup jelas 68 : Cukup jelas