MEMBENTUK SUARA UNTUK MENYANYIKAN MAZMUR

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIHAN DIRIGEN UNTUK PEMULA

3/10/2012 TEKNIK VOKAL. Oleh WING W PANDU.

METODE BERNYANYI KATEGORI LAGU FOLKLORE/ETNIK DALAM PADUAN SUARA. Lamhot Basani Sihombing

PRAKTEK INSTRUMEN MAYOR I-VOKAL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI. dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 9. warisan Indonesia dari perkembangan zaman modern.

PANDUAN TATA TERTIB VOCAL GROUP PERATURAN LOMBA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

CATATAN TEKNIK PRESENTASI

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK VOKAL PADA PADUAN SUARA BINA VOKALIA DI SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

METODE DASAR TIUP TRUMPET

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU. Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Musik Sekolah Menengah Atas (SMA) KELOMPOK KOMPETENSI B

30 Maret 2014 Kebersihan, 1. SD Kelas 1 s.d 4

Seni Vokalia. Oleh : Wing W Pandu 1/12/ INTERLUDE. Semoga. pandoe

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bermimpi ingin meraih kehidupan yang

Deskripsi karya Komposisi MARS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

Theodora Sinaga adalah Dosen Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Medan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang proses belajar mengajar vokal pada

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN) (SENI MUSIK)

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KEGIATAN DIES NATALIS UNY KE 47

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB III METODE PENELITIAN

Pengantar. Aspek Fisiologis Bahasa. Aspek Fisik Bahasa 13/10/2014. Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober Aspek Fisiologis Bahasa

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB I PENDAHULUAN. Orang yang sedang merasakan kebahagiaan pada umumnya akan bersiul,

ali muqoddas, S.Sn, M.Kom

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Lagu kelonan Ayun Ambing, Nelengnengkung, dan Dengkleung Dengdek

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Januari 2018 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH EPIFANIA

Oleh Dian V. Sitompul Dra. Inayah Hanum, M.Pd.

Oleh: Rina Wulandari, S.Pd, M.Pd

7

DISKRIPTOR B6D1 PENGETAHUAN DAN KEFAHAMAN MUZIK (Memberi Respon Kepada Semua Elemen Muzik Secara Kreatif dengan Betul dan Tepat)

1. Menjelaskan Alat Ucap Manusia Dalam Proses Pembentukan Bunyi a. Komponen subglotal b. Komponen laring c. Komponen supraglotal

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI SUARA DALAM PADUAN SUARA SMAN-2 YOGYAKARTA MELALUI METODE SIMULASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

RANCANGAN TAHUNAN DUNIA MUZIK TAHUN 1 SK BANDAR PUTRA KULAIJAYA. Pengalaman Muzikal Menyanyi pelbagai repertoir secara solo atau berkumpulan.

REKOD DAN CATATAN PELAKSANAAN DOKUMEN STANDARD PRESTASI TAHUN 2 NAMA GURU : KELAS : MATAPELAJARAN : DUNIA MUZIK BIL EVIDENS TARIKH INSTRUMEN 1

STUDI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA DI SDN INPRES 3 TONDO

TEKNIK VOKAL DAN PERMAINAN BIOLA PADA MUSIK NDIRI BIOLA DI BIMA NUSA TENGGARA BARAT

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

TRANSFORMASI SISWA VOKAL KLASIK LULUSAN SMK N2 KASIHAN PADA PEMBELAJARAN DI JURUSAN MUSIK ISI YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR

BAB 8 SAXOPHONE. Pada bagian yang lebih dekat dengan mouthpiece terdapat dua lubang katup kecil yang gunanya untuk memainkan nada-nada oktaf tinggi.

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1 TEMA: TEMPAT UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu medium musik pertama yang dimiliki manusia adalah vokal

PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN. Oleh : AINUN AKHSIN

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB III METODE PENELITIAN

Dipanggil Untuk Menyatakan Kebaikan Tuhan Roma 8:26-39 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru Bulan Kesaksian dan Pelayanan 27 Juli 2014

GPIB Immanuel Depok Minggu, 23 Juli 2017 TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

PANDUAN LOMBA OLAH VOKAL TUNGGAL POP DALAM RANGKA DIES NATALIS FAKULTAS BIOLOGI KE 50 TAHUN 2013

GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad

JSM 4 (1) (2015) JURNAL SENI MUSIK.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hana Haniefah Latiefah, 2013

PEMBELAJARAN VOKAL BAGI PETUGAS PADUAN SUARA SEBAGAI PENGIRING MISA DI GEREJA KRISTUS RAJA BACIRO

PEMBELAJARAN TEHNIK VOKAL DALAM BERNYANYI PADA ANAK USIA 8-10 TAHUN DI SRIWIJAYA MUSIK YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik

BB03-RK18-RII.0 27 Mei 2015

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

RANCANGAN TAHUNAN PENDIDIKAN MUZIK TAHUN 6 SK BANDAR PUTRA KULAIJAYA MINGGU TAJUK/BIDANG OBJEKTIF KEMAHIRAN IMPAK

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

BAB 2 TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA. Kiranawati (dalam /2007/11/19/snowballthrowing/)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

BAB I PENDAHULUAN. Semua mahluk hidup pasti bernapas dan butuh bernapas. Bernapas. sederhana, mulai menghirup udara sampai menghembuskannya lagi hanya

Makalah ASPEK BAHASA pada anak usia 0-5 tahun. Oleh: Fitriani Y. Lubis, M.Psi, Psikolog Staf Pengajar Fakultas Psikologi UNPAD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi seseorang telah menjadi kebutuhan pokok dan hak-hak dasar baginya

55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38%

LATIHAN KAWALAN PERNAFASAN WIRA BAKTI

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

PERATURAN BARIS BERBARIS

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

Bermadah Dengan Mazmur

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

BAB 3 KARYA MUSIK MODERN

KONSEP DAN KOMPONEN. Oleh: Pujaningsih

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki tingkat kebutuhan di berbagai

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

Transkripsi:

MEMBENTUK SUARA UNTUK MENYANYIKAN MAZMUR Pelatihan vokal Program PPM Oleh : M.G. Widyastuti Mazmur merupakan puisi doa yang dinyanyikan, oleh karena itu mazmur dinyanyikan dengan gaya recitative, yaitu pengucapan teks dinyanyikan seperti seseorang membawakan deklamasi. Maka menyanyikan mazmur dituntut kejelasan artikulasi. Latihan pembentukan suara hampir 90% ditentukan oleh cara bernafas yang benar. Adapun cara bernafas yang baik dan benar adalah menggunakan pernafasan diafragma. Kontrol pernafasan merupakan salah satu teknik bernyanyi disamping teknik Resonansi, Artikulasi, dan intonasi. PERNAFASAN Pernafasan dalam bernyanyi bisa dibayangkan sama dengan pernafasan sewaktu menghirup wanginya bunga, atau menghirup nafas seperti orang yang sedang menguap. Pernafasan tersebut adalah pernafasan diafragma. Diafragma adalah aktifitas menghirup udara/bernafas dengan mengembangkan sekat diafragma seperti karet, sehingga mendorong dada dan bagian perut ke depan ( in hale ). Tulang belakang tegak, lemaskan kedua bahu (diturunkan) tanpa bergerak. Dada dipertahankan dengan kondisi naik, bagian perut ditarik ke dalam, dagu ditarik ke bawah. Saat mengeluarkan nafas dilakukan tahap demi tahap dengan tidak memboroskan udara ( ex hale ). Lakukan teknik ini secara rutin. Latihan nafas : In hale, kedua tangan lurus ke depan setinggi bahu. Yang perlu diperhatikan: Ex hale, kedua tangan diturunkan perlahan-lahan. 1. kekuatan suara ditentukan oleh banyaknya nafas yang dihirup, maka kontrollah banyaknya suara yang diharapkan. 2. Jangan membuang nafas terlalu banyak pada awal, akan tetapi keluarkan nafas dengan teratur (sedikit demi sedikit). 3. Tariklah nafas dengan ringan, kemudian ditahan sebentar lalu dikeluarkan 4. Bagian bahu tidak boleh naik turun, dada tidak boleh ditekan. 5. Pada saat mengeluarkan suara, usahakan pengeluaran udara diirit seminimal mungkin. 6. Biarkan bagian hidung bergetar, tetapi udara jangan bocor. 7. Udara dihirup melalui hidung dan mulut menjadi hangat, setelah sampai ke perut kemudian udara dikeluarkan. Melakukan kontrol pernafasan dan penempatan suara/bunyi pada tempatnya yang benar sangat penting. Apabila seorang penyanyi kelihatan dalam mengambil nafas menunjukkan dia belum professional, sebab penyanyi yang berpengalaman akan berusaha untuk menyembunyikan pernafasannya.

RESONANSI Apabila penempatan suara dilakukan dengan tepat dan benar, akan menghasilkan resonansi yang benar pula. Sehingga, getaran suara tersebut kedengarannya keluar dari badan sendiri. Tenggorokan hanya berperan sebagai jalan suara yang terbuka untuk menghasilkan resonansi. Adapun fungsi penggunaan resonansi tersebut adalah untuk memperbesar tingkat kekerasan suara. Latihan : 1) dagu diturunkan 2) angkat tenggorokan seperti saat menguap 3) pusat suara resonansi terletak di atas hidung dan diantara kedua mata serta sedikit tersenyum. Dagu, gigi, lidah dan bibir digunakan hanya untuk membentuk kata ( text ). ARTIKULASI Ketajaman ucapan harus lebih dari sekedar percakapan biasa. Pengucapan konsonan dan vokal yang jelas akan membantu maksud dari teks lagu. Oleh sebab itu keterpaduan suara akan banyak ditentukan dari keseragaman dalam diksi da vokalisi. INTONASI Ketepatan dalam membidik nada merupakan tuntutan mutlak bagi setiap warga kor. Pada tahap awal penyanyi sebaiknya dibantu dengan iringan, dengan demikian seseorang memiliki pendengaran baik (peka dalam nada). YANG PERLU DIINGAT DALAM MENYANYIKAN MAZMUR Pengambilan nafas penuh disertai kesadaran untuk masuk ke dalam atmosfir doa Mengungkapkan ekspresi dengan dinamik (mis: keras, lembut, crescendo, decrescendo), tempo, serta warna suara untuk mengungkapkan suasana tenang menghibur, sedih maupun gegap gempita penuh dengan suka cita. Artikulasi ( pengucapan konsonan, vokal, diftong) jelas. Produksi suara lantang, teks dinyanyikan mengalir akan tetapi tidak terburu-buru, namun juga tidak terlalu lambat. Tempo seperti orang berbicara normal, jelas, tegas. Tidak dibutuhkan vibrasi atau getaran, karna mazmur dinyanyikan untuk memberikan perhatian makna/isi hasil kesusasteraan suci umat Israel kuno. Maka dibutuhkan kesederhanaan, namun keindahan suara tetap diupayakan. Perhatikan pemenggalan kata atau frase dalam ayat (kalimat) VOKALISI

4/4, 1= C, Cis, D, Dis dst. 1. 1 2 3 4 / 5 5 5 5 / 5 4 3 2 / 1.. 0 // ma- ma-ma ma - ma ma ma ma - ma ma ma ma ma 2. 1 1 1 2 2 2 / 3 3 3 4 4 4 / 5 5 5 6 6 6 / 7 7 7 1 1 1 // Ni ne na ni ne no ni ne na ni ne no ni ne na ni ne no ni ne na ni ne-no 3. 1 3 5 3 / 1.. 0 :// Ma me mi mo mu 3/4 4. 1 3 5 / 1 5 3 / 1 3 5 / 1 5 3 / 1.. / 1. 0 // a a u o o o a a u o o o a 4/4 5. 1 3 5 3 / 1 4 6 4 / 1 3 5 3 / 1.. 0 // Yaha a a a a a a a a a a a 6. bisa dibuat sendiri Selamat Berlatih PERANAN DIRIGEN DALAM PADUAN SUARA Dirigen dituntut menguasai teknik aba-aba, dan perlu menyadari bahwa aba-aba tersebut untuk menunjukkan kepada anggota kor/umat tentang irama, tempo dan dinamik. Saat terpenting bagi dirigen maupun anggota kor adalah saat nyanyian akan dimulai dan diakhiri. Oleh karena itu latihan memberi aba-aba dengan isyarat gerak tangan, merupakan dasar yang paling penting bagi dirigen. Aba-aba yang kurang

sempurna dapat menghilangkan komunikasi yang seharusnya terjalin antara dirigen sebagai pemimpin musik dengan anggota kor. Menentukan interpretasi Seorang dirigen juga dituntut sebagai interpreter/penterjemah musik. Artinya mereka akan mengulang atau mencoba menghidupkan kembali suatu komposisi yang sudah tersedia, dan berhasil mewujutkan kembali gagasan, ide musik dari sang komponis/pengarang lagu. Interpretasi tersebut bisa dipahami oleh dirigen melalui penafsiran: teks lagu/syair, melodi, tanda-tanda ekspresi (dinamik) dan tanda tempo. Penafsiran inilah yang disebut interpretasi atas nyanyian, yang harus dilaksanakan oleh seluruh anggota kor dipandu oleh dirigen. Penguasaan Teknik Vokal Dirigen sebaiknya juga menguasai teknik vokal, karena aktifitas aba-aba merupakan kegiatan menghidupkan suara manusia untuk mengekspresikan lagu. Teknik tersebut antara lain: Pernafasan, Artikulasi, Resonansi dan Intonasi. Pada komunitas paduan suara, teknik tersebut sangat diperlukan untuk mencapai homogenitas suara. Sikap Badan Dirigen Rieleks Posisi kaki agak terbuka, kaki kiri maju sedikit untuk keseimbangan badan. Bahu tidak tegang, pandangan menyeluruh ke depan. Sikap siap, kedua tangan di depan dada Saat insetting (lagu mulai dinyanyikan), sikap siap tidak hanya tangan tetapi juga mata, kepala, badan mengarah ke paduan suara. Wilayah Aba-aba Gerak turun tidak lebih rendah dari pusar Gerak keluar (dari badan), ke kiri/ke kanan tidak terlalu lebar. Gerak naik tidak lebih dari mata Teknik Terpenting Dalam Aba-aba

A. Attack Merupakan gerak pendahuluan satu pukulan sebelum insetting Attack dimulai bila dirasa konsentrasi pemain/pengiring telah siap Dipentingkan kontak mata antara dirigen dan penyanyi, untuk ekspresi jiwa lagu riang, serius, sedih, jenaka. Lakukan satu tarikan nafas sebelum insetting, baik untuk pengiring / penyanyi Gerak attack harus kelihatan jelas dan tegas Contoh Agunglah Nama Tuhan, Madah Bakti 468 - Lagu ini menggunakan birama 3/4, insetting pada pukulan pertama, maka attack akan dimulai pada pukulan ke tiga 3 2 3 / 1. 1 / - - - / - - - / 2 3 2 / 1.. // Insetting (pukulan 1) attack (pukulan 3) attack insetting Attack dan insetting tidak bisa dipisahkan, karena attack bertujuan untuk menciptakan kekompakan pada saat insetting. Maka kontak mata antara dirigen dan penyanyi tidak boleh putus. B. Hold Menahan selama lagu dibawakan Perhatikan ekspresi lagu, seperti: keajekan tempo, tanda dinamik, tanda fermata. Pola aba-aba dalam setiap tanda birama yang berbeda. Birama dua

Contoh MB. No. 211, 210 (opmat), 233, 282 3 1 / 2 5 4 / 3 2 1 / 2. / > - > - > - > - Ket. : > aksen kuat, - aksen ringan Opmat (birama gantung), insetting tidak pada pukulan pertama Birama empat Contoh MB. No. 367, 232, 379 (opmat), 395, 228 3 / 6 5 4 3 / / / 3.. // - > - > - > - > 4 Pukulan 1 2 3 Insetting attack Birama tiga Contoh MB. No. 427, 469, 382(opm), 413(opm) 5 3 1 / 1 7 1 / / / 1.. // > - - > - - > - - C. Release Gerak aba-aba untuk mengakhiri lagu. Perlu diperhatikan dalam menutup lagu, konsentrasi dirigen tidak boleh berkurang sampai selesai.

Gerak untuk mengakhiri lagu dilakukan dengan gerak tangan ke bawah disertai aksen pada pukulan pertama birama terakhir, kemudian mengayun ke atas, ditahan sambil menghitung dalam hati sampai pukulan terakhir. Ada kebiasaan lain, mengakhiri lagu dengan masih mengayun pada semua pukulan pada birama terakhir. MB. No. 294 4 / 3 3 5 1 2 / 1. 0 // Me - nem - puh hi -dup - ku MB. No. 540 5. 3 4 3 / 1... // Kar ya ta- ngan - Nya Langkah Yang Perlu Diperhatikan Harus melihat tujuan dan hakekat nyanyian, untuk itu perlu melihat judul lagu dan mempelajari teks. Kepastian tempo (cepat lambatnya nyanyian), karena dirigen adalah sebagai metronome, maka dituntut untuk selalu ajeg. Melihat tanda birama pada masing-masing nyanyian, sehingga ada ketetapan pola gerakan aba-aba. Untuk menghadirkan dinamik dan interpretasi, perlu mempelajari terlebih dahulu nyanyian tersebut dan berlatih dengan mendemonstrasikan di depan cermin. Selamat Berlatih M.G.Widyastuti Blora, 12 Maret 2010

MEMBENTUK SUARA Pelatihan vokal Program PPM Oleh : M.G. Widyastuti, M.Sn Menyanyi di paduan suara berarti membawakan suatu karya yang memerlukan beberapa penguasaan teknik menyanyi serta bobot musikalitas dari penyanyi, pemain musik/instrumen dan pemimpin atau dirigen. Oleh karena itu diperlukan keseimbangan antara mempelajari lagu (repertoire) yang dinyanyikan, dengan membangun kemampuan (skill) dalam hal membaca notasi, memproduksi suara dan teknik vokal. Latihan pembentukan suara hampir 90% ditentukan oleh cara bernafas yang benar. Adapun cara bernafas yang baik dan benar adalah menggunakan pernafasan diafragma. Kontrol pernafasan merupakan salah satu teknik bernyanyi disamping teknik Resonansi, Artikulasi, dan intonasi. PERNAFASAN Pernafasan dalam bernyanyi bisa dibayangkan sama dengan pernafasan sewaktu menghirup wanginya bunga, atau menghirup nafas seperti orang yang sedang menguap. Pernafasan tersebut adalah pernafasan diafragma. Diafragma adalah aktifitas menghirup udara/bernafas dengan mengembangkan sekat diafragma seperti karet, sehingga mendorong dada dan bagian perut ke depan ( in hale ). Tulang belakang tegak, lemaskan kedua bahu (diturunkan) tanpa bergerak. Dada dipertahankan dengan kondisi naik, bagian perut ditarik ke dalam, dagu ditarik ke bawah. Saat mengeluarkan nafas dilakukan tahap demi tahap dengan tidak memboroskan udara ( ex hale ). Lakukan teknik ini secara rutin. Latihan nafas : In hale, kedua tangan lurus ke depan setinggi bahu. Yang perlu diperhatikan: Ex hale, kedua tangan diturunkan perlahan-lahan. 1. kekuatan suara ditentukan oleh banyaknya nafas yang dihirup, maka kontrollah banyaknya suara yang diharapkan. 2. Jangan membuang nafas terlalu banyak pada awal, akan tetapi keluarkan nafas dengan teratur (sedikit demi sedikit). 3. Tariklah nafas dengan ringan, kemudian ditahan sebentar lalu dikeluarkan 4. Bagian bahu tidak boleh naik turun, dada tidak boleh ditekan. 5. Pada saat mengeluarkan suara, usahakan pengeluaran udara diirit seminimal mungkin. 6. Biarkan bagian hidung bergetar, tetapi udara jangan bocor.

7. Udara dihirup melalui hidung dan mulut menjadi hangat, setelah sampai ke perut kemudian udara dikeluarkan. Melakukan kontrol pernafasan dan penempatan suara/bunyi pada tempatnya yang benar sangat penting. Apabila seorang penyanyi kelihatan dalam mengambil nafas menunjukkan dia belum professional, sebab penyanyi yang berpengalaman akan berusaha untuk menyembunyikan pernafasannya. RESONANSI Apabila penempatan suara dilakukan dengan tepat dan benar, akan menghasilkan resonansi yang benar pula. Sehingga, getaran suara tersebut kedengarannya keluar dari badan sendiri. Tenggorokan hanya berperan sebagai jalan suara yang terbuka untuk menghasilkan resonansi. Adapun fungsi penggunaan resonansi tersebut adalah untuk memperbesar tingkat kekerasan suara. Latihan : 1) dagu diturunkan 2) angkat tenggorokan seperti saat menguap 3) pusat suara resonansi terletak di atas hidung dan diantara kedua mata serta sedikit tersenyum. Dagu, gigi, lidah dan bibir digunakan hanya untuk membentuk kata ( text ). ARTIKULASI Ketajaman ucapan harus lebih dari sekedar percakapan biasa. Pengucapan konsonan dan vokal yang jelas akan membantu maksud dari teks lagu. Oleh sebab itu keterpaduan suara akan banyak ditentukan dari keseragaman dalam diksi dan vokalisi. INTONASI Ketepatan dalam membidik nada merupakan tuntutan mutlak bagi setiap warga kor. Pada tahap awal latihan penyanyi sebaiknya dibantu dengan iringan, dengan demikian seseorang memiliki pendengaran baik (peka dalam nada). VOKALISI 4/4, 1= C, Cis, D, Dis dst. 1. 1 2 3 4 / 5 5 5 5 / 5 4 3 2 / 1.. 0 // ma- ma-ma ma - ma ma ma ma - ma ma ma ma ma 2. 1 1 1 2 2 2 / 3 3 3 4 4 4 / 5 5 5 6 6 6 / 7 7 7 1 1 1 // Ni ne na ni ne no ni ne na ni ne no ni ne na ni ne no ni ne na ni ne-no 3. 1 3 5 3 / 1.. 0 :// Ma me mi mo mu

3/4, 1=C dst. 4. 1 3 5 / 1 5 3 / 1 3 5 / 1 5 3 / 1.. / 1. 0 // a a u o o o a a u o o o a 4/4, 1=C dst. 5. 1 3 5 3 / 1 4 6 4 / 1 3 5 3 / 1.. 0 // Yahha-ha h a ha ha ha ha ha ha ha ha ha 6. bisa dibuat sendiri

PERANAN DIRIGEN DALAM PADUAN SUARA Dirigen dituntut menguasai teknik aba-aba, dan perlu menyadari bahwa aba-aba tersebut untuk menunjukkan kepada anggota paduan suara/kor tentang irama, tempo dan dinamik. Saat terpenting bagi dirigen maupun anggota kor adalah saat nyanyian akan dimulai dan diakhiri. Oleh karena itu latihan memberi aba-aba dengan isyarat gerak tangan, merupakan dasar yang paling penting bagi dirigen. Aba-aba yang kurang sempurna dapat menghilangkan komunikasi yang seharusnya terjalin antara dirigen sebagai pemimpin musik dengan anggota kor. Menentukan interpretasi Seorang dirigen juga dituntut sebagai interpreter/penterjemah musik. Artinya mereka akan mengulang atau mencoba menghidupkan kembali suatu komposisi yang sudah tersedia, dan berhasil mewujutkan kembali gagasan, ide musik dari sang komponis/pengarang lagu. Interpretasi tersebut bisa dipahami oleh dirigen melalui penafsiran: teks lagu/syair, melodi, tanda-tanda ekspresi (dinamik) dan tanda tempo. Penafsiran inilah yang disebut interpretasi atas nyanyian, yang harus dilaksanakan oleh seluruh anggota kor dipandu oleh dirigen. Penguasaan Teknik Vokal Dirigen sebaiknya juga menguasai teknik vokal, karena aktifitas aba-aba merupakan kegiatan menghidupkan suara manusia untuk mengekspresikan lagu. Teknik tersebut antara lain: Pernafasan, Artikulasi, Resonansi dan Intonasi. Pada komunitas paduan suara, teknik tersebut sangat diperlukan untuk mencapai homogenitas suara. Sikap Badan Dirigen Rieleks Posisi kaki agak terbuka, kaki kiri maju sedikit untuk keseimbangan badan. Bahu tidak tegang, pandangan menyeluruh ke depan. Sikap siap, kedua tangan di depan dada Saat insetting (lagu mulai dinyanyikan), sikap siap tidak hanya tangan tetapi juga mata, kepala, badan mengarah ke paduan suara. Wilayah Aba-aba Gerak turun tidak lebih rendah dari pusar Gerak keluar (dari badan), ke kiri/ke kanan tidak terlalu lebar. Gerak naik tidak lebih dari mata Teknik Terpenting Dalam Aba-aba A. Attack

Merupakan gerak pendahuluan satu pukulan sebelum insetting Attack dimulai bila dirasa konsentrasi pemain/pengiring telah siap Dipentingkan kontak mata antara dirigen dan penyanyi, untuk ekspresi jiwa lagu riang, serius, sedih, jenaka. Lakukan satu tarikan nafas sebelum insetting, baik untuk pengiring / penyanyi Gerak attack harus kelihatan jelas dan tegas Contoh Di Timur Matahari Lagu ini menggunakan birama 3/4, insetting pada pukulan pertama, maka attack akan dimulai pada pukulan ke tiga. 3. 5 / 1. 2 / 1. 1 / 7.. / 3. 5 / 2. 3 / 1.. / 1. 0 // Insetting (pukulan 1) attack (pukulan 3) attack insetting Attack dan insetting tidak bisa dipisahkan, karena attack bertujuan untuk menciptakan kekompakan pada saat insetting. Maka kontak mata antara dirigen dan penyanyi tidak boleh putus. B. Hold Menahan selama lagu dibawakan Perhatikan ekspresi lagu, seperti: keajekan tempo, tanda dinamik, tanda fermata. Pola aba-aba dalam setiap tanda birama yang berbeda. Birama dua Contoh: Sipatokaan 1 1. 1 / 1 5 5 / 3. 2 / 1 4 3 / > - > - > - > - Ket. : > aksen kuat, - aksen ringan Birama empat Contoh: Merah Putih 5 / 3. 3 4 2 / 3. 1 5 / 5 4 3 2 / 1.. // Opmat (birama gantung), insetting tidak pada pukulan pertama

Birama tiga Contoh: Di Timur Matahari 3. 5 / 1. 2 / 1. 1 / 7.. / > - - / > - - / > - - C. Release Gerak aba-aba untuk mengakhiri lagu. Perlu diperhatikan dalam menutup lagu, konsentrasi dirigen tidak boleh berkurang sampai selesai. Gerak untuk mengakhiri lagu dilakukan dengan gerak tangan ke bawah disertai aksen pada pukulan pertama birama terakhir, kemudian mengayun ke atas, ditahan sambil menghitung dalam hati sampai pukulan terakhir. Ada kebiasaan lain, mengakhiri lagu dengan masih mengayun pada semua pukulan pada birama terakhir. 3 / 5 4 3 2 / 1.. // 3 / 2 4 7 2 / 1... // Bende-ra bangsa - ku Ba- gi In- do ne - sia Langkah Yang Perlu Diperhatikan Harus melihat tujuan dan hakekat nyanyian, untuk itu perlu melihat judul lagu dan mempelajari teks. Kepastian tempo (cepat lambatnya nyanyian), karena dirigen adalah sebagai metronome, maka dituntut untuk selalu ajeg. Melihat tanda birama pada masing-masing nyanyian, sehingga ada ketetapan pola gerakan aba-aba. Untuk menghadirkan dinamik dan interpretasi, perlu mempelajari terlebih dahulu nyanyian tersebut dan berlatih dengan mendemonstrasikan di depan cermin. Selamat Berlatih Pemalang, 15 Desember 2010