kesimpulan yang diperoleh dan opininya dapat dipakai sebagai acuan untuk pendalaman dan melakukan tindak lanjut oleh manajemen ITB BHMN.

dokumen-dokumen yang mirip
Pendapat dan Kesimpulan Dewan Audit atas Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan ITB BHMN Tahun Buku yang Berakhir 31 Desember 2011

ITB BHMN & I.

(6) Management Letter Satuan Kekayaan dan Dana (SKD) ITB BHMN untuk Tahun

Pendapat dan Kesimpulan Komite Audit atas Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan ITB Tahun Buku yang Berakhir 31 Desember 2013

IV. Hasil Pekerjaan Audit Kelompok Pertama Kelompok Kedua Kelompok Ketiga

PERTAMA : Jenis dan Ketentuan Laporan Unit Kerja Institut Teknologi Bandung Tahun 2002 dan 2003 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

SAMBUTAN KETUA MWA TEMU AWAL TAHUN Bandung, 15 Agustus 2008

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

KUMPULAN KEPUTUSAN ADVISORY BOARD INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG TAHUN MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 15/I3/LK/2011 Tentang TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA JASA AKUNTAN PUBLIK INSTITUT PERTANIAN

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 47/SK/K01-SA/2005 TENTANG

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

BPK Memberikan Opini WDP untuk LKPD TA 2014 Pemprov NTT

TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Auditor dituntut memiliki sikap independensi dalam melaksanakan pekerjaannya.

NOMOR : 07/MWA-IPB/2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KATA PENGANTAR REVIU LAPORAN KEUANGAN OLEH INSPEKTORAT

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/I3/LL/2011 Tentang PENGELOLAAN SATUAN USAHA AKADEMIK DAN SATUAN USAHA PENUNJANG DI

SURAT PERIKATAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. audit, hal ini tercantum pada bagian keempat Undang-Undang Nomor 15 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

: Struktur Organ Pengelola ITB sebagaimana tercantum pada Lampiran I Keputusan ini.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan go public. Dalam kepemilikannya, perusahan go public

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

SEttEN IN00NESiA GRO IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁. PToSEMEN丁 ONASA

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Pola-pola lama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Laporan aktivitas PKBL, dimana aset neto akhir tahun 2015 sebesar Rp

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Setelah penulis menggali dan mengganalisis data temuan BPK RI Perwakilan

-2- Untuk itu, dalam rangka menjaga kepercayaan publik terhadap kualitas informasi keuangan, Pihak yang Melaksanakan Kegiatan Jasa Keuangan harus menj

ARUM KUSUMAWATI B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS SUK, SKD DAN PENGEMBANGAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

BAB. I PENDAHULUAN. Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa: Pengelolaan Barang Milik Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk penyelenggaraan pengelolaan

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 05/I3/HM/2010 Tentang PENGELOLAAN INFORMASI PUBLIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH BPK RI.

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENGUSULAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARU DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang sering disebut good governance. Pemerintahan yang baik ini. merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam menjalankan tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan merupakan salah satu kriteria dalam sistem reward. yang dapat menunjukkan kondisi sebenarnya.

Kata Sambutan Kepala Badan

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

WALIKOTA TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 16/SK/K01-SA/2003 TENTANG PENGANUGERAHAN GELAR AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Laporan keuangan bertujuan umum Kerangka bertujuan umum

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang go public

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

Tinjauan Mata Kuliah A. RELEVANSI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2,

UI{IVERSITAS INDONESIA MAJELIS WALI AMANAT

TINJAUAN UMUM AUDIT KEUANGAN NEGARA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETENTUAN MENGENAI TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA PIMPINAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Salah satunya dilakukan dalam penyajian laporan keuangan

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

KAK KERANGKA ACUAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

Transkripsi:

Pendapat dan Kesimpulan Dewan Audit atas Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan ITB (Konsolidasian) Tahun Buku yang Berakhir 31 Desember 2010 I. Lingkup Pekerjaan Audit Lingkup pekerjaan oleh Auditor Independen adalah melakukan audit atas Laporan Keuangan ITB BHMN untuk Tahun Buku yang berakhir 31 Desember 2010 yang meliputi: (1) Management Letter yang mencakup mengenai observasi dan rekomendasi untuk perbaikan pengendalian intern, sistem dan prosedur pelaporan manajemen, (2) Laporan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, (3) Laporan Evaluasi terhadap Pengendalian Intern, (4) Laporan Auditor Independen Satuan Akademik (SAk), (5) Laporan Auditor Independen Satuan Kekayaan dan Dana (SKD), (6) Laporan Auditor Independen Satuan Usaha Komersial (SUK), (7) Laporan Auditor Independen Gabungan ITB BHMN, (8) Laporan Auditor Independen dalam bentuk ringkas untuk kepentingan publikasi. II. Independensi Auditor Eksternal Mengacu kepada prosedur repeat order sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku untuk mendapatkan jasa akuntansi untuk audit Laporan Keuangan ITB BHMN Tahun 2010, Dewan Audit yakin bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) Heliantono dan Rekan, yang melaksanakan pekerjaan audit atas Laporan Keuangan ITB BHMN akhir tahun 2010, adalah independen. III. Proses Audit Dewan Audit berpendapat bahwa proses audit oleh KAP Heliantono dan Rekan telah dilakukan sesuai dengan Standar Pemeriksaan Akuntan Publik. Oleh karenanya 1

kesimpulan yang diperoleh dan opininya dapat dipakai sebagai acuan untuk pendalaman dan melakukan tindak lanjut oleh manajemen ITB BHMN. IV. Hasil Pekerjaan Audit Hasil pekerjaan audit terhadap Laporan Keuangan ITB BHMN Tahun 2010 dilaporkan dalam 6 (enam) kelompok yang terdiri atas 11 (sebelas) dokumen, sebagai berikut: Kelompok Pertama (1) Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan Institut Teknologi Bandung Badan Hukum Milik Negara (ITB BHMN) untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009; (2) Management Letter Institut Teknologi Bandung Badan Hukum Milik Negara (ITB BHMN) untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010; Kelompok Kedua (3) Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan Satuan Akademik ITB BHMN untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009; (4) Management Letter Satuan Akademik (SAk) ITB BHMN untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010; Kelompok Ketiga (5) Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan Satuan Kekayaan dan Dana ITB BHMN untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009; (6) Management Letter Satuan Kekayaan dan Dana (SKD) ITB BHMN untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010; Kelompok Keempat (7) Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan Satuan Usaha Komersial ITB BHMN untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009; (8) Management Letter Satuan Usaha Komersial (SUK) ITB BHMN untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010; Kelompok Kelima (9) Laporan Auditor Independen atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang- Undangan ITB BHMN untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010; 2

(10) Laporan Auditor Independen atas Evaluasi Pengendalian Intern ITB BHMN untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010; Kelompok Keenam (11) Institut Teknologi Bandung BHMN Ringkasan Posisi Keuangan per 31 Desember 2010 dan 2009 (Condensed). V. Pendapat Dewan Audit atas Substansi Laporan Auditor Independen KAP Heliantono dan Rekan atas Laporan Keuangan ITB (Konsolidasian) Tahun Buku Yang Berakhir 31 Desember 2010 Dewan Audit pada rapat tanggal 14 Mei 2011 mendengarkan paparan KAP Heliantono dan Rekan, untuk mendapat pemahaman atas laporan hasil pemeriksaan tersebut di atas dan berkesimpulan sebagai berikut: (i) Terdapat kemajuan yang signifikan dalam penyusunan Laporan Keuangan ITB- BHMN, antara lain, sebagian besar temuan audit sebelumnya sudah ditindaklanjuti, penyusunan Laporan Keuangan ITB-BHMN unaudited dapat diselesaikan lebih akurat dan tepat waktu. Namun demikian masih terdapat temuan kekeliruan pembukuan yang disebabkan oleh masih dijalankannya proses akuntansi yang terpisah belum terintegrasi, yaitu proses akuntansi secara manual, proses akuntansi menggunakan aplikasi Oracle Financial dan aplikasi Non-Oracle Financial, kompetensi dan disiplin SDM yang masih kurang memadai, dan SOP yang belum lengkap. (ii) Pada tahun 2010 implementasi modul-modul Oracle Financial telah dilakukan sebagian besar. Proses interface (penyelarasan) antara modul-modul Non-Oracle Financial dengan Oracle Financial terus dilakukan. Dari modul Oracle Financial yang sudah diimplementasikan masih perlu penyempurnaan termasuk modul aset tetap dan proses pembuatan Laporan Keuangan (Report Generator) dalam modul GL. (iii) Proses akuntansi Pendapatan kegiatan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (PPM), Piutang dan Hutang Kegiatan yang dilaksanakan oleh LPPM masih dilakukan paralel secara manual yaitu dengan proses inventarisasi dokumen (manual) melengkapi proses akuntansi online Oracle Financial. Pada tahun ini, proses akuntansi untuk kegiatan PPM yang dilaksanakan oleh fakultas dapat dilakukan lebih 3

akurat dan lebih tepat waktu dari tahun lalu. Namun demikian masih perlu penyempurnaan pada proses rekonsiliasi laporan Direktorat Keuangan dengan LPPM/Fakultas. (iv) Menindaklanjuti temuan audit tahun lalu, investasi jangka panjang pada KSO Sabuga yang masuk dalam kelompok SUK sudah diaudit kantor akuntan publik sehingga tidak berpengaruh pada opini Akuntan Publik atas Laporan Keuangan SUK. Permasalahan isi perjanjian KSO tidak menjadi permasalahan KAP karena terdapat perbaikan signifikan dari perjanjian sebelumnya, serta merupakan permasalahan kebijakan internal manajemen keuangan SUK yang terus diperbaiki secara bertahap. (v) Investasi Jangka Panjang pada anak perusahaan/unit Usaha Komersial (UUK) di SUK sebanyak 14 UUK, seluruhnya telah diaudit. Dari 14 UUK yang diaudit, 11 UUK mendapat opini akuntan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), 1 UUK mendapat opini akuntan Wajar dengan Pengecualian (WDP), dan 2 UUK mendapat opini tidak dapat menyatakan pendapat. Kondisi ini tidak berpengaruh pada opini Akuntan Publik atas Laporan Keuangan SUK karena nilainya dianggap tidak material relatif terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian. (vi) Proses akuntansi secara manual (inventaris dokumen) secara paralel dilakukan, yang sampai saat ini belum dapat sepenuhnya diproses melalui Oracle Financial masih berisiko untuk menjadi permasalahan audit yang signifikan yang mempengaruhi opini audit di periode yang akan datang. Sehingga optimalisasi implementasi aplikasi Oracle Financial dan Non-Oracle Financial, peningkatan kompetensi dan disiplin SDM akuntansi dan penyempurnaan SOP harus terus dilakukan. (vii) Mengoptimalkan implementasi dan manajemen Aplikasi Teknologi Informasi yang terintegrasi, termasuk Oracle dan Non-Oracle, dengan membentuk Unit Organisasi yang mempunyai kewenangan lintas departemen dalam melakukan desain, develop, implemen, dan maintain aplikasi-aplikasi teknologi informasi. VI. Evaluasi Dewan Audit terhadap Hasil Pekerjaan Audit Dewan Audit telah mendengar paparan dan mempelajari laporan-laporan tersebut dengan hasil evaluasi: 4

(i) (ii) Memahami temuan, saran, rekomendasi, dan komentar dalam semua laporan audit tersebut dalam bab IV; dan Mendorong saran dan rekomendasi dalam semua laporan audit tersebut dalam bab IV untuk dikaji dan didalami lebih lanjut oleh manajemen ITB. VII. Kesimpulan Dewan Audit (i) Laporan Keuangan ITB BHMN Tahun 2010 yang disertai dengan semua laporan pekerjaan audit oleh auditor independen seperti dirinci dalam bab IV di atas dapat diteruskan ke Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan Nasional dan kepada kalangan internal ITB disertai dengan pertimbangan agar semua laporan yang disampaikan tersebut dapat dimasukkan ke dalam public domain; (ii) Pengembangan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan ITB BHMN tahun 2010 sudah mempunyai arah yang baik dan perlu dilanjutkan dengan memanfaatkan rekomendasi yang dihasilkan oleh kantor akuntan independen; (iii) Opini audit tahun 2010 adalah sama dengan opini tahun sebelumnya. Namun, proses akuntansinya harus terus disempurnakan dan audit UUK secara menyeluruh harus tetap dipertahankan; VIII. Saran Dewan Audit (i) ITB BHMN harus segera menetapkan landasan kebijakan dan sistem keuangan dan akuntansi (ii) Jajaran organisasi Rektor dan Dekan ITB perlu meningkatkan kemampuan dan disiplin dalam memproses dan menyajikan data dan informasi keuangan dan akuntansi yang up-to-date (iii) Mempercepat transisi proses akuntansi yang masih paralel (manual dan online Oracle Financial) (iv) Memperkuat tata kelola dan organisasi pengelola dari fungsi untuk mengembangkan, mengimplementasi, serta merawat aplikasi keuangan dan akuntansi yang terintegrasi agar rekomendasi pada bab V butir (vii) ditindak-lanjuti untuk diimplementasi sesegera mungkin. 5

(v) Menyediakan SDM yang dibutuhkan untuk melaksanakan program pengembangan, implementasi dan perawatan sistem aplikasi keuangan dan akuntansi ITB. (vi) Modul-modul Oracle Financial agar diimplementasikan/dilaksanakan dengan memaksimalkan fungsi dan features yang disediakan oleh aplikasi. IX. Penutup Pendapat dan Kesimpulan Dewan Audit atas Laporan Audit ITB BHMN Tahun 2010 oleh Auditor Independen dalam dokumen ini dirumuskan sesuai dengan prosedur yang disepakati dalam rapat pleno Dewan Audit yang diadakan pada hari Sabtu, tanggal 14 Mei 2011 dengan tujuan untuk disampaikan kepada Majelis Wali Amanat. Bandung, 1 Juni 2011 Dewan Audit, Ir. Betti S. Alisjahbana, Ketua Filino Harahap, Ph.D, Sekretaris Drs. Soedarjono, Akt, CFE., Anggota Ir. Prasetyo Suhardi, Anggota Prof. Dr. Wiratni Ahmadi, SH., Anggota Untuk Dewan Audit Sekretaris, Filino Harahap, Ph.D 6