Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

dokumen-dokumen yang mirip
MATA KULIAH PEMODELAN & SIMULASI

MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan Produksi

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Persediaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

Pengelolaan Persediaan

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB III LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK STATIS WAKHID AHMAD JAUHARI TEKNIK INDUSTRI UNS 2015

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

INVENTORY. (Manajemen Persediaan)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

Manajemen Operasional. Metode EOQ

Bab 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN ILHAM SUGIRI HAMZAH KARIM AMRULLAH ARIE TINO YULISTYO

Persediaan. by R.A.H

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

Manajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4

BAB II LANDASAN TEORI

Asmaul Khusna*), Kukuh Sulastyoko **) Kata Kunci :Pengendalian Kualitas, Pengendalian Mutu, Persediaan Pengaman, Peramalan, Forcasting, EOQ.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Model EOQ dengan Holding Cost yang Bervariasi

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

menghitung EOQ Menghitung EOQ

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Manajemen Persediaan INVENTORY

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I)

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

MANAJEMEN PERSEDIAAN

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

MODEL INVENTORY Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Pertemuan Ke- 9 Riani L. JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1

Pendahuluan Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Bentuk persediaan bisa berupa bahan mentah, komponen, barang setangah jadi, spare part, dan lain-lain. Tujuan utama pengendalian persediaan adalah meminimumkan total biaya operasi perusahaan. Hal ini berkaitan dengan : Berapa jumlah komoditas yang harus dipesan Kapan pemesanan itu hasrus dilakukan Dalam menentukan jumlah yang dipesan pada setiap kali pemesanan, pada dasarnya harus ipertemukan dua titik ekstrim yaitu : Memesan dalam jumlah yang sebesar-besarnya; jika memesan dalam jumlah besar akan meminimumkan biaya pemesanan, besar diskon dan faktor teknologis. Memesan dalam jumlah yang sekecil-kecilnya; akan meringankan penanganan dan penyimpanan, bunga pinjaman, asuransi barang dan penyusustan. 2 2

Fungsi dalam Inventory Siklus persediaan (inventory order) Siklus persediaan berkaitan dengan pembeli atau menyediakan dalam jumlah lebih besar dari yang dibutuhkan. Alasannya karena faktor ekonomis, dengan jumlah yang besar akan mendapatkan diskon berat pula. Disamping itu hambatan- hambatan berupa faktor teknologi, transportasi dan lain-lain. Persediaan pengaman (safety stock) Mencegah terhadap ketidaktentuan persediaan. Artinya sebelum persediaan habis harus dipersiapkan sejumlah persediaan, jika di suatu saat ternyata persediaan habis sedangkan pemesanan kembali tidak bisa tersedia seketika itu. 3 3

Komponen Biaya Inventory Ordering Cost dan Procurement Cost Merupakan total biaya pemesanan dan pengadaan komoditas hingga siap untuk dipergunakan. Biaya ini berkaitan dengan biaya pengangkutan, pengumpulan, kepemilikan, penyusunan dan penempatan di gudang serta biaya lain yang berhubungan dengan pemesanan. Ada dua total biaya pemesanan : Biaya pemesanan yang bersifat tetap t (fixed), yaitu yang tidak tergantung pada jumlah barang yang dipesan. Biasa disebut ordering cost. Biaya pemesanan yang bersifat berubah-ubah (variable) yang bergantung pada jumlah barang yang dipesan. Biasa disebut procurement cost. 4 4

Holding Cost/Carrying Cost Biaya ini timbul karena perusahaan menyimpan persediaan. Sebagian besar merupakan biaya penyimpanan fisik, pajak, asuransi. Hal ini dikarenakan modal yang ada dalam persediaan barang kemungkinan akan lebih menguntungkan bila digunakan untuk investasi yang lain. Shortage Cost Biaya ini terjadi bila ada permintaan terhadap barang yang kebetulan sedang tidak tersedia atau stok habis. Untuk barang-barang b tertentu t t yang kebutuhannya tidak mendesak mungkin pelanggan diminta untuk menunggu (back order). Tetapi untuk barang yang sifatnya mendesak atau kebutuhan sehari-hari maka pelanggan tidak akan menunggu dan akan segera mencari dan membeli penggantinya di tempat lain, sehingga perusahaan akan kehilangan pelanggan. 5 5

Model Economic Order Quantity Model Deterministik Semua parameternya diasumsikan diketahui dengan pasti. Model EOQ Klasik (sederhana) Model EOQ Back Order Model EOQ Fixed Production Rate Model EOQ Quantity Discount Model Stokastik tik Nilai-nilai parameternya tidak diketahui dengan pasti (berupa nilai acak) 6 6

Model EOQ Klasik Asumsi dasar : Barang yang dipesan dan disimpan hanya barang sejenis (homogen) Permintaan per periode diketahui dan konstan Ordering cost konstan Holding cost berdasarkan rata-rata persediaan Harga per unit barang konstan Barang yang dipesan segera tersedia (tidak diijinkan back order) Parameter yang digunakan : k = ordering cost per pemesanan A = jumlah barang yang dibutuhkan dalam 1 periode (misal 1 tahun) c = procurement cost per unit barang yang dipesan h = holding cost per unit nilai persediaan T = waktu antara pemesanan 7 7

Frekuensi pemesanan sering dilakukan Frekuensi pemesanan jarang dilakukan 8 8

Q merupakan jumlah barang yang dipesan secara periodik. Order point adalah saat dimana siklus persediaan (inventory cycle) yang baru dimulai dan yang lama berakhir. Setiap siklus persediaan mempunyai periode T ( artinya setiap T satuan waktu pemesanan kembali dilakukan dan ini tergantung pada Q). 9 9

Untuk mengetahui jumlah persediaan dari waktu ke waktu, dapat digunakan gradien A sebagai petunjuk dengan cara melihat garis lurus yang memiliki gradien tersebut. Karena barang yang dipesan diasumsikan segera tersedia maka setiap siklus persediaan dapat dilukiskan dalam bentuk segitiga dengan tinggi Q dan alat T. Frekuensi pemesanan tergantung pada A dan Q yang dirumuskan : Jika frekuensi pemesanan dikali dengan biaya setiap pemesanan / ordering cost (k), maka diperoleh : Holding cost ditentukan oleh jumlah dan lamanya barang disimpan. Setiap waktu jumlah barang berkurang sehingga perlu diperhatikan tingkat persediaan rata-rata. Karena persediaan bergerak dari Q unit sampai nol unit, sampai tingkat pengurangan yang konstan (-A) maka persediaan rata-rata untuk setiap siklus dapat dihitung : 10 10

Holding cost dihitung berdasarkan satuan nilai persediaan dan procurement cost (c), sehingga : Sehingga : Dalam satu periode (tahun) dibutuhkan A unit barang untuk pengadaan (procurement) dan biaya pengadaan sebesar c setiap unit barang sehingga : Jika ketiga komponen biaya tersebut digabungkan, maka diperoleh : Seperti tujuan awal dari model persoalan persediaan adalah meminimumkan i total t annual cost (TC), maka TC minimum dapat dicari dengan menentukan berapa jumlah pemesanan (Q). Karena yang mengandung Q pada fungsi TC hanya ada pada annual ordering cost dan annual holding cost, maka akan lebih sederkana jika Ac diabaikan dalam perhitungan. 11 11

TC mencapai maksimum jika antara fungsi annual order cost dan total annual holding cost berharga sama. Kurva komponen-komponen biaya persediaan 12 12

Contoh 1 Sebuah supermarket mampu menjual 10.400 galon susu setiap tahunnya. Setiap galon menanggung biaya Rp. 20.000,- untuk sampai ke gudang. g Agen meminta bayaran Rp. 400.000,- untuk pemesanan (tidak tergantung pada berapa jumlah pesanan). Karena modal yang ada pada susu dipinjam dari bank, maka supermarket harus membayar bunga sebesar 10% per tahun, disamping itu harus membayar pajak atas barang yang disimpannya sebesar 5% dan juga asuransi 5% dari nilai persediaan rata-rata. rata. Selama ini supermarket memesan 200 galon per minggunya. Dari sudut biaya yang relevan apakah kebijakan supermarket mengenai pengendalian persediaan susu ini sudah benar (optimal)? 13 13

Model EOQ Back Order Back order adalah pesanan untuk diambil kemudian oleh pelanggan, hal ini terjadi apabila pelanggan bersedia menunggu pesanan yang sudah habis dan pihak perusahaan tetap mengijinkan menjual barang yang bersangkutan meskipun barangnya tidak ada di gudang (tingkat persediaan barang nol). Model persediaan dengan back order : Q adalah jumlah setiap pemesanan S adalah jumlah persediaan barang pada setiap awal siklus persediaan (on hand inventory) Tujuannya adalah menentukan besar Q dan S yang dapat meminimumkan total biaya yang relevan. Setiap siklus ditunjukkan oleh dua segitiga yang menunjukkan ada dua tahap 14 14

Tahap I : tahap dimana permintaan pembeli dapat dipenuhi dengan on hand inventory. Tahap ini diwakili oleh segitiga besar (tinggi S). Apabila permintaan terhadap barang selama setahun sebesar A, maka periode waktu setiap tahap I pada setiap siklus adalah S/A tahun. Tahap II : tahap dimana on hand inventory sudah nol dan pembeli harus memesan untuk dapat diambil setelah tersedia kemudian. Tahap ini digambarkan sebagai segitiga kecil dengan tinggi Q-S, nilai ini menunjukkan jumlah barang yang dipesan oleh pembeli tetapi tidak dapat segera dipenuhi. Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan tersebut t adalah (Q-S)/A tahun. Sebagai beban (dalam hal kerugian) atas ketidakmampuan perusahaan menyediakan barang yang diminta, maka ada biaya yang timbul yang disebut shortage cost (p) yang bergantung pada banyaknya barang yang diminta (tetapi tidak tersedia) dan lamanya permintaan itu baru bisa terpenuhi. Total annual relevant cost-nya adalah : 15 15

Karena hanya sebagian dari seluruh kebutuhan (Q) yang pernah disimpan, maka holding cost hanya dikenakan pada tahap I, yaitu sebesar : Annual holding cost & annual shortage cost : Total annual relevant cost : Quantitas pesanan & persediaan optimal : Tenggang waktu antara satu pemesanan dengan lainnya : 16 16

Contoh 2 Bila kasus pada contoh nomor 1 diperluas. Misalkan susu merek tersebut merupakan barang konsumsi yang sudah menjadi kesukaan dan cocok untuk pelanggan tertentu. Dan ia bersedia memesannya bila persediaan barang sedang kosong. Andaikan untuk supermarket itu dibebani 0,1 sen dolar per galon per hari sebagai shortage cost karena persediaan susu kosong, maka berapakah : Kuantitas pesanan dan persediaan optimal Tenggang waktu pemesanan Total annual relevant cost 17 17

Re Order Point (ROP) & Safety Stock (SS) Asumsi bahwa barang yang dipesan segera tersedia pada kenyataanya jarang terpenuhi, karena banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi karena kegiatan penyediaan atau pemesanan barang perlu tenggang waktu (lead time) hingga barang pesanan bisa tersedia. Saat kapan pemesanan kembali dilakukan hingga barang yang dipesan tersedia disebut titik pemesanan kembali (ROP). ROP diperoleh dari hasil kali lead time (L) dan tingkat kebutuhan per satuan waktu (U) lalu ditambah dengan safety stock (SS) : ROP = U x L x SS 18 18

Reorder point dan safety stock 19 19

Contoh 3 a. Misal diketahui : Kebutuhan barang per bulan (U) = 2 ton Lead time (L) = 4 bulan Safety stock (SS) = 25% dari kebutuhan selama lead time Tentukan ROP-nya! b. Misal diketahui : Kebutuhan barang per bulan (U) = 2 ton Lead time (L) = 4 bulan Safety stock (SS) ditetapkan sebesar kebutuhan selama 1 bulan Tentukan ROP-nya! 20 20

Model EOQ Fixed Production Rate Pada model ini harus dikaitkan dengan tingkat produksi dari perusahaan pemasok barang atau produsen. Asumsi yang harus dipenuhi pada penggunaan model ini adalah : Tingkat permintaan kosntan Tingkat produksi dari pemasok kosntan Tingkat produksi lebih besar dari tingkat permintaan per tahun Lead time konstan Tidak diijinkan adanya back order 21 21

Model persediaan fixed production rate 22 Asumsi untuk tingkat produksi dan tingkat permintaan konsumen masing-masing sebesar B unit per tahun dan A per tahun. Tampak bahwa siklus persediaan terdiri dari dua fase. Fase I adalah fase produksi yang digambarkan dengan segitiga siku-siku yang kecil (kiri) dengan slope (B-A). Meskipun jumlah yang produksi sebesar Q unit, namun sebagian langsung g diserahkan kepada langganan sebelum disimpan sebagai persediaan. 22

Biaya set up (biaya untuk melaksanakan satu production run/set up): Annual holding cost : Total annual relevant cost : Jumlah produksi yang mengakibatkan setup cost dan holding cost mencapai minimum dikenal sebagai economic production quantity (EPQ), yang besarnya : Lama setiap production run : Production run berikutnya dimulai setiap: 23 23

Contoh 4 Misalkan permintaan suatu produk diketahui 24.000 unit per tahun. Anggap bahwa suatu mesin menghasilkan produk tersebut dengan tingkat produksi sebesar 73.000 unit per tahun. Setiap production run menimbulkan biaya sebesar Rp. 1.000.000,- dan biaya produksi variabel per unit adalah Rp. 20.000,-, 000 dan besar holding cost tahunan adalah 10% per dolar nilai persediaan, tentukan : a. Besar produksi optimal b. Lama setiap production run dan production run berikutnya c. Total annual relevamt cost-nya 24 24

Model EOQ Quantity Discount Model ini didasari oleh adanya kemungkinan potongan kuantitas atau harga per unit barang bila perusahaan membeli dalam kuantitas persediaan yang lebih besar. Penentan EOQ yang optimal memerlukan perhitungan seluruh biaya minimum feasible. Jika holding cost adalah persentase dari harga, yaitu h = i.c, maka prosedur penerusan EOQ adalah : Untuk setiap potongan harga hitung EOQ-nya Jika EOQ diluar jangkauan pada tiap potongan harga (tidak feasible) maka sesuaikan nilai EOQ (naikkan pada kuantitas terendah sehingga feasible) Hitung total cost tiap EOQ (setelah disesuaikan) PlhEOQ Pilih yang menghasilkan total cost terendah dh 25 25

Contoh 5 Sebuah medical center memesan peralatan keehatan berupa disposal sanitary. Kebutuhan tahunan untuk alat ini adalah 400 boks. Holding cost- nya bervariasi terhantung pada harga dan kuantitas (20% dari harga boks pertahun). Ordering cost Rp. 120.000,- per pemesanan. Daftar holding cost ditunjukkan peralatan kesehatan ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tentukan EOQ sehingga total cost minimum Kuantitas Harga P Holding cost (boks) (Rp/boks) (Rp/boks/tahun) /t 1 49 280.000 56.000 50 99 260.000 52.000 100 atau lebih 240.000 48.000 26 26