PENETAPAN TARIF SEWA & RETRIBUSI PETAK PASAR DI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALMANTAN SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEPTUAL PENETAPAN TARIF RETRIBUSI PASAR DI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALSEL

ANALISA PENENTUAN TARIF RETRIBUSI PASAR TAMAN

Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik

Analisis Biaya Dan Permintaan Dalam Penetapan Harga Pokok Penjualan Unit Apartemen Puncak Darmahusada

ANALISA PENETAPAN HARGA JUAL UNIT RUMAH DI PERUMAHAN TAMAN TASIK MADU INDAH, MALANG.

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya

Analisa Biaya Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Griya Suci Permai Baru, Gresik

BAB 6 TEORI BIAYA ISLAM

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO

(TUGAS AKHIR) ANALISA PENETAPAN HARGA JUAL UNIT RUMAH PADA PROYEK PERUMAHAN SOKA PARK, BANGKALAN. Fahad

Kata kunci : BEP, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Total Pendapatan. Pendahuluan

Penetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang

Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL UNIT APARTEMEN BALE HINGGIL DI SURABAYA WAHYU IKA APRILIA DOSEN PEMBIMBING :

PENETAPAN HARGA DALAM PRAKTEK. 3. Metode penggunaan taksiran biaya dan penerimaan inkremen C. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR YANG MAPAN

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013

PERILAKU KONSUMEN. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

ANALISIS STRATEGI PENETAPAN HARGA DAN PENGARUHNYA TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. NUTRICIA INDONSESIA SEJAHTERA MEDAN

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER

STRATEGI PENENTUAN HARGA. Manajemen Pemasaran L. Faqih S. Hadie, SE.,MM.

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

D e skrip to r K u a lifik a si M a g ister S a in s/s 2 (L e v el 7 )


Analisis Penetapan Harga Sewa Berdasarkan Tingkat Subsidi Tertentu Rusun Grudo Kota Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Elastisitas Permintaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

Gambar 1. Kurva Permintaan

Matematika Ekonomi. Oleh: Osa Omar Sharif Institut Manajemen Telkom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penetapan Harga Dalam Praktek

BAB II LANDASAN TEORI

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

MODUL ANALISIS BIAYA PRODUKSI ANALISIS BIAYA PRODUKSI. Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ekonomi Mikro. Struktur Pasar

BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA)

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS. Sifat-sifat yang sering digunakan untuk turanan fungsi dalam ekonomi dan bisnis:

PENERAPAN FUNGSI DALAM EKONOMI. Fungsi Linier

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

PPT 4 Elastisitas harga permintaan, silang permintaan & pendapatan permintaan serta penawaran

[Type the document title]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI

Makalah Tugas Akhir, Juni 2011 PENENTUAN HARGA SEWA RUANG KAPAS KRAMPUNG PLAZA (KAZA)

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

ANALISIS TITIK IMPAS UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PENJUALAN RUMAH DI MAKASAR

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TATAP MUKA KE : 1

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar. 2.Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar

TOTAL PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL DENGAN SATU VARIABEL BEBAS : TANAH TENAGA KERJA TOTAL PRODUKSI

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi

MAKALAH KONSEP TENTANG TEORI BIAYA PRODUKSI DAN STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA. Dosen pembimbing: Imahda Khari Furqon, M.IE

IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu

2.2.2 Penggolongan Biaya Menurut sifatnya, biaya dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05

Telkom University Alamanda

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

a. Koefisien regresi dari persamaan Y = a + b1 X1 + b2 X2 adalah sebagai berikut :

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

D. OPTIMISASI EKONOMI DENGAN KENDALA - Optimisasi dengan metode substitusi - Optimisasi dengan metode pengali lagrange

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

SILABUS. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR 1. Power Point 2. Buku

Seminar Nasional IENACO ISSN:

ANALISIS COST VOLUME PROFIT UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT. ANEKA CARGO KHATULISTIWA KOTABARU

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1

Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat variabel)

PENYUSUNAN ANALISIS STANDAR BELANJA MELALUI PENDEKATAN REGRESI SEDERHANA DALAM MENYUSUN ANGGARAN

Makalah Tugas Akhir, Januari 2012

TEORI BIAYA PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN

PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA

Transkripsi:

PENETAPAN TARIF SEWA & RETRIBUSI PETAK PASAR DI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALMANTAN SELATAN Sri Hadi 1, I.Putu Artama W 2., dan Christiono Utomo 2 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil FTSP-ITS, email:srihadi74@gmail.com 2 Dosen Program Studi Teknik Sipil FTSP ITS ABSTRAK Pasar tradisional yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Tanah Laut pada Tahun 2010 berjumlah sembilan buah yang menyebar di sebelas kecamatan. Didalam pasar tersebut terdapat beberapa aset yang dugunakan oleh pedagang untuk berjualan, diantaranya adalah petak yang terdapat di seluruh pasar. Keterbatasan dana dapat menyebabkan kurangnya optimalisasi aset pasar, sehingga muncul usaha untuk memperbesar pendapatan. Salah satunya berasal dari hasil penarikan tarif sewa dan retribusi agar mampu menutup besarnya beaya, dan juga mempertimbangkan kemampuan masyarakat atau pedagang. Penelitian ini bertujuan menetapkan besarnya tarif sewa dan retribusi yang dapat menutup beaya operasional dan pemeliharaan atau beaya pelayanan, tetapi juga memepertimbangkan masyarakat yang sebagai obyek dari tarif. Metode analisa yang digunakan untuk penetapan tarif adalah menggunakan pendekatan beaya dan pendekatan permintaan. Pendekatan beaya dihitung dengan metode analisa akuntansi dengan berdasarkan data skunder dari laporan penerimaan dan pengeluaran di Kantor Pengelola Pasar Kabupaten Tanah Laut dan laporan penjabaran APBD. Pendekatan permintaan ditentukan dengan menggunakan persepsi pedagang atas nilai, sehingga menghasilkan kurva permintaan. Dengan analisa regresi linier dan menggunakan pendekatan marginal diperoleh tarif yang sesuai dengan persepsi pedagang. Hasil yang diperoleh untuk tarif baru penggunaan petak pasar kabupaten yang beroperasi harian naik 36% dari tarif lama, sehingga informasi tarif baru sebesar Rp.19.058,00 perbulan. Kemudian di pasar kecamatan yang beroperasi mingguan naik 51 % dari tarif sebelumnya, sehingga informasi tarif baru Rp.7.090,00 perbulan. Kata kunci : beaya, pasar, kurva permintaan, tarif

Sri Hadi 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap penyediaan pelayanan membutuhkan biaya pelayanan, dimana biaya penyediaan pelayanan ini dapat didanai dari penjualan pelayanan agar mendapatkan pendapatan untuk biaya operasi dan pemeliharaannya. Keputusan penentuan harga atau tarif pelayanan tidak dapat dilaksanakan secara sembarang berdasarkan subjektifitas, melainkan dengan pertimbangan yang rasional dan obyektif dan dapat menyertakan masyarakat sebagai penerima manfaat langsung. Kondisi umum ada anggapan bahwa pembiayaan dan pengelolaan infrastruktur berkesan merupakan murni aset sosial, dimana setiap orang dapat menggunakannya tanpa perlu membayar. Jika infrastruktur mengalami kerusakan dan perlu perbaikan, masyarakat menganggap sebagai kewajiban pemerintah (Rantetoding, 2010). Hal ini menjadi beban yang sangat besar pada pemerintah, diharapkan adalah pembiayaan layak yang dapat dikumpulkan dari jasa atas pelayanan. Kondisi yang terjadi dalam studi empiris di Kabupaten Tanah Laut, pendapatan yang diperoleh dari sewa dan retribusi berdasar pada kebijakan pada tahun 2005. Tarif sewa petak pasar kabupaten Rp.5.000,00 perbulan dan retribusi Rp. 300,00 perhari, kemudian untuk pasar kecamatan tarif sewa Rp.3.500,00 perbulan dan retribusi Rp.300,00 per minggu karena beroperasi mingguan. Pendapatan tersebut belum mampu menutupi biaya operasi dan pemeliharaan dalam pelayanan yang disebabkan nilai tarif yang diterapkan masih rendah. Dengan melihat permasalahan diatas, maka perlu ada penelitian tentang Penetapan Tarif Pasar di Kabupaten Tanah Laut (Obyek: petak pasar kabupaten dan kecamatan). Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi nilai sewa bulanan dan retribusi harian untuk di pasar kabupaten serta retribusi mingguan untuk pasar kecamatan yang beroperasi mingguan dengan obyek tarif petak (bangunan). Penetapan tarif tersebut dari sisi pembiayaan untuk pelayanan tidak merugikan pemerintah daerah dengan memperhatikan pedagang/masyarakat sebagai pengguna. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang dapat dirumuskan dan selanjutnya akan dibahas adalah penentuan nilai tarif sewa dan retribusi pasar kecamatan dan kabupaten dengan obyek tarif petak berdasarkan pendekatan biaya, permintaan, dan marginal. 1.3. Manfaat dan Batasan Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah memberikan informasi konsep penetapan harga dengan studi empiris pada infrastruktur pasar tradisional dalam lingkup wilayah kabupaten dan sebagai bahan informasi tentang penelitian lebih lanjut. Pembatasan masalah diperlukan agar peneliti lebih terarah, adalah; pertama, penelitian dilakukan di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan dengan wilayah pelayanan seluruh pasar milik Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (11 kecamatan). Kedua, survey kesediaan membayar terhadap tarif dilakukan terhadap masyarakat/ pedagang yang menggunakan fasilitas pasar untuk berdagang. Ketiga, tingkat pengguna jasa diukur berdasarkan lokasi pasar dan jenis fasilitas yang digunakan. 2. DASAR TEORI 2.1. Pengertian Harga Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang/jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter [9]. Tarif diartikan dengan besarnya pembayaran yang dikenakan atas pemberian jasa pelayanan atau barang dan bisa berbentuk retribusi, pajak ataupun iuran [2]. Kebijakan penetapan harga oleh manajemen idealnya memastikan pemulihan

Penetapan Tarif Sewa & Retribusi Petak Pasar di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalmantan Selatan (recovery) atas biaya, dalam kondisi yang sesulit apapun. Penetapan harga jual selain mempertimbangan atas biaya, permintaan juga merupakan faktor penentu [3]. Setiap penyediaan pelayanan publik selalu membutuhkan biaya pelayanan, dimana dapat didanai dari penjualan pelayanan tersebut kepada pengguna[8]. 2.2. Biaya Tetap dan Variabel Pengelompokan biaya berdasarkan karakteristik jumlahnya dikelompokkan menjadi; biaya biaya tetap dan biaya variable [10]. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output. Baiya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan tingkat/volume produksi. Penjumlahan antara biaya tetap dengan biaya variabel akan menghasilkan biaya total [4], atau;tc = TFC + TVC (2.1) Dimana; TC = Biaya total; TFC = Biaya tetap total; TVC= Biaya variabel total 2.3. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya Salah satu teknik pendekatan biaya dalam penetapan harga adalah analisis titik impas untuk mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi tetapi juga belum memperoleh laba [15]. Dalam perhitungan impas dapat dilakukan dari dua sisi [3] yaitu : Biaya tetap Titik impas (Unit) = (2.2) Harga - Biaya Variabel sedangkan rumus perhitungan impas dalam rupiah penjualan adalah Biaya tetap Titik impas (Rp,00) = (2.3) Biaya variabel 1 Harga jual 2.4. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan Menurut Dahl dan Hammond harga ditentukan oleh kekuatan permintaan di pasar [15]. Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Hubungan antara berbagai alternatif harga akibat permintaannya ditunjukkan dalam kurva permintaan[7]. Metode untuk menaksir permintaan yaitu: metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung melibatkan konsumen dengan menanyakan secara langsung apa yang mereka lakukan jika terjadi perubahan dalam variabel tertentu [1]. Sedangkan tidak langsung dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan kemudian dilakukan upayauntuk menemukan hubungan-hubungan statistik antara variabel. 2.5 Penetapan Harga Berdasarkan Marginal Pendekatan marginal dapat digunakan sebagai dasar harga jual, dengan menyamakan antara marginal cost (MC) dengan marginal revenue (MR) atau TR MR=MC. kemudian MR seperti dalam rumus berikut ini [9]; MR= (2.4) Q Dimana TR (Total Revenue) adalah penerimaan total dari hasil penjualan atau perkalian dari harga dan jumlah barang, kemudian MC (Marginal Cost) adalah perubahan ongkos total karena bertambah atau berkurangnya satu unit output. Untuk persamaan biaya yang linier maka MC dianggap tetap dan sama dengan variabel cost, dengan MR=MC maka dapat diperoleh output dan harga yang memaksimalkan laba. 2.6. Elastisistas Elastisitas harga menunjukkan derajat kepekaan jumlah produk yang diminta terhadap perubahan harga [12].. Elastisitas permintaan terhadap harga dinyatakan dalam rumus [12]:

Sri Hadi Elastisitas = %perubahan jumlah permintaan %perubahan harga (2.5) Elastisitas ini ditunjukkan dengan angka koefisien elastisitas adalah [4]; elastisitas > 1 disebut elastis, elastisitas < 1disebut tidak elastis, elastisitas = 1disebut unitary elastic, dan elastisitas = disebut elastis sempurna. Semakin tidak elastis semakin besar kemungkinan penjual menaikkan harga Dengan mengetahui informasi elastisitas, akan lebih mudah dalam menyusun strategi harga [10]. 3. METODOLOGI 3.1 Rancangan Penelitian Untuk mencapai tujuan diperlukan metoda dan cara sebagai berikut; Tabel. 3.1. Rancangan penelitian T ujuan M en e n tu k a n ta rif p asar d e n g a n p e n d e k a ta n b ia y a M en e n tu k a n ta rif p asar d e n g a n p e n d e k a ta n p e rm in ta a n M en g eta h u i tarif p asar y a n g d a p a t m e n u tu p biaya operasi dan p e m e lih a ra a n p a d a pengelola pasar dan tid a k m e m b e ra tk a n m a sy a ra k a t/p e d a g a n g D ata yang diperlu kan 1. B ia y a te ta p d a la m p e n y e le n g g a r a a n p a s a r 2. B ia y a v a r ia b e l d a la m p e n y e le n g g a r a a n p e la y a n a n p a s a r 3. J u m la h p e n g g u n a ja s a y a n g m e n g g u n a k a n fa silita s prasarana pasar 4. Pendapatan dari tarif yang berlaku saat ini T in g k a t k e s e d ia a n m e m b a y a r tarif pasar pada beberapa tin g k a t h a rg a y a n g d ita w a rk a n M arg in a l co st, M arg in a l re v en u e, B ia y a V a r ia b e l, P e rsa m a a n ta k sira n k u rv a p e rm in ta a n. T e k n i k P e n g u m p u la n D a ta D a ta sk u n d e r p e n e r im a a n d a n p e n g e lu a ra n b ia y a pelayanan pasar di K a b u p a te n T a n a h L a u t T a h u n 2 0 0 7 s /d 2 0 0 9 S u r v e y d e n g a n k u isio n e r kepada pedagang yang m e n g g u n a k a n fa silita s p ra sa r a n a p a sa r d i K a b T a n a h L a u t 1.H a s il P e r h itu n g a n ta r if d e n g a n p e n d e k a ta n b ia y a 2.H a s il p e rh itu n g a n ta rif d e n g a n p e n d e k a ta n p e rm in ta a n M e to d e A n a lis a P e n d e k a ta n b ia y a m e n g g u n a k a n m e to d e a k u n ta n si d e n g a n a n a lisa titik im p a s regresi P e n e ta p a n h a rg a d e n g a n p e n d e k a ta n m a rg in a l H a s il Tarif pasar b e rd a s a r k a n p e n d e k a ta n b ia y a Tarif pasar b e rd a s a r k a n p e n d e k a ta n p e rm in ta a n Tarif pasar b e rd a s a r k a n p e n d e k a ta n m a rg in a l Sumber: Arsyad, 2008; Mulyadi, 2009; Noor, 2007; Subaidah, 2007, Suparmoko, 2002; Tarquin and Blank, 1998; Carter dan Usry, 2004; Yogi, 2006 3.2. Pengumpulan Data dan Sistematika Penelitian Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan primer. Data sekunder berupa data teknis dan keuangan. Kemudian data primer dari hasil survei terhadap responden untuk memperoleh jawaban kesediaan membayar tarif. Sistematika penelitian merupakan tahapan dalam analisis, yaitu; a. Perumusan masalah b. Studi pustaka dan pengumpulan data c. Pengolahan dan analisis data 1. Penetapan Tarif Dengan Pendekatan Titik Impas Biaya total operasi dan pemeliharaan pasar dipecah komposisi struktur biayanya menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Untuk biaya variabel dibagi dengan jumlah pengguna aset pasar akan dapat diketahui biaya variabel rata-rata, sedangkan biaya tetap rata-rata diperoleh dari hasil bagi biaya tetap total dengan jumlah bulan pengamatan. Hasil akhir dari proses ini adalah persamaan biaya yang akan digunakan untuk analisa titik impas dengan pendekatan grafis bersama dengan persamaan pendapatan. Dari sisi pendapatan, pendapatan yang diperoleh selama tahun pengamatan dibagi dengan jumlah pembayar dapat digunakan untuk membuat persamaan pendapatan. Titik impas dapat diketahui dengan pendekatan matematis dan grafis. Dengan pertimbangan unit maksimal yang terlayani sekarang maka dapat diketahui nilai harga atau tarif baru. 2. Penetapan Tarif dengan Pendekatan Permintaan Berdasarkan jawaban hasil survei tentang kesediaan membayar tarif pada beberapa harga yang ditetapkan, kemudian jawaban tersebut ditentukan probabilitasnya [1]. Jawabannya adalah (a) tidak membayar; (b) kurang membayar;

Penetapan Tarif Sewa & Retribusi Petak Pasar di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalmantan Selatan (c) mungkin membayar; (d) cukup membayar; (e) membayar; (f) sangat membayar. Ketentuan peluang adalah 0,0 untuk jawaban (a), 0,2 untuk jawaban (b), 0,4 untuk jawaban (c), 0,6 untuk jawaban (d), 0,8 untuk jawaban (e), dan 1,0 untuk jawaban (f). Setelah dapat dihitung probabilitas jawaban sebagai perkalian dengan jawaban, maka diperoleh nilai harapan jumlah yang diminta pada setiap tingkat harga. Kemudian dibuat regresi antara pendapatan dan tarif. Dari permintaan atau kesediaan membayar tarif dikalikan dengan tarif yang telah ditetapkan merupakan pendapatan pihak pengelola pasar, kemudian berdasarkan hal ini dibuat regresi antara pendapatan dan tarif dalam bentuk kuadratik, dengan 2 persamaan sebagai berikut [5]. y = x (3.1) 0 1 2 x Dimana y : Total pendapatan (TR) x : tarif ; β i : koefisien ke i, i = 0, 1, 2 Untuk mendapatkan nilai harga tarif yang memberikan pendapatan optimum dilakukan dengan cara menurunkan pendapatan terhadap tarif, dan samadengankan 0, sehingga didapatkan nilai tarif, kemudian dihitung kenaikan dari tarif awal. 3. Penetapan Tarif dengan Pendekatan Marginal Pendekatan ini merupakan kombinasi dari pendekatan biaya dan permintaan. Berdasarkan hasil survey dibuat estimasi permintaan berdasarkan tarif dengan menggunakan regresi linear, sehingga akan diketahui sebuah persamaan sebagai fungsi permintaan, kemudian dapat dirubah menjadi persamaan tarif [1]; P = a + b Q (3.2) Keterangan: P : tarif sewa dan retribusi a, b : koefisien ke i, i = 0,1; Q : permintaan Disisi lain pada TR (Total Revenue) perkalian dari (Q) dan (P), sehingga TR Tarif = P tarif x Q (3.3) Dari persamaan 3.3, untuk mendapatkan Marginal Revenue (MR), TR tarif diturunkan terhadap kuantitas (Q). Pendekatan marginal adalah perpotongan (MR) dan MC [13], sehingga; MR Tarif = MC Tarif (3.4) Melalui persamaan ini diperoleh jumlah unit (Q) yang dapat memberikan laba yang maksimum [10], kemudian dimasukkan ke persamaan tarif 3.2, dan diperoleh nilai tarif berdasarkan pendekatan marginal. 4. HASIL DAN DISKUSI 4.1 Penetapan Harga Tarif dengan Pendekatan Biaya Biaya operasional dan pemeliharaan dalam bahsan ini, yaitu; Tabel 4.1. Biaya Operasi Pemeliharaan Pasar di Kab Tanah Laut Th.2007-2009 N o ura ia n T ahun 2007 2008 2009 total 1 Belanja Pegawai Ga ji PNS dan Tunjangan 99.549.800 146.816.500 198.669.600 445.035.900 Honorarium NON PN S 195.050.000 279.000.000 283.550.000 757.600.000 2 B elanja untuk perawa tan Perawatan bangunan pasar dan peralatan 7.029.000 31.712.500 12.025.000 50.766.500 3 B eba n Umum da n Ka ntor T elepon 945.049 326.095 436.461 1.707.605 A ir 331.050 360.500 462.000 1.153.550 Listrik 2.127.160 4.402.555 4.895.590 11.425.305 Administrasi kantor 8.669.500 5.952.000 8.031.600 22.653.100 4 Setoran rutin Sewa toko,kios, warung, petak, SPT 118.759.200 130.387.200 131.959.200 381.105.600 Retribusi harian 104.984.400 113.542.600 114.810.000 333.337.000 Setoran hasil WC 4.200.000 4.200.000 4.200.000 12.600.000 jum la h 541.645.159 716.699.950 759.039.451 2.017.384.560 Sumber: Kantor Pengelola Pasar Kabupaten Tanah Laut dan hasil olahan

Sri Hadi Dari tabel diatas kemudian dipecah menjadi biaya tetap dan variabel, yaitu; Tabel 4.2. Biaya Tetap Pada Operasi dan Pemeliharaan Pasar Th. 2007-2009 No uraian Tahun 2007 2008 2009 total 1 Belanja Pegawai Gaji PNS dan Tunjangan 99.549.800 146.816.500 198.669.600 445.035.900 Honorarium NON PNS (petugas pungut dan kebersihan) 195.050.000 279.000.000 283.550.000 757.600.000 2 Beban Umum dan Kantor - Telepon 945.049 326.095 436.461 1.707.605 Air 331.050 360.500 462.000 1.153.550 Listrik 2.127.160 4.402.555 4.895.590 11.425.305 Administrasi kantor 8.669.500 5.952.000 8.031.600 22.653.100 3 Setoran rutin WC 4.200.000 4.200.000 4.200.000 12.600.000 JML 310.872.559 441.057.650 500.245.251 1.252.175.460 Sumber: Kantor Pengelola Pasar Kabupaten Tanah Laut Kemudian biaya variabel seperti dalam tabel berikut; Tabel 4.3 Biaya Variabel Pada Operasi dan Pemeliharaan No uraian Tahun 2007 2008 2009 total 1 setoran Setoran rutin retribusi 104.984.400 113.542.600 114.810.000 333.337.000 Sewa toko,kios, warung, petak, SPT 118.759.200 130.387.200 131.959.200 381.105.600 2 Biaya perawatan dan pemeliharaan 7.029.000 31.712.500 12.025.000 50.766.500 230.772.600 275.642.300 258.794.200 765.209.100 jumlah Sumber: Kantor pengelola pasar 1. Persamaan biaya Biaya tetap = Rp.1.252.175.460,00 36 bulan =Rp.34.782.651,667atau Rp.34.782.652,00 Biaya variabel = Rp.765.209.100,00 253.152 = Rp.3.022,726 atau Rp. 3.023,00 Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diketahui persamaan biaya total; Biaya total = 34.782.652 + (3.023 x jumlah unit terlayani) (4.1) 2. Persamaan Pendapatan Tabel 4.4 Pendapatan Total Sewa dan Retribusi Pasar dan jumlah pembayar di Kab. Tanah Laut Tahun 2007-2009. No Jenis/lokasi pasar Obyek/jenis sewa/retribusi PEMBAYAR (unit) NILAI 1 Toko/kios luas 18 m2 3.960 95.040.000 2 Toko/kios luas 12 m2 10.524 226.266.000 3 Kabupaten Toko/kios Warung luas 6 m2 1.224 23.256.000 4 Petak 8.784 122.976.000 5 Pemakaian tanah dilokasi pasar milik Pemkab (ukuran 1m2) 3.636 34.905.600 6 toko/kios luas16 m2 720 4.464.000 7 Toko/kios luas 12m2 2.820 14.664.000 8 Kecamatan Petak 28.428 133.588.500 9 Pemakaian tanah dilokasi pasar milik Pemkab (ukuran 1m2) 34.872 59.282.400 94.968 714.442.500 JUMLAH Sumber : Kantor Pengelola Pasar Kab. Tanah Laut Dari pendapatan yang diperoleh dari penjumlahan sewa, retribusi, dan setoran pengelola WC dibagi jumlah pengguna/pedagang selama Tahun 2007-2009, merupakan harga rata-rata saat ini, dengan perhitungan sebagai berkut; Harga rata-rata tiap unit saat ini = Rp.727.042.500,00/94.968 = Rp. 7.655,658/ unit Persamaan; pendapatan saat ini = 7.655,658x jml terlayani (4.2) 3. Penentuan titik impas Rumus yang digunakan adalah merujuk pada rumus 2.2 dan 2.3. BEP (unit) = 34.782.651,667 (7.655,658-3.022,726) = 7.508 unit BEP (Rupiah) = 34.782.651,667 1-(3.022,726/ 7655,658) = Rp. 57.476.364,00

Penetapan Tarif Sewa & Retribusi Petak Pasar di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalmantan Selatan Analisa titik impas dapat juga dilakukan dengan mengunakan analisa grafis; Rp250.000.000,00 Rp200.000.000,00 Rp150.000.000,00 Rp100.000.000,00 Rp50.000.000,00 Rp57.476.363,79 Keterangan bea. Tetap bea. Total pendapatan Rp- - 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 Gambar 4.1. Grafik titik pulang pokok (BEP) (hasil pengolahan data). Dari gambar titik impas adalah 7.508 unit obyek saat ini 7032 unit, maka untuk menutupi biaya dilakukan dengan cara menaikkan pendapatan, seperti berikut ini; biaya tetap 34.782.651,667 Harga = biaya variabel, = 3.022,726 volume titik impas 7.032 Sehingga harga (tarif dasar dengan pendekatan biaya) = Rp. 7.969,064 /unit Dengan pertimbangan tarif awal sebesar Rp.7.655,658 maka terjadi kenaikan tarif sebesar 4,094 % atau Rp.313,407. Dari prosentase kenaikan tarif tersebut diatas kemudian dijadikan dasar dalam penentuan prosentase kenaikan. Tabel 4.5 Informasi Tarif Baru dengan Pendekatan Biaya No Obyek/jenis sewa/retribusi TARIF SAAT INI TARIF BARU DENGAN PENDEKATAN BIAYA periode retribusi sewa perbulan retribusi sewa perbulan retribusi 1 Petak pasar kabupaten (harian) Rp 5.000,00 Rp 300,00 harian Rp 5.204,69 Rp 312,28 2 Petak pasar kecamatan (mingguan) Rp 3.500,00 Rp 300,00 mingguan Rp 3.643,28 Rp 312,28 Sumber: hasil analisis 3.2 Penetapan Harga dengan Pendekatan Permintaan Melalui pendekatan ini akan diketahui nilai harga baru berdasarkan permintaan pedagang/pengguna petak pasar kabupaten dan kecamatan. a. Estimasi Permintaan Hal ini dilakukan dengan pembuatan regresi antara tarif dan pendapatan, data diperoleh dari hasil survei terhadap responden tentang jawaban kesediaan membayar tarif pada beberapa harga yang ditawarkan, hasilnya sebagai berikut; Tabel 4.6 Rekapitulasi dan Pengolahan Jawaban Responden dalam Kesediaan Membayar Tarif Petak Pasar Kabupaten sewa & JAWABAN KESEDIAAN MEMBAYAR RESPONDEN kuantitas Estimasi perubah Perubaha sewa/ bulan retribusi/ hari retribusi yang ELASTISIT sangat cukup mungkin kurang tidak Pendapatan/ TR an harga n Jumlah perbulan diharapka AS (%) (%) n (UNIT) 5.000 300 14.000 17 17 0 0 0 0 30,60 Rp 428.400 0 - - 5.500 330 15.400 13 17 4 0 0 0 29,00 Rp 446.600 10 5,23 0,52 6.000 360 16.800 10 16 8 0 0 0 27,60 Rp 463.680 20 9,80 0,49 6.500 390 18.200 8 18 8 0 0 0 27,20 Rp 495.040 30 11,11 0,37 7.000 420 19.600 7 14 12 1 0 0 25,80 Rp 505.680 40 15,69 0,39 7.500 450 21.000 3 12 18 1 0 0 23,80 Rp 499.800 50 22,22 0,44 8.000 480 22.400 2 10 18 4 0 0 22,40 Rp 501.760 60 26,80 0,45 8.500 510 23.800 0 7 17 9 1 0 19,60 Rp 466.480 70 35,95 0,51 9.000 540 25.200 0 4 12 13 5 0 16,60 Rp 418.320 80 45,75 0,57 9.500 570 26.600 0 0 7 13 12 2 11,80 Rp 313.880 90 61,44 0,68 10.000 600 28.000 0 0 2 6 16 10 6,80 Rp 190.400 100 77,78 0,78 Sumber: hasil pengolahan data survey

Sri Hadi Kemudian untuk petak pasar kecamatan adalah sebagai berikut; Tabel 4.7 Rekapitulasi dan Pengolahan Jawaban Responden dalam Kesediaan Membayar Tarif Petak Pasar Kecamatan NO sewa/ bulan retribusi/ hari sewa & retribusi perbulan sangat JAWABAN KESEDIAAN MEMBAYAR RESPONDEN cukup mungkin kurang tidak kuantitas yang diharapkan (UNIT) Estimasi Pendapatan/ TR perubahan harga sewa & retribusi (%) Perubahan Jumlah (%) ELASTISITAS 1 3.500 300 4.700 33 3 0 0 0 0 35,40 166.380 0 - - 2 3.850 330 5.170 28 6 2 0 0 0 34,00 175.780 10 3,95 0,40 3 4.200 360 5.640 21 11 4 0 0 0 32,20 181.608 20 9,04 0,45 4 4.550 390 6.110 20 9 7 0 0 0 31,40 191.854 30 11,30 0,38 5 4.900 420 6.580 15 11 10 0 0 0 29,80 196.084 40 15,82 0,40 6 5.250 450 7.050 11 13 12 0 0 0 28,60 201.630 50 19,21 0,38 7 5.600 480 7.520 0 21 10 5 0 0 24,80 186.496 60 29,94 0,50 8 5.950 510 7.990 0 11 15 10 0 0 21,80 174.182 70 38,42 0,55 9 6.300 540 8.460 0 3 8 20 5 0 16,20 137.052 80 54,24 0,68 10 6.650 570 8.930 0 0 2 16 18 0 11,20 100.016 90 68,36 0,76 11 7.000 600 9.400 0 0 0 7 16 13 6,00 56.400 100 83,05 0,83 Sumber: hasil pengolahan data survey Dari perkalian jawaban yang diberikan dengan probabilitasnya (seperti penjelasan metodologi) diperoleh kuantitas yang diharapkan, kemudian dibuat kurva permintaan, dimana setiap tarif akan menghasilkan permintaan berbeda. Model regresi yang kemudian sebagai fungsi permintan, meliputi; Fungsi permintaan pengguna petak pasar kabupaten adalah sebagai berikut; Q petak psr kab = 54,57-0,001555 P petak psr kab (4.3) Kemudian persamaan diatas diubah menjadi; P petak psr kab = 35093,248-643,087 Q petak psr kab (4.4) Fungsi permintaan pengguna petak pasar kecamatan adalah sebagai berikut; Q petak psr kec = 67,00-0,006004 P petak psr kec (4.5) Kemudian persamaan diatas diubah menjadi; P petak psr kec = 11.159,227-166,556 Q petak psr kec (4.6) Model persamaan 4.4 dan 4.6 digunakan untuk menentukan rumus pendapatan (TR). b. Estimasi Pendapatan Berdasarkan survey yang dilakukan, estimasi pendapatan diperoleh dari tarif yang telah ditetapkan dikalikan dengan kuantitas yang diharapkan sebagai nilai harapan pendapatan (lihat tabel 4.6 dan 4.7). Untuk lebih mewakili pendapatan dari sisi responden diperlukan model regresi, dimana yang sebelumnya dibuat grafik untuk melihat pola hubungannya, seperti dibawah ini; 500000 200000 estimasi pendapatan 450000 400000 350000 300000 250000 estimasi pendapatan 175000 150000 125000 100000 75000 200000 15000 17500 20000 22500 Tarif 25000 27500 50000 5000 6000 7000 8000 Tarif Gambar 4.2. Diagram pencar tarif dan pendapatan petak pasar kabupaten dan kecamatan(hasil pengolahan data) Persamaan regresi kuadratik dari gambar diatas kemudian dilakukan pendekatan matematis, sebagai berikut; Petak pasar kabupaten; 2 TR petak = -1030255 + 159,2 P petak - 0,004086 P petak (4.7) 9000 10000

Penetapan Tarif Sewa & Retribusi Petak Pasar di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalmantan Selatan (TR tarif ) = 159,2-0,008172 P; sehingga P= 19.481,16 dibulatkan Rp. 19.481,00 Dengan pertimbangan tarif awal sewa dan retribusi sebesar Rp.14.000,00 maka terjadi kenaikan tarif berdasarkan permintaan untuk penggunaan petak pasar kabupaten sebesar 39,15 % atau Rp. 5.481,00 Petak pasar kecamatan; 2 TR petak kec = - 444868 +201,6 P petak kec - 0,01571 P petak kec (4.8) (TR tarif ) = 201,6-0,03142 P P petak kec = Rp.6.416,00 Dengan pertimbangan tarif awal sewa dan retribusi sebesar Rp.4.700,00 maka terjadi kenaikan tarif berdasarkan permintaan untuk penggunaan petak pasar kecamatan sebesar 36,51 % atau Rp.1.716,00. 3.3. Penetapan Harga dengan Pendekatan Pendekatan Marginal Berdasarkan hasil survey yang dilakukan kemudian telah dibuat model regresi antara tarif dengan kuantitas (lihat persamaan 4.4 dan 4.6). Disisi lain TR (Total Revenue) merupakan perkalian dari (Q) kuantitas dan (P) harga, sehingga; Untuk pasar kabupaten, TR = 35093,248 Q - 643,087 Q 2 (4.9) Untuk pasar kecamatan, TR = 11.159,227Q -166,556 Q 2 (4.10) Dari persamaan 4.9 dan 4.10, untuk mendapatkan Marginal Revenue (MR) dilakukan dengan cara diturunkan terhadap kuantitas (Q) sehingga diperoleh; MR = 35.093,248-1286,174 Q (4.11) MR = 11.159,227-333,112 Q (4.12) Pendekatan marginal dilakukan dengan mencari titik potong antara pendapatan marginal (MR) dan perubahan biaya terhadap perubahan jumlah yang terlayani atau biaya variabel, maka; Untuk pasar kabupaten; 35.093,248-1286,174 Q = 3022,726, sehingga Q = 24,93 unit Untuk pasar kecamatan; 11.159,227-333,112 Q = 3022,726, sehingga Q = 24,43 unit Dengan memasukkan kembali Q (unit) ke persamaan 4.4 untuk pasar kabupaten dan 4.6 untuk pasar kecamatan, maka diperoleh tarif yang merupakan penjumlahan sewa dan retribusi; P petak psr kabupaten = Rp. 19.057,991 atau dibulatkan Rp. 19.058,00 P petak psr kecamatan = Rp. 7.090,976 atau dibulatkan Rp. 7.091,00 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh kesimpulan informasi tarif baru untuk petak pasar kabupaten sebesar Rp. 19.058,00, dengan pertimbangan tarif awal sewa dan retribusi sebesar Rp. 14.000,00, maka terjadi kenaikan tarif sebesar 36,128 % atau Rp 5.058,00. Kemudian untuk petak pasar kecamatan sebesar Rp.7.091,00, berdasarkan pertimbangan tarif awal sewa dan retribusi sebesar Rp.4.700,00, maka terjadi kenaikan tarif sebesar 50,871 %.atau Rp. 2.391,00. Nilai tersebut merupakan harga penjumlahan antara sewa dan retribusi yang dihitung dalam satuan bulan. Kemudian nilai tarif sewa dan retribusinya disajikan dalam tabel berikut ini Tabel 5.1. Harga Baru Sewa dan Retribusi Pasar Kabupaten di Kabupaten Tanah Laut No Obyek/jenis sewa/retribusi periode pasar Sewa/bulan Tarip lama/yang berlaku saat ini retribusi per (hari/minggu) sewa & retribusi perbulan sewa & retribusi perbulan informasi tarip baru retribusi per (hari/minggu) Sewa/bulan 1 Petak pasar kabupaten Harian 5.000 300 14.000 19.057,99 430,5005 6.142,98 2 Petak pasar kecamatan mingguan 3.500 300 4.700 7.090,98 430,5005 5.368,97 Sumber: hasil analisis

Sri Hadi Saran yang dari penulis, pertama, ada kajian lanjutan yang memungkinkan tiap pasar memiliki mekanisme pengelolaan sendiri sehingga lebih mudah untuk mengontrol kinerja tiap pasar termasuk didalamnya kinerja keuangan. Kedua, dengan penetapan tarif yang baru akan memenuhi biaya operasi dan pemeliharaan pasar, perlu diikuti dengan langkah-langkah sosialisasi kepada pedagang agar berpartisipasi dan perlu peningkatan pelayanan dari pihak pengelola agar tidak menimbulkan reaksi negatif dari pedagang. Ketiga, berdasarkan informasi dari Kantor Pengelola Pasar, akan dilaksanakan peningkatan dan penambahan bangunan pasar kabupaten, dengan demikian perlu penelitian lebih lanjut tentang taksiran kurva permintaan apabila melibatkan calon pengguna baru. DAFTAR PUSTAKA 1. Arsyad, L. (2008), Ekonomi Manajerial Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen Bisnis, Edisi keempat, Penerbit BPFE Yogyakarta, Yogyakarta 2. Bambang, S dan Kertasapoetra, G. (1992), Kalkulasi Pengendalian Biaya Produksi, Edisi ke 2, Rineka Cipta, Jakarta. 3. Carter, W.K dan Usry, M.F. (2004), Akuntansi Biaya (terjemahan), Edisi 13, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. 4. Gaspersz, V. (2003), Ekonomi Manajerial, Pembuatan Keputusan Bisnis, Cetakan ke-5, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 5. Iriawan, N. dan Astuti, S.P. (2006), Mengolah Data Statistik dengan Menggunakan Minitab 14, Penerbit Andi, Yogyakarta. 6. Kotler, P dan Armstrong, G. (1995), Dasar-Dasar Pemasaran (terjemahan), Penerbit Erlangga, Jakarta. 7. Kotler, P. (1998), Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol (terjemahan), Penerbit Prenhallindo, Jakarta. 8. Mahmudi (2010), Manajemen Keuangan Daerah, Penerbit Erlangga, Jakarta 9. Mulyadi (2009), Akuntansi Biaya, Edisi ke-5 cetakan kesembilan, Penerbit UPP- STIM YKPN, Yogyakarta. 10. Noor, H.F. (2007), Ekonomi Manajerial, Penerbit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. 11. Subaidah, S. (2007), Penetapan Retribusi Kebersihan Kabupaten Gresik, Tesis-S2 FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya. 12. Sukirno, S. (1997), Teori Mikroekonomi, Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta. 13. Suparmoko, M. (2002), Ekonomika untuk Manajer, Edisi ke-2, Penerbit BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. 14. Tarquin, A.J and Blank, L. (1998), Enggineering Economy. (4th ed), Mc Graw Hill Companies, New York. 15. Yogi, MS. (2006), Ekonomi Manajerial, Pendekatan Analisis Praktis, Edisi ke-2. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.