AUDIT FUNGSI PENGELUARAN KAS UNTUK MENDETEKSI ADANYA KERUGIAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK (Studi kasus pada PT. Sami Karya Jombang) Etika Dwi Lestari JurusanAkuntansi Fakultas Ekonomi Univ. Islam Kadiri ABSTRAK PT. Sami Karya adalah perusahaan yang bergerak dibidang real estate dan property, yang beralamat di JL.Kapten Tendean Cluster Pulo Mas kavling 6 Desa Pulo Lor Kec. Jombang. Kab. Jombang didirikan berdasarkan akta pendirian No. 213, tanggal 21 Oktober 2005 dengan bentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-34599 HT.01.01.TH.2005, tanggal 27 Desember 2005. Perusahaan ini belum pernah mengadakan audit fungsi pengeluaran kas, hal ini bisa dibuktikan dengan melihat laporan keuangan perusahaan yang belum memenuhi standart kelayakan pencatatan. Tujuan yang hendak dicapai dengan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur audit fungsi pengeluaran kas dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kerugian kewajiban jangka pendek. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan laba rugi, neraca, dan laporan biaya biaya operasional serta gaji dan upah. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupa data gambaran umum perusahaan, sejarah perkembangan perusahaan dan struktur organisasi. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data mengenai hutang usaha dan hutang gaji tahun 2010-2011. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif dan alat analisis yang digunakan adalah rumus rasio perhitungan hutang usaha dan hutang gaji. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa dengan adanya audit fungsi pengeluaran kas akan membantu perusahaan mendeteksi adanya kerugian perusahaan dari kewajiban jangka pendek akibat belum terpenuhinya standart kelayakan pencatatan dan ketidakwajaran atas kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang serta mengetahui adanya hutang gaji yang timbul dari pencatatan gaji fiktif sehingga mengurangi timbulnya kerugian oleh perusahaan. Kata kunci : kewajiban jangka pendek (hutang usaha dan hutang gaji ) PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di jaman era global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai diperlukan suatu manajemen yang dapat mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatankegiatan perusahaan supaya lebih baik. Salah satu keputusan yang harus diambil oleh manajemen adalah tentang pengelolaan pengeluaran kas. 49 Kas adalah salah satu unsur aktiva yang paling likuid karena kas merupakan alat pertukaran atau pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Manajemen bertanggung jawab atas pengeluaran kas. Dalam hal pengeluaran kas dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan menggunakan cek dan uang tunai. Hampir setiap transaksi perusahaan dengan pihak luar menggunakan kas. Oleh karena itu kas mempunyai sifat mudah dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya maka uang kas yang keluar akan
mudah disalahgunakan. Melihat kondisi kas yang demikian beresiko, maka sangat penting untuk dibuatkan suatu perlindungan terhadap kas dalam aktivitas perusahaan. Sistem perlindungan ini berkaitan dengan sistem pengendalian internal perusahaan yaitu berupa suatu audit fungsi pengeluaran kas yang baik. Dengan adanya audit fungsi pengeluaran kas ini dapat diketahui bagaimana pergerakan keluarnya uang kas, sehingga kontrol terhadap uang kas dapat berlangsung dengan baik. Adanya kontrol internal yang teratur terhadap posisi laporan keuangan suatu perusahaan, akan dapat meminimalkan adanya kemungkinan pencatatan yang salah saji atas pengeluaran kas. Pada dasarnya audit intern bukan dimaksudkan untuk meniadakan semua kemungkinan kesalahan yang terjadi, akan tetapi audit diterapkan untuk mendeteksi adanya kesalahan pencatatan yang salah saji dan kerugian dalam batas-batas yang wajar sehingga kalaupun terjadi kesalahan atas kas dapat diketahui. Kerugian tersebut timbul diakibatkan dari kewajiban jangka pendek yaitu kewajiban perusahaan yang meliputi saldo hutang dagang dari pembelian serta hutang gaji dan upah yang harus dibayar perusahaan.dalam mengaudit kewajiban jangka pendek yang perlu diperhatikan perusahaan adalah kecenderungan perusahaan untuk mencatat kewajibannya lebih rendah dari yang sebenarnya (understatement of liabilities) dengan tujuan melaporkan laba lebih besar dari jumlah yang sebenarnya misalnya dengan tidak mencatat sebagian biaya dan pembelian barang dagangan/bahan baku yang belum dibayar, untuk itu pemeriksaan ini harus disertai prosedur yang disebut searching of unrecorded liabilities, dengan cara memeriksa pembayaran sesudah tanggal neraca. Tujuan audit kewajiban jangka pendek diantaranya untuk mengaudit apakah terdapat internal kontrol yang baik atas hutang jangka pendek, untuk menilai kewajiban jangka pendek yang disajikan di dalam neraca dengan didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan berasal dari transaksi yang betulbetul terjadi, untuk mengaudit apakah semua kewajiban jangka pendek perusahaan sudah tercatat pada tanggal neraca, untuk mengaudit apakah biaya yang masih harus dibayar 50 jumlahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, untuk mengaudit apakahbiaya bunga dan bunga yang terhutang dari hutang jangka pendek telah dicatat per tanggal neraca, untuk mengaudit apakah biaya hutang jangka pendek yang tercatat pada tanggal neraca betul telah terjadi dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan, untuk mengaudit apakah semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi Bank Default, untuk mengaudit apakah penyajian kewajiban jangka pendek di dalam neraca dan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK), dari tingkat kesesuaian kelengkapan, kas, dan kewajiban tersebut dapat diketahui ada atau tidaknya kerugian dalam perusahaan dan seberapa besar kerugian tersebut dapat terdeteksi. Lebih lanjut PT. Sami Karya adalah perusahaan yang bergerak dibidang real estate dan property, didirikan berdasarkan akta pendirian No. 213, tanggal 21 Oktober 2005 dengan bentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas yang memerlukan adanya suatu audit fungsi pengeluaran kas serta internal audit yang mampu menjaga integritas informasi akuntansi, sehingga dapat mendeteksi adanya pencatatan yang salah saji, pemborosan dan kerugian yang dilakukan oleh pihak di dalam maupun di luar perusahaan. Suatu internal audit yang baik akan berguna untuk : Mengaudit pencatatan akuntansi, Mengaudit ketelitian dan kebenaran data akuntansi, Memajukan efisiensi dalam operasi, dan Membantu menjaga agar tidak ada kerugian yang cukup tinggi dari kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu. Selain itu, internal audit juga harus dapat memudahkan pelacakan kesalahan baik yang disengaja atau tidak, sehingga dapat memperlancar prosedur audit. Agar dapat berjalan efektif, internal audit memerlukan adanya pembagian tanggung jawab yang jelas dalam organisasi, fungsi wewenang dan prosedur pencatatan, praktek pelaksanaan yang sehat dan didukung pula dengan yang berkualitas. Berdasarkan uraian diatas, mengingat betapa pentingnya audit fungsi pengeluaran kas maka permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana pelaksanaan pembagian tugas yang baik terhadap fungsi
yang terkait dengan siklus pengeluaran kas untuk melakukan pencatatan dan pemeriksaan dokumen maupun bukti transaksi terhadap posisi keuangan, khususnya pengeluaran kassehingga mengetahui ada atau tidaknya kerugian dari kewajiban jangka pendek. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah diatas dapat diambil pokok permasalahan sebagai berikut : Bagaimanakah prosedur audit fungsi pengeluaran kas dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya kerugian kewajiban jangka pendek Batasan Penelitian Penelitian perlu diberi batasan agar dalam pembahasannya dapat lebih terarah dan tidak meluas. Maka pembahasan ditekankan pada: a. Audit fungsi pengeluaran kas dibatasi pada proses pengidentifikasian fungsi pengeluaran kas berdasarkan transaksi pengeluaran kas atas hutang jangka pendek yaitu saldo hutang dagang dari pembelian serta hutang gaji dan upah. b. Pengujian substantif atas saldo hutang sebagai alat analisis tahap pendeteksi kerugian dari hutang jangka pendek yaitu saldo hutang dagang dari pembelian serta hutang gaji dan upah. c. Data transaksi pengeluaran kas yang digunakan periode 2010-2011. yang ditimbulkan dari kewajiban jangka pendek. METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini membatasi data yang digunakan untuk tahun 2010-2011 dan pembahasan pemeriksaan fungsi pengeluaran kas hanya pada proses pengidentifikasian terhadap fungsi pengeluaran kas berdasarkan bukti transaksi pengeluaran dan transaksi pembelian serta bukti transaksi hutang gaji dan upah dengan melakukan pengujian substantif atas saldo hutang. Dalam melakukan pengauditan atas transaksi dan jumlah akun perlu diperhatikan kategori asersinya yang terdiri dari: existence or occurance (keberadaan atau keterjadian), completeness (kelengkapan), right and obligations (hak dan kewajiban), valuation or allocation (penilaian atau alokasi) dan presentation and disclosure (penyajian dan pengungkapan). Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sami Karya yang beralamat di JL.Kapten Tendean Cluster Pulo Mas kavling 6 Desa Pulo Lor Kec. Jombang. Kab. Jombang. Alasan memilih lokasi penelitian ini karena perusahaan bersedia memberikan datanya untuk diteliti khususnya berkaitan dengan data yang dibutuhkan peneliti. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu untuk menilai dan mengevaluasi bagaimanakah prosedur audit fungsi pengeluaran kas dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya kerugian dari kewajiban jangka pendek. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh apabila penelitian dapat tercapai yaitu : 1. Manfaat Operasional Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan, sehingga memberikan suatu ide untuk mengadakan audit fungsi pengeluaran kas yang dapat mendeteksi adanya kerugian 51 Jenis Data Data yang digunakan oleh peneliti adalah : 1. Data Primer Data Primer adalah data yang langsung dari sumbernya diantaranya : a. Gambaran umum perusahaan dan sejarah singkat perusahaan b. Struktur organisasi perusahaan. c. Bukti transaksi pengeluaran kas (faktur) d. Data Laporan pengeluaran kas (jurnal) e. Data dari Buku pembantu pengeluaran kas 2. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yaitu: a. Metode dan prosedur pencatatan pengeluaran kas perusahaan b. Definisi atau penjelasan yang didapat dari buku penunjang (literatur)
Teknik Pengumpulannya Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Wawancara (Interview) 2. Dokumentasi 3. Observasi, Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini variabel yang diteliti terdiri dari dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai variabel bebas adalah Fungsi Pengeluaran Kas 2. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai variabel terikat adalah Kerugian dari Kewajiban Jangka Pendek. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat beberapa definisi operasional variabel yaitu ; 1. Pengertian Fungsi Pengeluaran Kas Fungsi Pengeluaran Kas adalah fungsi yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan serta menyiapkan pembayaran dan menandatangani cek yang akan dibayarkan ke vendor serta melakukan pencatatan pengeluaran kas. 2. Pengertian Kerugian dari Kewajiban Jangka Pendek Kerugian dari kewajiban jangka pendek yaitu kerugian yang diakibatkan dari hutang dagang pembelian serta hutang gaji dan upah. Hutang Dagang dari Pembelian yaitu Kewajiban yang harus dibayar perusahaan yang disebabkan oleh tingginya volume transaksi pembelian secara kredit. Hutang gaji dan Upah Karyawan yaitu Kewajiban yang harus dibayar perusahaan yang meliputi semua kejadian dan kegiatan yang berkaitan dengan kompensasi eksekutif dan tenaga kerja. dengan pencatatan yang ada di dalam laporan pengeluaran kas. b. Menganalisis sumber data yaitu merancang dan melakukan prosedur analitik untuk saldo hutang dagang dengan menggunakan rasio sebagai berikut: Data-data untuk menghitung informasi dan rasio : Tabel 3.1 PT.Sami Karya Neraca Per tanggal 31 Desember 2010 s/d 31 Desember 2011 Keterangan Debit Kredit Aktiva Lancar Kas Bank Piutang Usaha Persediaan Aktiva Tetap Tanah Bangunan Kantor Inventaris Kendaraan Kewajiban Lancar Hutang Usaha Kewajiban Jangka Panjang Hutang Bank Modal Modal Laba ditahan 117.000.000 40.000.000 1.000.000.00 0 73.800.000 614.700.000 468.500.000 140.400.000 48.000.000 1.200.000.000 88.560.000 737.640.000 562.200.000 Teknik Analisis Data Menurut pokok permasalahan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk hutang dagang dari pembelian a. Mengidentifikasi semua data bukti transaksi yang telah dikumpulkan dan mencocokkannya 52
PT.Sami Karya Laporan Rugi Laba Per tanggal 31 Desember 2010 s/d 31 Desember 2011 Keterangan Debit Kredit Penjualan unit rumah Harga pokok penjualan 3.122.000.000 2.450.000.000 3.748.400.000 2.940.000.000 LABA ( 672.000.000 806.400.000 RUGI ) KOTOR Biaya 203.500.000 244.200.000 Penjualan dan Operasional JUMLAH 203.500.000 244.200.000 BIAYA LABA BERSIH SEBELUM PAJAK 468.500.000 562.200.000 Sumber : PT.Sami Karya (2010-2011) Rasio Jumlah Perputaran Hutang Usaha Harga Pokok Penjualan terhadap Hutang Usaha Rasio Lancar (Current Ratio) Signifikansi Audit Hari Pengalaman sebelumnya atas jumlah hari perputaran hutang usaha dipadukan dengan pengetahuan tentang pembelian sekarang dapat bermanfaat dalam mengestimasi hutang periode berjalan. Semakin pendek periode dapat menunjukkan masalah kelengkapan. Jumlah ini akan berubah sekitar persentase yang sama dari tahun ke tahun, kecuali perusahaan mengubah kebijakan pembayarannya. Kenaikan yang signifikan 0,1% atas rasio lancar dibandingkan dengan pengalaman tahun sebelumnya dapat menunjukkan masalah kelengkapan. Namun rasio ini juga dapat dipengaruhi oleh perubahan akun aktiva. d. Menganalisis hasil rasio dibandingkan dengan ekspektasi berdasarkan data tahun sebelumnya. e. Membandingkan saldo beban dengan tahun sebelumnya atau jumlah yang dianggarkan untuk menyelidiki kemungkinan salah saji yang berkaitan dengan hutang yang tidak dicatat. f. Jelaskan implikasi dari rasio tersebut terhadap strategi audit auditor dalam tahun ke- 2. Apakah tujuan audit spesifik yang mungkin mengandung salah saji sehingga terdeteksi adanya kerugian. 2. Untuk hutang gaji a. Untuk Perbandingan Gaji untuk tahun 2010 dan 2011 Bulan 2011 2010 Perbandingan tahun Januari Xxx xxx (Naik / Turun) Februari Xxx xxx (Naik / Turun) Maret Xxx xxx (Naik / Turun) April Xxx xxx (Naik / Turun) Mei Xxx xxx (Naik / Turun) Juni Xxx xxx (Naik / Turun) Juli Xxx xxx (Naik / Turun) Agustus Xxx xxx (Naik / Turun) September Xxx xxx (Naik / Turun) Oktober Xxx xxx (Naik / Turun) November Xxx xxx (Naik / Turun) Desember Xxx xxx (Naik / Turun) 53
b. Hitung informasi dan rasio untuk tahun 2010 dan 2011 tentang : Biaya gaji dan upah rata-rata : Total biaya gaji dan upah untuk satu kelompok : dengan jumlah dalam kelompok tersebut. Pendapatan per : Total pendapatan : jumlah purna waktu Total biaya gaji dan upah sebagai persentase dari pendapatan : Total beban gaji dan upah : total pendapatan Beban pajak gaji dan upah sebagai persentase dari gaji dan upah kotor : Total beban pajak gaji dan upah :gaji dan upah kotor Membandingkan beban gaji dan upah (gaji dan upah, komisi, bonus, tunjangan, dan sebagainya) dengan saldo atau anggaran tahun sebelumnya : Beban gaji dan upah tahun berjalan : beban gaji tahun sebelumnya Membandingkan kewajiban gaji dan upah tahun berjalan dengan kewajiban gaji dan upah tahun sebelumnya : Kewajiban pajak gaji dan upah tahun berjalan : kewajiban pajak gaji dan upah tahun lalu setelah disesuaikan dengan pertumbuhyan volume gaji dan upah Menghitung rasio beban pajak gaji dan upah terhadap total beban gaji dan upah : Beban pajak gaji dan upah : total beban gaji dan upah Beban tunjangan sebagai persentase dari gaji dan upah kotor : Total beban tunjangan gaji : dan upah kotor HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian diatas maka maka diperoleh hasil sebagai berikut: Perhitungan untuk hutang usaha perusahaan Data-data untuk menghitung informasi dan rasio : Tabel 4.1 PT.Sami Karya Neraca Per tanggal 31 Desember 2010 s/d 31 Desember 2011 Keterangan Debit Kredit Aktiva Lancar Kas Bank Piutang Usaha Persediaan Aktiva Tetap Tanah Bangunan Kantor Inventaris Kendaraan Kewajiban Lancar Hutang Usaha Kewajiban Jangka Panjang Hutang Bank Modal Modal Laba ditahan 117.000.000 40.000.000 1.000.000.000 73.800.000 614.700.000 468.500.000 140.400.000 48.000.000 1.200.000.000 88.560.000 737.640.000 562.200.000 PT.Sami Karya Laporan Rugi Laba Per tanggal 31 Desember 2010 s/d 31 Desember 2011 Keterangan Debit Kredit Penjualan unit rumah Harga pokok penjualan LABA ( RUGI ) KOTOR Biaya Penjualan dan Operasional JUMLAH BIAYA LABA BERSIH SEBELUM PAJAK 3.122.000.000 2.450.000.000 3.748.400.000 2.940.000.000 672.000.000 806.400.000 203.500.000 244.200.000 203.500.000 244.200.000 468.500.000 562.200.000 Sumber : PT.Sami Karya (2010-2011) 54
1. Perhitungan Hutang Usaha untuk tahun 2010 Jumlah hari perputaran Hutang usaha = Hutang usaha : HPP x 360 hari 73.800.000 : 2.450.000.000 x 360 hari = 10 hari Harga pokok penjualan terhadap Hutang Usaha = Harga pokok penjualan : Hutang usaha 2.450.000. 000 : 73.800.000 = 34% Rasio Lancar (Current Ratio) = Aktiva Lancar : Kewajiban Lancar 1.157.00 0.000 : 73.800.000 = 15,45% 4.2.1.2. Perhitungan Hutang Usaha untuk tahun 2011 Jumlah hari perputaran Hutang usaha = Hutang usaha : HPP x 360 hari 88.560.00 0 : 2.930.000.000 x 360 hari = 7 hari Harga pokok penjualan terhadap Hutang Usaha = Harga pokok penjualan : Hutang usaha 2.940.000. 000 : 88.560.000 = 34% Rasio Lancar (Current Ratio) = Aktiva Lancar : Kewajiban Lancar 1.388.40 0.000 : 88.560.000 = 15,68% a. Penjelasan mengenai jumlah hari perputaran hutang usaha: Untuk perhitungan perputaran hutang usaha menunjukkan semakin pendek periode dapat menunjukkan masalah kelengkapan yaitu periode untuk tahun 2010 = 10 hari dan tahun 2011 = 7 hari yang berarti bahwa semakin pendek periode perputaran hutang usaha ditahun 2011 maka semakin sulit perusahaan dalam melunasi hutang. b. Penjelasan mengenai Rasio Lancar (Current Ratio) Kenaikan yang signifikan 0,1% atas rasio lancar dibandingkan dengan pengalaman tahun sebelumnya dapat menunjukkan masalah kelengkapan tahun 55 2010 mencapai 15,45% dan 2011 mencapai 15,68% sehingga mengalami kenaikan 23% yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat kenaikan atas rasio lancar di tahun 2011 maka menunjukkan semakin kecil kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang sehingga perusahaan cenderung mengalami kerugian akibat dari hutang yang semakin banyak. Tabel 4.2 Hasil Analisis untuk Hutang Usaha dari pembelian Rasio Signifikansi Audit Jumlah Hari Perputaran Hutang Usaha Tahun 2010 = 10 hari Tahun 2011 = 7 hari (semakin sulit perusahaan dalam melunasi hutangnya) Harga Pokok Penjualan terhadap Hutang Usaha Kesimpulan Tahun 2010 dan 2011 sama-sama memiliki prosentase 34% Rasio Lancar (Current Ratio) Tahun 2010 = 15,45% dan tahun 2011 = 15,68% (semakin kecil kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang) Pengalaman sebelumnya atas jumlah hari perputaran hutang usaha dipadukan dengan pengetahuan tentang pembelian sekarang dapat bermanfaat dalam mengestimasi hutang periode berjalan. Semakin pendek periode dapat menunjukkan masalah kelengkapan. Jumlah ini akan berubah sekitar prosentase yang sama dari tahun ke tahun, kecuali perusahaan mengubah kebijakan pembayarannya. Kenaikan yang signifikan 0,1% atas rasio lancar dibandingkan dengan pengalaman tahun sebelumnya dapat menunjukkan masalah kelengkapan. Namun rasio ini juga dapat dipengaruhi oleh perubahan akun aktiva. Sumber : Boynton,et.al. (2003) Untuk hutang gaji Resiko bawaan pada siklus personalia cukup tinggi terjadi pada asersi kebedaan dan keterjadian,penilaian atau pengalokasian,serta penyajian dan pengungkapan. Prosedur analitis Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam pengidentifikasian kecurangan potensial, misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang diperkirakan auditor. Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan perangkat lunak audit digeneralisasi, mengelompokkan (sort) pegawai berdasarkan kategori pegawai
dan kemudian menganalisis gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai. Tabel 4.3 Untuk Perbandingan Gaji untuk tahun 2010 dan 2011 Bulan 2011 2010 Perband ingan tahun Januari Februari Maret April 50.000.000 untuk 50 60.000.000 untuk 50 60.000.000 untuk 50 65.000.000 untuk 52 50.000.00 0 untuk 50 50.000.00 0 untuk 50 50.000.00 0 untuk 50 42.000.00 0 untuk 42 (sama) (sama) (sama) (sama) (sama) Septemb er Oktober Novemb er Desem ber Jumlah gaji per tahun 65.000.000 untuk 52 63.000.000 untuk 50 60.000.000 untuk 48 57.000.00 0 untuk 45. 750.000.0 00 55.000.00 0 untuk 55 58.000.00 0 untuk 58 58.000.00 0 untuk 58 50.000.0 00 untuk 50 karyawa n. 600.000. 000 Sumber : PT.Sami Karya (2010-2011) (turun) (turun) (turun) Mei 65.000.000 untuk 52 42.000.00 0 untuk 42 a. Hitung informasi dan rasio untuk tahun 2010 dan 2011 Adapun prosedur analitis yang bisa digunakan dalam audit siklus personalia antara lain : Juni Juli Agustus 70.000.000 untuk 56 70.000.000 untuk 56 65.000.000 untuk 52 45.000.00 0 untuk 45 45.000.00 0 untuk 45 55.000.00 0 untuk 55 (turun) Tabel 4.4 Perhitungan Rasio Untuk Tahun 2010 dan 2011 Rasio Rumus Manfaat dalam audit Biaya tenaga kerja ratarata per kelompok tenaga kerja Total kelompok kerja : jumlah tenaga kerja dalam kelompok bersangkutan Untuk menilai kerja berdasarkan kelompokny a 56
Pendapatan per Prosentase kerja terhadap total pendapatan Prosentase pph terhadap total pendapatan (2010) 600.000.000 : 10kelompok= 60.000.000 per tahun, (2011) 750.000.000 : 10kelompok = 75.000.000 per tahun Total pendapatan : Jumlah penuh waktu (2010) 60.000.000 : 5 = 12.000.000 per tahun (2011) 75.000.000 : 5 = 15.000.000 per tahun Total biaya tenaga kerja : total pendapatan (2010) 624.000.000 : 62.400.000 = 10% (2011) 780.000.000 : 78.000.000 = 10% Total pajak :pendapatan bruto Banyak perusahaan yang mempunyai lebih dari satu kelompok, dan penting untuk mengevalua si kelayakan gaji dan upah berdasarkan kelompok Digunakan dalam mengukur produktifitas tiap pegawai. Biasanya digunakan dalam perusahaan jasa Untuk menguji kerja. Data ini biasanya dibandingka n dengan data statistik bidang usaha Menguji kerja. Data ini biasanya kotor Perbandingan kerja (gaji,upah,bo nus )Dengan biaya tahun lalu atau anggaran Perbandingan utang gaji tahun ini dengan utang gaji tahun lalu (Untuk pajak tidak diketahui sebab pajak ditanggung perusahaan) Biaya tenaga kerja tahun ini : biaya tenaga kerja tahun lalu 750.000.000 : 600.000.000 = selisih 150.000.000 Utang gaji tahun ini :Utang gaji tahun lalu disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dalam volume biaya tenaga kerja (2010) = 100.000.000 : (2011) = 145.000.000 dibandingka n dengan standar tarif pajak Pengujian kerja apabila selisih berbeda secara signifikan lebih dari 1,0 Yang berarti bahwa semakin berbeda selisih antara tahun 2010-2011 maka perusahaan mengalami ketidakwajar an atas pemborosan kerja Pengujian utang gaji apabila rasio berbeda signifikan cukup jauh berbeda dari 1,0 Yang berarti bahwa semakin tinggi utang gaji tahun 2011 maka semakin tinggi ketidakwajar 57
Rasio pajak dengan total kerja Pajak :Total biaya tenaga kerja (Untuk pajak tidak diketahui sebab pajak ditanggung perusahaan) Sumber : Fauziyah (2009) an perusahaan dalam menggaji ny a Pengujian pajak berdasarkan rasio tahun lalu Penjelasan : a. Untuk perhitungan Biaya tenaga kerja ratarata per kelompok tenaga kerja menunjukkan keterjadian Penilaian yang menentukan prosedur analitis kelayakan dan biaya gaji dan distribusinya dari hasil perhitungan untuk tahun 2010 rata-rata gaji mencapai 60.000.000 untuk satu kelompok per tahun, sedangkan untuk tahun 2011 ratarata gaji 75.000.000 untuk satu kelompok per tahun, sehingga menunjukkan selisih 15.000.000 yang berarti ada ketidak layakan dan ketidak wajaran biaya gaji dan distribusinya, dan kemungkinan terjadi pencatatan gaji yang fiktif. b. Perhitungan pendapatan per digunakan dalam mengukur produktifitas tiap pegawai, biasanya digunakan dalam perusahaan jasa. Jumlah penuh waktu (2010) 12.000.000 per tahun (2011) 15.000.000 per tahun. c. Perhitungan Prosentase kerja terhadap total pendapatan untuk menguji kerja. (2010) 624.000.000 : 62.400.000 = 10%, (2011) 780.000.000 : 78.000.000 = 10%, yang berarti bahwa 10 % dari total kerja tahun 2010 sebesar 62.400.000 per tahun padahal rata-rata per tahun sebesar 60.000.000 ada 58 selisih sebesar 2.400.000 itu menandakan ada gaji fiktif yang belum diterima begitu juga tahun 2011 ada selisih 8.000.000 d. Perbandingan kerja (gaji,upah,bonus ) dengan biaya tahun lalu atau anggaran Perhitungannya yaitu Biaya tenaga kerja tahun ini : kerja tahun lalu750.000.000 : 600.000.000 = selisih 150.000.000, Pengujian biaya tenaga kerja apabila selisih berbeda secara signifikan lebih dari 1,0. Sehingga hasil dari perhitungan ini menunjukkan bahwa ada ketidak wajaran dalam pencatatan kerja. e. Perbandingan utang gaji tahun ini dengan utang gaji tahun lalu menunjukkan adanya pembengkakan hutang gaji, yaitu untuk tahun (2010) sebesar. 100.000.000,dan (2011) sebesar. 135.000.000.sehingga utang gaji apabila rasio berbeda signifikan cukup jauh berbeda dari 1,0 menunjukkan adanya ketidakwajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap Pentingnya pemeriksaan fungsi pengeluaran kas untuk mendeteksi adanya kerugian dari kewajiban jangka pendek studi kasus pada PT. Sami Karya Jombang dapat disimpulkan sebagai berikut : Pentingnya pemeriksaan fungsi pengeluaran kas terhadap kerugian dari kewajiban jangka pendek di PT. Sami Karya Jombang adalah : Untuk perhitungan rasio hutang usaha : a. Dari perhitungan perputaran hutang usaha menunjukkan semakin pendek periode dapat menunjukkan masalah kelengkapan yaitu periode untuk tahun 2010 = 10 hari dan tahun 2011 = 7 hari yang berarti bahwa semakin pendek periode perputaran hutang usaha ditahun 2011 maka semakin sulit perusahaan dalam melunasi hutang. b. Kenaikan yang signifikan 0,1% atas rasio lancar dibandingkan dengan pengalaman tahun sebelumnya dapat menunjukkan masalah kelengkapan tahun 2010 mencapai 15,45% dan 2011 mencapai 15,68% sehingga mengalami kenaikan 23% yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat kenaikan atas rasio lancar di
tahun 2011 maka menunjukkan semakin kecil kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang sehingga perusahaan cenderung mengalami kerugian akibat dari hutang yang semakin banyak. (2010) sebesar. 100.000.000,dan (2011) sebesar. 135.000.000.sehingga utang gaji apabila rasio berbeda signifikan cukup jauh berbeda dari 1,0 menunjukkan adanya ketidakwajaran. Untuk perhitungan rasio hutang gaji : a. Untuk perhitungan Biaya tenaga kerja ratarata per kelompok tenaga kerja menunjukkan keterjadian Penilaian yang menentukan prosedur analitis kelayakan dan biaya gaji dan distribusinya dari hasil perhitungan untuk tahun 2010 rata-rata gaji mencapai 60.000.000 untuk satu kelompok per tahun, sedangkan untuk tahun 2011 ratarata gaji 75.000.000 untuk satu kelompok per tahun, sehingga menunjukkan selisih 15.000.000 yang berarti ada ketidak layakan dan ketidak wajaran biaya gaji dan distribusinya, dan kemungkinan terjadi pencatatan gaji yang fiktif. b. Perhitungan pendapatan per digunakan dalam mengukur produktifitas tiap pegawai, biasanya digunakan dalam perusahaan jasa. Jumlah penuh waktu (2010) 12.000.000 per tahun (2011) 15.000.000 per tahun. c. Perhitungan Prosentase kerja terhadap total pendapatan untuk menguji kerja. (2010) 624.000.000 : 62.400.000 = 10%, (2011) 780.000.000 : 78.000.000 = 10%, yang berarti bahwa 10 % dari total kerja tahun 2010 sebesar 62.400.000 per tahun padahal rata-rata per tahun sebesar 60.000.000 ada selisih sebesar 2.400.000 itu menandakan ada gaji fiktif yang belum diterima begitu juga tahun 2011 ada selisih 8.000.000 d. Perbandingan kerja (gaji,upah,bonus )Dengan biaya tahun lalu atau anggaran Perhitungannya yaitu Biaya tenaga kerja tahun ini : kerja tahun lalu750.000.000 : 600.000.000 = selisih 150.000.000, Pengujian biaya tenaga kerja apabila selisih berbeda secara signifikan lebih dari 1,0. Sehingga hasil dari perhitungan ini menunjukkan bahwa ada ketidak wajaran dalam pencatatan kerja. e. Perbandingan utang gaji tahun ini dengan utang gaji tahun lalu menunjukkan adanya pembengkakan hutang gaji, yaitu untuk tahun 59 Saran a. Bagi Perusahaan Lebih meningkatkan pengecekan atau pemeriksaan terhadap fungsi-fungsi yaitu fungsi yang memerlukan pengeluaran kas, fungsi pencatatan utang, fungsi keuangan, fungsi akuntansi biaya, fungsi akuntansi umum, fungsi audit intern. khususnya fungsi pengeluaran kas tentang prosedur pencatatan pengeluaran kas b. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk melanjutkan dan mengembangkan penelitian dengan menggunakan teknik analisis yang lain. DAFTAR PUSTAKA Arens, Alvin & Loebbecke, JK (1992), Auditing Suatu Pendekatan Terpadu. Edisi Keempat, (Jilid 1). Jakarta: Erlangga. Boynton, Johnson, Kell. (2003), Modern Auditing. Edisi Ketujuh, (Jilid 2). Jakarta : Erlangga. Fauziyah (2009), Auditing.Edisi Pertama. Kediri: Universitas Islam Kadiri. Halim, Abdul (1996), Auditing 2 : Dasar dasar Prosedur Pengauditan Laporan Keuangan Cetakan Pertama. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Kasmir (2009), Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kesatu-Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Messier, Glover, Prawitt. (2005), Jasa Audit & Assurance: Pendekatan Sistematis. Edisi Keempat, (Buku 1). Jakarta: Salemba Empat Mulyadi (1992), Pemeriksaan Akuntan. Edisi Keempat. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Mulyadi (2001), Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Jakarta : Salemba Empat Mulyadi (2002), Auditing. Edisi Keenam, (Buku 2). Jakarta : Salemba Empat.