BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan kepada khalayak dengan sangat terperinci karena memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terasa dengan semakin banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk media

TIPOGRAFI APLIKASI. Dosen: Putri Anggraeni Widyastuti, S.Sn., M.Des.

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

Muhammad Ghozali

BAB II URAIAN TEORITIS. kata Latin communis yang berarti sama, communico, communication atau

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS MEDIA DALAM GERAKAN DONOR DARAH

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan hakikat manusia pada dasarnya untuk memperoleh suatu

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi-informasi, pesan-pesan

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan laba maksimal bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bentuk sarananya (alat) maupun kegunaanya, hal tersebut dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI

BAB I PENDAHULUAN. terbaru sampai kemudahan proses transaksi. Akhirnya teknologi berbasis online

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Salah satu bagian dari ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dipertunjukan di gedung-gedung bioskop. (Effendy, 1998:50-61)

JESSICA LARA

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilihan terhadap objek setiap orang berbeda. Banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat melanda dan menuntut keterbukaan serta kejujuran, persaingan

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II STUDI PUSTAKA. Landasan teori merupakan bagian yang membahas uraian pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. mengakses website resmi Pemerintah Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang. Salah satu faktor penting dalam perekonomian adalah pemasaran.

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

menjanjikan dan melibatkan media massa, baik itu media lini atas (above the line)

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-Dasar Komunikasi, Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB, hal:

BAB I PENDAHULUAN. Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

Effendy menyatakan bahwa efek komunikasi diklasifikasikan menjadi tiga yaitu, efek kognitif (pengetahuan), efek afektif (emosional), dan efek konatif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli. Merni Rifma Desti Tanjung. Abstrak

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan orang akan media semakin tinggi. Dalam masyarakat yang sedang

BAB II URAIAN TEORITIS

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

Tujuan dan Akibat Komunikasi. Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa

PENDAHULUAN Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

Tetapi pada dasarnya media cetak pada saat ini tetap menjadi pilihan bagi masyarakat tertentu, dan media cetak yang dari dulu hingga sekarang masih ba

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya

TANTANGAN RRI MENGHADAPI ERA MASYARAKAT INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Majalah adalah media komunikasi yang menyampaikan info kepada

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Majalah merupakan salah satu media komunikasi massa berusaha menyampaikan pesan kepada khalayak dengan sangat terperinci karena memiliki karakteristik yang berbeda dari media cetak yang lainnya. Karakteristik dari majalah dapat dilihat dari isi pesan yang disajikan sebuah majalah. Dalam penyajian pesannya, majalah menyajikan pesannya lebih mendalam, memiliki nilai aktualitas lebih lama, gambar atau foto yang lebih banyak, memiliki cover/sampul sebagai daya tarik (http://kuliah komunikasi.blogspot.com) Majalah paling awal terbit adalah Erbauliche Monaths unterredungen (1663 1668) diterbitkan oleh Johann Rist, seorang teolog dan penyair dari Hamburg, Jerman. Selain itu, jenis majalah yang lebih ringan isinya dan lebih menghibur serta terbit secara berkala pertama kali terbit pada tahun 1672, yaitu Le Mercure Galant, yang didirikan oleh seorang penulis, Jean Donneau de Vice. Majalah ini berisikan kisah-kisah kehidupan, anekdot dan mutiara hikmah. (http://dwiinirvanab0849494.blogspot.com) Keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai pada massa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan Markoem Djojohadisoeparto dengan prakarsa dari Ki Hadjar Dewantoro, sedangkan di Ternate pada bulan Oktober 1945 Arnold Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang disiarkan oleh RRI (Radio Republik Indonesia). Sementara di Kediri terbit

majalah berbahasa Jawa dengan nama Djojobojo pimpinan Tadjib Ermadi. Para anggota Ikatan Pelajar Indonesia di Blitar menerbitkan majalah berbahasa Jawa, Obor (Suluh). Seiring dengan perkembangannya, majalah yang terbit di Indonesia ini mulai beragam baik dari segi isi maupun segmentasi pasarnya. Pada masa Orde Baru, kategori majalah dibagi menjadi majalah berita, keluarga, wanita, pria, remaja wanita, remaja pria, anak-anak, ilmiah populer, umum, hukum, pertanian, humor, olah raga dan majalah berbahasa daerah. Salah satu majalah pertanian yang ada di Indonesia saat ini adalah Majalah Trubus. Majalah Trubus seperti yang kita ketahui adalah satu-satunya majalah pertanian terkemuka di Indonesia hingga saat ini, yang sekaligus menjadi barometer kemajuan pertanian di Indonesia. Tidak jarang Majalah Trubus menjadi trend maker di bidang pertanian. Majalah yang terbit sebulan sekali ini selalu dinantikan oleh para penggemar dan pelaku agribisnis. Oplah majalah ini mencapai 65.000 eksemplar, sebuah angka yang fantastis untuk majalah khusus apalagi di negara berkembang seperti Indonesia. Pemasaran majalah ini tidak hanya di seluruh Indonesia namun juga menjangkau negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Majalah Trubus lahir tahun 1969, dan berbekal tekad dan kerja keras majalah ini tak pernah berhenti terbit selama 33 tahun (http://niagaswadaya co.id). Majalah Trubus didirikan oleh Yayasan Bina Swadaya dengan latar belakang ketiadaan media informasi khusus di bidang pertanian ini menyajikan informasi dan pesan yang berhubungan dengan pertanian. Pertanian yang dimaksudkan tidak sebatas pada hal yang berhubungan dengan tanaman pangan

saja namun juga menjangkau kepada tanaman obat, tanaman hias juga mencakup informasi mengenai peternakan. Tidak hanya isi pesan yang menginformasikan mengenai pertanian, iklan yang disajikan juga berhubungan dengan dunia pertanian dan peternakan. Dalam perkembangannya Majalah Trubus mengalami pasang surut. Majalah Trubus mengalami kerugian dalam 14 tahun pertama. Barulah pada tahun ke-15 Majalah Trubus menunjukkan geliatnya dan mulai menjadi salah satu majalah trendsetter pertanian pada era krisis 1997 1998 (http://www.binaswadaya.org) Majalah Trubus selalu menyajikan setiap pesan yang berhubungan dengan pertanian secara rinci mulai dari cara bercocok tanam, perawatan dan pemeliharaan, khasiat suatu tanaman, sampai kepada peluang pemasarannya disajikan secara lengkap dan mendalam. Keadaan ini yang membuat pesan yang terdapat dalam Majalah Trubus tidak hanya sebatas sebagai pesan yang hanya menjadi sebuah informasi saja, melainkan pesan-pesan yang berisikan ilmu pengetahuan bagi orang-orang yang bergerak dan mendalami dunia pertanian. Hal ini juga yang tidak menutup kemungkinan bahwa khalayak atau pembaca Majalah Trubus ini adalah kalangan mahasiswa yang mengambil program studi pertanian. Di sendiri, terdapat Fakultas Pertanian dengan berbagai pilihan program studi (departemen), yang salah satunya adalah Departemen Agrobisnis (Sosial Ekonomi Pertanian). Berdasarkan salah satu tujuan dari Departemen Agrobisnis (Sosial Ekonomi Pertanian) adalah menghasilkan mahasiswa yang mampu menjadi agen informasi perkembangan pembangunan pertanian khususnya agribisnis dan Penyuluhan tingkat regional

maupun nasional (http://sep.usu.ac.id). Jika kita cermati maka kebutuhan akan informasi mengenai perkembangan pembangunan pertanian dapat diperoleh dari mana saja, baik itu dari bangku perkuliahan, buku-buku yang berhubungan dengan pertanian bahkan tidak menutup kemungkinan dari berita-berita yang disajikan oleh media massa baik cetak maupun elektronik. Majalah Trubus merupakan salah satu media massa cetak yang dijadikan sebagai sumber informasi mengenai dunia pertanian. I.2. Perumusan Masalah Berangkat dari hal tersebut maka peneliti perumusan masalah yang ingin diteliti adalah Sejauh mana pengaruh pesan yang terkandung dalam Majalah Trubus ini dengan peningkatan pengetahuan mahasiswa Fakultas Pertanian Departemen Agrobisnis (Sosial Ekonomi Pertanian). I.3. Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup penelitian terlampau luas yang dapat menimbulkan bias dan tidak fokus, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Batasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Fokus penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peningkatan pengetahuan mahasiswa setelah membaca Majalah Trubus. 2. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian. 3. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bersifat mencari atau menjelaskan hubungan antara Majalah Trubus dan peningkatan

pengetahuan Mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian Univesitas Sumatera Utara. I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian di bidang informasi pertanian yang didapat dari Majalah Trubus. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian membaca Majalah Trubus. 3. Penelitian ini bertujuan mengetahui informasi apa saja yang menjadi fokus perhatian dari mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian. I.4.2. Manfaat 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya referensi bahan penelitian serta sumber bacaan di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa tentang pengaruh Majalah Trubus

terhadap peningkatan pengetahuan Mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya para praktisi Majalah Trubus dalam memahami efektivitas sebuah majalah dalam kaitannya dengan minat membaca dan peningkatan pengetahuan bagi khalayak pembacanya. I.5. Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan teori sebagai landasan kerangka berpikir untuk mendukung pemecahan masalah secara sistematis. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang akan memuat pokok-pokok pikiran yang dapat menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan dibahas. dengan adanya kerangka teori, peneliti akan memiliki landasan dalam menentukan tujuan dan arah penelitiannya. Dalam penelitian ini teori-teori yang dianggap relevan adalah Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa, Majalah sebagai Media Komunikasi Massa dan Teori AIDDA. I.5.1. Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication yaitu bersumber dari kata communis yang berarti sama - sama, disini maksudnya adalah kesamaan makna. Jadi komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yan disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendi, 2005 : 9). Jika tidak terdapat kesamaan makna maka proses komunikasi tidak akan terjadi.

D. lawrance Kincaid (dalam Cangara, 2006 : 19) Komunikasi adalah suatu proses dimana dua oran atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Dari definisi di atas, dapat dilihat bahwa maksud dari komunikasi menyebabkan adanya perubahan sikap dan perilaku dari diri komunikan. Akan tetapi untuk melakukan itu bukanlah mudah, melainkan harus melakukan komunikasi yang efektif dan komunikatif. Menurut Lasswell, komunikasi yang efektif itu harus memiliki lima unsur yang tertera dalam pertanyaan: who says what in which channel to whom with what effect?. Ada pun kelima unsur ini adalah: Who Says what In which channel To whom With what effect : komunikator (source, sender) : pesan (message) : saluran (media) : komunikan (receiver) : efek/ dampak Komunikasi massa merupakan salah satu proses komunikasi yang berlangsung pada perinkat masyarakat luas yang identifikasinya ditentukan oleh ciri khas institusionalnya (gabungan antara tujuan, organisasi, dan kegiatan sebenarnya). Komunikasi massa mungkin lebih banyak melibatkan banyak orang untuk waktu yang lebih banyak intensitasnya lebih rendah dalam hal tukar menukar informasi dan gagasan. Media sebagai institusi mediasi yan menghubungkan para anggota masyarakat dengan peristiwa dunia yang sulit dijangkau dan penguasa,

merupakan ide yang mengandung konsep hubungan yang terjadi setidak-tidaknya karena adanya arus informasi yang berkesinambungan. Televisi sering dianggap sebagai kekuatan yang berpengaruh (Denis McQuail, 1996 : 7-137). Dari definisi diatas dapat peneliti simpulkan bahwa komunikasi massa menggunakan media dalam penyebaran pesan (radio, televisi, media cetak) kepada sejumlah besar orang dan ruang yang sangat luas jangkauannya. I.5.2. Majalah sebagai Media Komunikasi Massa Jika khalayak tersebar tanpa diketahui dimana mereka berada, maka suatu proses komunikasi biasanya menggunakan media massa untuk menyampaikan pesan-pesannya kepada komunikan. Media komunikasi yang termasuk ke dalam media massa terbagi ke dalam tiga bagian yaitu media elektonik yang meliputi televisi dan radio siar, media cetak yang meliputi surat kabar, majalah dan buku, serta media film. Majalah yang merupakan bagian dari media komunikasi massa berbentuk cetak memiliki memiliki karakteristik yang berbeda dari media cetak yang lainnya. Karakteristik dari majalah dapat dilihat dari isi pesan yang disajikan sebuah majalah. Dalam penyajian pesannya, majalah menyajikan pesannya lebih mendalam, memiliki nilai aktualitas lebih lama, gambar atau foto yang lebih banyak, memliki cover/sampul sebagai daya tarik. Media massa cetak yang baik harus memiliki daya tarik antara lain (Liliweri, 2001: 75) : 1. Daya tarik pesan, meliputi isi pesan, tata bahasa, sistem penulisan dan aktualitas berita.

2. Daya tarik fisik, meliputi gambar (kualitas gambar/ foto dan kualitas kertas), tata letak, tata warna (teknik pewarnaan dan kualitas warna) 3. Daya tarik kuantitas, meliputi frekuensi terbitnya media m 4. Massa cetak terebut dan jumlah halaman yang tersedia. 5. Daya tarik dengan menggunakan teknik propaganda. Untuk menciptakan daya tarik, media massa cetak menggunakan teknik propaganda yang dapat mempengaruhi khalayak sasarannya seperti menggunakan public figure dan slogan. I.5.3. Teori AIDDA Konsep komunikasi yang dinamakan AIDDA, singkatan dari attention (perhatian), interest (minat), desire (hasrat), decision (keputusan) dan action (kegiatan). AIDDA itu sering juga disebut A-A Procedure, yang maksudnya agar terjadi action pada komunikan, terlebih dahulu harus dibangkitkan attention Effendy, 2007: 51 52). Lebih lengkap teori ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Attention (Perhatian) Perhatian yaitu suatu hal yang dapat menimbulkan keingintahuan, mencari tahu tentang sesuatu yang dilihatnya. 2. Interest (Minat) Minat, yaitu suatu keadaan yang mampu membuat orang lain menyenangi suatu hal.

3. Desire (Hasrat) Hasrat, yaitu suatu keinginan seseorang dalam suatu hal yang dilihatnya dan memiliki keinginan untuk memperolehnya. 4. Decision (Keputusan) Keputusan, yaitu langkah yang diambil seseorang dalam menetapkan suatu hal yang diinginkannya itu. 5. Action (Tindakan) Tindakan, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam mencapai keinginannya dalam mendapatkan suatu hal. Proses tahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention). Dalam hal ini, Majalah Trubus harus mampu menarik perhatian khalayak pembacanya khususnya khalayak atau komunikan yang benar-benar membutuhkan informasi mengenai dunia pertanian. Apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest) yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan. Dalam hal ini, minat akan menimbulkan hasrat khalayak pembaca untuk membaca pesan-pesan yang terdapat dalam Majalah Trubus. Hasrat yaitu suatu keinginan yang amat sangat untuk membaca Majalah Trubus. Dengan adanya hasrat, kemudian harus dilanjutkan dengan dating nya keputusan (decision).

Keputusan, yaitu segala putusan yang telah ditetapkan, sesudah dipertimbangkan ataupun dipikirkan, dan merupakan sikap terakhir ataupun langkah yang harus dijalankan. Pada akhirnya keputusan tersebut dilanjutkan dengan mengambil suatu tindakan (action). Tindakan, yaitu perbuatan atau sesuatu yang dilaksanakan untuk mengatasi/memenuhi sesuatu. I.6. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yag bersifat kritis dalam memperkirakan hasil penelitian yang akan dicapai. Kerangka konsep akan menuntut penelitian dalam menentukan uji hipotesa (Nawawi, 1995 : 40) Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (X) Yaitu sejumlah gejala/ faktor/ unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala/ faktor/ unsur lain. Variabel X dalam penelitian ini adalah Majalah Trubus. 2. Variabel Terikat (Y) Yaitu sejumlah gejala/ faktor/ unsur yang muncul dipengaruhi oleh adanya variabel bebas (X). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan pada mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian Angkatan 2010.

3. Variabel Antara (Z) Yaitu sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel (X). Variabel antara pada penelitian ini adalah karakteristik atau identitas responden. I.7. Model Teoritis Berdasarkan uraian di atas maka variabel-variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam satu model teoritis sebagai berikut: Gambar 1 Model Teoritis Variabel Bebas (X) Majalah Trubus Variabel Terikat (Y) Peningkatan Pengetahuan Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden I.8. Operasional Variabel Operasional variabel maksudnya variabel disusun untuk memudahkan penggunaan kerangka konsep yang telah disusun dalam operasionalisasi lainnya. Adapun operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah:

Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variabel Teoritis 1. Variabel Bebas (X) Majalah Trubus Variabel Operasional 1. Daya tarik pesan, meliputi: a) Isi pesan b) Tata bahasa c) Sistem penulisan d) Aktualisasi pesan 2. Daya tarik fisik, meliputi: a) Gambar b) Tata warna c) Tata letak 3. Frekuensi terbit 2. Variabel Terikat (Y) Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian 1. Attention (Perhatian) 2. Interest (Ketertarikan) 3. Desire (Hasrat) 4. Decision (Keputusan) 5. Action (Tindakan), yang terdiri dari: a) Komponen kognitif, yaitu: 1) Kepercayaan 2) Pengetahuan 3) Pemahaman/ mengerti b) Komponen afektif, yaitu: 1) Tingkat kesenangan 2) Tingkat kepuasan 3. Variabel Antara Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin 2. Usia 3. Angkatan (Stambuk) 4. Uang Saku/ Pendapatan

I.9. Definisi Operasional Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana untuki mengukur variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 2006 : 46) variabel - variabel tersebut sebagai berikut: 1. Majalah Trubus Maksudnya di dalam penelitian ini adalah keseluruhan isi pesan yang terdapat di dalam Majalah Trubus. Dimensi yang terdapat dalam pesan tersebut adalah: a. Daya tarik pesan, meliputi: 1. Isi pesan, yakni bagaimana isi pesan yang terdapat dalam Majalah Trubus dapat dipahami sehingga mampu memberikan pengetahuan baru bagi khayalak yang membacanya. 2. Tata bahasa, maksudnya adalah susunan bahasa yang disajikan dalam Majalah Trubus, apakah menggunakan bahasa yang sulit untuk dipahami atau sebaliknya. Asumsinya, dengan menggunakan bahasabahasa sederhana yang mudah untuk dipahami oleh khayalaknya akan menimbulkan hasrat yang tinggi untuk terus membacanya. 3. Aktualisasi pesan, yakni menyangkut dari ke-kini-an dari pesan yang disajikan dalam Majalah Trubus. b. Daya tarik fisik, meliputi:

1. Gambar, maksudnya mutu dan kualitas gambar yang disajikan dalam Majalah Trubus. Sebuah majalah selalu akan dilengkapi dengan gambar/ foto untuk dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan. 2. Tata warna, maksudnya keserasian warna yang disajikan oleh Majalah Trubus. 3. Tata letak, maksudnya keserasian dari letak-letak pesan yang disajikan baik itu mengenai pesan yang disampaikan, foto sampai kepada iklan yang terdapat dalam Majalah Trubus. c. Frekuensi terbit, yakni waktu terbit dari Majalah Trubus tersebut. 2. Peningkatan Pengetahuan Maksudnya terdapat perubahan ataupun penambahan informasi mengenai halhal yang berhubungan dengan dunia pertanian setelah membaca pesan-pesan yang termuat dalam Majalah Trubus. a. Attention (perhatian) Perhatian maksudnya adalah adanya rasa ingin tahu terhadap suatu objek. Yang dimaksud objek dalam penelitian ini adalah isi pesan yang terdapat dalam Majalah Trubus. b. Interest (ketertarikan) Ketertarikan maksudnya adanya rasa suka terhadap sesuatu yang disajikan dalam objek yang dilihat. c. Desire (hasrat) Hasrat maksudnya adalah keinginan yang kuat dari diri seseorang untuk melakukan sebuah kegiatan. Dalam penelitian ini, keinginan yang timbul

diakibatkan karena melihat tampilan dan isi pesan yang terdapat dalam Majalah Trubus. d. Decision (keputusan) Keputusan maksudnya adanya suatu keputusan untuk menolak atau menerima pesan-pesan yang terdapat dalam Majalah Trubus. e. Action (tindakan) Tindakan maksudnya suatu kegiatan yang dilakukan oleh khalayak pembaca inginkan setelah membaca atau melihat pesan yang terdapat dalam Majalah Trubus. Tindakan ini terbagi ke dalam: a) Komponen kognitif 1. Kepercayaan, yaitu khalayak pembaca percaya terhadap isi pesan yang terdapat dalam Majalah Trubus. 2. Pengetahuan, yaitu pengetahuan yang diterima khalayak pembaca setelah membaca pesan yang terdapat dalam Majalah Trubus. 3. Pemahaman, yaitu pesan yang disampaikan dalam Majalah Trubus dapat dimengerti oleh khalayak pembacanya. b) Komponen afektif 1. Senang, yaitu perasaan gembira setelah membaca Majalah Trubus. 2. Puas, yaitu kepuasan yang dirasakan oleh khalayak pembaca setelah membaca Majalah Trubus.

3. Karakteristik Responden Karakteristik respnden merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap individu yang membedakan dengan individu lainnya. I.10. Hipotesis Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, karena merupakan instrument kerja dan teori (Singarimbun, 2006 : 43). Hipotisis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho : Tidak terdapat hubungan antara isi atau pesan yang terkandung dalam Majalah Trubus terhadap peningkatan pengetahuan Mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian Angkatan 2010 Ha : Terdapat hubungan antara isi atau pesan yang terkandung dalam Majalah Trubus terhadap peningkatan pengetahuan Mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian Angkatan 2010