KETERANDALAN PITA DALTON UNTUK MENDUGA BOBOT HIDUP KERBAU LUMPUR, SAPI BALI DAN BABI PERSILANGAN LANDRACE

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Penggolongan sapi ke dalam suatu bangsa (breed) sapi, didasarkan atas

A. I. Purwanti, M. Arifin dan A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tabel.1 Data Populasi Kerbau Nasional dan Provinsi Jawa Barat Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2008

Peta Potensi Genetik Sapi Madura Murni di Empat Kabupaten di Madura. Nurgiartiningsih, V. M. A Bagian Produksi Ternak Fakultas Peternakan UB, Malang

Penyimpangan Bobot Badan Kuda Lokal Sumba menggunakan Rumus Lambourne terhadap Bobot Badan Aktual

Karakteristik Kuantitatif Sapi Pasundan di Peternakan Rakyat... Dandy Dharma Nugraha KARAKTERISTIK KUANTITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT

PENGEMBANGAN MODEL PITA UKUR DAN RUMUS PENDUGAAN BOBOT BADAN BERDASARKAN LINGKAR DADA PADA TERNAK SAPI

PENGEMBANGAN MODEL PITA UKUR DAN RUMUS PENDUGAAN BOBOT BADAN BERDASARKAN LINGKAR DADA PADA TERNAK KAMBING

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.

PENGARUH LINGKAR SCROTUM DAN VOLUME TESTIS TERHADAP VOLUME SEMEN DAN KONSENTRASI SPERMA PEJANTAN SIMMENTAL, LIMOUSINE DAN BRAHMAN

IV HASIL dan PEMBAHASAN

Penyimpangan Bobot Badan dengan Rumus Winter Alfi Fauziah

Penyimpangan Bobot Badan Dugaan Mohammad Firdaus A

Barat pada kurun waktu SM. Jadi sebagai ternak, kambing lebih tua

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBOS JANTAN. (Correlation of Body Measurements and Body Weight of Male Dombos)

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi

PENDAHULUAN. tubuh yang akhirnya dapat dijadikan variable untuk menduga bobot badan. Bobot

Kata kunci : Sapi Peranakan Ongole, Bobot Badan, Ukuran-ukuran Tubuh Keterangan : 1). Pembimbing Utama 2). Pembimbing Pendamping

ESTIMASI OUTPUT SAPI POTONG DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

Evaluasi Penyimpangan Bobot Badan...Muhammad Iqbal

PENDUGAAN BOBOT BADAN CALON PEJANTAN SAPI BALI MENGGUNAKAN DIMENSI UKURAN TUBUH

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Ornagisasi dan

PENDUGAAN BOBOT BADAN PADA SAPI ACEH DEWASA MENGGUNAKAN DIMENSI UKURAN TUBUH

Hubungan Antara Umur dan Bobot Badan...Firdha Cryptana Morga

HUBUNGAN ANTARA UKURAN UKURAN TUBUH TERHADAP BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO JAWA TENGAH

BIRTH WEIGHT, WEANING WEIGHT AND LINEAR BODY MEASUREMENT OF ONGOLE CROSSED CATTLE AT TWO GROUP PARITIES ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING JAWARANDU JANTAN DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH SKRIPSI. Oleh ABDULLAH HUSEIN BASBETH

PENDUGAAN BOBOT HIDUP KERBAU MENGGUNAKAN UKURAN DIMENSI TUBUH SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA DI PULAU KABAENA

PENGARUH BANGSA PEJANTAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PEDET SAPI POTONG HASIL INSEMINASI BUATAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kosong (empty body weight). Ternak telah berpuasa sejak diberi makan pada sehari

MORFOMETRIK ANAK SAPI BALI HASIL PERKAWINAN ALAMI DAN INSEMINASI BUATAN YANG DIPELIHARA SECARA SEMI INTENSIF DI KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

E. Kurnianto, I. Sumeidiana, dan R. Yuniara Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

DOI: pissn eissn X

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI. Oleh : ARDY AGA PRATAMA

BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sebanyak 25 ekor, yang terdiri dari 5 ekor jantan dan 20 ekor betina dan berumur

KOMPARASI ESTIMASI PENINGKATAN MUTU GENETIK SAPI BALI BERDASARKAN SELEKSI DIMENSI TUBUHNYA WARMADEWI, D.A DAN IGN BIDURA

POLA PERTUMBUHAN DAN KORELASI UKURAN-UKURAN TUBUH DOMBA LOKAL KOTA PADANG SUMATERA BARAT PADA JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4 7 tahun sebanyak 33 ekor dari populasi yang mengikuti perlombaan

SISTEM BREEDING DAN PERFORMANS HASIL PERSILANGAN SAPI MADURA DI MADURA

L a j u P e r t u m b u h a n D o m b a L o k a l 1

BAB III MATERI DAN METODE. Kambing PE CV. Indonesia Multi Indah Farm Desa Sukoharjo Kecamatan

Evaluasi Indeks Kumulatif Salako Pada Domba Lokal Betina Dewasa Di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta

PERBANDINGAN DUA METODE PENDUGAAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH BERDASARKAN CATATAN SEBULAN SEKALI

III. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).

RINGKASAN. Pembimbing Utama : Ir. Sri Rahayu, MSi. Pembimbing Anggota : Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri, MAgr.Sc.

Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Peranakan Etawah betina dewasa di Kabupaten Klaten

HUBUNGAN ANTARA PERTAMBAHAN UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN SAPI BALI BETINA DI PTPN VI PROVINSI JAMBI

Perancangan Percobaan

UCAPAN TERIMA KASIH. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang

Penyimpangan Bobot Badan Dugaan Nahl B. Dirgareindo

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

UKURAN-UKURAN TUBUH TERNAK KERBAU LUMPUR BETINA PADA UMUR YANG BERBEDA DI NAGARI LANGUANG KECAMATAN RAO UTARA KABUPATEN PASAMAN

STUDI KERAGAMAN FENOTIPE DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU SUNGAI, RAWA DAN SILANGANNYA DI SUMATERA UTARA SKRIPSI ANDRI JUWITA SITORUS

KARAKTERISTIK UKURAN TUBUH KERBAU RAWA DI KABUPATEN LEBAK DAN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4-7 tahun sebanyak 33 ekor yang mengikuti perlombaan pacuan kuda

KARAKTERISTIK MORFOLOGI UKURAN TUBUH KERBAU MURRAH DAN KERBAU RAWA DI BPTU BABI DAN KERBAU SIBORONGBORONG

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah transaksi domba antara pengepul atau pembeli

Key words : estimating formula, live weight, body dimension

EFEKTIVITAS SELEKSI DIMENSI TUBUH SAPI BALI INDUK WARMADEWI, D.A, IGL OKA DAN I N. ARDIKA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penetapan Lokasi Penentuan Umur Domba

ANALISIS SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN KERBAU (Studi Kasus di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut)

ANALISIS TUMBUH KEMBANG KARKAS SAPI BALI JANTAN DAN BETINA DARI POLA PEMELIHARAAN EKSTENSIF DI SULAWESI TENGGARA. Oleh: Nuraini dan Harapin Hafid 1)

KORELASI GENETIK DAN FENOTIPIK ANTARA BERAT LAHIR DENGAN BERAT SAPIH PADA SAPI MADURA Karnaen Fakultas peternakan Universitas padjadjaran, Bandung

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

POLA PERTUMBUHAN KAMBING JAWARANDU BETINA DI KABUPATEN REMBANG (Growth Pattern of Female Jawarandu Goat in Rembang Regency)

APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI TUBUH UNTUK MENAKSIR BOBOT BADAN SAPI KEREMAN PADA KELOMPOK PETERNAK DI DESA TELAGA-BULELENG

MATERI DAN METODE. Materi

PARAMETER GENETIK BOBOT BADAN DAN LINGKAR DADA PADA SAPI PERAH

KATA PENGANTAR. telah memberikan rahmat serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan

PENGKLASIFIKASIAN UKURAN-UKURAN TUBUH DOMBA SILANGAN LOKAL-GARUT JANTAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA BERDASARKAN ANALISIS FAKTOR SKRIPSI AJI SURYANA

PENDUGAAN MODEL UNTUK BOBOT BADAN SAP1 BALI JANTAN OLEH :

UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS SAPI BALI MELALUI MANIPULASI TEKNOLOGI PEMBERIAN PAKAN BERBASIS HIJAUAN

PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT DAN SISTEM PEMELIHARAAN TERHADAP KORELASI GENETIK BOBOT LAHIR DENGAN BOBOT DEWASA SAPI BALI

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB 3 Analisis Ketepatan Prediksi Bobot Hidup Induk Sapi PO Dari Ukuran Lingkar Dada dan Panjang Badan

Perancangan Aplikasi Pendugaan Berat Badan Sapi dengan Memanfaatkan Kamera pada Smartphone Berbasis Android

PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DANKOMPONEN RAGAM SIFAT PERTUMBUHAN PADA BANGSA BABI YORKSHIRE

ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control, Sales

KORELASI UKURAN LINEAR TUBUH DENGAN BOBOT KARKAS DAN RECAHAN KOMERSIAL KARKAS BABI PERSILANGAN LANDRACE JANTAN

METODOLOGI PENELITIAN. selama 2 bulan, yakni mulai dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 2013.

PENGARUH BANGSA PEJANTAN TERHADAP PERTUMBUHAN PEDET HASIL IB DI WILAYAH KECAMATAN BANTUR KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN ANTARA SKALA TORSO DENGAN BOBOT HIDUP KAMBING 1

Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Peranakan Etawah jantan di Kabupaten Klaten

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

STATISTIK TERAPAN DAN RANCANGAN PERCOBAAN. Dr. G. Ciptadi (Genetics, Animal Breeding, Tech.Lab., Stat. Rancob) Lab. Gen.Pem Ternak dan LSIH-UB

SEBARAN POPULASI DAN POTENSI KERBAU MOA DI PULAU MOA KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA

Study Characteristics and Body Size between Goats Males Boerawa G1 and G2 Body in Adulthoodin the Village Distric Campang Gisting Tanggamus

PENDAHULUAN. sapi Jebres, sapi pesisir, sapi peranakan ongole, dan sapi Pasundan.

Sifat-Sifat Kuantitatif Domba Ekor Tipis Dwicki Octarianda Audisi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sapi perah FH laktasi dengan total 100 ekor yaitu

UKURAN DAN BENTUK SERTA PENDUGAAN BOBOT BADAN BERDASARKAN UKURAN TUBUH DOMBA SILANGAN LOKAL GARUT JANTAN DI KABUPATEN TASIKMALAYA

METODOLOGI PENELITIAN

Model Kurva Pertumbuhan Sapi Madura Betina dan Jantan Dari Lahir Sampai Umur Enam Bulan. Karnaen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING KACANG JANTAN DI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI. Oleh ARIES RAHARDIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: mengukur diameter lingkar dada domba

Karakteristik Morfologi Kerbau Lokal (Bubalus bubalis) Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Abstrak

PENDAHULUAN. Domba merupakan ternak ruminansia kecil dan termasuk komoditas. Kelompok Ternak Palasidin sebagai Villa Breeding Center yang

Transkripsi:

KETERANDALAN PITA DALTON UNTUK MENDUGA BOBOT HIDUP KERBAU LUMPUR, SAPI BALI DAN BABI PERSILANGAN LANDRACE I.G.M. PUTRA Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Denpasar RINGKASAN Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui keterandalan pita Dalton dalam menduga bobot hidup kerbau lumpur, sapi Bali, dan babi persilangan Landrace. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil penimbangan bobot hidup, pengukuran lingkar dada dan hasil pendugaan bobot hidup berdasarkan pita Dalton terhadap 544 ekor kerbau lumpur, 1264 ekor sapi Bal, dan 200 ekor babi persilangan Landrace jantan dan betina. Data dianalisis menggunakan ujit untuk data berpasangan dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pita Dalton tidak dapat diandalkan secara langsung untuk menduga bobot hidup kerbau lumpur, sapi Bali, dan babi (P <0.001). Pita Dalton terandalkan penggunannya bila dikoreksi melalui regresi linier sederhana antara bobot hidup hasil penimbangan dengan bobot hidup hasil pendugaan dengan pita Dalton. Rumus untuk menduga bobot hidup ternak melalui pita Dalton adalah masing-masing : BH(Bobot Hidup) = 37.408+0.729PD (Pita Dalton) untuk kerbau lumpur, BH = 30.167+0.670 PD untuk sapi Bali, BH = 8.609 + 0.714 PD untuk babi persilangan Landrace. Kata kunci: keterandalan, pita Dalton, bobot hidup, regresi linear sederhana. THE RELIABILITY OF DALTON TAPE TO ESTIMATE THE LIVE WEIGHT OF SWAMP BUFFALO, BALI CATTLE AND LANDRACE CROSSBRED PIG. A study has been carried out to examine the reliability of Dalton tape in estimating the live weight of swamp buffalo, Bali cattle and Landrace crossbred pigs. The data used in this study were the actual live weight and chest girth, and the live waeight based on Dalton tape involving 544 head of swamp buffalo, 1264 head of Bali cattle and 200 head of Landrace crossed pigs male and female. Studen T on pairing observation and simple linear regression were used to analyze the data observed. The results showed that Dalton tape cannot be used directly to estimate the live weight of swamp buffalo, Bali cattle and Landrace crossbred pig. The Dalton tape can be reliably used to estimate the live weight of the animals through simple linear regression of the actual weight on the estimated live weight shown on Dalton tape. The live weight estimated formulas based on Dalton tape were: BH = 37.408+0.729 PD for swamp buffalo; BH = 30.167 +0.670 PD for Bali cattle and BH= 8.609 + 0.714 PD for Landrace crossbred pig respectively. Key words : reliability, Dalton tape, live weight,simple linear regression.

PENDAHULUAN Untuk mengatasi kendala yang dihadapi jika alat ukur untuk menimbang ternak yang berkapasitas besar tidak tersedia, dapat dilakukan penaksiran bobot ternak tersebut melalui dimensi tubuhnya, misalnya melalui lingkar dada karena lingkar dada seekor ternak memiliki korelasi yang sangat kuat dengan bobot hidup ternak tersebut. Manggung et al. (1981) dalam penelitiannya dengan menggunakan 170 ekor sapi Bali ekpor mengemukakan bahwa penaksiran bobot hidup sapi Bali jantan secara sederhana dan cukup baik adalah berdasarkan lingkar dada melalui rumus BH = -433 + 4.39 LID ( BH = bobot hidup, LID = lingkar dada ) dan rumus ini berlaku untuk kisaran lingkar dada 153 cm 209 cm. Di samping itu, rumus-rumus pendugaan bobot hidup sapi Bali yang lainnya adalah BH = -675.47 + 5.862 LID hasil penelitian Djagra (1988) pada sapi-sapi kontes dan rumus BH = 0.0013 LID 2.414 hasil penelitian Putra (1989) pada sapi Bali yang dipelihara secara kereman. Lebih lanjut, Putra (2001) menyatakan bahwa rumus BH= 0.000368 LID x PB 0.75 dapat diandalkan untuk menaksir bobot hidup sapi Bali jantan I 1 - I 4. Pita Dalton adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk menduga bobot badan sapi dan babi berdasarkan lingkar dada di daratan Eropah. Pita tersebut masih tersedia di Laboratorium Ternak Potong dan Kerja, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, dan barangkali masih ada tersimpan di Dinas Peternakan Kabupaten maupun di Propinsi Bali. Pertanyaan yang muncul adalah apakah alat tersebut sudah pernah dipergunakan untuk menduga bobot hidup sapi atau babi atau hanya sebagai pajangan saja? Dan seandainya sudah pernah dilakukan apakah alat tersebut dapat diaplikasikan secara langsung mengingat bahwa pita Dalton dibuat oleh penciptanya untuk menaksir bobot sapi dan babi di Eropah? Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan ujicoba pita Dalton untuk menduga bobot hidup sapi Bali, kerbau Lumpur, dan babi persilangan Landrace. Suatu alat ukur dikatakan memiliki keterandalan ( reliabilitas tinggi) atau dapat dipercaya jika alat ukur itu mantap dalam pengertian bahwa hasil yang diperoleh dengan penerapan alat tersebut tidak berbeda jauh dengan bobot hidup yang sesungguhnya. Untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur disebut mantap, maka perlu diketahui indeks atau koefisien reliabilitasnya. Indeks reliabilitas yang lebih rendah daripada 0.9 menunjukkan reliabilitas yang kurang artinya alat ukur yang

digunakan masih belum dapat diandalkan (Natsir, 1985). Tingkat reliabilitas alat pengumpul data hanya dapat dilakukan dengan perhitungan korelasi dan data untuk perhitungan dapat diperoleh dari hasil ujicoba pada sejumlah individu di luar sampel tetapi berasal dari populasi yang sama (Nawawi, 1985). BAHAN DAN METODE Data penelitian. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 1. data hasil penimbangan bobot hidup dan pengukuran lingkar dada terhadap 544 ekor kerbau lumpur jantan dan betina di Kabupaten Jembrana, 2. data hasil penimbangan bobot hidup dan pengukuran lingkar dada terhadap 1264 ekor sapi Bali, jantan dan betina di delapan Kabupaten dan Kota di Bali, dan 3. data hasil hasil penimbangan bobot hidup dan pengukuran lingkar dada terhadap 200 ekor babi persilangan Landrace di perusahaan peternakan PT. Soka Citra Utama Farm di Desa Pangiyangan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Metode Analisis Data Untuk menguji keterandalan pita Dalton dalam pendugaan bobot hidup kerbau lumpur, sapi Bali dan babi persilangan Landrace, digunakan uji T berpasangan (Steel dan Torrie, 1980). Jika tidak terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata bobot hidup hasil penimbangan ( bobot sebenarnya) dengan bobot hasil pengukuran dengan pita Dalton itu berarti bahwa pita Dalton dapat diandalkan untuk menaksir bobot hidup ternak yang bersangkutan. Jika terdapat perbedaan yang nyata, maka pita Dalton tidak dapat digunakan secara langsung untuk menaksir bobot hidup ternak tersebut, dan untuk itu perlu dilakukan koreksi, yaitu dengan meregresikan secara linear sederhana bobot hidup hasil penimbangan sebagai peubah tergantung dengan bobot hidup hasil pendugaan dengan pita Dalton sebagai peubah tak bebas. Selanjutnya,model regresi linear sederhana ini digunakan untuk menaksir kembali bobot hidup ternak yang bersangkutan, dan langkah berikutnya adalah menguji kembali dengan uji T berpasangan antara rata-rata bobot hidup sesungguhnya dengan hasil dugaan berdasarkan model regresi yang diperoleh.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data jumlah ternak kerbau, sapi Bali, dan babi persilangan Landrace yang digunakan dalam penelitian ini adalah masing-masing 544 ekor (231 ekor betina dan 313 ekor jantan), 1264 ekor (400 ekor betina dan 864 ekor jantan ) dan 200 ekor ( 100 ekor betina dan 100 ekor jantan). Rata-rata bobot hidup hasil penimbangan dan rata-rata lingkar dada disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Rata-rata bobot hidup dan lingkar dada dari kerbau lumpur, sapi Bali, dan babi persilangan Landrace. Peubah Jumlah ternak, ekor Bobot hidup Rata-rata (kg) Kisaran (kg) Simpangan baku (kg) Jenis ternak Kerbau lumpur Sapi Bali Babi persilangan Landrace 544 1264 200 410.28 ± 236.62 ± 61.88 ± 160-675 90-545 26-115 98.02 79.78 19.16 Lingkar Dada Rata-rata (cm) 184.02 ± 153.36 ± 90.30 ± Kisaran (cm) 137 221 99-216 60-128 Simpangan baku (cm) 15.71 20.15 16.52

Inferensial Analisis statistika untuk menguji kemantapan pita Dalton untuk menduga bobot hidup ternak adalah uji T untuk data berpasangan, dengan bobot hidup hasil penimbangan (BHP) dipasang kan dengan bobot hasil pengukuran mempergunakan pita Dalton (BPD) dan selanjutnya selisih antara BHP dengan BPD diberi lambang D1. Jika terdapat perbedaan yang nyata, dibuat model regresi linear sederhana antara BHP dengan BPD kemudian menghitung selisih antara BHP dengan bobot hidup hasil pendugaan dengan regresi yang diperoleh ( BHR) sebut saja D2. Ratarata bobot hidup ternak hasil penimbangan, rata-rata bobot hidup ternak hasil pengukuran dengan pita Dalton dan hasil pendugaan dengan model regresi linear antara BHP dengan BPD disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata bobot hidup hasil penimbangan (BHP), rata-rata bobot hidup hasil pendugaan dengan pita Dalton, dan rata-rata bobot hidup hasil dugaan dengan regresi. Keterangan Rata-rata bobot hidup hasil penimbangan (BHP), kg Rata-rata bobot hidup hasil pendugaan dengan pita Dalton (BPD),kg Simpangan baku, kg BHP BPD = D1, kg Statistik t Kesimpulan pengujian Jenis Ternak Kerbau Lumpur Sapi Bali Babi persilangan Landrace 410.28 236.62 61.88 511.76 308.10 74.60 128.79 114.25 24.74-101.48-71.48-12.72-52.602-57.933-17.548 P<0.001 P<0.001 P<0.001 Model regresi linear BH=37.408+0.729PD BH=30.167+0.670PD BH=8.609+0.714PD sederhana antara BHP dengan BPD Rata-rata bobot hidup 410.48 236.59 61.03 dugaan melalui regresi (BHR), kg Simpangan baku, kg 93.89 76.55 20.24 BHP BHR = D2, kg -.20 0.03 0.85 Statistik t -0.166 0.044 1.528 Kesimpulan pengujian P > 0.05 P >0.05 P >0.05 Indeks reliabilitas 0.957 0.960 0.922

Dari Tabel 2 tersebut, tampak bahwa rata-rata bobot hidup dugaan dengan menggunakan pita Dalton (BPD) bertururt-turut 511.76 kg, 308.10 kg, dan 74.60 kg masing-masing untuk kerbau lumpur, sapi Bali dan babi persilangan Landrace, sedangkan bobot hidup hasil penimbangan (BHP) masing-masing 410.28 kg; 236.62 kg, dan 74.60 kg. Bobot hidup hasil pendugaan dengan pita Dalton jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan bobot rata-rata hasil penimbangan. Ini menunjukkan bahwa penaksiran bobot hidup ternak dengan pita Dalton secara langsung sangat berbias ke atas. Pengujian dengan uji T berpasangan antara BHP dengan BPD memberikan kesimpulan pengujian yang sangat nyata (P<0.001), sehingga dengan demikian pita Dalton tidak dapat diandalkan penggunaannya secara langsung untuk menaksir bobot hidup kerbau lumpur, sapi Bali, dan babi persilangan Landrace. Hal ini disebabkan karena pita Dalton dibuat berdasarkan ukuran lingkar dada dan bobot badan sapi-sapi dan babi. Eropah yang berbeda dengan sapi dan babi di Bali atau Indonesia. Agar pita Dalton tersebut dapat digunakan untuk menaksir bobot hidup ternak yang diteliti, maka perlu dilakukan koreksi dengan meregresikan secara linear sederhana antara bobot hidup hasil penimbangan dengan bobot hasil pendugaan dengan pita Dalton. Untuk ketiga jenis ternak tersebut model regresi nya adalah : 1. Untuk kerbau lumpur : BH = 37.408 + 0.729 PD 2. Untuk sapi Bali : BH = 30.167 + 0.670 PD 3. Untuk babi persilangan Landrace : BH = 8.609 + 0.714 PD dengan satuan BH (Bobot Hidup) dan PD (dugaan bobot hidup berdasarkan pita Dalton) dalam kg. Jika satuan PD digunakan satuan lbs (pounds), maka rumus di atas menjadi : 1. untuk kerbau lumpur : BH = 82.410 +0.729 PD; 2. untuk sapi Bali : BH = 66.458 +0.670 PD; dan 3. untuk babi persilangan Landrace : BH =18.965 + 0.714 PD. Rata-rata bobot hidup dugaan melalui model regresi (BHR) masing-masing adalah 410,28 kg untuk kerbau lumpur, 236.59 kg untuk sapi Bali, dan 61.88 kg untuk babi persilangan Landrace. Hasil yang diperoleh mendekati rata-rata bobot hidup hasil penimbangan. T berpasangan antara bobot hasil penimbangan (BHP) dengan bobot hasil dugaan berdasarkan regresi linear sederhana yang diperoleh (BHR) memberikan kesimpulan yang berbeda tidak nyata (P>0.05). Model regresi tersebut berlaku untuk kisaran lingkar dada 137 221 cm (kerbau lumpur), 99 216 cm (sapi Bali) dan 60 128 cm (babi persilangan Landrace). Indeks reliabilitas untuk penaksir

bobot hidup dengan pita Dalton yang telah dikoreksi adalah 0.957 untuk kerbau lumpur, 0.960 untuk sapi Bali, dan 0,922 untuk babi persilangan Landrace dan angka-angka ini menunjukkan bahwa alat penaksir tersebut dapat diandalkan secara mantap karena indeks reliabilitasnya lebih tinggi daripada 0,90 ( Natsir, 1985). KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal berikut ini: 1. Pita Dalton tidak dapat dipergunakan secara lansung untuk menaksir bobot hidup kerbau lumpur, sapi Bali, dan babi persilangan Landrace. 2. Penaksiran bobot hidup ternak dengan pita Dalton dapat diandalkan secara mantap melalui regresi linear sederhana antara bobot hidup hasil penimbangan (BH) dengan bobot hidup dugaan berdasarkan pita Dalton (PD), untuk kerbau lumpur BH = 37.408+0.729 PD ; BH = 30.167 +0.670 PD untuk sapi Bali dan BH = 8.609+0.714PD untuk babi persilangan Landrace. UCAPAN TERIMA KASIH Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tirta Santosa;Prof Dr. I.B. Djagra; Ir. I.B. Mantra, MS; Ir.A.A.Oka,MS; Ir. I Nym. Tirta Aryana, SU; Pimpinan PT Soka Citra Utama Farm, Para Kelompok Ternak Sapi dan Kerbau di Bali atas bantuannya dalam pengumpulan data penelitian.

DAFTAR PUSTAKA Djagra, I.B. 1988. Penaksiran berat badan sapi Bali berdasarkan pengukuran dimensi tubuh. Majalah Ilmiah Universitas Udayana TH XV. No. 19. Juli 1988. Manggung, R.I.R; Barizi ; A.H. Nasoetion dan J. Sukra. 1981. Pendugaan bobot hidup sapi Bali berdasarkan pengukuran morfologi. Media Veteriner. 3 (3) 1 10. Natsir, M. 1985. Metode Penelitian. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Nawawi, H. 1985. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press. Bulak sumur, Yogyakarta Putra, I.G.M. 1989. Pendugaan bobot hidup sapi Bali Kereman berdasarkan morfologinya. Majalah Ilmiah Unud. TH. XVI. No. 22. Putra, I.G.M. 2001. Ujicoba beberapa rumus pendugaan boot hidup sapi Bali jantan berdasarkan lingkar dada dan panjang badan. Majalah Ilmiah Peternakan. Vol. 4 N0.1 TH. 2001. Steel, R.G.D dan J.H. Torrie. 1980. Principles and Procedures Statistics. A Biometrical Approach. 2 nd. Ed. McGraw- Hill Kogakusha, Ltd.