BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor transportasi sebagai penunjang sektor lain berperan sangat penting dalam perekonomian suatu daerah. Untuk itu pemerintah daerah dituntut untuk dapat menyelenggarakan sistem transportasi yang handal dan mampu menjadi pendorong/ stimulus pembangunan daerah. Untuk itu penyelenggaraan sistem transportasi memerlukan perencanaan yang mampu mengukur keseimbangan kebutuhan masyarakat dan ketersediaan pelayanan transportasi. Untuk merencanakan penyelenggaraan sistem transportasi yang baik banyak faktor lain yang ikut menentukan. Faktor tersebut antara lain kondisi tata ruang wilayah, ketersediaan sarana prasarana transportasi maupun kondisi geografis dan demografis suatu daerah. Oleh karena itu perencanaan sistem transportasi memerlukan keterpaduan dengan perencanaan sektor lain tersebut. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Tahun 2016-2021 telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Tahun 2016-2021. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika selaku Perangkat Daerah diwajibkan pula menyusun Rencana Strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tahun 2016-2021. Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Tahun 2016-2021 disusun berdasarkan isu strategis yang selalu dinamis dan mempertimbangkan permasalahan transportasi di. Dimana rencana Renstra tersebut berorientasi pada hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu jangka pendek menengah (1-5 tahun) ke depan. Disamping peranan tersebut, Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika bagi suatu daerah memiliki peran lainnya yaitu : 1. Promoting Sector artinya transportasi memiliki peran untuk mempromosikan potensi yang dimiliki daerah sehingga potensi yang ada lebih produktif untuk dapat dipasarkan, tumbuh dan berkembang. 2. Transportasi bagi suatu daerah memiliki peranan sebagai Servicing Sektor artinya transportasi melayani sector lain seperti perdagangan, perindustrian, pertambangan, kehutanan, perikanan dan lain lain. 3. Transportasi berperan dalam menunjang distribusi barang dan jasa dalam menghidupkan aktifitas sosio ekonomi masyarakat. 1
4. Transportasi memiliki dampak derived demand (permintaan menurun) dimana dengan adanya pembangunan sector transportasi akan menciptakan tumbuhnya sector lain secara Multiple Effect. 5. Komunikasi dan Informatika memiliki fungsi sebagai mediator penerapan teknologi informasi untuk memperlancar pelayanan publik dengan berbasis Web. Diharapkan renstra tersebut dapat dijadikan acuan bertindak sehingga setiap anggota organisasi pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dapat bekerja berdasarkan target Renstra yang ada untuk dijadikan komitmen bersama. 1.2 Landasan Hukum Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 2016 2021 ini merujuk pada sejumlah landasan hukum atau peraturan yaitu : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, 2
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2009, tentang Pemindahan Ibu Kota dari Wilayah Kota Denpasar Ke Wilayah Kecamatan Mengwi Provinsi Bali; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 7); 13. Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2013-2033 14. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005 2025 (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 2); 15. Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2013-2033 16. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016 2021; 17. Peraturan Bupati Badung Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 28); 18. Keputusan Bupati Badung Nomor Tahun 2016 Tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2015-2021. 1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Tahun 2016 2021 merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016 2021. 3
Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan pembangunan Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yang akan dicapai selama 5 tahun ke depan dan merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan perencanaan jangka pendek yaitu menentukan program dan kegiatan tahunan. Maksud penyusunan perencanaan strategis ini adalah sebagai suatu alat manajemen untuk membantu organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dan memastikan anggota organisasi bekerja berdasarkan tujuan yang sama. Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika adalah antara lain : 1. Merupakan Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan. 2. Merumuskan Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran yang kemudian dijabarkan dalam kebijakan dan program perencanaan pembangunan. 3. Menyediakan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika guna menciptakan perencaan pembangunan yang terpadu. 4. Menyediakan tolok ukur kinerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan infomatika. 5. Mendorong adanya proses pemikiran yang adaptif sehingga tercipta dan terpeliharanya keselarasan antara organisasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan lingkungan internal yang kondusif dan menghindarkan timbulnya penyimpangan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) organisasi atau disorientasi dari Core Businessnya. 6. Membantu pimpinan organisasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika untuk mengintegrasikan dan mengendalikan berbagai kegiatan dalam internal organisasi untuk mencapai sasaran strategis sehingga terhindar dari ketidak konsistenan dengan rencana yang telah ditetapkan. 1.4 Sistimatika Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, sistematika penulisan Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan 1. Latar Belakang 2. Landasan Hukum 3. Maksud dan Tujuan 4. Sistematika 4
Bab II : Gambaran Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika 1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 2. Sumber Daya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 3. Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika. Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan 2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra Provinsi /Kabupaten /Kota 4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 5. Penentuan Isu - isu Strategis Bab IV : Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan 1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika 2. Strategi dan Kebijakan Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Bab VI : Indikator Kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Tahun 2016-2021 Bab VII : Penutup 5