Pelajaran 06 Bagaimana Raja Ludwig Meninggal? Di istana Schloss Neuschwanstein dan bertemu dengan orang misterius yang memakai mantel Raja Ludwig. Mereka melakukan penyelidikan, apa hubungannya dengan kematian misterius Raja Ludwig. Laki-laki yang memakai mantel megah Raja Ludwig menghendaki supaya dan mengira, bahwa dia adalah almarhum Raja Ludwig. Tetapi bagaimana sebenarnya Raja Ludwig meninggal? Kedua redaktur ini menyoroti teori berbeda tentang kematian Raja Ludwig di danau "Starnberger See" dalam satu sandiwara radio. Pertanyaan terpenting adalah: Apakah Raja Ludwig dibunuh atau membunuh diri. Pertemuan dengan orang tak dikenal memperjelas bermacam-macam bentuk tata pergaulan antara orang-orang yang dikenal dan tak dikenal. Kata ganti "Anda (Sie)" dan "kamu (du)" diperkenalkan. Selain itu diperkenalkan bentuk kata kerja "ada (sein)". Naskah Episode 06 Hallo, liebe Hörerinnen und Hörer. Willkommen...... bei Radio D. Radio D...... die Reportage. Deutsche Welle dan Goethe-Institut mempersembah-kan Radio D karangan Herrad Meese sebuah kursus bahasa Jerman melalui radio bagi pemula, yang melengkapi kursus Redaktion D. Selamat berjumpa dalam bagian keenam kursus Radio D, saudara pendengar. Anda masih ingat, bukan? Kedua redaktur kita dan berada di sebuah puri di Bavaria yang didirikan oleh Raja Ludwig II. Terjadi hal-hal misterius di situ. Ketika melanjutkan investigasi, dan kembali mengalami pertemuan serba aneh. Di puri itu mereka lihat seseorang yang mengenakan mantel Mantel sangat mewah yang dihiasi bulu binatang berwarna putih. Seite 1 von 7
Szene 1: Im Schloss Neuschwanstein, da, schau mal der Mantel. Das ist doch, das ist doch...... der Mantel von König Ludwig. Das ist König Ludwig. König Ludwig. Wie bitte? Das ist doch, das ist doch...... der Mantel von König Ludwig. Mari dengarkan adegan itu. Mantel seperti apa yang dikenakan orang itu? Apa pula yang dikatakannya? Dengan kaget, dan melihat bahwa lelaki itu memakai mantelnya Raja Ludwig. Banyak lukisan menggambarkan Raja Ludwig II itu dengan mantel dari beludru biru dengan krah bulu putih. Karena keheranan, menyapa orang itu dan bertanya, siapakah dia. Pasti Anda dapat membayangkan betapa kaget dan, ketika orang itu menyatakan bahwa dia sendirilah Raja Ludwig. Seite 2 von 7
König Ludwig. Wie bitte? Radio D...... das Hörspiel. Szene 2: Am Starnberger See; Todesversion 1 Majestät, wie geht es Ihnen? König Ludwig Ach, Doktor Gudden, das Wasser... Majestät? Nein! Nein! Halt Majestät, Halt! Halt! Was machen Sie denn? Halt! Halt! Hilfe! Hilfe! Begitulah. Mereka menghadapi seorang pria yang menyebutkan dirinya sebagai Raja Ludwig, raja yang diketahui telah meninggal dunia pada tahun 1886. Aneh sekali pertemuan itu. Akan tetapi ada kenyataan yang aneh pula: sampai sekarang belum diketahui sebab kematian Ludwig II. Yang diketahui dengan pasti: lima hari sebelum kematian misteriusnya, Ludwig diculik dari Puri Neuschwanstein. La dituduh melalaikan kewajibannya sebagai raja dan menghamburkan uang untuk membangun istana-istana. Pendek perkara, sang raja dinyatakan sakit jiwa dan dibawa ke sebuah puri lain di Bavaria yang letaknya dekat danau besar, Danau Starnberg. Apa yang terjadi di tepi danau itu? Ada dua versi mengenai jalannya peristiwa itu. Bagaimana kejadiannya dalam adegan berikut? Ya, saudara pendengar, itu tadi satu versi jalannya peristiwa yang mungkin terjadi: Paduka yang Mulia berjalanjalan di tepi danau dengan didampingi oleh dokternya, Dr. Gudden. Sang dokter kiranya bertugas mengawasinya. Akan tetapi raja yang menderita depresi itu memasuki air danau, dan tidak sanggup mencegah-nya. Dokter itu sendiri mati tenggelam dalam pertarungan dengan raja. Seite 3 von 7
Was machen Sie denn? Halt! Halt! Hilfe! Hilfe! Szene 3: Am Starnberger See; Todesversion 2 Alles klar? 2. Männerstimme Psst! Still! Achtung,... jetzt... und... Und nun kommt unser. Ayhan Radio D...... Gespräch über Sprache. Dalam versi tadi ada beberapa faktor yang menimbul-kan tanda tanya. Umpamanya saja bagaimana mungkin dua orang dewasa mati tenggelam dalam air yang tidak dingin dan cukup dangkal. Lagi pula mengapa arloji sang raja mati satu setengah jam lebih awal daripada arloji dokternya, dan sebagainya. Semua itu menjadi alasan timbulnya versi kedua yang kami sodorkan berikut ini. Apa yang terjadi? Anda dengar juga tembakan tadi? Jadi ada pembunuhan. Di negara bagian Bavaria masih ada kalangan yang setia pada raja-raja dulu. Mereka itu yakin Raja Ludwig adalah korban pembunuhan. Hal itu sulit dibuktikan selama keturunan Raja Ludwig itu tidak mengizinkan jenazahnya diperiksa. Jadi tetap akan ada cerita dan spekulasi. Bagaimanapun juga kita tinggalkan hal-hal misterius dan bertanya kepada profesor kita, apakah bahasa Jerman juga penuh tanda tanya atau cukup jelas. Baiklah, Pak Profesor, bagaimana pendapat Anda: Apakah bahasa Jerman itu jelas? Jauh lebih jelas daripada kisah kematian Ludwig II. Hal yang jelas misalnya, dalam kalimat biasa, selalu terdapat verba (kata kerja) dan nomina (kata benda) atau pronomina (kata ganti). Hari ini perhatian kita dipusatkan pada verba. Verba itu mengungkapkan apa yang terjadi atau apa yang ada. Contohnya Compu yang mengatakan bah- Seite 4 von 7
Sprecher Recherchieren recherchieren recherchieren Compu Recherchieren recherchieren recherchieren Sprecher Ich bin Compu. Ich bin bei Radio D. Sprecherin Ich bin Redakteurin. wa ia sedang melacak recherchieren. Itulah bentuk verba bahasa Jerman yang disebut infinitif. Dalam bentuk dasar itu akan Anda temukan verba dalam kamus. Dengarkan infinitif tersebut sekali lagi dan perhatikanlah akhiran en. Bentuk verba berubah dalam bahasa Jerman, ter-gantung dari isi kalimat, misalnya kita berbicara mengenai diri sendiri atau mengenai orang lain. Dalam contoh berikut verba dipergunakan untuk mengatakan sesuatu mengenai dirinya sendiri misalnya siapa si pembicara atau di mana atau apa dia. Verba menempati urutan kedua. Dalam bahasa Jerman, bentuk personal verba harus dilengkapi dengan pronomina persona yang sesuai. Ya betul. Kalau seseorang berbicara mengenai dirinya, ia harus menambahkan pronomina persona saya atau aku ich. Dengarkan contohnya sekali lagi. Kalau mengajukan pertanyaan mengenai seseorang, kita memakai kata tanya siapa wer, hal itu sudah Anda ketahui. Namun harap diperhatikan bentuk sapaan yang berbeda-beda. Dengarkan pertama bentuk sapaan sopan dengan pronomina persona Anda sie. Perhatikan kini bentuk sapaan akrab dengan pronomina persona kamu du. Seite 5 von 7
Wer bist du denn? Compu Ich bin Compu. Ayhan Wer bist denn du? Ich bin Compu. Und wer sind Sie? Ich bin König Ludwig. Wer ist denn das? Das weiß ich nicht. Ich bin ich., da, schau mal der Mantel. Das ist doch, das ist doch...... der Mantel von König Ludwig. Das ist König Ludwig. König Ludwig. Wie bitte? Majestät, wie geht es Ihnen? König Ludwig Ach, Doktor Gudden, das Wasser... Baiklah, dan terima kasih banyak, Pak Profesor. Bagi Anda tiba kesempatan untuk mendengarkan adeganadegan tadi sekali lagi. dan tinggal agak lebih lama di Puri Neuschwanstein. Mereka melihat seorang lelaki yang mengenakan mantel sangat mewah; sebuah mantel berhiaskan bulu putih seperti yang suka dipakai Raja Ludwig. Kisah kematian Ludwig II sungguh misterius. Mungkin kejadiannya begini... Seite 6 von 7
Majestät? Nein! Nein! Halt Majestät, Halt! Halt! Was machen Sie denn? Halt! Halt! Hilfe! Hilfe! Alles klar? 2. Männerstimme Psst! Still! Achtung,... jetzt... und... Liebe Hörerinnen und Hörer, dann bis zum nächsten Mal. Ayhan Und tschüs. Mungkin juga peristiwa itu berlangsung seperti ini... Dalam siaran berikutnya kita tak akan banyak bicara lagi mengenai kematiannya, tetapi lebih banyak membahas kehidupan Raja Ludwig II. Herrad Meese Seite 7 von 7