BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 )

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ALAT PENGINGAT PEMASANGAN KUNCI GANDA EQUIPMENT DESIGN DUAL LOCK INSTALLATION REMINDERS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Liliweri, Alo Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta: Kencana

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang dapat digunakan pelajar untuk menuju ke sekolah. Transportasi

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

1. PENDAHULUAN. Semakin maju dan berkembangnya teknologi serta bertambahnya jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELTIAN

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Laut di Terminal. tambahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 119 tahun 2015 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB 3 METODOLOGI. 47 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. waktu untuk berkendara setiap saat, padahal itu merupakan salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Penyelidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari. penyidikan, KUHAP dengan tegas membedakan istilah Penyidik dan

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi

HMP Architects adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa perancangan arsitektur yang didirikan oleh Bapak Heru Mudito Prasetyo. Didasari d

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan data. Berikut akan dipaparkan lebih jauh kaitan antara jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. reasch), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke objek

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III METODE PENELITIAN. sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PERANCANGAN. meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Kelurahan Cisaranteun

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian. Dibimbing oleh Dr.

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi ini, Peneliti mengambil lokasi penelitian Pusat Kajian Zakat dan Wakaf

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. itu harus siap menghadapi hal tersebut terutama perusahaan-perusahaan di Indoneisa yang

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia karena dimensinya yang kompak sehingga sangat praktis. Sehingga kebutuhan akan sepeda motor semakin besar.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dampak akibat krisis multidimensi yang terjadi mulai tahun 1998 masih

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial untuk dijadikan sektor unggulan karena Indonesia merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis augmented reality untuk menunjang promosi gedung Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Permintaan akan jasa transportasi dari penumpang/orang timbul akibat adanya

BAB III METODOLOGI III - 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa mesin yang dimengerti oleh komputer disebut program komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk. lebih praktis dan lebih mudah menerjang kemacetan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Palangka Raya Adalah selama 8 bulan setelah peneliti mendapat

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana kebakaran yang dapat terjadi setiap saat. yang terlambat ( tahun 2010)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KOMPONEN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA PT MEDIA MEDAN PERS (SUMUT POS)

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota Indonesia berpenduduk lebih dari 9 juta jiwa dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena kenaikan jumlah populasi kendaraan pada tiap tahunnya di Indonesia yang terdiri dari mobil penumpang, bis, truk, dan sepeda motor membawa berbagai dampak bagi masyarakat baik dampak positif ataupun negatif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sejak tahun 1987 hingga tahun 2012 jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus naik pertahunnya, pada tahun 2012 jumlah kendaraan bermotor mencapai angka 94.373.324 unit yang terdiri dari mobil penumpang, bis, truk, dan sepeda motor bandingkan saja jumlah kendaraan pada tahun 2010 yang hanya pada angka 76.907.127 unit ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 ), kenaikan hampir 20 ribu unit kendaraan dalam jangka waktu hanya 2 tahun tentu bukanlah kenaikan yang sedikit. Hal ini tentunya tidak terlepas dari perkembangan dan pertumbuhan penduduk, ekonomi, sosial, dan berbagai hal lain, namun seperti halnya fenomena lain yang terjadi di lingkungan masyarakat dan sosial selalu memiliki efek positif dan negatif. Dampak positif yang diakibatkan dari kenaikan jumlah kendaraan ini bagi masyarakat bisa menjadi indikator yang baik seperti pertumbuhan ekonomi, pemerataan tingkat ekonomi dan sosial, dan berbagai hal lain. Hal ini tentu tidak menjadi masalah bagi masyarakat karena bersifat positif dan membangun. Namun bagaimana dengan dampak negatif yang muncul dari kenaikan jumlah kendaraan tersebut, tentu menjadi masalah tersendiri yang terus mengepung dan mengintai masyarakat dai lingkungan sosialnya. Berbagai dampak negatif yang ditimbulkan dari kenaikan jumlah populasi kendaraan diantaranya adalah kemacetan, polusi, dan tindak kejahatan berupa pencurian kendaraan bermotor, tiga masalah ini yang selalu menjadi efek dari kenaikan jumlah kendaraan di suatu negara ataupun daerah dan selalu meresahkan warga masyarakat. Dari tiga permasalahan tersebut, kasus pencurian kendaraan bermotor adalah sebuah masalah sosial yang selalu menghantui setiap warga masyarakat, rasa aman menjadi sesuatu yang sulit didapatkan, hal ini dapat dilihat dari data statistik yang dihimpun oleh Badan 1

Pusat Statistik (BPS) Indonesia bahwa kasus pencurian kendaraan bermotor sejak tahun 2009 hingga tahun 2012 terus mengalami peningkatan, pada tahun 2009 terjadi sebanyak 34.477 kasus pencuriaan kendaraan bermotor, kemudian kembali mengalami kenaikan jumlah menjadi 35.688 kasus pada 2010 serta menjadi 39.217 kasus pada 2011, sementara pada tahun 2012 kasus pencurian kendaraan bermotor menjadi 41.816 kasus ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 ). Melihat data ini maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan pencurian kendaraan bermotor di Indonesia menjadi satu masalah yang harus mendapat perhatian khusus dan segera ditangani agar tidak semakin meluas dan terus meningkat pada tahun - tahun mendatang. Berdasarkan data statistik hasil survei kasus pencurian kendaraan bermotor yang telah dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia dan data statistik jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, maka kendaraan bermotor yang paling rawan dan sering menjadi objek pencurian adalah sepeda motor. Hal ini dapat disimpulkan dengan melihat hasil survei data jumlah kepemilikan kendaraan berupa sepeda motor lebih tinggi dibandingkan kepemilikan kendaraan lain, tercatat pada tahun 2012 kepemilikan sepeda motor mencapai 76.381.183 unit, jumlah ini terpaut sangat jauh dibandingkan kepemilikan mobil penumpang, truk, ataupun bis ( Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 ). Berdasarkan data tersebut maka sepeda motor dapat menjadi sasaran utama bagi perampok atau pencuri kendaraan bermotor karena disamping jumlah unit yang sangat banyak, sepeda motor juga lebih mudah dicuri dibandingkan kendaraan lain seperti mobil penumpang, bis, bahkan truk. Fenomena tingginya kepemilikan sepeda motor di lingkungan masyarakat Indonesia tidak terlepas dari faktor ekonomi yang masih bertumbuh dan berkembang, selain itu harga yang cukup terjangkau menjadikan kepemilikan sepeda motor lebih tinggi dibandingkan kendaraan lain. Alasan mengapa sepeda motor menjadi objek kejahatan pencurian kendaraan bermotor yang paling rawan disebabkan oleh selain jumlahnya yang semakin lama semakin banyak juga karena kebanyakan sepeda motor tidak dilengkapi dengan alat pengaman yang benar - benar menyulitkan para pelaku 2

pencurian, bahkan secara umum hampir semua sepeda motor hanya memiliki satu sistem pengaman yaitu kunci stang atau setir. Kondisi ini semakin memburuk dengan tidak adanya alat pengaman yang benar - benar spesifik untuk sepeda motor. Alasan lain yang juga menjadi pemicu tingginya tindak pencurian sepeda motor adalah seringnya pengguna atau pemilik sepeda motor lupa untuk memasang atau menggunakan kunci ganda pada kendaraan mereka. Hal ini sering terjadi karena belum ada sebuah teknologi atau sign system sebagai sebuah tanda pada pengguna untuk memasang atau menggunakan kunci ganda pada kendaraan mereka agar lebih aman dan lebih sulit untuk dicuri. 1.2 Identifikasi Masalah Berikut identifikasi masalah pada penelitian ini berdasarkan uraian dari latar belakang masalah : a. Jumlah populasi kendaraan pada tiap tahunnya di Indonesia terus mengalami kenaikan. b. Kenaikan yang terus menerus secara signifikan setiap tahunnya membawa dampak positif dan negatif di masyarakat. c. Salah satu dampak negatif yang muncul dan menjadi keresahan tersendiri bagi masyarakat adalah pencurian kendaraan bermotor. d. Kendaraan bermotor yang paling rawan dan sering menjadi objek pencurian adalah sepeda motor, karena disamping jumlah unit yang sangat banyak, sepeda motor juga lebih mudah dicuri dibandingkan kendaraan lain. e. Sepeda motor tidak dilengkapi dengan alat pengaman yang benar - benar menyulitkan para pelaku pencurian. f. Pengguna sepeda motor seringkali lupa untuk memasang kunci ganda pada kendaraan mereka. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan poin latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka beberapa poin rumusan masalah yang dapat disusun adalah sebagai berikut : 3

a. Bagaimana merancang sebuah alat pengingat untuk memasang kunci ganda pada sepeda motor. b. Penggunaan sistem pengingat bagaimanakah yang digunakan agar alat dapat bekerja secara efektif dan efisien. 1.4 Batasan Masalah Berdasarkan uraian poin poin sebelumnya maka dapat disimpulkan beberapa batasan masalah adalah sebagai berikut : a. Pada penelitian ini jenis motor yang dijadikan objek penelitian adalah jenis motor matic, karena pada beberapa tahun terakhir pengguna sepeda motor di Indonesia lebih memilih sepeda motor dengan jenis matic ketimbang yang lain. ( Sumber : Data Penjualan Merk Yamaha dan Honda di Bandung pada tahun 2011 dan Data AISI 2014 ) b. Wilayah survei atau penelitian adalah wilayah Kotamadya Bandung, Jawa Barat, hal ini dikarenakan wilayah Kotamadya Bandung merupakan salah satu wilayah di provinsi Jawa Barat yang memiliki kecenderungan tindak kriminal pencurian kendaraan bermotor yang cukup tinggi. ( Sumber : Polrestabes Bandung Unit Ranmor 2014 ) 1.5 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Merancang sebuah alat alat pengingat untuk memasang kunci ganda pada sepeda motor. b. Menentukan sistem pengingat yang digunakan agar alat dapat bekerja secara efektif dan efisien. 1.6 Manfaat Manfaat dari penelitian yang sedang dilakukan ini adalah sebagai berikut : a. Memberikan alat pengingat untuk memasang kunci ganda pada sepeda motor, yang nantinya berdampak pada keamanan kendaraan. 4

b. Menurunkan jumlah tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor di wilayah Kotamadya Bandung, khususnya sepeda motor. 1.7 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian tentang perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor ini menggunakan dua metode penelitian, dimana metode ini akan diterapkan pada dua proses, yaitu proses pengumpulan data, pustaka, dan dokumentasi, dimana metode ini akan dilakukan untuk mengumpulkan berbagai data yang akan digunakan sebagai materi awal untuk memulai penelitian dan pengamatan, kemudian data yang sudah didapatkan akan digunakan untuk membuat berbagai kemungkinan kemungkinan solusi untuk menyelesaikan permasalahan atau fenomena yang dibahas. Setelah data dan kemungkinan kemungkinan solusi telah disusun maka akan dilanjutkan dengan metode penelitian eksperimen atau percobaan, dimana metode ini akan digunakan untuk mencari berbagai macam kemungkinan solusi yang akan diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang diangkat, metode kedua ini bisa dikatakan merupakan metode untuk mengerjakan proses perancangan alat. Pada proses pengumpulan data, pustaka, dan dokumentasi metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dimana dikenal juga dengan pengumpulan data secara kualitatif dan kuantitatif, namun yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pengumpulan data secara kuantitatif saja. Hal ini dikarenakan pengumpulan data secara kuantitatif sudah mampu mendeskripsikan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, serta data kuantitatif sudah dapat menggambarkan data secara kualitatif. Metode deskriptif sendiri merupakan sebuah metode yang banyak digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Secara harfiah, metode deskriptif adalah sebuah metode penelitian 5

untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, dengan metode seperti ini tidak hanya akan memberikan gambaran terhadap fenomena fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Penggunaan metode deskriptif pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara nyata terhadap fenomena yang diangkat. Metode penelitian secara deskriptif ini akan menggunakan beberapa teknik untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian diantaranya teknik survei dan kepustakaan atau dokumenter. Teknik survei yang dapat dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang terkait dengan usaha pemecahan fenomena masalah yang diangkat dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pembagian kuisoner, serta mencari data dan informasi yang valid baik dari narasumber, buku, jurnal, berita, maupun berbagai dokumentasi lapangan. Pada proses selanjutnya yaitu proses perancangan maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen atau percobaan. Dimana teknik yang paling efektif dan efisien untuk digunakan pada proses ini adalah teknik comparative experiment. Eksperimen sendiri merupakan sebuah kegiatan observasi di bawah kondisi buatan ( artificial condition ) di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh peneliti. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan memberikan perlakuan perlakuan tertentu pada objek eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Berbagai eksperimen dan percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis serta untuk menemukan hubungan hubungan kausal yang baru. Eksperimen atau percobaan bukanlah merupakan titik akhir atau tujuan yang diinginkan dalam penelitian. Percobaan hanya merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan, karena itu sering kali ada kritik kritik dan saran terhadap metode eksperimen yang telah dilakukan. Dengan metode eksperimen ini maka akan menghasilkan berbagai macam hipotesa dan kemungkinan tentang hasil akhir dari proses perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor yang sudah memiliki 6

kontrol dari hasil metode penelitian deskriptif dan analisanya pada tahap sebelumnya. 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor ini akan memiliki urutan sebagai berikut : Bab I berupa pendahuluan yang akan memaparkan gambaran pelaksanaan penelitian tentang perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor. Bab II merupakan pengamatan dan tinjauan pustaka yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang valid dan mendukung proses penelitian perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor. Bab III akan menyajikan berbagai data dan tinjauan lapangan yang mendukung data data yang ada pada tinjauan pustaka. Bab IV, pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses perancangan dan proses desain yang ditinjau dari berbagai aspek dan unsur unsur desain yang terkait dengan perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor. Bab V, merupakan hasil akhir dan kesimpulan dari pelaksaan kegiatan penelitian tentang perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada sepeda motor serta saran yang akan menunjang kegiatan penelitian selanjutnya. 7

1.9 Jadwal Kegiatan berikut ini : Jadwal kegiatan dari kegiatan penelitian ini direncanakan seperti tabel Tabel 1.1 : Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian JENIS NO KEGIATAN Pengajuan 5 1 Judul Pengerjaan 2 Proposal Tugas Akhir Pengumpulan 3 Data 1 4 Bimbingan 5 Preview 1 6 Revisi 1 Pengumpulan 7 Data 2 8 Bimbingan 9 Preview 2 10 Revisi 2 Analisa Data dan 11 Proses Perancangan Proses 12 Eksperimen Produk Menyelesaikan 13 Pembuatan Produk 14 Sidang Akhir Menyusun 15 Laporan Tugas Akhir JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Sumber : Data Penulis 2015 8

1.10 Tahapan Perancangan Tahapan perancangan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : NO TAHAPAN TUJUAN STRATEGI 1 2 3 4 Latar Belakang Masalah Data Literatur Data Lapangan Alternatif Desain Tabel 1.2 : Tahapan Perancangan Menentukan fenomena yang akan diangkat Menemukan masalah dalam fenomena Menentukan ruang lingkup masalah Menemukan informasi dan data yang mendukung penelitian Menemukan data faktual dan aktual terkait penelitian Menemukan data yang dapat mendukung data literatur Mengetahui kondisi nyata yang terjadi di lingkungan penelitian Membuat sebuah alternatif desain yang diperkirakan dapat menyelesaikan permasalahan Menemukan gambaran bentuk visual dan teknis operasional alat Observasi Fenomena Studi Kasus Pencarian informasi dari berbagai sumber yang valid ( buku, jurnal, majalah, artikel, berita, dan lain sebagainya ) Observasi dan Studi Kasus Survei Lapangan di wilayah Kotamadya Bandung Wawancara dan Kuisoner Studi Desain ( bentuk, fungsi, teknis, material, dimensi, dll ) Menyimpulkan dari data yang sudah terkumpul 5 6 Pembuatan Model Pembuatan Prototipe 7 Kesimpulan Memberikan gambaran 3 dimensi alat yang akan dibuat Mengetahui kelemahan dan kelebihan setiap model Menentukan model yang akan dijadikan prototipe Membuat alat siap uji sesuai dengan model yang terpilih Melakukan demonstrasi penggunaan alat Menentukan kesimpulan dari hasil penelitian Memberikan saran dan rekomendasi terhadap penelitian Sumber : Data Penulis 2015 Membuat lebih dari 1 model Melakukan eksperimen Mengkomparasi setiap model Diskusi sebelum pembuatan Pengawasan saat pembuatan Analisa dan evaluasi proses penelitian 9