Kaidah Pelaksanaan Kegiatan
pengantar Kegiatan pembangunan (masyarakat), terus menerus dilakukan dengan selalu mencari metodologi yang tepat. Selain pemilihan tema, lokus kegiatan dan jenis intervensi, kegiatan perlu dijalankan dengan memenuhi kaidah-kaidah generik yang dianggap dapat menjamin ketercapaian tujuan. Oleh karenanya, dokumen perencanaan perlu disusun dengan mengacu pada kaidah-kaidah ini, agar pelaksana dapat bekerja terpandu, sehingga tercapai maksud dan tujuan kegiatan. Kegiatan dalam dokumen ini juga mencakup kegiatan perencanaan
Kaidah pelaksanaan kegiatan Kaidah kesertaan Kaidah kelayakan Kecukupan lingkup Keserentakan Kecukupan volume Kaidah memulai
Kaidah Kesertaan Perencanaan secara partisipatif dan tindakan secara kolaboratif dilakukan secara memadai dalam siklus yang progresif rencana tindakan partisipatif kolaboratif K
Mengapa?... Pembangunan dihadapkan pada pilihanpilihan yang semakin kompleks dan sulit, sehingga dibutuhkan konsensus di antara pelaku
Mengapa?... Untuk mencapai tujuan pembangunan, diperlukan tindakan yang komprehensif dan berkaitan erat antar pelaku. Karenanya, tindakan kolaboratif merupakan agenda yang tak terelakkan.
Jadi... Seluruh pelaku pembangunan harus terlibat dalam proses diagnosa perencanaan pelaksanaan pengendalian. Pelaku pembangunan (lokal) bukan sekedar peserta lokakarya dan responden wawancara. Mereka harus merupakan bagian dari kelompok kerja. Fasilitator eksternal memainkan peranan penting dalam diagnosa awal dan membantu kegiatan awal, namun pekerjaan utama harus dilakukan oleh pelaku atau lembaga lokal.
Kaidah Kelayakan kecukupan lingkup keserentakan waktu kecukupan volume K
kecukupan lingkup tautan pasokan Peningkatan kapasitas para pihak Penyesuaian (skala, siklus, kualitas) Dukungan kebijakan permintaan
Kecukupan lingkup Inovasi dan atau nilai tambah terjadi ketika terdapat transaksi, bisnis atau non-bisnis, di antara para pelaku pembangunan. Untuk meningkatkan nilai tambah, pihak-pihak dalam golongan pemasok atau pengguna perlu ditingkatkan kapasitasnya, terutama kemampuan untuk melakukan transaksi dengan pihak lain. Berhubungan dan bertransaksi antar pihak tidak sertamerta (otomatis) terjadi. Perlu dilakukan upaya khusus untuk mewujudkan transaksi yang saling bergantung dan menguntungkan.
Ilustrasi: pemasok Situasi: Persh A ingin memasok persh B tetapi tidak diterima. Persh B tidak dapat menerima persh A sebagai pemasok, karena kualitas produknya tidak memadai. Persh A dibantu untuk meningkatkan kualifikasinya Persh B dibantu untuk melakukan analisis untung-rugi dalam berbisnis dengan pemasok. Prsh B diberikan insentif jika membeli dari persh A dalam kurun waktu terbatas
Ilustrasi: layanan info elektronik Situasi: Organisasi/ lembaga A ingin menerapkan pemanfatan TIK dalam hal layanan informasi elektronik. Organisasi A dibantu untuk menyiapkan infrastruktur dan peningkatan kemampuan personel. Kelompok pengguna informasi diberi pemahaman tentang pemanfaatan layanan dan implikasinya Diberlakukan kebijakan insentif kepada pelayan maupun pengguna untuk pemanfaatan layanan elektronik, dalam kurun waktu tertentu.
Ke-serentak-an merupakan syarat agar momentum tetap terjaga, untuk mencapai ketersambungan lingkup. keserentakan waktu
Keserentakan Upaya menuju tautan bukan hanya masalah kapasitas para pihak. Perlu penyesuaian (skala, siklus, spesifikasi) dari masing-masing pihak. Karena melibatkan beberapa pihak, semua upaya perlu dilakukan pada kurun waktu yang sama (serentak) agar terjadi tautan yang diinginkan.
kecukupan volume Diperlukan volume kegiatan yang cukup, agar tercapai critical mass, sehingga terjadi peningkatan yang signifikan.
Kecukupan volume Dalam suatu unit produktif individual (perusahaan), kaidah semacam ini biasa disebut dengan skala ekonomi. Dalam suatu himpunan perusahaan dan lembaga, dibutuhkan volume kegiatan yang memadai agar terjadi putaran kegiatan (kolektif) yang berkelanjutan. Volume ini biasa disebut critical mass. Untuk setiap situasi, critical mass ini berbeda-beda.
Kaidah memulai K Kemakmuran Daya Saing (produktivitas) Kapasitas inovatif Infrastruktur inovasi umum Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik Sumberdaya inovasi Kualitas hubungan persediaan pengetahuan nasional Strategi perusahaan dan persaingan Kebijakan inovasi Faktor kondisi Kondisi permintaan Strategi pencapaian tujuan Industri pendukung dan terkait Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pengembangan Daerah tertinggal G G2 G1 Penyelarasan dengan perkembangan Global F F1 H H2 G3 F3 F4 E Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah Perkuatan basis data Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi A H1 H3 G4 F2 E3 A1 A4 A6 D5 E2 E1 A2 A5 D4 D3 D2 A3 B2 C2 D1 D B1 B Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM B3 C1 C Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang Membangun budaya inovasi Pembangunan kapasitas personil pemrakarsa Apapun strateginya, seluruh rangkaian agenda perlu dimulai dengan prakarsa perkuatan basis data dan pembangunan kapasitas ( capacity building) pihak pemrakarsa
Pembangunan kapasitas Pembangunan kapasitas (capacity building), meliputi seluruh personel pemrakarsa, terutama para pimpinan lembaga. Program pembangunan kapasitas dilakukan secara proporsional sesuai dengan tingkat keterlibatan. Kapasitas seseorang atau suatu lembaga juga meliputi kemampuannya (baca: keberaniannya) untuk memelopori upaya pemajuan.
Perkuatan basis data Data merupakan sekumpulan fakta yang dapat diberi makna. Basis data: kumpulan data yang dijadikan acuan Data tentang obyek kajian Data tentang obyek lain (pembanding) Pangkalan data: kumpulan data terstruktur yang disimpan dalam sistem komputer, sehingga mudah dimutakhirkan dan ditelusuri. *) Basis data: baseline data Pangkalan data: database
Perkuatan basis data Perkuatan basis data merupakan upaya untuk selalu meningkatkan capaian kegiatan: Kualitas data meningkat. Kuantitas data meningkat. Organisasi pengelola data makin kuat. *) Basis data: baseline data Pangkalan data: database
Perkuatan basis data Kegiatan berhasil angka basis data membaik Peningkatan basis data ditetapkan Kegiatan kontekstual terlaksana Data terpantau Serangkaian kegiatan terencana untuk mencapai tujuan Pangkalan data terbangun Pangkalan data terpelihara FGD ttg data terlaksana Basis data ditetapkan Tim data & prg kerja terbentuk Survai basis data dilakukan
contoh Peningkatan basis data basis data Jumlah penjualan Kondisi awal periode 1 Indikator capaian Peningkatan jumlah penjualan target Penjualan meningkat 20% Kondisi akhir periode 1 / Kondisi awal periode 2 Hasil pemantauan Basis data (baru) Indikator capaian target Jml penjualan meningkat 23% Jumlah penjualan Peningkatan jumlah penjualan Penjualan meningkat 20% baru Proporsi pengeluaran utk riset Peningkatan belanja riset belanja riset meningkat 1%
Peningkatan basis data Basis data bertambah dari waktu ke waktu Indikator bertambah dari waktu ke waktu Target meningkat dari waktu ke waktu Paket basis data ini direkam dalam suatu sistem pangkalan data.
Pada halaman berikut, diberikan ilustrasi berupa diagram alir yang menggambarkan proses yang perlu dilakukan, ketika melakukan kajian terhadap suatu dokumen ddd rencana program.
Pelajari peta pelaku, lakukan kajian thd pihak-pihak yg berpotensi untuk melakukan/ meningkatkan tautan Lakukan diskusi terfokus di antara para pihak tentang penumbuhan/ peningkatan tautan Sepakat utk dilanjutkan? tidak ya Peningkatan kesiapan Upaya dan insentif bertaut para pihak kegiatan tautan Critical mass tercapai? tidak ya Peningkatan kapasitas Pembangunan sistem basis pemrakarsa data Proses pembangunan sistem inovasi daerah dilanjutkan