Panas dan Hukum Termodinamika I

dokumen-dokumen yang mirip
Hukum Termodinamika I Proses-proses Persamaan Keadaan Gas Usaha

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut.

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

BAB TERMODINAMIKA. dw = F dx = P A dx = P dv. Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah W =

Sulistyani, M.Si.

Contoh soal dan pembahasan

Merupakan cabang ilmu fisika yang membahas hubungan panas/kalor dan usaha yang dilakukan oleh panas/kalor tersebut

Contoh soal mesin Carnot mesin kalor ideal (penerapan hukum II termodinamika)

Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Reamur C. Kelvin D. Fahrenheit E. Henry

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika 1 TEORI KINETIK GAS

DEPARTEMEN KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FIsika TEORI KINETIK GAS

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

BAB TERMODINAMIKA V(L)

BAB 14 TEORI KINETIK GAS

LEMBAR KERJA SISWA TEORI KINETIK GAS. Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI / II. Nama Kelompok:

γ = = γ = konstanta Laplace. c c dipanaskan (pada tekanan tetap) ; maka volume akan bertambah dengan V. D.TERMODINAMIKA

NAMA : FAHMI YAHYA NIM : DBD TEKNIK PERTAMBANGAN TERMODINAMIKA DALAM KIMIA TERMODINAMIKA 1 FISIKA TERMODINAMIKA 2 FISIKA

Pilihan ganda soal dan jawaban teori kinetik gas 20 butir. 5 uraian soal dan jawaban teori kinetik gas.

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

Soal Teori Kinetik Gas

Antiremed Kelas 11 Fisika

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

Remedial UB-2 Genap Fisika Kelas XI Tahun Ajaran 2011 / 2012 P

TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA

MAKALAH HUKUM 1 TERMODINAMIKA

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)

IR. STEVANUS ARIANTO 1

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

Antiremed Kelas 11 FISIKA

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai

Bab VIII Teori Kinetik Gas

BAB TEORI KINETIK GAS

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

Fisika Dasar I (FI-321)

HIDROSTATIS. 05. EBTANAS Sebongkah es terapung di laut terlihat seperti gambar

PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN

TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA

Fisika Dasar I (FI-321)

:: MATERI MUDAH :: Persamaan Gas Ideal Pertemuan ke 1

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

1. Siklus, Hukum Termodinamika II dan Mesin Kalor. Pada gambar di atas siklus terdiri dari 3 proses

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

Temperatur adalah derajat panas suatu benda. Dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal apabila temperaturnya sama.

A. HUKUM I THERMODINAMIKA

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

Perbandingan skala temperatur =================================== Celcius Reamur Fahrenheit ===================================

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

TEORI KINETIK GAS (TKG)

HUKUM I TERMODINAMIKA

Hukum I Termodinamika. Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd

Bab 4 Analisis Energi dalam Sistem Tertutup

TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

Xpedia Fisika. Soal TKG ( Teori Kinetik Gas )

Xpedia Fisika. Soal - Termodinamika

BAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan

BAB TEEORI KINETIK GAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

7. Temperatur Teori Atom Zat. Tidak dapat dibagi

TERMODINAMIKA (I) Dr. Ifa Puspasari

--- alifis.wordpress.com

1. Pada gambar dibawah ini, tekanan hidrostatis yang paling besar berada pada titik. a. A b. B

TERMODINAMIKA HUKUM KE-0 HUKUM KE-1 HUKUM KE-2 NK /9

GAS. Sifat-sifat gas

HUKUM KE-1 TERMODINAMIKA

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Kegiatan Belajar 2. Modul Fisika- Suhu dan Kalor 29

1. Pengukuran tebal sebuah logam dengan jangka sorong ditunjukkan 2,79 cm,ditentikan gambar yang benar adalah. A

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1

LAPORAN MINI RISET MISKONSEPSI MATERI TERMODINAMIKA

S.U.H.U. D.A.N. K.A.L.O.R

TERMODINAMIKA. Thermos = Panas Dynamic = Perubahan

Antiremed Kelas 11 Fisika

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

Chapter 6. Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

Ditemukan pertama kali oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1744

213 BAB 9 TERMODINAMIKA

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil

Diktat Fisika XI-2 Damriani. Dra. Damriani SMAN 3 Bandar Lampung 2008

KONSEP DASAR THERMODINAMIKA

Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas

Temperatur merupakan suatu besaran fisika yang menyatakan tinggi rendahnya taraf atau suhu suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur

HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA

BAB SUHU DAN KALOR. 7.1 Suhu dan Termometer

SIMAK UI Fisika

A. Gas Ideal KEGIATAN BELAJAR 9 MATERI POKOK : TEORI KINETIK GAS A. URAIAN MATERI. 1. Pengertian Gas Ideal. 2. Persamaan Gas Ideal

10/18/2012. James Prescoutt Joule. Konsep dasar : Kerja. Kerja. Konsep dasar : Kerja. TERMODINAMIKA KIMIA (KIMIA FISIK 1 ) Hukum Termodinamika Pertama

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

Transkripsi:

Panas dan Hukum Termodinamika I Termodinamika yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara kalor (panas) dengan usaha. Kalor (panas) disebabkan oleh adanya perbedaan suhu. Kalor akan berpindah dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat yang bersuhu rendah. Dengan kata lain, kalor merupakan salah satu bentuk perpindahan (transfer) energi. Usaha merupakan perpindahan energi. Dalam termodinamika, sistem didefinisikan sebagai segala sesuatu atau kumpulan benda yang ditinjau dan diperhatikan. Sementara segala sesuatu di luar sistem disebut lingkungan.. Hubungan Usaha dan Tekanan Gambar Perhatikan kembali Gambar diatas. Dalam keadaan normal, piston akan diam pada ketinggian h. Ketika suhu gas di dalam tabung bertambah tinggi, gas akan memuai. Jika tekanan udara luar tetap (tekanan dari atas piston), maka piston akan bergerak akibat pemuaian gas, dan piston berada pada ketinggian h. Apakah yang menyebabkan piston bergerak? Jika suhu gas meningkat maka tekanannya pun meningkat. Gerakan piston ini disebabkan oleh gaya tekan gas terhadap piston. Besarnya gaya yang dilakukan gas pada piston dinyatakan dengan persamaan: F = P x A Keterangan: P = tekanan gas (N/m ) A = luas penampang piston (m ) F = besar gaya (N)

Akibat gaya tekan gas, piston bergerak dari posisi h ke posisi h. Ini berarti piston mengalami perpindahan sejauh h - h. Berdasarkan konsep usaha yang telah kita pelajari, maka besar usaha yang dilakukan gas terhadap piston adalah: W = F. s Keterangan: W = usaha (J) S = perpindahan piston (m) = h h F = gaya tekan pada piston (N) Dengan mensubstitusikan s = h - h, kita mendapatkan persamaan: W = F (h - h ) W = P A (h - h ) Telah diketahui bahwa luas alas (A) dikalian tinggi tabung (h) adalah volume tabung (). Jadi: W = P( - ) W = P Keterangan: P = tekanan gas (N/m ) = volume gas akhir (m 3 ) = volume gas awal (m 3 ) Berdasarkan persamaan tersebut, maka : Jika > maka W bernilai positif (+) yang berarti gas (sistem) melakukan usaha terhadap lingkungan. Jika < maka W bernilai negatif (-) yang berarti pada gas (sistem) dilakukan usaha. Dengan kata lain, jika negatif berarti sistem menerima usaha dari lingkungan. Berdasarkan perjanjian tersebut, jika pada gas dilakukan usaha (gas menerima usaha), maka besar usaha yang dilakukan pada gas adalah: W = -P Contoh soal : Gas oksigen sebanyak 0,5 liter di dalam tabung dipanaskan hingga memuai menjadi 0,3 liter. Jika tekanan gas atm, berapakah usaha yang dilakukan gas oksigen tersebut?

Penyelesaian: Diketahui: = 0,5 liter =,5 x 0-4 m 3 = 0,3 liter = 3 x 0-4 m 3 P = atm = x 0 5 N/m Ditanyakan: W =...? Jawab: Untuk menghitung usaha yang dilakukan gas, kita dapat menggunakan persamaan berikut. W = P W = P ( - ) = ( x 0 5 ) (3 x 0-4 -,5 x 0-4 ) = 5 J Jadi, usaha yang dilakukan gas adalah 5 J. Hukum I Termodinamika Jika suatu gas dengan volume tetap dipanaskan, maka suhu gas bertambah. Akibat kenaikan suhu ini, molekul-molekul gas bergerak lebih cepat yang mengakibatkan tumbukan antara molekul dengan dinding lebih banyak. Tumbukan ini menyebabkan tekanan gas bertambah. Selain tekanan yang bertambah besar, energi kinetik gas juga meningkat. Dengan pertambahan energi kinetik berarti energi dalam gas juga bertambah. Untuk menaikkan suhu gas, sehingga mempunyai suhu tertentu, diperlukan sejumlah kalor (Q). Jika sejumlah kalor ditambahkan pada sistem, maka energi kalor akan digunakan untuk melakukan usaha. Namun, tidak semua energi kalor digunakan untuk usaha. Jadi, jumlah kalor yang diterima sistem digunakan untuk menambah energi dalam sistem dan untuk melakukan usaha. Pemberian kalor pada suatu sistem, akan menambah energi dalam sistem (U). Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan energi dalam sebesar U dan melakukan usaha sebesar W dapat dicari dengan persamaan : Q = U + W Keterangan: U = perubahan energi dalam sistem (J) Q = jumlah kalor yang ditambahkan (J) W = usaha yang dilakukan sistem (J) Persamaan tersebut merupakan rumusan Hukum I Termodinamika yang digunakan apabila sistem menerima kalor dari lingkungan (Q bernilai positif) dan sistem melakukan usaha (W bernilai positif). Namun, bagaimanakah jika sistem memberikan kalor kepada lingkungan dan pada sistem dilakukan usaha (sistem menerima usaha dari lingkungan)? Untuk mencari energi dalam sistem menggunakan hukum termodinamika I, kita mengikuti perjanjian sebagai berikut. 3

a. Jika sejumlah kalor ditambahkan pada sistem (kalor memasuki sistem), maka Q bernilai positif (+Q). Sementara, jika sejumlah kalor dikurangi (kalor keluar dari sistem), maka Q bernilai negatif (-Q). b. Jika sistem melakukan usaha, W bernilai positif (+W). Sementara jika pada sistem dilakukan usaha (sistem menerima usaha), W bernilai negatif (-W). Contoh soal : Kedalam sejumlah gas dialirkan kalor sebesar 300 joule. Kemudian gas dikenai kerja 0 joule. Berapakah perubahan energi dalam gas? Penyelesaian Q = 300 joule (menyerap) W = -0 joule (dikenai kerja) Perubahan energi dalamnya memenuhi : Q = W + U 300 = -0 + U U = 40 joule ( berarti energi dalamnya naik ). Contoh soal 3 : Suatu gas di dalam ruang tertutup dipanasi sehingga memuai. Akibatnya, gas tersebut melakukan usaha sebesar 00 J. Selama pemuaian, gas menyerap kalor sebanyak 300 J. Tentukan kenaikan energi dalam gas. Penyelesaian : Diketahui: W = 00 J (melakukan usaha) Q = 300 J (kalor ditambahkan) Ditanyakan: U =...? Jawab: Untuk mencari perubahan energi dalam, gunakan Hukum I Termodinamika. Q = U + W U = Q - W = 300 J - 00 J = 00J Jadi, energi dalam gas tersebut bertambah sebesar 00 J. 4

Contoh Soal 4 : Perhatikan gambar di bawah ini. Sebelum piston diberi beban, volume awal gas di dalam tabung adalah 400 cm 3. Namun, setelah piston diberi beban sebesar kg, volume gas menjadi 300 cm 3. Jika selama penyusutan dibebaskan kalor sebanyak kalori, dan luas permukaan piston 5 cm, tentukan perubahan energi dalam gas. Penyelesaian : Diketahui: = 400 cm 3 = 4 x 0-4 m 3 ( cm 3 = 0-6 m 3 ) = 300 cm 3 = 3 x 0-4 m 3 m beban = kg Q = - kal = -8,4 J (kalor keluar) ( kal =,4 J) A = 5 cm = 5 x 0-4 m ( cm = 0-4 m ) Ditanyakan: U =...? Jawab: Untuk mencari U, terlebih dahulu kita cari usaha pada sistem. W = P Besar tekanan (P) dapat dicari dengan persamaan, F P A m. g P A x 0-4 5 x 0 = 0,67 x 0-4 N/m Jadi, W = P = P ( - ) = 0,67 x 0-4 (3 x l0-4 - 4 x l0-4 ) = -0,67 x l0-8 J (tanda negatif menunjukkan sistem menerima usaha) 5

Perubahan energi dalam gas dicari dengan persamaan: Q = U + W U = Q - W = -8,4 - (-0,667) = -9,067 J Jadi, perubahan energi dalamnya adalah 9,067 J. 4. Proses-proses Termodinamika Pada pembahasan Teori Kinetik Gas, Boyle, Charles, dan Gay Lussac menyelidiki perilaku gas jika salah satu variabel dibuat tetap. Boyle menyelidiki perilaku gas jika suhunya dibuat tetap. Charles menyelidiki perilaku gas jika tekanan dibuat tetap. Sementara Gay Lussac menyelidiki perilaku gas jika volume dibuat tetap. Keadaan-keadaan yang dibuat oleh oleh Boyle, Charles, dan Gay Lussac tersebut dapat terjadi dalam proses termodinamika. Secara garis besar, proses-proses termodinamika dibagi menjadi 4 macam, yaitu isotermik, isokhorik, isobarik, dan adiabatik. a. Proses Isotermik Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu konstan, tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya. Keadaan yang sesuai dengan Hukum Boyle disebut isotermik. (Isotermal). Jadi, proses isotermik adalah proses perubahan keadaan sistem pada suhu tetap. Menurut Hukum Boyle, pada proses ini berlaku persamaan berikut. P = konstan Suhu pada proses isotermik dipertahankan tetap, sehingga T = 0. Berdasarkan persamaan perubahan energi dalam ( U = Q - W ), diperoleh bahwa usaha yang dilakukan sama dengan jumlah kalor yang diberikan. Jadi, pada proses isotermik berlaku persamaan berikut. U = 0 dan Q = W Jika suhu sistem dijaga konstan, berapa besar usaha yang dilakukan? Pada penjelasan sebelumnya, kita telah mendapatkan persamaan usaha yang dilakukan sistem jika tekanan (P) dan volume () berubah setiap saat. Usaha pada keadaan ini dinyatakan dengan persamaan berikut. W P d 6

Dengan mensubstitusikan persamaan W W nrt nrt d d W nrt ln nrt P, diperoleh persamaan berikut. Grafik hubungan tekanan (P) dan volume () pada proses isotermik dapat dilihat pada Gambar. Gambar. Grafik hubungan tekanan dan volume pada proses isotermal. Dari grafik tersebut, usaha yang dilakukan sistem dinyatakan dengan luas daerah di bawah kurva (daerah yang diarsir). Contoh Soal 5 : Lima mol suatu gas ideal suhunya 7 o C memuai secara isotermal dari 0,5 m 3 menjadi m 3. Tentukan usaha yang dilakukan oleh gas jika menggunakan tetapan gas umum R = 8,3 J/mol K. Penyelesaian : Diketahui : n = 5 mol T = 7 + 73 = 300 K = 0,5 m 3 = m 3 Ditanyakan : W =...? Jawab: W nrt ln = 5 x 8,3 x 300 x ln 0,5 = 584 J 7

b. Proses Isokhorik Setelah membahas proses termodinamika pada suhu tetap, sekarang kita akan membahas proses pada volume tetap. Hukum yang menjelaskan perilaku gas pada volume tetap adalah Hukum Gay Lussac. Menurut hukum Gay Lussac, jika volume dijaga konstan, maka tekanan gas akan berbanding lurus dengan suhu gas. Keadaan gas jika volumenya dibuat tetap disebut keadaan isokhorik. Sementara proses perubahan sistem pada volume tetap disebut proses isokhorik. Pada proses isokhorik, sistem tidak mengalami perubahan volume, walaupun sejumlah kalor memasuki atau keluar sistem. Ini memberikan pengertian bahwa sistem tidak melakukan atau menerima usaha. Dengan kata lain, usaha yang dilakukan sistem atau yang dilakukan lingkungan pada sistem sama dengan nol (W = 0). Jadi, pada proses isokhorik berlaku persamaan: W = 0 dan U = Q Grafik hubungan tekanan dengan volume untuk proses isokhorik dapat kalian lihat pada Gambar 3. Gambar 3. Grafik hubungan tekanan dan volume pada proses isokhorik c. Proses Isobarik Proses isobarik merupakan proses perubahan sistem pada tekanan tetap. Jika sejumlah kalor diberikan kepada sistem dengan tekanan tetap, volumenya akan bertambah seiring pertambaham kalor yang masuk. Ini berarti sistem melakukan usaha. Berdasarkan uraian tersebut, pada proses isobarik berlaku persamaan: W = P A W = P ( - ) Perubahan energi dalam sistem dinyatakan dengan persamaan berikut. U = Q W 8

Menurut hukum Charles, pada proses isobarik berlaku konstan T atau T T Berdasarkan persamaan ini, grafik hubungan tekanan dan volume untuk proses isobarik dapat kalian lihat pada Gambar 4. Gambar 4. Grafik hubungan tekanan (P) dan volume () pada proses isobarik. d. Proses Adiabatik Proses adiabatik adalah proses perubahan sistem tanpa ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem. Walaupun tidak ada kalor yang masuk atau keluar, tetapi suhunya tidak tetap. Proses adiabatik dapat dilakukan dengan cara menutup sistem serapat-rapatnya, sehingga tidak ada pertukaran kalor dengan lingkungan. Contoh alat yang dapat menjelaskan proses adiabatik adalah termos. Bagian dalam termos terbuat dari selubung kaca yang bagian dalamnya hampa udara. Selubung kaca ini dilapisi dengan lapisan logam yang tipis dengan tujuan untuk memantulkan panas. Dengan kontruksi seperti ini, tidak terjadi pertukaran kalor dengan lingkungan. Pada proses adiabatik berlaku persamaan: Selain itu, juga berlaku: Dengan : P γ = konstan atau P γ = P γ T γ- = konstan atau T γ- = T γ- 9

v Keterangan: γ = konstanta Laplace c p = kalor jenis pada tekanan konstan c v = kalor jenis pada volume konstan Pada proses adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar. Jadi, pada proses adiabatik berlaku persamaan berikut : Q = 0 U = -W (sistem melakukan usaha) Besar usaha yang dilakukan sistem dinyatakan dengan persamaan : W (P - P ) - W = nc v (T T ) W = -nc v (T T ) Grafik hubungan tekanan dan volume pada proses adiabatik dapat dilihat pada Gambar 5. c c p Gambar 5. Grafik hubungan tekanan (P) dan volume () pada proses adiabatik. Grafik pada proses adiabatik hampir sama dengan proses isotermik. Hanya saja, pada proses adiabatik grafiknya lebih curam. Contoh Soal 6 : Pada suatu proses isobarik, mol nitrogen mengalami pemampatan dari liter menjadi liter pada tekanan.0 5 Pa. Tentukan usaha yang dilakukan lingkungan pada nitrogen. 0

Penyelesaian: Diketahui: = liter =. 0-3 m 3 = liter =. 0-3 m 3 P =. 0 5 Pa Ditanyakan: W =...? Jawab: Pada proses isobarik, tekanan gas tetap. W = P = P ( - ) =. 0 5 (. 0-3 -.0-3 ) = -. 0 J Jadi, usaha yang dilakukan lingkungan pada nitrogen adalah 00 J. Contoh Soal 7 : Perhatikan grafik hubungan tekanan (P) dan volume () di bawah ini. Gambar di atas merupakan proses yang dialami mol gas pada suhu 7 o C. Berdasarkan gambar tersebut, hitunglah besar usaha pada setiap proses yang terjadi. Kemudian, tentukan apakah sistem melakukan usaha atau menerima usaha? Penyelesaian: Diketahui: lihat gambar Ditanyakan: W ab, W bc, W cd dan W da Jawab: Untuk mencari besar W pada setiap proses, kita harus tahu terlebih dahulu proses yang terjadi. a. Proses dari a ke b adalah proses isobarik, sehingga W ab dicari dengan persamaan, W ab = P = P ( - ) = 8(5 - ) = 4 J Jadi, pada proses a ke b, sistem melakukan usaha sebesar 4 joule.

b. Proses dari b ke c adalah proses isotermik, sehingga W bc dicari dengan persamaan: 3 W nrt ln 0 = x 8,3 x 300 x ln 5 = 4986 x 0,693 = 3455 J Jadi, pada proses b ke c, gas melakukan usaha sebesar 3455 J. c. Proses dari c ke d adalah proses isobarik, sehingga usaha pada sistem dicari dengan persamaan: W cd = P x = P ( - 3 ) = ( - 0) = -6 J Jadi, pada proses c ke d, gas menerima usaha sebesar 6 J. d. Proses dari d ke a adalah proses isokhorik. Karena pada gas tidak terjadi perubahan volume, maka usaha pada proses ini adalah nol. W da = 0