PEDOMAN ETIKA KARYAWAN ( CODE OF CONDUCT )

dokumen-dokumen yang mirip
Freight Forwader, Shipping Line, Stevedoring, Offshore Marine Service, Shipping Consultant SURAT - PERNYATAAN. Tempat / Tanggal Lahir

Freight Forwader, Shipping Line, Stevedoring, Offshore Marine Service, Shipping Consultant PERNYATAAN KETERBUKAAN INFORMASI

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. 1) Setiap bentuk usaha milik swasta yang memperkerjakan pekerjaan dengan tujuan mencari keuntungan atau tidak.

P T G l o b a l T i k e t N e t w o r k Jl. Kawi No. 45, Setiabudi Jakarta Selatan 12980, Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GIANYAR,

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Nomor :...

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pedoman Etika dan Perilaku

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Tata Tertib setiap pekerja ISH yang berada di layanan mengacu kepada Standard Operationg Procedure (SOP) yang dibuat oleh Div. Operation & ER ISH.

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. HOKLOKSIU SANJOYO (AJBS GROUP) DENGAN PT. SUKSESINDO Nomer: 638 / I / HRD.DX /L SS / IX / 2009

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

CODE OF CONDUCT. PT. BARATA INDONESIA (Persero)

01. KODE ETIK UNTUK KARYAWAN. (Revisi 2, sesuai dengan persetujuan dalam Rapat Dewan Direksi No 1/2014, 12 Januari 2014)

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-02/MEN/ 1993 TAHUN 1993 TENTANG KESEPAKATAN KERJA WAKTU TERTENTU

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG

BUPATI MUSI BANYUASIN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR: 2>2> TAHUN 2008 TENTANG

SUB POKOK BAHASAN PENGERTIAN ALASAN-ALASAN PEMBERHENTIAN PROSES PEMBERHENTIAN PASAL 153, UU PERBURUHAN NO

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Kep / Men / 2000 TENTANG

PERATURAN PERUSAHAAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH. PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah PUDUARTA INSANI

Pemutusan Hubungan Kerja

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP-150/MEN/2000 TENTANG

Perjanjian Kerja PK 000/SDP DIR/III/2008

Lampiran: Pakta Integritas dan Kesanggupan

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

SURAT PERJANJIAN KERJA

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (1)

KODE ETIK GLOBAL TAKEDA

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN BAGI TENAGA KONTRAK PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

c. bahwa unluk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608]

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Employee Handbook Employee Relation Department

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK PERUSAHAAN. PT Bali Towerindo Sentra, Tbk BEHAVIOR ACTION LOYALTY INNOVATIVE

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG

PROSEDUR MUTU SANKSI TINDAKAN INDISIPLINER

PT Indosat Tbk. (didirikan di Republik Indonesia sebagai perseroan terbatas) Kode Etik

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

ETIKA PERILAKU (CODE OF CONDUCT) ARBITER/MEDIATOR BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

STANDAR PRAKTIK DAN KODE ETIK TENAGA PEMASAR ASURANSI JIWA

JENIS DAN BENTUK SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK

GEIilI. PT ADHI KARYA {Persero} Tbk CODE OF CONDUCT ADHI

Pedoman Direksi. PT United Tractors Tbk

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

PEMBERHENTIAN KARYAWAN (Pemutusan Hubungan Kerja) PERTEMUAN 14

PEDOMAN DEWAN DIREKSI PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK

PERNYATAAN KATA PENGANTAR

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-01/MBU/2006 TENTANG

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 111 TAHUN 2016 TENT ANG

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN KASUS DAN KASUS POSISI. pekerja diikat oleh suatu perjanjian yang disebut perjanjian kerja.

B E N T U R A N K E P E N T I N G A N CONFLICT OF INTEREST. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PERATURAN PERUSAHAAN CV.PLANET-WEBHOST

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

Pedoman Dewan Komisaris. PT United Tractors Tbk

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT DUTA INTIDAYA, TBK

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2014 TENTANG SEKRETARIS PERUSAHAAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PEMBERIAN DAN PENERIMAAN HADIAH

2012, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA HARIAN LEPAS

PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

PERATURAN PELAKSANAAN

PIAGAM DIREKSI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Definisi

Transkripsi:

APPENDIX A Kelompok Usaha Perkapalan PT. SENTRA BARUNA HIJAU ( SBH ) PEDOMAN ETIKA KARYAWAN ( CODE OF CONDUCT ) Disampaikan kepada : 1. PT. BARUNA RAYA LOGISTICS 2. PT. KARANA LINE 3. PT. WASESA LINE 4. PT. BARUNA BOSARA TRANS INTERNATIONAL 5. PT. KARYA ABDI LUHUR 6. PT. MARINA BARUNA HIJAU 7. PT. BERKAH SARANA INTI 8. PT. BUDI INTI REJEKI 9. PT. KARYA BERKAH LESTARI 10. PT. KARYATAMA INTI LESTARI 11. PT. BUDI KARYA JATI 12. PT. BUDI HARTA LESTARI 13. PT. BUDI BAKTI REJEKI 14. PT. SENTRA BARUNA HIJAU JAKARTA - MEI 2010

PENDAHULUAN. Kelompok Usaha Perkapalan PT. SENTRA BARUNA HIJAU ( SBH ) PEDOMAN ETIKA KARYAWAN Kelompok Usaha Perkapalan PT. Sentra Baruna Hijau (selanjutnya disebut SBH ) adalah suatu kelompok gabungan perusahaan-perusahaan yang bergerak atau mempunyai core bussines di bidang perkapalan, antara lain bidang Jasa Pelayanan Pelayaran Lepas Pantai, Angkutan Laut, Bongkar Muat, dimana PT. Sentra Baruna Hijau merupakan holding company dengan anak perusahaannya yang terdiri atas : PT. Baruna Raya Logistics, PT. Karana Line, PT. Wasesa Line, PT. Baruna Adiprasetia, PT. Marina Baruna Hijau, PT. Baruna Bosara Trans International, PT. Karya Abdi Luhur, PT. Karyatama Inti Lestari, PT. Budi Karya Jati, PT. Budi Bakti Rejeki, PT. Berkah Sarana Inti, PT. Budi Inti Rejeki, PT. Budi Harta Lestari, dan PT. Karya Berkah Lestari (selanjutnya anak perusahaan dalam Kelompok Usaha Perkapalan PT. Sentra Baruna Hijau tersebut disebut Perusahaan ). TUJUAN. Pedoman Etika Karyawan ini merupakan peraturan yang ditetapkan oleh PT. Sentra Baruna Hijau yang berlaku untuk seluruh Karyawan yang bekerja di Perusahaanperusahaan SBH dan wajib diterapkan oleh seluruh Karyawan SBH dengan tujuan untuk: A. Melembagakan nilai-nilai perusahaan yang mengacu pada nilai nilai utama dari Perusahaan, yaitu : Menjunjung tinggi komitmen dan integritas pribadi serta senantiasa menjaga akuntabilitas dan, transparasi serta meningkatkan kemampuan profesionalisme kerja. B. Senantiasa patuh terhadap segala ketentuan Peraturan Perusahaan di dalam SBH dan ketentuan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. KEBIJAKAN PERUSAHAAN. Pedoman Etika Karyawan ini berlaku untuk seluruh Karyawan SBH tanpa terkecuali. Setiap pelanggaran terhadap Pedoman Etika Karyawan ini akan dikenakan sanksi disipliner termasuk dapat menyebabkan pemutusan hubungan kerja oleh 1. Integritas. Setiap Karyawan harus memberikan jasa-jasa profesional dengan penuh integritas, yang menuntut kejujuran dengan mengesampingkan keuntungan dan kenikmatan pribadi. 2. Hadiah dan Pemberian Lainnya. Setiap Karyawan tidak dibenarkan secara langsung maupun tidak langsung melalui keluarga, sanak saudara dan/atau pihak lain sebagai perantara karena jabatan dan pekerjaannya meminta maupun menerima hadiah dan pemberian lainnya untuk kepentingan pribadi, baik dalam bentuk tunai maupun non-tunai, jasa maupun kepentingan pribadi lainnya, yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung, dari penyewa, pemasok, kontraktor, broker atau pihak-pihak lain manapun yang mempunyai hubungan usaha dan/atau kepentingan dengan Dalam hal ini, hadiah dan pemberian lainnya juga termasuk janji untuk memberikan hadiah dan pemberian lainnya di kemudian hari. Halaman 1 dari 4.

Halaman 2 dari 4. Setiap hadiah dan pemberian lainnya dalam bentuk apapun yang diterima oleh setiap Karyawan SBH, baik secara langsung maupun tidak langsung, wajib untuk diserahkan kepada Perusahaan c.q. Departemen Sumber Daya Manusia dan Umum untuk kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh Karyawan Departemen Sumber Daya Manusia dan Umum Perusahaan akan menentukan penggunaan hadiah dan pemberian lainnya tersebut; kebijakan mengenai penggunaannya akan diinformasikan kepada seluruh Karyawan Pengecualian terhadap ketentuan ini adalah untuk hal-hal sebagai berikut : 2.1 2.2 Hadiah berupa kalender, buku agenda dan jamuan makan yang berhubungan dengan pekerjaan/kepentingan, yang nilainya tidak material (di bawah US$20). Barang contoh yang diberikan kepada Perseroan atau Karyawan individu yang tidak memiliki nilai jual atau nilainya tidak material (dibawah US$10). Pada setiap kejadian, Karyawan wajib pada waktunya untuk membuat laporan tertulis keterbukaan informasi atas penerimaan maupun tawaran hadiah dan pemberian lainnya, termasuk yang dikecualikan, kepada Direksi Perseroan, dengan tembusan kepada Departemen Sumber Daya Manusia dan Umum Pengecualian terhadap peraturan ini akan dipertimbangkan dan harus disetujui oleh Direksi Perseroan. 3. Benturan Kepentingan. Setiap Karyawan SBH wajib menghindari situasi di mana kepentingan pribadinya mempunyai benturan kepentingan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya pada Situasi-situasi tersebut dapat meliputi namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut : 3.1 Karyawan memberikan kontrak atau pekerjaannya kepada perusahaan yang dimiliki, dikelola, dikendalikan oleh dan/atau mengandung benturan kepentingan pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang telah memberikan janji yang menguntungkan diri karyawan sebagai imbalannya. 3.2 Karyawan memiliki kepentingan keuangan (selain pada saham perusahaan publik) pada pembeli, pemasok, kontraktor, broker atau pihak-pihak lain manapun yang mempunyai hubungan usaha dan/atau kepentingan dengan 3.3 Karyawan mengoperasikan, mengendalikan dan/atau memiliki usaha lain yang berhubungan dengan 3.4 Menggunakan asset Perusahaan (di luar tunjangan dan sarana resmi karyawan yang bersangkutan) untuk kepentingan pribadi, keluarga ataupun teman/relasi/pihak lain yang memberikan keuntungan pribadi Karyawan. 3.5 Karyawan melakukan usaha tertentu untuk kepentingan pribadinya daripada melakukan hal yang sama untuk kepentingan Untuk setiap kejadian yang melibatkan Karyawan dalam situasi atau kondisi seperti tersebut di atas, wajib melaporkan ke Departemen Sumber Daya Manusia dan Umum Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi

4. Sumber Daya Manusia ( Karyawan SBH). Halaman 3 dari 4. 4.1 Kebijakan SBH adalah untuk selalu memperlakukan seluruh Karyawan secara adil, tanpa memihak dan menjunjung tinggi harkat dan hak Karyawan tanpa membedakan latar belakang Karyawan. 4.2 SBH mengharapkan kepada seluruh Karyawan untuk dapat menciptakan suasana kerja yang positif serta berusaha mengurangi dan meniadakan suasana kerja negatif yang disebabkan oleh komentar-komentar yang tidak bersifat membangun, tendensius / menghasut dan pesimistis. 4.3 SBH tidak menganjurkan untuk mempekerjakan Karyawan yang mempunyai hubungan keluarga secara langsung maupun tidak langsung seperti suami atau isteri, anak kandung, anak angkat, anak tiri, orangtua,, mertua, saudara kandung, saudara tiri, paman, keponakan dan kakak ipar atau adik ipar dari Karyawan yang sudah ada. Penyimpangan terhadap kebijakan ini, terutama yang telah ada/terjadi sebelum adanya Pedoman Etika Karyawan ini, harus dilaporkan sepenuhnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi 4.4 4.5 Perseroan melarang seluruh Karyawan SBH untuk melakukan pekerjaan rangkap di perusahaan lain tanpa seijin Direksi Etika atau perilaku yang dianggap tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai kebijakan yang diatur dalam Peraturan Perusahaan di dalam SBH serta dapat mengakibatkan pemutusan hubungan kerja tanpa adanya kewajiban penggantian hak dan ganti rugi serta kompensasi dalam bentuk apapun dari Perusahaan terhadap Karyawan, apabila terbukti melakukan : a. Penipuan, pencurian dan penggelapan barang / uang milik pengusaha atau milik teman sekerja atau milik teman pengusaha; b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan atau kepentingan Negara; c. Mabok, minum-minuman keras yang memabukkan, madat, memakai obat bius atau menyalahgunakan obat-obatan terlarang atau obat-obatan perangsang lainnya yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan di tempat kerja dan ditempat-tempat yang ditetapkan perusahaan dan Negara; d. Melakukan perbuatan asusila atau melakukan perjudian di tempat kerja; e. Menyerang, mengintimidasi atau menipu pengusaha atau teman sekerja dan memperdagangkan barang terlarang baik di dalam lingkungan perusahaan maupun di luar lingkungan perusahaan; f. Menganiaya, mengancam secara fisik atau mental, menghina secara kasar pengusaha atau keluarga pengusaha atau teman sekerja; g. Membujuk pengusaha atau teman sekerja untuk melakukan sesuatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. Dengan ceroboh atau sengaja merusak, merugikan atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik pengusaha; i. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan diri atau teman sekerjanya dalam keadaan bahaya; j. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan atau mencemarkan nama baik pengusaha dan atau keluarga pengusaha yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara; k. Dengan sengaja membiarkan orang lain atau teman sekerja terkena kecelakaan dari pekerjaannya; l. Berkelahi dengan sesama karyawan di lingkungan perusahaan atau area pekerjaan kecuali karena membela diri; m. Karena jabatannya meminta/menerima hadiah dan atau komisi dari pihak lain dalam bentuk apapun sebagai imbalan jasa bagi dirinya;

Halaman 4 dari 4. n. Ceroboh, tidak hati-hati dan kurang perhitungan yang mana dapat mengakibat kerugian perusahaan yang cukup besar, baik secara moril maupun secara materil; o. Melakukan kesalahan yang bobotnya sama setelah mendapat peringatan terakhir yang masih berlaku; p. Dalam waktu 5 (lima) hari berturut-turut tidak masuk kerja tanpa adanya alasan yang sah; q. Secara Bersama-sama melanggar dan atau merugikan kepentingan Perusahaan r. Melanggar hal-hal yang diatur dalam Peraturan Perusahaan didalam SBH. 5. Kerahasiaan Informasi. Karyawan dilarang untuk memberitahukan, membocorkan atau membuka informasi rahasia Perusahaan, sebagaimana ditetapkan di bawah ini : 5.1 Informasi Rahasia Perusahaan adalah seluruh informasi yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan meliputi strategi usaha, rahasia dagang, ide-ide, pengetahuan, gambar rancangan (blue print), rumusrumus, design, spesifikasi produk, konsep pengembangan, struktur organisasi, program dan prosedur kerja, hak kekayaan intelektual (perangkat lunak), serta data perusahaan dalam arti seluas-luasnya, termasuk tetapi tidak terbatas, dalam bentuk lisan, tertulis, grafik maupun materi lainnya. 5.2 Perusahaan berhak meminta Karyawan untuk segera mengembalikan materi informasi rahasia dan memusnahkan segala salinan yang disimpan oleh Karyawan yang bersangkutan. 5.3 Ketentuan larangan ini tetap terus berlaku untuk batas waktu yang tidak ditentukan meskipun Karyawan yang bersangkutan sudah tidak bekerja di Setiap Karyawan SBH wajib setahun sekali (atau lebih sering sebagaimana dianggap perlu oleh Direksi Perusahaan) mengisi dan menandatangani Surat Pernyataan Keterbukaan seperti terlampir pada Pedoman Etika Karyawan ini ( Appendix A dan Appendix B dan Surat Pernyataan ) atau sebagaimana diubah dari waktu ke waktu. DITETAPKAN DI : JAKARTA PADA TANGGAL : 13 APRIL 2010 DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT. SENTRA BARUNA HIJAU, (EDY SUHARDAYA, Akt.) (BAMBANG UTOMO) (Ir. BAMBANG EDIYANTO) Direktur Direktur Utama Komisaris