APPENDIX A Kelompok Usaha Perkapalan PT. SENTRA BARUNA HIJAU ( SBH ) PEDOMAN ETIKA KARYAWAN ( CODE OF CONDUCT ) Disampaikan kepada : 1. PT. BARUNA RAYA LOGISTICS 2. PT. KARANA LINE 3. PT. WASESA LINE 4. PT. BARUNA BOSARA TRANS INTERNATIONAL 5. PT. KARYA ABDI LUHUR 6. PT. MARINA BARUNA HIJAU 7. PT. BERKAH SARANA INTI 8. PT. BUDI INTI REJEKI 9. PT. KARYA BERKAH LESTARI 10. PT. KARYATAMA INTI LESTARI 11. PT. BUDI KARYA JATI 12. PT. BUDI HARTA LESTARI 13. PT. BUDI BAKTI REJEKI 14. PT. SENTRA BARUNA HIJAU JAKARTA - MEI 2010
PENDAHULUAN. Kelompok Usaha Perkapalan PT. SENTRA BARUNA HIJAU ( SBH ) PEDOMAN ETIKA KARYAWAN Kelompok Usaha Perkapalan PT. Sentra Baruna Hijau (selanjutnya disebut SBH ) adalah suatu kelompok gabungan perusahaan-perusahaan yang bergerak atau mempunyai core bussines di bidang perkapalan, antara lain bidang Jasa Pelayanan Pelayaran Lepas Pantai, Angkutan Laut, Bongkar Muat, dimana PT. Sentra Baruna Hijau merupakan holding company dengan anak perusahaannya yang terdiri atas : PT. Baruna Raya Logistics, PT. Karana Line, PT. Wasesa Line, PT. Baruna Adiprasetia, PT. Marina Baruna Hijau, PT. Baruna Bosara Trans International, PT. Karya Abdi Luhur, PT. Karyatama Inti Lestari, PT. Budi Karya Jati, PT. Budi Bakti Rejeki, PT. Berkah Sarana Inti, PT. Budi Inti Rejeki, PT. Budi Harta Lestari, dan PT. Karya Berkah Lestari (selanjutnya anak perusahaan dalam Kelompok Usaha Perkapalan PT. Sentra Baruna Hijau tersebut disebut Perusahaan ). TUJUAN. Pedoman Etika Karyawan ini merupakan peraturan yang ditetapkan oleh PT. Sentra Baruna Hijau yang berlaku untuk seluruh Karyawan yang bekerja di Perusahaanperusahaan SBH dan wajib diterapkan oleh seluruh Karyawan SBH dengan tujuan untuk: A. Melembagakan nilai-nilai perusahaan yang mengacu pada nilai nilai utama dari Perusahaan, yaitu : Menjunjung tinggi komitmen dan integritas pribadi serta senantiasa menjaga akuntabilitas dan, transparasi serta meningkatkan kemampuan profesionalisme kerja. B. Senantiasa patuh terhadap segala ketentuan Peraturan Perusahaan di dalam SBH dan ketentuan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. KEBIJAKAN PERUSAHAAN. Pedoman Etika Karyawan ini berlaku untuk seluruh Karyawan SBH tanpa terkecuali. Setiap pelanggaran terhadap Pedoman Etika Karyawan ini akan dikenakan sanksi disipliner termasuk dapat menyebabkan pemutusan hubungan kerja oleh 1. Integritas. Setiap Karyawan harus memberikan jasa-jasa profesional dengan penuh integritas, yang menuntut kejujuran dengan mengesampingkan keuntungan dan kenikmatan pribadi. 2. Hadiah dan Pemberian Lainnya. Setiap Karyawan tidak dibenarkan secara langsung maupun tidak langsung melalui keluarga, sanak saudara dan/atau pihak lain sebagai perantara karena jabatan dan pekerjaannya meminta maupun menerima hadiah dan pemberian lainnya untuk kepentingan pribadi, baik dalam bentuk tunai maupun non-tunai, jasa maupun kepentingan pribadi lainnya, yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung, dari penyewa, pemasok, kontraktor, broker atau pihak-pihak lain manapun yang mempunyai hubungan usaha dan/atau kepentingan dengan Dalam hal ini, hadiah dan pemberian lainnya juga termasuk janji untuk memberikan hadiah dan pemberian lainnya di kemudian hari. Halaman 1 dari 4.
Halaman 2 dari 4. Setiap hadiah dan pemberian lainnya dalam bentuk apapun yang diterima oleh setiap Karyawan SBH, baik secara langsung maupun tidak langsung, wajib untuk diserahkan kepada Perusahaan c.q. Departemen Sumber Daya Manusia dan Umum untuk kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh Karyawan Departemen Sumber Daya Manusia dan Umum Perusahaan akan menentukan penggunaan hadiah dan pemberian lainnya tersebut; kebijakan mengenai penggunaannya akan diinformasikan kepada seluruh Karyawan Pengecualian terhadap ketentuan ini adalah untuk hal-hal sebagai berikut : 2.1 2.2 Hadiah berupa kalender, buku agenda dan jamuan makan yang berhubungan dengan pekerjaan/kepentingan, yang nilainya tidak material (di bawah US$20). Barang contoh yang diberikan kepada Perseroan atau Karyawan individu yang tidak memiliki nilai jual atau nilainya tidak material (dibawah US$10). Pada setiap kejadian, Karyawan wajib pada waktunya untuk membuat laporan tertulis keterbukaan informasi atas penerimaan maupun tawaran hadiah dan pemberian lainnya, termasuk yang dikecualikan, kepada Direksi Perseroan, dengan tembusan kepada Departemen Sumber Daya Manusia dan Umum Pengecualian terhadap peraturan ini akan dipertimbangkan dan harus disetujui oleh Direksi Perseroan. 3. Benturan Kepentingan. Setiap Karyawan SBH wajib menghindari situasi di mana kepentingan pribadinya mempunyai benturan kepentingan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya pada Situasi-situasi tersebut dapat meliputi namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut : 3.1 Karyawan memberikan kontrak atau pekerjaannya kepada perusahaan yang dimiliki, dikelola, dikendalikan oleh dan/atau mengandung benturan kepentingan pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang telah memberikan janji yang menguntungkan diri karyawan sebagai imbalannya. 3.2 Karyawan memiliki kepentingan keuangan (selain pada saham perusahaan publik) pada pembeli, pemasok, kontraktor, broker atau pihak-pihak lain manapun yang mempunyai hubungan usaha dan/atau kepentingan dengan 3.3 Karyawan mengoperasikan, mengendalikan dan/atau memiliki usaha lain yang berhubungan dengan 3.4 Menggunakan asset Perusahaan (di luar tunjangan dan sarana resmi karyawan yang bersangkutan) untuk kepentingan pribadi, keluarga ataupun teman/relasi/pihak lain yang memberikan keuntungan pribadi Karyawan. 3.5 Karyawan melakukan usaha tertentu untuk kepentingan pribadinya daripada melakukan hal yang sama untuk kepentingan Untuk setiap kejadian yang melibatkan Karyawan dalam situasi atau kondisi seperti tersebut di atas, wajib melaporkan ke Departemen Sumber Daya Manusia dan Umum Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
4. Sumber Daya Manusia ( Karyawan SBH). Halaman 3 dari 4. 4.1 Kebijakan SBH adalah untuk selalu memperlakukan seluruh Karyawan secara adil, tanpa memihak dan menjunjung tinggi harkat dan hak Karyawan tanpa membedakan latar belakang Karyawan. 4.2 SBH mengharapkan kepada seluruh Karyawan untuk dapat menciptakan suasana kerja yang positif serta berusaha mengurangi dan meniadakan suasana kerja negatif yang disebabkan oleh komentar-komentar yang tidak bersifat membangun, tendensius / menghasut dan pesimistis. 4.3 SBH tidak menganjurkan untuk mempekerjakan Karyawan yang mempunyai hubungan keluarga secara langsung maupun tidak langsung seperti suami atau isteri, anak kandung, anak angkat, anak tiri, orangtua,, mertua, saudara kandung, saudara tiri, paman, keponakan dan kakak ipar atau adik ipar dari Karyawan yang sudah ada. Penyimpangan terhadap kebijakan ini, terutama yang telah ada/terjadi sebelum adanya Pedoman Etika Karyawan ini, harus dilaporkan sepenuhnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi 4.4 4.5 Perseroan melarang seluruh Karyawan SBH untuk melakukan pekerjaan rangkap di perusahaan lain tanpa seijin Direksi Etika atau perilaku yang dianggap tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai kebijakan yang diatur dalam Peraturan Perusahaan di dalam SBH serta dapat mengakibatkan pemutusan hubungan kerja tanpa adanya kewajiban penggantian hak dan ganti rugi serta kompensasi dalam bentuk apapun dari Perusahaan terhadap Karyawan, apabila terbukti melakukan : a. Penipuan, pencurian dan penggelapan barang / uang milik pengusaha atau milik teman sekerja atau milik teman pengusaha; b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan atau kepentingan Negara; c. Mabok, minum-minuman keras yang memabukkan, madat, memakai obat bius atau menyalahgunakan obat-obatan terlarang atau obat-obatan perangsang lainnya yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan di tempat kerja dan ditempat-tempat yang ditetapkan perusahaan dan Negara; d. Melakukan perbuatan asusila atau melakukan perjudian di tempat kerja; e. Menyerang, mengintimidasi atau menipu pengusaha atau teman sekerja dan memperdagangkan barang terlarang baik di dalam lingkungan perusahaan maupun di luar lingkungan perusahaan; f. Menganiaya, mengancam secara fisik atau mental, menghina secara kasar pengusaha atau keluarga pengusaha atau teman sekerja; g. Membujuk pengusaha atau teman sekerja untuk melakukan sesuatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. Dengan ceroboh atau sengaja merusak, merugikan atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik pengusaha; i. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan diri atau teman sekerjanya dalam keadaan bahaya; j. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan atau mencemarkan nama baik pengusaha dan atau keluarga pengusaha yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara; k. Dengan sengaja membiarkan orang lain atau teman sekerja terkena kecelakaan dari pekerjaannya; l. Berkelahi dengan sesama karyawan di lingkungan perusahaan atau area pekerjaan kecuali karena membela diri; m. Karena jabatannya meminta/menerima hadiah dan atau komisi dari pihak lain dalam bentuk apapun sebagai imbalan jasa bagi dirinya;
Halaman 4 dari 4. n. Ceroboh, tidak hati-hati dan kurang perhitungan yang mana dapat mengakibat kerugian perusahaan yang cukup besar, baik secara moril maupun secara materil; o. Melakukan kesalahan yang bobotnya sama setelah mendapat peringatan terakhir yang masih berlaku; p. Dalam waktu 5 (lima) hari berturut-turut tidak masuk kerja tanpa adanya alasan yang sah; q. Secara Bersama-sama melanggar dan atau merugikan kepentingan Perusahaan r. Melanggar hal-hal yang diatur dalam Peraturan Perusahaan didalam SBH. 5. Kerahasiaan Informasi. Karyawan dilarang untuk memberitahukan, membocorkan atau membuka informasi rahasia Perusahaan, sebagaimana ditetapkan di bawah ini : 5.1 Informasi Rahasia Perusahaan adalah seluruh informasi yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan meliputi strategi usaha, rahasia dagang, ide-ide, pengetahuan, gambar rancangan (blue print), rumusrumus, design, spesifikasi produk, konsep pengembangan, struktur organisasi, program dan prosedur kerja, hak kekayaan intelektual (perangkat lunak), serta data perusahaan dalam arti seluas-luasnya, termasuk tetapi tidak terbatas, dalam bentuk lisan, tertulis, grafik maupun materi lainnya. 5.2 Perusahaan berhak meminta Karyawan untuk segera mengembalikan materi informasi rahasia dan memusnahkan segala salinan yang disimpan oleh Karyawan yang bersangkutan. 5.3 Ketentuan larangan ini tetap terus berlaku untuk batas waktu yang tidak ditentukan meskipun Karyawan yang bersangkutan sudah tidak bekerja di Setiap Karyawan SBH wajib setahun sekali (atau lebih sering sebagaimana dianggap perlu oleh Direksi Perusahaan) mengisi dan menandatangani Surat Pernyataan Keterbukaan seperti terlampir pada Pedoman Etika Karyawan ini ( Appendix A dan Appendix B dan Surat Pernyataan ) atau sebagaimana diubah dari waktu ke waktu. DITETAPKAN DI : JAKARTA PADA TANGGAL : 13 APRIL 2010 DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT. SENTRA BARUNA HIJAU, (EDY SUHARDAYA, Akt.) (BAMBANG UTOMO) (Ir. BAMBANG EDIYANTO) Direktur Direktur Utama Komisaris