Kebutuhan dan Tantangan tenaga Kesehatan Masyarakat di Sektor Industri. Konas IAKMI ke-13 Makassar, 3-5 November Topik

dokumen-dokumen yang mirip
Deskripsi Umum, Learning Outcomes, dan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri

KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI: ANTISIPASI CA. Dr. Supriyadi, M.Sc., C.M.A., C.A., Ak. Dosen Tetap - Jurusan Akuntansi FEB UGM Ketua IAI KAPd

KURIKULUM SHINTA DORIZA & AENG MUHIDIN

KESEHATAN KERJA. Keselamatan & Kesehatan Kerja

Memenuhi Persyaratan Universitas (lulusan S-1, mendaftar secara online dan lulus ujian saringan)

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk

BUKU KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno

KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES HELVETIA MEDAN KURIKULUM MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN

PANDUAN PELAKSANAAN PENYESUAIAN KURIKULUM 2016 BERBASIS KKNI PRODI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT BAGI MAHASISWA INTAKE D-III

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

Pembangunan nasional diarahkan menuju terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur dan mandiri dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri.

Pentingnya EXPECTED LEARNING OUTCOME DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM MENGACU KKNI

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

PANDUAN PELAKSANAAN PENYESUAIAN KURIKULUM 2016 BERBASIS KKNI PRODI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT BAGI MAHASISWA INTAKE D-III

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA)

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Penetapan Bahan Kajian dan Mata Kuliah dari Capaian Pembelajaran (CP) Disusun dari Beberapa Sumber.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. pasar lokal, nasional, regional maupun internasional, dilakukan oleh setiap

LAMPIRAN KURIKULUM STANDAR PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan manajemen.

KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI

PENGEMBANGAN KURIKULUM PRODI S1 AKUNTANSI

KEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI AHLI K3 KONSTRUKSI

KEPUTUSAN ASOSIASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI PSIKOLOGI INDONESIA (AP2TPI) NOMOR: 01/Kep/AP2TPI/2015 TENTANG

Anggaran Sektor Kesehatan, Social Determinants of Health, Laksono Trisnantoro Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM

A. IDENTITAS PROGRAM STUDI

Rita Damayanti Ketua PPPKMI periode Disajikan acara Peningkatan Kapasitas Tenaga Promosi Kesehatan dalam Menghadapi Era Jaminan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

PENYUSUNAN KURIKULUM RUMPUN TEKNIK ELEKTRO. Ir. Arief Syaichu Rohman, MEngSc, PhD Komisi Akademik FORTEI Gorontalo, 20 Oktober 2017

Mata Kuliah Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya sebuah kecelakaan. Istilah risiko (risk) memiliki banyak definisi,

kurikulum berdasarkan pedoman penyusunan kurikulum berbasis kompetensi Ditjen Dikti tahun 2008.

BAB II DESKRIPSI PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri dengan segala elemen pendukungnya selalu berkembang secara

TUJUAN PROGRAM Setelah menyelesaikan program ini, peserta diharapkan mampu :

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif terhadap penyerapan

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO

Pengembangan Kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DI PPNS-ITS (BERDASARKAN PERMENAKER

HIGHLIGHT KURIKULUM 2016 PROGRAM MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI

PENJABARAN KKNIJENJANG KUALIFIKASI V KE DALAMLEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN KOMUNIKASI MINAT PUBLIC RELATIONS

BAB 1 PENDAHULUAN. (Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014) Gambar 1.1 Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran di Indonesia.

Usulan Kurikulum Inti Program Studi Teknik Industri Berbasis KKNI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKEMA GRAND DESIGN LAM-PTKes

BAB I PENDAHULUAN. dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian Hubungan

Hasil Diskusi Peluang dan Tantangan Daerah Menyongsong Kebijakan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional. 7-8 Desember 2012 Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Labour Organizatiom (ILO) 2013, 1 pekerja. pekerja kehilangan nyawa (Depkes, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat di segala bidang kehidupan seperti sektor industri, jasa, properti,

Kepemimpinan dan perubahan budaya organisasi menuju budaya keselamatan pasien

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dalam industri (Heinrich, 1980). Pekerjaan konstruksi merupakan

KONTRAK PERKULIAHAN 3. STANDAR KOMPETENSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan kondisi yang menunjukkan Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari

BAB I PENDAHULUAN. Diharapkan) dengan rentang 3,2 16,6 %. Negara Indonesia data tentang KTD

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KOMPETENSI SARJANA BIOLOGI

Kesepakatan: Kurikulum Dasar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia RAKER AIPTKMI IX

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Faktor-faktor yang..., Dedi Laksono, FKM UI, 2009

PEMBELAJARAN IV PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

SILABUS ETIKA PROFESI

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Lingkup Pembahasan

UPAYA KESEHATAN KERJA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA

PERTEMUAN #1 PENGANTAR K3I (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI) TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

SOSIALISASI BIDANG PEMINATAN KURIKULUM 2014

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a.

BAB I PENDAHULUAN. (safety) di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien (patient safety),

DIRECTORATE OF COMPETENCY STANDARD AND TRAINING DEVELOPMENT

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami

MUTU PEKERJAAN dan KESELAMATAN KERJA Oleh : Parfi Khadiyanto Anggota Dewan Pengurus Bidang I (Prolima)LPJKD Prov. Jateng

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labour Organization (ILO), bahwa di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Data Kecelakaan Kerja Tahun Cacat Total

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi

Visi, Misi, Kebijakan, Strategi dan Program Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional

LEARNING OUTCOME PRODI S1 MANAJEMEN FEB UNPAD

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, lebih

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Aktuaria

C. MISI PROGRAM STUDI

dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis

PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO

Transkripsi:

Kebutuhan dan Tantangan tenaga Kesehatan Masyarakat di Sektor Industri Konas IAKMI ke-13 Makassar, 3-5 November 2016 Topik 1. Seperti apakah gambaran masalah kesehatan di sektor industri? 2. Diperlukankah tenaga Kesmas di sektor industri? 3. Bagaimanakah kompetensi tenaga kesmas sektor industri? 1

Masalah Kesehatan Bersifat Multidimensi Transisi Epidemiologi Penyakit Degeneratif meningkat, Penyakit Menular Perhatian Khusus (Mal, TB Paru & HIV / AIDS) Transisi dari Agraris ke Industri (kalau tidak diikuti pengetahuan) penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan meningkat. November 2013 Transisi Demografi (penduduk usia kerja meningkat) Populasi usia produktif 121,19 juta jiwa (60% dari penduduk) Angkatan kerja: 114,02 juta jiwa (94,08 %) (BPS RI, 2013) November 2013 2

Global trends Meningkatnya jumlah kematian pekerja akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Congress on Safety and Health at Work, ILO 2011) 3

Latar Belakang (2) Sumber : ILO Introductory Report: Global Trends and Challenges on Occupational Safety and Health Lebih dari 900 ribu kematian diakibatkan oleh pajanan bahan kimia berbahaya (ILO,2011) November 2013 4

Kondisi di Indonesia Sumber: PT Jamsostek November 2013 The Percentage of Work-Accidents Based on each Sector 2001-2010 Others 20% Construction 32% Forestry 4% Mining 3% Transportation 9% Manufacturing 32% Sumber: PT Jamsostek 5

Febriana et al, 2013 Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja: Bertentangan dengan hak bekerja secara selamat dan sehat Produksi dan jasa industri/perusahaan terganggu, Kerugian Ekonomi Citra perusahaan menurun, bisa bangkrut Bagaimana mengatasinya??? 6

Pemecahan Masalah K3 Regulasi SDM (kuantitas dan kualitas) Institusi pendidikan Organisasi profesi Pemerintah mengeluarkan regulasi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja UU no 1 tahun 1970: Keselamatan Kerja PP no 11 tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja pada pemurnian dan pengolahan migas UU no 36 tahun 2009: Kesehatan bab 12 pasal 164-166 tentang Kesehatan Kerja UU no 13 tahun 2003: Ketenagakerjaan kewajiban perusahaan menerapkan K3 PP no 50 tahun 2012: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PermenPAN no 13 tahun 2013: Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja Kementrian ESDM Kemenaker Kemenkes Kemenhub 7

Kuantitas dan kualitas tenaga K3? Kebutuhan tenaga K3 Perbagai Kementerian: Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, Perindustrian, ESDM, Perhubungan; Industri; RS, setiap tahunnya diperkirakan membutuhkan tenaga K3 (operator, petugas K3/paramedis, teknisi, auditor SMK3). Data sampai dengan akhir Juni 2008, jumlah perusahaan wajib P2K3 sebanyak 24.560 perusahaan (Direktur Pengawasan Norma K3). Data BPJS (2014): 200.000 perusahaan dengan Tenaga Kerja terdaftar lebih dari 12 juta diperkirakan baru 30%. Saat ini berbagai institusi, departemen, maupun industri membutuhkan sekitar 10.000 Sarjana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)? 8

Manajer K3 Officer K3 Supervisor K3 Staf K3 Jenis posisi yang dicari 9

Kualitas tenaga K3 Sharing pengalaman Prodi S1 Kesmas Peminatan K3 Prodi S1 K3 Peminatan K3 FKM UI Tahun 2004: kurikulum S1 Kesmas, muatan MK Peminatan K3 mencapai 60% Tahun 2010: muatan MK Peminatan K3 pada kurikulum S1 Kesmas mencapai 20% Terjadi downgrade kompetensi lulusan, tidak sesuai dengan tuntutan kompetensi di tempat kerja Lapangan kerja menaruh harapan agar lulusan sarjana kesmas yang generalis lebih mengarah kepada kemampuan/kompetensi spesifik, khususnya terhadap K3 10

Selama ini pemenuhan kebutuhan akan tenaga K3 berasal dari: DIII K3 atau yang lain Sarjana Kesmas atau sarjana lain, Magister K3. Namun, kebutuhan untuk mid level Manager bidang K3, setara dengan tingkat sarjana, semakin tinggi. Posisi sebagai HSE Officer, kemampuan berfikir analitis dan manajerial untuk pemecahan masalah K3 di lapangan Di lapangan, pencapaian kompetensi K3 lebih mengandalkan pada pendekatan pelatihan dibandingkan pendidikan Pelatihan Ahli K3 Umum, 2 minggu 11

Dibuka Prodi S1 K3 tahun 2015 Profil lulusan Sarjana Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mampu mengelola/menatalaksana risiko K3 melalui penerapan keilmuan K3 bekerja sama dengan pemangku kepentingan secara etis dan profesional Kompetensi Prodi S1 KKK Mampu menganalisis konsep keilmuan K3 dalam rangka penyelesaian masalah K3 Mampu mengaplikasikan metode pengelolaan risiko sesuai dengan situasi yang dihadapi Mampu memutuskan dengan tepat berdasarkan analisis informasi dan data K3, serta mampu memberikan alternative solusi untuk menyelesaikan masalah K3 sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya Mampu menjaga integritas individu dan bertanggungjawab secara professional pada pekerjanya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi 12

Level 6 KKNI Kompetensi S.KKK Padanan KKNI Level 6 1. Mampu mengaplikasikan bidang Mampu mengaplikasikan metode keahliannya dengan memanfaatkan pengelolaan risiko sesuai dengan IPTEKS pada bidangnya dalam situasi yang dihadapi penyelesaian masalah dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi 2. Menguasai konsep teoritis bidang Mampu menganalisis konsep pengetahuan tertentu secara umum keilmuan K3 dalam rangka dan konsep teoritis bagian khusus penyelesaian masalah K3 dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Tagihan (Bukti Capaian) a. Lembar Tugas Mandiri (LTM) b. Tugas Kuliah c. Tugas Kuliah dan Bahan Presentasi d. Tugas Kelompok : Paper dan Bahan Presentasi a. Tugas Kelompok : Paper dan Bahan Presentasi 2. Mampu mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan analisis informasi dan data, serta mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi. Mampu memutuskan dengan tepat berdasarkan analisis informasi dan data K3, serta mampu memberikan alternative solusi untuk menyelesaikan masalah K3 sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya 2. Bertanggung jawab pada Mampu menjaga integritas individu pekerjaannya sendiri dan dapat diberi dan bertanggungjawab secara tanggung jawab atas pencapaian professional pada pekerjanya dalam hasil kerja organisasi. rangka pencapaian tujuan organisasi a. Tugas Kelompok : Paper dan Bahan Presentasi b. Tugas Kelompok : Paper dan Bahan Presentasi - Lembar Tugas Mandiri - Tugas Kelompok : Bahan Presentasi Kurikulum S1 K3 Mata Kuliah S1 KKK S1 Kesmas SKS % SKS % Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU) 18 12% 18 12% Mata Kuliah Wajib Rumpun (MKWR) 16 11% 16 11% Mata Kuliah Wajib Fakultas (MKWF) 14 10% 14 10% Mata Kuliah Wajib Program Studi (MKWPS) 86 59% 68 47% Mata Kuliah Pilihan (MKP) 10 8% 28 20% 13

Profil Alumnus S1 Kesmas (SKM) Peminatan K3 saat ini Distribusi Bidang Pekerjaan Alumni S1 Kesmas Peminatan K3 (2000 2013) oil&gas 1% 1% 1% 2% 1% 1% 1% 1% 12% 2% 3% 2%1% 37% 5% 18% 13% manufacture Minning konstruksi auditor asuransi consultan RS/Yankes/klinik kontraktor pelayaran PNS BUMN farmasi interior transportasi perbankan logistik 14

Rujukan Bachelor in OHS Bachelor of Occupational Health and Safety Science (BOccHlth&SafeSc), The University of Queensland, Australia Bachelor of Occupational Health and Safety, CQ University, Australia Bachelor of Science Program in Occupational Health and Safety, Mahidol University, Thailand Bachelor of OHS, University of New Castle, Australia Referensi HaSPA (Health and Safety Professionals Alliance) (2012). The Core Body of Knowledge for Generalist OHS Professionals. Tullamarine, VIC. Safety Institute of Australia. KKNI RI Buku Himpunan Peraturan Perundangan K3. 2013 15

Terima kasih Doni Hikmat Ramdhan, PhD doni@ui.ac.id 085697968639 16