BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan CV. Biensi Fesyenindo Visi dan Misi Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan CV. Biensi Fesyenindo

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Screamous

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. berbadan hukum menjadi CV. Bi-ensi Fesyenindo tahun Pada

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam industri yang sama, dengan meningkatnya tingkat persaingan maka

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Greenlight Clothing. : Jalan Soekarno Hatta no.723, Bandung Telepon :

BAB I PENDAHULUAN. Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat mengakibatkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dituntut untuk menjaga penampilannya melainkan kaum pria telah mulai

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional / global. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar kosmetik saat ini tidak hanya didominasi oleh kaum wanita, kaum

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar 4,5

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa tertentu (Balawera, 2013). Pengambilan keputusan. banyaknya produk yang beredar mengakibatkan perlunya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan manusia akan suatu produk semakin

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Niat beli merupakan sikap konsumen terhadap suatu produk jika kriteria produk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan pasar di industri fashion yang semakin ketat secara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. karena UMKM dapat menyerap banyak tenaga kerja, meningkatkan Gross Domestic Product

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga penampilan merupakan hal yang sangat penting bagi wanita hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (Bastian, 2001).Tingkatan kinerja organisasi dapat dilihat dari sejauh mana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terletak pada seberapa jauh perusahaan tersebut memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. buka-tutup, mati-hidup dan terus bergulir tanpa henti dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan teknologi yang semakin canggih dan arus informasi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut

PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

I. PENDAHULUAN. mancanegera terus meningkat setiap tahunnya, bahkan di tahun 2014 kunjungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Fashion di Indonesia Tahun Kenaikan (%) Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin beragamnya jenis produk dengan masing-masing merek membuat

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Jaket parka merupakan salah satu tren fashion yang sedang berkembang akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, yang diikuti dengan semakin berkembangnya gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu produk merupakan salah satu strategi di dunia pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan sumber kehidupan dari sebuah. perusahaan. Karena kegiatan pemasaran dilaksanakan dengan efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut memproduksi kebutuhan pembersih badan sehari-hari seperti sabun,

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Semakin tinggi kesadaran manusia akan masalah informasi

BAB I PENDAHULUAN. daya cipta individu (Kompasiana, 2014). Di dalam industri kreatif, sumber. sebuah inovasi, ide dan kekreatifan yang dimilikinya.

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi di televisi ataupun radio melainkan internet. Detik.com, vivanews.com,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang model

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri

BAB I PENDAHULUAN. penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend center di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September

BAB I PENDAHULUAN. atas yang terkenal dan sudah tak terhitung jumlahnya. Dalam urusan fashion,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan CV. Biensi Fesyenindo Biensi Fesyenindo berdiri sejak 14 Agustus 1997 dan mulai berbadan hukum menjadi CV. Biensi Fesyenindo sejak tahun 1982. Awalnya, perusahaan lebih berorientasi pada bisnis manufaktur pakaian dan hanya memiliki beberapa toko ritel pakaian. Pada tahun 2002, perusahaan membuat dan menetapkan visi dan misi perusahaan sebagai landasan kerja untuk mencapai cita-cita dan harapannya di masa yang akan datang. Pada tahun 2002 akhir perusahaan merubah dan menentukan strategi baru dengan menciptakan dan membangun merek sendiri, yaitu merek 3Second. Strategi baru dibuat untuk memenuhi dan menyelaraskan strategi perusahaan dengan visi dan misi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pada tahun 2004 perusahaan menambah merek pakaiannya yaitu dengan merek Greenlight. Saat itu dan di masa yang akan datang perusahaan bertekad untuk mengembangkan dua merek ini menjadi merek besar yang mampu melayani pasar Indonesia dan dunia. Greenlight di tahun 2013 melakukan strategi baru untuk meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan brand ambassador atau celebrity endorser hingga saat ini. 1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi dan misi perusahaan merupakan dasar budaya bagi CV. Biensi Fesyenindo sebagai tolok ukur untuk kemajuan perusahaan. Adapun visi dan misi dari CV. Biensi Fesyenindo adalah sebagai berikut: a. Visi CV. Biensi Fesyenindo Menjadi perusahaan penyedia fashion yang terdepan dalam kepuasan pelanggan untuk melayani pasar Indonesia dan dunia.

b. Misi CV. Biensi Fesyenindo Memproduksi, memasok dan menjual langsung produk fashion kepada pasar sasaran untuk kepuasan pelanggan, pemilik, karyawan, dengan memperhatikan lingkungan dan peraturan pemerintah. 1.1.3 Produk Greenlight Greenlight merupakan salah satu merek yang diciptakan oleh CV. Biensi Fesyenindo pada tahun 2004 setelah adanya merek 3Second. Anak muda merupakan pangsa pasar yang dominan bagi CV. Biensi Fesyenindo Produk-produk CV. Biensi Fesyenindo, dengan corak stylish dan never to end, pakaian pada merek ini memiliki desain yang dapat dipakai oleh semua umur. Ciri khas desain kaos Greenlight yaitu trendy dan stylish sehingga membuat orang yang memakainya nyaman dan percaya diri. Berikut adalah jenis-jenis produk dari Greenlight: TABEL 1.1 Jenis-Jenis Produk Greenlight NO Male Female 1 Kaos Lengan Panjang: Collar stripe Tee Basic print 2 Kaos Lengan Pendek: Grit print basic Hope print basic 3 Sweater: Diamond sweater Kaos Lengan Panjang: Alea tshirt Basic print tshirt Kaos Lengan Pendek: Basic print tshirt Sleeveless stripe Sweater: Bold knitshirt Hoodie sweater 4 Jaket: Line 98 jacket Jaket: Ethnic outwear (Bersambung)

(Sambungan) NO Male Female Casual outwear 5 Kemeja Panjang: Britania long shirt Arial check shirt Ethnic denim jacket Rok: Stripe longskirt Liana skirt 6 Kemeja Pendek: Barstow short shirt Marks short shirt 7 Celana: Scratch wash denim Scratch denim Sumber: Data Internal Outlet Greenlight Buah Batu Bandung, 2016 1.1.4 Struktur Organisasi CV. Biensi Fesyenindo Berikut adalah struktur organisasi CV. Biensi Fesyenindo: DIREKTUR PPIC SDM & UMUM KEUANGAN MD & PROMOSI OPERASIONAL TI AKSESORIS & RAJUT PERENCANAAN PRODUK & DESAIN GAMBAR 1.1 FOLLOW-UP Struktur Organisasi CV. Biensi Fesyenindo Sumber: CV. Biensi Fesyenindo, 2016 FINISHING PRODUK

1.2 Latar Belakang Manusia memiliki tiga kebutuhan pokok, yaitu sandang, pangan dan papan. Salah satu diantaranya yang tidak bisa lepas darinya ialah pakaian. Manusia membutuhkan pakaian karena pakaian memiliki berbagai manfaat bagi para pemakainya. Pakaian yang digunakan oleh seseorang haruslah sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada agar tidak menimbulkan masalah, baik pada diri sendiri maupun pada orang lain yang berada di lingkungan sekitar. Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai saat ini dan berdampak pada banyak hal khususnya bagi dunia fashion. Perkembangan fashion tersebut, mengakibatkan setiap manusia terutama kaum hawa selalu berusaha untuk tidak ketinggalan untuk mengikuti trend yang ada. Berkembangnya fashion di negara Indonesia, memang tidak dapat dihindari lagi. Fashion telah menjadi salah satu bagian yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dari model terkenal, artis ibukota hingga pejabat serta golongan menengah ke bawahpun masih menjadikan fashion sebagai salah satu hal penting dalam kehidupannya. Mulai dari produk fashion yang memiliki brand besar dengan harga fantastis, produk brand Cina atau produk lokal yang murah, hingga produk barang bekas import pun mampu menjadi peluang besar di bisnis fashion Indonesia. Perkembangan dunia fashion di Indonesia, mendorong para entrepreneur untuk membuka usaha di bidang fashion yang akan berdampak pada semakin meningkatnya persaingan antar industri garmen di Indonesia. Peluang pasar ekspor sangat terbuka bagi industri garmen yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, desain yang up to date dan kemampuan pasok (lead time) yang cepat, sehingga produk industri garmen Indonesia terus mengalami peningkatan kualitas, yang pada akhirnya Indonesia bukan lagi sebagai produsen produk industri garmen low end product tetapi lebih ke high end product. Hal ini dapat dilihat pada kontribusi industri kreatif di perekonomian Indonesia.

TABEL 1.2 Tabel PDB Indonesia Tahun 2010-2013 Sumber: indonesiakreatif.net, 2016 Pada Tabel 1.2 di atas, Biro Pusat Statistik (BPS) melansir, Indonesia pada tahun 2013 lalu telah menghasilkan PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 9.109.129,4 miliar rupiah. Angka merupakan peningkatan atas PDB pada tahun 2012 sebesar 8.241.864,3 miliar rupiah. sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar 641.815,4 miliar dari total 9.109.129,4 miliar rupiah di atas. Kontribusi ini menempatkan sektor ekonomi kreatif di peringkat ketujuh dari 10 sektor ekonomi dengan persentase mencapai 7,05%. Sektor ekonomi kreatif sendiri mengalami peningkatan 10,9% dimana pada tahun 2012 silam, kontribusi yang diberikan sebesar 578.760,6 miliar rupiah. GAMBAR 1.2 Kontribusi Industri Kreatif Terhadap PDB Indonesia 2013 Sumber: indonesiakreatif.net, 2016

Pada Gambar 1.2, di atas BPS juga menjelaskan lebih lanjut tentang Sektor ekonomi kreatif yang terdiri atas 15 sub-sektor sehingga dapat diperoleh perolehan kontribusi NTB (Nilai Tambah Bruto) dari kelimabelasnya. Subsektor kuliner meraih peringkat pertama dari 15 subsektor dengan capaian kontribusi mencapai 208.632,75 miliar atau 33%. Di bawah subsektor kuliner, terdapat subsektor mode (fesyen) yang memberikan pengaruh NTB sebesar 181.570,3 miliar atau 27%. Kedua subsektor ini jauh meninggalkan 13 subsektor lainnya dimana kondisi serupa juga terjadi pada rentang 2010 sampai dengan 2013. Bandung merupakan salah satu kota yang menjadi pusat fashion di Indonesia. Salah satu industri lokal brand yang menjamur dan berkembang ialah Greenlight. Banyaknya pesaing baru di bidang clothing company menjadi tantangan tersendiri bagi Greenlight khususnya salah satu cabang di Bandung yang berada di Jl. Buah Batu No 108. Adapun pesaing dari Greenlight di area Buah Batu Bandung diantaranya adalah Black Jack dan Black ID. Mengingat persaingan di dunia fashion semakin marak, maka Greenlight di tahun 2013 melakukan strategi baru untuk meningkatkan penjualan. Dalam peningkatan penjualan kita perlu mengetahui faktor-faktor utama penentu keputusan pembelian konsumen. Menurut Sangadji (2013:26) ada tiga faktor-faktor utama yang mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan, adalah faktor psikologi, faktor situasional dan faktor sosial (undang-undang atau peraturan, keluarga, kelompok referensi, kelas sosial dan budaya). Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, Greenlight di tahun 2013 melakukan strategi baru yaitu dengan mengacu pada kelompok referensi yang diaplikasikan dengan brand ambassador untuk mempromosikan produknya. Menurut Black Well dan Miniard, dalam Ardiyanto (2013:32) endorser yaitu orang atau karakter yang muncul dalam iklan untuk mengkomunikasikan produk perusahaan baik itu selebritis, tokoh masyarakat, public figure atau bahkan orang biasa yang dapat mempengaruhi pikiran konsumen sebagai preferensi

dalam melakukan keputusan pembelian. Bisa dilihat dengan konsumen sering menganggap bahwa artis yang digunakan sebagai bintang iklan merupakan apresiasi yang telah mereka capai, atau idola yang merupakan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Sebagai contoh Ariel Noah, apapun yang dipakai pria ini pastilah booming. Sehingga banyak merek yang mengajak artis dalam pemasaran produknya. Strategi brand endorser ini juga telah diterapkan oleh Greenlight yang menggunakan Ariel NOAH sebagai brand endorser. Alasan menggunakan Ariel NOAH karena sesuai dengan kriteria yang diharapkan, salah satu diantaranya adalah berkharisma dan memiliki daya tarik sehingga mampu mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang dipakai oleh Ariel NOAH. Maka dari itu, banyak perusahaan baik jasa maupun barang yang menggunakan strategi brand endorser untuk mempromosikan produknya. Berikut Gambar Ariel NOAH sebagai celebrity endorser dari Greenlight. GAMBAR 1.3 Ariel Noah Celebrity Endorser Greenlight Sumber: 3second-clothing.com, 2016 GAMBAR 1.4 Poster Ariel Noah Pada Outlet Greenlight Buah Batu Sumber:Dokumentasi Pribadi, 2016

CV. Biensi Fesyenindo menggunakan jasa Ariel sebagai endorser untuk salah satu mereknya yaitu Greenlight. Selain memiliki karya yang fenomenal, Ariel juga memiliki sisi lain kehidupan yang sempat menjadi highlight di berbagai media dan menimbulkan kontroversi. Ariel ditangkap pada bulan Juni 2010 lalu. Dalam keterangannya, Ariel bersikeras jika rekamannya itu dicuri seeorang dari rumahnya dan diposting ke internet tanpa sepengetahuan dirinya. (life.viva.co.id). Selepas menjalani dua pertiga daripada hukuman penjara tiga setengah tahun kerana kesalahan mengedar video pronografi, Ariel Peterpan dibebaskan dari penjara 9 pagi, 21 September 2013. Pembebasan bersyarat kepada vokalis kumpulan musik pop Peterpan yang berusia 31 tahun itu, diberikan pihak berkuasa setelah dia menjalani hukuman dengan berkelakuan baik. Antara syarat yang ditetapkan ialah Ariel tidak boleh lagi mengulangi perbuatannya dan diwajibkan melapor diri ke penjara secara rutin sehingga dibebaskan secara mutlak pada 21 September 2013. (sinarharian.com). Kemudian pada tahun 2013 lalu Greenlight mengajak Ariel untuk bergabung dan menjadi Brand Ambassador atau Celebrity Endorser produk Greenlight karena hal tersebut dianggap dapat menciptakan brand yang familiar sehingga mudah diingat oleh konsumen dan dapat menciptakan penjualan produk yang positif dan membuktikan bahwa brand association Greenlight yang dikombinasikan dengan celebrity endorser telah berhasil. Menurut Tjiptono (2011:98), Brand Association adalah segala sesuatu yang terkait dengan memori terhadap sebuah merek. Asosiasi merek memiliki tingkat kekuatan tertentu dan akan semakin kuat seiring dengan bertambahnya pengalaman konsumsi atau eksposur dengan merek spesifik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa celebrity endorser dan brand association berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Menurut Ardiyanto (2013:83) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara celebrity endorser dan brand association yang mampu diciptakan oleh Clear Men Shampoo terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan fenomena dan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian mengenai Pengaruh Celebrity Endorser dan Brand Association Terhadap Keputusan Pembelian Produk Greenlight (Studi Kasus pada Greenlight Buah Batu Bandung). 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang dapat diajukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana penerapan celebrity endorser produk Greenlight berdasarkan persepsi konsumen? b. Bagaimana penerapan brand association produk Greenlight berdasarkan persepsi konsumen? c. Bagaimana keputusan pembelian produk Greenlight berdasarkan persepsi konsumen? d. Bagaimana pengaruh celebrity endorser dan brand association terhadap keputusan pembelian produk Greenlight secara parsial maupun simultan? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui penerapan celebrity endorser produk Greenlight berdasarkan persepsi konsumen. b. Untuk mengetahui penerapan brand association produk Greenlight berdasarkan persepsi konsumen. c. Untuk mengetahui keputusan pembelian produk Greenlight berdasarkan persepsi konsumen. d. Untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser dan brand association terhadap keputusan pembelian produk Greenlight secara parsial maupun simultan.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Akademis a. Bagi penulis Sebagai alat untuk mempraktikkan teori-teori yang telah diperoleh selama menempuh perkuliahan sehingga penulis dapat menambah pengetahuan secara praktis tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan. b. Bagi penelitian lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti tentang celebrity endorser dan brand association dengan objek maupun variabel terikat yang berbeda. 1.5.2 Kegunaan praktis Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang manajemen pemasaran khususnya untuk pengembangan usaha bisnis. 1.6 Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir Untuk mengetahui gambaran secara ringkas mengenai penelitian yang dilakukan, maka penulis menyusun sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal apa yang akan dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai profil objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka mengkaji permasalahan yang akan diteliti secara mendalam dengan menggunakan beberapa literatur sebagai referensi

penelitian. Berisi rangkuman teori kerangka pemikiran. Adapun teori teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen pemasaran, bauran pemasaran, komunikasi pemasaran, iklan, brand, brand endorser, brand association dan keputusan pembelian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian yang akan digunakan, operasionalisasi variabel, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dari hasil penelitian serta rekomendasi bagi perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya.