Modul - 6 DIAGRAM ELEKTRIK INDUSTRI

dokumen-dokumen yang mirip
TI3105 Otomasi Sistem Produksi

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi

TIN-302 Elektronika Industri

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

BAB III LANDASAN TEORI

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

4.3 Sistem Pengendalian Motor

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOMATIC TRANSFER SWITCH DAN AUTOMATIC MAINS FAILURE PADA GENERATOR SET 80 KVA DENGAN DEEP SEA ELECTRONIC 4420

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

BAB III RANCANG BANGUN

APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis

Penentuan rating motor induksi dan karakteristik beban Pemilihan mekanisme pengontrolan

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

BAB I. PRINSIP KERJA SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK Pada bab ini akan membahas prinsip kerja sistem pengendali elektromagnetik yang meliputi :

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN ALAT. Sistem pengendali tension wire ini meliputi tiga perancangan yaitu perancangan

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

Lab. Instalasi Dan Bengkel Listrik Job II Nama : Syahrir Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa. Universitas Negeri Makassar On Line) Tanggal :

PERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan

JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

Crane Hoist (Tampak Atas)

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PENGGUNAAN DAN PENGATURAN MOTOR LISTRIK Penulis: : Radita Arindya, S.T., M.T

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

Kegiatan Belajar 2: Menjelaskan Prinsip Kerja Sistem Kendali Relay Elektromagnetik

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin

L/O/G/O RINCIAN PERALATAN GARDU INDUK

DASAR KONTROL KONVENSIONAL KONTAKTOR

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

Starter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah. (Separate Winding)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

Kursus Kelistrikan Kapal : Berdurasi 5 hari (40 Jam) 45 Menit. Membahas

III. METODE PENELITIAN

DTG1I1. Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB. By Dwi Andi Nurmantris

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

Mekatronika Modul 10 Sensor / Transducer

2. Prinsip dan aplikasi Relay

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR/TOL)

BAB 7. PLC = Programmable Logic Controller

Arti Pole dan Throw pada Relay

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi otomasi gedung perkantoran pada saat ini sudah

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC

BAB III METODE PENELITIAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENGENDALIAN DAN JAMINAN MUTU

UNIT III MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL)

Yudha Bhara P

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN AIR BERSIH BERBASIS PLC LS XBC-DR30E

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

BAB III PERANCANGAN SISTEM


Transkripsi:

Modul - 6 DIAGRAM ELEKTRIK INDUSTRI Diagram Listrik Ladder Diagram Garis Tipis dan Garis Tebal Sirkit Daya dan Sirkit Kontrol Penamaan Komponen (Huruf dan Angka) Penomeran Kabel Garis terputus-putus : Fungsi mekanik Grounded Circuit Diagram Pengkawatan (Wiring Diagrams) Electric chain hoist wiring diagram Conduit layout diagram Diagram Koneksi (Connections Diagrams) Diagram Rangkaian Perencanaan Diagram Garis dan Blok (Single-Line and Block Diagrams) Diagram Garis Diagram Blok Magnetic Motor Control Circuit 1

LADDER DIAGRAM Ladder diagram adalah sebuah representasi skematis dari sirkit elektrik Terdapat 2 buah jalur listrik yang terhubung ke sumber listrik & bermacam sirkit (alat listrik) terhubung diantaranya. Tujuan Ladder diagram adalah untuk menyederhanakan pembacaan suatu sirkit elektrik LADDER DIAGRAM-cont Ladder diagram bukan merupakan representasi fisik. Komponen elektrik dan konduktor disusun berdasarkan fungsinya dalam sirkit & digambarkan secara skematis. 2

LADDER DIAGRAM 1. Garis Tipis dan Garis Tebal 2. Sirkit Daya dan Sirkit Kontrol 3. Penamaan Komponen (Huruf dan Angka) 4. Penomeran Kabel 5. Garis putus-putus : Fungsi mekanik 6. Grounded d Circuitit 1. Garis Tipis & Garis Tebal Dalam suatu digram elektrik, terdapat garis tebal & garis tipis. Garis tebal menunjukkan konduktor yang membawa listrik bertegangan tinggi. Garis tipis menunjukkan sirkit pengendali, ex: saklar (switch), timers & relays. Konduktor yg melewati rangkaian & tidak melakukan kontak ditandai dg persilangan tanpa titik. Konduktor yg melewati rangkaian & melakukan kontak ditandai dg persilangan dg titik tebal. 3

2. Sirkit Daya & Sirkit Kontrol Sirkit elektrik dipisahkan menjadi 2 bagian: sirkit daya (power circuit) dan sirkit pengendali (control circuit). Tujuan pemisahan adalah untuk memungkinkan proses pengendalian mesin tanpa menggunakan peralatan yang berarus tinggi, kecuali kontaktor (penghubung) dan kabel. Peralatan seperti kontaktor, motor dan beban lain yg berarus besar dapat dikendalikan dg menggunakan sistem kendali yg hanya memerlukan tegangan dan arus kecil. Sirkit daya menyediakan daya untuk motor, sedangkan sirkit pengendali menyediakan daya untuk sistem kendali. 3. Penamaan komponen: Huruf dan Angka Untuk memudahkan dalam mengenal dan mengidentifikasi komponen-komponen elektrik yang ada dalam rangkaian, diberikan penomoran / penamaan pada komponen-komponen elektrik. Beban (load) adalah peralatan elektrik dalam jalur (ladder diagram) yg menggunakan energi listrik dari L1 ke L2, ex: control relays, solenoida & pilot lights. Dalam satu anak tangga minimum harus ada satu beban. Jika tidak ada beban sama sekali maka di anak tangga tersebut akan timbul hubungan pendek (short circuit) antara L1 dan L2 4

3. Penamaan komponen: Huruf dan Angka-cont Dalam satu anak tangga hanya terdapat satu beban. Jika diinginkan lebih dari satu beban dalam satu anak tangga, maka beban tersebut harus dihubungkan secara pararel. Hal ini adalah untuk menjamin bahwa semua beban mendapatkan suplai tegangan yang sama. Beban-beban dalam sirkit dioperasikan oleh peralatan pengendali seperti switches, pushbuttons, limit switches, pressure switches, dsb 3. Penamaan komponen: Huruf dan Angka-cont Setiap beban harus dihubungkan salah satu kakinya dengan L2 Peralatan kendali terhubung antara L1 dan beban Semua peralatan kendali STOP atau OFF tambahan harus dihubungkan seri Semua peralatan kendali START atau ON harus dihubungkan secara pararel. 5

4. Penomoron Kabel: Angka Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi letak dari peralatan elektrik dalam Ladder diagram, maka dipergunakan angka untuk penomoran lokasi kabel dan lokasi skema, tiap garis atau anak tangga diberikan angka mulai dari atas ke bawah. 5. Garis terputus-putus putus: Fungsi Mekanik Garis terputus-putus hanya menunjukkan fungsi mekanik, bukan konduktor elektrik. Pada gambar terlihat bahwa garis terputus vertikal pada forward dan reverse pushbotton menandakan bahwa status kondisi Normally Closed dan Normally Open terhubung secara mekanik. Oleh karena itu, penekanan terhadap salah satu tombol akan menghubungkan satu set kontak, dan mematikan lainnya. Sedangkan garis terputus yang menghubungkan kumparan F dan R menandakan bahwa keduanya saling mengunci satu dengan lainnya secara mekanik, oleh karenanya kumparan F dan R tidak dapat melakukan kontak satu dengan lainnya secara simultan karena adanya proses penguncian mekanik antara satu dengan lainnya. 6

6. Grounded Circuit Jika sirkit pengendali mendapatkan daya dari sirkit dasar (grounded circuit), maka sirkit ini harus dihubungkan ke bumi, sehingga arus balik dari ground dari sirkit pengendali tidak menghidupkan motor atau membuat tombol STOP atau kendali menjadi tidak berfungsi. Pada gambar terlihat ketika sirkit bekerja, maka bagian sirkit yang berada di sebelah kiri dari kumparan M merupakan sirkit yang tidak di-grounded, atau disebut juga dengan sisi iiaktif (hot leg). Oleh karena itu, setiap hubungan pendek ke ground pada sisi ini akan memutuskan sikring dari kendali transformator 6. Grounded Circuit - cont Jika sirkit tersebut di-grounded di L1, hubungan singkat ke tanah (ground) di setiap bagian pada sirkit akan mengaktifkan peralatan output. Ini sangat berbahaya dimana hubungan singkat ke tanah tidak akan memutuskan sikring, namun akan mengaktifkan sirkit, menghidupkan motor secara tiba-tiba, dan menekan tombol stop tidak akan mematikan aliran dari kumparan M, dan akibatnya peralatan akan rusak dan kemungkinan akan terjadi kecelakaan. Peralatan output harus dikoneksikan ke tanah pada sisi grounded pada sirkit 7

DIAGRAM PENGKAWATAN (WIRING DIAGRAMS) Wiring gdaga diagram menunjukkan koneksi aktual atua dan lokasi fisik sebenarnya dari semua komponen dalam satu sirkit. Kumparan, sambungan, motor dan sejenisnya diperlihatkan sesuai dengan posisi nyatanya yang akan dijumpai pada saat instalasi. Diagram ini sangat berguna untuk menyambung peralatan-peralatan, dan juga akan melacak kesalahan-kesalahan. Diagram pengkawatan bisa dijumpai pada penutup dari suatu peralatan elektrik, misalnya pada penutup dari penghidup motor magnetik. Untuk sirkit yang kecil, akan lebih menguntungkan untuk menggunakan diagram fisikseperti ini dibandingkan dengan diagram skematis. Akan lebih mudah untuk mengidentifikasi lokasi terminal dan kabel dari diagram fisik. Electric Chain Hoist Wiring Diagram 8

Conduit Layout Diagram (Diagram penampang saluran) Conduit layout diagram menunjukkan tempat mulai dan berhentinya aliran elektrik dan menunjukkan secara jelas jalur yang dilalui oleh masing-masing aliran dari satu titik ke titik lainnya. Bersamaan dengan diagram ini juga disertakan informasi mengenai saluran dan kabel, baik jumlah, ukuran, fungsi, layanan dan jumlah kabel dalam saluran. Connections Diagram (Diagram koneksi) Connections diagram menunjukkan koneksi fisik dan pengkabelan yang termasuk dalam konstruksi peralatan elektrik. Pada gambar terlihat kombinasi rangkaian magnetic line starter dengan kendali transformer. Dari sketsa ini, dapat dilihat bahwa gambar diagram hampir menyerupai bentuk aslinya, terutama pada terminal untuk koneksi keluar. 9

Diagram Rangkaian Perencanaan Diagram rangkaian perencanaan digunakan untuk membantu dalam menginstalasi dan melacak kabel dalam instalasi kabel yang kompleks. Diagram ini jarang menunjukkan detail dari papan panel dan peralatan pengkabelan. Diagram ini biasanya hanya menunjukkan pengkabelan dari papan terminal, papan panel dan peralatan lainnya. Gambar disamping merupakan penyederhanaan dari gambar di atas. Diagram Garis Diagram garis (single-line diagram) merupakan bentuk paling sederhana dibandingkan diagramdiagram sebelumnya, dimana dalam diagram ini hanya diperlihatkan peralatanperalatan yang pentig saja tanpa memperlihatkan fungsifunsi pembantu yang ada. Diagram ini banyak digunakan oleh pembuat peralatan pengendali motor sebagai langkah untuk mempelajari instalasi pengendali motor. Diagram ini juga sering digunakan untuk menunjukkan saklar utama,dan perancangan peralatan saklar. 10

Contoh lain dari Single-Line Diagram Diagram Blok Diagram Blok (Block Diagram) menunjukkan sebagian besar dari bagian satu sistem elektronik ataupun elektrik yang kompleks yang disajikan dalam bentuk blok. Dalam diagram ini komponen individu dankabel tidak diperlihatkan, dimana masing-masing blok mewakili sirkit elektrik yang memiliki fungsi tertentu. 11

Magnetic Motor Control Circuit Rangkaian pengendali motor magnetik ini terbagi menjadi 2 tipe dasar, yaitu tipe 2 kabel dan tipe 3 kabel. Tipe 2 kabel menggunakan perangkat utama tipe maintained-contact untuk menghasilkan Low Voltage Release (LVR). Gambar disamping menunjukkan contoh dari tipe 2 kabel Selama rangkaian ini tertutup, maka daya dapat disalurkan ke dala kumparan dari pengendali. Jika motor berhenti karena ada interupsi daya (berhentinya catu daya), maka peralatan pengendali 2 kabel tidak akan membuka. Karena rangkaian ini tidak membuka, maka motor dapat dihidupkan langsung begitu daya diberikan kembali Rangkaian pengendali 2 kabel ini dipergunakan pada aplikasi seperti kipas pengisap, pompa, dimana sifat menghidupkan kembali secara otomatis diperlukan, dan tidak ada kemungkinan untuk mencelakakan operator pada saat peralatan hidup kembali setelah kehilangan daya. Magnetic Motor Control Circuit - cont Pada Tipe 3 kabel digunakan peralatan utama momentary-contact dan holding circuit contact untuk menghasilkan Low Voltage Protection (LVP). Ini berarti pengendali akan mati jika tiba-tiba kehilangan daya. Contoh: saklar start-stop & saklar tekan pada gambar. Rangkaian pengontrol akan tertutup jika tombol stop dan holding contact berada pada starter. Jika daya diputuskan, maka penghidup (starter) akan lepas, holding contacts akan terbuka dan memutus rangkaian pengontrol sampai tombol start ditekan kembali untuk menghidupkan motor kembali. Rangkaian ini mencegah motor untuk hidup kembali secara otomatis setelah terjadi pemutusan daya listrik. Tipe ini digunakan jika dirasakan penghidupan kembali dapat menyebabkan kecelakaan. 12

PENUTUP Ladder Diagram Garis Tipis dan Garis Tebal Sirkit Daya dan Sirkit Kontrol Penamaan Komponen (Huruf dan Angka) Penomeran Kabel Garis terputus-putus : Fungsi mekanik Grounded Circuit Diagram Pengkawatan (Wiring Diagrams) Electric chian hoist wiring diagram Conduit layout diagram Diagram Koneksi (Connections Diagrams) Diagram Rangkaian Perencanaan Diagram Garis dan Blok (Single-Line and Block Diagrams) Diagram Garis Diagram Blok Magnetic Motor Control Circuit 13