Kursus Kelistrikan Kapal : Berdurasi 5 hari (40 Jam) 45 Menit. Membahas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kursus Kelistrikan Kapal : Berdurasi 5 hari (40 Jam) 45 Menit. Membahas"

Transkripsi

1 KURSUS KELISTRIKAN KAPAL ATAU MAINTENANCE LISTRIK Kursus Kelistrikan Kapal : Berdurasi 5 hari (40 Jam) 45 Menit. Membahas tentang : 1. Dasar-dasar Kelistrikan Arus Kuat Ini bermanfaat untuk membantu menganalisis Gangguan/Trouble yang terjadi di Kapal/Gedung/Pabrik, sehingga dengan itu, kita segera menemukan penyebab gangguan/trouble tersebut dan sekaligus menentukan cara mengatasinya/shootingnya. 2. Pengukuran Listrik Ini membantu kita melakukan pengukuran terhadap besaran-besaran yang kita butuhkan nilainya, seperti Nilai Tegangan, Nilai Arus dan Nilai Tahanan Isolasi Mesin-mesin Listrik (Generator,Trafo dan Motor Listrik). 3. Mesin Listrik Ini sangat perlu dipahami Fungsi dan cara memperlakukannya, agar kita memahami kemungkinan-kemungkinan Gangguan/Trouble yang terjadi pada Mesin Listrik tersebut sekaligus cara mengatasinya/shootingnya. 4. Dasar Kontrol Motor Listrik Ini adalah inti dari Kursus ini, oleh karenanya durasinya paling lama, dibagi dalam 2 (dua) sesi yaitu Sesi Teori Membaca Wiring Diagram dan Sesi kedua adalah Praktek Menginstalasikan Wiring Diagram Kontrol Motor Listrik dengan berbagai macam Rangkaian Kontrol. Dengan metode ini diharapkan kita dapat menentukan gangguan/trouble yang terjadi pada Kontrol Motor Listrik dan Sekaligus mengatasinya dengan cara menginstal ulang/mengganti komponen Kontrol yang bermasalah. 5. Electrical Safety Ini dapat disajikan tersendiri berdurasi 1 (satu) hari, sebagaimana yang telah dilakukan bekerja sama dengan PT. Pelangi Niaga Mitra Internasional. Materi ini berkaitan dengan Keselamatan Kerja di bidang kelistrikan, untuk mencegah terjadinya bahaya akibat Listrik baik terhadap sentuhan langsung maupun sentuhan tidak langsung, termasuk mencegah Kebakaran akibat Listrik. Semua Materi tersebut di atas disajikan oleh Instruktur Senior yang sangat berpengalaman di Dunia Training, sehingga memungkinkan banyaknya Referensi yang di sampaikan dan berbagai macam metode yang di sajikan yang membuat Peserta merasa Enjoy/Senang/Santai dan lebih Fokus dalam menerima/mengikuti Training ini.

2 Kursus Kelistrikan Kapal/Maintenance Listrik dapat diikuti oleh Individu secara In Class maupun Corporate secara Inhouse Training yang ingin meningkatkan Kualitas Kompetensi Kelistrikan para Crewnya/Tenaga Maintenansnya sebagaimana yang sedang dijalankan oleh PT. Baruna Raya Logistics di Jakarta dan Balik Papan. Sementara anda membaca terus artikel ini, apapun yang anda pikirkan saat ini anda segera mengambil keputusan untuk memanfaatkan Kursus ini Sekarang, dengan cara menghubungi kami di Contact me. Terima kasih

3 KEAJAIBAN ANGKA "3" DI LISTRIK A. PADA BASIC ELECTRICITY Definisi : " Listrik adalah suatu Energy yang dapat dirubah menjadi Energy lain " 1. Ada 3 Energy yang dihasilkan Listrik yaitu : 1). Energy Panas 2). Energy Gerak/Mekanik 3). Energy kimia 2. Agar Listrik dapat menghasilkan Energy, maka ada 3 Besaran Pokok di Listrik, yaitu : 1). Tegangan (V) 2). Kuat Arus (I) 3). Hambatan (R) 3. Ketika Energy dihasilkan, pastinya ada Arus Listrik yang mengalir, dan ada 3 Sifat Arus yang ditimbulkan, yaitu : 1). Panas 2). Magnit 3). Kimia 4. Agar Arus Listrik dapat mengalir, maka ada 3 syarat Arus mengalir, yaitu : 1). Ada Tegangan 2). Ada Beban yang baik 3). Ada Rangkaian tertutup 5. Benda ditinjau dari Kelistrikan ada 3 Golongan, yaitu : 1). Konduktor 2). Semi Konduktor 3). Isolator 6. Nilai Hambatan suatu benda dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : 1). Panjangnya (L) 2). Luas Penampangnya (A) 3). Hambatan Jenisnya (Rho) 7. Hukum Ohm adalah hukum yang mengatur hubungan nilai antara 3 besaran pokok, untuk memahaminya, ada 3 segitiga ajaib : 1). I = V/R Amp. 2). V = I x R Volt 3). R = V/I Ohm

4 8. Nilai Daya listrik ditentukan oleh nilai Tegangan dan Arusnya, untuk memahaminya ada 3 segitiga Daya : 1). P = V x I watt 2). V = P/I Volt 3). I = P/V Amp. 9. Hubungan-hubungan Hambatan Listrik ada 3 Macam, yaitu : 1). Hubungan Seri 2). Hubungan Paralel 3). Hubungan Campuran 10. Ada 3 jenis beban pada sistim Listrik AC, yaitu : 1). Beban Resistif (P = V x I watt) 2). Beban Induktif (P = V x I x Cos Q watt/leging) 3). Beban Capasitif (P = V x I x CosQ watt/leading) 11. Ada 3 Jenis Daya Pada Mesin Listrik : 1). S = v3 X V X I VA (DAYA SEMU) 2). P = V3 X V X I X COS Q WATT (DAYA EFEKTIF/NYATA) 3). Q = V3 X V X I X SIN Q VAR (DAYA BUTA/IMAGINER) Seperti apa uraian dari masing-masing keajaiban angka 3 tersebut, ikuti uraiannya pada Hari pertama "KURSUS KELISTRIKAN KAPAL/ELECTRIC MAINTENANCE " B. PADA MESIN LISTRIK 1. Mesin Listrik ada 3 Macam, yaitu : 1). Generator 2). Transformator 3). Motor Listrik 2. Besar kecilnya Tegangan yang dihasilkan oleh Generator dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : 1). Banyaknya Kumparan 2). Kecepatan Putaran 3). Kuat Medan Magnit 3. Jumlah Putaran Medan Magnit pada Stator Motor, dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu : 1). Freqwensi Listrik 2). Jumlah pasang Kutup 3). Rumus Ns = 60 x f/p (p = jlh pasang kutub) 4. Ada 3 Jenis Generator atau Motor DC., yaitu :

5 1). Generator/Motor Serie 2). Generator/Motor Shunt 3). Generator/Motor Compound 5. Ada 3 methoda Memparalel Generator, yaitu : 1). Methoda Hubungan Gelap 2). Methoda Hubungan Terang 3). Methoda hubungan Gelap terang 6. Ada 3 syarat memparalel Generator, yaitu : 1). Tegangan kedua nya harus Sama 2). Freqwensi keduanya harus Sama 3). Tegangan dan Arus tiap-tiap Fase keduanya harus Synchron 7. Ada 3 Komponen Utama yang berpengaruh pada pembangkitan tegangan pada Brushless Generator, yaitu : 1). AVR (Automatic Voltage Regulator) 2). Exciter Generator 3). Rectifier 3 phase 8. Ada 3 Cara mengontrol Motor 3 phase, yaitu : 1). Direct On Line (D.O.L.) 2). Forward and Reverse 3). Star Delta Starter

6 Seperti apa Uraiannya?, Ikuti dihari ke 3 "KURSUS KELISTRIKAN KAPAL/MAINTENANCE" MEMBACA WIRING DIAGRAM KONTROL MOTOR Cara Membaca Wiring Diagram Diatas : (Wiring Diagram Kontrol Direct On Line) 1. Kenali lebih dahulu Simbol-simbol yang ada pada Wiring diagram diatas. Nama, Fungsi dan Cara Kerjanya. 2. Pada Wiring Diagram diatas, Komponen Kontrol Utamanya adalah Kontaktor. Kontaktor, memiliki Coil, Kontak NO. (Main Contact dan Auxiliary Contact) dan Kontak NC. Coil akan bekerja (menarik Kontak NO. dan NC bila ia menerima Arus Listrik. 3. Komponen yang terpenting lainnya adalah Thermal Over Load Relay (TOR), alat ini akan bekerja (memutuskan Rangkaian Kontrol, bila dilalui Arus Listrik melebihi dari batas nilai yang ditentukan (setting). akibat terjadinya Over Load pada Motor Listrik. 4. Bila kita baca wiring diagram diatas adalah sbb. : Bila Tombol Start ditekan, maka Arus akan mengalir ke Coil Kontaktor dan Coil menjaadi magnit, ditandai dengan menyalanya Lampu Hijau sehingga menarik Kontak NO dan NC nya, yang NO terhubung, yang NC terputus. Kontak Utama NO. terhubung (1,3,5 terhubung ke 2,4,6, arus 3 phase mengalir ke Motor 3 Phase (U,V,W), melalui Elemen Thermis TOR. Sehingga berputar. 5. Bila Tombol Start dilepas, Motor tetap berputar karena telah terjadi Self Holding pada Rangkaian Kontrol. 6. Bila terjadi Over Load pada Motor, Elemen Thermis bekerja dan memutuskan Kontak NC TOR (95-96) dan menghubungkan kontak NO nya (97-98), sehingga Lampu Alaram Merah Menyala.

7 7. Untuk mematikan Motor, tekan Tombol Stop. 8. Bila terjadi gangguan pada sistim Kontrol, tekan Tombol Emergency Stop. MACAM-MACAM RANGKAIAN KONTROL MOTOR YANG DIPELAJARI TEORI DAN PRAKTEK ADALAH : 1. Rangkaian D.O.L. dari 2 tempat 2. Rangkaian Inching 3. Rangkaian Forward and Reverse 4. Rangkaian Forward and Reverse dari 2 tempat 5. Rangkaian Star Delta Manual 6. Rangkaian Star Delta Otomatis Bila Rangkaian-rangkaian di atas selesai dipraktekkan sebelum hari ke 6, akan diberi bonus Rangkaian-rangkaian : 1. Rangkaian Denyut Arus 2. Rangkaian kontrol Motor 2 kecepatan (Dahlander) 3. Rangkaian Star Delta Forward and Reverse 4. Rangkaian Pelayanan Motor berurutan 5. Rangkaian Pelayanan Motor bergantian Untuk dapat mebaca berbagai macam Wiring Diagram Kontrol Motor, Ikuti hari ke 4 Kursus Kelistrikan Kapal/Maintenance Listrik ELECTRIC MAINTENANCE WITH NLP TRAINING Agar Semua Materi Training Electric Maintenance dapat diserap dengan baik oleh peserta, kami menerapkan Cara penyajiannya dengan menggunakan Teknik-teknik pengolahan pikiran bawah sadar, yaitu Teknik-teknik NLP (Neuro Linguistic Programming). Pada awal Training, Peserta diminta utk. mengkondisikan dirinya : Rileks; Santai; Nyaman dan Fokus, sebab pada Kondisi inilah Filter antara Pikiran Sadar dan Bawah sadar sedang terbuka dan siap menerima sugesti yang tidak lain adalah Materi Training yang di jelaskan oleh Instruktur. Bila selama Training peserta mampu mengkondisikan dirinya seperti tersebut diatas, diharapkan semua Materi dapat diserap dengan baik, inilah yang dikatakan belajar efektif. Pada saat mengikuti penjelasan-penjelasan Materi dari Instruktur, peserta diminta utk.

8 membuat Anchor tulisan pada Modul yang telah diberikan sebelumnya, sama halnya ketika kita menuliskan peristiwa penting dalam hidup pada Diary kita, sehingga kapanpun Modul/Agenda itu dibuka, peserta/kita akan mengingat peristiwa dimana Modul/Diary itu ditulis. Masih banyak lagi teknik-teknik NLP. yang kami terapkan dalam Training ini dan pada akhir Training, Peserta diminta untuk mereview seluruh Materi dengan melakukan Relaksasi yang dibimbing oleh Instruktur Praktisi NLP dan Hypnosis. Bagaimana suasana Belajarnya, ikuti Training ini segera. TRAINING ELECTRIC MAINTENANCE WITH NLP DI PT. BARUNA RAYA LOGISTICS

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian

Lebih terperinci

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali 7a 1. 8 Tambahan (Suplemen) Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali Pada industri modern saat ini control atau pengendali suatu system sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi

Lebih terperinci

JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET http://erick-son1.blogspot.com/2009/10/mengoperasikan-motor-3-fasa-dengan.html JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis

Lebih terperinci

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian

Lebih terperinci

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi

Lebih terperinci

4.3 Sistem Pengendalian Motor

4.3 Sistem Pengendalian Motor 4.3 Sistem Pengendalian Motor Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : - Mulai Jalan (starting) Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung

Lebih terperinci

APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK

APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK CONTOH PANEL KENDALI MOTOR KONTAKTOR MAGNETIK DC (RELE) KONTAKTOR MAGNETIK AC TOMBOL TEKAN DAN RELE RANGKAIAN KONTAKTOR MAGNETIK APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK UNTUK PENGENDALIAN

Lebih terperinci

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan

Lebih terperinci

DASAR KONTROL KONVENSIONAL KONTAKTOR

DASAR KONTROL KONVENSIONAL KONTAKTOR SMK NEGERI 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN Kelas XI DASAR KONTROL KONVENSIONAL Buku Pegangan Siswa REVISI 03 BUKU PEGANGAN SISWA (BPS) Disusun : TOTOK NUR ALIF,S.Pd.,ST NIP. 19720101 200312

Lebih terperinci

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian

Lebih terperinci

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan I. TUJUAN PRAKTIKUM Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis Mahasiswa mampu membuat rangkaian kendali untuk 3 motor induksi 3 fasa II. DASAR

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Sistem pengendalian otomatis generator pada saat listrik padam, berfungsi untuk mengalihkan sumber catu daya listrik, dari listrik PLN ke listrik yang dihasilkan

Lebih terperinci

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR I. Tujuan : 1. Mengenal generator 2. Memahami cara kerja generator dan pengaturannya II. Peralatan yang Dibutuhkan : Peralatan keselamatan Modul percobaan Kebel jumper

Lebih terperinci

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive) 15 BAB III CAPACITOR BANK 3.1 Panel Capacitor Bank Dalam sistem listrik arus AC/Arus Bolak Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu: Daya Semu (S,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat

Lebih terperinci

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI 1. Tujuan Percobaan Mengetahui Dan Memahami Cara Kerja Komponen yang Menyusun Rangkaian Pengunci (Latch): Push Button, Relay, Kontaktor. Membuat Aplikasi Rangkaian

Lebih terperinci

SMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR

SMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR SMK Negeri 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN MENGENAL SISTEM PENGENDALI KONTAKTOR 2009/2010 http://www.totoktpfl.wordpress.com Page 1 of 39 Disusun : TOTOK NUR ALIF, S.Pd, ST NIP. 19720101 200312

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriwijaya 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Generator sinkron adalah mesin pembangkit listrik yang mengubah energi mekanik sebagai input menjadi energi listrik sebagai output. Tegangan output dari generator sinkron

Lebih terperinci

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Frekuensi dan Tegangan Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri (421 13 019) Ryan Rezkyandi Saputra (421 13 018) Hardina Hasyim (421 13 017) Jusmawati (421 13 021) Aryo Arjasa

Lebih terperinci

Transformator (trafo)

Transformator (trafo) Transformator (trafo) ф 0 t Transformator adalah : Suatu peralatan elektromagnetik statis yang dapat memindahkan tenaga listrik dari rangkaian a.b.b (arus bolak-balik) primer ke rangkaian sekunder tanpa

Lebih terperinci

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor Apa itu Kontaktor? Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik Pada kontaktor

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Induksi Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (ac) yang paling banyak digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh

Lebih terperinci

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :

OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM : OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM : 1105032111 PROGRAM STUDY TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2012 1 BAB I Rangkaian Operasi Terbuka dan Tertutup 1. Rangkaian

Lebih terperinci

SISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA

SISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA SISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA Dosen Tetap Yayasan Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Lebih terperinci

Starter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah. (Separate Winding)

Starter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah. (Separate Winding) Starter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah (Separate Winding) 1. Tujuan 1.1 Mengidentifikasi terminal motor dua kecepatan dua lilitan terpisah (separate winding) 1.2 Menjelaskan tujuan dan fungsi

Lebih terperinci

BAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT)

BAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT) BAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT) 9.1. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH/ KURANG 9.1.1 Pendahuluan. Relai tegangan lebih [ Over Voltage Relay ] bekerjanya berdasarkan kenaikan

Lebih terperinci

DASAR KONTROL ELEKTROMAGNETIK

DASAR KONTROL ELEKTROMAGNETIK SMK Negeri 2 Kota Probolinggo TEKNIK KETENAGALISTRIKAN DASAR KONTROL ELEKTROMAGNETIK KELAS XI REVISI 5 BUKU PANDUAN SISWA IDENTITAS PEMILIK BUKU : NAMA KELAS No ABSEN Alamat No HP Motto :. : XI Listrik..

Lebih terperinci

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya. Arus Listrik Arus listrik adalah arus elektron dari satu atom ke atom di sebelahnya. Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x 10 18 yang melewati satu titik pada setiap

Lebih terperinci

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR/TOL)

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR/TOL) Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) 1. Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) Instalasi motor listrik membutuhkan pengaman beban lebih dengan tujuan menjaga dan melindungi motor listrik dari gangguan beban lebih

Lebih terperinci

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI 3.1 Umum Masalah pengasutan motor induksi yang umum menjadi perhatian adalah pada motor-motor induksi tiga phasa yang memiliki kapasitas yang besar. Pada waktu mengasut

Lebih terperinci

Modul - 6 DIAGRAM ELEKTRIK INDUSTRI

Modul - 6 DIAGRAM ELEKTRIK INDUSTRI Modul - 6 DIAGRAM ELEKTRIK INDUSTRI Diagram Listrik Ladder Diagram Garis Tipis dan Garis Tebal Sirkit Daya dan Sirkit Kontrol Penamaan Komponen (Huruf dan Angka) Penomeran Kabel Garis terputus-putus :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 7 Aktuator

Mekatronika Modul 7 Aktuator Mekatronika Modul 7 Aktuator Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Aktuator Listrik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penerapan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL)

Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL) BAB III METODE STARTING MOTOR INDUKSI 3.1 Metode Starting Motor Induksi Pada motor induksi terdapat beberapa jenis metoda starting motor induksi diantaranya adalah Metode DOL (Direct Online starter), Start

Lebih terperinci

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi

TI-3222: Otomasi Sistem Produksi TI-: Otomasi Sistem Produksi Hasil Pembelajaran Umum ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin NC, serta merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol logika. Diagram

Lebih terperinci

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB I. PRINSIP KERJA SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK Pada bab ini akan membahas prinsip kerja sistem pengendali elektromagnetik yang meliputi :

BAB I. PRINSIP KERJA SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK Pada bab ini akan membahas prinsip kerja sistem pengendali elektromagnetik yang meliputi : BAB I PRINSIP KERJA SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK Pada bab ini akan membahas prinsip kerja sistem pengendali elektromagnetik yang meliputi : A. Tahapan pengendalian motor listrik pada sistem kendali elektromagnetik

Lebih terperinci

TI3105 Otomasi Sistem Produksi

TI3105 Otomasi Sistem Produksi TI105 Otomasi Sistem Produksi Diagram Elektrik Laboratorium Sistem Produksi Prodi. Teknik Industri @01 Umum Hasil Pembelajaran ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin

Lebih terperinci

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN Distribusi Tenaga Listrik Ahmad Afif Fahmi 2209 100 130 2011 REGULASI TEGANGAN Dalam Penyediaan

Lebih terperinci

Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin

Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain

Lebih terperinci

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus

Lebih terperinci

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay) MAKALAH TIMER / TDR (Time Delay Relay) DISUSUN OLEH : MUH. HAEKAL SETO NUGROHO 5115116360 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 Latar Belakang Dalam dunia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.

Lebih terperinci

PEMBUATAN TRAINER INSTALASI MOTOR 3 PHASE

PEMBUATAN TRAINER INSTALASI MOTOR 3 PHASE P-ISSN: 2477-8346 JUPITER (Jurnal Pendidikan Teknik Elektro) E-ISSN: 2477-8354 Volume 1, Nomor 2, Edisi Oktober 2016, 81-90 jupiterfptk@ikippgrimadiun.ac.id PEMBUATAN TRAINER INSTALASI MOTOR 3 PHASE Jefri

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI 1. Saklar magnet (Kontaktor) Kontaktor adalah sejenis saklar atau kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet listrik dan mampu melayani arus beban

Lebih terperinci

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV PEMILIHAN KOMPONEN DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab sebelumnya telah diuraikan konsep rancangan dan beberapa teori yang berhubungan dengan rancangan ACOS (Automatic Change Over Switch) pada AC (Air Conditioning)

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A

RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A Ikhsan Sodik Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik

Lebih terperinci

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR CARA KERJA GENERATOR AC JARINGAN LISTRIK LISTRIK SATU PHASE LISTRIK TIGA PHASE MOTOR LISTRIK Konversi energi listrik menjadi energi mekanikyang terjadi pada bagian

Lebih terperinci

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k I-2. MAKSUD PERCOBAAN : Menentukan besar kecepatan putar motor

Lebih terperinci

BAB II NO BREAK SYSTEM

BAB II NO BREAK SYSTEM BAB II NO BREAK SYSTEM 2.1 Definisi Umum Sistem Catu Daya Sistem catu daya adalah suatu kumpulan dari perangkat-perangkat catu daya yang bekerja bersama-sama dalam rangka penyelenggaraan suatu energi listrik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan

BAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan 5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan Sakelar Elektromagnetik dari Y ke Motor Listrik Induksi 3 Fasa pada prosiding seminar pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC

BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC Setelah mempelajari teori tentang PLC pada bab sebelumnya, sekarang akan kita pelajari bagaimana cara meng-aplikasikan PLC untuk mengendalikan sistem kontrol otomatis,

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø 2.1. Prinsip Kerja Motor Induksi Pada motor induksi, supply listrik bolak-balik ( AC ) membangkitkan fluksi medan putar stator (B s ). Fluksi medan putar stator ini memotong konduktor

Lebih terperinci

Prinsip Pengukuran Besaran Listrik

Prinsip Pengukuran Besaran Listrik Bab 3 Prinsip Pengukuran Besaran Listrik www.themegallery.com LOGO www.themegallery.com LOGO Materi Bab 3 1 Pengukuran Arus dan Tegangan 2 Pengukuran Daya dan Faktor Daya 3 Pengukuran Energi Listrik 4

Lebih terperinci

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK MODUL 1 PINSIP DASA LISTIK 1.Dua Bentuk Arus Listrik Penghasil Energi Listrik o o Arus listrik bolak-balik ( AC; alternating current) Diproduksi oleh sumber tegangan/generator AC Arus searah (DC; direct

Lebih terperinci

IDENTITAS PEMILIK BUKU : Foto 4 x 6

IDENTITAS PEMILIK BUKU : Foto 4 x 6 IDENTITAS PEMILIK BUKU : NAMA KELAS No ABSEN Alamat No HP Motto :. : XI Listrik.. :.. : : 08. : Foto 4 x 6 BUKU PANDUAN SISWA (BPS) Disusun : TOTOK NUR ALIF,S.Pd.,ST NIP. 19720101 200312 1 011 PROFESIONAL

Lebih terperinci

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

1.KONSEP SEGITIGA DAYA Daya Aktif, Daya Reaktif dan Dan Pasif 1.KONSEP SEGITIGA DAYA Telah dipahami dan dianalisa tentang teori daya listrik pada arus bolak-balik, bahwa disipasi daya pada beban reaktif (induktor dan kapasitor)

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh. BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Jaringan Distribusi Pada dasarnya dalam sistem tenaga listrik, dikenal 3 (tiga) bagian utama seperti pada gambar 2.1 yaitu : a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi lsitrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi salah satu faktor yang menentukan

Lebih terperinci

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut

Lebih terperinci

Lab. Instalasi Dan Bengkel Listrik Job II Nama : Syahrir Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa. Universitas Negeri Makassar On Line) Tanggal :

Lab. Instalasi Dan Bengkel Listrik Job II Nama : Syahrir Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa. Universitas Negeri Makassar On Line) Tanggal : Lab. Instalasi Dan Bengkel Listrik Job II Nama : Syahrir Jurusan Pend. Teknik Elektro Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Nim : 1224040001 Fakultas Teknik Sistem DOL (Direct elompok : VIII (Pagi) Universitas

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. Makin besar suatu sistem kelistrikan, maka makin besar pula peralatan proteksi

BAB II PEMBAHASAN. Makin besar suatu sistem kelistrikan, maka makin besar pula peralatan proteksi BAB II PEMBAHASAN II.1. Gambaran Masalah Penggunaan proteksi dalam bidang kelistrikan mencakup segi yang luas. Makin besar suatu sistem kelistrikan, maka makin besar pula peralatan proteksi yang digunakan.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKO/EKO221/13 Revisi : 01 31 Oktober 2011 Hal 1 dari 6 A. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa memiliki kompetensi mampu memahami karakteristik mesin serempak. B. Sub kompetensi Setelah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau

Lebih terperinci

UNIT III MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR

UNIT III MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR UNIT III MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR I. TUJUAN 1. Agar praktikan dapat memahami prinsip kerja dan penggunaan magnetic contactor untuk menjalankan motor induksi tiga fase

Lebih terperinci

MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN

MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN MENGUBAH KUMPARAN MOTOR TIGA PHASA SATU KECEPATAN MENJADI EMPAT KECEPATAN MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ARIF KURNIAWAN LF30144 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang 003 A

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi

KATA PENGANTAR. Meulaboh,15 Januari Penulis. Afrizal Tomi KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada

Lebih terperinci

BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)

BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP) BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP) 3.1 Alat Ukur Listrik Besaran listrik seperti arus, tegangan, daya dan lain sebagainya tidak dapat secara langsung kita tanggapi dengan panca indra kita. Untuk

Lebih terperinci

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL 82 BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Analisa rangkaian kontrol pada rangkaian yang penulis buat adalah gabungan antara rangkaian kontrol dari smart relay dan rangkaian kontrol konvensional yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda 25 BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA 3.1 Pengertian Faktor Daya Listrik Faktor daya (Cos φ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif (watt) dan daya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

OPTIMASI NILAI SETELAN EFEKTIF RELE TERMAL SEBAGAI PENGAMAN MOTOR LISTRIK TERHADAP BEBAN LEBIH

OPTIMASI NILAI SETELAN EFEKTIF RELE TERMAL SEBAGAI PENGAMAN MOTOR LISTRIK TERHADAP BEBAN LEBIH OPTIMASI NILAI SETELAN EFEKTIF RELE TERMAL SEBAGAI PENGAMAN MOTOR LISTRIK TERHADAP BEBAN LEBIH Oleh : Lukas Joko D. Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto, SH,

Lebih terperinci

PENAMBAHAN PENGAMAN MOTOR LISTRIK DENGAN SENSOR SUHU IC LM 135

PENAMBAHAN PENGAMAN MOTOR LISTRIK DENGAN SENSOR SUHU IC LM 135 ISSN 0854 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2006 PENAMBAHAN PENGAMAN MOTOR LISTRIK DENGAN SENSOR SUHU IC LM 135 Saud Maruli Tua, Tonny Siahaan, Suhardi, Wagiman ABSTRAK Penambahan Pengaman Motor Listrik

Lebih terperinci

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG I. TUJUAN 1. Praktikan dapat melakukan pengasutan serta membalik putaran motor tiga fase

Lebih terperinci

Gambar 1 Motor Induksi. 2 Karakteristik Arus Starting pada Motor Induksi

Gambar 1 Motor Induksi. 2 Karakteristik Arus Starting pada Motor Induksi 1 Motor Induksi 3 Fasa Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan medan

Lebih terperinci

Proteksi Motor Menggunakan Rele Thermal dengan Mempertimbangkan Metode Starting

Proteksi Motor Menggunakan Rele Thermal dengan Mempertimbangkan Metode Starting JURNA TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Proteksi Motor Menggunakan Rele Thermal dengan Mempertimbangkan Metode Starting esita Dewi Rizki Wardani, Dedet C. Riawan, Dimas Anton Asfani Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Standby Power System (GENSET- Generating Set) DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM PENGOPERASIAN GENERATOR SINKRONISASI

BAB IV SISTEM PENGOPERASIAN GENERATOR SINKRONISASI BAB IV SISTEM PENGOPERASIAN GENERATOR SINKRONISASI 4.1 Prinsip Kerja Sinkronisasi Genset di PT. ALTRAK 1978 Jika sebuah kumparan diputar pada kecepatan konstan pada medan magnet homogen, maka akan terinduksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... i iii iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah... 1 1.2. Permasalahan... 1 1.3. Batasan masalah... 2 1.4. Tujuan dan manfaat penelitian...

Lebih terperinci

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis 24 Diagram Satu Garis Dengan mengasumsikan bahwa sistem tiga fasa dalam keadaan seimbang, penyelesaian rangkaian dapat dikerjakan dengan menggunakan rangkaian 1 fasa dengan sebuah jalur netral sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Seperti kita ketahui bahwa dalam instalasi suatu motor listrik harus mempunyai pengetahuan dasar yang baik mengenai cara instalasi itu sendiri. Hal Ini akan sangat

Lebih terperinci

BAB II KONTROL DAN PENGOPERASIAN PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK

BAB II KONTROL DAN PENGOPERASIAN PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK BAB II KONTROL DAN PENGOPERASIAN PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK 2.1 Dasar Teori Pembangkitan Energi Listrik Sesuai dengan hukum Biot Savart bahwa pada sebuah penghantar yang mengalirkan arus listrik akan menghasilkan

Lebih terperinci

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER DASAR DASAR KELISTRIKAN Dasar dasar kelistrikan Komposisi benda Substance Suatu benda bila kita bagi, kita akan mendapatkan suatu partikel yang disebut Molekul, Molekul bila kita bagi lagi kita kan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,

Lebih terperinci

BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG

BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG 4.1 Tinjauan Umum Pada dasarnya proteksi bertujuan untuk mengisolir gangguan yang terjadi sehingga tidak

Lebih terperinci

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK OLEH: DRS. SUKIR, M.T JURUSAN PT ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Dasar Sistem Pengendali Elektromagnetik. Materi dasar sistem pengendali elektromagnetik

Lebih terperinci

2. Prinsip dan aplikasi Relay

2. Prinsip dan aplikasi Relay Pertemuan 2 2. Prinsip dan aplikasi Relay Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana

Lebih terperinci

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik 1 Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik Pada motor DC berlaku persamaan-persamaan berikut : V = E+I a Ra, E = C n Ф, n =E/C.Ф Dari persamaan-persamaan diatas didapat : n = (V-Ra.Ra) / C.Ф

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya berasal

Lebih terperinci

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA PENDAHULUAN Kamu telah mengetahui dan memahami bahwa manusia pada saat ini dan saat yang akan datang selalu membutuhkan listrik, baik di rumah, di kantor, di pabrik, di sekolah,

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Daya 2.1.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI INDUSTRI PENGGILING BIJI- BIJIAN BERBASIS PLC ZELIO

RANCANG BANGUN SIMULASI INDUSTRI PENGGILING BIJI- BIJIAN BERBASIS PLC ZELIO RANCANG BANGUN SIMULASI INDUSTRI PENGGILING BIJI- BIJIAN BERBASIS PLC ZELIO Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Politeknik Negeri Medan Oleh: BENI PASKAH SIAGIAN BUDIMAN

Lebih terperinci

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC MODUL III SCD U-Telkom 2013 Generator DC & AC Pengertian Generator DC Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan

Lebih terperinci

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor NAMA : MUHAMMAD ABID ALBAR KELAS : IX E Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor Sistem pengapian pada sepeda motor berfungsi untuk mengatur proses terjadinya pembakaran campuran udara dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan dilaboratorium konversi energi listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik. Penelitian akan dilaksanakan setelah proposal

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas

Lebih terperinci

Lesita Dewi Rizki Wardani Dosen Pembimbing: Dedet C. Riawan, ST., MT., PhD. Dimas Anton Asfani, ST., MT., PhD.

Lesita Dewi Rizki Wardani Dosen Pembimbing: Dedet C. Riawan, ST., MT., PhD. Dimas Anton Asfani, ST., MT., PhD. Lesita Dewi Rizki Wardani 2211 105 046 Dosen Pembimbing: Dedet C. Riawan, ST., MT., PhD. Dimas Anton Asfani, ST., MT., PhD. Juni, 2013 CONTENT 1. Pendahuluan 2. Dasar Teori 3. Metode Pengambilan Data 4.

Lebih terperinci