Aprizal Ponda, N.Rachmadanur (Poltekkes Kemenkes Padang )

dokumen-dokumen yang mirip
Suhaimi, Aprizal Ponda (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab utama kematian anak-anak di dunia. Pada negara berkembang hampir

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi lanjutan

BAB I PENDAHULUAN. golongan usia memiliki resiko tinggi terserang penyakit-penyakit menular

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

BAB I PENDAHULUAN. suatu tindakan memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SAUNG NAGA KECAMATAN BATURAJA BARAT TAHUN 2014.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN IBU MENIMBANG ANAK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH DAN PUSKESMAS S

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

FACTORS RELATED TO THE ACTION GIVING WOMEN INFANT IMMUNIZATION OF WORKING IN THE PUBLIC HEALTH DISTRICT BAJENG BAJENG DISTRICT GOWA.

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

DWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh dkk, 2011).

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS (DPT) DI PUSKESMAS COT BA U KOTA SABANG

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI BCG DENGAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS NGESREP SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan 20 tahun

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT Chikungunya DI KOTA PADANG. Mahaza, Awaluddin,Magzaiben Zainir (Poltekkes Kemenkes Padang )

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

HUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dalam kelompok penyakit infeksi dan merupakan ancaman besar bagi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU PASCA IMUNISASI DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbili, atau measles. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG PASIR KOTA PA DANG Aprizal Ponda, N.Rachmadanur (Poltekkes Kemenkes Padang ) ABSTRACT The study was to find out the identify factors - factors associated with immunization against measles in Padang Pasir Health Centre Padang in 2014. The research method was cross sectional descriptive analytic. The analysis of the data used was chi - square. The research found that not giving 42.2% measles immunization Padang Pasir Health Centre, low education level of respondents 37.8%, a low level of knowledge 42.2%, 51.1% negative attitude of the respondents, there was a significant association between levels education and knowledge with immunization against measles and there was no correlation attitude with measles immunization. Health workers are expected to hold programs in Puskesmas further to improve education about the benefits of immunization against measles and health services, especially immunization to the community as a whole. Keywords: measles immunization, education, knowledge, attitudes ABSTRAK Di Indonesia kesakitan campak sekitar 1 juta pertahun dengan 30.000 kematian.. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi campak di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir Padang Tahun 2014. Metode penelitian analitik deskriptif disaein cross sectional. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian ditemukan yang tidak memberikan imunisasi campak 42,2% diwilayah kerja puskesmas Padang Pasir, tingkat pendidikan responden rendah 37,8%, tingkat pengetahuan responden rendah 42,2%, sikap responden negatif 51,1%, ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan pemberian imunisasi campak dan tidak tidak terdapat hubungan sikap dengan pemberian imunisasi campak. Diharapkan petugas kesehatan yang memegang program di Puskesmas lebih meningkatkan penyuluhan mengenai manfaat imunisasi campak dan pelayanan kesehatan khususnya imunisasi secara menyeluruh kepada masyarakat. Kata kunci : imunisasi campak, pendidikan, pengetahuan, sikap

PENDAHULUAN Imunisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, yang bertujuan untuk merangsang sistim imunologi tubuh sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan. Kementerian Kesehatan melaksanakan Program Pengembangan Imunisasi (PPI) pada anak dalam upaya menurunkan kejadian penyakit pada anak. Program imunisasi untuk penyakit - penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada anak yang dicakup dalam PPI adalah satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi polio, dan satu kali imunisasi campak. Imunisasi BCG diberikan pada bayi umur kurang dari tiga bulan; imunisasi polio pada bayi baru lahir, dan tiga dosis berikutnya diberikan dengan jarak paling cepat empat minggu, imunisasi DPT-HB pada bayi umur dua, tiga, empat bulan dengan interval minimal empat minggu, dan imunisasi campak paling dini umur sembilan bulan. Campak merupakan salah satu penyebab utama kematian di kalangan anak anak.pada tahun 2011, ada 158.000 kematian akibat campak global sekitar 430 kematian setiap hari atau 18 kematian setiap jam. Lebih dari 95% kematian campak terjadi di negara berpenghasilan rendah dengan infrastruktur kesehatan yang lemah. Sejak tahun 2002, kematian akibat campak di dunia mencapai 777.000 diantaranya 202.000 berasal dari Negara ASEAN (Dep Kes RI 2010). Di Indonesia angka kesakitan campak sekitar 1 juta pertahun 30.000 kematian, yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu dari 47 negara prioritas yang diidentifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk melaksanakan akselerasi dan menjaga kesinambungan dari reduksi campak. Strategi untuk kegiatan ini adalah cakupan rutin (>90%) di setiap kabupaten/kota serta memastikan semua anak mendapatkan kesempatan untuk imunisasi campak. Berdasarkan hasil Riskesdas 2010 yaitu Riset Kesehatan berbasis komunitas berskala nasional sampai tingkat kabupaten/kota, yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementerian Kesehatan RI, dari 33 provinsi yang tersebar di 441 kabupatan/kota, cakupan imunisasi campak pada anak umur 12 23 bulan adalah sebesar 74,5%. Angka ini menurun 6,1% dibanding Riskesdas 2007 (81,6%). 3 Selanjutnya data Susenas tahun 2011 menunjukkan persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak adalah 87,30%, mengalami peningkatan 2, 63% dari data Susenas 2007(84,67%). Dalam SDKI 2012 Cakupan imunisasi campak adalah 80%. Laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2011, menyampaikan cakupan imunisasi campak di Kota Padang tahun 2011 adalah 88,1% turun 3,8% dari tahun 2010(91,9%). Cakupan imuniasi campak di Kota Padang tahun

2009 adalah 90,8%, naik 0,7% dari tahun 2008(90,1%). Sedangkan tahun 2007 cakupan imunisasi campak di Kota Padang adalah 96%. 10 Berdasarkan Resume Profil Kesehatan Kota Padang tahun 2012, cakupan imunisasi campak di Kota Padang adalah 64,5%. Dari Laporan Kumulatif Hasil Imunisasi Rutin Bayi Kabupaten/Kota Padang tahun 2013 cakupan imunisasi campak di Kota Padang adalah 93,2%. Dari data ini dapat kita adanya trend pada cakupan imunisasi campak di Kota Padang dari tahun 2007 hingga tahun 2011. Berdasarkan profil kesehatan Kota Padang cakupan imunisasi campak di Puskesmas Padang Pasir tahun 2010 adalah 93,75%, turun 4,9% pada tahun 2011(88,8%). 10 Pada tahun 2012 juga mengalami penurunan sebesar 25,1% dari tahun 2011 yaitu 63,7%. 11 Berdasarkan Laporan Kumulatif Hasil Imunisasi Rutin Bayi Kabupaten/Kota Padang tahun 2013, Puskesmas Padang Pasir adalah cakupan imunisasi campak yang terendah, yaitu dari 949 sasaran bayi, hanya 72,9% yang telah diimunisasi campak. Sedangkan target nasional adalah 90%. Menurut Notoatmodjo, faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang terdiri dari faktor predisposisi (predisposing factor) seperti pendidikan, pengetahun, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya yang ada di masyarakat; faktor pendukung (enabling factor) yang meliputi lingkungan fisik (tersedia atau tidak tersedianya fasilitas), untuk menunjang seseorang bertindak atau berperilaku; dan faktor pendorong (reinforcing factor) yang meliputi dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat Berdasarkan wawancara awal penulis terhadap 10 orang ibu yang mempunyai anak usia 12-24 bulan di 10 kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir Padang, diketahui orang diantaranya berpendidikan terakhir SMP dan SD (50%), 7 orang diantaranya memiliki pengetahuan yang kurang tentang imunisasi campak(70%), dan 6 diantaranya memiliki sikap yang negatif terhadap pemberian imunisasi campak(60%), karena mereka selalu menganggap bahwa dengan pemberian imunisasi campak akan menyebabkan anak demam. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Padang Tahun 2014.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian analitik deskriptif dengan desain cross sectional studi. Penelitian dilakukan di Kelurahan Flamboyan Baru wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir Padang. Polpulasi penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak usia 12-24 bulan yang berjumlah 949 orang. Pengambilan sampel secara Gugus Bertahap (Multistage Sampling) dengan jumlah sampel 45 ibu yang memiliki anak usia 12-24 bulan. Analisis data secara univariat dan bivariat HASIL PENELITIAN Analisa Univariat Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Tingkat pendidikan Ibu tentang Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Padang Tahun 2014 Tingkat pendidikan Ibu Frekuensi % Rendah 17 37,8 tinggi 28 63,2 Jumlah 45 100,0 Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat dari 45 responden yang memiliki pendidikan rendah tentang pemberian imunisasi campak yaitu 17 orang lebih dari seperempat (37,8%). Ibu yang mempunyai anak balita berpendidkan rendah, Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tenatang Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Padang Tahun 2014 Tingkat pengetahuan Frekuensi % Rendah 19 42,2 tinggi 26 57,8 Jumlah 45 100,0 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat dari 45 memiliki pengetahuan rendah tentang responden bahwa ada responden yang pemberian imunisasi campak hampir (50%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Sikap Ibu Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Padang Tahun 2014 Tingkat pengetahuan Frekuensi % Negatif 19 42,2 tinggi 26 57,8 Jumlah 45 100,0 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat Sikap ibu dari 45 responden lebih dari separoh responden memiliki sikap negatif terhadap pemberian imunisasi campak yaitu 23 (51,1%) responden. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pemberian imunisasi campak. Pemberian di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Padang Tahun 2014

Pemberian Imunisasi Campak Frekuensi % Tidak memberikan 19 42,2 memberikan 26 57,8 Jumlah 45 100,0 Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat dari 45 memberikan imunisasi campak pada responden ada responden yang tidak Analisa Bivariat. bayinya hampir (50%). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hubungan Pendidikan Responden dengan Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Padang Tahun 2014 Pendidikan Pemberian Imunisasi Campak Jumlah Tidak diberi Diberi F % F % F % Rendah 12 70,6 5 29,4 17 100 Tinggi 7 25 21 75 28 100 Jumlah 19 42,2 26 57,8 45 100 p=0,007 df=1 Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa responden memberikan imunisasi campak yang berpendidikan rendah lebih rendah dibandingkan dengan pendidikan tinggi (29,4% : 75%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,007 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakana antara pendidikan ibu dengan pemberian imunisasi campak Tabel 6.Distribusi Frekuensi Hubungan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi Campak dengan Pemberian imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Padang Tahun 2014 Tingkat Pemberian Imunisasi Campak Jumlah Pengetahuan Tidak Diberi Diberi F % F % F % Rendah 12 63,2 7 36,8 19 100 Tinggi 7 26,9 19 73,1 26 100 Jumlah 19 42,2 26 57,8 45 100 p=0,034 df=1 Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat campak (36,8% : 73,1%). Hasil uji statistik bahwa responden memberikan imunisasi campak yang berpengetahuan rendah tentang imunisasi campak lebih rendah dibandingkan dengan responden berpengetahuan tinggi tentang imunisasi diperoleh nilai p=0,034 maka dapat maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakana antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi campak Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hubungan Sikap Responden Terhadap Imunisasi Campak dengan Pemberian imunisasi Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Padang Tahun 2014

Sikap Pemberian Imunisasi Campak Tidak Diberi Diberi Jumlah F % F % F % Negatif 13 56,5 10 43,5 23 100 Positif 6 27,3 16 72,7 22 100 Jumlah 19 42,2 26 57,8 45 100 P=0,092 df=1 Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dilihat dibandingkan responden bersikap bahwa responden memberikan imunisasi yang bersikap negatif lebih rendah positifterhadap imunisasi campak (43,5% : 72,7%). PEMBAHASAN Hasil penelitian didapatkan dapat kita lihat bahwa responden yang berpendidikan tinggi lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berpendidikan rendah dengan perbandingan antara responden yang berpendidikan tinggi dengan responden yang berpendidikan rendah adalah (62,2% : 37,8%). Namun yang menjadi masalah adalah masih ada responden yang berpendidikan rendah dan jumlahnya lebih sepertiga dari responden.masih adanya responden yang berpendidikan rendah ini menentukan sikap dan perilakunya terhadap informasi yang disampaikan.hal ini berisiko tidak tercapainya perilaku kesehatan yang diharapkan. Menurut peneliti orang yang berpendidikan rendah cenderung bersikap negatif dan pada akhirnya akan berprilaku negatif. Selain dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang, pendidikan juga mempengaruhi penerimaan informasi yang disampaikan oleh seseorang, jika penerimaan informasi tidak baik maka akan berisiko tidak tercapainya perilaku kesehatan yang diharapkan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,092 maka dapat disimpulkan atau tidak terdapat hubungan yang bermakana antara sikap ibu terhadap imunisasi campak dengan pemberian imunisasi campak.

Hubungan Pendidikan Responden dengan Pemberian Imunisasi Campak Pendidikan mempengaruhi perilaku ibu untuk memberikan imunisasi campak pada bayinya.ini kecendrungan bahwa presentase pemberian imunisasi campak pada bayi lebih tinggi pada responden yang berpendidikan tinggi dari pada yang berpendidikan rendah, angka ini merupakan resiko yang menyebabkan semakin rendahnya angka cakupan pemberian imunisasi campak pada bayi. Maka hal ini harus mendapatkan perhatian dari tenaga kesehatan khususnya pemegang program imunisasi terutama dalam memberikan penyuluhan tentang imuniasi campak Hubungan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi Campak dengan Pemberian Imunisasi Campak Dimana apabila tingkat pengetahuan ibu rendah tentang imunisasi campak cenderung tidak memberikan imunisasi campak kepada bayinya dan ibu yang berpengatahuan tinggi tentang imunisasi campak cenderungmemberikan imunisasi campak kepada bayinya. Teori perilaku yang dikemukakan oleh Laurence Green menjelaskan bahwa pengetahuan melatarbelakangi atau mempengaruhi perilaku seseorang untuk berbuat adalah sebagai faktor predisposisi (predisposing factor). Angka diatas menunjukkan bahwa penting sekali ibu yang memiliki bayi mendapatkan pengetahuan tentang imunisasi khususnya imunisasi campak yaitu mengenai: pengertian imunisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, imunisasi campak, cara pemberian, efek samping, kontra indikasi, waktu pemberian, dan tempat memperoleh imunisasi campak. Hubungan Sikap Responden Terhadap Pemberian Imunisasi Campak Pentingnya bagi ibu yang memiliki bayi untuk bersikap positif terhadap pemberian imunisasi campak ini akan meningkatkan derajat kesehatan bayi dengan mencegah penyakit campak melalui pemberian imunisasi campak. Menanamkan sikap positif pada ibu yang memiliki bayi terhadap pemberian imunisasi campak ini tidak lepas dari peran petugas pemegang program imunisasi antara lain tentang: pengertian imunisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, imunisasi campak, cara pemberian, efek samping, kontra indikasi, waktu pemberian, dan tempat memperoleh imunisasi campak.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan lebih separoh ibu yang mempunyai anak usia 12-24 bulan tidak memberikan imunisasi campak pada bayinya.kurang dari separoh ibu yang mempunyai anak usia 12-24 bulan berpendidikan rendah. Kurang separuhnya ibu memiliki pengetahuan rendah tentang imunisasi campak. Lebih separuhnya memiliki sikap negatif terhadap imunisasi campak. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu yang mempunyai anak usia 12-24 bulan dengan pemberian imunisasi campak.terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian imunisasi campak. Tidak DAFTAR PUSTAKA Azwar, saifudin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar; 2012. Budiarto E. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC; 2002. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2010. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (riskesdas). 2010;33-34.. Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan Kumulatif Hasil Imunisasi Rutin Bayi Kabupaten/Kota Padang tahun 2013. Padang: Dinkes Kota Padang: 2014. Hastono, Sutanto Priyo. Basic Data Analysis for Health Research. Depok: Fakultas Kesehatan terdapat hubungan antara sikap ibu yang mempunyai anak usia 12-24 bulan dengan pemberian imunisasi campak. Diharapkan kepada pemegang program imunisasi di puskesmas untuk memperhatikan kembali cara menyampaikan informasi tentang imunisasi campak kepada sasaran, memaksimalkan pelaksanaan penyampain informasi mengenai imunisasi campak, meningkatkan frekuensi dan intensitas penyampaian informasi mengenai imunisasi campak, serta memperhatikan kembali materi materi yang penting terkait dengan imunisasi campak seperti mengenai penyakit campak, penularan, dan penceghannya. Masyarakat Universitas Indonesia; 2006. Hidayat, Aziz Alimul. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Surabaya: Salemba Medika; 2011. Kemenkes, RI. 2013. Lindungi Dunia Anda, Dapatkan Vaksinasi. [Diakses 14 Januari 2014]. Tersedia dari: URL: http://www.depkes.go.id/index.php? vw=2&id=2293.htm. Kemenkes RI. KMK NO.1059 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta: Depkes RI; 2004 Puteri, Ika Mardiyah. Hubungan Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas

Ambacang Kecamatan Kuranji Padang Tahun 2008. [KTI]. Padang: Poltekkes Kemenkes Padang; 2008. Probandari dkk. Ketrampilan Imunisasi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta; 2013. Mulyani, Nina Siti; Rinawati, Mega. Imunisasi untuk Anak. Jakarta: Nuha Medika; 2013. Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta; 2010. Ratnawati, Retty; Roebijoso, Jack; Octavia, Eva Nur. Profil Penderita Campak Serta Faktor-Faktor Resiko Kejadian Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Gribig.Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya; 2013. Redd SC, Markowitz LE, Katz SL dalam artikel Lestari, Whinie; Tjitra, Emiliana; Sandjaja. Dampak Status Imunisasi Anak Balita Di Indonesia Terhadap Kejadian Penyakit. 2009. Ranuh, dkk. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi Ke-4. Jakarta:Ikatan Dokter Anak Indonesia;2011. Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survei. Pustaka LP3ES Indonesia: Jakarta: 2006.. Widoyono.Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Semarang: Erlangga. Medical Series; 2005. WHO. Measles. 2013. [Diakses 23 Januari 2014]. Tersedia dari: URL: http://who.int/mediacentre/factshee ts/fs286/en/.htm