Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
Manajemen Kas dan surat surat berharga

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK ANDRI HELMI M, SE., MM

Deddy Supardi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Komputer Indonesia

Leverage dapat diartikan penggunaan sumber dana oleh

PENGUATAN SEKTOR UMKM DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) MELALUI CASH MANAGEMENT

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

MANAJEMEN MODAL KERJA

Manajemen Keuangan. Modal Kerja dan Pengelolaan Kas. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang menjadi acuan bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan dirinya (going

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek. Sumber : Arthur J. Keown James C. Van Horn Bambang Riyanto

Safety cash balance (persediaan kas minimal)

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

MANAJEMEN KAS. Float adalah perbedaan kas bank dan kas pembukuan. Pengelolaan float meliputi pengendalian terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset).

Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

Proudly present. Manajemen Kas. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

MANAJEMEN KAS DAN EFEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini seluruh perusahaan berusaha untuk dapat lebih

BAB VIII MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan,

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sari pada

ANALISIS PENGELOLAAN PIUTANG SEBAGAI TINDAK LANJUT KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

CHAPTER 22 Other Topics in Working Capital Management Brigham & Daves (2006)

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

MANAJEMEN KAS. Float adalah perbedaan kas bank dan kas pembukuan. Pengelolaan float meliputi pengendalian terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN KAS. Minggu 7 1

KEBIJAKAN MODAL KERJA

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI SILABUS

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

EKMA4213 MANAJEMEN KEUANGAN (Modul 3)

Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tingkat. untuk proyeksi laporan keuangan proforma.

MANAJEMEN KEUANGAN JANKA PENDEK

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

Oleh. Erfin Winda Sari

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. kas. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari

Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS

dividen dan capital gain (selisih antara harga jual dengan harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

Akuntansi merupakan bahasa bisnis, menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk informasi keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM BISNIS MATA KULIAH - SEMINAR KEUANGAN PRODI : MANAJEMEN OLEH: AGUS SUKOCO, ST, MM.

BAB III PEMBAHASAN. yang memuat tentang penerimaan dan pengeluaran kas karena adanya rencana

Sartono ( 2001: 6 ) Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana, baik

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

Kas Piutang Dagang Piutang Wesel Sediaan Investasi Jangka Pendek Beban Dibayar Dimuka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB II BAHAN RUJUKAN

TIME VALUE OF MONEY DAN NET PRESENT VALUE (NPV)

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tujuan didirikan perusahaan, yang pertama adalah untuk UKDW

ASSALAMUALAIKUM WR WB

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode PEARLS

MANAJEMEN MODAL KERJA. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

Bab 7 Manajemen Piutang

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta. PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

Transkripsi:

IX. Manajemen Kas dan Surat Berharga 1.Pendahuluan 1.1. Motif Memegang Kas a. Motif transaksi. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. b. Motif berjaga-jaga. Kas diperlukan untuk berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian di masa mendatang. c. Kebutuhan di masa mendatang. Kebutuhan kas bisa meningkat pada saat ada kejadian-kejadian tertentu di masa mendatang. d. Saldo kas minimal (compensating balances). Bank sering mensyaratkan saldo minimal di rekening perusahaan di bank. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 186

1.2. Manajemen Kas Ada tiga hal ketika mengelola kas: a. Mempercepat pemasukan kas. b. Memperlambat pengeluaran kas. c. Memelihara saldo kas yang optimal. Dengan mempercepat pemasukan kas, dan memperlambat pengeluaran kas diharapkan cash availability (ketersediaan kas) akan meningkat. Semakin besar ketersediaan kas (atau kas yang bisa dipegang oleh perusahaan), semakin baik untuk perusahaan, karena siklus kas (cash conversion cycle) yang kecil akan menurunkan investasi pada modal kerja. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 187

2. Mempercepat Pemasukan Kas dan Memperlambat Pengeluaran Kas 2.1. Mempercepat Pemasukan Kas a. Penjualan tunai. Cara ini tentunya merupakan cara yang paling langsung. Dengan penjualan tunai (tanpa piutang) akan segera memperoleh kas. b. Potongan kas (Cash discount). Potongan kas ditujukan untuk mempercepat pembayaran piutang oleh pembeli/pelanggan perusahaan. c. Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran. Misal pelanggan tersebar secara geografis, dan pelanggan mempunyai kebiasaan menggunakan pos-wesel sebagai alat pembayaran, atau cek pribadi pada negara maju. Untuk mempercepat perjalanan uang tersebut, perusahaan bisa menyebarkan pusat penerimaan. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 188

2.2. Memperlambat Pengeluaran Kas a. Pembelian dengan kredit. Pembelian dengan kredit berarti supplier mendanai lebih dulu pembelian yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan mempunyai kesempatan menunda pengeluaran kas. b. Memanfaatkan float. Float merupakan selisih perbedaan saldo bank dengan saldo kas perusahaan. c. Menggunakan draft. Draft merupakan tanda bayar yang harus diotorisasi oleh pihak perusahaan untuk kemudian dibayarkan. Istilah kas bon sering digunakan. d. Pembayaran Secara Sentral. Dalam cara ini, setiap tagihan yang datang ke cabang perusahaan akan diserahkan ke pusat untuk dimintakan otorisasi. Setelah pusat memberikan otorisasi, baru kemudian diserahkan lagi ke cabang dan kemudian bisa dibayarkan. e. Cek dibayar pada hari tertentu. Cek bisa dipakai untuk memperlambat pembayaran kas. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 189

2.3. Analisis Manfatat dan Biaya untuk Mempercpat atau memperlambat Aliran Kas Analisis manfaat-biaya bisa digunakan untuk memutuskan apakah alternatif mempercepat atau memperlambat aliran kas sebaiknya dilakukan atau tidak. Alternatif akan dilakukan jika manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan biayanya. Manfaat bisa dihitung sebagai biaya bunga yang bisa diperoleh jika perusahaan memegang kas. 3. Menentukan Saldo Kas Optimal Perusahaan diharapkan memegang saldo kas yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa menjaga likuiditas perusahaan, tetapi juga bisa menjaga produktivitas perusahaan. C = 2bT i Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 190

C = Saldo kas optimal yang akan kita cari i = Tingkat bunga T = Total kebutuhan kas dalam satu periode b = Biaya order kas 3.1. Model Persediaan Kas (Model Baumol) Untuk menghitung saldo kas optimal, kita perlu mengetahui biaya yang berkaitan dengan penyimpanan kas. Setelah itu kita bisa meminimalkan biaya tersebut. Dengan kata lain, tujuan dari model ini adalah menghitung saldo kas yang optimal, yaitu saldo kas yang bisa meminimalkan total biaya transaksi. Total biaya transaksi terdiri dari dua item: a. Biaya simpan: merupakan biaya kesempatan (opportunity cost) yang muncul karena perusahaan memegang kas (bukan surat berharga) atau biaya kesempatan adalah pendapatan bunga yang tidak bisa diperoleh karena perusahaan memegang kas. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 191

b. Biaya transaksi: biaya transaksi dihitung dari biaya yang harus dikeluarkan ketika manajer keuangan menjual surat berharga atau biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kas. Biaya total (TC) = TC = C 2 i + T C b C = Saldo kas optimal yang akan kita cari i = Tingkat bunga T = Total kebutuhan kas dalam satu periode b = Biaya order kas Jika saldo kas optimal besar biaya simpan akan lebih tinggi biaya transaksi akan lebih kecil. Jika saldo kas optimal kecil perusahaan akan semakin sering mengisi kas semakin tinggi biaya transaksi pengadaan kas, tetapi biaya simpan semakin kecil, karena rata-rata persediaan menjadi lebih kecil. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 192

Contoh Perusahaan Panca Warna meperkirakan pengeluaran kas secara keseluruhan untuk tahun yang akan datang sebesar Rp5.400.000,-. Untuk memenuhi kebutuhan kas tersebut perusahaan akan menjual surat berharga secara periodik. Return yang diperoleh dari surat berharga 12% per tahun dan biaya transaki sebesar Rp.40,- per transaksi. Hitunglah: a. Transaski yang optimal dengan menggunakan model persediaan (model Baumol). b. Rata-rata cash balance c. Frekuensi transaksi dalam satu tahun Penyelesaian a. Transaksi yang optimal Kebutuhan kas (T) = 5.400.000 Biaya transaksi (b) = 40 Return (i) = 12% = 0,12 Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 193

C = 2bT i C = [ (2 x 40 x 5.400.000) / (0,12) ] (1/2) = 60.000 Jadi transaksi yang optimal = Rp60.000,- b. Rata-rata cash balance = [60.000] / 2 = Rp30.000,- c. Frekuensi transaksi dalam satu tahun = [5.400.000] /[60.000] = 90 kali 3.2. Model Random Aluran Kas Jika ketidakpastian aliran kas cukup besar, maka model persediaan kas (model Baumol) tidak bisa digunakan lagi. Untuk itu digunakan model Miller-Orr, mengasumsikan saldo aliran kas harian yang bersifat random, tidak konstan seperti pada model Baumol. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 194

Z = 3 3b δ 2 4 i H = 3Z C = ( 4Z) 3 z = Batas bawah kas H = Batas atas kas b = Biaya transaksi merubah kas/surat berharga δ 2 = Varians aliran kas bersih harian i = Tingkat bunga harian pada surat berharga C = Saldo kas optimal yang akan kita cari Langkah-langkah menghitung saldo kas dengan menggunakan model Miller-Orr: a. Menentukan batas minimal, apakah 0 atau jumlah tertentu yang menjadi jumlah minimal yang aman (minimum safety). Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 195

b. Menghitung standar deviasi aliran kas harian. Standar deviasi bisa dihitung dengan menggunakan data historis aliran kas bersih harian. c. Menentukan tingkat bunga harian. d. Memperkirakan biaya transaksi pembelian/ penjualan surat berharga. Contoh Marjuki seorang pengusaha mebel mengamati ternyata pengeluaran kas setiap hari bersifat acak. Deviasi standar kas harian ditaksir Rp5.000.000,-. Kas yang tidak dipergunakan dapat diinvestasikan pada saham dengan return per bulan 1,1%. Biaya transaksi untuk menjual obligasi ditaksir sebesar Rp100.000,- per transaksi. Perusahaan menetapkan batas minimal kas sebesar Rp5.000.000,-. Manajer tersebut ingin menerapkan model Miller-Orr untuk pengelolaan kas perusahaan. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 196

Hitunglah: a. Berapa jumlah obligasi yang harus dijual pada saat saldo kas mencapai Rp5.000.000,- b. Batas maksimal saldo kas perusahaan c. Berapakah rata-rata saldo kas peruahaan. Penyelesaian: a. Jumlah obligasi yang harus dijual (Z) Biaya transaksi per transaksi (b) = Rp100.000,- Deviasi standar (δ) = Rp5.000.000,- Return (i) = 0,011 per bulan per hari = [ 0,011 / 30 ] = 0,0003667 Z = 3 3b δ 2 4 i Z = 3 3x100.000 x5.000.000 4 x0,0003667 2 Z = Rp17.227.800,- Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 197

b. Batas maksimal saldo kas perusahaan (H) H = 3Z + Saldo minimal H = [3 x 17.227.800] + 5.000.000 = Rp56.683.400,- c. Saldo kas rata-rata (C) ( 4Z) C = + Saldo minimal 3 C = [ (4x17.227.800) / 3 ] + 5.000.000 = Rp27.970.400,- 3.3. Sinkronisasi Pengeluaran dan Pemasukan Kas melalui Anggaran Kas Optimalisasi saldo kas bisa dilakukan dengan menggunakan anggaran kas. Dalam anggaran kas, manajer keuangan akan memperkirakan kas masuk dan kas keluar di masa mendatang. Kemudian saldo kas akan diperoleh dengan Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 198

mengurangkan kas keluar terhadap kas masuk. Jika saldo kas yang diperoleh lebih besar dari target saldo kas, maka perusahaan sudah harus bersiap-siap mencari alternatif investasi kelebihan kas tersebut. Sebaliknya, jika saldo kas yang diperoleh ternyata lebih kecil dari target saldo kas, maka perusahaan harus bersiap-siap mencari alternatif untuk memperoleh kas tambahan, misal dari pinjaman jangka pendek. Contoh Soal 1 PT Merah Delima mengamati tentang pengeluaran kas setiap hari perussahaan dia bekerja relatif konstan. Pengeluaran per bulan rata-rata Rp.600.000.000,- kalau kas tersebut dibelikan obligasi setiap bulan akan memperoleh keuntungan 1%. Biaya transaksi setiap kali transaksi Rp.40.000,-. Hitunglah: a. Jumlah obligasi yang seharusnya dijual kalau menggunakan model persediaan. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 199

b. Rata-rata cash balance jika saldo kas minimal Rp20.000.000,- c. Jika ada perobahan kebijakan saldo kas minimal menjadi Rp50.000.000,-, apakah perobahan kebijakan tersebut benar. Penyelesaian: a. Jumlah obligasi yang seharusnya dijual (C) Kebutuhan kas per bulan (T) = Rp.600.000.000,- Biaya transaksi per transaksi (b) = Rp.40.000,- Return (i) = 1% per bulan = 0,01 C = 2bT i C = [ (2 x 40.000 x 600.000.000) / (0,01) ] (1/2) = 69.282.000 Jadi transaksi yang optimal = Rp69.282.000,- Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 200

b. Rata-rata cash balance = (69.282.000 + 20.000.000) / 2 = Rp44.641.000,- c. Jika ada perobahan kebijakan kas minimal menjadi Rp50.000.000,- b. Saldo kas minimal Rp20.000.000,- Biaya saldo kas minimal = (0,01) x (20.000.000) Biaya transaksi = [ (600.000.000) / (69.282.000) ] x (40.000) Biaya penyimpanan = [ (69.282.000) / (2) ] x (0,01) Jumlah c. Saldo kas minimal Rp.50.000.000 Biaya saldo kas minimal = (0,01) x (50.000.000) Biaya transaksi = [ (600.000.000) / (69.282.000) ] x (40.000) Biaya penyimpanan = [ (69.282.000) / (2) ] x (0,01) Rp200.000,- Rp346.410,- Rp346.410,- Rp892.820,- Rp500.000,- Rp346.410,- Rp346.410,- Jumlah Rp1.192.820,- Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 201

Contoh Soal 2 PT Intan Gemerlap memiliki pola pengeluaran kas setiap hari bersifat acak. Deviasi standar kas harian ditaksir Rp12.000.000,-. Kas yang tidak dipergunakan dapat diinvestasikan pada saham dengan return per tahun 11%. Biaya transaksi untuk menjual obligasi ditaksir sebesar Rp.240.000,- per transaksi. Perusahaan menetapkan batas minimal kas = Rp.10.000.000,-. Manajer tersebut ingin menerapkan model Miller-Orr untuk pengelolaan kas perusahaan. Asumsi 1 tahun = 360 hari. Hitunglah: a. Berapa jumlah obligasi yang harus dijual pada saat saldo kas mencapai Rp.8.000.000,-. b. Batas maksimal saldo kas perusahaan. c. Berapakah rata-rata saldo kas peruahaan. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 202

Penyelesaian: a. Jumlah obligasi yang harus dijual (Z). Biaya transaksi per transaksi (b) = Rp240.000,- Deviasi standar (δ) = Rp12.000.000,- Return (i) = 0,11 per tahun per hari = 0,0003056 Z = 3 3b δ 2 4 i Z = 3 3x240.000 x12.000.000 4 x0,0003056 2 Z = Rp.24.510.550,- b. Batas maksimal saldo kas perusahaan (H) H = 3Z + Saldo kas minimal H = [3 x 17.227.800] + 5.000.000 = Rp81.531.650,- Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 203

c. Saldo kas rata-rata (C) ( 4Z) C = + Saldo kas minimal 3 C = [ (4x24.510.550) / 3 ] + 8.000.000 = Rp40.680.733,- Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 204

Daftar Pustaka Brigham, Eugene F. dan Philip R. Davis (2004), 8 th Edition, Intermediate Financial Management, Thompson South Western, USA. Hanafi, Mamduh M. (2008), Edisi 1, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta. Husnan, Suad (1998), Edisi 4, Kumpulan Soal dan Penyelesaiannya Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, BPFE, Yogyakarta. Sartono, Agus R. (2000), Edisi 3, Ringkasan Teori Manajemen Keuangan Soal dan Penyelesaiannya, BPFE, Yogyakarta. Wihandaru Sotya Pamungkas Manajemen Kas & Surat Berharga 205