Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49554/PP/M.XV/99/2013

dokumen-dokumen yang mirip
Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat Nomor: S-8729/WPJ.07/KP.02/2013 tanggal 03 Oktober 2013;

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor KEP- 105/WPJ.07/2015 tanggal 12 Januari 2015;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put.47389/PP/M.X/99/2013. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

: PUT.62748/PP/M.XIIA/99/2015

bahwa Surat Tagihan Pajak Nomor 00097/107/12/029/15 tanggal 28 September 2015 tidak termasuk

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-79783/PP/M.IIB/99/2017. Tahun Pajak : 2008

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86614/PP/M.XIVA/13/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 26

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49243/PP/M.XI/99/2013. Tahun Pajak : 2009

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan : Put-87849/PP/M.XVA/99/2017. Jenis Pajak : Gugatan Masa Pajak : 2009 Pokok Sengketa

Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG

sengketa mengenai pengenaan Sanksi Administrasi berupa Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU KUP sebesar 100% (Rp ,00);

Surat Tergugat Nomor: S-1744/WPJ.32/KP.01/2013 tanggal 10 Juli 2013;

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.58791/PP/M.XB/99/2015. Tahun Pajak : 2013

Nomor KEP-4949/WPJ.09/2015 tanggal 20 Oktober 2015;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.28305/PP/M.XV/99/2011. Tahun Pajak : 2009

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT /PP/M.XIII/16/2013. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2008

bahwa menurut Tergugat sesuai dengan Pasal 12 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197/PMK.03/2015 TENTANG

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah penerbitan Keputusan Tergugat Nomor KEP-3281/ WPJ.11/2015 tanggal 15 Oktober 2015;

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36095/PP/M.III/99/2012. Tahun Pajak : 2011

PENETAPAN DAN KETETAPAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

Menurut Majelis : bahwa dasar hukum yang terkait dengan materi gugatan ini adalah :

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

bahwa equalisasi jumlah Penyerahan menurut SPT Masa PPN dengan Peredaran Usaha dalam

Tabel Nilai Sengketa atas Objek Pajak sampai dengan Surat Banding N o. 1. Koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut Rp

, No.1645 sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 Undan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

: bahwa Undang-undang PPN mengatur/memerintahkan Menteri Keuangan (bukan PP) untuk:

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : PUT /2014/PP/M.VIB Tahun Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2014.

197/PMK.03/2015 PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI ATAS SURAT KETETAPAN PAJAK, SURAT KETETAPAN PAJAK P

bahwa Terbanding melakukan Koreksi Positif atas Pajak Masukan Yang Dapat dikreditkan Masa Pajak Agustus 2011 a quo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-55895/PP/M.XIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.39513/PP/M.IV/99/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2010

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

LAMPIRAN A KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP - 05/PJ.24/1995 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Nomor : Put-86509/PP/M.VII.A/19/2017. Jenis Pajak : Bea Masuk

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00

: bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

bahwa Pemohon Banding dan Terbanding melakukan Uji Bukti Dokumen Pendukung Pemohon Banding berupa:

Pasal 26 UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009. Pasal 36 ayat (1) huruf a, UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PMK.03/2013 TENTANG

MANAJEMEN PERPAJAKAN

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi DPP PPN Masa Pajak April sebesar Rp

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 111/PMK.03/2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43771/PP/M.VI/16/2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 20 TAHUN 2001 T E N T A N G PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan unit usaha/divisi kebun sebesar Rp ,00,

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1998 TENTANG PENYANDERAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI,

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK RESTORAN

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 12 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AIR TANAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. PBB. Penghapusan Sanksi. Pengurangan. Pembatalan.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ./2009 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

KABUPATEN CIANJUR NOMOR : 63 TAHUN : 2002

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.55378/PP/M.VIA/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN

Transkripsi:

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.49554/PP/M.XV/99/2013 Jenis Pajak : Gugatan Tahun Pajak : 2009 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap penerbitan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP- 2253/WPJ.07/2012 tanggal 26 November 2012, tentang Permohonan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar PPN Barang dan Jasa Nomor: 00005/407/09/053/11 tanggal 04 April 2011 Masa Pajak Oktober 2009; Menurut Tergugat : bahwa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar PPN Barang dan Jasa Nomor : 00005/407/09/053/11 Masa Pajak Oktober 2009 diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak Kantor Pelayanan Pa.ak Badan dan Orang Asing Satu Nomor : LAP-099/WPJ.07/KP.0700/2010 tanggal 04 April 2011; Menurut Pengugat : bahwa atas SKPLB PPN Barang dan Jasa Nomor : 00005/407/09/053/11 Masa Pajak Oktober 2009, Penggugat mengajukan Permohonan Permohonan SKPLB PPN Barang dan Jasa dengan Surat Nomor : 131/S-008/2012 tanggal 30 Agustus 2012 dan dengan Surat Keputusan Tergugat Nomor : KEP- 2253/WPJ.07/2012 tanggal 26 November 2012 telah ditolak, sehingga dengan Surat Nomor : 196/S-012/2012 tanggal 20 Desember 2012 mengajukan Gugatan; Pemenuhan Ketentuan Formal Pengajuan Banding Pendapat Majelis : bahwa Surat Gugatan Nomor : 196/S-012/2012 tanggal 20 Desember 2012 ditandatangani oleh Chief of Representative Office. bahwa Majelis melakukan penelitian terhadap Surat Gugatan Nomor : 196/S- 012/2012 tanggal 20 Desember 2012. bahwa berdasarkan Penelitian Majelis, Penggugat mengajukan alasan Gugatan yaitu Tergugat menolak permohonan Penggugat atas Permohonan SKPLB PPN Barang dan Jasa dengan Surat Nomor : 131/S-008/2012 tanggal 30 Agustus 2012. bahwa Majelis berpendapat Penggugat mengajukan Gugatan sehubungan dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar PPN Barang dan Jasa Nomor : 00005/407/09/053/11 tanggal 04 April 2011 Masa Pajak Oktober 2009. bahwa Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 menyatakan : Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak. bahwa Pasal 25 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 menyatakan :

Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu: a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, c. Surat Ketetapan Pajak Nihil, d. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, atau e. Pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. bahwa Pasal 25 ayat (3) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Undang-undang Nomor sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 28 Tahun 2007 menyatakan : Keberatan harus diajukan dalam Jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. bahwa Pasal 36 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 menyatakan : Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat : a. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya, b. Mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar, c. Mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 yang tidak benar, atau, d. Membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa : 1. Penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan, atau, 2. Pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak. bahwa Pasal 31 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak menyatakan : Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan memutus Sengketa Pajak. bahwa Pasal 31 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak menyatakan : Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. bahwa Pasal 31 ayat (3) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak menyatakan : Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas pelaksanaan penagihan Pajak atau Keputusan pembetulan atau Keputusan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 dan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

bahwa Majelis berpendapat objek yang dipermasalahkan Penggugat adalah Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar PPN Barang dan Jasa Nomor: 00005/407/09/053/11 tanggal 04 April 2011 Masa Pajak Oktober 2009. bahwa Majelis berpendapat Penggugat tidak setuju atas koreksi Tergugat atas besarnya Kompensasi Kelebihan PPN dari Masa Pajak Sebelumnya dan PPN yang Dapat Dikompensasikan Ke Masa Pajak Berikutnya. bahwa Penggugat mengajukan Permohonan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak yang Tidak Benar atas SKPLB PPN Barang dan Jasa dengan Surat Nomor : 131/S-008/2012 tanggal 30 Agustus 2012 yang dijawab oleh Tergugat dengan Keputusan Tergugat Nomor : KEP-2253/WPJ.07/2012 tanggal 26 November 2012 dengan keputusan menolak permohonan Penggugat. bahwa Majelis berpendapat sengketa koreksi Tergugat atas besarnya Kompensasi Kelebihan PPN dari Masa Pajak Sebelumnya dan PPN yang Dapat Dikompensasikan Ke Masa Pajak Berikutnya yang tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar PPN Barang dan Jasa Nomor: 00005/407/09/053/11 tanggal 04 April 2011 merupakan objek keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf e Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 aquo. bahwa oleh karena sengketa koreksi Tergugat dalam Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar PPN Barang dan Jasa Nomor : 00005/407/09/053/11 tanggal 04 April 2011 Masa Pajak Oktober 2009 merupakan objek keberatan maka menurut Majelis jika Penggugat tidak setuju atas keputusan Tergugat maka seharusnya Penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Pajak sebagaimana dimaksud Pasal 27 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 dan tidak dapat mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud Pasal 23 ayat (2) Undang-undang aquo. bahwa Penggugat dalam persidangan menyatakan Penggugat tidak menggunakan kuasa Pasal 25 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 karena telah melewati jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirimkannya Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar PPN Barang dan Jasa Nomor : 00005/407/09/053/11 tanggal 04 April 2011 sebagaimana dimaksud pada Pasal Pasal 25 ayat (3) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sehingga Penggugat menggunakan kuasa Pasal 36 ayat (1) huruf b Undangundang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007. bahwa Majelis berpendapat Pasal 36 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 merupakan kewenangan (diskresi) Tergugat. bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan Surat Gugatan Penggugat Nomor : 196/S-012/2012 tanggal 20 Desember 2012 tidak memenuhi ketentuan sebagai Surat Gugatan sehingga pemeriksaan ketentuan formal lainnya maupun materi Gugatan tidak diperiksa lebih lanjut. Pendapat Berbeda (Dissenting Opinions) : bahwa terhadap sengketa gugatan ini, Hakim Anggota Sartono, SH, M.Si., memberikan pendapat yang berbeda dengan pendapat sebagai berikut :

bahwa Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, menyatakan: Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. bahwa Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 aquo, menyatakan : Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. bahwa Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, menyatakan : Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap: a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang, b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan Pajak, c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26, atau d. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. hanya dapat diajukan kepada badan peradilan Pajak. bahwa Pasal 25 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan aquo, menyatakan : Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu: a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, c. Surat Ketetapan Pajak Nihil, d. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, atau e. Pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. bahwa Pasal 26 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan aquo, menyatakan : (1) Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan, (2) Sebelum surat keputusan diterbitkan, Wajib Pajak dapat menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertulis, (3) Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatan dapat berupa mengabulkan seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang masih harus dibayar, (4) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b dan huruf

d, Wajib Pajak yang bersangkutan harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak tersebut, (5) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah terlampaui dan Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan. bahwa Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2002 aquo, menyatakan : Keputusan adalah suatu penetapan tertulis di bidang perpajakan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan dan dalam rangka pelaksanaan Undang- Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. bahwa berdasarkan Pasal 36 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan aquo, menyatakan: Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar. bahwa Hakim Anggota Sartono, SH, M.Si. berpendapat bahwa Keputusan Tergugat Nomor : KEP-2313/WPJ.07/2012 tanggal 3 Desember 2012 tentang SKPKB PPN Barang dan Jasa merupakan keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan aquo, sehingga Hakim Anggota Sartono, SH, M.Si. berpendapat Keputusan Tergugat Nomor : KEP- 2313/WPJ.07/2012 tanggal 3 Desember 2012 aquo bukan merupakan keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan aquo. bahwa Hakim Anggota Sartono, SH, M.Si. berpendapat Keputusan Tergugat Nomor : KEP-2313/ WPJ.07/2012 tanggal 3 Desember 2012 aquo merupakan keputusan yang berkaitan dengan Surat Ketetapan Pajak sehingga Hakim Anggota Sartono, SH, M.Si. berpendapat Keputusan Tergugat Nomor : KEP- 2313/WPJ.07/2012 tanggal 3 Desember 2012 merupakan keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan. bahwa Hakim Anggota Sartono, SH, M.Si. berpendapat keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan aquo tidak dikecualikan sebagai objek Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 aquo sehingga Hakim Anggota Sartono, SH, M.Si. berpendapat Keputusan Tergugat Nomor : KEP-2313/WPJ.07/2012 tanggal 3 Desember 2012 aquo merupakan keputusan yang dapat diajukan gugatan sesuai dengan Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 aquo. bahwa dengan demikian Hakim Anggota Sartono, SH, M.Si. berkesimpulan Surat Gugatan Penggugat Nomor : 196/S-012/2012 tanggal 20 Desember 2012 memenuhi ketentuan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 aquo, sehingga pemeriksaannya dapat dilanjutkan pada pemenuhan ketentuan formal lainnya. Memperhatikan Mengingat : Surat Gugatan, Surat Tanggapan, hasil pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan serta kesimpulan Majelis a quo. : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

2. Peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan sengketa ini. Memutuskan : Menyatakan gugatan Pengugat terhadap Keputusan Tergugat Nomor : KEP- 2253/WPJ.07/2012 tanggal 26 November 2012, tentang Permohonan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar PPN Barang dan Jasa Nomor : 00005/407/09/053/11 tanggal 04 April 2011 Masa Pajak Oktober 2009, tidak dapat diterima. Demikian diputus di Jakarta berdasarkan suara terbanyak setelah pemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada hari Senin, tanggal 25 Maret 2013, oleh Hakim Majelis XV Pengadilan Pajak yang ditunjuk dengan Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor : Pen.00154/PP/PM/II/2013 tanggal 15 Februari 2013, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut : Drs. Didi Hardiman, Ak. Drs. Tonggo Aritonang, Ak. M.Sc. Sartono, SH, M.Si Andre Irwanda sebagai Hakim Ketua, sebagai Panitera Pengganti, Putusan Nomor : Put.49554/PP/M.XV/99/2013 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis XV sesuai Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor : Pen.00154/PP/PM/II/2013 tanggal 15 Februari 2013 juncto Revisi Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor : Rev.Pen- 1501A/ PP/PM/IV/2013 tanggal 15 April 2013, pada hari Rabu tanggal 18 Desember 2013, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut : Drs. Didi Hardiman, Ak. Drs. Tonggo Aritonang, Ak. M.Sc. Djangkung Sudjarwadi, SH, L.L.M. Andre Irwanda sebagai Hakim Ketua, sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, tidak dihadiri oleh Tergugat maupun Penggugat.