ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT.

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA RUMAH SAKIT DALAM MENINGKATKAN MARKET SHARED DAN LOYALITAS PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN BALANCED SCORECARD

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

FARISA HARDHIYANI B

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

ANALISIS KINERJA INSTALASI FARMASIRUMAH SAKIT X PURWOKERTODITINJAU DARI PERSPEKTIF CUSTOMER BALANCED SCORECARD KETERJARINGAN PASIEN

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKANNYA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

Jurnal Dinamika Manajemen

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I LATAR BELAKANG

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC)

Analisis Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas Unit Perawatan VIP Rumah Sakit Stella Maris Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

Bidang Teknik BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA DAN ALAT PENGENDALI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. pengelola jasa pelayanan kesehatan. Rumah sakit pemerintah sebagai sarana utama

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki manajemen. yang sekarang ini persaingannya semakin ketat, apalagi di abad

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

Key Performance Indicators Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencakup penekanan pada produk, biaya, harga, pelayanan, penyerahan tepat

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI MEDIA PENILAIAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT UMUM SHANTI GRAHA TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap

PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) BINA MANDIRI

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB 3 LANDASAN TEORI. Manajemen strategis (strategic management) merupakan arus keputusan dan

PENERAPAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

Undang-Undang Dasar 1945, secara berkesinambungan hams dilakukan berbagai. optimal. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1991a), menjelaskan bahwa

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

THE FIPA ( Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi ) IKIP PGRI MADIUN 13 September 2014, ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

Transkripsi:

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Oleh : Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2 fathoni@unsri.ac.id, ABSTRACT Penelitian dilakukan untuk menganalisis kinerja rumah sakit ABC menggunakan pendekatan balance scorecard. Data yang dianalisis adalah data dari tahun 2008 sampai tahun 2009 yang bersumber dari empat persepektif utama, yaitu ; perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kinerja rumah sakit ABC pada tahun 2009 sebesar 93% dari seluruh variabel dari ke empat perspektif yang diukur. The research was done to analyze the work performance at ABC hospital by using balance scorecard approach. The data analyzed was the data taken from 2008 until 2009 sourced from four main perspectives, which are; finance perspective, customer perspective, internal bussiness proccess perspective, and learning and growth of hospital perspective. The result of the research shows that there was an increasing in work performance at ABC hospital in 2009 at 93% out of all four measured perspectives. Kata Kunci: Balance Scorecard, kinerja rumah sakit, RS ABC PENDAHULUAN perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Dengan demikian penilaian kinerja perusahaan (Companies performance assessment) mengandung makna suatu proses atau sistem penilaian mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu perusahaan (organisasi) berdasarkan standar tertentu (Kaplan dan Norton, 1996). Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar menghasilkan tindakan dan hasil yang diinginkan organisasi. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran organisasi (Mulyadi, 2000). Pengukuran kinerja merupakan faktor penting bagi lingkungan organisasi saat ini dan masa depan dan metode penilaian kinerja selama ini yang hanya dilihat dari kinerja keuangan masih memiliki kelemahan, maka pengukuran kinerja yang efektif hendaknya mampu menerjemahkan misi, visi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja baik ukuran kinerja keuangan maupun non keuangan (Gaspersz, 2003). Pemanfaatan Balanced Scorecard sebagai suatu metode pengukuran kinerja lebih banyak digunakan diperusahaan-perusahaan bisnis yang menghasilkan barang, tetapi dapat juga diterapkan pada rumah sakit yang bergerak dalam bidang usaha jasa. Sebagai contoh adalah Peel Memorial Hospital Vancouver Canada dan Mayo Clinic di United States. Kedua rumah sakit tersebut telah menggunakan kerangka pengukuran kinerja dan evaluasi serta menerapkannya kedalam perencanaan strategik organisasi untuk

meningkatkan kinerja-nya (Griffith, 2000). Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Chow (1998) yang menganjurkan penerapan Balanced Scorecard dalam penilaian kinerja dalam organisasi kesehatan. Rumah Sakit ABC sebagai salah satu rumah sakit umum pemerintah kelas A memiliki program-program yang memberikan nilai tambah lebih bagi pelanggan, karyawan dan masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Untuk menilai keberhasilan program-program yang dijalankan perlu dilakukan penilaian. Penilaian kinerja yang ada pada Rumah Sakit ABC masih menitik beratkan penilaian keberhasilan suatu program pada aspek keuangan dan pelayanan. Dengan demikian dibutuhkan suatu sistem penilaian kinerja yang mampu mengukur kinerja secara lebih akurat dan komprehensif salah satu cara yang dapat dilakukan dengan penerapan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard tidak hanya merupakan alat penilaian kinerja, tetapi berkembang lebih jauh menjadi suatu sistem manajemen strategis yang membantu menerjemahkan dan mengkomunikasikan visi dan misi organisasi, serta memperoleh umpan balik dari pembelajaran. Penilaian kinerja rumah sakit ABC sangat penting dalam usaha meningkatkan status kesehatan masyarakat, untuk masa yang akan datang diharapkan Rumah Sakit ABC bukan hanya melaksanakan upaya kuratif dan rehabilitatif saja namun termasuk upaya preventif dan promotif dalam usaha untuk meningkatkan benefit rumah sakit tanpa melupakan fungsi sosial rumah sakit yang telah diwajibkan. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Rumah Sakit ABC pada tahun 2009 berdasarkan target dan realisasi program kerja dengan menggunakan balanced scorecard. METODE PENELITIAN Jenis Data Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Deskripsi Data Data utama yang diperlukan untuk mengukur kinerja Rumah Sakit ABC pada penelitian ini dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Data keuangan. b. Data pasien c. Data kunjungan pasien d. Data kunjungan pasien rawat jalan e. Data pasien penunjang diagnostik f. Data tempat tidur. g. Data operasi perhari. h. Data doter dan perawat yang melayani pasien perhari i. Data rata-rata lama perawatan. j. Data waktu yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan pertama bagi pasien. k. Data pasien yang meninggal l. Data pasien yang dirujuk kerumah sakit lain. m. Data rata-rata waktu tunggu untuk pelaksanaan operasi. n. Data pendidikan, pelatihan dan pengembangan SDM

Teknik Analisis Data. Dalam analisis balance scorecard untuk pengukuran kinerja Rumah Sakit ABC dilakukan melalui identifikasi keempat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Rumah Sakit ABC. Apabila keempat perspektif yang diukur memberikan nilai baik, maka dapat dinyatakan bahwa kinerja Rumah Sakit ABC adalah baik. Sedangkan mekanisme pengukuran kinerja Rumah Sakit ABC diinformasikan pada Gambar 1. Keuangan Pelayanan Pelanggan Pertumbuhan dan Pembelajaran Proses Bisnis Internal RS Gap Target dan realisasi Penilaian RS Gambar 1. Alur Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perspektif Keuangan. Perspektif keuangan menunjukkan kemampuan manajemen Rumah Sakit ABC dalam mencapai kondisi keuangan. Dalam kajian ini dilakukan analisis keuangan melalui Peningkatan Return Of Invesment (ROI), Peningkatan pendapatan kotor dan Penurunan harga pokok pelayanan jasa. Tabel 1. Hasil perhitungan Perspektif Keungan. 1. Peningkatan Return Of Invesment (ROI) 20% 23,52% Target

2. Peningkatan pendapatan kotor 25% 32,54% Target 3. Penurunan harga pokok pelayanan jasa 0% 0,38% Target tidak B. Perspektif Pelanggan. Perspektif pelanggan berhubungan dengan kemampuan Rumah Sakit ABC dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat pengguna jasa. Dalam kajian ini dilakukan analisis terhadap beberapa variabel seperti yang ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Perhitungan Pelayanan Medik Tahun 2009 1. Perbandingan jumlah pasien dan dokter yang melayani rawat jalan 2. Perbandingan jumlah pasien dan dokter yang melayani 3. Perbandingan jumlah pasien dan dokter yang melayani 4. Perbandingan jumlah pasien dan perawat yang melayani rawat jalan 5. Perbandingan jumlah pasien dan perawat yang melayani 6. Perbandingan jumlah pasien dan perawat yang melayani 7. Penurunan tingkat kematian 8. Penurunan tingkat kematian 9. Penurunan tingkat kematian pelaksanaan operasi 10. Peningkatan kunjungan pasien rawat jalan 11. Peningkatan kunjungan pasien 12. Peningkatan kunjungan pasien 13. Peningkatan kunjungan pasien pemeriksaan laboratorium 7:1 7,15:1 Target tidak 3:1 2,74:1 Target 6:1 4,98:1 Target 5:1 5,19:1 Target tidak 4:1 4:1 Target 3:1 2,93:1 Target 5% 4,99% Target 1% 0.98% Target 1% 1,07% Target tidak 5% -9,93% Menurun (Target tidak ) 10% 2,08% Target tidak 15% 1,22% Target tidak 20% -7,93% Menurun (Target tidak )

14. Peningkatan kunjungan pasien 20% 22,55% Target pemeriksaan radiologi 15. Peningkatan kunjungan pasien pelaksanaan operasi 35% 5,06% Target tidak 16 Penurunan pasien 1% 0,98% Target yang dirujuk ke rumah sakit lain 17. Waktu tunggu operasi 3 hari 3 hari Target 18. Waktu mendapatkan pelayanan pertama 19. Waktu tunggu untuk mendapatkan resep obat 5 menit 5 menit Target 20 menit 8 menit Target C. Perspektif Proses Bisnis Internal. Perspektif bisnis internal merupakan variabel yang berhubungan dengan kemampuan Rumah Sakit ABC dalam menjalankan aktivitas kerja yang sesuai dengan yang telah direncanakan dan disepakati. Dalam kajian ini, proses bisnis internal yang dianalisis meliputi penurunan pasien yang dirujuk, waktu tunggu pasien untuk operasi, waktu mendapatkan pelayanan pertama, waktu tunggu untuk mendapatkan resep obat dan keberadaan petunjuk yang memberi kemudahan bagi pasien/pelanggan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan rumah sakit. Tabel 3. Hasil Perhitungan Proses Bisnis Internal 1. Penilaian terhadap petunjuk informasi yang memberi kemudahan bagi pasien/pelanggan. 2. Penilaian terhadap rencana program pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan pada tahun berjalan. 3. Penilaian terhadap rencana pengembangan jasa kesehatan. 4. Penilaian terhadap rencana pengembangan sistem manajemen. 5. Penilaian terhadap rencana peningkatan penguasaan teknologi. 80 80 Target 80% 80% Target 80 80 Target 80 80 Target 80% 100% Target D. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran merupakan variabel yang berhubungan usaha-usaha yang telah dilakukan manajemen Rumah Sakit ABC dalam meningkatkan kualitas kinerja sumber daya manusia. Dalam penelitian ini aktivitas

yang dianalisis adalah jumlah Pendidikan dan pelatihan pengembangan SDM dalam bidang kesehatan dan Penggunaan Teknologi. Tabel 4. Hasil Perhitungan terhadap Pertumbuhan dan Pembelajaran Organisasi 1 Pendidikan dan pelatihan Target tidak pengembangan SDM 10 8 2 Pelatihan Penggunaan Teknologi 3 3 Target PEMBAHASAN keuangan Rumah Sakit ABC menunjukkan perbaikan pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut dilihat dari nilai ROI tahun 2009 sebesar 23,52%, itu berarti peningkatan ROI melebihi target 20% sebesar 3,52%. Peningkatan nilai ROI disebabkan keberhasilan manajemen dalam meningkatkan pendapatan, pendapatan tersebut berasal dari kunjungan pasien, penjualan obat dan alat kesehatan, piutang usaha, pendapatan non usaha dan bunga bank. Peningkatan pendapatan kotor tahun 2009 sebesar 32,54%, itu berarti peningkatan pendapatan kotor melebihi target 25% sebesar 7,54%. Peningkatan tersebut disebabkan terjadinya peningkatan kunjungan pasien yang berobat. Sedangkan harga pokok pelayanan jasa pada tahun 2009 tidak terjadi penurunan sehingga tidak mencapai. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak nya target tersebut disebabkan meningkatnya beberapa harga obat dan peralatan medis. Perbandingan jumlah pasien dan dokter yang melayani rawat jalan tahun 2009 7,15:1. Hasil ini belum dapat mencapai target 7:1, maka masih diperlukan penambahan dokter yang melayani rawat jalan perharinya. Perbandingan jumlah pasien dan dokter yang melayani tahun 2009 2,74:1, dengan demikian perbandingan ini sudah mamapu mencapai target, peningkatan tersebut dikarenakan terdapat penambahan jumlah dokter yang melayani dari 132 orang tahun 2008 menjadi 183 orang tahun 2009. Peningkatan juga terjadi pada perbandingan jumlah pasien dan dokter yang melayani tahun 2009 yaitu 4,98:1 yang disebabkan adanaya penambahan jumlah dokter yang melayani dari 15 orang tahun 2008 menjadi 20 orang tahun 2009. Perbandingan jumlah pasien dan perawat yang melayani rawat jalan tahun 2009 5,19:1, tidak mencapai target. Target tidak karena tidak terjadi peningkatan jumlah perawat yang melayani rawat jalan pada tahun 2009. Peningkatan terjadi pada perbandingan jumlah pasien dan perawat yang melayani dan erbandingan jumlah pasien dan perawat yang melayani yaitu 4:1 dan 2,93:1 perpasien. Pencapaian target tersebut dikarenakan terjadi peningkatan jumlah perawat yang melayani dari 105 orang tahun 2008 menjadi 125 orang serta jumlah perawat yang melayani dari 30 orang menjadi 34 orang pada tahun 2009. Penurunan tingkat kematian tahun 2009 4,99%, telah mencapai target. Dengan meningkatkan pelayanan berhasil menurunkan tingkat kematian pasien. Penurunan tingkat kematian kunjungan pasien tahun 2009 0,98%, telah melebihi target sebesar 0,2%. Dengan meningkatkan pelayanan berhasil menurunkan tingkat kematian pasien. Penurunan tingkat kematian pelaksanaan operasi tahun 2009 1,07%, sedangkan target 1%, itu berarti telah melebihi target 0,07%.

Dengan demikian perbaikan pelayanan pada pelaksanaan operasi belum mampu menurunkan tingkat kematian saat operasi. Peningkatan kunjungan pasien rawat jalan tahun 2009 tidak, karena terjadi penurunan kunjungan pasien rawat jalan sebesar 9,93% dari tahun 2008 atau 14,93% kurang target. Dengan demikian peningkatan pelayanan dan fasilitas masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target. Tahun 2009 terjadi peningkatan kunjungan pasien sebesar 2,08% dari tahun 2008, tapi peningkatan tersebut belum dapat memenuhi target atau kurang dari target sebesar 12,92%. Dengan demikian peningkatan pelayanan dan fasilitas masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target. Hal yang sama terjadi pada variabel kunjungan pasien ke rawat darurat dan kunjungan pemeriksaan laboratoriun, peningkatan yang terjadi dari tahun sebelumnya belum mencapai nilai target yang ditentukan pada tahun 2009. Target lain yang adalah penurunan pasien yang dirujuk kerumah sait lain 0,98%, telah melebihi target sebesar 0,2% dari target. Dengan meningkatkan jumlah tenaga medis yang melayani dan meningkatkan fasilitas berhasil menurunkan jumlah pasien yang dirujuk kerumah sakit lain. Waktu tunggu untuk pelaksanaan operasi dan mendapatkan pelayanan pertama serta mendapatkan resep obat berhasil mencapai target, dengan menjalankan inisiatif. KESIMPULAN. Berdasarkan analisis keempat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Rumah Sakit ABC yang dijadikan indikator penilaian kinerja Rumah Sakit ABC dapat dikatakan baik. Penilaian tersebut didasarkan hasil analisis balance scorecard yang memberikan nilai 65,5% dari seluruh variabel penilaian kinerja memberikan hasil yang baik, sesuai dengan target yang telah ditentukan bahkan terdapat beberapa variabel yang melebihi dari target yang telah ditentukan. Sedangkan 27,5% dari variabel yang dinilai, terjadi peningkatan namun belum mencapai target dan terdapat 6,9% variabel penilaian yang yang mengalami penurunan. Secara keseluruhan peningkatan kinerja pada Rumah Sakit ABC meningkat sebesar 93% dari seluruh variabel yang dianalisis. DAFTAR PUSTAKA Chow, Chee W., et al, 1998. The Balanced Scorecard; A Potent Tool fo Energizing and Focusing Healthcare Organization Management. Journal Of Healthcare Management Vol. 43 (Jan/Feb 2000). Gaspersz, Vincent, 2003. Sistem Manajemen terintegrasi Balance Scorecard dengan Six Sigma untuk organisasi bisnis dan pemerintahan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Griffith, John R and King, John G, 2000. Championship Management for Healthcare Organization. Journal Of Healthcare Management Vol. 43. (Jan/Feb 2000). Kaplan, Robert S, dan David P Norton, 1996. Translating Stategy Into Action The Balanced Scorecard. Boston : Harved Business School Press. Mulyadi, Jhony Setiawan, 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta : Andi Offset.