CAMPUR KODE BAHASA INGGRIS DALAM PERCAKAPAN DI FACEBOOK

dokumen-dokumen yang mirip
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE SERTA PENGGUNAANNYA DALAM RANAH SOSIOLINGUISTIK

CAMPUR KODE GURU SD NEGERI 01 AMPANG PADANG SAAT PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN PADA KELAS VII A SMP NEGERI 1 JAWAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PEMAKAIAN BAHASA BALI DALAM DHARMA WACANA IDA PEDANDA GEDE MADE GUNUNG. Ni Ketut Ayu Ratmika

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL

PEMILIHAN KODE MASYARAKAT PESANTREN DI PESANTREN AL-AZIZ BANJARPATOMAN DAMPIT

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

METODE PENELITIAN. alih kode dan campur kode di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Makhluk sosial

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEKALONGAN

Alih Kode Pada Masyarakat Sosial Kelas Atas

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

CAMPUR KODE PADA BERITA UTAMA BALI ORTI BALI POST

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA MASYARAKAT DESA PULAU BATANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

THE ANALYSIS OF CODE SWITCHING AND MIXED CODE OF LANGUAGE STUDENTS OF PBSID STKIP GETSEMPENA IN BANDA ACEH LECTURES DISCUSSION FORUM

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE MAHASISWA PBSID ANGKATAN 2013 STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH DALAM FORUM DISKUSI PERKULIAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena desain ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TINGKAT SEKOLAH DASAR. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang pernah diteliti antara lain sebagai berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

JURNAL CAMPUR KODE PADA STATUS FACEBOOK SISWA SMA DI KEDIRI TAHUN 2014

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GELAR WICARA REPUBLIK SENTILAN SENTILUN. Oleh

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS X SMA ANGKASA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA SKRIPSI

JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON RADIO S ADVERTISEMENT AT TULUNGAGUNG REGENCY

CAMPUR KODE PADA NASKAH PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAPAK DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

PENGGUNAAN CAMPUR KODE TUTURAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS V SD NEGERI 19 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

CAMPUR KODE SIARAN RADIO MOST FM PENYIAR ARI DI KOTA MALANG

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM DIALOG INTERAKTIF KICK ANDY DI METRO TV EPISODE 06 MARET 24 APRIL

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA NOVEL KUANTAR KE GERBANG KARYA RAMADHAN K.H.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

CAMPUR KODE GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS 1 SD NEGERI 3 GEROKGAK

ALIH KODE DALAM INTERAKSI PEDAGANG DAN PEMBELI DI KAWASAN KAKI LIMA MALIOBORO YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2014 ALIH KOD E, CAMPUR KOD E, D AN ID IOLEK SUJIWO TEJO D ALAM BUKU REPUBLIK #JANCUKERS

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL. oleh: Ni Made Yethi suneli

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentuk berdasarkan undang-undang RI tahun 1999 tentang pembentukan

Daftar Isi. Abstrak Kata Pengantar Ucapan Terima Kasih. Daftar Tabel Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

ALIH KODE GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sikap bahasa merupakan sebagian dari sosiolinguistik yang mengkaji tentang bahasa.

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sangatlah penting bagi masyakat penuturnya. Pemakaian bahasa menuntut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berupa tuturan Santri dan Ustad di pondok pesantren Al- Manshuriyah Kabupaten

PENGGUNAAN BAHASA KATA TIDAK BAKU DAN CAMPUR KODE DALAM NASKAH DRAMA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti di Indonesia. Penelitian-penelitian itu yang dilakukan oleh: Susi Yuliawati

BENTUK-BENTUK CAMPUR KODE DI KALANGAN REMAJA MASJID DESA BILUANGO ARTIKEL OLEH ETON AYUBA NIM

RAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB II LANDASAN TEORI. bervariasi sesuai dengan perkembangan zaman. Terjadinya keragaman atau

SHIFTED AND MIXED CODE IN NOVEL THE 99 LIGHT ON THE SKY OF EUROPE BY HANUM SALSABIELA RAIS AND RANGGA ALMAHENDRA: AN ASSESSMENT OF SOCIOLINGUISTICS

BAB I PENDAHULUAN. Alih kode..., Dewi Nuryanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat pertukaran informasi. Namun, kadang-kadang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masuknya istilah-istilah asing, terutama dari bahasa Inggris ke dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk

CAMPUR KODE BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING KE DALAM PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA DALAM PARODI INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) NI LUH GEDE SUMARIANI ABSTRACT

CAMPUR KODE DAN INTERFERENSI BERBAHASA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA IKIP PGRI PONTIANAK

MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Oleh

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Disusun oleh: ISTI JABAHTUL MAULIA

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 12 KERINCI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pendidikan tidak dapat diragukan lagi. akan pola-pola penggunaan bahasa dalam interaksi belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa

Transkripsi:

CAMPUR KODE BAHASA INGGRIS DALAM PERCAKAPAN DI FACEBOOK 1 Sujana 2 Sri Hartati Universitas Gunadarma 1 Sujana@staff.gunadarma.ac.id 2 sri_hartati@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu bentuk-bentuk dan faktor apa saja yang melatar belakangi terjadinya campur kode Bahasa Inggris dalam percakapan di facebook. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengutip beberapa kalimat yang terdapat dalam facebook. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata bentuk campur kode yang dominan dalam penelitian ini berbentuk kata dan faktor yang melatar belakangi terjadinya campur kode adalah situasi non formal, penguasaan dua bahasa, memberi kesan humor, dan sekedar menunjukkan gengsi. Kata Kunci: campur kode, bahasa Inggris, facebook ABSTRACT The aim of this research is to find out the forms and the factors that cause English code mixing in facebook. This research uses qualitative method. Data was collected by quoting some sentences in facebook. The result shows that the dominant form of the code mixing is in the form of word and the factors are the non-formal situation, the mastery of two languages, to give the humour impression and to show the prestige. Key words: code mixing, English, Facebook PENDAHULUAN Tuntutan untuk menguasai bahasa asing pelan-pelan mengarahkan masyarakat bahasa untuk menanggalkan bahasa ibunya. Sehingga bahasa daerah dan bahasa Indonesia rasanya semakin jauh tertinggal. Dengan minimnya perkembangan ilmu yang disajikan dalam bahasa lokal (dan nasional), istilah-istilah asing lebih banyak beredar daripada istilah berbahasa lokal. Sebut saja istilah-istilah di bidang teknologi informasi (TI). Kencangnya perkembangan dunia TI ini ditambah dengan sangat terlambatnya sosialisasi padanan istilah-istilahnya membuat masyarakat lebih menerima istilah asing daripada padanannya. Tidak hanya itu, kebanyakan orang bahkan lebih suka menyebutkan IT, singkatan dari information technology daripada TI, singkatannya dalam bahasa Indonesia. Situasi demikian mendorong kebanyakan orang mulai mencampur bahasa mereka dengan bahasa asing. Perilaku yang mencampur bahasa asing dalam konstruksi bahasa asal, entah itu bahasa daerah, entah bahasa Indonesia, disebut campur kode. Semakin banyak yang berperilaku demikian, semakin berterima pulalah pencampuran ini. Merujuk pada sumber penyebarannya, campur kode yang mewarnai masyarakat sangat terbantu (dipengaruhi) oleh media. Penggunaan internet saat ini sedang populer terutama C9

sekali facebook. Begitu seringnya orang menggunakan facebook sebagai tempat untuk saling berbagi rasa, bertukar pikiran, berkomunikasi dan lain sebagainya. Adapun facebook merupakan salah satu yang sangat berperan besar dalam menumbuhkembangkan perilaku bercampur kode. Apalagi media yang satu ini telah menjadi suatu rutinitas masyarakat Indonesia pada umumnya. Maka tidak mengherankan kalau facebook sangat memiliki posisi yang sangat kuat sebagai media penyebaran istilah asing. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kode Istilah kode dipakai untuk menyebut salah satu varian di dalam hierarki kebahasaan, sehingga selain kode yang mengacu kepada bahasa (seperti bahasa Inggris, Belanda, Jepang, Indonesia), juga mengacu kepada variasi bahasa, seperti varian regional (bahasa Jawa dialek Banyuwas, Jogja-Solo, Surabaya), juga varian kelas sosial disebut dialek sosial atau sosiolek (bahasa Jawa halus dan kasar), varian ragam dan gaya dirangkum dalam laras bahasa (gaya sopan, gaya hormat, atau gaya santai), dan varian kegunaan atau register (bahasa pidato, bahasa doa, dan bahasa lawak). Kenyataan seperti di atas menunjukkan bahwa hierarki kebahasaan dimulai dari bahasa/language pada level paling atas disusul dengan kode yang terdiri atas varian, ragam, gaya, dan register. B. Alih Kode Alih kode (code switching) adalah peristiwa peralihan dari satu kode ke kode yang lain. Misalnya penutur menggunakan bahasa Indonesia beralih menggunakan bahasa Jawa. Alih kode merupakan salah satu aspek ketergantungan bahasa (languagedependency) dalam masyarakat multilingual. Dalam masyarakat multilingual sangat sulit seorang penutur mutlak hanya menggunakan satu bahasa. Dalam alih kode masing-masing bahasa masih cenderung mengdukung fungsi masingmasing dan dan masing-masing fungsi sesuai dengan konteksnya. Appel memberikan batasan alih kode sebagai gejala peralihan pemakaian bahasa karena perubahan situasi. Suwito (1985) membagi alih kode menjadi dua, yaitu (1) alih kode ekstern bila alih bahasa, seperti dari bahasa Indonesia beralih ke bahasa Inggris atau sebaliknya dan (2) alih kode intern bila alih kode berupa alih varian, seperti dari bahasa Jawa ngoko berubah ke krama. Beberapa faktor yang menyebabkan alih kode adalah: 1. Penutur: seorang penutur kadang dengan sengaja beralih kode terhadap mitra tutur karena suatu tujuan. Misalnya mengubah situasi dari resmi menjadi tidak resmi atau sebaliknya. 2. Mitra Tutur: mitra tutur yang latar belakang kebahasaannya sama dengan penutur biasanya beralih kode dalam wujud alih varian dan bila mitra tutur berlatar belakang kebahasaan berbeda cenderung alih kode berupa alih bahasa. 3. Hadirnya Penutur Ketiga: untuk menetralisasi situasi dan menghormati kehadiran mitra tutur ketiga, biasanya penutur dan mitra tutur beralih kode, apalagi bila latar belakang kebahasaan mereka berbeda. 4. Pokok Pembicaraan: atau topik merupakan faktor yang dominan dalam menentukan terjadinya alih kode. Pokok pembicaraan yang bersifat formal biasanya diungkapkan dengan ragam baku, dengan gaya netral dan serius dan pokok pembicaraan yang bersifat informal disampaikan dengan bahasa tak baku, gaya sedikit emosional, dan serba seenaknya. C10

5. Untuk membangkitkan rasa humor: biasanya dilakukan dengan alih varian, alih ragam, atau alih gaya bicara. 6. Untuk sekadar bergengsi: walaupun faktor situasi, lawan bicara, topik, dan faktor sosio-situasional tidak mengharapkan adanya alih kode, terjadi alih kode, sehingga tampak adanya pemaksaan, tidak wajar, dan cenderung tidak komunikatif. C. Campur Kode Campur kode (code-mixing) terjadi apabila seorang penutur menggunakan suatu bahasa secara dominan mendukung suatu tuturan disisipi dengan unsur bahasa lainnya. Hal ini biasanya berhubungan dengan karakteristk penutur, seperti latar belakang sosil, tingkat pendidikan, rasa keagamaan. Biasanya ciri menonjolnya berupa kesantaian atau situasi informal. Namun bisa terjadi karena keterbatasan bahasa, ungkapan dalam bahasa tersebut tidak ada padanannya, sehingga ada keterpaksaan menggunakan bahasa lain, walaupun hanya mendukung satu fungsi. Campur kode termasuk juga konvergense kebahasaan (linguistic convergence). Campur kode dibagi menjadi dua, yaitu (1) campur kode ke dalam (inner code-mixing): campur kode yang bersumber dari bahasa asli dengan segala variasinya dan (2) campur kode ke luar (outer codemixing): campur kode yang berasal dari bahasa asing. Latar belakang terjadinya campur kode dapat digolongkan menjadi dua, yaitu (1) sikap (attitudinal type): latar belakang sikap penutur, dan (2) kebahasaan (linguistik type): latar belakang keterbatasan bahasa, sehingga ada alasan identifikasi peranan, identifikasi ragam, dan keinginan untuk menjelaskan atau menafsirkan. Dengan demikian campur kode terjadi karena adanya hubungan timbal balik antara peranan penutur, bentuk bahasa, dan fungsi bahasa. Beberapa wujud campur kode, yaitu (1) penyisipan kata, (2) menyisipan frasa, (3) penyisipan klausa, (4) penyisipan ungkapan atau idiom, dan (5) penyisipan bentuk baster (gabungan pembentukan asli dan asing). D. Persamaan dan Perbedaan Alih Kode dan Campur Kode Persamaan alih kode dan campur kode adalah kedua peristiwa ini lazin terjadi dalam masyarakat multilingual dalam menggunakan dua bahasa atau lebih. Namun terdapat perbedaan yang cukup nyata, yaitu alih kode terjadi dengan masing-masing bahasa yang digunakan masih memiliki otonomi masing-masing, dilakukan dengan sadar, dan disengaja, karena sebab-sebab tertentu sedangkan campur kode adalah sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan memiliki fungsi dan otonomi, sedangkan kode yang lain yang terlibat dalam penggunaan bahasa tersebut hanyalah berupa serpihan (pieces) saja, tanpa fungsi dan otonomi sebagai sebuah kode. Unsur bahasa lain hanya disisipkan pada kode utama atau kode dasar. Sebagai contoh penutur menggunakan bahasa dalam peristiwa tutur menyisipkan unsur bahasa Jawa, sehingga tercipta bahasa Indonesia kejawa-jawaan. Thelander membedakan alih kode dan campur kode dengan apabila dalam suatu peristiwa tutur terjadi peralihan dari satu klausa suatu bahasa ke klausa bahasa lain disebut sebagai alih kode. Tetapi apabila dalam suatu periswa tutur klausa atau frasa yang digunakan terdiri atas kalusa atau frasa campuran (hybrid cluases/hybrid phrases) dan masingmasing klausa atau frasa itu tidak lagi mendukung fungsinya sendiri disebut sebagai campur kode. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. C11

Sumber Data Data diperoleh dari percakapan di facebook. Data yang diambil berjumlah 100 data. Teknik Pengumpulan Data 1. Mengutip percakapan di facebook. 2. Mengklasifikasi data menjadi 3 kategori yaitu berdasarkan tataran kata, tataran frasa dan tataran klausa. 3. Menganalisa data yang sudah diklasifikasi. PEMBAHASAN Pada prinsipnya campur kode merupakan pencampuran bahasa kedua ke dalam struktur bahasa pertama. Perhatikan contoh berikut: 1. Jadi ibu rumah tangga itu, ternyata totally cape ya..ini itu dikerjain sendiri, belum lagi anak rewel..tapi nikmati aja. Kemarin-kemarin sih ga totally jadi ibu rumah tangga, tapi begitu libur panjang, kerasa bener... Pada contoh kalimat diatas bentuk campur kode terjadi dalam penyisipan kata totally. Kata totally dalam bahasa Inggris berfungsi sebagai kata keterangan. Si pengguna facebook menggunakan kata totally untuk memberikan penekanan lebih terhadap kata capek. Pengguna facebook yang membuat kalimat ini menguasai dua bahasa. Penutur dengan sengaja mencampur kode dengan tujuan menciptakan situasi yang tidak formal. 2. selamet ya bu mau merid... semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah, dan warohmah... pada contoh kalimat diatas terjadi campur kode yang salah pada penyisipan kata merid. Padahal kata merid dalam Bahasa Inggris yang benar adalah married. Penutur menggunakan kata merid dalam kalimat di atas bertujuan untuk memberikan rasa humor terhadap lawan bicara. 3. Bolos saja Dhe hari Rabu, bilang gak enak bodi. campur kode yang salah pada penyisipan kata bodi. Penutur menggunakan kata bodi untuk menggantikan kata body. Percakapan ini terjadi antara dua orang sahabat. Penutur menggunakan kata bodi dengan tujuan untuk memberikan rasa humor terhadap lawan bicara yang merupakan sahabat dari si penutur. 4. Back to work... Libur malah BT,...kerja aja deh... campur kode pada penyisipan frasa back to work. Penutur menggunakan frasa ini karena penutur menciptakan situasi non formal sehingga penutur menggunakan bahasa yang lebih santai. 5. Tiba-tiba hari ini terasa begitu haus, "I am really thirsty, need a cold and refreshing drink." Wah pasti menyegarkan... campur kode pada penyisipan klausa I am really thirsty, need a cold and refreshing drink. Penutur menggunakan klausa ini karena penutur sekedar ingin menunjukkan gengsinya saja walaupun kalimatnya terasa janggal aneh. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa campur kode paling sering terjadi pada tataran kata. Pada umumnya yang melatar belakangi terjadinya campur kode dalam percakapan di facebook adalah: (1) pengaruh bahasa kedua baik dari penutur maupun lawan bicara si penutur, (2) situasi non formal, (3) memberikan rasa humor dan (4) sekedar rasa gengsi. Penelitian ini hanya membahas mengenai campur kode, kami menyarankan peneliti lain untuk membahas mengenai alih kode, dampak alih kode dan campur kode terhadap Bahasa Indonesia. C12

DAFTAR PUSTAKA [1] Abdul Chaer dan Leonie Agustine. 1995. Sosiolinguistik, Perkenalan Awal. Rineka Cipta, Jakarta. [2] Bokamba, Eyamba G. 1995, Code- Mixing, Language Variation and LinguisticTheory Evidence from Bantu Languages, Lingua 76. 1988 [3] Harimurti, Kridalaksana. 2001. Kamus Linguistik. PT Gramedia Pustaka. Jakarta. [4] Nababan, PWJ. 1984, Sosiolinguistik, PT Gramedia, Jakarta. [5] Suwito, 1983 Sosiolinguistik, Teori dan Problema, Henary Offset, Surakarta. C13