PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PEMIMPI

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PEMIMPI

Oleh: Eti Suryati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Idonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

III. METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan dipaparkan rancangan penelitian, sumber data

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan

I. PENDAHULUAN. Proses tersebut dapat ditemukan dalam lingkungan yang paling kecil,

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

III. METODE PENELITIAN. kesantunan berbahasa dalam percakapan. Penelitian kualitatif adalah prosedur

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung antar masyarakat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA

ANALISIS PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA KEGIATAN DISKUSI KELAS SISWA KELAS XI SMA N 1 SLEMAN SKRIPSI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN. Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

BAB I PENDAHULUAN. sedang mengalami perubahan menuju era globalisasi. Setiap perubahan

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan akumulasi data dasar. Metode penelitian deskriptif kualitatif

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO. Oleh

Oleh: Muhammad Agus Sigit Sasmito Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN.. ABSTRAK... ABSTRACT. KATA PENGANTAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR SINGKATAN...

Oleh: Binti Khasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesa Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesopanan merupakan adat sopan santun, tingkah laku (tutur kata) yang baik

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Erna Noviana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Novel Sang Pemimpi adalah buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi yang dikarang oleh

ANALISIS NILAI RELIGIUS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SEKUNTUM NAYSILA KARYA M. BUDI ANGGORO DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Persyaratan. Oleh: A FAKULTA

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK TOKOH UTAMA NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL BAK RAMBUT DIBELAH TUJUH KARYA MUHAMMAD MAKHDLORI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

WUJUD KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR TINGKAT RENDAH KARANGAN MUHAMMAD JARUKI

BAB I PENDAHULUAN. kebencian. Benci (a) ialah sangat tidak suka dan kebencian (n) ialah sifat-sifat benci

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

I. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

PRINSIP KERJA SAMA DAN SOPAN SANTUN SISWA DI JEJARING FACEBOOK DAN IMPLIKASINYA

III. METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

REALISASI PRINSIP KESOPANAN TUTURAN PENGAMEN PANTURA DAN PENGAMEN PASUNDAN

ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang digunakan oleh manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi

BAB I PENDAHULUAN. semua peristiwa itu aktivitas menyimak terjadi. Dalam mengikuti pendidikan. peristiwa ini keterampilan menyimak mutlak diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah [ sic! sic!

BAB IV PENUTUP. Skripsi ini membahas tentang pematuhan dan pelanggaran maksim-maksim

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. Rapat sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Rasanya tidak

ANALISIS MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM K.H. AHMAD DAHLAN DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. Tesis ini membahas tentang pelanggaran maksim-maksim prinsip

NILAI-NILAI MORALDALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR DAN SKENARIOPEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sangat berperan penting di samping bahasa tulis. Percakapan itu terjadi apabila

BAB III METODE PENELITIAN. adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis.

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA

Transkripsi:

PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PEMIMPI SUTRADARA RIRI RIZA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SEMESTER 2 SMA Oleh: Oniek Lieuska Paramitha Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo oniek.lieuska.paramitha.12@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam percakapan film Sang Pemimpi sutradara Riri Riza; (2) relevansi prinsip kesantunan berbahasa dalam percakapan film Sang Pemimpi dengan pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara di kelas X semester 2 SMA; dan (3) skenario pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara di SMA dengan menerapkan prinsip kesantunan berbahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan metode simak bebas libat cakap dan catat. Analisis dilakukan dengan metode padan dan metode agih. Hasil analisis data disajikan dengan metode informal. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa (1) bentuk pematuhan prinsip kesantunan berbahasa lebih banyak daripada ben-tuk pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam percakapan film Sang Pemimpi yang ditemukan oleh penulis; (2) relevansi prinsip kesantunan berbahasa dalam per-cakapan film Sang Pemimpi dengan pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara di kelas X semester 2 SMA adalah percakapan tokoh Arai, Ikal, dan Jimbron dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran keterampilan menyimak KD 9.2 dan berbicara KD 10.1; dan (3) skenario pembelajaran keterampilan menyimak KD 9.2 dan berbicara KD 10.1 pada siswa kelas X semester 2 di SMA menggunakan media film Sang Pemimpi dengan tiga langkah pembelajaran, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup serta mengombinasikan tiga metode pembelajaran, yakni ceramah, diskusi mempergunakan film, dan pemberian tugas. Kata Kunci: kesantunan berbahasa, skenario pembelajaran menyimak dan berbicara. PENDAHULUAN Tawuran yang makin meningkat di kalangan pelajar bukan hal yang positif. Penyebab tawuran antarpelajar terkadang persoalan yang sepele, misalnya saling mengejek dan menggunakan kata kasar. Dampak yang diperoleh adalah korban tawuran ada yang meninggal dunia seperti yang pernah terjadi di Jakarta. Para pelajar yang seharusnya belajar, justru sering tawuran antara satu sekolah dan sekolah yang lain. Selain tawuran, ada juga aksi pelajar SMP mem- 1

bunuh teman lantaran dipicu saling mengejek melalui pesan singkat telepon seluler di Purbalingga. Mohamad Ardian, siswa SMP 2 Rembang, Purbalingga tewas akibat ditusuk temannya, Nn di halaman sekolah setempat pada hari Sabtu tanggal 22 September 2012 (Suara Merdeka, 2012: 13). Pemerhati pendidikan anak misalnya Seto Mulyadi, mengatakan bahwa pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan tidak tegas dalam menangani kasus kekerasan di kalangan pelajar sehingga kasus serupa terus terulang (Suara Merdeka, 2012: 9). Dengan kata lain, Seto Mulyadi berharap aksi tawuran dan pembunuhan antarpelajar dapat diminimalkan melalui pembiasaan sikap sopan santun pada siswa. Pembiasaan sikap sopan santun sebagai pembentuk karakter siswa diperlukan kerja sama antara orang tua dan pihak sekolah, khususnya proses pembelajaran. Penerapan kesantunan berbahasa dalam proses pembelajaran di kelas X semester 2 SMA dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara. Penelitian ini disesuaikan dengan pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara berdasarkan kompetensi dasar 9.2 menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui tuturan tidak langsung (rekaman atau teks yang dibacakan) dan 10.1 memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak dan atau elektronik. Pemilihan bahan pembelajaran yang diambil dari contoh tuturan tokoh dalam percakapan film Sang Pemimpi sekaligus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. Dalam percakapan film Sang Pemimpi ini terdapat tuturan yang mematuhi dan melanggar prinsip sopan santun. Secara umum, prinsip sopan santun dapat dirumuskan gunakanlah sesedikit mungkin tuturan-tuturan yang mengungkapkan pendapat yang tidak sopan (Leech, 2011: 123). Kesantunan berbahasa dalam percakapan film Sang Pemimpi dianggap penting pada proses belajar mengajar sebagai salah satu variasi pembelajaran. Adanya variasi pembelajaran ini membantu guru untuk memaksimalkan fungsi otak siswa. Pengoptimalan fungsi otak kanan dan otak kiri ini dibutuhkan oleh siswa untuk 2

mengembangkan karakter yang santun sehingga siswa dapat memilih dan menerapkan tuturan yang santun saat berinteraksi dengan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam percakapan film Sang Pemimpi sutradara Riri Riza; (2) relevansi prinsip kesantunan berbahasa dalam percakapan film Sang Pemimpi dengan pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara di kelas X semester 2 SMA; dan (3) skenario pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara di SMA dengan menerapkan prinsip kesantunan berbahasa. Kajian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Rifa i (2012) dan Fitriyanti (2011). METODE PENELITIAN Secara teoretis, dalam penelitian ini digunakan pendekatan pragmatik, sedangkan secara metodologis, digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini penulis berusaha memperoleh data berupa kata-kata yang diamati dan dianalisis berdasarkan fakta data yang ada. Sebagaimana dikatakan oleh Moleong (2011: 11) bahwa data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011: 4). Dalam penelitian ini, penulis berperan sebagai instrumen penelitian dan dibantu dengan kartu pencatat data. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada percakapan tokoh dalam film Sang Pemimpi yang mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan berbahasa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan metode simak bebas libat cakap dan catat. Analisis dilakukan dengan metode padan dan metode agih. Hasil analisis data disajikan dengan metode informal. Metode informal adalah penyajian hasil analisis dengan menggunakan kata-kata biasa. (Sudaryanto, 1993: 145). 3

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis percakapan film Sang Pemimpi adalah (1) bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam percakapan film Sang Pemimpi sutradara Riri Riza; (2) relevansi prinsip kesantunan berbahasa dalam percakapan film Sang Pemimpi dengan pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara di kelas X semester 2 SMA; dan (3) skenario pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara di SMA dengan menerapkan prinsip kesantunan berbahasa. Data berhasil didapat oleh penulis mengenai pematuhan prinsip kesantunan berbahasa menurut Leech dalam percakapan tokoh Arai, Ikal, dan Jimbron film Sang Pemimpi sutradara Riri Riza berjumlah 15 data percakapan. Bentuk pematuhan prinsip kesantunan berbahasa tokoh Arai, Ikal, dan Jimbron dalam percakapan film Sang Pemimpi sutradara Riri Riza yang ditemukan oleh penulis adalah bentuk pematuhan maksim kearifan, kedermawanan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, dan simpati dengan variasi bentuk yang bermacam-macam. Berikut ini disajikan tuturan yang mematuhi maksim pujian dalam film Sang Pemimpi beserta pembahasannya. Konteks : Percakapan terjadi pada sore hari antara Arai dan Ikal sedang duduk di warung Koh A Yung. Koh A Yung mengetahui hasil nilai rapor mereka. Tuturan : Koh A Yung : Kalian juara lagi ya. Bagus lagi nilai rapornya. Singkong dan kopi aku kasih free-lah buat kalian. Ikal : (melambaikan tangan) Makasih, Koh A Yung. Tuturan Koh A Yung mematuhi maksim pujian karena penutur memaksimalkan pujian pada pihak lain. Koh A Yung sebagai penutur dan Ikal sebagai pihak lain. Koh A Yung memuji nilai rapor Ikal dan Arai dengan mengatakan bahwa mereka meraih kembali juara di kelas dan hasil nilai rapor mereka juga bagus. Mendengar tuturan Koh A Yung, Ikal mengucapkan terima kasih sebagai penghormatan atas pujian dari Koh A Yung. 4

Data berhasil didapat oleh penulis mengenai pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa menurut Leech dalam percakapan tokoh Arai, Ikal, dan Jimbron film Sang Pemimpi sutradara Riri Riza berjumlah 7 data percakapan. Bentuk pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa tokoh Arai, Ikal, dan Jimbron dalam percakapan film Sang Pemimpi sutradara Riri Riza yang ditemukan oleh penulis adalah bentuk pelanggaran maksim kearifan, pujian, dan kesepakatan. Berikut ini disajikan tuturan yang melanggar maksim kesepakatan dalam film Sang Pemimpi beserta pembahasannya. Konteks : Ikal dan Arai mendatangi sebuah toko orang Tionghoa bermaksud untuk membeli sesuatu. Ketika Arai menuturkan secara langsung kepada pemilik toko untuk membeli terigu, gandum, dan gula, tiba-tiba Ikal memotong tuturan Arai. Terjadi percakapan Ikal dan Arai. Tuturan : Arai : (sambil menaruh uang koin di atas meja) Nyah, aku nak beli terigu, gandum, gula. Ikal : Apa-apaan, kau? Arai : Ssssstt. Ikal : Hampir setahun kita menabung. Kau cuma pakai buat beli terigu? Gile, kau. Arai : Ini penting bahan-bahan ini. Ikal Arai : Apanya yang penting. Susah payah aku menabung bahkan tabungan aku lebih banyak daripada kau. Kalau kau nak main-main pakai saja duit kau sendiri. : Wah, bodoh sekali anak ini. (Arai dan Ikal saling menarik paksa karung gandum berisi uang koin). Percakapan di atas melanggar maksim kesepakatan karena Ikal menuturkan tuturan yang memaksimalkan ketidaksetujuan terhadap ajakan Arai. Ketidaksetujuan Ikal terhadap sikap Arai yang hendak membeli terigu, gula, dan gandum. Ikal tidak setuju karena uang yang dipakai adalah uang koin miliknya dan Arai. Alasan Ikal karena uang koin miliknya itu tabungan selama hampir setahun yang dikumpulkannya dengan susah payah. Arai memaksa Ikal untuk menyerahkan uang koin milik Ikal. Ikal tidak memberikan uang tersebut, tetapi berkelahi dengan Arai. Penyebab tuturan Ikal kurang santun ialah dorongan rasa emosi Ikal yang kesal terhadap Arai dan penggunaan kata kasar. Kata kasar yang 5

dituturkan Ikal, yakni Gile, kau. Akibat dari pelanggaran maksim kesepakatan pada percakapan tersebut adalah terjadi perkelahian antara Ikal dan Arai. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengamati penyebab perkelahian adalah penggunaan kata kasar. Relevansi prinsip kesantunan berbahasa dalam percakapan film Sang Pemimpi dengan pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara di kelas X semester 2 SMA adalah percakapan tokoh Arai, Ikal, dan Jimbron dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran keterampilan menyimak KD 9.2 dan berbicara 10.1. Penerapan prinsip kesantunan berbahasa dapat membantu pembentukan karakter siswa berkomunikasi lebih santun sehingga diharapkan siswa mampu memahami tuturan dan menafsirkan maksud dari tuturan tersebut serta dapat mempraktikkan penggunaan tuturan yang santun dalam berkomunikasi. Kurikulum pembelajaran yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) karena kurikulum pembelajaran tersebut menekankan siswa sebagai subjek pembelajaran, sumber belajar, dan pengaruh teknologi yang memadai serta pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa sebagai subjek pembelajaran diharapkan mampu mencapai indikator keterampilan menyimak dan berbicara serta dapat membangun karakter siswa. Samani dan Hariyanto (2013: 111) menambahkan bahwa pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi juga pengalaman nyata dalam kehidupan siswa sehari-hari di masyarakat. Skenario pembelajaran keterampilan menyimak KD 9.2 dan berbicara KD 10.1 pada siswa kelas X semester 2 di SMA menggunakan media film Sang Pemimpi dengan mengombinasikan tiga metode pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode diskusi mempergunakan film (Film Talk-Back), dan metode pemberian tugas. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), skenario pembelajaran menyimak dan berbicara dilakukan dengan tiga langkah pembelajaran, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. 6

Kegiatan pandahuluan meliputi: (1) guru membuka dengan salam dan berdoa; (2) guru mengecek kehadiran siswa dengan presensi kelas; (3) guru mengawali pertanyaan motivasi dan sekilas mengulas sedikit materi pada pembelajaran sebelumnya; (4) guru mengomunikasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa; dan (5) guru menjelaskan aturan main dalam pembelajaran. Kegiatan inti meliputi: (1) guru menjelaskan materi pembelajaran; (2) guru membagi kelas menjadi kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 siswa, masingmasing kelompok diberi permasalahan, yakni beberapa percakapan tokoh film Sang Pemimpi; (3) siswa menyimak tuturan percakapan tokoh film Sang Pemimpi; (4) siswa mencatat pokok-pokok informasi percakapan tokoh film Sang Pemimpi; (5) siswa berdiskusi dengan tujuan menganalisis isi informasi, merumuskan pokok persoalan, dan memberikan komentar berupa kritik dengan menerapkan kesantunan berbahasa terhadap percakapan tokoh film Sang Pemimpi; (6) siswa menyampaikan secara lisan dengan menerapkan kesantunan berbahasa terhadap pekerjaan yang telah selesai kemudian mengumpulkan pekerjaan tersebut tiap kelompok untuk dikoreksi oleh guru; (7) guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan; dan (8) guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi. Kegiatan penutup meliputi: (1) guru merefleksi hasil pembelajaran; (2) guru memberikan tugas lanjutan yang harus dikerjakan siswa secara individu; dan (3) berdoa dan mengucap salam. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah disajikan sebelumnya, simpulan penelitian ini adalah (1) bentuk pematuhan prinsip kesantunan berbahasa lebih banyak daripada bentuk pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam percakapan film Sang Pemimpi yang ditemukan oleh penulis; (2) relevansi prinsip kesantunan berbahasa dalam percakapan film Sang Pemimpi dengan pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara di kelas X semester 2 SMA adalah percakapan tokoh Arai, Ikal, dan Jimbron dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran keterampilan menyimak KD 9.2 dan 7

berbicara KD 10.1; dan (3) skenario pembelajaran keterampilan menyimak KD 9.2 dan berbicara KD 10.1 pada siswa kelas X semester 2 di SMA menggunakan media film Sang Pemimpi dengan tiga langkah pembelajaran, yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup serta mengombinasikan tiga metode pembelajaran, yakni ceramah, diskusi mempergunakan film, dan pemberian tugas. Berdasarkan simpulan di atas, saran penulis untuk guru adalah dengan membiasakan menerapkan prinsip kesantunan berbahasa dalam proses pembelajaran, diharapkan dapat menunjang guru sekaligus siswa membentuk karakter. Saran penulis untuk mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo adalah mahasiswa dapat mengembangkan penelitian mengenai prinsip kesantunan berbahasa dengan lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Fitriyanti. Ungkapan Kesantunan Imperatif antartokoh dalam Film Laskar Pelangi dan Model Pembelajarannya di SMP. Skripsi. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. 2011. Leech, Geoffrey. 2011. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Pemecatan Siswa Tawuran Bukan Solusi. 2012. Suara Merdeka, kolom 5, Rubrik Edukasia, hal.9. Kamis 27 September 2012. Rifa i, Muhammad. Operasi Prinsip Sopan Santun Tuturan SMS dalam Rubrik Njur Piye Harian Suara Merdeka Edisi September 2011. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purworejo Purworejo. 2012. Saling Ejek, Siswa SMP Bunuh Temannya. 2012. Suara Merdeka, kolom 1, hal.13. Minggu 23 September 2012. Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. 8