Lampiran 1. Perbandingan Struktur, Klasifikasi dan Pos-pos Akun. Antara Kepmendagri 29/2002 dengan PP 24/2005

dokumen-dokumen yang mirip
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

LAPORAN KEUANGAN POKOK

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

LAPORAN KEUANGAN 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

(1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp ,24 terdiri dari:

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TI MUR RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Jl. Manyar Kertoadi Surabaya NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

2. Klasifikasi Belanja a). Jenis Belanja - Belanja operasi dirinci menjadi belanja pegawai, belanja barang 3 = membuat klasifikasi dengan lengkap

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU NERACA Per 31 Desember 2008 dan 2007

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

KABUPATEN CILACAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN TAHUN ANGGGARAN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

LAMPIRAN VII PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG LAPORAN ARUS KAS A.

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA. PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS

BAB II CATATAN ATAS LAPORAN ALIRAN KAS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016

1. Neraca Komparatif PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 52

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)

KULIAH UMUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMDA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N N A T U N A L A P O R A N R E A L I S A S I A N G G A R A N

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 7 TAHUN 2013

I. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2009 (Audited)

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

Penyusunan Laporan Keuangan Pokok Pemerintah Daerah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ttd BAMBANG AROCHMAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. Aset Lancar

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2014

Transkripsi:

Lampiran 1 Perbandingan Struktur, Klasifikasi dan Pos-pos Akun Antara Kepmendagri 29/2002 dengan PP 24/2005 1.1 PERBANDINGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN: STRUKTUR APBD DAN KLASIFIKASI APBD Struktur APBD Klasifikasi Pendapatan Klasifikasi Belanja Berdasarkan Jenis: 1. Belanja Operasi Anggaran Pendapatan, Anggaran Belanja, dan Anggaran Pembiayaan. Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah. Dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan, masingmasing terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Perjalanan Dinas, dan Belanja Pemeliharaan. 2. Belanja Modal Disajikan dalam satu akun gabungan. Sama, namun ada penyajian Laporan Realisasi Anggaran pada lembar muka Anggaran Belanja. Pada prinsipnya sama, yaitu Pendapatan Asli Daerah, Transfer yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemda lain, serta Lain-lain Pendapatan Yang Sah. Diringkas menjadi Belanja Pegawai, Belanja Barang (terdiri dari Belanja Barang dan Jasa, Belanja Pemeliharaan dan Belanja Perjalanan), dan Bunga. Dirinci sesuai dengan klasifikasi aset tetap di neraca, yaitu Belanja modal tanah, Belanja modal gedung dan 46

bangunan, Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan, Belanja modal aset tetap lainnya, dan Belanja aset lainnya. 3. Belanja Bagi Hasil Belanja yang dibayarkan kepada Diklasifikasi ke dalam salah satu jenis belanja, yaitu dan Bantuan pemerintah bawahan/desa/lembaga Hibah, Subsidi, Bantuan Sosial, dan Transfer, Keuangan sosial/organisasi profesi. tergantung substansi yang dimaksud. Disebut juga Belanja Tak Tersangka, Pengembalian pendapatan dirinci menjadi pengembalian 4. Belanja Tak mencakup pengembalian pendapatan recurring, nonrecurring pada periode penerimaan Terduga tahun lalu namun tidak dirinci jenis pendapatan, dan nonrecurring pada periode pengembaliannya. sebelumnya. Klasifikasi Belanja Berdasarkan pengguna anggaran (satuan Sama, disajikan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Berdasarkan Organisasi kerja perangkat daerah). (CaLK). Seharusnya dirinci lebih lanjut menjadi Sub Fungsi dan Sub-sub Fungsi. Di Pemerintah Pusat, rincian baru Klasifikasi Belanja sampai Sub Fungsi sebagaimana diatur dalam PP N/A Berdasarkan Fungsi 21/2004 Tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga. Di Pemda, belum ada ketentuan lebih lanjut tentang rincian fungsi pemerintahan. Klasifikasi Pembiayaan Sama. Sama. 47

1.2 PERBANDINGAN POS-POS NERACA Struktur Neraca Pos Aset 1. Aset Lancar 2. Investasi Jangka Panjang 3. Aset Tetap Menggunakan istilah lancar dan nonlancar. Kas, investasi jangka pendek, piutang dan persediaan. Biaya Dibayar Dimuka termasuk uang untuk dipertanggungjawabkan yang berada ditangan para pemegang kas atau Bendahara Pengeluaran. Diklasifikasikan menjadi investasi dalam saham dan investasi dalam obligasi; penilaian berdasarkan harga perolehan. Perbedaan pada rincian aset tetap dengan klasifikasi lebih lengkap, Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam kelompok Aset Lain-lain, diakui pada harga perolehan dan dilakukan depresiasi. Pada dasarnya sama dengan sedikit perbedaan terjadi dalam penggunaan istilah dan klasifikasi ekuitas. Sama, namun Belanja Dibayar Dimuka merupakan uang yang dibayarkan kepada pihak ketiga, dimana hingga tanggal neraca belum diterima prestasi kerja, yang berupa barang/jasa dari pihak ketiga yang bersangkutan. Dibedakan menjadi investasi nonpermanen dan permanen; penilaian berdasarkan aturan yang berbeda untuk setiap investasi (metode biaya, ekuitas dan metode nilai bersih). Klasifikasi lebih sederhana, Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam kelompok Aset Tetap, diakui pada harga perolehan dan dilakukan depresiasi. Jika depresiasi belum bisa dilakukan, diungkapkan pada CaLK. 48

4. Dana Cadangan Disajikan dalam Neraca sebesar akumulasi nilai dana cadangan. Sama. 5. Aset Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan dan Aset Aset Tak Berwujud Lainnya, diakui pada harga Tak Berwujud Lainnya, diakui pada perolehan. harga perolehan. Pos Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek (lancar) dan Sama. Jangka Panjang (nonlancar). Pos Ekuitas N/A Pendekatan self-balancing group of accounts. 1.3 PERBANDINGAN POS-POS LAPORAN ARUS KAS Struktur Laporan Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi Disebut Laporan Aliran Kas, klasifikasi arus kas dari aktivitas Operasi, Investasi Aset Nonkeuangan dan Pembiayaan. Pendapatan Operasi berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dari pusat maupun daerah, Pendapatan Dana Darurat, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Diklasifikasikan ke dalam Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi dan Mengklasifikasikan arus kas masuk dan keluar dari aktivitas Operasi, Investasi Aset Nonkeuangan, Pembiayaan, dan Nonanggaran. Pada dasarnya sama, namun ada sumber pendapatan yang tidak termasuk pendapatan dari operasi, yaitu yang berasal dari penjualan aset tetap secara tunai maupun angsuran (diklasifikasikan arus kas masuk dari aktivitas investasi). Sama, namun mencakup belanja pegawai, belanja barang, subsidi, bunga, hibah, bantuan sosial, belanja 49

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Nonkeuangan Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan Arus Kas dari Aktivitas Nonanggaran Saldo Kas Pemeliharaan, Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan, dan Belanja Tak Tersangka. Termasuk arus kas untuk perolehan atau penjualan aset tetap maupun penyertaan modal. Penerimaan pajak tahun lalu dan pembayaran utang pajak/biaya tahun lalu tidak dibedakan. Belum diatur. Menggunakan saldo kas awal dan akhir. Saldo kas akhir berupa kas di Kas Daerah. tak terduga dan belanja bagi hasil. Arus kas dari perolehan atau penjualan aset tetap. Dibedakan berdasarkan recurring, nonrecurring pada periode diterima/dibayar, dan nonrecurring pada periode tahun lalu. Penerimaan kas untuk Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), juga menyajikan pengeluaran kas untuk penyetoran PFK kepada pihak yang berhak. Yang termasuk dalam PFK antara lain pungutan PPh, PPN, Taspen, Askes, Taperum, dan pungutan lainnya yang harus disetor kepada pihak ketiga yang berhak. Sama, namun saldo kas akhir selain berupa kas di Kas daerha, juga mencakup saldo kas di Bendahara Pengeluaran, dan saldo kas di Bendahara Penerimaan. 50