IV.B.19. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

dokumen-dokumen yang mirip
IV.B.19. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Program dan alokasi anggaran untuk urusan kesbangpoldagri dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.B.19.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kesbangpoldagri Tahun 2012

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas

TABEL 2.1 REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENSTRA SKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DINAS KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN MAHAKAM ULU

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Tugas Umum Pemerintahan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

TARGET TAHUN Persentasi kejadian SARA yang tertangani

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

: KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI ORGANISASI : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT Halaman.

RENCANA KERJA (RENJA) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KANTOR KESBANGPOL KOTA PADANG TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika

TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2017 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN TANAH BUMBU

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V I 14

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2015 TRIWULAN II

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2015 TRIWULAN I

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2015 TRIWULAN III

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2015 TRIWULAN IV

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

RANCANGAN RENCANA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA AKSI PERBAIKAN KINERJA PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2018

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2016 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TANAH BUMBU

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA AKSI TAHUN 2017 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA DEPOK

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

BAB I PENDAHULUAN. ketertiban umum, penegakan Perda dan Pergub; ketenteraman dan ketertiban umum di daerah;

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

INDIKATOR BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN Umum.

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel...

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No Jabatan Tugas :

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJIP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

: OTDA, PEMERINTAHAN UMUM, ADM KEUANGAN ORGANISASI URUSAN PEMERINTAHAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : Rencana Pengeluaran. s/d bulan lalu (Rp.) (Rp.

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : Rencana Pengeluaran. s/d bulan lalu (Rp.

REE NCANA KERJA TAHUN 2014 BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa kendala yang ditemui dalam perjalanan tahun anggaran 2012, secara umum adalah :

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN : 2015

Tabel 7.6 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 6. INDIKATOR KINERJA (outcome) Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLITAR

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG

JUMLAH DAN BENTUK PROGRAM/KEGIATAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RENJA SKPD TAHUN 2016 KOTA PADANG

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGUATAN KELEMBAGAAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DAN FORKOPIMDA

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 1. Gambaran Umum

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA SOSIALISASI PAM LINMAS BAGI PEMBINA LINMAS KECAMATAN KABUPATEN SEMARANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

11. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kuningan Mandiri, Agamis dan Sejahtera Tahun 2018 benang merahnya

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

Transkripsi:

19. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI Pembangunan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri diarahkan untuk memelihara dan mempertahankan kedaulatan dan keutuhan bangsa, membangun dan memelihara kondisi keamanan dan ketertiban umum masyarakat serta meningkatkan dukungan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat melalui pendayagunaan dan mengoptimalkan seluruh potensi masyarakat. Pembangunan daerah dalam Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ini diletakkan dalam suatu arah kebijakan dan prioritas pembangunan yaitu Mewujudkan Wonosobo yang Aman, Sehat, Rapi dan Indah (ASRI) serta Mewujudkan Wonosobo yang Adil dan Demokratis melalui : Peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas; Peningkatan rasa saling percaya dan harmonisasi antar kelompok masyarakat; Peningkatan kualitas kehidupan berpolitik dan hukum. a. PROGRAM DAN KEGIATAN Sejalan dengan arah kebijakan tersebut pada Tahun 2011 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib serta antisipatif terhadap munculnya kerawanan-kerawanan sosial, politik serta bencana yang dapat meresahkan masyarakat, peningkatan komitmen bersama dalam penciptaan kondusifitas daerah guna mendukung kelancaran, keberlanjutan dan stabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, meningkatkan kesadaran semua pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap bela negara dan tanggap terhadap berbagai gangguan kantrantibmas yang mungkin terjadi serta mampu menumbuhkan kesadaran semua masyarakat untuk mengetahui, memahami dan mentaati berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku demi mewujudkan Wonosobo yang Aman, Sehat, Rapi dan Indah (ASRI). Untuk mendukung dan mewujudkan tujuan tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 telah dialokasikan sebesar Rp. 6.298.198.000 (termasuk pos belanja pegawai, hibah dan bantuan keuangan) atau sebesar 0,62% dari total APBD Tahun 2011 yang berjumlah Rp. 1.014.666.738.473,00 dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp. 6.158.688.563 atau 97,78% dari alokasi anggaran Urusan Kesbangpoldagri. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 154

Tabel IV.B.19.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kesbangpoldagri Tahun 2011 No. Program Alokasi Realisasi (Rupiah) (Rupiah) A Belanja Langsung 2.043.524.000 1.969.682.190 1 Program peningkatan keamanan dan 710.000.000 702.213.950 kenyamanan lingkungan 2 Program Pemeliharaan 20.000.000 19.099.900 Kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 3 Program pengembangan wawasan 260.000.000 260.000.000 kebangsaan 4 Program pemberdayaan masyarakat 65.000.000 63.006.963 untuk menjaga ketertiban dan keamanan 5 Program Peningkatan 10.000.000 9.865.000 Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) 6 Program pendidikan politik 10.000.000 9.630.000 masyarakat 7 Program pencegahan dini dan 210.000.000 188.930.550 penanggulangan korban bencana alam 8 Program Pelayanan Administrasi 393.041.750 373.713.007 Perkantoran 9 Program Peningkatan Sarana dan 365.482.250 343.222.820 Prasarana Aparatur B Belanja Tidak langsung 4.254.674.000 4.189.006.373 1 Belanja Pegawai 2.938.424.000 2.875.256.373 a Gaji dan Tunjangan 2.676.674.000 2.623.056.373 b Tambahan Penghasilan PNS 261.750.000 252.200.000 2 Belanja Bantuan 1.316.250.000 1.313.750.000 Total 6.298.198.000 6.158.688.563 Sumber: APBD Kabupaten Wonosobo (diolah) b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan bertujuan untuk mengembalikan citra Wonosobo ASRI agar istilah tersebut lebih bermakna dan menginspirasi perilaku masyarakat dalam menciptakkan kondisi aman, sehat rapi dan indah. Selain itu, program tersebut juga ditujukan untuk merespon adanya keluhan dari beberapa pihak tentang buruknya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi : Apel Siaga Linmas dalam bentuk Upacara HUT Linmas Tk. Provinsi melalui pengiriman peserta Apel Siaga sebanyak 25 orang, setelah diadakan pelatihan. LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 155

Komunitas Inteligen Daerah dalam rangka mengantisipasi ancaman terhadap integritas nasional dan tegaknya kedaulatan NKRI sehingga perlu dilaksanakan deteksi dini dan peringatan dini di daerah yang terwujud dalam operasionalisasi Kominda dan sidang tim Kominda. Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Wilayah dilaksanakan dalam bentuk Patroli Wilayah, Pemantauan Wilayah, Pengamanan Hari Raya Idul Fitri, Pengamanan Perayaan Natal dan Tahun Baru yang bekerjasama dengan instansi terkait mulai dari tingkat Kecamatan dan Kabupaten. Operasional P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba). Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan P4GN dengan sasaran para siswa/pelajar tingkat SLTP/SLTA serta operasi di café-café dengan melibatkan tim dari Polres, Kodim 0707, Satpol PP, Kejaksaan, Kantor Kesbangpol dan Linmas, serta Dishubkominfo dalam rangka Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. Pemeliharaan Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban dilaksanakan melalui patrol wilayah yang dilaksanakan secara rutin di wilayah Kabupaten Wonosobo yang meliputi 15 kecamatan. Bintek Satpol PP dan Kasi Trantib Kecamatan se-kabupaten Wonosobo dilaksanakan dalam rangka peningkatan penyegaran kemampuan teknis Satpol PP dan Kasi Trantib Kecamatan melalui pelatihan/penyegaran teknis PBB dan TUM. Kegiatan ini diikuti oleh 65 orang anggota Satpol PP dan Kasi Trantib Kecamatan se-kabupaten Wonosobo yang dilaksanakan selama 3 kali. Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Program pemeliharaan kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal bertujuan untuk mencegah dan sebagai bentuk deteksi dini akan adanya ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) terhadap ketertiban masyarakat dan terjadinya tindak kriminal. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi : Pelatihan Linmas untuk meningkatkan peran serta anggota Linmas dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan lingkungan. Kegiatan tersebut berupa pelatihan bagi 25 orang anggota Linmas yang akan mengikuti kegiatan Apel Siaga Linmas/HUT Linmas Tingkat Provinsi yang melibatkan Tim Pelatih dari Kodim 0707 Wonosobo. Pengiriman dan Peningkatan Keterampilan Satlinmas ke Provinsi. Peserta yang dikirim ke Provinsi untuk mengikuti kegiatan tersebut dari anggota Linmas desa/kelurahan maupun tingkat kecamatan secara bergiliran bagi yang belum pernah mengikuti. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan satlinmas dalam rangka keamanan, ketentraman dan ketertiban serta mencegah tindak kriminalitas. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Pembangunan wawasan kebangsaan, kewaspadaan nasional dan ketahanan sosial budaya pada hakekatnya ditujukan pada terciptanya kondisi masyarakat yang memiliki rasa persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Wonosobo sebagai bagian integral bangsa Indonesia yang memiliki wawasan satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 156

Indonesia yang mampu berperan aktif dan mandiri dalam pembangunan guna memelihara integritas bangsa maupun daerah. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi : Penyelenggaraan PPBN dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan pengiriman peserta ke tingkat Provinsi untuk menambah wawasan kebangsaan bagi masyarakat serta pelajar dan meningkatkan pemahaman ketahanan bangsa. Pelatihan KAMA/KAPA dilaksanakn dalam rangka mengembangkan wawasan kebangsaan bagi masyarakat khususnya pelajar dimana kegiatan tersebut dilaksanakan di sekolah-sekolah tingkat SLTA. Bentuk kegiatan ini berupa pelatihan bagi pelajar tingkat SLTA. Peningkatan Kapasitas Daerah dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan peringatan hari besar nasional dan daerah. Pelaksanaan 6 kegiatan berupa peringatan Hari Jadi Wonosobo, HUT RI, Hari Kartini, Hari Anak Nasional, Hari Ibu, Hari Jadi Provinsi. Penyelenggaraan Paskibraka 17 Agustus dilaksanakan untuk mendapatkan anggota Paskibra melalui seleksi calon Paskibra pada Bulan Juli, selanjutnya anggota Paskibra terpilih dilatih selama 15 hari mulai tanggal 1-15 Agustus oleh Kodim 0707 Wonosobo dengan akomodasi ditanggung Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan ditujukan untuk mewujudkan serta menjaga keamanan daerah, dimana hal ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah namun juga diperlukan adanya peran serta aktif dari berbagai pihak termasuk juga peran serta masyarakat. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi : Sosialisasi dan Pembentukan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang dimaksudkan agar tercipta situasi dan kondisi yang aman, kondusif bagi seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Wonosobo yang dilaksanakan dengan sosialisasi dan pembentukan FKDM tingkat desa se-kabupaten Wonosobo. Penegakan Peraturan Daerah Terpadu dilaksanakan untuk meningkakan kesadaran masyarakat terhadap perda/perbub dalam bentuk operasi/penertiban. dan Penegakan Peraturan Daerah Terpadu dilaksanakan oleh Satpol PP dan Instansi terkait dengan personel sejumlah 15 orang. Operasi/penertiban dan penegakan Peraturan Daerah ini berhasil menjaring PKL : 102 orang, Miras : 21 botol, Reklame : 1.622 buah, PSK : 58 orang, PGOT : 91 Orang, Ijin HO, SIUP dan TDP : 25 orang dan KTP : 90 orang. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) dimaksudkan untuk mencegah ataupun memberantas tindakan/perbuatan yang muncul dan dapat meresahkan anggota masyarakat sehingga dapat tercipta situasi yang aman, kondusif dan terkendali di wilayah Kabupaten Wonosobo. Program ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan berupa : LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 157

Penanggulangan Kenakalan Anak, Remaja/Pelajar yang dilaksanakan melalui operasi pelajar pada jam pelajaran di tempat-tempat keramaian seperti di warnet, pertokoan/pasar maupun di tempat permainan game. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 6 kali dengan Tim berjumlah 20 orang. Dengan adanya penanggulangan kenakalan anak, remaja/pelajar diharapkan dapat tercapai situasi yang aman, kondusif di kalangan pelajar mulai tingkat sekolah dasar hingga tingkat SLTA. Program Pendidikan Politik Masyarakat Program Pendidikan Politik Masyarakat dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mendorong terlaksananya pendidikan politik bagi masyarakat dan fasilitasi upaya penguatan suprastruktur maupun infrastruktur politik dan institusi kemasyarakatan sebagai wadah solusi konflik dan peningkatan rasa saling percaya serta harmonisasi antar kelompok masyarakat. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi : Bintek Keuangan Parpol dilaksanakan bagi Pengurus dan Anggota Parpol yang menerima bantuan keuangan. Kegiatan ini diikuti 50 peserta dari unsur pengurus dan anggota parpol. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pengelolaan keuangan bagi Pengurus dan Anggota Parpol yang menerima bantuan keuangan Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam dimaksudkan sebagai salah satu upaya dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana melalui optimalisasi penanggulangan bencana alam, penanggulangan dan bantuan kepada korban bencana alam dan korban bencana kebakaran, rehabilitasi dan konstruksi penanganan pasca bencana, serta sistem peringatan dini. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi : Optimalisasi Penanggulangan Bencana Alam dilaksanakan dengan Sosialisasi Penanggulangan Bencana Alam dalam bentuk Metode, Ceramah dan Tanya Jawab. Pemantauan Daerah Rawan Bencana dilaksanakan dalam bentuk pemantauan daerah rawan bencana dan pemetaan daerah rawan bencana di wilayah Kabupaten Wonosobo sepanjang Tahun 2011. Pelatihan SAR Bencana Alam dilaksanakan sejumlah 4 kali dan diikuti oleh 40 orang peserta. Tujuan dari dilaksanakannya Pelatihan SAR Bencana Alam adalah Meningkatan Kemampuan Anggota Tim SAR yang Tangguh dalam Penanggulangan Bencana Alam. Sehingga dapat tercapainya pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam. Operasionalisasi Penanggulangan dan Bantuan Kepada Korban Bencana dan Korban Kebakaran, kegiatan dilaksanakan dengan bantuan yang diberikan bagi daerah yang terkena bencana dengan diberi bantuan berupa uang. Pada Tahun 2011 terjadi bencana alam tanah longsor sebanyak 94 kejadian, bencana kebakaran sebanyak 30 kejadian, bencana angin topan/rumah roboh sebanyak 31 kejadian, banjir sebanyak 1 kejadian, erosi sebanyak 1 kejadian, orang meninggal disebabkan oleh bencana alam sebanyak 29 orang. Fasilitasi Tim Penanggulangan Bencana Alam dilaksanakan dengan penyediaan peralatan SAR. LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 158

Capaian Kinerja Urusan Kesbangpoldagri Upaya mewujudkan Wonosobo yang ASRI dan Wonosobo Yang Lebih Maju Dan Sejahtera, telah membuahkan hasil yang menggembirakan di seluruh wilayah Wonosobo. Berbagai kegiatan dalam kerangka ketertiban dan keamanan, meskipun dengan jumlah rasio personil Satpol PP per 10.000 penduduk serta rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk yang masih dibawah ideal, namun tetap dapat mempertahankan dan meningkatkan kemampuan mendeteksi dini berbagai potensi gangguan kantrantibmas, dan juga semakin menguatkan ketahanan masyarakat terhadap gangguan kantrantibmas. Oleh karena itu, dalam kurun waktu Tahun 2011 tidak ada kejadian tawur massa antar kelompok, antar desa/dusun dan antar pelajar. Aksi massa terhadap kebijakan daerah atau demo/protes terhadap Perda, Perbub tetap bisa ditekan dengan tidak adanya aksi pada Tahun 2011. Selanjutnya masyarakat merasa semakin aman, nyaman, tentram, adem-ayem dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Begitu pula dengan peningkatkan kualitas kehidupan politik dan hukum, yang mampu mengakselerasi proses transformasi politik yang mengubah tatanan politik otoriter ke tatanan politik demokratis. Dalam rangka peningkatan peran lembaga penyelenggaraan pemerintahan daerah dan lembaga kemasyarakatan, maka pembangunan kelembagaan demokrasi dan penguatan mekanisme checks and balances, antar lembaga penyelenggara pemerintahan daerah terus dilakukan. Oleh karenanya, selama Tahun 2011 tidak pernah terjadi konflik antar lembaga penyelenggara pemerintahan daerah, antar lembaga kemasyarakatan maupun antara lembaga penyelenggara pemerintahan daerah dan lembaga kemasyarakatan. Hal itu bisa menjadi tanda bahwa masing-masing telah menjalankan peran dan fungsi secara proporsional. Pola hubungan yang harmonis dan didukung oleh sistem politik yang kondusif, sehingga jalannya roda pemerintahan daerah menjadi mantap dan stabil. Capaian kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri di Kabupaten Wonosobo dilihat dari IKK dalam rangka EKPPD terhadap LPPD Tahun 2011 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri mengalami kenaikan sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel IV.B.19.2 Indikator Kinerja Kunci Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Indikator Kinerja Kunci No. (IKK) 1 Kegiatan pembinaan politik daerah 2 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP 3 Rasio personil Satpol PP terhadap jumlah penduduk 4 Demo/protes thd Perda/Perbup 5 Keberadaan Perda tentang PSK dan PKL Sumber : Kesbangpol & Linmas Kab. Wonosobo Satpol PP Kab. Wonosobo Rumus Capaian Kinerja 2010 2011 Menunjukan jumlah kegiatan pembinaan politik daerah 12 12 pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP 12 12 Jumlah personil Satpol PP pada akhir tahun 2011 dibagi 10.000 penduduk x 100 % Jumlah aksi demo per tahun Ada atau tidak ada PERDA PSK dan PKL 0,52% 0,50% - - LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 159

Tabel IV.B.19.3 Elemen Data EKPOD Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri No. Elemen Data Satuan Tahun 2010 2011 1 Jumlah LSM aktif unit 6 6 2 Jumlah Linmas orang 7.626 7.607 3 Jumlah pos siskamling pos 1.256 1.256 4 Jumlah tindak kriminal dalam 1 thn (yang terdaftar di kepolisian) kasus 277 216 5 Jumlah demonstrasi dalam 1 thn kasus 11 8 6 Jumlah Polisi Pamong Praja orang 52 50 Sumber: Kesbangpol & Linmas Kab. Wonosobo Satpol PP Kab. Wonosobo Peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas sebagai salah satu prioritas pembangunan telah dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Kondisi yang kian kondusif memberikan harapan bagi peningkatan rasa nyaman bagi kehidupan masyarakat untuk dapat menjalankan segenap aktivitasnya dengan baik. Kondisi tersebut diharapkan mampu memberikan citra Wonosobo sebagai kota yang benarbenar aman, sehat, rapi dan indah (ASRI). Tanggung jawab masalah keamanan ini tidak hanya terletak pada pemerintah namun juga merupakan tanggung jawab bersama masyarakat. Keterbatasan kewenangan pemerintah daerah dalam penanggulangan kriminalitas menumbuhkan kebijakan untuk senantiasa meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan aparat keamanan (baik Kodim 0707 Wonosobo dan Polres Wonosobo) dan peningkatan kegiatan operasi pengamanan wilayah. Operasi pengamanan wilayah dilaksanakan secara terpadu dan dilaksanakan oleh unsur/instansi terkait dibidang keamanan antara lain : Polres, Kodim, Kejaksaan Negeri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Badan Inteligen Negara (BIN) dan Kantor Kesbangpolinmas. Upaya penanggulangan gangguan keamanan, ketertiban dan tindak kriminalitas menunjukkan peningkatan walaupun masih banyak ditemukan gangguan keamanan dan hambatan. Upaya pemberantasan yang relatif intensif dengan penggelaran Operasi Kepolisian Kewilayahan maupun Operasi Kepolisian Terpadu dengan Instansi terkait menunjukkan hasil yang signifikan. Langkah Pemerintah tersebut akan terus dilakukan secara konsisten dan seyogyanya didukung penuh oleh seluruh lapisan masyarakat agar kondisi aman dan tertib dapat semakin diwujudkan. Turunnya kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum serta berbagai tindak kejahatan yang semakin berani berakibat pudarnya rasa persatuan dan kesatuan masyarakat. Kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum merupakan prasyarat sekaligus tantangan dalam menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif. Perbedaan pemahaman terhadap keanekaragaman budaya, kondisi sosial, kesenjangan kesejahteraan, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, serta kepadatan penduduk juga merupakan faktor korelatif kriminogen yang apabila tidak dibina dan dikelola secara baik dapat mendorong munculnya kejahatan dan konflik horizontal. Faktor korelatif kriminogen ini hanya dapat diredam oleh sikap, perilaku dan LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 160

tindakan masyarakat yang patuh dan disiplin terhadap hukum. Perkembangan jumlah kasus kriminalitas di Kabupaten Wonosobo dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel IV.B.19.4 Data Kriminalitas di Kabupaten Wonosobo No. Jenis Kriminalitas Tahun 2010 2011 1 Pembunuhan 2 1 2 Pencurian dengan Pemberatan 94 60 3 Pencurian Kendaraan Bermotor 52 52 4 Pencurian dengan Kekerasan 6 6 5 Penodongan - - 6 Zina / Pemerkosaan 13 2 7 Unjuk Rasa - - 8 Kasus Tanah 2-9 Konflik SARA - - 10 Perkelahian/Penganiayaan 13 6 Jumlah 182 127 Sumber Data : Kesbangpol & Linmas Kab. Wonosobo Meningkatnya kualitas penanganan korban bencana alam. Dengan meningkatnya jumlah kejadian bencana alam setiap tahunnya, maka perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melaksanakan program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam melalui optimalisasi penanggulangan bencana alam. Dampak program ini adalah semakin baiknya penanganan korban bencana alam dengan tersedianya bantuan pangan, sandang, papan dan fasilitas bantuan tanggap darurat bagi korban bencana alam serta meningkatnya kesiapan masyarakat di daerah terpencil dan rawan bencana terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam. Disamping itu, program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam ini mampu meminimalisir korban dan dampak negatif akibat terjadinya bencana dari sekian banyak bencana alam terutama bencana tanah longsor yang terjadi mengingat kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis Kabupaten Wonosobo yang potensial terjadi bencana, baik yang disebabkan karena faktor alam, faktor non-alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dalam tingkat kondisi tertentu dapat menghambat pembangunan daerah. LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 161

Tabel IV.B.19.5 Data Bencana Alam di Kabupaten Wonosobo No. Indikator Tahun 2010 2011 1 Banjir 4 1 2 Gempa Bumi - - 3 Angin Topan 23 13 4 Tanah Longsor 168 104 5 Kebakaran Hutan - - Jumlah 195 118 Sumber Data : Kesbangpol & Linmas Kab. Wonosobo Tidak terdapatnya gerakan yang mengancam terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika, semakin berkembangnya penerapan nilai-nilai yang positif dan produktif dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan, persatuan dan kesatuan serta menurunnya ketegangan dan ancaman konflik antar kelompok dalam masyarakat yang antara lain ditandai dengan tidak terjadinya konflik SARA. c. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Disparitas kualitas kehidupan masyarakat yang masih lebar serta kondisi daerah yang belum mampu secara optimal mengatasi masalah ekonomi dan sosial seperti iklim investasi yang kondusif, kemiskinan, atau pengangguran merupakan salah satu faktor utama penyebab terjadinya tindak kriminal. Hal yang masih dihadapi dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat adalah masih tingginya angka kriminalitas seperti pencurian, penipuan, perampokan, kekerasan dalam rumah tangga, kejahatan susila, sampai dengan kasus-kasus pembunuhan. Peran dan kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan lingkungan dirasa masih kurang. Perkembangan masyarakat yang begitu cepat dan pengaruh global yang tidak hanya memberikan dampak positif namun juga membawa dampak negatif. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai etika, moral, dan budaya politik yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Upaya yang perlu dilakukan kedepan dalam rangka mengatasi segala kendala/permasalahan diatas adalah dengan mengintensifkan komunikasi bersama dengan masyarakat dan Muspida serta penanaman wawasan kebangsaan kepada masyarakat. Disamping itu juga terus menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat akan arti pentingnya keamanan dan ketertiban dalam rangka pelaksanaan pembangunan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri sebagai usaha perwujudan jaminan keamanan dan kestabilan politik daerah yang tangguh demi terselenggaranya pemerintahan daerah yang aman, tertib dan demokratis. LKPJ 2011 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 162