Macam Macam Testing Sistem Informasi

dokumen-dokumen yang mirip
System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system.

Tabel 4.1 hasil tes data. Hasil yang diperkirakan. -Sistem dapat. -Sistem dapat dioperasikan. dioperasikan. -Sistem dapat dioperasikan.

Pengendalian. Aplikasi

Bekerja dengan Model Pertama

PENGANTAR BASIS DATA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

MANUAL BOOK APLIKASI PT ASAKTA

Mengelola Sistem Informasi Manajemen

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

Database Management System Gambaran Database Dan Penerapannya Pengelolaan Data Manual VS Database Komponen Utama Database

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

PENGENDALIAN ATAS DATA MASUKAN GUNA MENINGKATKAN KEAKURATAN INFORMASI

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA NILAI PADA AKADEMI KEBIDANAN POLTEKKES JAMBI

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem

TRANSACTION PROCESSING

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

DAFTAR ISTILAH SISTEM APLIKASI PERBANKAN

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi Pencatatan Penjualan Secara manual Pada Toko Buku Penuntun Palembang

Auditing. Obyektif. 3.1 Phase Audit Sistem Informasi

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengelolaan Food Court terlebih dahulu diperlukan komponen-komponen utama

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PEMBAHASAN Sistem Informasi

AUDIT SISTEM APLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Institut Agama Islam Negeri Surabaya USER GUIDE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK (IAIN) MAHASISWA

USER MANUAL Cash Management (CM)

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

BAB II SISTEM MANAJER

MANAJEMEN DATABASE. Modul XII

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Prosedur menjalankan program

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

SISTEM PEMBAYARAN PEMBELAJARAN DENGAN SMART CARD PADA KOPERASI METHODIST 2 PALEMBANG

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

Mengisi KRS di Web Sistem Informasi Akademik Mulai 5 26 Agustus Upload Bukti pembayaran. di Sistem Informasi Akademik

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER

KEAMANAN OPERASIONAL SI. Titien S. Sukamto

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Sistem Informasi Akuntansi pada CV. Mitra Gemilang Intiperkasa

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tetap dengan Metode Analytic Network Process (Studi Kasus PT PJB Services)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya USER GUIDE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKADEMIK (UNUSA) MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

1. User Interface Menu Utama

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

Gambar 4.72 Layar Login User

Bab 3 Relational Database

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-11 SISTEM APLIKASI PERBANKAN

Bab 4 Pembahasan dan Hasil

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB-II OPERASI TABEL

PENGANTAR BASIS DATA

MANUAL BOOK REGISTRASI PENDAFTARAN KKN ONLINE

Processor Intel Pentium III 233MHz

KONSEP DASAR EDP / SISTEM INFORMASI. By Entot Suhartono

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Konsep Sistem Informasi B

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tujuan Intruksional Khusus

BAB I PENDAHULUAN. dengan (atau mendukung) saluran pengiriman tradisional. (Rangga, 2010)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table

CHAPTER 10 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIKOM ABSTRAK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METRIK DAFTAR TEMUAN AUDIT TEMUAN RESIKO REKOMENDASI TINDAK LANJUT. rentan akan menyebabkan. penting.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hingga aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan dan gambaran sistem.

Gambar 4.40 Layar Pelanggan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

Teknik Informatika S1

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:

Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara. No Pertanyaan Jawaban

ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL STRUKTUR & ORGANISASI DATA 1

1. Personal Computer (PC) atau Laptop. 32/64 bit architecture processor, 2 GB Random Access Memmory (RAM), Sistem Operasi Windows XP/7/8.

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

Transkripsi:

Macam Macam Testing Sistem Informasi Edy Supriyanto Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang e-mail : edys@unisbank.ac.id ABSTRAK: Testing software merupakan suau kegiatan yang dibahas pada hampir semua metode software engineering. Ada 3 kategori testing dalam hal ini, yaitu : testing input, testing output dan testing proses. Berbagai jenis testing tersebut dibahas dan diberikan contohnya pada pembahasan tulisan ini. Kata kunci : testing, sistem informasi PENDAHULUAN Pada saat kita akan memakai suatu software, sebaiknya kita sudah melakukan pengujian (testing) dulu atas software tersebut. Kalaupun tidak melakukan pengujian sendiri, kita juga sudah yakin bahwa software tersebut sudah pernah diuji sebelumnya oleh orang/pihak lain. Software yang berasal dari pabrik misalnya (Microsoft), tentu sudah lolos dari uji, karena masalah pengujian telah menjadi bahasan yang vital di pabrik tersebut, Ini sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum produk itu di-release kepada user. Testing software kali ini diasumsikan jika kita membuat software sendiri. Testing software ini tentu harus dipertimbangkan pada saat pembuatan software. Sehingga dalam pembuatan software dapat memperhatikan pada bagian mana yang perlu mendapat pengujian. Dengan begitu, software hasil bikinan kita sendiri dapat lebih baik dan sesuai dengan harapan. Seperti yang telah di ketahui bersama, pada hampir semua model pengembangan rekayasa perangkat lunak mempunyai tahapan testing. Seperti pada model RAD (Rapid Application Development) yang disampaikan oleh Roger S. Pressman, maka tahapan RAD mempunyai fase sebagai berikut : business modeling, data modeling, processing model, application generation, dan testing and turnover. Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan gambar dari tahapan tersebut. Business modeling Data modeling Process Modeling Application generation Testing turnover & Gambar 1. Tahapan RAD Macam-Macam Testing Sistem Informasi 45

Secara umum, pengujian (testing) software dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu : Testing saat Input Data, Testing saat Pemrosesan, dan Testing saat Output. Testing saat Input Data adalah tindakan untuk menguji edit dan kontrol dalam pemasukan data, misalnya : validasi, cek digit. Testing saat Pemrosesan bertujuan untuk meyakinkan bahwa program telah bekerja seperti yang diharapkan. Misalnya : keyakinan bahwa tabel yang diproses telah benar-benar direvisi dengan kondisi masukan terakhir, dan kalkulasi dalam program telah benar sesuai rumus yang diinginkan. Sedangkan Testing saat Output berguna untuk meyakinkan bahwa laporan yang dihasilkan telah dibuat dengan format yang benar dan mempunyai informasi yang valid. Dalam melakukan testing software, kadang-kadang kita juga melakukan tugas lain yang bersamaan pelaksanaannya.. Kegiatan ini misalnya konversi data, pemeriksaan hardware, kemampuan system operasi dan keandalan sekuritas. Selain itu, yang perlu diperhatikan pada saat testing adalah : semua kejadian dalam testing harus didokumentasi dengan baik, semua testing harus mendapat ijin dari otoritas yang berwenang, dan hasil pengujian harus dilaporkan kepada otoritas yang memberi ijin/tugas serta disetujui hasilnya. Banyaknya pengujian terhadap suatu field atau suatu proses juga harus menjadi perhatian. Dengan adanya testing dapat dilihat bahwa system informasi telah bekerja dengan baik, sehingga diharapkan system informasi dapat menolak data yang tidak akurat (tidak cocok). TESTING INPUT DATA Berikut ini disajikan berbagai pengontrolan saat input data, yaitu : 1. Character checks (pengecekan karakter) Suatu tindakan untuk melihat apakah suatu field itu dapat menerima karakter tertentu saja atau tidak. Misalnya : pada kolom pengisian data, user diharapkan untuk mengisi data yang berupa karakter saja, atau numeric saja, atau data berupa karakter dan numeric. 2. Numeric Value Checks (Pengecekan Nilai Numerik) Ini merupakan character checks yang dikhususkan pada karakter bilangan. Misalnya : pengisian yang membolehkan nilai negatif. 3. Check Digit (Digit cek) Sejumlah angka mempunyai check digit, maka sistem akan menolak sembarang masukan yang banyaknya angka (digit) tidak akurat. Misalnya : password kartu ATM. 4. Limit Tests (Pengujian Batas) Pada suatu field, kadang-kadang nilai yang harus diisikan terbatas jangkauan nilainya. Misalnya : banyaknya SKS yang harus diambil seorang mahasiswa pada satu semester. 5. Reasonableness Tests (Pengujian Kelogisan) Seperti pada limit test, tetapi pembatasannya pada hal yang logis (beralasan). Misalnya : jumlah anak. 6. Internal Compatibility (Kompatibilitas Internal) Suatu data yang sudah dimasukkan, sebaiknya kompatibel dengan data yang lain dalam satu aplikasi tertentu. Misalkan : field NIM mahasiswa dapat dipakai di program absensi, program kartu ujian, kartu KRS pada aplikasi TRANSKRIP, dengan mengacu pada nama mahasiswa yang sama. 7. Cross Checks with data in other applications Suatu data akan diperiksa secara silang dengan aplikasi yang lain, sehingga jika terjadi kesalahan maka pesan kesalahan akan diberikan. Ini bermaksud untuk memeriksa apakah fungsinya telah berjalan 46 Macam-Macam Testing Sistem Informasi

Misalnya : file gaji dan file absensi harus saling berrelasi dengan baik dan berasal dari master file yang sama 8. Duplicate Transactions (Transaksi Ganda) Suatu system sebaiknya dibuat dapat menolak transaksi yang ganda. Misalnya : pada pembayaran bulanan PLN. Jika sudah dibayar pada suatu tempat, maka tempat pembayaran lain yang on-line harus diblok agar tidak dapat dibayar lagi oleh orang lain. 9. Table Look Ups Jika suatu kode tertentu dimasukkan dalam suatu field, maka system akan mengakses table yang tepat dan memberikan informasi yang benar. Misalnya : pada isian field yang berbentuk combo box atau list box. 10. Existence of Required Data (Keberadaan Data yang Dibutuhkan) Jika suatu data yang dibutuhkan tidak ada, maka system harus memberikan pesan bahwa data yang dibutuhkan tidak ada. Jadi harus ada kejelasan tentang data. Misalnya : nomor rekening bank 11. Confirmation Screens (Layar Konfirmasi) Suatu tampilan yang akan memberikan konfirmasi bahwa data yang dimasukkan adalah data yang benar. Misalnya : memasukkan nomor password kartu ATM. 12. Field lengths and Overflow checks (Cek panjang field dan overflow) Panjang field dapat diberikan dengan ukuran tertentu. Begitu juga dengan banyaknya data yang dapat dimasukkan dalam suatu field. Misalnya : nomor rekening bank pasti mempunyai nomor tertentu dan banyaknya angka juga tertentu, dan harus diisi secara penuh semua kolom-kolomnya. Juga pada suatu field dapat terjadi mempunyai keterbatasan harga. Misalnya field jumlah anak, harus dibatasi sebanyak 2 digit. Jika seseorang mengisi yang berlebihan (overflow), maka system sebaiknya langsung memberikan pesan kesalahan. 13. Edit Over-rides (Edit Penumpukan) Dapatkah suatu pengeditan data dengan penumpukan (penulisan di atasnya)? Jika ini memang terjadi dan boleh, maka yakinlah bahwa tampilan penumpukan tersebut bekerja dengan semestinya. Ini biasanya untuk masalah keamanan, misalnya pada penulisan password yang harus diisi dua kali dan ditulis dengan tanda ***** (tanpa user tahu), padahal isian fieldfield password tersebut harus sama walaupun datanya tidak dapat diketahui. Misalnya : penggantian password. 14. Arithmetic Accuracy/Tolerance Levels Keakuratan perhitungan aritmetika juga harus menjadi perhatian khusus, sehingga nantinya jika ada kalkulasi terhadap angka tersebut tidak terjadi kesalahan, apalagi jika salah maka program menjadi mogok (hang). Misalnya : perhitungan pada aplikasi perbankan. 15. Date-Driven Edits (Edit Kendali Data Tanggal) Ini berguna untuk mengedit masukan yang bergantung pada data tahun/tanggal. Misalnya : ingin mengetahui data mahasiswa, maka harus memasukkan nomor NIM dan biasanya data nomor NIM mahasiswa tersebut berhubungan dengan tahun masuk mahasiswa yang bersangkutan. Contoh, NIM 038101009B, ini menunjukkan tahun masuk adalah 2003. 16. Penanda khusus/counter/flag yang menunjukkan bahwa suatu transaksi belum selesai. Misalnya : pada pengisian KRS mahasiswa yang menunjukkan angkatan tertentu harus mengambil sejumlah mata kuliah, maka ada counter untuk memberi pesan bahwa isian belum selesai dan harus diisi. Macam-Macam Testing Sistem Informasi 47

TESTING SAAT PEMROSESAN DATA 1. Delete vs Reverse (Hapus lawan Mundur) Kita harus tahu bahwa data yang telah dimasukkan, nantinya akan dapat dihapus atau ditelusuri mundur (historisnya). Ketika suatu transaksi telah diupdate (dimutakhirkan), transaksi itu mungkin perlu dihapus atau ditelusuri ke belakang (mundur). Dan kegiatan delete atau reverse itu harus dapat berjalan dengan baik. Misalnya : aplikasi perbankan untuk tabungan harus ada fasilitas reverse, agar dapat sebelumnya dapat ditelusuri. 2. Automatically Triggered Processing (Pemrosesan Terpicu Secara Otomatis) Jika suatu system mempunyai sifat automatically triggered processing, maka testing yang dilakukan harusnya dapat meyakinkan bahwa kalkulasi atau pemrosesan telah dilakukan Dalam hal ini testing dilakukan untuk meyakinkan bahwa parameter yang tepat telah digunakan dan output dari pemrosesan telah akurat. Misalnya : untuk aplikasi robotika, maka sensor-sensor harus dapat memberikan responsive dari pemrosesan yang dapat terpicu secara otomatis. 3. Updating (Pemutakhiran) Testing dijalankan untuk meyakinkan bahwa sistem telah di-update secara benar dengan data yang telah dimasukkan. Dalam hal ini, table yang tepat telah di-update dengan informasi yang benar. Bisa jadi, ada lebih ari satu table yang di-update karena adanya satu transaksi. Misalnya : pada pembuatan rekening PLN, maka pemutakhiran data merupakan hal yang penting. 4. Audit Trails (Jejak Pemeriksaan) Seperti pada nomor 3, maka testing dilakukan untuk meyakinkan bahwa log system dan jejak untuk pemeriksaan telah bekerja dengan baik. Misalnya : pada aplikasi perbankan untuk tabungan, maka jejak penabung sejak menabung harus dapat ditelusuri, sehingga jika buku tabungan hilang atau pencetakan buku tabungan yang baru dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 5. Table Values (Nilai Tabel) Testing ini dijalankan pada prosedur untuk peng-updatean parameter system dan tabel kode. Pelaksanaan dari update transaksi harus bekerja dengan tepat, termasuk dalam hal ini adalah pengeditan pemasukan data. Misalnya : nilai table nilai mahasiswa adalah karakter, sedangkan nilai table untuk KRS adalah kode-kode mata kuliah. 6. Initialization and Purge (Pengawalan dan Pembersihan data) Testing juga dilakukan pada saat awal pengisian record dan pembersihan data yang lama. Ini dilakukan agar tidak terjadi data yang rancu (tumpang tindih). Misalnya : pada pencetakan sisa saldo pada buku tabungan yang baru. 7. Back-up & Recovery (Penggandaan & Penyegaran) Proses dari penggandaan data dari system dan penyegaran system untuk menghindari kejadian yang mengalami kegagalan juga harus diadakan pengujian. Misalnya : setiap file harus di-back up agar aman dan masih mempunyai arsipnya. Sedangkan data yang perlu ada perubahan pada saat tertentu, harus diadakan penyegaran, misalnya : data lama bekerja yang setiap tahun harus bertambah. 8. Arithmetic Calculations (Kalkulasi Aritmetika) Tes ini ditujukan kepada semua kalkulasi aritmetika yang telah dilakukan sudah benar sesuai rumus yang diinginkan. Untuk meyakinkan report telah benar, maka jika perlu ada cek silang dengan kalkulasi yang telah dilakukan. Misalnya : kalkulasi untuk penghitungan bunga bank. 48 Macam-Macam Testing Sistem Informasi

9. Volume Testing (Pengujian Volume) Sistem harus diuji pada kondisi level beban normal dan level puncak untuk meyakinkan bahwa pada system tidak terjadi bottleneck. Pengujian street juga dikerjakan untuk melihat kondisi system untuk menerima batas limit yang tertinggi. Misalnya : penentuan operasional aplikasi perbankan, harus melihat saat nasabah terjadi rush, maka aplikasi komputer harus dapat mengatasinya. 10. Live Transaction Testing (Pengujian Transaksi Hidup) Testing pemrosesan system harus dijalankan dengan data hidup (dengan catatan data yang lama juga harus disimpan dalam system). Ini bertujuan agar berbagai variasi pemrosesan data telah dapat diuji Misalnya : pada aplikasi ATM perbankan. 11. Database Management System Testing (Pengujian Sistem Manajemen Database) Struktur database juga harus diuji untuk meyakinkan bahwa disain telah dibuat Misalnya : relasi file dan query-nya harus dapat berjalan dengan baik. 12. Interface with other modules/systems (Penghubung dengan modul/system lainnya) Testing juga dijalankan untuk meyakinkan bahwa modul-modul yang lain telah dapat di-update dengan baik terhadap data yang telah dimasukkan dan diproses sebelumnya. Sehingga antara modul satu dengan yang lainnya dapat terjadi sinergi yang baik, sesuai yang diharapkan. Misalnya : model absensi harus ada hubungan dengan modul penggajian. 13. Pengujian pada sembarang pemrosesan batch bertujuan untuk meyakinkan bahwa system yang ada betul-betul sesuai yang diinginkan. Misalnya : pada proses batch pembayaran rekening PLN. 14. Hal-hal yang berhubungan dengan telekomunikasi juga harus diuji, walaupun untuk hal-hal yang bersifat teknis, kita juga harus memanggil ahli bidang. Misalnya : dicoba berbagai komputer dari berbagai tempat dengan fasilitas telekomunikasi. TESTING OUTPUT 1. Ringkasan laporan dapat diperiksa sebagai hal untuk meyakinkan bahwa format dan isi dari laporan sesuai yang dibutuhkan. Misalnya : transkrip sebagai bentuk laporan hasil kuliah seorang mahasiswa. 2. Yakinlah bahwa dalam laporan hal-hal yang bersifat aritmetika telah berjalan dengan benar. Misalnya : perhitungan dalam transkrip. 3. Sebaiknya seluruh laporan harus disajikan dan lihatlah ada kesalahan atau tidak dengan laporan sebelumnya. Misalnya : hubungan transkrip dengan KHS dari seorang mahasiswa. 4. Jika ada laporan yang bersifat khusus, maka testing juga harus dapat menjawab bahwa laporan khusus ini ditujukan untuk meyakinkan bahwa data yang diekstrak dari suatu tempat harus cocok dan lengkap dengan kriteria khusus yang diharapkan. Misalnya : laporan pemasaran suatu barang dapat dibuat harian, mingguan, dan bulanan. DAFTAR PUSTAKA 1. Manitoba, www.umanitoba.ca/university 2. Pressman R.S., 1997, Software Engineering Concepts, Fourth Edition, McGraw-Hill Book Company. Macam-Macam Testing Sistem Informasi 49